Dosen Pengampu : Ridho Agung Juwantara, S.Pd, M.Pd
Kelompok 3 Adi Ginarso (21160007) Adelia Kharisma Putri(21160006) Sejarah Pramuka di Indonesia
Pramuka, atau Gerakan Pramuka, merupakan organisasi
kepramukaan di Indonesia yang didirikan pada 14 Agustus 1961. Namun, sejarah kepramukaan di Indonesia telah dimulai sejak awal abad ke-20, ketika gerakan kepramukaan pertama kali diperkenalkan oleh para aktivis pendidikan seperti Mas Triyono, Mas Mochtar, dan Mas Soegijapranata. Pramuka memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia. lahirnya Pramuka di Indonesia Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. fungsi Pramuka di Indonesia
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
2. Pengabdian bagi orang dewasa 3. Alat bagi masyarakat dan organisasi Tingkatan dalam gerakan pramuka Kelompok dibagi menjadi 4 :
1 • Kelompok umur 7-10 tahun 2 Kelompok umur 11-15 tahun disebut
disebut dengan Pramuka Siaga dengan Pramuka Penggalang
3 kelompok umur 16-20 tahun 4 Kelompok umur 21 - 25 tahun
disebut dengan Pramuka Penegak disebut dengan Pramuka Pandega PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK) • Program peserta didik Pramuka dirancang untuk mengembangkan karakter, kepemimpinan, keterampilan, dan nilai-nilai positif lainnya pada para anggota Pramuka. Berikut ini adalah beberapa program yang umumnya diterapkan dalam kegiatan kepramukaan: • Pendidikan Kecakapan Hidup • Pengembangan Kepemimpinan • Pengabdian Masyarakat • Pendidikan Karakter • Kegiatan Penjelajahan Alam PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK) siaga Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga sebagai pusat aktivitasnya. Atas dasar tersebut pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia” di mana terdapat ayah, ibu, kakak dan adik. Wadah pembinaan-pembinaan Pramuka Siaga disebut “Perindukan Siaga” yang mengiaskan bahwa anak seusia Siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga. Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah berupa lingkaran, di mana Pembina berada di tengah lingkaran di belakang bendera. Betnuk lingkaran menyiratkan dunia Siaga yang masih dilindungi dan dibina sepenuhnya oleh Pembinanya. Hal ini memberi makna bahwa di dalam pembinaan Pramuka Siaga, porsi terbesar adalah “ing ngarsa sung tuladha”, atau di depan memberi teladan/contoh, sedangkan porsi “ing madya mangun karsa dan tutwuri handayani porsinya lebih kecil. Bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa norma dan tata-nilai bagi Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembinanya. • Perindukan Siaga. • Barung • Dewan Siaga (Dewan Satuan Siaga) • Kegiatan Siaga : Kegiatan Latihan Rutin Mingguan, Pertemuan Besar Siaga. PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK) penggalang Penggalang adalah peserta didik Gerakan Pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu titik berat dari latihan Pasukan penggalang terletak pada kegiatan Regu yang didasari oleh sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan Pasukan Penggalang. Pada saat upacara pembukaan dan penutupan latihan, Pembina berdiri di depan pasukan di bagian tengah di sebelah kiri bendera (tiang bendera berada di kanan Pembina). Hal ini memberi makna bahwa di dalam dunia Penggalang, Pembina memberi porsi lebih besar kepada “ing madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan, sedangkan porsi “ing ngarsa sung tulada dan tutwuri handayani porsinya lebih kecil. MATERI POKOK • Pasukan Penggalang. • Regu • Dewan Penggalang (Dewan Satuan Penggalang) • Dewan Kehormatan Penggalang • Majelis Penggalang • Kegiatan Penggalang Kegiatan Latihan Rutin 1). Mingguan, Bulanan/dua bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan, Latihan Gabungan (Latgab). Kegiatan di tingkat Kwartir Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional Kegiatan Insidental PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK) penegak Kegiatan golongan Pramuka Penegak disebut kegiatan bakti. Bagi seorang Penggalang yang masuk Ambalan Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima ketika berada di golongan Siaga dan Penggalang. Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan pendidikannya dalam Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum pernah menjadi Pramuka dapat diterima sebagai anggota Ambalan dengan melalui prosedur sebagai “tamu ambalan” kemudian menjadi “anggota ambalan”. Kepenegakkan adalah latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memilih cara hidup dengan berpedoman Tri Satya dan Dasa Darma. Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan serta perjalanan spiritual (hike) melalui renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang Pramuka Penegak. MATERI POKOK : • Ambalan Penegak • Sangga • Pembina dan Instruktur • Peminatan. • Dewan Penegak (Dewan Ambalan) • Dewan Kehormatan Penegak Kegiatan Penegak , Mingguan , Bulanan/dua bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan. Latihan Gabungan (Latgab). Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK) pandega Pandega adalah peserta didik Gerakan Pramuka yang berusia 21-25 tahun, yang juga disebut sebagai Senior Rover. Secara umum remaja usia Pandega disebut sebagai remaja madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan dan meraih cita-cita. Pada usia Pandega, sifat agresif sudah mulai mengendap, sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. Sikap mandiri, tegas, idealis dan santun tercitra dalam kesehariannya. Kreatif dan suka berkarya, kepatuhan yang tinggi terhadap aturan merupakan ciri seorang Pandega. Pergerakan Golongan Pandega adalah pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis sebagai penggerak pembangunan dan perubahan (agent of change) ke arah pembaharuan dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa. Pada masa inilah inovasi-inovasi dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan bakti, baik bakti dalam lingkungan Pramuka (gugus depan atau kwartir), maupun bakti dalam kehidupan masyarakat. Kepandegaan merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan Gerakan Pramuka menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungan, baik lokal, nasional maupun internasional. MATERI POKOK 1. Racana Pandega. 2. Pembina 3. Peminatan. 4. Dewan Pandega (Dewan Racana) 5. Dewan Kehormatan Penegak 6. Kegiatan Pandega , Kegiatan Latihan Rutin : Mingguan ,Bulanan/dua bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan. Latihan Gabungan (Latgab). Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional dan Kegiatan Insidental kesimpulan Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama- sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya. Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan. thank you !!!!!!!!!!