Anda di halaman 1dari 27

Peranan Pramuka Dalam Pembangunan Nasional

Generasi muda yang tergabung dalam wadah kepramukaan penerus perjuangan bangsa, dan
mereka lebih banyak menimba pengalaman-pengalaman melalui perkemahan-perkemahan,
menelusuri daerah-daerah yang merupakan tanah tempat dan sumber kehidupan bagi seluruh
masyarakat secara nasional.
Serangkaian dengan hal itu pebinaan melalui wadah kepramukaan akan lebih bermanfaat bagi
kepentingan bangsa, karena didalamnya diajarkan berbagai langkah-langkah kemanusiaan dan
bergotong-royong serta diuji ketabahan mental.
Generasi pramuka di Indonesia hampir telah menyebar kepelosok-pelosok tanah air dan menurut
Wakil Ketua Dewan Kerja Nasional Kwartir Nasional Gerakan pramuka, Alfin Amura baru-baru
ini mengatakan di Indonesia kini tercatat tujuh juts anggota pramuka.
Baru-baru ini is sempat datang se Bali mengharapkan kepada Ka Kwarda Pramuka di Bali supaya
mempersiapkan diri untuk mengikuti Raimuna tingkat Nasional IV yang akan diselenggarakan di
Ci Bubur pertengahan tahun depan.
Tiap Kwartir Cabang mendapat jatah sebanyak 30 penegak pendega putri dan 30 putra untuk
mengikuti Raimuna tersebut, sehingga untuk seluruh Bali perlu menyiapkan sebanyak 480
penegak baik putra maupun putri.
Menurut dia tiap anggota pramuka yang akan mengikuti Raimuna akan dipunguti biaya sebesar
Rp. 15.000, tetapi disarankan agar tidak memberatkan para peserta namun alangkah baiknya biaya
sudah dikumpulkan dari sekarang dengan cara menabung.
Raimuna yang akan diselenggarakan di Ci Bubur Jakarta itu
sifatnya agak lain dan yang lain maksudnya lain dengan Raimuna pertama, kedua dan ketiga.
Dalam Raimuna keempat ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan disamping pertemuan
bersifat nasional juga akan diselenggarakan porseni misalnya kesenian ditampilkan dalam bentuk
perlombaan membaca Puisi, membaca lontar dan olah raga lainnya.

Selama ia berada di Bali


mengatakan dirinya telah mengadakan penelitian untuk membuktikan secara dekat kegiatan
pramuka di daerah Bali ini ternyata menggembirakan baginya karena mampu pula menembus
kegiatan kegiatan yang berat seperti mendaki ke gunung-gunung.
Didalam kegiatan pramuka mendaki gunung menipakan ujian mental bagi setiap anggeta pramuka
sehingga disinilah nampak secara mendalam .setiap anggota pramuka betul-betul mencintai tanah
airnya dan bangsanya sendiri.
Ke Nusa Penida.
Lewat Ka Kwarda Bali, Alfin Amura mengharapkan supaya pramuka di daerah Bali ini, khususnya
pramuka, di Kabupaten Klungkuag mengadakan perkemahan di Nusa Penida pembamahan di
Nusa Penida dalam waktu dekat ini dengan tujuan untuk bisa menunjukkan partisipisinya
pembangunan dengan bekerja sama dengan petugas kesehatan.
Harapannya itu mempunyai arti yang besar yaitu untuk ikut menanggulangi masalah yang sering
dihadapi masyarakat Nusa Penida dalam hal usaha peningkatan gizi masyarakat.
Dengan cara-cara demikian berarti pramuka .betul-betul menunjukkan partisipasinya dalarn
program pembangunan Bangsa, sehingga mereka nantinya rnenghadapi permasalahan yang relatif
menyusahkan atau memberatkan, baginya malahan biasa-biasa saja dan jauh kemungkina untuk
berfrustrasi. (Gede Pringgana).-

sumber:http://djinar.wordpress.com/2011/06/25/peranan-pramuka-dalam-pembangunan-nasional/
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.10 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peranan Pendidikan Kepramukaan dalam perjuangan dan Pembangunan


Bangsa dan Negara Indonesia.
Peranan Pendidikan Kpramukaan dalam perjuangan bangsa dan negara Indonesia
Gerakan pramuka ibarat kawah candradimuka bagi generasi muda, calon-calon pemimpin masa
depan Indonesia. Masalahnya, bagaimana merevitalisasinya sehingga sesuai dengan tuntutan
zaman.
”BERIKAN aku sepuluh pemuda, bukan seribu generasi tua untuk menggoncangkan dunia!”
Itulah salah satu moto Bung Karno. Moto itu bermakna dalam terkait strategi Bung Karno terhadap
generasi muda dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda adalah sosok individu
yang kuat, gesit, tahan uji, dan memiliki semangat menggelora. Di tangan pemuda tangguh negara
pun bakal kuat. Sebaliknya, bilamana generasi muda loyo negara pun bakal rapuh.
Oleh karenanya, pendidikan dan pembinaan generasi muda amatlah strategis. Karena di tangan
generasi mudalah kelangsungan negara dipertaruhkan. Sesuai Lampiran II Keputusan Kwarnas
Gerakan Pramuka No. 137 Tahun 1987 tentang Gugus Depan, gerakan Pramuka merupakan salah
satu wadah dan usaha pembinaan generasi muda yang ber-usia 7 sampai 25 tahun dengan
menggunakan pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa, serta masyarakat Indonesia.
Beberapa prinsip yang diterapkan dalam kegiatan kepramukaan, yaitu: 1) mengandung unsur-unsur
edukatif, 2) mengajarkan hidup sederhana dan sikap mandiri, 3) prinsip kehormatan dan sistem tanda
kecakapan, 4) penerapan sistem among. Bila ditelaah saksama, kegiatan kepramukaan punya
pengaruh signifikan terhadap pengembangan minat dan bakat juga pembentukan karakter seorang
individu.
Metode pendidikan kepramukaan yang disesuaikan kelompok umur pada hakikatnya merupakan pola
pembinaan generasi muda secara berjenjang dan berkesinambungan untuk menghasilkan produk
berkualitas. Untuk pembinaan kelompok mulai usia siaga (7-10 tahun), unsur-unsur yang
dikedepankan yaitu mendidik cara keluarga yang sarat kasih sayang dan penuh kegembiraan. Pada
usia dewasa, pandega (21-25 tahun), pola pembinaan diarahkan pada situasi di mana anggota
pramuka sudah terlibat dalam konteks kehidupan masyarakat.
Tak dipungkiri kegiatan-kegiatan kepramukaan turut membentuk karakter individu berkepribadian
tangguh. Materi-materi di lapangan me-merlukan konsentrasi, kecakapan, keuletan, dan kondisi fisik
yang prima. Anggota pramuka pun dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi, medan dan cuaca
berubah, halangan maupun tantangan lainnya sebagai bentuk tempaan bersifat fisik, serta mental.
Dalam Kegiatan kepramukaan, unsur edukatif dikembangkan. Ke-giatan mengemas dan mengikuti
acara seminar, perkemahan, renungan suci, muspanitra, atau pelantikan anggota, mengandung nilai-
nilai positif seperti belajar berorganisasi, memupuk semangat gotong royong, menambah wawasan,
melatih kepemimpinan dan memiliki rasa tanggung jawab. Anggota pun punya keleluasaan dalam
berkreasi, berinspirasi, dan berimajinasi untuk dituangkan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan
yang pada dasarnya pengembangan potensi diri anggota. Tak sedikit pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperoleh dari kegiatan tersebut yang ber-guna saat terjun ke dalam masyarakat
kelak.
Pendeknya, banyak sekali manfaat positif yang bisa kita raih dari kegiatan pramuka. Karenanya,
revitalisasi terhadap gerakan pramuka sangat penting dilakukan. Bagaimana pun gerakan pramuka
ibarat kawah candradimuka, salah satu wadah persemaian tunas-tunas generasi bangsa untuk dibina
sehingga menghasilkan generasi yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman
dan bertakwa, cerdas dan terampil, serta kuat dan sehat.
Gerakan pramuka juga menyiapkan kaum muda Indonesia untuk mengembangkan mental, moral,
spiritual, emosional, sosio-intelektual, dan fisik yang kuat sehingga diperoleh generasi unggul yang
berkonstribusi besar bagi kemajuan bangsa ini. Jadi jelaslah siapa yang menanam, lalu merawat
dengan optimal dialah yang berhak menuai hasilnya
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.09 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PERANAN PRAMUKA DALAM MENUMBUHKAN JIWA


Revitalisasi Kesadaran Belanegara Melalui Gerakan Pramuka Kehidupan dunia pada era globalisasi
dimana setiap peristiwa disuatu negara menjadi perhatian dan konsumsi Internasional yang telah
meresap dalam kehidupan masyarakat, demikian halnya dengan Indonesia tidak luput dari pantauan
dunia Internasional. Untuk menjaga tetap tegaknya NKRI pada era globalisasi sekarang ini,
kesadaran belanegara serta jiwa nasionalisme merupakan materi yang lebih tepat dibina serta
dikembangkan karena merupakan kunci perekat antar masyarakat, antar agama, antar budaya serta
antar daerah. Oleh karena itu dalam rangka pembinaan dan pengembangan kesadaran belanegara bagi
setiap komponen masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan kepramukaan khususnya
kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.
Organisasi pramuka sebagai organisasi kepanduan oleh masyarakat Internasional diterima sebagai
alat yang efektif untuk membina mental/moral, budi pekerti yang berorientasi pada kepentingan
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demikian pula keanggotaan pramuka tidak terbatas
pada usia, jenis kelamin, profesi, suku, ras dan agama serta golongan. Pramuka sebagai salah satu
wujud kegiatan ekstra kurikuler atau pendidikan non formal sangat berperan dalam membentuk jiwa
dan karakter para generasi bangsa yang handal, berwawasan kebangsaan, penuh kreativitas dan
dedikasi untuk menyongsong hari depan yang lebih baik. Kesadaran belanegara lebih terfokus dan
bersifat universal serta penerapannya lebih fleksibel sesuai kepentingan Nasional dan perkembangan
jaman yang berorientasi pada kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi perkembangan masyarakat,
sehingga terwujud warga negara Indonesia yang memiliki kesadaran belanegara, berbangsa dan
bernegara serta cinta tanah air.
Kegiatan pramuka tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, kegiatan pramuka juga diharapkan
mampu dibentuk di jajaran luar pendidikan. TNI AD melalui Surat Perintah Kasad memerintahkan
kepada para Panglima, Gubernur, Komandan, Direktur dan Kepala Balakpus AD untuk ikut
menyemarakkan kegiatan kepramukaan. Terdapat dua hal yang digaris bawahi berkaitan dengan
kepramukaan ini. Pertama, diharapkan agar setiap lembaga mampu ikut aktif dalam membantu,
mendorong dan menggerakkan kegiatan pramuka dilingkungan asrama. Kedua, Bekerjasama dengan
kwarcab untuk membentuk gudep gerakan pramuka dilingkungan masing-masing. Kasad berharap
agar ada peningkatan inovasi untuk menumbuh kembangkan keberadaan kepramukaan dalam
penyelenggaraan pembinaan teritorial di wilayahnya.
Dengan berdirinya gerakan pramuka TNI AD “Saka Kartika” menjadi wadah kaderisasi pimpinan
bangsa, nilai-nilai kebinekaan dan perekat kebangsaan/ nasionalisme dapat terwujud serta kerjasama
antara TNI AD dengan kwartir Nasional Gerakan Pramuka, menandai dimulainya era baru
keikutsertaan TNI AD dalam memajukan gerakan pramuka di Indonesia sebagai salah satu wadah
pembinaan generasi muda yang berbasis pada nasionalisme, cinta tanah air dan patriotisme atau
semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi belanegara. Selain itu peran serta prajurit
dalam pramuka juga perlu ditingkatkan dengan menitikberatkan pada materi belanegara, sehingga
harapan pimpinan TNI AD menjadikan pramuka sebagai wadah kaderisasi pimpinan bangsa, nilai-
nilai kebinekaan dan perekat kebangsaan/nasionalisme dapat terwujud. Disamping itu, didalam
pemerintahan Daerah terdapat kewajiban Kepala Daerah untuk membina pramuka melalui Peraturan
Bersama Mendagri, Menhan, Mendiknas, Menag, Menpora dan Ketua Kwartir Nasional gerakan
pramuka tentang pedoman tugas Kepala Daerah dalam pembinaan gerakan pramuka guna
meningkatkan kesadaran belanegara. Melalui gerakan pramuka yang merupakan wadah pendidikan
luar sekolah, banyak kegiatan yang dapat dilakukan, perannya tidak hanya signifikan untuk
mencegah terjadinya berbagai hal negatif tetapi juga sangat penting dalam membentuk kaum muda
yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan trampil
serta kuat dan sehat sebagai kader penerus bangsa pada masa yang akan datang.
Sebagaimana yang diajarkan dalam gerakan pramuka yaitu kode etik pramuka adalah TRI SATYA
dan DASA DHARMA yang berbunyi sebagai berikut :
TRI SATYA
Demi kehormatanku, Aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
 Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menjalankan Pancasila.
 Menolong sesama hidup dan ikut serta untuk membangun masyarakat.
 Menepati Dasa Dharma
Dasa dharma pramuka
1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran dan perbuatan
Demikianlah yang diajarkan oleh kepramukaan guna menimbulkan dan menanamkan serta
menjadikan bangsa khususnya para generasi muda sadar akan belanegara, disamping itu membuntuk
jiwa belanegara di setiap individual bangsa Negara Indonesia agar terciptanya Negara yang makmur
dan sentosa serta berkuwalitas bagus dan baik di tingkat Internasional serta Memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi dan berbudaya serta beragama.
Selain itu, sebagaimana kita ketahui bahwa selain tri satya dan dasa dharma yang diajarkan dalam
kepramukaan, Pancasila pun diajarkan dalam kepramukan yangmana pancasila merupakan dasar
Negara kesatuan republik Indonesia dan juga sebagai idiologi bangsa dan Negara kesatuan republik
Indonesia.
Sedangkan Pancasila memiliki hakikat nilai dan makna disetiap unsur sila-sila yang terdapat pada
Pancasila, Hal ini sangat perlu diketahui oleh kita sebagai rakyat Negara yang memiliki tujuan dan
cita-cita yang sama. Maka, sudah tepat hanya lima sila itu yang dimaksud dalam dasar filsafat Negara
sebagai inti kesamaan dari segala keadaan yang beraneka ragam, dalam arti tidak ada lainnya yang
tidak dapat dikembalikan kepada salah satu sila dari Pancasila (Notonagoro, 1975:34) ada pun
penjelasan sila-sila Pancasila yaitu:
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan ialah pencipta segala yang ada dan semua makhluk. Yang Maha
Esa/Yang Maha Tunggal, tiada sekutu; esa dalam zatnya, esa dalam sifatnya, esa dalam
perbuatannya. Jadi, Ketuhanan YME mengandung pengertian dan keyakinan adanya tuhan YME,
pencipta alam semesta beserta isinya.
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditegaskan meskipun bukan Negara agama,
juga bukan Negara sekuler, melainkan adalah Negara beragama.Bukan Negara agama karena tidak
menerapkan hokum agama tertentu sebagai hukum positif. Bukan pula Negara sekuler yang
memisahkan urusan Negara dan urusan agama, sedangkan sebagai Negara beragama dimaksud
bahwa NKRI perlu hokum positif yang disepakati oleh seluruh bangsa, termasuk seluruh
penyalenggara Negara (MPR, DPR, pemerintah) yang agamanya beraneka ragam dan Negara wajib
melindungi segenap agama yang diakui keberadaannya serta Negara tidak dibenarkan mencampuri
urusan akidah agama apa pun.
• Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki potensi pikiran, rasa,
karsa dan cipta karena potensi menduduki/memiliki martabat yang tinggi. Dengan akal budinya,
manusia berkebudayaan, dengan budi nuraninya, manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma.
Adil mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang
objektif, tidak subjektif apalagi sewenang-wenang dan otoriter.
Beradab berasal dari kata adab, memiliki arti budaya yang telah berabad-abad dalam kehidupan
manusia. Jadi, beradab berarti berkebudayaan yang lama berabad-abad, bertata kesopanan,
berkesusilaan/bermoral, adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam hubungan dengan
norma-norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama manusia maupun
terhadap alam dan Sang Pencipta.
Selain disebutkan di atas, NKRI merupakan Negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia
(HAM), Negara yang memiliki hukum yang adil dan Negara berbudaya yang beradab.
Negara ingin menerapkan hukum secara adil berdasarkan supremasi hukum serta ingin
mengusahakan penerintah yang bersih dan berwibawa, di samping mengembangkan budaya IPTEK
berdasarkan adab cipta, karsa dan rasa serta karya yang berguna bagi nusa dan bangsa, tanpa
melahirkan primordial dalam budaya.
• Sila Persatuan Indonesia
Persatuan asal kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah-belah, mengandung bersatunya bermacam
corak yang beraneka ragam dan bersifat kedaerahan menjadi satu kebulatan secara nasional. Juga
persatuan segenap unsure Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam mewujudkan secara nyata
bhineka tunggal ika yang meliputi wilayah, sumber daya alam, dan sumber daya manusia dalam
kesatuan yang utuh. Selain itu, persatuan bangsa yang bersifat nasional mendiami seluruh wilayah
Indonesia, Bersatu menuju kehidupan bangsa yang berbudaya bebas dalam Negara RI yang merdeka
dan berdaulat, menuju terbentuknya suatu masyarakat yang madani.
• Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok manusia yang berdiam dalam suatu
wilayah tertentu. Kerakyatan berarti bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, Disebut pula
kedaulatan rakyat (rakyat yang berdaulat/berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau ratio yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan
sadar, jujur, dan bertanggung jawab serta didorong oleh itikat baik sesuai dengan hati nurani.
Permusyawaratan artinya Suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan atau
memutskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat hingga tercapai keputusan yang berdasarkan
kebulatan pendapat/mufakat
Perwakilan artinya suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut sertanya rakyat
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan dengan melalui badan-badan
perwakilan.
Rakyat dalam NKRI menjalankan keputusannay dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh
pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab dari pada pemimpin yang profesional, baik kepada
tuhan YME, mau pun kepada rakyat yang diwakilinya.
• Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat dalam segenap bidang kehidupan,
baik material, maupun spiritual.
Seluruh rakyat Indonesia artinya setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia, baik yang berdiam di
wilayah RI sebagai warga negara NKRI, maupun WNI yang berada di luar negri. Jadi, setiap bangsa
Indonesia mendapat perlakuan yang adil dan seimbang dalam bidang hukum, politik, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan.
Sebagaimana mana pengertian dan penjelasan nilai-nilai norma pancasila yang diatas, Bahwasannya
kita bisa mengambil kesimpulan dari itu semua untuk menerapkan dan mengajarkan serta betapa
pentingnya pengajaran pancasila uintuk generasi muda khususnya serta rakyat Indonesia, disamping
itu sebagai mana kita ketahui dalam peramuka diajarkan pancasila seperti dalam upacara pramuka
diwajibkan untuk membaca dan diikuti oleh peserta upacara dan dari segi itulah mendidik generasi
muda serta rakyat paham atas pancasila dan menimbulkan rasa serta jiwa belanegara.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.06 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Perjuangan Dan Pembangunan


Peranan Pendidikan Kepramukaan Indonesia Dalam Perjuangan Dan Pembangunan Bangsa
Dan Negara - Globalisasi dan otomoni daerah mengharuskan kesiapan sumber daya manusia di
daerah guna mengantisipasi setiap perubahan yang bakal terjadi pada semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Gerakan kepanduan merupakan bagian dari era tersebut
yang perlu mengambil peran untuk melahirkan kader-kader bangsa yang mau mengabdikan dirinya
bagi kemaslahatan masyarakat dan Negara. Semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia masih
mengalir dan melekat disetiap sendi-sendi nurani para pemuda pandu Indonesia.
Dalam usahanya untuk mencapai tujuan tersebut,Gerakan Pramuka Indonesia merupakan bagian dari
peran gerakan perjuangan yang sampai saat ini masih tetap melestarikan rasa tanggung jawab pada
kelangsungan Kepanduan yang berusaha meningkatkan mutu dan jumlah anggotanya pada arah dan
tujuan tercapainya tunas bangsa generasi yang memiliki karakter jiwa yang bersih, tegas berdisiplin
yang merupakan cita-cita pergerakannya.Mendasari jiwa kejenuhan yang haus akan kedamaian dan
ketentraman serta rindu akan kebersamaan inilah, Pramuka Perguruan tinggi menanam kembali rasa
berbangsa dan bernegara dalam membangun kembali benih-benih semangat perjuangan yang masih
tersisa pada gerakan pramuka yang merupakan keinginan bangsa dan Negara secara nasional dalam
membangun otonomi daerah sebagai tekad yang kuat untuk melahirkan sendi-sendi berbangsa dan
bernegara.

Gerakan Pramuka Perguruan tinggi sebagai elemen masyarakat ilmiah meniti kreasi dengan
menggelorakan karya sebagai suatu penyatuan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melepaskan beban yang dihadapi.Gerakan Pramuka merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari perjuangan membentuk generasi bangsa yang bersih dan bertanggung
jawab dan dapat memberikan konstribusi pada pemerintah nasional dan pemerintah daerah dalam
menuju terciptanya percepatan pembangunan berkelanjutan yang lebih merata.
Untuk itu dalam menuju keinginan tersebut Gugus Depan Kota Gorontalo Gudep 335-336 yang
berpangkalan di Universitas Negeri Gorontalo sebagai bagian dariGerakan Pramuka,
menyelenggarakan kegiatan Kemah Bhakti Racana (KEMBARA II) Nasional Se-Indonesia Tahun
2007 dalam upaya membangun dan Menyatukan persepsi kesamaan pemikiran dalam membangun
generasi muda yang lebih baikTugas dan fungsi Pramuka sebagai wadah tempatnya berkumpulnya
generasi muda, terutama yang masih duduk di bangku sekolah,tak hanya melakukan kegiatan
berkemah ke hutan dan bisa membuat tandu saja. Namun lebih dari itu, pramuka juga memiliki peran
sangat penting dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Mengingat proporsi remaja saat ini semakin besar jumlahnya dalam komposisi penduduk. Gerakan
Pramuka diharapkan menjadi gerakan pendidikan yang membentuk generasi muda sebagai kader
pembangunan yang siap melaksanakan pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara. Keikutsertaan
generasi muda dalamGerakan Pramuka di bidang Kesehatan diwujudkan dengan terbentuknya
anggota satuan karya pramuka Saka Bhakti Husada (SBH). Sejalan dengan itu, pekan lalu Pemkab
Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan sudah membentuk kepengurusan SBH Kapuas Hulu baru yang
diketuai Kepala Bidang Promosi Kesehatan Masyarakat, Maharuddin Marjani SE. Dengan
dibentuknya SBH, kini Kapuas Hulu memiliki tiga saka kepramukaan antara lain, Saka Kencana
dibawah naungan Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (DukcapilKB), Saka
Bhayangkari dari Polres dan Saka Bhakti Husada sendiri dari Dinas Kesehatan.
"Salah satu tujuan pembangunan bidang kesehatan itu adalah untuk mencapai kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Nah,
melalui wadah ini kita bisa membantu Pemerintah dalam mencapai harapan tersebut," kata
Maharudin. Menurutnya, anggota SBH ini akan diberikan pengetahuan, keterampilan dalam bidang
kesehatan sehingga mereka bisa menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat terutama
yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga, penanggulangan penyakit, gizi,
manfaat dan bahaya obat. "Kita berharap anggota SBH dapat menjadi contoh hidup sehat bagi
masyarakat di lingkungannya dan memiliki sikap serta perilaku yang lebih mantap," pungkasnya.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.05 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Stop Merokok, Sekarang!

-
Anda masih terus merokok? Jika iya, beberapa macam penyakit ini bisa mengintai Anda.

Si gigi hitam. Rokok bisa membuat Anda mengalami karies gigi, semacam penyakit infeksi yang
bisa merusak struktur gigi. Mulai dari munculnya semacam plak dipermukaan gigi, lubang, nyeri,
bahkan mungkin saja akhirnya kematian. Memang bukan rokok secara langsung yang menyebabkan
gigi menjadi rusak, melainkan bakteri yang sebenarnya sudah ada di dalam gigi. Hanya saja, rokok
membuat kekuatan bakteri baik dan jahat tidak seimbang. Ketika bakteri jahat seperti Streptococcus
mutans dan Aggregatibacter Actinomycetemcomitans lebih unggul dibanding bakteri baik, maka
terjadilah penyakit di dalam gigi Anda.

Pacuan jantung. Untuk jangka pendeknya, merokok bisa dengan cepat membuat denyut jantung
meningkat hingga 30%. Bahkan merokok 10 batang perhari dalam beberapa minggu, bisa
menyebabkan penyempitan arteri koroner, yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk
memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Dan konsumsi rokok yang akut, bisa
memberi Anda risiko ekstra terhadap penyakit jantung. Risiko Anda meninggal akibat serangan
jantung meningkat menjadi 50%.

Senjata loyo. Ini tidak main-main, Sobat. Centers for Disease Control and
Preventionmenyimpulkan, perokok 2X lebih berisiko menjadi impoten. Dan 82% pria penderita
impotensi adalah perokok. Prosesnya sederhana, rokok menyebabkan aliran darah ke kelamin Anda
terhambat.

Mata-mata buram. Asap rokok bisa membuat Anda mengalami iritasi mata. Kondisi ini akan
menjadi sangat berbahaya bukan hanya dalam jangka panjang, ketika mata Anda terpapar asap secara
terus-menerus, tapi juga ketika Anda sedang mengemudi kendaraan. Orang yang merokok, 50% akan
mengalami kecelakaan. Satu batang rokok yang dibakar dalam mobil dengan kaca tertutup, akan
menghasilkan kadar karbon monoksida yang bisa mengurangi penglihatan sebesar 20% hanya dalam
setengah jam.

Kanker paru-paru. Penyebab kanker paru-paru 90% adalah rokok. Asap rokok menyebabkan
kromosom—obyek mini pengangkut DNA—dalam paru-paru menjadi tidak stabil. Sel paru-paru
yang terpapar asap rokok akan memproduksi sedikit sekali protein FANCD2. Tanpa FANCD2, DNA
yang rusak dapat menyebabkan sel berkembang-biak di luar kendali, hingga bisa menghancurkan diri
seperti layaknya sel normal.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peranan Pramuka bagi Nusa dan Bangsa

Beranjak dengan latar belakang sejarah. Gerakan pramuka telah lahir pada tahun 1961. Dengan latar
belakang inilah, dimana orang perlu mengkaji kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun enam
puluhan. Sejumlah kepanduan di Indonesia sangat banyak jumlahnya menjadikan tidak sepadan
dengan jumlah seluruh anggota kepanduan itu.

Maka timbullah peraturan pada masa perintisan. Dengan keluarnya Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960 tentang rencana pembangunan nasional semesta berencana. Dalam ketetapannya itu
ditemukan pasal 330.C, yang mengatakan bahwa dasar pendidikan dibidang kepanduan adalah
Pancasila dan seterusnya.

Untuk itu Presiden selaku mandataris MPRS, Ir. Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961
mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia di Istana Negara
Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitasnya
pendidikannya harus diganti, seluruh organisasi kepanduannya yang ada dilebur menjadi satu
kemudian disebut dengan Praja Muda Karana (Pramuka). Kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI
No.112 tahun 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka. Gerakan
pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961.
Kemudian pada tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Pramuka.

Manfaat Pramuka

Terkait pembangunan karakter, sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan diolah.
Pramuka membangun akhak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif, tangguh,
percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan. Betapa
pentingnya gerakan pramuka, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Ada tiga pilar utama
menuju bangsa yang maju yang berkaitan langsung dengan gerakan pramuka adalah membangun
pradaban yang mulia. Salah satu hal yang penting dalam membangun pradaban bangsa yang mulia
adalah membangun karakter. Pembangunan karaketr itu bisa dilakukan didalam gerakan pramuka
dengan berjenis latihan dan keterampilan yang dimiliki.

Sebagai organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin
yang tinggi kepada para anggotanya. Pramuka terbukti mampu melahirkan generasi-generasi muda
atau tunas-tunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab. Olih karenanya gerakan pramuka
harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan anak dan kaum muda. Gerakan pramuka
adalah mendidik anak dan kaum muda agar berwatak dan berkepribadian luhur serta memiliki jiwa
bela negara yang andal. Pendidikan pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap
pendidikan formal. Untuk mencapai maksud tesebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui
proses pendidikan yang menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode
kepramukaan. Gerakan pramuka sangat baik dalam pembentukan ''human character building''
(pembentukan karakter manusia) yang terbukti mampu menciptakan insan yang mandiri dan
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan semuanya itu agar tiap-tiap jenjang pendidikan memasukkan
pendidikan gerakan pramuka diantaranya bisa dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri,
ekstrakurikuler atau yang sejenisnya. Dikatakan juga gerakan pramuka mencakup seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.

Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan pramuka kalau dilihat dari sudut pandang kesehatan, kegiatan pramuka bisa
merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan gerakan pramuka dijadikan alat guna
menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Kegiatan Melatih Kerjasama Kelompok


Dalam merangsang anak, program-program kegiatan pramuka harus relevan dan disesuaikan dengan
minat-bakat. Dan juga dalam kegiatannya menyelipkan kegiatan spiritual, hal itu dapat dilakukan
dengan mengundang pakar atau tokoh-tokoh spiritual pada hari-hari suci tertentu, untuk penyegaran
rohaninya. Dengan harapan anak didik tidak hanya fisiknya saja yang terbangun atau berkembang,
namun juga rohaninya yang ikut terbangun atau berkembang.

Menerapkan program pramuka pada pengembangan diri bukan hanya sebagai pelengkap semata, agar
gerakan pramuka dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar anak.

Pramuka sebagai salah satu wadah positif untuk


membangkitkan rasa percaya diri anak. Dalam pramuka anak akan mendapatkan dua hal, yakni
belajar berorganisasi dan melakukan beragam outdor maupun indor. Kegiatan ini bisa merangsang
kemampuan afektif, kognotif dan psikomotor. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan otak kanan dan
otak kiri anak didik.
Pramuka dapat mengajarkan anak bisa menyelesaikan masalah, dalam salah satu kegiatannya
umpamanya ada aktivitas mencari jejak. Otak kanan anak dan makin berkembang karena dituntut
untuk memiliki ide kreatif agar jejak bisa ditemukan. Kegiatan pramuka juga sarat akan aktivitas
tolong-menolong. Ini bermanfaat kemampuan afektif anak.

Tegaknya Disiplin

Baris-bebaris adalah kegiatan untuk melatih disiplin


dan diajarkan sejak dini di Pramuka
Dalam kegiatan pramuka membentuk anak-anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala bidang.
Tegaknya disiplin ini dapat diterapkan dalam bidang baris berbaris. Dalam kegiatan ini mental dan
fisik anak benar-benar disiapkan. Dengan bekal mental dan fisik yang kuat mereka mampu memfilter
mana yang baik untuk mereka yang mana dapat menyelamatkan dirinya disamping menegakkan
disiplin anak dapat belajar mencintai lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tanaman
di sekolah. Penanaman sikap ini tercermin dalam ajaran Tri Satya dan Dasa Dharma yaitu cinta alam
dan kasih sayang pada lingkungan.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Bahaya Asap Rokok Kalahkan Polusi Udara


Bahaya Asap Rokok Kalahkan Polusi Udara
-
Ada yang beranggap bahwa asap rokok lebih aman daripada polusi udara. Percayalah, ini sama sekali
tidak benar! Faktanya, polusi udara tak sepenuhnya masuk ke dalam paru-paru. Sementara itu, asap
rokok terhisap sepenuhnya ke dalam paru-paru Anda.

Dalam asap rokok terdapat 4.000 bahan kimia dan gas berbahaya yang bersifat karsinogenik. Seperti
nikotin, arsen, tar, aseton, natilamin, dan cadmium. Tidak semua bahan-bahan kimia tersebut ada
dalam polusi udara -akibat cerobong asap pabrik, asap rumah tangga, atau knalpot kendaraan.

Kami tidak mengatakan bahwa polusi udara tidak berbahaya, tapi, Anda tidak perlu menambah
masalahnya dengan asap rokok, kan? Singkatnya, lebih bijaksana jika Anda bisa menghindari
keduanya. Karena kami yakin, paru-paru Anda akan sangat berterimakasih untuk itu. Dan perlu
Anda tahu, setiap batang rokok yang Anda isap dapat meningkatkan risiko kematian karena penyakit
jantung dan kanker paru-paru. Jika Anda perokok, coba tes ini untuk mengetahui berapa bbesar risiko
kematian yang Anda miliki.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 01.01 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Manfaat olahraga bagi Tubuh Kita

Tentunya bagi kita yang memilki aktifitas yang padat pastinya sangat membutuhkan energi
yang besar untuk mendukung aktifitas kita tersebut, salah satunya yang bisa kita lakukan
adalah dengan berolahraga, untuk manfaat olahraga ini tentunya banyak artikel yang sudah
membahasnya akan tetapi tidak ada salahnya jika saya membahasnya kembali pada artikel
ini mungkin bisa dijadikan referensi bagi kita untuk memulai hidup sehat dengan
berolahraga, di bawah ini adalah beberapa manfaat olahraga bagi tubuh kita.
 Menurunkan berat badan, salah satu cara yang ampuh untukmenurunkan berat
badan adalah dengan berolahraga dengan teratur, tentunya dengan porsi yang cukup dan
tidak berlebihan
 Membuat tubuh tetap fit, jika anda ingin membuat tubuh anda selalu dalam keadaan
fit dan tidak mudah lelah maka anda harus rajin berolahraga minimal dua kali seminggu.
 Menurunkan kadar kolesterol, dengan berolahraga maka jantung akan memompa
lebih cepat maka hal ini akan membuat tubuh kita berkeringat yang secara otomatis akan
menurunkan kadar kolesterol dalam darah kita.
 Membuat tubuh menjadi proporsional, beberapa olahraga juga dapat membuat tubuh
menjadi lebih proporsional diantaranya seperti angkat beban dan push up, lakukan cara
tersebut dengan teratur dan rutin.
 Membuat nafas menjadi lebih panjang bagi anda yang memilki masalah pada
pernapasan seperti asma maka sangat dianjurkan untuk rajin berolahraga dengan teratur dan
denngan porsi yang cukup, catatan: anda harus melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
 Memperkuat jantung, mungkin kita sering melihat berita di TV bahwa banyak orang
yang meninggal setelah melakukan aktifitas olahraga, apakah berarti olahraga tidak
diperbolehkan bagi orang yang mempunyai penyakit jantung? Sebenarnya jika ada yang
beranggapan bahwa olahraga tidak dianjurkan bagi orang memiliki penyakit jantung itu adalah
anggapan yang tidak benar karena pada kenyataannya olahraga malah sangat dianjurkan bagi
penderita penyakit jantung, akan tetapi untuk porsinya benar-benar diperhaitkan, tentunya
yang harus diperhatikan adalah berapa lama dan jenis olahraganya juga.
 Melindungi tubuh kita dari penyakit, tentunya olahraga sangat berperan penting
terhadap kesehatan tubuh kita, banyak penyakit yang disebabkan karena kurang olahraga
seperti: obesitas, kolesterol, diabetes, penyakit jantung dan masih banyak lagi penaykit yang
disebabkan karena kurang berolahraga.

Demikian adalah beberapa manfaat olahraga bagi tubuh kita, sudahkah anda memulai hidup
sehat dengan berolahraga? Jika belum maka hendaknya anda harus memulainya dari
sekaranag, karena banyak penyakit yang disebabkan karena kurang berolahraga.
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.53 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PEMICU/PENYEBAB TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat


berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa
mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis
yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-
menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para
pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan
merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh
narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena menghambat
perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab dianggap
sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan hidup sehari-hari.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan
harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang
menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi
narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi
tingkat penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan,
dan faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang
akibatnya di kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan
tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah
penyalahgunaan narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat
penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan
keluarga atau lingkungan pergaulan.
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.
2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau
bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan
semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan,
perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada
hubungan primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,kemacetan
lalu lintas, kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
3.Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis
perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional. Bahan
dasar narkoba (prekursor) beredar bebas di masyarakat.(RQ@DATIN)
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.46 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Pramuka Lutim Paling Aktif

MALILI, TRIBUN-TIMUR.COM-Salah satu kegiatan


ekstrakurikuler yang paling aktif di Luwu Timur adalah kegiatan pramuka. Sekretaris Kwarcab
Lutim, Muliadi Patunru, mengatakan gerakan pramuka di Luwu Timur cukup aktif, beberapa
kegiatan kepramukaan yang pernah diikuti diantaranya jambore nasional di sumatera selatan,
kemudian raimuna nasional di papua tahun lalu, kemah bakti diangkona, kemah seni budaya,
pelatihan pembina pramuka baik KMD maupun KML dan berbagai kegiatan ranting, Rabu
(14/8/2013).

Sementara jumlah gugus depan se-cabang mencapi 292 yang terdiri dari 146 gugus depan putra dan
146 gugus depan putri. Sementara untuk pembina gugus depan berjumlah 1310, pembina lepasan
KMD 410, pembina lepasan KML sebanyak 180, pembina mahir 45 orang kemudian pelatih KPD 4
orang dan KPL sebanyak tiga orang.
sumber : http://makassar.tribunnews.com/2013/08/14/pramuka-lutim-paling-aktif

Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.46 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PEMICU/PENYEBAB TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya
dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau
dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia
kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan mengakibatkan
ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakaianya. Jika
semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh,
kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat
berakibat lebih fatal, karena menghambat perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat merusak
potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan
menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus
menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan
dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini
belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam penyalahgunakan
narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan faktor kesediaan narkoba
itu sendiri.
1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang akibatnya di
kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah penyalahgunaan
narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat penghilang rasa
lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan keluarga atau
lingkungan pergaulan.
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan
untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.
2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan pengedar
gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua
anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan
saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada hubungan
primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,kemacetan lalu lintas,
kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
3.Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis
perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional. Bahan dasar narkoba
(prekursor) beredar bebas di masyarakat.(RQ@DATIN)
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.34 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Gerakan pramuka menemukan Karakter bangsa yang hilang


Pengantar
Dalam facebook saya membaca sebuah tulisan yang berjudul
“Karakter Bangsa Yang Hilang” ditulis oleh Joko Mursitho Kepala
Pusdiklatnas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Siapapun yang
membca tulisan itu pasti cemas, betapa parahnya kondisi karakter
bangsa kita sekarang ini, sungguh ironis dan tragis. Bangsaku
kusayang, bangsaku malang, demikian sebuah ungkapan.
Sesungguhnya bangsa kita sudah terkenal sejak zaman dahulu kala yaitu bangsa yang
besar, bangsa yang berbudaya, bangsa yang lemah lembut, sopan santun, agamis, toleransi,
pemaaf, cinta damai, dan perilaku lainnya yang terpuji. Tetapi apa yang terjadi saat ini,
karakter bangsa telah hilang, bangsa kita sedang sakit.
Dalam tulisan itu, Kak Joko Mursitho menggambarkan bahwa bangsa Indonesia saat ini
telah menyimpang dari karakter asli bangsa Indonesia. Hampir setiap hari kita disuguhkan
pemandangan peristiwa yang mengerikan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, konflik
antar kelompok, perkelahian antar suku, tawuran pelajar/mahasiswa, penyalahgunaan obat
terlarang “narkotika”, dan lain-lain. Dahulu bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang ramah
tamah, sopan santun, tapi sekarang berubah menjadi bangsa yang kasar, beringas,
pemarah, anarkhi. Semangat musyawarah, kekeluargaan, gotongroyong, kesetiakawanan,
kebersamaan sudah menipis. Budaya tertib, patuh, disiplin, rasa malu juga sudah luntur.
Permasalahan Bangsa
Sesungguhnya ada apa dengan bangsa kita, dan mengapa terjadi seperti itu? Untuk
menjawab pertanyaan itu maka saya akan mengutip (inti sarinya saja)
perkembangan Lingkungan Strategik yang dimuat dalam Rencana Strategik Gerakan
Pramuka Tahun 1999-2004. Perkembangan Lingkungan Strategik pada tingkat global dan
tingkat nasional dapat mempengaruhi kondisi bangsa Indonesia (karakter bangsa) ada 5
(lima) faktor, yaitu:
1. Revolusi Komunikasi dan Teknologi
Telah terjadi percepatan perkembangan teknologi yang sangat tinggi dan sangat
mempengaruhi kehidupan dunia. Era komputer dan komunikasi yang didominasi
oleh “budaya interaktif” dengan adanya internet, komputer jinjing, dan telepon genggam
menciptakan kehidupan “lingkungan hidup yang baru”. Kemudahan akses informasi
membawa terjadinya penetrasi global dari model-model gaya hidup yang sering tidak cocok
dengan realita lokal. Seperti misalnya, masuknya konsumsirisme yang tidak sesuai dengan
kebutuhan pembangunan sehingga menimbulkan aspirasi-aspirasi yang tidak terpenuhi,
yang berlanjut dengan frustasi yang makin meningkat, terutama pada generasi muda.
Akibatnya adalah akses-akses seperti perkelahian masal, kenaikan kriminalitas dan
penyalahgunaan narkoba.
2. Globalisasi
Proses globalisasi dalam teknologi, pasar, perdagangan, perjalanan dan imigrasi telah
berkembang dengan sangat cepat. Dampak yang diakibatkan oleh kekuatan dan kebijakan
global sangat mempengaruhi keadaan dan pengambilan keputusan pada tingkat nasional
dan lokal.Aspek yang menonjol disini adalah kesiapan kita untuk menghadapi keterbukaan
dan kemampuan bersaing. Pers, radio, dan televisis hampir setiap hari menyiarkan gambar-
gambar tentang kekerasan yang melanda masyarakat diberbagai tempat di dunia,yang
terpecah belah dalam pertikaian etnik, masyarakat yang terjerumus kedalam konflik sipil dan
sebagainya.

3. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan gelombang “reformasi total”, pergantian
kepemimpinan negara, disusul dengan pergolakan politik yang diwarnai oleh unjuk rasa
dengan berbagai tuntutan, menciptakan kondisi yang sangat rawan. Keadaan seperti ini
memberi peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk mengumbar dan melampiaskan segala
kegiatan tercela seperti provokasi-provokasi, tuntutan-tuntutan, hujatan-hujatan, isu-isu
SARA dan upaya-upaya yang melecehkan hukum dan wibawa pemerintah yang menjurus ke
anarkhi dan mengamcam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Tindakan kekerasan
dan kriminalitas seolah-olah mendapat keleluasaan sehingga waktu merajalela dan seiring
dengan itu tindakan-tindakan main hakim sendiri sering terjadi. Nilai-nilai budaya seperti
tersingkirkan dan tidak mampu untuk menjadi kendala terhadap akses-akses dalam
masyarakat itu.

4. Ancaman Narkoba dan HIV/AIDS


Pada saat ini sudah sekitar 1,3 juta orang di Indonesia diperkirakan mengkonsumsi narkotika
dan obat terlarang. Karena omset perdagangannya secara nasional mencapai ratusan miliyar
rupiah perhari. Sebagai bursa transaksi, orang tidak hanya merujuk ketempat hiburan seperti
diskotik, karaoke dan bandara tetapi kampus dan sekolah juga disebut-sebut sebagai pintu
masuknya budaya narkotika dan obat terlarang. Demikian juga dengan penyebaran
HIV/AIDS merupakan ancaman yang harus diwaspadai. Terlebih-lebih dengan meningkatnya
pergaulan bebas dan perubahan gaya hidup.

5. Defisit Pendidikan
Pendidikan formal (sekolah) mengalami defisit, demikian juga pendidikan informal
(keluarga).Orang berkata bahwa sekarang “sekolah-sekolah makin banyak mengajar, tapi
kurang mendidik”.Yang dimaksud dengan “mengajar” disini adalah pengalihan pengetahuan,
sedangkan “mendidik” dimaksudkan membangun kepribadian. Gejala inilah yang dimaksud
dengan “defisit pendidikan” yang terdapat dalam pendidkan formal di sekolah. Karena
berbagai sebab, sekarang ibu-ibu ikut bekerja di luar rumah, sehingga anak mendapat
kebebasan pada usia yang makin muda. Tetapi kebebasan ini tidak dibarengi pembekalan
bagaimana mereka harus membawa diri dalam kebebasan itu, sehingga anak tersebut dapat
terjerumus dalam penggunaan obat terlarang atau pergaulan yang kurang baik. Terjadilah
“defisit pendidikan informal” (pendidikan di lingkungan keluarga). Jadi, pendidikan formal
(sekolah) dan pendidikan informal (keluarga) ternyata kurang dapat memberikan sahamnya
baik dalam hal “pembangunan watak, kepribadian, dan karakter” dalam hal membekali
kemampuan otonomi untuk mandiri dalam membekali nilai-nilai hidup. Oleh sebab itu
Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan non formal tampil untuk membantu dan
melengkapi kekurangan pendidiakan formal dan informal. Sehingga kesenjangan pendidikan
karakter bangsa dapat diatasi melalui pendidikan formal dan pendidikan informal
serta dimantabkan melalui pendidikan non formal (pendidikan kepramukaan).

Peran Gerakan Pramuka


Berdasarkan Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maka
peranan Gerakan Pramuka dalam pendidikan karakter bangsa menjadi besar. Disebutkan di
dalam konsideran, “…bahwa Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan
kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda
sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global”. Untuk
melaksanakan peran besar itu, maka Gerakan Pramuka memiliki mesin penggerak dan bagi
anggotanya memegang teguh kode kehormatan Pramuka berupa janji dan komitmen serta
ketentuan moral Pramuka.
Janji itu dirumuskan dalam “satya” dan ketentuan moral itu dirumuskan dalam “darma”
yang dapat diambil intinya antara lain memuat butir-butir kegiatan pendidikan kepramukaan,
yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan mengamalkan Pancasila.
4. Berjiwa patriotik.
5. Taat hukum.
6. Menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Kecintaan kepada alam dan sesama manusia.
8. Melestarikan lingkungan hidup.
9. Kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan.
10. Tolong menolong.
11. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
12. Jernih dalam berfikir, berkata dan berbuat.
13. Hemat, cermat dan bersahaja.
14. Rajin dan terampil.
15. Sopan dan kesatria.
16. Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa.
17. Tabah dalam menghadapi kesulitan/musibah.

Butir-butir kegiatan pendidikan kepramukaan itu dimaksudkan untuk meningkatkan


kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, keterampilan dan ketahanan diri yang
dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif. Penggunaan metode belajar
interaktif dan progresif itu dapat diterapkan sesuai dengan golongan anggota Pramuka yaitu
Pramuka Siaga (umur 7-10 tahun), Pramuka Penggalang (umur 11-15 tahun), Pramuka
Penegak (umur 16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Bagi Pramuka Siaga
melalui prosesmengerti dan memahami, sedangkan untuk Pramuka Penggalang
menggunakan proses mengamati dan menghayati. Nah, untuk Pramuka Penegak dan
Pandega menggunakan proses melakukan, mengamalkan, mempertahankan dan
melestarikan serta membudayakan. Kehadiran anggota dewasa (pembina, pelatih)
memberikan dorongan dan dukungan kepada anggota muda tersebut di atas dengan prinsip
sistem among, yaitu ing ngarso sung tulodo untuk Pramuka Siaga, ing mudyo mangun
karso untuk Pramuka Penggalang dan tut wuri handayani untuk Pramuka Penegak dan
Pandega.
Pendapat Tentang Karakter Bangsa
Ada beberapa pendapat untuk mencari karakter bangsa yang hilang dan menemukannya
kembali. Pendapat pertama menyatakan bahwa pendidikan karakter bangsa diberikan
secara khusus dalam kurikulum pendidikan formal yaitu “pelajaran budi pekerti”. Pendapat
yang kedua, pendidikan karakter bangsa di masukkan dalam mata pelajaran PPKn
sedangkan pendapat ketigamenyatakan bahwa pendidikan karakter bangasa
dimuat/disisipkan ke dalam semua mata pelajaran dalam pendidikan formal. Baik pendapat
pertama, kedua dan ketiga, kesemuanya belum menyentuh secara komprehensif, karena
mereka masih berkutat pada pendidikan formal. Bagaimana pendidikan informal dan non
formal?
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non
formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional dan peranan
Garakan Pramuka ini semakin nyata dengan diakuinya Gerakan Pramuka dalam undang-
undang tentang Gerakan Pramuka. Peran besar Gerakan Pramuka dalam pembentukan
kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan
dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan
bangsa maka pendidikan kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk
mempersiapkan anak muda/kaum muda untuk menanggulangi merosotnya karakter bangsa.
Atau istilah kak Joko Mursitho “Karakter Bangsa yang Hilang” untuk dicari dan ditemukan
oleh Gerakan Pramuka.
Bagaimana caranya Gerakan Pramuka untuk menemukan karakter bangsa yang hilang?
Caranya, Gerakan Pramuka melakukan kegiatan yang menarik dan menyenangkan,
dilaksanakan secara praktik yang praktis, kegiatan belajar sambil melakukan. Kegiatan itu
bersumber dari satya dan darma Pramuka. Satya sebagai janji, darma sebagai ketentuan
moral. Untuk Pramuka Siaga dirumuskan dalam “dwi satya dan dwi darma”, sedangkan untuk
Pramuka Penggalang/Penegak/Pandega dirumuskan dalam “tri satya dan dasa darma”
Segala upaya dan usaha Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka. Tujuan itu diarahkan pembinaan watak, mental, emosional, jasmani, dan bakat,
serta meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan
teknologi, keterampilan dan kecakapan melalui berbagai kegiatan kepramukaan yaitu:
kegiatan pertemuan, kegiatan perkemahan, kegiatan bakti masyarakat, kegiatan peduli
masyarakat, kegiatan kemitraan dan masih banyak lagi kegiatan berskala lokal, nasional
maupun internasional.
Harapan
Marilah kita satukan tekad dan semangat untuk bersama-sama menggempur musuh-
musuh yang akan menghancurkan karakter bangsa Indonesia. Kita cari karakter bangsa
yang hilang, dengan sistem “gropyokan” melalui jalur pendidikan formal, pendidikan informal
dan pendidikan non formal (pendidikan kepramukaan). Insya Allah, karakter bangsa yang
hilang bakal ketemu lagi dan pulih kembali sebagaimana nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Selamat buat Gerakan Pramuka yang telah berusia 50 tahun merupakan tahun emas (1961—
2011). Semoga bermanfaat.
Oleh: Munatsir Amin *)
Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Lampung masa bakti 2011—2016.

Referensi:
1. Undang-undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Rencana Strategis Gerakan Pramuka tahun 1999—2004 oleh Kwartir Nasional.
4. Karakter Bangsa Yang Hilang oleh Joko Mursitho Ka. Pusdiklatnas Kwartir Nasional.

Sumber
:http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=506&Itemid=15
3#.Uigw3IZYV8E

Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.24 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Pramuka Membangun Karakter Bangsa
Pramuka Membangun Karakter Bangsa

Komitmen nasional soal pendidikan karakter secara


imperatif tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 dinyatakan, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa dan berakhlak baik, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Gerakan pramuka diharapkan dapat membangun karakter bangsa melalui generasi muda berwatak
dan berkemauan kerja keras secara cerdas dan ikhlas. Kesediaan dan kemauan bekerja keras
dipandang penting untuk keberhasilan pembangunan karakter bangsa. Kemauan kerja keras itu harus
dapat dilaksanakan secara cerdas dan ikhlas. Melalui inilah gerakan pramuka diharapkan dapat
menjadi pelopor membudayakan semangat kerja keras secara cerdas dan ikhlas tersebut, serta
membangun nilai, sikap dan berperilaku. Tentunya, mulai jenjang pramuka siaga, penggalang,
penegak sampai pramuka pandega, termasuk pembina dan pengelola gerakan pramuka.

Kita bisa menyimak setiap hari media massa baik cetak maupun elektronik memberitakan berbagai
bentuk kericuhan dan kerusuhan dalam masyarakat. Mulai dan tingkat bawah hingga level elite
bangsa. Penertiban pedagang pasar, pembebasan tanah sengketa, pemilihan wali nagari, pemilihan
wali kota/bupati kepala daerah, pertandingan sepakbola, demonstrasi mahasiswa, pemilihan eksekutif
partai, sidang anggota dewan terhormat.

Di samping itu, terlihat pula tindak kejahatan korupsi tak lagi berbilang jari. Sudah merasuki elite
bangsa baik legislatif, eksekutif, bahkan lembaga penegak hukum. Akibatnya, bangsa semakin
terpuruk. Kata nasionalisme hanya ketika upacara, dalam pidato, atau seminar-seminar. Disadari
bahwa jutaan penduduk masih hidup miskin di negara kaya raya sumber daya alam ini.

Lembah pemisah kaya-miskin makin dalam. Kehidupan sosial masyarakat terasa semakin jauh dari
berbagai regulasi dan norma ada. Banyak fakta tersebut memperlihatkan kegagalan bangsa ini
membangun karakter (nation building) sebagai pilar utama bangsa bermatabat. Hingga hari ini,
belum ada pemikiran komprehensif menjawab mengapa itu terjadi sehingga belum ada upaya nyata
mengatasi semua masalah tersebut.

Berbagai fakta tersebut mencemaskan kita. Bila dibiarkan, maka disintegrasi sosial dan bangsa kian
menghadang kita. Oleh sebab itu, sudah saatnya dipikirkan solusi nyata mengatasi persoalan tersebut.
Jika tidak, bangsa ini akan semakin jauh dari peradaban sejati. Pancasila sebagai way of life akan
tinggal tulisan di atas kertas. Siapa paling bertanggung jawab dalam hal ini?

Masyarakat baik perwujudan dari produk pendidikan yang baik. Banyak hasil penelitian
menunjukkan sistem pendidikan dan sistem pembelajaran efektif, berpengaruh positif terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Negara-negara maju telah menjadi bukti bahwa pendidiktan efektif
membawa perubahan terhadap kemajuan bangsanya. Tidak hanya perubahan terhadap kehidupan
sosial ekonomi, namun membawa perubahan besar terhadap kehidupan sosial secara keseluruhan.
Dilihat dari tujuan pendidikan nasional, titik beratnya memang pada pengembangan potensi
bermuara pada karakter peserta didik. Hal itu tecermin dalam penekanan pada aspek-aspek berakhlak
mulia, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Semua aspek itu sejatinya bagian
dari karakter manusia.

Guna mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan upaya khusus yakni merevitalisasi gerakan pramuka
sesuai program revitalisasi gerakan pramuka sesuai pencanangan Presiden Republik Indonesia tahun
2006 lalu di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, dan berikutnya lahir pula Undang Undang Gerakan
Pramuka No 12 Tahun 2010. Nah melalui ketentuan inilah, gerakan pramuka bisa melakukan
berbagai kegiatan diyakini mempunyai peranan besar mencegah dan menanggulangi masalah
generasi muda.

Melalui revitalisasi diharapkan gerakan pramuka dapat lebih dapat diterima dan diminati generasi
muda. Revitalisasi ini juga diharapkan pula dalam penerapan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan terlaksana dengan baik. Tentunya, secara cerdas dan gemilang dapat menangkal, serta
membantu menyelesaikan berbagai masalah.

Nilai hakiki dari revitalisasi gerakan pramuka adalah untuk memperkokoh eksistensi organisasi yang
dilakukan secara seimbang dengan perkembangan kehidupan yang dinamis. Untuk itu, diperlukan
penyempurnaan organisasi, bukan membentuk organisasi baru. Selanjutnya, guna memusatkan
perhatian pada aspek-aspek bersifat strategis dengan perhatian utama pada peningkatan peran, fungsi
dan tugas pokok gerakan pramuka.

Sedangkan tujuan revitalisasi gerakan pramuka antara lain adalah agar gerakan pramuka dapat
diterima dan dinikmati generasi muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi. Selain itu,
juga diharapkan gerakan pramuka dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan
kepribadian kaum generasi muda. Dengan demikian, gerakan pramuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaannya dapat melaksanakan kegiatan secara cerdas dan
gemilang.

Sistem nilai gerakan pramuka belum dapat diterapkan dengan seksama. Padahal apabila sistem nilai
ini berhasil diterapkan, bukan saja berdampak positif membantu mengatasi berbagai masalah kaum
muda, tetapi juga teruji dalam pembentukan watak dan karakter bangsa.

Upaya penyempurnaan dan pembenahan organisasi secara luas di semua jajaran kwartir, termasuk
pembenahan kepemimpinan dan manajemen organisasi, merupakan suatu keharusan semestinya
cepat dicermati untuk dilakukan dalam rangka menata, dan meningkatkan efektivitas, serta efisiensi
organisasi gerakan pramuka.

Mencermati program revitalisasi gerakan pramuka, pada hakekatnya dapat dikatakan sebagai upaya
mengembalikan gerakan pramuka kepada wujud dan fungsi utamanya besifat back to basic. Yakni,
sebagai lembaga pendidikan kader bangsa yang handal, dan memiliki semangat jiwa bela negara,
patriot pembangunan, dan perekat bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua ini dilakukan
untuk mewujudkan pembangunan karakter bangsa melalui gerakan kepramukaan.

http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=3351

Diposkan oleh kelopakgalang144 di 00.11 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
RABU, 04 SEPTEMBER 2013

2.274 Kader Pramuka Lutim Ikuti Kelopak Galang

Sebanyak 2.274 orang peserta Pramuka se Luwu Raya mengikuti lomba kemah lomba pramuka
penegak dan penggalang (Kelopak Galang) yang dilaksanakan oleh gerakan pramuka kwartir cabang
Luwu Timur, yang bertempat di Bumi Perkemahan Sawerigading Sorowako, Kecamatan Nuha, Rabu
(05/09/13).
Kegiatan tersebut sebagai upaya pembinaan generasi muda agar lebih mandiri dan peduli terhadap
sesama melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang kepramukaan sementara
kegiatan kelopak galang ini akan berlangsung pada tanggal 03-08 September 2013.
Ketua Umum Kegiatan Kelopak Galang, Arsin Ponsimping mengatakan Kegiatan Kelopak Galang
2013 diikuti oleh 2.274 Peserta Seluwu Raya, kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan
pengalaman anggota Gerakan Pramuka agar lebih peduli dengan berpartisipasi aktif dalam
peningkatan pembangunan bangsa.
“Dengan Kegiatan Kelopak Galang kali ini, kiranya dapat menumbuhkan kesadaran disiplin hidup
sehat dengan lingkungan yang serta mempererat tali silaturahmi antar sesama anggota pramuka di
seluruh Tanah Luwu,” ungkap Arsin.
Sementara itu, Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler mengatakan gerakan pramuka sangat baik
dalam human character building (pembentukan karakter manusia) yang terbukti mampu
menciptakan insan yang mandiri dan bertanggung jawab.
“Untuk mewujudkan semuanya itu agar tiap-tiap jenjang pendidikan memasukkan pendidikan
gerakan pramuka diantaranya dapat dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri,
ekstrakurikuler atau yang sejenisnya,” ungkap Husler yang juga Ketua Kwarcab Kabupaten Luwu
Timur.
Husler melanjutkan, gerakan pramuka mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.
“Tujuan Pramuka adalah membangun akhlak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif,
tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan.
Betapa pentingnya gerakan pramuka, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. sebagai
organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin yang tinggi
kepada para anggotanya. Olehnya itu, gerakan pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan
dikalangan anak dan kaum muda,” ungkap Husler.

Sumber : /http://redaksi.luwuraya.com/read/2013/09/04/2-274-kader-pramuka-lutim-ikuti-kelopak-
galang/
Diposkan oleh kelopakgalang144 di 23.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peran Pramuka Terhadap Generasi Muda di era reformasi


Kepanduan atau pramuka adalah suatu medan gerak untuk anak atau peserta
didik, oleh mereka dibawah pimpinan mereka sendiri, tempat kakak
mereka(Pembina) memberikan kepada adik-adiknya suasana yang sehat dan
menganjurkan agar mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang sehat,positif,
inisiatif dan produktif yang akan membatu mereka dalam mengembangkan fungsi
kewarganegaraan.
Daya tarik yanbg kuat untuk mengenal alam di lingkungan hidup Pembinanaan
perseorangan (melalui kelompok kecil) lebih penting dari pada pembinaan massal,
dalam hal perbaikan intelegensia, kekuatan jasmani dan karekter. Dalam pramuka
bukan isi pelajaran yang terpenting guna melahirkan sesuatu secara benar,
melainkan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang benar. Hal ini Nampak jelas
dalam cara kerja regu dan pasukan penggalang. Mereka di bimbing untuk kerja sama
dalam tim atau kelompok, regu atau rtegu kerja, kesempatan baik untuk bekerja
sama mencapai suatu tujuan.
Disitu tampak latihan berdemokrasi, bahkan itulah demokrasi Pancasila dalam
prakteknya. Jika kita megacu pada uraian arti kiasan lambang pramuka. Lambang
pramuka yaitu nyiur, dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya
upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya dimana ia berada
dan dalam keadaan yang bagai manapun juga. Apalagi sekarang sudah era globalisasi
dan reformasi.
Gerakan serta semangat reformasi yang kini tengah terus bergulir menghendaki
suatu perubahan tatanan baru dengan segala perbaikan, keselarasan dengan
tuntuan yang lebih transparansi. Dilandasi dengan kejujuran, kebenaran, keadilan
dan sementar disisi lain Gerakan Pramuka sebagai pelengkap pendidikan formal dan
informal juga di tuntu ikut memberikan kontibusi positif terhadap lahirnya generasi
baru di masa datang yang mampu diwarisi pesan-pesan moral reformasi.
Gerakan Pramuka tidak terkejut dan ikut latah tanpa arah. Karena sesuai dengan
tujuannya Pramuka tetap eksis sebagai Gerakan Pendidikan Yang Nasionalis tanpa
terpengaruh oleh berbagai perbedaan latar belakang. Format-format, visi dan
misinya telah mengacu kepada perbaikan kondisi saat ini, demi terwujudnya
Indonesia Baru.
Dewasa ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga sebuah
cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah remaja
penyandang masalah sosial. Mereka terjebak kedalam perilaku yang menyimpang
dan telah lutut dan menghambakan dirinya kepada tata nilai asing. Mereka adalah
saudara-saudara kita, yang berpotensi untuk menimbulkan berbagai problema sosial
dimasyarakat. Di samping itu secara internal terdapat pula ketidak siapan mental
dan rohani pada sebagian remaja, sehingga mereka gagal untuk mempertahankan
diri dari pengaruh negative yang menyesatkan.
Gerakan Pramuka ditutut untuk menciptakan pesonanya sendiri, sehingga orang-
orang muda lebih tertarik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki,
melalui wadah kepramukaan dengan kegiatan yang kreatif, educatif, inovatif dan
penuh tantangan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat kita.
Maka Gerakan Pramuka sangat merindukan eksistensi para anggota dewasanya
dalam bembina, mengembangkan organisasi secara sukarela, dan terus menerus.
Gerakan Pramuka sangat mendambahkan sebuah organisasi yang semakin mapan,
semakin strategis, semakin antisipasi terhadap berbagai kendala, sehingga
perjalanya mulus, lancar, dan sukses. Gerakan Pramuka sangat menginginkan
tertibnya program pendidikan atau pelatihan baik bagi anak didik maupun anggota
dewanya sehingga prosesnya lancer, tuntas dan berkualitas. Gerakan pramuka
sangat mengharapkan bias mandiri dengan dana atau fasilitas yang pasti dan
memadai.

Anda mungkin juga menyukai