Anda di halaman 1dari 18

Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010

PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KEPRAMUKAAN BAGI PRASIAGA


DI KABUPATEN CIANJUR

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak ditemukannya oleh Lord Baden Powell tahun 1906 kepanduan
(kepramukaan) telah berperan penting terhadap tersedianya wadah
pembinaan generasi muda. Melalui pembinaan kepramukaan generasi muda
dibentuk agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan, dengan
gemblengan yang menitikberatkan pembinaan watak (character building).

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah menempatkan gerakan


kepanduan sebagai salah satu komponen perjuangan bangsa. Kepanduan
aktif dan memiliki andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepanduan
juga menjadi wadah pembinaan guna membentuk rasa kebangsaan dan
kepahlawanan yang menelurkan para pejuang bangsa yang tampil di depan
menegakkan kemerdekaan, berjuang mempertahankan dan mengisinya.

Romantika perjuangan bangsa ini oleh Gerakan Pramuka sebagai kelanjutan


gerakan kepanduan nasional dijadikan sebagai kiasan dasar. Istilah Siaga
diambil dari masa mensiagakan diri dengan tonggaknya 20 Mei 1908,
Penggalang diambil dari masa penggalangan rasa kebangsaan 28 Oktober
1928 dengan momentum Sumpah Pemudanya, Penegak diambil dari tonggak
penegakkan kemerdekaan Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pandega dari
masa setelahnya sebagai masa memandegani.

Era globalisasi meniscayakan kesiapan seluruh bangsa di dunia untuk


beradaptasi dan berkompetisi. Peranan pendidikan termasuk didalamnya
kepramukaan sangat penting guna menyiapkan anak bangsa
menghadapinya. Pendidikan sepanjang hayat patut diwujudkan karenanya
pendidikan tidak dimulai dari usia 7 (tujuh ) tahun, tetapi sejak dini anak-anak
Indonesia harus mendapatkan pendidikan termasuk didalamnya penanaman
nilai–nilai disiplin, kemandirian, kebangsaan dan nilai lainnya.

Gerakan Pramuka masih dipercaya mampu dan diharapkan terus menjadi


wadah pembentukan generasi muda yang menanamkan nilai-nilai positif
melalui kegiatan –kegiatan menarik yang mendidik sesuai dengan minat dan
kebutuhan peserta didiknya.

1 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
Golongan Pramuka sebagai peserta didik yang saat ini ada terdiri atas Siaga (
7- 10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak ( 16-20 tahun) dan Pandega
(21-25 tahun). Tantangan globalisasi mendorong Gerakan Pramuka perlu
mengakomodir usia yang lebih muda yakni dibawah 7 tahun. Tumbuh dan
berkembangnya Pendidikan Anak Usia Dini patut menjadi dorongan adanya
inovasi Gerakan Pramuka dalam turut mensukseskannya. Karena itu
tersebutlah istilah “prasiaga” mewakili penyebutan anak-anak yang
mengikuti kegiatan kepramukaan dibawah usia Siaga.

Prasiaga adalah potensi strategis yang layak mendapat perhatian semua


komponen bangsa yang ingin meletakkan pondasi karakter anak bangsa.
Pembinaan prasiaga sangat strategis untuk mendukung sistem rekruitmen
Gerakan Pramuka sejak dini. Dengan adanya pembinaan prasiaga, maka
Gerakan Pramuka secara internal mendapatkan ketersediaan calon-calon
Pramuka Siaga di kemudian hari yang telah memiliki pondasi pengetahuan
dan pengalaman kepramukaan selama aktif mengikuti kepramukaan
prasiaga.

Secara eksternal Pembinaan prasiaga turut serta memberikan pelayanan


pendidikan kepada anak bangsa dan masyarakat khususnya mensuskseskan
Pendidikan Anak Usia Dini untuk tersedianya generasi yang lebih baik sesuai
dengan tujuan nasional.

Secara faktual, kegiatan prasiaga telah ada dilingkungan Kabupaten Cianjur,


khususnya yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal pra sekolah
seperti Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA). Kegiatan yang
mereka lakukan selain merupakan pemanfaatan metode kepramukaan dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran sesuai kurikulum TK/ RA juga dilandasi
keyakinan bahwa kegiatan kepramukaan mampu menanamkan nilai-nilai
positif seperti kemandirian dan sebagainya dalam suasana “bermain sambil
belajar dan belajar seraya bermain” dengan efektif. Namun, dengan belum
dimilikinya standard pengelolaan maka penyelenggaraan kepramukaan
prasiaga berlangsung secara apa adanya tidak dalam suatu sistem yang lebih
makro, terarah, terpadu dan berkesinambungan.

Karena itulah sejalan dengan gagasan Ketua Kwartir Cabang Cianjur, Rapat
Kerja Kwartir Cabang Cianjur, menyepakati perlunya diterbitkan Panduan
Penyelenggaraan Program Kepramukaan bagi Prasiaga di Kabupaten Cianjur.

B. Dasar
1. Sistem Pendidikan Nasional
2 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
4. SK Kwarnas
5. Hasil Musyawarah Cabang Cianjur
6. Hasil Rakercab Cianjur

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud dibuat panduan ini adalah:
a. Memberikan panduan/pedoman bagi semua yang terkait dalam
penyelenggaraan pembinaan kepramukaan bagai anak usia dini
khususnya anak usia 3 sampai 6 tahun.
b. Menjadi dasar operasional program kepramukaan prasiaga di
Kabupaten Cianjur.
c. Menjadi bahan masukan bagi inovasi sistem pembinaan kepemudaan
pada Kementrian Pemuda dan Olah Raga dan sistem pendidikan
kepramukaan bagi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di masa yang
akan datang.
d. Menjadi bagian dari peran serta kepramukaan di Kabupaten Cianjur
dalam ikut mendukung visi dan misi Kabupaten Cianjur dengan
suksesnya pendidikan anak usia dini.

2. Tujuan
Dibuatnya panduan ini bertujuan agar:
a. Penyelenggaraan kegiatan kepramukaan untuk prasiaga dapat
berjalan dengan terarah, terpadu, dan berkesinambungan secara
efektif dan efisien karena telah memiliki payung hukum dan standar
pengelolaan.
b. Kwartir Cabang Cianjur mampu meningkatkan kualitas generasi muda
yang menjadi anggotanya yaitu Pramuka, dan dapat berperan serta
memberi masukan positif bagi pembinaan generasi muda baik secara
lokal di Kabupaten Cianjur maupun pada skala yang lebih luas dan
lebih tinggi (regional- nasional) .

D. Sistematika dan Ruang Lingkup


Sistematika dan ruang lingkup panduan program kepramukaan bagi prasiaga
ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan meliputi latar belakang, dasar hukum, tujuan,
sistematika dan ruang lingkup;
2. Bab II menjelaskan tentang pengertian, kedudukan, dan fungsi program
kepramukaan bagi peserta didik;
3 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
3. Bab III menyajikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik;
4. kurikulum dan bagaimana proses kegiatan prasiaga diselenggarakan;
5. Bab IV menjelaskan tentang karakteristik program, kemampuan dasar, isi
materi dan proses kegiatan;
6. Bab V membahas pembina, terkait dengan persyaratan, tugas pokok, dan
peningkatan kompetensinya;
7. Bab VI membahas tentang struktur organisasi penyelenggara yang
meliputi cara pendirian, pendaftaran, struktur organisasi Pengelola dan
Perindukan Muda;
8. Bab VII membahas tentang administrasi yang terkait dengan
keorganisasian, peserta didik, kepembinaan, kegiatan, dan sarana
pembinaan;
9. Bab VIII membahas tentang atribut kepramukaan prasiaga, berupa
seragam prasiaga, tanda pengenal dan atribut lainnya;
10. Bab IX membahas tentang pengawasan yang meliputi supervisi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan;
11. Bab X Penutup berupa kesimpulan, saran dan lain-lain.

II. PENGERTIAN, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI PROGRAM KEPRAMUKAAN


A. Pengertian
1. Kepramukaan adalah segala sesuatu yang terkait dengan hidup dan
kehidupan pramuka.
2. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan watak kepribadian
dan akhlak mulia kaum muda melalui penghayatan dan pengamalan nilai
dan norma kehidupan anggota Gerakan Pramuka serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan fungsional.
3. Program Kepramukaan adalah penyelenggaraan pendidikan kepramukaan
di luar gugusdepan pada umumnya, bagi lingkungan tertentu sesuai
dengan tujuan lembaga penyelenggara yang dikoordinasilan serta
dikonsultasikan dengan Kwartir.
4. Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan
dasar sebagai pendidikan anak hingga usia 6 tahun untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, non formal dan informal.
5. Pramuka adalah sebutan untuk peserta didik anggota Gerakan Pramuka
yang terdiri atas Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
6. Siaga adalah sebutan untuk Pramuka yang berusia 7-10 tahun.
7. Prasiaga adalah sebutan untuk peserta didik program kepramukaan yang
berusia dibawah 7 tahun.

4 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
8. Kwartir adalah satuan pengelola Gerakan Pramuka dalam suatu wilayah
atau jenjang tertentu.
9. Kwartir Cabang adalah Kwartir Cabang Cianjur
10. Kwartir Ranting adalah Kwartir Ranting setempat
11. Pengelola adalah Penyelenggara Program Kepramukaan yang telah
mendapat sertifikat dari Kwartir Cabang.
12. Pangkalan adalah sebutan bagi nama dan lokasi lembaga pendidikan atau
lembaga sejenis yang telah berstatus sebagai Pengelola Program
Kepramukaan.
13. Lembaga sejenis adalah lembaga sosial, instansi atau badan yang memiliki
minat menyelenggarakan Program Kepramukaan Prasiaga.
14. Perindukan Muda adalah sebutan bagi satuan pelaksana program
kepramukaan yang terdiri maksimal 4 (empat) barung kecil.
15. Barung Kecil adalah sebutan bagi kelompok prasiaga yang terdiri
maksimal 5 (lima) orang.
16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
17. Peserta Didik adalah prasiaga
18. Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa Gerakan Pramuka yang
memiliki tugas dan tanggung jawab membina peserta didik.
19. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh pembina dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
20. Supervisi adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu pelaksanaan program pada khususnya.
21. Monitoring adalah upaya untuk mengetahui pelaksanaan tugas, instruksi
termasuk tahap-tahap pencapaian target, penggunaan fasilitas, disamping
mengetahui hambatan yang timbul atas tidak tercapainya target.
22. Evaluasi adalah usaha pengumpulan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan pencapaian
target program yang telah ditentukan untuk dijadikan dasar menentukan
langkah selanjutnya.
23. Pelaporan adalah penyampaian laporan dari pihak terkait kepada pihak-
pihak diatasnya berdasar hirarki dan ketentuan tertentu.

B. Kedudukan
Program kepramukaan prasiaga memiliki kedudukan sebagai program
pengenalan dan pembinaan kepramukaan bagi anak-anak usia 3 – 6 tahun,
yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan atau lembaga sejenis sebagai
5 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
bagian dari proses pembelajaran sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka dan
tujuan lembaga penyelenggara.

C. Tujuan dan Fungsi


Tujuan program pendidikan kepramukaan prasiaga adalah:
1. Turut membentuk anak indonesia berkualitas yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan
selanjutnya serta mengarungi kehisupan di masa dewasa;
2. Mengenalkan prinsip-prinsip kegiatan kepramukaan pada anak-anak
sehingga memiliki ketertarikan mengikuti kegiatan kepramukaan
setelahnya mereka memasuki jenjang pendiidkan yang lebih tinggi.

Program pendidikan kepramukaan prasiaga ini berfungsi;

1. Partisipasi, yaitu wujud partisipasi aktif Gerakan Pramuka dalam


penguatan Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Orientasi, yaitu merupakan pengenalan kegiatan kepramukaan sejak dini
sehingga mereka tertarik mengikuti kegiatan kepramukaan pada jenjang
pendidikan selanjutnya.
3. Variasi, yaitu memberikan alternatif bentuk kegiatan dan metodenya
dengan kegiatan yang rekreatif, kreatif dan edukatif sesuai dengan ciri
khas Gerakan Pramuka;
4. Optimalisasi, yaitu potensi anak yang demikian baik pada masa “golden
age” dioptimalkan dengan beragam kegiatan yang dapat menstimulasi
tingkat perkembangannya yang diharapkan menjadikannnya generasi
yang lebih berkualitas;
5. Internalisasi, yaitu menanamkan nilai-nilai dan norma hidup lainnya
terutama nilai kemandirian, kepahlawanan, rasa kebangsaan dan
sebagainya sejak dini, sehingga akan sangat membekas pada
kehidupannya.

III. KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK


A. Karakteristik Prasiaga
Usia prasiaga dalam rentangan 3-6 tahun berada dalam masa keemasan (
golden age). Segala sesuatunya sangat berharga dan akan mempengaruhi
tugas perkembangan berikutnya, baik aspek fisik, emosi, sosial, dan
intelektualnya.
Secara fisik mereka besar energinya sehingga sangat membutuhkan aktivitas
yang dapat menyalurkan dan mengembangkan kemampuan motoriknya,
baik motorik kasar maupun halus. Mereka akan senang berlari, melompat,
bergantung, melempar dan menendang bola. Mereka senang pula
6 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
menggunakan jari-jari mereka dalam menyusun puzzle, memilih balok dan
menyusunnya dalam bentuk bangunan.

Secara emosional mereka sangat reaktif, ekspresi bebas terbuka, dan suka
mencari perhatian orang lain khususnya orang tua/guru. Bersifat individual
dan dapat dikenali dengan tingkah laku yang ditampilkannnya.

Pada perikaku sosial mereka senang bersahabat walau hanya dengan


beberapa orang, sering berganti sahabat, mudah menyesuaikan diri,
terutama untuk yang memiliki jenis kelamin yang sama, tergabung dalam
kelompok bermain yang kecil walai tidak terorganisir.

Pada aspek kognitif, Nampak sekali mereka senang dan terampil berbahasa
sehingga senang bercakap-cakap dalam kelompoknya baik untuk bermain
peran atau bernyanyi dan sebagainya .

B. Kebutuhan Peserta
Pada level perkembangannya kebutuhan prasiaga dapat dilihat pada tabel
berikut:
Usia Kebutuhan Dasar Input yang dibutuhkan
0-1 tahun - Perlindungan dari - Tempat
bahaya secara fisik perlindungan yang
- Nutrisi yang memadai aman
- Pemeliharaan - Makanan dan
kesehatan yang nutrisi lainnya
memadai - Pemeliharaan
- Kasih sayang dari kesehatan dasar
orang yang lebih (imunisasi, terapi
dewasa rehidrasi oral,
- Rangsangan sensori kesehatan...)
dan gerak - Program
- Rangsangan bahasa pendidikan yang
yang tepat sesuai dengan
perkembangannya
- Orang tua yang
bersifat
mendukung
1-3 tahun Semua yang tercantum - Tempat
diatas ditambah dengan perlindungan yang
dukungan dalam: aman
- Perolehan - Makanan dan
keterampilan gerak, nutrisi lainnya
bahasa, dan berfikir - Perawatan
- Pengembangan kesehatan dasar
7 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
kemandirian (semua yang diatas
- Belajar pengendalian ditambah
diri deforming)
- Bermain (untuk - Program
mencapai semua pendidikan yang
yang tercantum sesuai dengan
diatas) perkembangannya
- Orang tua yang
bersifat
mendukung
Tempat
perelindungan
3-6 tahun Semua yang tercantum - Tempat
diatas ditambah dengan perlindungan yang
kesempatan untuk: aman
- Mengembangkan - Makanan dan
keterampilan motor nutrisi lainnya
halus melalui - Perawatan
manipulasi kesehatan dasar
lingkungan (semua yang diatas
- Memperluas termasuk
keterampilan bahasa deforming)
dengan berbicara , - Kurikulum
membaca, dan pendidikan yang
bernyanyi sesuai dengan
- Belajar kerjasama perkembangannya
melalui pengalaman - Orang tua yang
saling membantu dan bersifat
saling berbagi mendukung
- Eksperimen dengan
keterampilan pra-
menulis dan pra-
membaca

IV. KARAKTERISTIK PROGRAM DAN PROSES KEGIATAN


A. Karakteristik Program
Sesuai dengan karakteristik dan cara belajar anak usia prasiaga, maka
kurikulum pendidikan usia prasiaga memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Fleksibel: dirancang dan disajikan secara tidak kaku, tetapi sifatnya lebih
informal dan kegiatan keseharian.
2. Terintegrasi : disajikan sebagai suatu aktivitas belajar yang terpadu , tidak
dipilah-pilah dalam bentuk mata pelajaran atau sejenisnya;
3. Emergent : diselenggarakan dengan memperhatikan apa yang secara
kontekstual terjadi dalam interaksi pendidikan dengan anak.

8 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
4. Hand-on experience : menekankan aktivitas konkrit dan pengalaman
langsung;
5. Playful and enjoyable : interaksi pendidikan diupayakan terjadi dalam
suasana bermain dan menyenangkan;
6. Responsif : respon terhadap perbedaan individual anakn baik dalam hal
kecakapan, minat, dan aspek lainnya

Berdasarkan ketentuan dalam Gerakan Pramuka, secara umum program


pendidikan kepramukaan prasiaga harus :
7. Menanamkan Prinsip Dasar Kepramukaan yaitu :
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
8. Menggunakan Metode Kepramukaan yaitu :
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
b. Belajar sambil melakukan
c. Sistem beregu
d. Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
e. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
f. Sistem tanda kecakapan
g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri;
h. Kiasan dasar

B. Kemampuan Dasar Usia Prasiaga


Program Kepramukaan Prasiaga sebagai bagian dari Pendidikan Anak Usia
Dini, diharapkan mampu membekali peserta didiknya dalam hal kemampuan
dasar sebagai berikut :
1. Berkembang menjadi pribadi mandiri;
2. Belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang;
3. Belajar bergaul dengan anak lainnya;
4. Mengembangkan pengendalian diri;
5. Belajar bermacam-macam peran dalam masyarakat;
6. Belajar mengenal tubuh masing-masing;
7. Belajar menguasai keterampilan motorikkasar dan halus;
8. Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya;
9. Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami orang lain;
10. Mengembangkan perasan positif yang berhungan dengan lingkungan.

9 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
C. Isi Materi Program Kepramukaan
Pada dasarnya isi materi Program Kepramukaan Prasiaga merujuk kepada
SKU dan SKK Pramuka Siaga dengan penyesuaian bobot dan jumlah materi
yang disesuaikan dengan minat, kebutuhan dan kemampuan Peserta didik.

D. Bentuk Kegiatan
Kegiatan prasiaga secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu
Pertemuan Rutin dan Pertemuan Khusus.
1. Pertemuan Rutin yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara rutin/ berkala
biasanya bersifat mingguan dilingkungan pangkalan setempat. Kegiatan
ini disebut Latihan Rutin Prasiaga.
2. Pertemuan Khusus yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara khusus dan
insidental baik diikuti oleh prasiaga setempat atau luar pangkalannya/
perindukan muda lainnya. Kegiatan ini dapat diselenggarakan oleh
perindukan muda, pangkalan, ataupun oleh kwartir.
Kegiatan ini dapat berbentuk:
a. Latihan Gabungan
b. Perkemahan setengah hari
c. Pesta prasiaga dan lain sebagainya.

Pembina sangat dimungkinkan menciptakan bentuk-bentuk kegiatan khusus


yang sesuai dengan tujuan program ini.

E. Proses Kegiatan
Proses kegiatan Program Kepramukaan Prasiaga mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang berlaku di Gerakan Pramuka dan di Pangkalan setempat.

V. PEMBINA
A. Syarat-syarat Pembina
1. Memiliki minat dan kemampuan membina prasiaga.;
2. Pernah mengikuti Kursus Pembina Mahir bagian Dasar (KMD) dibuktikan
dengan memiliki sertifikat KMD;
3. Memiliki pendidikan formal minimal SLTA, diutamakan lulusan program
pendidikan yang relevan dengan pembinaan anak prasekolah/ PAUD;
4. Berusia minimal 19 tahun.
B. Tugas Pokok Pembina
1. Membangun, memelihara serta mengembangkan pangkalannya agar
dapat menyelenggarakan program yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan ketentuan dalam panduan ini.
2. Melaksanakan ketetapan dan keputusan Kwartir.
10 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
3. Meningkatkan jumlah dan mutu anggota pangkalan/ perindukan muda.
4. Menyelenggarakan kepramukaan di dalam pangkalannya dengan
memberdayakan sumber daya yang dimiliki.
5. Bekerjasama dan bermitra dengan komponen terkait (stakeholder)
dilingkungannya dengan bantuan Pengelola.
6. Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya yang diperlukan untuk
menunaikan tugasnya.
C. Peningkatan Kompetensi Pembina
Untuk meningkatkan kompetensi pembina, sangat dianjurkan
dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang mendukung hal tersebut. Karena itu
Kwartir, Pengelola, dan Pangkalan berkewajiban memfasilitasi peningkatan
kompetensi pembina diantaranya melalui:
1. Kwartir berkewajiban menyelenggarakan kursus-kursus pembina,
pelatihan, karang pamitran khusus terkait dengan pembinaan prasiaga.
2. Pengelola dan Pangkalan dapat melakukan pembinaan internal dalam
bentuk pelbagai kegiatan dan atau penghargaan dengan koordinasi dan
konsultasi kepada kwartir cabang/ranting.

VI. STRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA


A. Cara Pendirian
1. Atas prakarsa kepala lembaga pendidikan atau calon pengelola diadakan
pertemuan dengan orangtua untuk membicarakan atau
memusyawarahkan gagasan penyelenggaraan program;
2. Unsur pokok dalam pembentukan pangkalan penyelenggara program
adalah:
a. Calon Peserta didik yang mendapat izin orangtua sekurang-kurangnya
10 orang;
b. Orang dewasa yang bersedia menjadi pembina sekurang-kurangnya 2
orang;
c. Beberapa orang dewasa yang sanggup menjadi Pengelola;
d. Adanya fasilitas untuk menyelenggarakan program.
3. Setelah disepakati, maka dibuat ajuan / proposal dengan mencantumkan
hal pokok :
a. Identitas lembaga yang menjadi pangkalan;
b. Data potensi personal Pengelola, Pembina, Peserta didik;
c. Struktur Organisasi Pengelola dan Perindukan Muda;
d. Visi dan Misi Program Kepramukaan sesuai tujuan lembaga ;
e. Peta Lokasi Pangkalan;
f. Surat pengantar proposal/ajuan.
4. Calon Pengelola mendaftarkan diri ke Sekretariat Kwartir Cabang dengan
rekomendasi kelayakannya dari kwartir ranting setempat.
11 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
5. Kwartir Cabang menerima, mempelajari proposal, mempertimbangkan
dikeluarkannya sertifikat Pengelola hingga waktu maksimal 60 hari sejak
ajuan diterima di sekretariat.
6. Kwartir Cabang setelah melakukan langkah nomor 5 diatas,
mengeluarkan surat pengabulan ajuan, atau surat pengabulan bersyarat
atau surat penolakan.
7. Surat Pengabulan Ajuan (SPA) disampaikan kepada calon pengelola
disertai dengan Sertifikat Pengelola Program Pendidikan Kepramukaan
Prasiaga dengan Pemberian Nomor Pangkalan.
8. Surat Pengabulan Bersyarat (SPB) disampaikan kepada calon pengelola
disertai dengan alasan bersyarat, syarat yang masih perlu dilengkapi, dan
target waktu yang diberikan melengkapi syarat yang diperlukan.
9. Surat Penolakan (SP) diberikan jika calon Pengelola tidak memenuhi
persyaratan.
10. Calon Pengelola yang menerima SPB dan SP masih dapat mengajukan
proposal berikutnya setelah memenuhi ketentuan yang berlaku.
11. Setelah mendapat SPA maka dilakukan peresmian oleh Kwartir Cabang
dalam suatu upacara peresmian dengan mengundang orang tua calon
peserta didik, tokoh masyarakat, para pejabat pemerintahan, gudep dan
kwarran setempat.
12. Untuk lebih efektif dan efisien peresmian dapat dilakukan bersama
beberapa pangkalan yang ada di wilayah tertentu.
13. Pangkalan Prasiaga yang telah diresmikan diberi Tanda Pengesahan dan
Nomor Pangkalan Prasiaga oleh Kwartir Cabang.

B. Organisasi Pengelola
1. Pengelola terdiri atas Pimpinan Lembaga penyelenggara, tokoh yang
memiliki kepedulian, wakil orang tua dan Pembina Pangkalan secara eks
officio yang dipilih pada suatu musyawarah.
2. Stuktur Organisasi Pengelola dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Seorang Ketua ;
b. Seorang Wakil Ketua (jika diperlukan);
c. Seorang Sekretaris yang dijabat oleh Pembina Pangkalan;
d. Seorang Bendahara
e. Beberapa orang anggota sesuai kebutuhan.
3. Pengelola berkewajiban:
a. Melaksanakan program pendidikan kepramukaan sesuai ketentuan
yang berlaku;
b. Menyediakan sarana prasarana kegiatan yang dibutuhkan Perindukan
Muda.

12 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
c. Senantiasa berkomunikasi, koordinasi, konsultasi dengan kwartir
cabang/ ranting;
d. Meningkatkan kompetensi para pembina untuk terciptanya kualitas
program pendidikan;
e. Menyampaikan laporan perkembangan setiap tahunnya pada bulan
Oktober.
4. Pengelola berhak :
a. Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kepentingan serta situasi dan kondisi pangkalannya;
b. Mendapat pembinaan personal dan kelembagaan dari kwartir
c. Mendapat kesempatan mengikutsertakan pembina dan peserta
didiknya dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwartir.

C. Organisasi Perindukan Muda


1. Perindukan Muda terdiri dari Pembina dan Peserta Didik.
2. Struktur Organisasi Perindukan Muda dapat berbentuk sebagai berikut;
a. Seorang Pembina Perindukan Muda;
b. Jika ada pembina lebih dari satu maka pembina lain disebut
pembantu pembina
c. Peserta didik yang dapat dikelompokkan, menjadi anggota Barung
Kecil.
3. Paparan tugas khusus diantara pembina diatur oleh Pembina Perindukan.
4. Barung Kecil diberi nama dengan jenis warna, diutamakan warna merah
dan putih.
5. Hubungan Peserta didik dengan pembina laksana orangtua dengan
anaknya. Maka diwujudkan dengan penyebutan diantara keduanya
sebagai berikut:
a. peserta didik menyebut pembina putri dengan sebutan Ibunda
disingkat Bunda.
b. Peserta didik menyebut pembina putra dengan sebutan Ayahanda
disingkat Yanda.
c. Para pembina menyebut peserta didiknya dengan sebutan Ananda
disingkat Nanda.

VII. ADMINISTRASI

Perindukan Muda sebagai satuan pelaksana program pembinaan perlu mendapat


dukungan administrasi pencatatan secara tertib, teratur walau sederhana.

Agar pelaksanaan administrasi dapat tertib, teratur dan berkesinambungan


diperlukan buku-buku catatan sebagai berikut

13 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
A. Administrasi Keorganisasian
1. Sertifikat dari Kwarcab dan Kumpulan SK
2. Buku Risalah/Notulen Rapat
3. Buku Agenda Surat dan Ekpedisi Surat Menyurat
4. Buku Keuangan
5. Form Laporan Keuangan
6. Form Administrasi lainnya
B. Administrasi Peserta Didik
1. Buku Registrasi Peserta Didik
2. Buku Catatan Perkembangan Pribadi Peserta Didik
C. Administrasi Kepembinaan
1. Buku Register Pembina
2. Buku Catatan Pribadi Pembina
D. Administrasi Kegiatan
1. Buku Acara Kegiatan dan Pelaksanaan Latihan
2. Buku Program
3. Buku Daftar Hadir Peserta Didik dan Pembina
4. Buku Pencapaian Kecakapan
E. Administrasi Sarana Pembinaan
1. Buku Inventaris
2. Buku Perpustakaan

Bentuk dan format administrasi mengacu kepada Sistem Administrasi Satuan


(Sisminsat) Gerakan Pramuka yang disesuaikan dengan keadaan
Pangkalan/Perindukan Muda.

VIII. ATRIBUT
A. Seragam Prasiaga
Pada dasarnya seragam Prasiaga mengacu kepada ketentuan penggunaan
Seragam Pramuka. Namun dengan keistimewaannya, seragam Prasiaga
merupakan modifikasi Seragam Pramuka Siaga disesuaikan dengan kondisi
dan kepraktisan usianya.
Pakaian Seragam Prasiaga terdiri dari:
1. Pakaian Prasiaga Putera
a. Tutup Kepala , berupa topi joki Siaga berwarna coklat muda tanpa
embleem.
b. Baju kemeja, dibuat dari kain warna coklat muda berbentuk baju
kurung, kerah model “schiller” tidak memakai lidah bahu, tidak
memakai buah baju/kancing tetapi memakai resluiting pendek diberi
lipatan hiasan melintang di dada, memakai dua saku di bagian bawah
dan dikenakan diluar celana.

14 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
c. Celana, dibuat dari kain berwarna coklat tua, berbentuk celana
pendek tidak memakai ikat pinggang, di beri ban elastik / karet dan
dengan dua saku celana di sebelah kiri dan kanan serta memakai
buah baju/ kancing atau resluiting di bagian depan celana.
d. Setangan leher, dibuat dari kain berwarna merah dan putih berbentuk
segitiga sama kaki, sisi panjang 90 cm, dengan sudut 90 derajat,
panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan
pemakainya, dikenakan dengan lipatan tertentu dan ikat dengan
cincin/ring setangan leher agar nampak rapi.
e. Kaus kaki, ukuran pendek berwarna hitam polos/ tidak bergambar.
f. Sepatu, dibuat dari kulit atau kain kanvas atau bahan lain model,
tertutup berwarna hitam bertumit rendah.

2. Pakaian Prasiaga Puteri


a. Tutup Kepala, berupa topi joki berwarna coklat muda, tanpa
embleem.
b. Baju kemeja, dibuat dari kain warna coklat muda berbentuk baju
kurung, kerah model “schiller” tidak memakai lidah bahu, tidak
memakai buah baju/kancing tetapi memakai resluiting pendek diberi
lipatan hiasan melintang di dada, memakai dua saku di bagian bawah
dan dikenakan diluar rok.
c. Rok, dibuat dari kain berwarna coklat tua, berbentuk rok lipatan (ploii)
yang bagian dalamnya masing-masing 3 cm. Jumlah lipatan
disesuaikan dengan lingkar anak, panjang rok samapi lutut.
d. Pita leher, dibuat dari kain berwarna merah dan putih lebar 3,5 cm
dan panjang 80 cm, disimpulkan. Panjang pita simpul 7 sampai 8 cm,
karena panjang pita dapat disesuaikan dengan besar badan pemakai.
Pita leher dikenakan melingkar dibawah kerah baju diikat dengan
simpul mati, warna merah disebelah kanan.
e. Kaus kaki, ukuran pendek berwarna hitam polos/ tidak bergambar.
f. Sepatu, dibuat dari kulit atau kain kanvas atau bahan lain model,
tertutup berwarna hitam bertumit rendah.
Gambar contoh pakaian seragam prasiaga, lihat lampiran.
B. Tanda-tanda pengenal
Pada seragam diatas dilengkapi dengan tanda-tanda pengenal. Tanda
pengenal tersebut merupakan modifikasi dan penyesuaian dengan
keistimewaan Prasiaga yang meliputi:
1. Tanda /badge Kwartir Cabang dan Kwarda seperti umumya dipakai oleh
Pramuka yang ditempatkan pada lengan baju bagian kanan.

15 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
2. Tanda Pangkalan berbentuk seperti Tanda Kwarcab dengan tulisan nama
Lembaga Pengelola misalnya TK Sejahtera, RA Nurul Wathon, dan
sebagainya ditempatkan di lengan baju sebelah kiri.
3. Tanda Barung Kecil, berupa pita warna yang sesuai dengan nama barung
kecilnya, panjang antara 10-15 cm, dilipat 2, ujungnya digunting bentuk
lidah ular. Dikenakan di bawah tanda Pangkalan dengan menggunakan
peniti.
4. Tanda/papan Nama yaitu nama (pendek) peserta didik, hurup kapital,
berbentuk persegi panjang 7 cm lebar 1,5 cm. Warna dasar putih dengan
tulisan dan garis bingkai warna hitam. Bahan berupa kain atau bordir.
Dipakai pada dada atas sebelah kanan, di atas lipatan dada pakaian.
5. Tanda Prasiaga yaitu kata “ PRASIAGA” ukuran, bentuk, warna dan bahan
sama dengan dengan Tanda Nama. Dipakai pada dada atas sebelah kiri di
atas sejajar lipatan dada pakaian dan sejajar dengan tanda/ papan nama.
C. Perlengkapan Lain
Perlengkapan lain dapat berupa kaos kerja dan sebagainya disesuaikan
dengan kebutuhan Pangkalan dan Prasiaga dengan tetap menyesuaikan
kepantasan, keseragaman dan kemanfaatannya.

IX. PENGAWASAN
Untuk terselenggaranya Program yang baik maka diperlukan pengawasan yang
meliputi aktivitas supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
A. Supervisi
Supervisi adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu pelaksanaan program pada khususnya.

B. Monitoring
Monitoring adalah upaya untuk mengetahui pelaksanaan tugas, instruksi
termasuk tahap-tahap pencapaian target, penggunaan fasilitas, disamping
mengetahui hambatan yang timbul atas tidak tercapainya target.

C. Evaluasi
Evaluasi adalah usaha pengumpulan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan pencapaian target
program yang telah ditentukan untuk dijadikan dasar menentukan langkah
selanjutnya.

D. Pelaporan
Pelaporan adalah penyampaian laporan dari pihak terkait kepada pihak-
pihak diatasnya berdasar hirarki dan ketentuan tertentu.

16 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
X. PENUTUP
A. Pada hakikatnya segala usaha, tindakan dan kegiatan dalam pendidikan
kepramukaan diarahkan kepada terciptanya manusia Indonesia yang
berkualitas. Karena itu diupayakan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas yang
ditopang dengan rasa ikhlas sebagai pengabdian kepada Tuhan YME, bangsa,
negara dan kemanusiaan pada umumnya.
B. Hal-hal lain yang belum diatur dan atau diperlukan dalam panduan ini akan
ditentukan kemudian oleh Kwartir Cabang Cianjur.
C. Panduan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Cianjur, Maret 2010


Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Ketua,

DR. H. Dadang Sufianto, Drs, MM

17 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur


Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
Lampiran : Contoh Pakaian Seragam Prasiaga

1. Seragam Putera 2. Seragam Puteri

18 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur

Anda mungkin juga menyukai