I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak ditemukannya oleh Lord Baden Powell tahun 1906 kepanduan
(kepramukaan) telah berperan penting terhadap tersedianya wadah
pembinaan generasi muda. Melalui pembinaan kepramukaan generasi muda
dibentuk agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan, dengan
gemblengan yang menitikberatkan pembinaan watak (character building).
Karena itulah sejalan dengan gagasan Ketua Kwartir Cabang Cianjur, Rapat
Kerja Kwartir Cabang Cianjur, menyepakati perlunya diterbitkan Panduan
Penyelenggaraan Program Kepramukaan bagi Prasiaga di Kabupaten Cianjur.
B. Dasar
1. Sistem Pendidikan Nasional
2 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
4. SK Kwarnas
5. Hasil Musyawarah Cabang Cianjur
6. Hasil Rakercab Cianjur
2. Tujuan
Dibuatnya panduan ini bertujuan agar:
a. Penyelenggaraan kegiatan kepramukaan untuk prasiaga dapat
berjalan dengan terarah, terpadu, dan berkesinambungan secara
efektif dan efisien karena telah memiliki payung hukum dan standar
pengelolaan.
b. Kwartir Cabang Cianjur mampu meningkatkan kualitas generasi muda
yang menjadi anggotanya yaitu Pramuka, dan dapat berperan serta
memberi masukan positif bagi pembinaan generasi muda baik secara
lokal di Kabupaten Cianjur maupun pada skala yang lebih luas dan
lebih tinggi (regional- nasional) .
B. Kedudukan
Program kepramukaan prasiaga memiliki kedudukan sebagai program
pengenalan dan pembinaan kepramukaan bagi anak-anak usia 3 – 6 tahun,
yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan atau lembaga sejenis sebagai
5 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
bagian dari proses pembelajaran sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka dan
tujuan lembaga penyelenggara.
Secara emosional mereka sangat reaktif, ekspresi bebas terbuka, dan suka
mencari perhatian orang lain khususnya orang tua/guru. Bersifat individual
dan dapat dikenali dengan tingkah laku yang ditampilkannnya.
Pada aspek kognitif, Nampak sekali mereka senang dan terampil berbahasa
sehingga senang bercakap-cakap dalam kelompoknya baik untuk bermain
peran atau bernyanyi dan sebagainya .
B. Kebutuhan Peserta
Pada level perkembangannya kebutuhan prasiaga dapat dilihat pada tabel
berikut:
Usia Kebutuhan Dasar Input yang dibutuhkan
0-1 tahun - Perlindungan dari - Tempat
bahaya secara fisik perlindungan yang
- Nutrisi yang memadai aman
- Pemeliharaan - Makanan dan
kesehatan yang nutrisi lainnya
memadai - Pemeliharaan
- Kasih sayang dari kesehatan dasar
orang yang lebih (imunisasi, terapi
dewasa rehidrasi oral,
- Rangsangan sensori kesehatan...)
dan gerak - Program
- Rangsangan bahasa pendidikan yang
yang tepat sesuai dengan
perkembangannya
- Orang tua yang
bersifat
mendukung
1-3 tahun Semua yang tercantum - Tempat
diatas ditambah dengan perlindungan yang
dukungan dalam: aman
- Perolehan - Makanan dan
keterampilan gerak, nutrisi lainnya
bahasa, dan berfikir - Perawatan
- Pengembangan kesehatan dasar
7 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
kemandirian (semua yang diatas
- Belajar pengendalian ditambah
diri deforming)
- Bermain (untuk - Program
mencapai semua pendidikan yang
yang tercantum sesuai dengan
diatas) perkembangannya
- Orang tua yang
bersifat
mendukung
Tempat
perelindungan
3-6 tahun Semua yang tercantum - Tempat
diatas ditambah dengan perlindungan yang
kesempatan untuk: aman
- Mengembangkan - Makanan dan
keterampilan motor nutrisi lainnya
halus melalui - Perawatan
manipulasi kesehatan dasar
lingkungan (semua yang diatas
- Memperluas termasuk
keterampilan bahasa deforming)
dengan berbicara , - Kurikulum
membaca, dan pendidikan yang
bernyanyi sesuai dengan
- Belajar kerjasama perkembangannya
melalui pengalaman - Orang tua yang
saling membantu dan bersifat
saling berbagi mendukung
- Eksperimen dengan
keterampilan pra-
menulis dan pra-
membaca
D. Bentuk Kegiatan
Kegiatan prasiaga secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu
Pertemuan Rutin dan Pertemuan Khusus.
1. Pertemuan Rutin yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara rutin/ berkala
biasanya bersifat mingguan dilingkungan pangkalan setempat. Kegiatan
ini disebut Latihan Rutin Prasiaga.
2. Pertemuan Khusus yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara khusus dan
insidental baik diikuti oleh prasiaga setempat atau luar pangkalannya/
perindukan muda lainnya. Kegiatan ini dapat diselenggarakan oleh
perindukan muda, pangkalan, ataupun oleh kwartir.
Kegiatan ini dapat berbentuk:
a. Latihan Gabungan
b. Perkemahan setengah hari
c. Pesta prasiaga dan lain sebagainya.
E. Proses Kegiatan
Proses kegiatan Program Kepramukaan Prasiaga mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang berlaku di Gerakan Pramuka dan di Pangkalan setempat.
V. PEMBINA
A. Syarat-syarat Pembina
1. Memiliki minat dan kemampuan membina prasiaga.;
2. Pernah mengikuti Kursus Pembina Mahir bagian Dasar (KMD) dibuktikan
dengan memiliki sertifikat KMD;
3. Memiliki pendidikan formal minimal SLTA, diutamakan lulusan program
pendidikan yang relevan dengan pembinaan anak prasekolah/ PAUD;
4. Berusia minimal 19 tahun.
B. Tugas Pokok Pembina
1. Membangun, memelihara serta mengembangkan pangkalannya agar
dapat menyelenggarakan program yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan ketentuan dalam panduan ini.
2. Melaksanakan ketetapan dan keputusan Kwartir.
10 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur
Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga 2010
3. Meningkatkan jumlah dan mutu anggota pangkalan/ perindukan muda.
4. Menyelenggarakan kepramukaan di dalam pangkalannya dengan
memberdayakan sumber daya yang dimiliki.
5. Bekerjasama dan bermitra dengan komponen terkait (stakeholder)
dilingkungannya dengan bantuan Pengelola.
6. Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya yang diperlukan untuk
menunaikan tugasnya.
C. Peningkatan Kompetensi Pembina
Untuk meningkatkan kompetensi pembina, sangat dianjurkan
dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang mendukung hal tersebut. Karena itu
Kwartir, Pengelola, dan Pangkalan berkewajiban memfasilitasi peningkatan
kompetensi pembina diantaranya melalui:
1. Kwartir berkewajiban menyelenggarakan kursus-kursus pembina,
pelatihan, karang pamitran khusus terkait dengan pembinaan prasiaga.
2. Pengelola dan Pangkalan dapat melakukan pembinaan internal dalam
bentuk pelbagai kegiatan dan atau penghargaan dengan koordinasi dan
konsultasi kepada kwartir cabang/ranting.
B. Organisasi Pengelola
1. Pengelola terdiri atas Pimpinan Lembaga penyelenggara, tokoh yang
memiliki kepedulian, wakil orang tua dan Pembina Pangkalan secara eks
officio yang dipilih pada suatu musyawarah.
2. Stuktur Organisasi Pengelola dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Seorang Ketua ;
b. Seorang Wakil Ketua (jika diperlukan);
c. Seorang Sekretaris yang dijabat oleh Pembina Pangkalan;
d. Seorang Bendahara
e. Beberapa orang anggota sesuai kebutuhan.
3. Pengelola berkewajiban:
a. Melaksanakan program pendidikan kepramukaan sesuai ketentuan
yang berlaku;
b. Menyediakan sarana prasarana kegiatan yang dibutuhkan Perindukan
Muda.
VII. ADMINISTRASI
VIII. ATRIBUT
A. Seragam Prasiaga
Pada dasarnya seragam Prasiaga mengacu kepada ketentuan penggunaan
Seragam Pramuka. Namun dengan keistimewaannya, seragam Prasiaga
merupakan modifikasi Seragam Pramuka Siaga disesuaikan dengan kondisi
dan kepraktisan usianya.
Pakaian Seragam Prasiaga terdiri dari:
1. Pakaian Prasiaga Putera
a. Tutup Kepala , berupa topi joki Siaga berwarna coklat muda tanpa
embleem.
b. Baju kemeja, dibuat dari kain warna coklat muda berbentuk baju
kurung, kerah model “schiller” tidak memakai lidah bahu, tidak
memakai buah baju/kancing tetapi memakai resluiting pendek diberi
lipatan hiasan melintang di dada, memakai dua saku di bagian bawah
dan dikenakan diluar celana.
IX. PENGAWASAN
Untuk terselenggaranya Program yang baik maka diperlukan pengawasan yang
meliputi aktivitas supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
A. Supervisi
Supervisi adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu pelaksanaan program pada khususnya.
B. Monitoring
Monitoring adalah upaya untuk mengetahui pelaksanaan tugas, instruksi
termasuk tahap-tahap pencapaian target, penggunaan fasilitas, disamping
mengetahui hambatan yang timbul atas tidak tercapainya target.
C. Evaluasi
Evaluasi adalah usaha pengumpulan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan pencapaian target
program yang telah ditentukan untuk dijadikan dasar menentukan langkah
selanjutnya.
D. Pelaporan
Pelaporan adalah penyampaian laporan dari pihak terkait kepada pihak-
pihak diatasnya berdasar hirarki dan ketentuan tertentu.