Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya Lahirnya Gerakan Pramuka Hari Pramuka ditetapkan tanggal 14 Agustus 1961, karena pada tanggal 14 Agustus 1961 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta, dan dibawa berkeliling kota. Tanggal 14 Agustus itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka dari dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya. Lahirnya Gerakan Pramuka Hari Pramuka ditetapkan tanggal 14 Agustus 1961, karena pada tanggal 14 Agustus 1961 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta, dan dibawa berkeliling kota. Tanggal 14 Agustus itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka dari dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya. Sejarah Kepanduan Indosesia di Masa Pramerdeka Gerakan pendidikan kepanduan di Tanah Air sudah muncul sejak zaman Hindia-Belanda. Pada 1912, dimulai latihan sekelompok pandu di Batavia (nama Jakarta pada masa penjajahan Belanda), yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Dua tahun kemudian cabang tersebut disahkan berdiri sendiri dan dinamakanpNederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Lambang Gerakan Pramuka “Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan.” Itulah motto dari Praja Muda Karana atau yang lebih dikenal dengan Pramuka. lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Penjabaran lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka. Pencipta lambang ini dalah Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai dari Departemen Pertanian. Pencipta lambang Pramuka ini lahir pada tanggal 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979. Dicantumkan dalam lampiran surat keputusan tersebuturaian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka yang terdiri dari 6 kiasan, yaitu sebagai berikut: Lambang Gerakan Pramuka Bendera dan Panji Bendera Beberapa ketentuan dalam Bendera Gerakan Pramuka 1. Bendera Gerakan Pramuka berbentuk segi empat panjang dan berukuran tiga berbanding dua, berwarna dasar putih, di tengah- tengahnya terdapat Lambang Gerakan Pramuka berwarna merah. 2. Di bagian atas dan bawah bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera. Letaknya 1/10 dari lebar bendera, dari sisi atas dan sisi bawah. 3. Pada bagian pinggiran tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera, dengan ukuran lebarnya 1/8 dari panjang bendera, dengan tulisan: Untuk Kwartir, adalah Nama Kwartir dan Untuk Gugus Depan, adalah Nama Kwartir dan Nomor Gugus Depan. Bendera Gerakan Pramuka Bendera dan Panji Panji Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional kepada Gerakan Pramuka. Panji ini adalah lambang perjuangan dan untuk dipertahankan kemuliaannya dalam situasi apapun. Hal tersebut juga sebagai simbol besarnya kepercayaan negara terhadap Gerakan Pramuka yang diharapkan akan sanggup dan mampu dalam menunaikan tugasnya untuk turut serta mendidik anak dan pemuda Indonesia, di samping pendidikan lingkungan keluarga dan sekolah. Penganugerahan Panji kepada Gerakan Pramuka Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana ditetapkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 Tahun 1961. Panji diserahterimakan oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno kepada Ketua Kwartir Nasional pertama saat itu Sultan Hamengkubowono IX. Bendera Gerakan Pramuka Kepanduan Dunia Kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell namun lebih dikenal dengan Baden Powell saja. Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Kepanduan Organisasi Gerakan Dunia Kepanduan Dunia (bahasa Inggris: World Organization of the Scout Movement, disingkat WOSM) adalah organisasi dunia non-pemerintahan yang menaungi gerakan kepanduan di seluruh dunia. WOSM didirikan pada tahun 1920, dan memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Keberadaan WOSM juga tidak bisa dipisahkan dari mitranya Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia atau World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Misi WOSM adalah untuk memberikan kontribusi untuk mendidik orang muda, melalui sistem nilai berdasarkan Janji Pramuka dan Hukum Pramuka, untuk membantu membangun dunia yang lebih baik di mana orang terpenuhi diri sebagai individu dan memainkan peran konstruktif dalam masyarakat. sebagai organisasi dunia, WOSM diatur berdasarkan region, konferensi, committee dan biro. Lambang WOSM Hymne Pramuka Hymne Pramuka diciptakan oleh seorang tokoh utama kepanduan sekaligus komponis musik lagu-lagu perjuangan yaitu Kak Husein Mutahar
Kami pramuka indonesia
Manusia pancasila Satyaku kudharmakan Dharmaku kubaktikan Agar jaya Indonesia Indonesia tanah airku Kami jadi pandu mu Mars Pramuka Mars Jayalah Pramuka diciptakan oleh seorang tokoh utama kepanduan sekaligus komponis musik lagu-lagu perjuangan yaitu Kak H. Munatsir Amin
Gerakan Pramuka Praja Muda Karana
Sebagai wahana kaum muda suka berkarya Kader pembangunan sebagai perekat bangsa Disiplin berani dan setia berakhlak mulia Bersatu padu menyongsong masa depan yang gemilang Satu pramuka untuk satu Indonesia Melangkah maju menuju masyarakat yang sentosa Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia Pramuka Penggalang Pramuka Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika peijuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu "masa menggalang persatuan" yang diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 s.d 8 orang disebut regu yang berarti gardu tempat berjaga. Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut Pasukan, berasal dari kata 'pasukuan' yang berarti tempat suku berkumpul atau satu kelompok prajurit. Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman sebaya. Pramuka Penggalang
Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang
bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan (bunga), semisal anggrek, anyelir, mawar, melati. Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu. Tingkatan Pramuka Penggalang