Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kepramukaan dan Ekstrakurikuler
SINGAPARNA TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula kami haturkan
solawat beserta salam kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW.
Kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepramukaan
dan Ekstrakurikuler, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
kami agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak Aamiin yarabbal aalamiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Masalah..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Siaga
B. Kode Kehormatan dalam Pramuka Siaga
C. Satuan dalam Pramuka Siaga
D. Tingkatan Pramuka Siaga
E. Tanda Kecakapan Umum
F. Tanda kecakapan Khusus
G. Kegiatan Pramuka Siaga
H. Upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa pramuka digolongan berdasarkan usia peserta didik.
Berdasarkan penggolongan ini anggota Gerakan Pramuka dapat dikelompokkan menjadi
pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega.Pramuka siaga merupakan sebutan bagi
anggota pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun.
Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada
dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat uniknya merupakan
kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum dapat diserahi tugas dan
tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat
tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang
mengadu, dan sangat suka dipuji.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan lebih memahami makna siaga.
2. Dapat menjelaskan alasan disebut sebagai siaga.
3. Dapat menjelaskan tingkatan dalam siaga.
4. Dapat menyebutkan kode kehormatan dalam pramuka siaga.
5. Dapat menjelaskan satuan-satuan siaga.
6. Untuk mengetahui dan memahami cara memperoleh TKU (Tanda Kecakapan
Umum ) pada pramuka siaga.
7. Mengetahui dan memahami upacara pembukaan dan penutupan siaga.
8. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dalam pramuka siaga.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. (yosephine,
2015)
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga
merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan
sebagai “keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu dan paman serta bibi. Wadah
pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia
siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi
bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan
Siaga. (yulianingsih, 2014)
6
a. Dwi Satya
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata
krama keluarga.
b. Dwi Darma
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota
Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya (Kwarnas)
Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri
dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu
Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah
lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara
pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
1) Mula
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mula dimaknai sebagai "1. asal; awal; pokok
asal; 2. yg paling awal; yang dahulu sekali; waktu (tempat, keadaan) yg menjadi pangkal)".
Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama
7
tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga. Hal ini
mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Siaga sebagai golongan pramuka yang paling
kecil, mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga Mula,
diibaratkan sebagai awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang
diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik di kemudian hari.
Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan
berturut-turut.
2. Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.
3. Dapat memberi salam Pramuka.
4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu sikap yang
harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.
5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga.
6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di
muka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang
harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu
upacara.
7. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.
8. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
9. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.
10. Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing).
8
Hafal Yahya 3:1
Dapat berdoa sederhana
d) Untuk Siaga yang beragama Hindu:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Mula, sekurang-
kurangnya10 kali latihan.
6. Hafal Pancasila.
7. Tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar
tempat tinggalnya.
11. Dapat melempar dan menerima lemparan bola dengan tangan kanan dan kiri.
12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul anyam, dan simpul pangkal.
9
13. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8
minggu sejak menjadi Siaga Mula.
14. Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
15. Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau sedikitnya satu jenis binatang
ternak, selama kira-kira 2 bulan.
10
Untuk mencapai tingkat Siaga Tata, seorang Pramuka Siaga Bantu harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Bantu, sekurang-kurangnya
10 kali latihan.
3. Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang Pahlawan Nasional.
8. Untuk putera: Dapat membuat dua macam hasta karya dengan macam bahan yang
berbeda.
12. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
18. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8
11
minggu sejak menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian daripada uang itu
diperolehnya dari usahanya sendiri.
19. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau
sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.
Melakukan Salat.
Dapat mengucap doa-doa harian.
b) Untuk Siaga yang beragama Katolik
Tahu doa Iman, doa Harapan, doa Cinta Kasih, dan doa Tobat.
Mengikuti Missa Kudus, dan tahu arti konsekrasi
Mengenal nama Pastor Paroko dan nama Uskup setempat
c) Untuk Siaga yang beragama Protestan
Hafal Lukas 10 : 27 (Hukum Kasih)
Dapat mengucap dan mempergunakan doa sederhana pada kesempatan tertentu.
Mengikuti Sekolah Minggu, atau Asuhan Rohani di sekolah.
d) Untuk Siaga yang beragama Hindu:
Hafal "Tri Rina" dan nama empat buah Kitab Suci Hindu yang pokok.
e) Untuk Siaga yang beragama Budha :
Hafal Parita wajib : "Parita Pancasila" dan "Parita Puja".
12
TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut mancungyakni bunga pohon
kelapa yang baru tumbuh.Kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa
yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan
keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya. Kelopak bunga kelapa yang
mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang
sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
1. Purwa
2. Madya
3. Utama
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga berbentuksegitiga sama sisi dengan
panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju
sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak
menghadap ke bawah sebanyak 5 buah.
13
H. Upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga
Upacara pembukaan latihan perindukan siaga :
5. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil
tempat ditengah lingkaran menghadap standar bendera dan pintu upacara
8. Pada waktu bendera sampai di pintu upacara, semua anggota perindukan memberi
hormat hingga selesai
9. Pembina upacara (pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota
12. Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh
anggota perindukan
13. Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan
3. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil
tempat ditengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara
14
4. Para Pembantu Pembina Siaga masuk Lingkaran upacara
7. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) mengucapkan doa diikuti oleh anggota perindukan
Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman.
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan Satuan
terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barungdan satuan-satuan dari beberapa barung
disebut Perindukan.Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu: mula, bantu, tata.
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan
16
pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga
berbentuk sebuah janur atau disebut mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.
B. Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbarengnabil.blogspot.com/2016/10/makalah-pramuka-siaga.html?m=1#
17
yosephine, s. (2015, september). TINGKATAN PRAMUKA. Dipetik oktober 11, 2016, dari
halaman pramuka: http://halamanpramuka.blogspot.co.id/p/tingkatan-pramuka.html
18