Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PRAMUKA SIAGA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa pramuka digolongan berdasarkan usia peserta didik .
berdasarkan penggolongan ini anggota gerakan pramuka dapat dikelompokkan menjadi
pramuka siaga, penggalang, penegak, dan penega. Pramuka siaga merupakan sebutan bagi
anggota pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak
memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada dasarnya merupakan pribadi-
pribadi aktif dan tidak perna diam. Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang
belum tahu resiko dan belum dapat diserahi tugas da tanggung jawab secara penuh. Sifat
yang cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang, menari
dan bernyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu dan sangat suka dipuji. Dalam
kpramukaan, terkhususnya pramuka siaga terdapat 3 tingkatan yakni mula, bantu, tata yang
dicapai anggota siaga dengan syarat-syarat tertentu. Dalam pramuka siaga juga terdapat
satuan, tanda kecakapan umum serta upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan
siaga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
pramuka siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa indonesia, yaitu ketika
rakyat indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya
Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak aal perjuangan bangsa indonesia. Satuan
terkecil dalam pramuka siaga disebut barung dan satuan-satuan dari beberapa barung disebut
perindukan. Setiap barung beranggotakan 5-10 orang pramuka siaga dan dipimpin oleh
seorang pemimpin barung yang dipilih oleh anggota barung itu sendiri. Masing-masing
pemimpin barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi
pemimpin barung utama yang disebut sulung. Sebuah perindukan terdiri dari beberapa
barung yang akan dipimpin oleh sulung(Kwarnas). Kehidupan siaga masih berkisar diseputar
keluaraga yang ada ayah dan ibu. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya atas dasar hal terse
but pembinaan pramuka siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia” dimana terdapat ayah,
ibu dan paman serta bibi. Wadah pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang
mengkiaskan bahwa anak sesuai siaga masih meginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal
ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan
penutupan latihan siaga.
B. Kode Kehormatan dalam Pramuka Siaga
Kode kehormatan bagi pramuka siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji
Pramuka Siaga), dan yang ke dua disebut Dwi Darma (ketentuan moral pramuka siaga).
Adapun isinya adalah:
a. Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, negara kesatuan indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga
2. Setiap hari berbuat kebaikan
b. Dwi Satya
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa

Dua kode kehormatan yang disebutkan diatas adalah standar moral bagi seorang
pramuka siaga dalam bertingkah laku dimasyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota
pramuka siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum
bisa disebut pramuka siaga seutuhnya(Kwarnas).
C. Tingkatan Pramuka Siaga
Dalam pramuka siaga ada tiga tingkat yaitu:
1. Mula
Dalam kamus besar bahasa indonesia kata mula dimaknai sebagai “1. Asal; awal;
pokok asal; 2 yang paling awal yang dahulu sekali; waktu (tempat keadaan yang
menjadi pangkal)”. Karenannya kemudian gerakan pramuka indonesia
menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam syarat-syarat
kecakaopan umum pramuka siaga. Hal ini mengandung filosofi bahwa saat
pramuka siaga sebagai golongan pramuka yang paling kecil, mencoba
menyelesaikan syarat-syarat kecakapan umum pramuka siaga mula, diibaratkan
sebagai awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang
diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik dikemudian
hari.
Untuk mencapai tingkat siaga mula, calon siaga harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a) Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan siaga
b) Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya
c) Dapat memberi salam pramuka
d) Tahu kiasan warna-warni bendera kebangsaan indonesia, dan tahu sikap
yang harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau
diturunkan
e) Biasa berbahasa indonesia diwaktu mengikuti pertemuan-pertemuan siaga
f) Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan
g) Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
2. Bantu
Siaga bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Untuk mencapai tingkat siaga bantu, seorang
pramuka siaga mula harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai siaga mula
b) Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi Satya
c) Tahu arti lambang gerakan pramuka
d) Hafal pancasila
e) Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan
f) Dapat membuat dan menggunakan simpul mati,simpul anyam,dan simpul
pangkal
g) Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
3. Tata
Siaga tata mengkiaskan tingkat kecakapan siaga sudah diikut sertakan untuk
menata karya kesiagaan. Siaga tata adalah tingkatan ketiga atau terakhir dalam
syarat-syarat kecakapan umum satuan pramuka siaga setelah siaga mula dan siaga
bantu. Untuk mencapai tingkat siaga tata,seorang pramuka siaga bantu harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai siaga bantu
b) Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan bendera
kebangsaan indonesia dalam upacara
c) Tahu sejarah lagu kebangsaan indonesia raya
d) Untuk puteri:dapt memasang buah baju dan menyalakan api
e) Untuk putera:dapat membuat dua macam hasta karya dengan macam
bahan yang berbeda
f) Tahu adat sopan santun pergaulan indonesia
g) Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
D. Kegiatan Pramuka Siaga
Kegiatan atau pertemuan yanhg dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah
pesta siaga. Pesta siaga merupakan pertemuan pramuka siaga dalam bentuk perkemahan
besar selama satu hari(tanpa mengiap) dengan berbagai kegiatan seperti: permainan bersama
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), pemeran siaga,pasar
yang diperankan oleh pramuka siaga). Pesta siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator
desa, kwartir ranting,kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan) dan
kwartir daerah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
pramuka siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa indonesia, yaitu
ketika rakyat indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan
berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa
indonesia. Satuan-satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut barung dan satuan-satuan
dari beberapa barung. Disebut perindukan dalam pramuka siaga ada tiga tingkat yaitu
,mula, bantu,tata.

Anda mungkin juga menyukai