Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang, disamping itu
dengan pendidikan manusia dapat dibentuk karakternya, baik itu karakter yang
baik ataupun karakter yang buruk. Tentulah dengan adanya pendidikan semua
orang menginginkan terbentuknya karakter yang baik. Pendidikan bagi suatu
bangsa sangatlah diperlukan karena akan mengeluarkan suatu bangsa dari
kebodohan dan keterbelakangan, serta akan memperbaiki sumber daya
manusianya (SDM).
Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang Dasar
RI 1945 adalah pendidikan yang dapat menumbuhkan, mengembangkan dan
membina kepribadian manusia seutuhnya yang memiliki sikap nasionalisme
dan patriotisme. Dengan pendidikan, manusia diajarkan untuk memiliki sikap
nasionalisme dan patriotisme. Sikap tersebut biasanya mereka peroleh ketika
menduduki bangku sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas.
Pendidikan di Indonesia bukan hanya pendidikan formal tetapi juga
pendidikan informal (pendidikan diluar sekolah). Salah satu contoh dari
pendidikan informal atau pendidikan luar sekolah adalah pendidikan
kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan adalah organisasi kepemudaan yang memiliki
visi dan misi membangun penerus bangsa untuk melanjutkan pembangunan
bangsa yang jauh lebih baik. Pendidikan kepramukaan sangat berkaitan
dengan pendidikan formal, karena untuk saat ini kurikulum 2013 mewajibkan
pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakulikuler wajib disetiap jenjang
pendidikan yang harus diikuti oleh seluruh siswanya.
Dengan adanya pendidikan kepramukaan disetiap jenjang pendidikan
diharapkan agar sikap nasionalisme dan patriotisme penerus bangsa tidak
terkikis oleh zaman. Bahkan diharapkan sikap tersebut semakin tumbuh

dengan baik, serta dapat memperbaiki tatanan kehidupan bangsa Indonesia.


1.2 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahanya sebagai berikut :
1.

Kiasan dasar dalam kepramukaan.

2.

Karakteristik kepramukaan sifat dan usia.

3.

Sandi dalam gerakan pramuka (sandi kotak satu, kotak dua,AN, AZ,
koordinat dan rumput).

4.

Tata upacara pembukaan latihan siaga dan penggalang.

1.3 Rumusan Masalah


Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penulis mengambil perumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana kiasan dasar dalam gerakan kepramukaan ?
2. Bagaimana karakteristik dari gerakan kepramukaan ?
3. Bagaiman sandi-sandi dalam kepramukaan ?
4. Bagaimana pelaksanan upacara pembukaan latihan siaga dan penggalang ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Memahami kiasan dasar dalam gerakan kepramukaan.
2. Memahami karateristik gerakan kepramukaan.
3. Memahami sandi-sandi yang terdapat dalam pramuka.
4. Memahami pelaksanaan upacara pembukaan latihan siaga dan penggalang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kiasan Dasar Kepramukaan


Kiasan dasar dalam kepramukaan adalah alam pikiran yang mengandung
kiasan/gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang
suatu kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlihat
pada kegiatan yang mengesankan tersebut. Sumber kiasan dasar kepramukaan
Indonesia didasarkan pada sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan budaya
Bangsa Indonesia.
2.2 Kiasan Dasar Kepramukaan
2.2.1 Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara
7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan
dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia
meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya
Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan
bangsa Indonesia. Tingkatan dalam pramuka siaga yaitu mula, bantu
dan tata. Tanda tingkatan pramuka siaga adalah bunga kelapa yang baru
akan mekar.

Satuan

terkecil

dalam

Siaga

disebut

barung

(tempat

penjagaan/rumpun bambu/temapat persatuan kecil), barung terdiri dari


5-10 orang dan pemimpinnya disebut sulung.kumpulan 2-4 barung
disebut perindukan (rumah besar).
2.2.2 Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang
Penggalang adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur
antara 11-15 tahun. Mengkiaskan perjuangan para pemuda Indonesia
3

didalam mengalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam sumpah


pemuda (1928). Tingkatan dalam pramuka penggalang yaitu ramu, rakit
dan terap. Tanda tingkatannya bunga yang sudah mekar.

Dalam pramuka penggalang kumpulan 5-10 orang disebut regu


(gardu, tempat berkumpul) dan kumpulan dari 2-4 regu disebut pasukan
(tempat para suku berkumpul).
2.2.3 Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak
Penegak adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara
16-20 tahun. Mengkiaskan menegakkan kesatuan Republik Indonesia.
Tingkatan dalam pramuka penegak yaitu bantara dan laksana. Tanda
tingkatannya sudah menjadi tunas kepala.

Dalam pramuka penegak kumpulan 3-10 orang disebut sangga


(rumah kecil untuk penggarap sawah), sangga dipimpin salah seorang
Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa). Kumpulan 2-4 sangga
disebut ambalan (tempat kegiatan yang hidup, dinamis dan berulang),
ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut pradana, seorang
sekretaris yang disebut kerani, seorang bendahara yang disebut hartaka,
dan seorang pemangku adat.
2.2.4 Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega
Pendega adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara
21-25 tahun. Mengkiaskan mengisi atau mendegani dan menjaga
pembangunan pasca kemerdekaan. Tanda tingkatannya sudah menjadi

tunas kepala. Satuan pramuka pandega disebut reka (tempat anak muda
berkreasi).

Pramuka Pandega dihimpun di gugusdepan dalam satuan yang


disebut Racana. Racana dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari
anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega. Racana ini
dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris, seorang bendahara,
dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan racana dapat
membentuk satuan terkecil yaitu reka. Racana dapat dinamai sesuai
aspirasi anggota dengan nama yang mencerminkan karakter racana. Di
tingkat Kwartir. Pramuka Pandega dapat bergabung dalam wadah
pembinaan Satuan Karya dan Dewan Kerja.
2.2 Krakteristik Pramuka
Karakteristik pramuka adalah gambaran sifat para anggota pramuka sesuai
dengan golongan atau tingkatan yang meraka jalani.
2.2.1 Karakteristik Sifat Pramuka Siaga
Sifat karakter pramuka siaga

perlu dihayati oleh pembinanya,

karena pramuka tingkat ini masih tergolong anak-anak yang perlu


bimbingan. Sifat karakter yang positif antara lain:
1)

Senang bermain, bergerak dan bekerja;

2)

Senang meniru, senang menghayal;

3)

Senang menyanyi, gemar mendengar cerita;

4)

Senang bertanya, ingin tahu,ingin mencoba;

5)

Senang pamer,senang disanjung, senang kejutan;

6)

Spontan, lugu, polos;

7)

Senang bersenda gurau dan lain-lain.


Sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:
5

1) Labil, emosional,egois;
2) Manja, mudah putus asa;
3) Sensitif, rawan, mudah kecewa;
4) Malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.
2.2.2 Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang
Berdasarkan

usianya,

pramuka

penggalang

adalah

masa

perkembangan dari masa kanak-kanak menuju ke masa remaja/pemuda.


Sifat karakter Pramuka Penggalang antara lain sebagai berikut:
1) Sangat bangga bila mendapat pujian
2) Gemar berpetualang
3) Suka
yang

berkelompok

dengan teman

sebaya

terutama

seaspirasi

4) Bangga apabila diberi tanggungjawab


5) Bangga diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa
6) Suka usil/mengganggu orang lain
7) Cepat bosan
8) Selalu ingin bergerak /tidak mau berdiam lama-lama.
9) Ingin menjadi yang terbaik
10) Menyukai hal-hal yang baru
2.2.3 Karakteristik Sifat Pramuka Penegak
Karakter pramuka penegak memerlukan bimbingan karena pada
tahap ini mereke memasuki tahap remaja madya yang mengalami
perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk
fisik. Pramuka penegak sangatlah memerlukan bimibingan, agar merak
tidak salah arah dalam pengambilan keputusan. Sifat karakter dari
pramuka penegak antara lain :
1) Semangat juang yang tinggi
2) Idealism
3) Kemauan yang kuat
4) Percaya diri
5) Mencari jati diri
6

6) Kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat


7) Serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya
8) Belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.
2.2.4 Karakter Sifat Pramuka Pendega
Karakteristik pramuka

pandega adalah memerlukan bimbingan

orang dewasa dalam proses pendidikan dan pembinaan kepribadian,


watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan
dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan sehingga dapat hidup
mandiri. Sifat karakter dari pramuka pandega antara lain :
1) Kesinambungan dan keteraturan.
2) Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan.
3) Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.s
2.3 Sandi dalam Kepramukaan
Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia . Sandi
ialah kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok
orang saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat
berkemah atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk
menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.
2.3.1 Sandi Kotak Satu

2.3.2 Sandi Kotak Dua

Contoh :

2.3.3 Sandi A N

Dengan keterangan apabila A ditulis N dan seterusnya sandi ini


disebut sandi AN karena A dan N saling berhadapan.
Contoh : CENZHXN dibaca PRAMUKA
2.3.4 Sandi A Z

Dengan keterangan apabila A ditulis Z dan seterusnya sandi ini


disebut sandi AZ karena A dan Z saling berhadapan.

Contoh :

2.3.5 Sandi Koordinat


Cara membuatsandi koordinat, pertama buat perkataan kunci,
misalnya GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini yang menjadi
kuncinya,ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya 10 buah,
masing-masing kata terdiri dari 5 huruf) lalu setiap kotak diisi dengan
huruf-huruf dari a sampai y (z tidak termasuk). Contoh :

Menulis PRAMUKA menjadi IG.ID.SG.DD.AG.DG.SG. Kata-kata


yang akan disusun dapat dibaca dari koordinat yang telah tersedia.
2.3.6 Sandi Rumput
Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis
pendek dan tinggi. Garis-garis tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga sekilas mirip dengan rerumputan yang berjejer. Garis pendek
dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode morse.
Dimana garis pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan
strip. Titik dan strip ini nanti kemudian dibaca dengan menggunakan
kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda tanda
pemisah berupa garis mendatar.

2.4 Tata Upacara Pembukaan Latihan


Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu
ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan, sehingga merupakan kegiatan
yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang
baik. Prinsip yang terpenting upacara haruslah dilaksanakan dengan khidmat,
tenang, dan tertib.
Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang
dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
dilingkungan Gerakan Pramuka.
2.4.1 Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga
1) Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota.
Kegiatan pemeriksaan kebersihan dan kerapihan dilakukan di luar
tempat upacara. Pemimpin barung memeriksa anggotanya tentang
kebersihan dan kerapihan. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan
bebas, tidak dalam bentuk lingkaran.
2) Memilih barung terbaik untuk menjadi petugas upacara.
Pada pemilihan barung terbaik, Pembina siaga dan Pembantu
Pembina Siaga bisa memilih dari barung terbaik pada latihan
sebelumnya. Tetapi jika kegiatan permulaan, Pembina siaga dapat
memilih

langsung

barung

yang

dianggap

terbaik

untuk

melaksanakan upacara.
3) Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
10

Kelengkapan upacara yang disiapkan meliputi : bendera merah


putih, tongkat bendera, tempat bendera.
4) Pemimpin Upacara (Sulung) mengumpulkan seluruh anggota siaga
untuk membentuk lingkaran besar.
Untuk mengumpulkan anggota

perindukan,

sulung

bisa

menggunakan aba-aba Siaga.., maka anggota perindukan


berlari sambil berucap Siap dan membentuklingkaran mengitari
sulung dan tempat bendera.
5) Pemimpin Upacara (Sulung) menjemput Pembina upacara.
Sulung keluar dari lingkaran melewati pintu upacara, kemudian
menemui Pembina Siaga (menjemput) untuk diantar ke tengahtengah perindukan.
6) a. Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput pemimpin upacara,
mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap standar bendera
dan pintu upacara.
b. Para pembantu siaga berada pada lingkaran upacara.
7) Pemimpin Upacara (Sulung) mengambil bendera untuk dikibarkan.
Sulung keluar dari lingkaran untuk mengambil bendera yang
berada diluar untuk ditempatkan di standar bendera (dalam
lingkaran) melewati pintu upacara. Benera digulung dengan posisi
warna merah berada diluar. Saat berada pada pintu upacara,
Pembina Siaga diikuti seluruh anggota perindukan memberikan
penghormatan sampai bendera berada pada standar bendera.
8) Pembina upacara (Pembina siaga) membaca Pancasila dan
ditirukan oleh semua anggota.
9) Pemimpin upacara (sulung) membaca Dwi Dharma dan diikuti oleh
semua anggota perindukan Sulung mengucapkan Dwi Dharma,
diikuti seluruh anggota perindukan.
10) Pemimpin upacara (Sulung) kembali ke barungnya.
Setelah mengucapkan Dwi Dharma dengan lantang, sulung kembali
ke barungya (berada pada posisi paling kanan dari barungnya).
11) Pembina upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang
perlu diketahui oleh anggota perindukan.
12) Pembina upacara (Pembina siaga) memimpin doa yang diikuti oleh
anggota perindukan.
13) Upacara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan perindukan.

11

2.4.2 Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang


1) Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota regu oleh ketua
regu.
Masing-masing ketua regu memeriksan kebersihan dan kerapihan
anggota regunya, termasuk absensi regu dan iuran regu.
2) Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara.
3) Pemimpin regu utama (Pratama) memanggil anggota pasukan
dengan membentuk barisan Angkare.
4) Pratama mencek persiapan dan petugas upacara, jika sudah siap
Pratama menjemput Pembina penggalang.
Pratama memilih dari anggota regunya untuk menjadi petugas
pengibar bendera dan pengucap Dasa Dharma Pramuka
5) Pembina upacara (Pembina Penggalang) memasuki tempat upacara
menghadap pasukan, para pembantu Pembina berada di belakang
Pembina Upacara dalam bentuk bersaf.
6) Pratama memimpin penghormatan dan laporan kepada Pembina
Upacara, menyerahkan kegiatan Upacara pada Pembina, kemudian
kembali ke regunya.
7) Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas
8) Pembina upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila
ditirukan anggota pasukan
9) Pembacaan Dasa Dharma
Petugas pembaca Dasa Dharma maju satu langkah untuk
mengucapkan Dasa Dharma Pramuka. Tanpa menggunakan laporan
pada Pembina Upacara. Setelah selesai, mundur satu langkah
menuju barisan regunya.
10) Kata pengantar Upacara oleh Pembina Penggalang tentang tema
latihan dan sebaginya.
11) Pembina

upacara

memimpin

doa

menurut

agama

dan

kepercayaannya masing-masing.
12) Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
13) Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
12

14) a). Pembina Upacara bisa meninggalakan tempat upacara. Pembina


upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terima kasih pada
pembantu Pembina serta siap melaksanakan latihan
b). Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan
latihan.

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam pembuatan karya tulis ini penulis menggunakan metode study
pustaka. Dalam pembuatan karya tulis ini penulis menggunakan metode study
pustaka. Study pustaka adalah teknik pengmpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah. (Nasir, 1998 : 111).
Disini penulis membaca dan meneliti buku yang berkaitan dengan
penelitian serta mencari data dari penyelusuran di internet yang berkaitan
dengan penulisan karya ini.
3.2 Waktu
Study pustaka yang dilakukan oleh penulis dilakukan pada tanggal 06
sampai 08 Oktober 2014.

14

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.

Dalam gerakan kepramukaan terdapat kiasan dasar dari setiap tingkatan


pramuka mulai dari siaga, penggalang, penegak hingga pandega serta
memiliki karakteristik masing-masing.

2.

Pramuka memiliki sandi-sandi yang digunakan pada setiap kegiatan


kepramukaan.

3.

Dalam melakukan upacara pembukaan latikan pramuka siaga dan


penggalang, memiliki tata upacaranya.

4.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini memerlukan referensi yang
memadai agar tercapainya makalah sesuai topik yang diingikan. Saya sebagai
menulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menulis
makalah ini, maka saya sangat membutuhkan kritik dan saran untuk dapat
memperbaiki peulisan makalah yang akan datang.

15

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, http://nenggnurhayati.blogspot.com/2013/10/sandi-sandi-dalampramuka.html. Diakses tanggal 6 Oktober 2014.


Risnawan, Agung. http://agungrisnawan.blogspot.com/2011/03/sandikoordinat.html. Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Subiardi, Harry. http://harrysubiardi.mywapblog.com/pengertian-sandi-danmacam-macam-sandi.xhtm. Diakses tanggal 8 Oktober 2014.
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Siaga. Diakses tanggal 6
Oktober 2014.
, http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Pennggalang . Diakses tanggal 6
Oktober 2014.
, http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Penegak . Diakses tanggal 6
Oktober 2014.

16

DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Batasan Masalah........................................................................................2

1.3

Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.4

Tujuan Penelitian.......................................................................................2

BAB II..................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1

Pengertian Kiasan Dasar Kepramukaan....................................................3

2.2

Kiasan Dasar Kepramukaan......................................................................3

2.2.1

Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga.....................................................3

2.2.2

Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang...........................................4

2.2.3

Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak................................................4

2.2.4

Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega................................................5

2.2

Krakteristik Pramuka.................................................................................5

2.2.1

Karakteristik Sifat Pramuka Siaga.....................................................5

2.2.2

Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang...........................................6

2.2.3

Karakteristik Sifat Pramuka Penegak................................................6

2.2.4

Karakter Sifat Pramuka Pendega.......................................................7

2.3

Sandi dalam Kepramukaan........................................................................7

2.3.1

Sandi Kotak Satu................................................................................7

2.3.2

Sandi Kotak Dua................................................................................8

2.3.3

Sandi A N...........................................................................................8

2.3.4

Sandi A Z............................................................................................9

17

2.3.5

Sandi Koordinat.................................................................................9

2.3.6

Sandi Rumput.....................................................................................9

2.4

Tata Upacara Pembukaan Latihan...........................................................10

2.4.1

Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga..........................................10

2.4.2

Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang................................12

BAB III................................................................................................. 14
METODOLOGI PENELITIAN.................................................................14
3.1

Metode Penelitian....................................................................................14

3.2

Waktu.......................................................................................................14

BAB IV................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................. 15
4.1

Kesimpulan..............................................................................................15

4.2

Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16

18

MAKALAH KEPRAMUKAAN
makalah dibuat untuk memenuhi tugas ekstrakurikuler Pramuka

Disusun oleh
R. ADAM KUSUMAHYUDA
XI 6

SMA NEGERI 2 SUMEDANG


2016

19

Anda mungkin juga menyukai