Anda di halaman 1dari 39

ARTI KIASAN LAMBANG PRAMUKA DAN HIZBUL WATHAN

Dosen Pengampu : Dr. Mutmainnah, S.Pd., M.Pd


Mata Kuliah : Kepramukaan
Di Susun Oleh : Kelompok V (Lima)

Iva Andina Putri 105401106622


Mutiara Rengganis 105401107122
A.Nurul Syarfia 105401108922
Nurhalidah 105401107622
Abdul Azis 105401108522

PGSD 3 C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kepramukaan,
dengan judul “Arti Kiasan Lambang Pramuka dan Hizbul Wathan”.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Mutmainnah,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Kepramukaan yang telah
membimbing Kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca, khususnya pada kami.

Makassar, 7 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Kiasan Lambang Pramuka ................................................................... 3
B. Kiasan Lambang Hizbul Wathan ......................................................... 21

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 34


A. Kesimpulan .......................................................................................... 34
B. Saran..................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35

i ii
i ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pramuka adalah nama organisasi kepanduan yang bertugas
menyelenggarakan pendidikan di luar sekolah bagi anak-anak dan pemuda
bangsa agar mereka memiliki ketangguhan, keberanian, memiliki
kepribadian baik dan aktif dalam pembangunan di masyarakat. Pramuka
adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti “Rakyat muda
yang suka berkarya”. Di Indonesia gerakan ini diperkenalkan secara resmi
pada 14 Agustus 1961 oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno.
Kegiatan kepramukaan mengambil lokasi outdoor atau alam terbuka. Para
peserta melakukan aktivitas yang sehat, menyenangkan, mendidik, dan
terarah. Semua berdasarkan metode dan prinsip kepramukaan.
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal organisasi
Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini mengkiaskan sifat,
keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan
Pramuka sesuai dengan dicita-citakan. Sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang Gerakan Pramuka adalah
tunas kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK
Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. Pencipta
lambang ini adalah Kak Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional
dan Pembina Pramuka yang juga pegawai di Departemen Pertanian. Kak
Soenardjo Atmodipoero sendiri lahir pada tanggal 29 Pebruari 1909 di Blora
dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.
Hizbul Wathan adalah nama gerakan kepanduan dalam
Muhammadiyah, dengan status Organisasi otonom (Ortom), yang
bergerak khusus dalam kepanduan. HW didirikan dan diprakarsai pertama
kali oleh KH Ahmad Dahlan pada 1336 H bertepatan dengan tahun 1918
M, dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat KH

1
Ahmad Dahlan selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan
pandu di Alun-alun Mangkunegaran. Termasuk perintisnya yang terkenal
adalah Siradj Dahlan dan Sarbini. Hizbul Wathan tersebar di seluruh tanah
air Indonesia. Sejak kebangkitan kembali HW di era reformasi gerakan
kepanduan ini terus mengembangkan program dan pembinaannya di
kalangan anggota dari berbagai latar belakang usia baik laki-laki maupun
perempuan. Melalui HW dilatih kedisiplinan dan kemandirian yang tinggi
sebagai wujud karakter akhlak mulia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti kiasan lambang pramuka?
2. Bagaimana arti kiasan lambang hizbul wathan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti kiasan lambang pramuka
2. Untuk mengetahui arti kiasan lambang hizbul wathan

2
BAB II
PENBAHASAN

A. Kiasan Lambang Pramuka


1. Pengertian Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang
melambangkan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki setiap
anggota pramuka yang dicita-citakan oleh gerakan pramuka. Lambang
tersebut diciptakan oleh almarhum bapak Soenardjo Atmodipuro,
seorang pembina pramuka yang aktif dan bekerja sebagai pegawai
tinggi departemen pertanian. Lambang gerakan ini digunakan sejak
tanggal 14 agustus 1961, diserahkan kepada panji gerakan pendidikan
kepanduan nasional indonesia yang dianugrahkan kepada gerakan
pramuka. Bentuk lambang gerakan pramuka adalah bayangan
(silhouelte) tunas kelapa.
2. Arti Kiasan Lambang Pramuka

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera,


papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan
pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan
untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka
sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka
tersebut.

3
a. Tunas Kelapa
Tunas kelapa warna kuning yang saling membelakangi Arti
sebagai seorang Pramuka yang harus dapat berkembang ke luar dan
ke dalam.
1) Diri Dalam: Punyai sikap tegas dalam membawa diri luar:
Berguna bagi orang lain yang memerlukan pertolongan
2) Gudep Dalam Membenahi dari dalam Gudep supaya Gudep
kokoh dan tercipta kerukunan luar: Membawa nama dan
menjaga nama baik Gudep di luar lingkungan Gudep.
3) Pramuka Dalam Membenahi Gerakan Pramuka dari dalam.
4) Pramuka Luar Menunjukkan keluar bahwa Pramuka
mempunyai ketrampilan khusus untuk dipergunakan dalam
masyarakat
b. Badge Tunas Kelapa
Badge ini diciptakan oleh Bapak Soenardjo Atmodipuro dari
Purwokerto Jawa Tengah. gambar berarti:
1) Ring, merupakan pagar kehidupan Pramuka yaitu Dasa
Dharma
2) Bintang segi lima warna kuning emas, sifat kepemimpinan
yang luhur
3) Tulisan" GERAKAN PRAMUKA" melintang di tengah,
melukiskan garis khatulistiwa.
4) Garis melingkar, melukiskan persatuan yang kokoh
5) Padi dan kapas, melukiskan keaslian dan kemakmuran

4
3. Arti Kiasan Simbol Pramuka

a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakn CIKAL dan istilah


CIKAL-BAKAL. di Indonesia berarti "Penduduk asli yang pertama
yang menurunkan generasi baru Jada labang buah nyiur yang
tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
b. Buah nyiur dapat hidup bertahan lama dalam keadaan yang
bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap
anggota pramuka adalah Seorang yang rokhaniah dan jasmaniah
sehat kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam Bangsa Indonesia.
c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya
upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan bawa setiap anggota dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam
keadaan yang bagaimanapun juga.
d. Nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu
pohon tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa
setiap anggta mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yang
mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-
ambingkan och sesuatu.
e. Akar nyiur tumbuh kuat dan kuat didalam tanah. Jadi lambang itu

5
mngkiaskan tekad dan keyakinan setiap anggota pramuka
berpegang pada dasar- dasar dan landasn-landasan yang baik, benar
kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya
untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
f. Nyiur adalah pohon yang berguna dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap anggota pramuka
adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan
kegunaannya kepada tanah air bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

4. Bendera dan Panji Pramuka


a. Bendera
Bendera pramuka merupakan salah satu identitas dari
organisasi pramuka itu sendiri. Identitias ini tentunya memiliki
makna dan filosofi yang menarik sehingga dapat dijadikan simbol
untuk kegiatan pramuka. Bendera pramuka berwarna merah dan
putih yang ditengahnya terdapat lambang siluet tunas kelapa yang
memiliki banyak filosofi yang mearik tentang pramuka. Berikut
penjelasan lebih lanjutnya.
b. Sejarah bendera pramuka
Bendera pramuka Indonesia pertama kali ditemukan dan
dirancang oleh tokoh legendaris Gerakan Pramuka Indonesia yakni
Bapak Seonardjo Atmodipurwo. Beberapa sumber menyebutkan
bahwa Seonardjo Atmodipurwo merancang bendera Pramuka
sejak tahun 1961 yang hingga kini masih digunakan sebagai
simbol Pramuka.
c. Warna merah dan putih
Seperti yang telah disebtkan sebelumnya, bendera Pramuka
terdiri dari dua warna yakni warna merah putih yang sama seperti
warna bendera NKRI. Warna-warna tersebut memberikan arti yang
berani sehingga diharapkan para anggota pramuka akan menjadi

6
generasi yang berkuasa di masa mendatang. Sedangkan putih
melambangkan kepribadian yang memili akhlaq yang mulia.
d. Siluet tuna kelapa
Selain warna latar belakang, bendera Pramuka juga identik dengan
lambang siluet tunas kelapa. Lalu kenapa tuna kelapa? Apa filosofi
dari simbol tersebut? Berikut rincinannya.
➢ Tunas kelapa melambangkan cikal bakal yang berhubungan
dengan harapan bahwa anggota pramuka akan menjadi cikal
bakal generasi yang lebih baik.
➢ Selain itu, kelapa juga dikenal sebagai tumbuhan yang dapat
tumbuh dimana saja dan dapat bertahan lama sehingga simbol
ini juga menjadi pengharapan agar para anggota pramuka dapat
menjadi individu yang pandai menyesuaikan diri dalam situasi
apapun.
➢ Jiwa kepemimpinan yang tinggi juga dilambangkan dari pohon
kelapa yang dapat tumbuh hingga sangat tinggi dan juga kokoh
walaupun tertepa angin kencang.
Itulah makna yang sangat menarik dari simbol dan bendera
pramuka. Sebagai identitas Gerakan Pramuka Indonesia, bendera
pramuka juga sering dikibarkan di berbagai acara upacara agar
dapat menunjukkan simbol kegigihan dan sebagai penyemangat
para anggota pramuka di Indonesia.

7
Beberapa ketentuan dalam Bendera Gerakan Pramuka:

1) Bendera Gerakan Pramuka berbentuk segi empat panjang dan


berukuran tiga berbanding dua, berwarna dasar putih, di tengah-
tengahnya terdapat Lambang Gerakan Pramuka berwarna merah.

2) Di bagian atas dan bawah bendera terdapat jalur merah dengan


ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera. Letaknya 1/10 dari lebar
bendera, dari sisi atas dan sisi bawah.

3) Pada bagian pinggiran tempat tali bendera terdapat jalur


merah sepanjang lebar bendera, dengan ukuran lebarnya 1/8 dari
panjang bendera, dengan tulisan: Untuk Kwartir, adalah Nama
Kwartir dan Untuk Gugus Depan, adalah Nama Kwartir dan Nomor
Gugus Depan.

Selain ketentuan tersebut, Bendera Gerakan Pramuka memiliki ukuran


yang ditetapkan untuk setiap tingkatan untuk tingkat:

1) Tingkat Nasional : 200 cm x 300 cm

2) Tingkat Daerah : 150 cm x 225 cm

3) Tingkat Cabang : 90 cm x 135 cm

4) Tingkat Ranting : 60 cm x 90 cm

5) Tingkat Gugus Depan : 60 cm x 90 cm

e. Panji

8
Panji Gerakan Pramuka disebutkan dalam pasal 51
Anggaran Dasar Gerakan pramuka. Panji Gerakan pramuka adalah
Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang
dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan
Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus
1961.

Pada pasal 124 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka,


disebutkan bahwa Gerakan Pramuka memiliki panji yang
dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961,
tanggal 14 Agustus 1961 yang kemudian disebut Panji Gerakan
Pramuka dan disimpan di kantor Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno


menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional
kepada Gerakan Pramuka. Panji ini adalah lambang perjuangan
dan untuk dipertahankan kemuliaannya dalam situasi apapun.

Hal tersebut juga sebagai simbol besarnya kepercayaan


negara terhadap Gerakan Pramuka yang diharapkan akan sanggup
dan mampu dalam menunaikan tugasnya untuk turut serta
mendidik anak dan pemuda Indonesia, di samping pendidikan
lingkungan keluarga dan sekolah.

Penganugerahan Panji kepada Gerakan Pramuka


Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana ditetapkan dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 Tahun 1961.
Panji diseraht erimakan oleh Presiden Republik Indonesia
Soekarno kepada Ketua Kwartir Nasional pertama saat itu Sultan
Hamengkubowono IX. Hari di mana Panji dianugerahkan

9
bertepatan pada tanggal 14 Agustus 1961 yang kemudian
diperingati sebagai Hari Pramuka.

5. Tingkatan Dalam Pramuka

a. Pramuka Siaga (7-10 tahun)

Pramuka Siaga merupakan tingkatan yang diikuti anggota yang


berusia 7-10 tahun atau setara usia SD. Istilah 'siaga' dalam kegiatan
Pramuka mengacu pada kesiapsiagaan masyarakat dalam meraih
kemerdekaan sejak munculnya organisasi Boedi Oetomo pada 1908.
Kode kehormatan untuk Pramuka Siaga ada dua, yakni Dwi
Satya (janji Pramuka Siaga) dan Dwi Darma (ketentuan moral
Pramuka Siaga). Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga dinamakan
Barung. Setiap Barung dihimpun ke dalam satuan besar yang disebut
Perindukan.
Barung dibedakan berdasarkan warna, seperti Barung Hijau,
Barung Merah, dan lainnya. Satu Barung dihuni oleh 6-8 orang
anggota Pramuka Siaga dan dipimpin oleh Pinrung (Pemimpin

10
Barung). Masing-masing Ketua Barung akan memilih satu di antara
mereka untuk dijadikan Sulung (Pemimpin Barung Utama)

b. Pramuka Penggalang (11-15 tahun)

Sebutan penggalang diambil dari kosa kataa penggalang,


mengacu pada gerakan menggalang persatuan rakyat iddoneesia
melawan penajajah demi meraih kemerdekaan. Jika dalam siagaa
disebut barung, maka kelompok pada tingkat penggalang disebut
pasukan atau regu. Pimpinannya disebut dengan pinru. Setiap anggota
Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang
disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu
dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung
jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang
mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama
Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang,
kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil
dari nama tumbuhan (bunga), semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.

c. Pramuka Penegak (16-20 tahun)

11
Pramuka Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang
berusia 16 sampai dengan 20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut
masa sosial atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa pencarian
jati diri. Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri,
membuka lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri.

d. Pramuka Pendega (21-25 tahun)

12
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak.
Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang
berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pramuka Pandega
memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama
dengan Pramuka Penegak.
6. Atribut Pramuka
Atribut Seragam Pramuka. Seragam Pramuka adalah pakaian yang
digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Warna Seragam
Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih
karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang
Indonesia ketika masa perang kemerdekaan. Seragam pramuka
tersebut memiliki beberapa kelengkapan (atribut) yang lain,
diantaranya tanda tutup kepala, lambang pandu dunia, papan nama,
tanda lokasi, badge daerah, pita nomor, TKK, tanda pelantikan, tanda
jabatan, tanda barung/regu/sangga, setangan leher dan tanda
pelantikan. Berikut ini beberapa atribut seragam pramuka.

13
a. Tanda Tutup Kepala
1) Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga dan Pramuka
Penggalang puteri dipasang pada bagian depan topi, tepat di
tengah.
2) Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Puteri lainnya serta orang
dewasa wanita, dipasang pada pici sebelah kiri depan 2 cm dari
sisidepanpicitersebut.

3) Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga, Pramuka


Penggalang dan Pramuka Penegak Putera, dipasang pada baret,
tepat di atas bingkai baret, disebelah atas pelipis kiri
pemakainya.
4) Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Pandega dan orang
dewasa pria, dipasang pada pici hitam di sebelah kiri depan, 2
cm dari sisi depan dan 1 cm dari sisi atas pici yang
bersangkutan.

7. LambangPanduDunia
W
O
S
M

14
ambang Pndu Dunia atau World Organization of the Scout Movement
(Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) adalah organisasi internasional
non-pemerintah, independen, dan non-profit yang menaungi Gerakan
Pramuka (Kepanduan) di seluruh dunia. WOSM didirikan pada tahun
1920 dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss. Selain WOSM juga
terdapat organisasi kepanduan khusus putri sedunia yang dinamakan
WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau
Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia). Dan hingga saat ini WOSM
mengakui organisasi kepramukaan di 161 negara termasuk Indonesia
yang telah bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953.

8. Setangan Leher

Dasar setangan leher menggunakan kain berwarna putih dengan


pemberian lis berwara merah pada masing-masing sisi kaki segitiga.
Sisi panjang segitiga tidak menggunakan lis warna merah. Lebar lis
warna merah tersebut adalah 5 cm. Ukuran setangan leher pramuka
dibedakan berdasarkan golongan usia anggota pramuka. Yang menjadi
tolok ukur pembeda adalah panjang sisi terpanjang atau sisi alas dari
segitiga sama kaki. Karena itu panjang kedua sisi kaki akan
menyesuaikan dengan panjang sisi alas.

15
Meskipun demikian, ukuran panjang sisi terpanjang tersebut tidak
mutlak harus diikuti. Karena yang terpenting, setelah setangan leher
tersebut dilipat dan dikenakan, ujung setangan leher bisa mencapai
pinggang pemakainya. Dengan kata lain panjang setangan leher harus
disesuaikan dengan tinggi badan pemakai.

Adapun ukuran sisi terpanjang setangan leher sebagai mana


disebutkan dalam PP No. 174 Tahun 2012 untuk masing-masing
golongan anggota pramuka adalah sebagai berikut:

1) Setangan leher untuk anggota pramuka siaga putra dan putri sisi
panjang berukuran 90 cm
2) Setangan leher untuk anggota pramuka penggalang putra dan
putri sisi panjang berukuran antara 100 - 120 cm.
3) Setangan leher untuk anggota pramuka penegak dan pandega
putra dan putri sisi panjang berukuran antara 120 - 130 cm.
4) Setangan leher untuk anggota pramuka dewasa (pembina
pramuka, andalan, dan anggota Majlis Pembimbing) putra
maupun putri sisi panjang berukuran antara 120 - 130 cm.

9. Lambang Daerah

Logo kwartir daerah sekaligus merupakan badge dari Gerakan


Pramuka di Propinsi. Badge daerah merupakan salah satu tanda
pengenal dalam gerakan Pramuka yang ditetapkan dalam Keputusan

16
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka no 055 tahun 1982 dan no 005
tahun 1989. Sesuai dengan peraturan tersebut bagde daerah berupa
bentuk perisai dan bergambar ciri daerah tersebut.

10. TKK
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang menunjukkan
kecakapan, keterampilan, kemahiran, ketangkasan, atau keahlian
Pramuka dalam bidang – bidang yang khusus atau tertentu.
Penggolongan TKK berdasarkan WARNA DASAR.

11. TKU
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda
kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda
Kecakapan Khusus). Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah
seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat

17
Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.

Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka


Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa
lainnya.

12. Tanda Pelantikan

Tanda adalah tanda pengenal yang diberikan kepada seorang Pramuka


dan dikenakan pada pakaian seragamnya, pada saat yang bersangkutan
dilantik atau diresmikan menjadi anggota Gerakan Pramuka secara
sah.

18
Tanda Pelantikan disematkan pada saat pertama kali seseorang
menjadi anggota Pramuka. Selama itu pula berrlaku seumur hidup. Jadi
setiap ada Acara Pelantikan, tidak perlu harus menyematkan lagi tanda
ini, dan cukup dengan mengucapkan Ulang Janji Tri Satya/ Dwi Satya.
Untuk Putra berbentuk segi empat, sedangkan tanda pelantikan putri
berbentu lingkaran.

13. Tanda Jabatan

Tanda Jabatan adalah Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang


menunjukan jabatan seseorang beserta hak dan kewajiban yang
melekat dengan jabatan itu. Macam Tanda Jabatan adalah sebagai
berikut :

Bagi peserta didik :

• Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu Utama


(Pratama),
• Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana
• Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Barung, Regu, Sangga dan
Reka
• Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida
• Tanda Keanggotaan di Dewan Kerja Pramuka Penegak dan
Pandega (Ranting sampai dengan Nasional)
Bagi anggota dewasa :
• Tanda Pembina dan Pembantu Pembina (Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega)
• Tanda Pelatih Pembina
• Tanda Majelis Pembimbing (Gugus Depan sampai Nasional)
• Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
• Tanda Jabatan lainnya

19
14. Tanda Barung Siaga
• Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas.
Panjang sisi segiÂÂ tiga itu 4 cm.
• ÂÂ Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut
pilihan anggota barung yang bersangkutan.
• Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda
Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila
diperlukan dapat mengambil warna lainnya.

15. Tanda Regu Penggalang

• Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4


cm.
• Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang
bersangkutan.
• Tanda regu untuk : 1) Regu putera bergambar binatang atau siluet
(bayangan) binatang. 2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet
(bayangan) bunga.
• Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana,
indah dan menarik.

16. Tanda Sangga Penegak

• ÂÂ Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap


sisinya 4 cm.
• Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga
yang bersangkutan.
• Tanda sangga dapat mengambil : 1) nama tahap perjuangan bangsa
Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan
Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir. 2)

20
angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar
berwarna kuning. 3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas
dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). 4) gambar
lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

17. Tanda Reka Pandega

• Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi


4 cm.
• Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.

B. Kiasan Lambang Hizbul Wathan


1. Lambang, Simbol dan Bendera Hizbul Wathan
a. Lambang Hizbul Wathan

Lambang Hizbul Wathan adalah lingkaran dengan gambar


matahari bersinar utama dua belas dengan monogram HW di
tengahnya. Sinar matahari berjumlah dua belas bermakna bahwa
setiap anggota Pandu HW diharapkan mampu memancarkan sinar
pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan negara.
b. Simbol Hizbul Wathan

21
Simbol Hizbul Wathan adalah sebagai jati diri anggota Pandu HW
yaitu berupa lingkaran dengan gambar sekuntum bunga melati di
dalamnya, serta sebuah pita bertuliskan "Fasthabiqul Khairat" dalam huruf
arab yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kuncup bunga melati dengan daun mahkota berwarna putih berarti
suci, berjumlah lima helai bermakna rukun Islam. Daun kelopak
berjumlah enam bermakna rukun Iman dan dua lembar daun bermakna
dua kalimat syahadat, ditopang oleh selembar pita berbentuk mulut
tersenyum bermakna pandu ini selalu bahagia.

c. Bendera Hizbul Wathan

Bendera resmi Pandu Hizbul Wathan berbentuk empat persegi


panjang dengan perbandingan lebar dan panjangnya dua berbanding

22
tiga. Di dalamnya berisi enam garis hijau yang bermakna rukun iman
dan lima garis kuning yang bermakna rukun Islam. Di sudut sebelah
kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar persegi
panjang hijau, dengan ukuran lebar dan panjangnya masing-masing
sepertiga lebar dan sepertiga panjang bendera.

2. Tingkatan Dalam Hizbul Wathan


a. Pandu Athfal
Tingkatan ini adalah tingkatan yang paling dasar dalam
kepanduan Hizbul Wathan. Di dalam Pandu Athfal Terdapat 3
tingkatan yang harus di tempuh, yaitu athfal melati I, athfal melati
II, dan athfal melati utama. Pandu Athfal berumur 6-10 tahun atau
duduk di bangku Sekolah Dasar. Pandu Athfal mempunyai pelatih,
bagi pelatih putra biasanya dipanggil dengan sebutan “Ayanda”,
sedangkan untuk pelatih putri dipanggil dengan “Bunda”. Di athfal
terdapat kelompok yang disebut rumpun athfal, rumpun ini terdiri
dari 8-10 orang dan nama rumpun tersebut diambil dari warna-
warna. Kumpulan rumpun dinamakan kuntum, di dalam 1 kuntum
terdiri 3-4 rumpun dan namanya diambil dari nama-nama pahlawan
islam.
Seragam yang dipakai oleh Pandu Athfal, mulai dari atas
adalah topi pet berwarna hijau dengan garis-garis kuning, hasduk
hijau dengan pita kuning, ring dan baju lengan panjang berwarna
khaki tua serta celana panjang warna biru tua, krudung coklat bagi
putri ( lengkap dengan atribut).
b. Pandu Pengenal
Pandu Pengenal adalah tingkatan kedua setelah tingkat
Pandu Athfal. Di dalam Pandu pengenal terdapat tiga tingkatan
yang harus ditempuh, yaitu pengenal purwa, pengenal madya, dan
pengenal utama. Pandu Pengenal berumur 11-16 tahun atau duduk
di bangku menengah pertama, Tetapi untuk masuk ke jenjang

23
pengenal diharuskan mengikuti pendidikan dasar terlebih dahulu
dan pada saat itu namanya adalah tamu pengenal. Setelah 2 bulan
mengikuti pendidikan dasar dan menyelesaikan tugas SKT (syarat
kenaikan tingkat) serta mengikuti pengembaraan, barulah pada saat
itu di sematkan menjadi Pandu Pengenal.
Pandu Pengenal juga mempunyai pelatih, bagi pelatih putra
dipanggil dengan sebutan “Rakanda”, dan bagi pelatih putri di
panggil dengan sebutan “Ayunda”. Di dalam Pandu Pengenal
terdapat kelompok yang disebut regu dan nama regu itu diambil
dari nama hewan, satu regu berjumlah 8-10 orang. kumpulan tiap
regu disebut pasukan, tiap pasukan terdiri dari 3-4 regu. Didalam
jenjang Pandu Pengenal terdapat dewan pimpinan pengenal yang
terdiri dari ketua, wakil ketua sekaligus pemangku adat,
bendahara, sekertaris, dan divisi-divisi yang diperlukan.
Seragam yang dipakai oleh Pandu Pengenal, mulai dari
atas adalah baret berwarna hijau dengan pin baret berwarna merah,
hasduk hijau dengan pita merah, ring, dan baju lengan panjang
berwarna khaki tua serta celana panjang warna biru tua, krudung
bagi putri (lengkap dengan atribut).
c. Pandu Penghela
Pandu Penghela adalah tingkatan paling tinggi setelah
tingkat Pandu Pengenal. Di dalam Pandu Penghela terdapat dua
tingkatan yang harus ditempuh, yaitu taruna melati dan jaya
melati. Pandu Penghela berumur 17-20 tahun atau duduk di
bangku menengah atas- perguruan tinggi, Tetapi untuk masuk ke
jenjang penghela diharuskan mengikuti pendidikan dasar
(DIKSAR) terlebih dahulu dan pada saat itu namanya adalah tamu
penghela. Setelah 2 bulan mengikuti pendidikan dasar secara aktif
dan mengikuti pengembaraan, barulah pada saat itu di sematkan
menjadi Pandu Penghela dan telah sah dipanggil Pandu Penghela.

24
Pandu Penghela juga mempunyai pelatih, pelatih putra dan
putri dipanggil dengan sebutan “Rakanta”, Di dalam Pandu
Penghela terdapat kelompok yang disebut ikhwan/akhwat dan
nama ikhwan/akhwat itu diambil dari nama elektronik, satu
ikhwan/akhwat berjumlah 4-6 orang. kumpulan tiap
ikhwan/akhwat disebut kerabat, tiap kerabat terdiri dari 3-4
ikhwan/akhwat. Dalam jenjang Pandu Penghela terdapat suatu
Dewan yang bertugas untuk mengurusi Pandu Athfal, Pandu
Pengenal, dan Pandu Penghela. Dewan itu dinamakan Dewan
Eksekutif Penghela (DEP) yang berada di setiap qobilah, Tapi jika
di tingkat kwartir dinamakan Dewan Kerja. Setelah menyelesaikan
tingkat penghela, kemudian seorang pandu akan melanjutkan
ketingkat pandu penuntun atau calon pelatih.
Seragam yang dipakai oleh Pandu Penghela, mulai dari
atas adalah baret berwarna hijau dengan pin baret berwarna hijau,
hasduk hijau dengan pita putih, ring, dan baju lengan panjang
berwarna khaki tua serta celana panjang warna biru tua, krudung
bagi putrid (lengkap dengan atribut)
d. Pandu Penuntun
Pandu penuntun adalah tingkatan tertinggi dan paling
akhir, pandu penuntun adalah pandu purna penghela yang sudah
menyelesaikan pendidikan di tingkat penghela jaya melati, dimana
seorang pandu dididik menjadi seorang pelatih. Pandu penuntun
berumur 21-25 tahun. Seorang Pembina yang melatih pandu
penuntun selanjutnya disebut sahabat.
Seragam yang dipakai oleh Pandu Penuntun, mulai dari
atas adalah baret berwarna mereh dengan pin baret berwarna
kuning emas, hasduk hijau dengan pita putih, ring, dan baju lengan
panjang berwarna khaki tua serta celana panjang warna biru gelap,
krudung bagi putri (lengkap dengan atribut)

25
3. Atribut Hizbul Wathan
Atribut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tanda kelengkapan (berupa baret, lencana, dan sebagainya) yang
menjadi ciri khas. Atribut Kepanduan Hizbul Wathan adalah
tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pandu yang
dapat menunjukkan diri seorang Pandu yang meliputi satuan,
kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, tugas, kecakapannya
serta penghargaan yang dimilikinya. Pembahasan mengenai atribut
ini meliputi ; jenis-jenis atribut, fungsi atribut. Dan tidak lengkap
rasanya jika kita tidak membahas pula mengenai seragam HW dan
fungsinya.
Atribut adalah berupa tanda-tanda (baik berupa tutup
kepala, maupun berbagai macam lambang yang dikenakan pada
suatu seragam), sedangkan Seragam adalah pakaian yang
dikenakan oleh suatu satuan yang corak, bentuk dan warnanya
seragam / sama.
Seragam Pandu Hizbul Wathan terdiri dari kemeja
berwarna kheki tua dan celana panjang dengan warna biru tua.
Warna kheki tua pada kemeja bermakna tanah sedangkan warna
biru tua pada celana / bawahan bermakna air, sehingga seorang
Pandu HW diharapkan mampu menjaga tanah airnya untuk selalu
subur dengan berbagai atribut yang menandakan kemampuan,
kecakapan / keterampilan serta penghargaan yang dimilikinya.
GAMBAR KEMEJA PUTRA

26
GAMBAR KEMEJA PUTRI

CELANA PUTRA DAN PUTRI

Fungsi Seragam Hizbul Wathan


• Untuk menumbuhkan jiwa kesatuan dan kekeluargaan antar
anggota HW
• Menanamkan rasa disiplin
• Menanamkan harga diri, melatih kerapian, kesederhanaan,
keindahan dan kesopanan.

4. Atribut Resmi Kepanduan Hizbul Wathan


a. Atribut Umum
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota yang

27
telah dilantik, seperti tutup kepala, duk (kacu atau setangan
leher), tanda pelantikan (berupa simbol HW berwarna hijau
untuk golongan Penghela (SMK, MA sederajat)) di pasang
tengah saku kiri. Gambarnya sebagai berikut :

Gambar tutup kepala dan duk / kacu untuk Penghela

Gambar tanda pelantikan Pandu Penghela di saku sebelah kiri

Gambar nama dada, dipasang di atas saku sebelah kanan

b. Atribut Satuan
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan / kwartir tertentu,
tempat seorang anggota Pandu bergabung. Dari satuan terkecil di
Qabilah (Sekolah) hingga tingkat pusat.Gambar atributnya sebagai
berikut :

28
Gambar Badge Kwartir Wilayah HW Kalimantan Selatan
di pasang di lengan baju sebelah kanan

Gambar tanda lokasi kwartir cabang dan qabilah (sekolah)


di pasang di lengan baju sebelah kanan di atas Badge Kwartir Wilayah

Gambar tanda kawan (kelompok terkecil di dalam Pandu HW Golongan penghela


Di pasang di lengan baju sebelah kiri

29
Gambar badge Dewan Kerabat (kelompok yang dipilih dari anggota-anggota
kawan dan berfunsi sebagaimana OSIS dalam sekolah). Di pasang di lengan
sebelah kiri
c. Atribut Jabatan
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab
seorang anggota Pandu HW dalam kesatuannya. Gambar untuk atribut
jabatan antara lain :

Gambar tanda jabatan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Kawan Di


pasang di tengah saku sebelah kanan

30
Gambar tanda jabatan Pengurus Dewan Kerabat Di pasang
di tengah saku sebelah kanan

d. Atribut Kecakapan
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan yang
dimiliki oleh seorang anggota Pandu HW. Atribut ini terbagi 2 (dua)
yaitu Tanda Kenaikan Tingkat untuk anggota kepanduan HW yang telah
menyelesaikan Syarat Kenaikan Tingkat dan Tanda Kecakapan Pandu
untuk anggota kepanduan HW yang telah memenuhi Syarat Kecakapan
Pandu. Gambarnya sebagai berikut :

Gambar Tanda Kenaikan Tingkat untuk Pandu Penghela


Di pasang di bahu kiri dan kanan.

31
Gambar Tanda Kecakapan Pandu,
di pasang di lengan sebelah kanan di bawah badge Kwartir Wilayah

5. Atribut Penghargaan
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa, penghargaan serta kegiatan
yang pernah diikuti oleh seorang anggota kepanduan HW. Gambarnya
sebagai berikut :

Gambar tanda penghargaan 1 dan 2 tahun yang diberikan kepada


anggota Pandu HW
Di pasang di atas saku sebelah kiri

Gambar tanda keikutsertaan dalam kegiatan Jaya Melati


Di pasang di atas saku sebelah kanan

32
Fungsi Atribut Kepanduan Hizbul Wathan :
1. Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat agar
mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya dan kehormatannya.
2. Alat untuk mengenal Pandu, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat
dan wilayahnya.
3. Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan
serta pemberian tanggungjawab atas jabatan di embannya.
4. Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi yang bersangkutan agar
selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
5. Tanda / atribut tidak berfungsi sebagai tanda pangkat yang menunjukkan
perbedaan martaba seseorang dan bukan sebagai hiasan.

33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.
Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang
memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Tingkatan-tingkatan yang
ada dipramuka meliputi:
Pramuka Siaga (7-10 tahun),
Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
Pramuka Pandega (21-25 tahun).
2. Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air, adalah nama
gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah. Kepanduan adalah sistem
pendidikan luar keluarga dan sekolah yang membentuk dan membina
watak anak, remaja & pemuda dengan metode menarik, menyenangkan
dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka. Tingkatan-tingkatan
yang ada di HW meliputi
Pandu Athfal (6–10 tahun)
Pandu Pengenal (11-15 tahun)
Pandu Penghela (17-20 tahun)
Pandu Penuntun (21-25 tahun)
B. Saran
Disarankan kepada mahasiswa untuk lebih memahami dan memperdalam
tentang materi kepramukaan dan Hizbul Wathan supaya bisa menjadi lebih
kreatif dan inspiratif.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anwari, Budi. 2015. Buku Panduan Pramuka Penggalang.


Yogyakarta; CV Andi Offset
Dani, Agus S. 2015. Buku Panduan Pramuka Siaga. Yogyakarta ; CV
Andi Offset.
Muftisany, Hafiz. 2021. Ensiklopedia Islam Mengenai Hizbul Wathan
Hingga Mengenal Kelender Islam. Karangayar; Intera.
https://mylasman837.blogspot.com/2016/07/atribut-pandu-hizbul-
wathan-atribut.html?m=1
https://id.scribd.com/document/340973276/Atribut-Pandu-Hizbul-
Wathan
https://www.pramukakotablitar.or.id/detailpost/atribut-seragam-
pramuka
http://mydswhwkalbar.blogspot.com/2018/06/lambang-simbol-dan-
bendera-hizbul-wathan.html?m=1

35

Anda mungkin juga menyukai