Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Ulfia (1806104040027)

Raihani Fadhila (1806104040028)

Dhea Fatmawaty (18061040400)

Widya Utami (1806104040047)

Dosen Pengampu :

Drs. Said Darnius, M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayat-Nya, makalah yang berjudul “Sejarah Pramuka di Indonesia” dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah Kepramukaan juga
untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Informasi yang disajikan dalam bentuk makalah ini diperoleh dari pengamatan
berbagai sumber informasi dan referensi.
Dalam menyusun makalah ini kelompok 3 mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Besar harapan
kelompok 2 makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui dan memahami
Sejarah Pramuka di Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih
sempurna.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 13 Oktober 2020

Kelompok 3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari

riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of

Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja

di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang

menjadi gerakan kepramukaan.

Riwayat hidup Baden Powell Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert

Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di

Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah pramuka di Indonesia?

2. Apa makna dari Lambang Pramuka?

3. Peristiwa apa saja yang melatarbelakangi Gerakan pramuka di Indonesia?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Sejarah Pamuka di Indonesia.

2. Menjelaskan Makna dari Lambang Pramuka.

3. Menjelaskan peristiwa yang melatarbelakangi Gerakan pramuka di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Pramuka di Indonesia

Di Indonesia sendiri sejarah gerakan pramuka tidak terlepas dari gagasan

Boden Powell yang cepat menyebar melalui buku Scouting For Boys hingga

Hindia-Belanda (Indonesia) yang saat itu sebagai jajahan Belanda. Berdirilah

organisasi kepanduan yang merupakan cabang dari gerakan kepanduan dari

negara Belanda yang kemudian berkembang dan mandiri dengan nama

Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV). Melihat dan

memperhatikan gerakan kepanduan tersebut,maka tokoh-tokoh kebangsaan

berniat mendirikan Pavinders untuk anak bangsa dan kemudian berdirilah JPO

(Javanese Padvinders Organisatie) disusul dengan Taruna Kembang,

Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi Hizbul Wathan atau HW.

2. Makna Lambang Pramuka

Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka :

1) Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan

istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama

yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh

itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi

kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.

2) Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang

bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap

Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat,

ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam


hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk

mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

3) Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya

daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan

sekelilingnya. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat

menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam

keadaan bagaiaman juga.

4) Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu

pohan yang tertinggi di Indonesia. Jadi melambangkan, bahwa tiap

Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia

dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh

sesuatu.

5) Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang

itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang

pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan

nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk

memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6) Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga

akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah

manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada

kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia serta kepada umat manusia.

3. Peristiwa yang melatarbelakangi Gerakan Pramuka di Indonesia

Gerakan pramuka ditandai dengan serangkain peristiwa yang saling berkaitan

yaitu:
a. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan

yang mewakili organisasi kepanduan yang ada di Indonesia pada

tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa tersebut disebut

sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.

b. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal

20 Mei 1961, tentang gerakan pramuka yang menetapkan gerakan

pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan

menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anakanak dan pemuda

Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang

dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi pengelola gerakan

pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah Hari

Kebangkitan Nasional, namun bagi gerakan pramuka memiliki arti

khusus dan merupak tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan

ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN

TAHUN KERJA.

c. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan

ikhas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka,

dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN

PRAMUKA.

d. Pelantika Mapinas, Kwarnas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara,

diikuti defile pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang

didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan

kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini

kemudian disebut HARI PRAMUKA.


BAB III

PENUTUP

Sebulan setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan

berkumpul di Yogyakarta dan membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia

sebagai suatu panitia kerja untuk mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia

seluruh bangsa Indonesia. Kongres tersebut dilaksanakan di Surakarta pada tanggal 27-29

Desember 1945 dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya

organisasi kepramukaan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai