Disusun Oleh :
Nama : Uswatun Khasanah (A)
Kelas : X MIA
MA TARBIYATUL BANIN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah yang berjudul “Materi Tehnik Pelatihan Pramuka Siaga, Penggalang, dan
Penegak” disusun guna mengganti pelaksanaan PTA yang dilakukan pada tangal 31
Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018, telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Bp. Sulton
Mengetahui
Kepala Madrasah
NIP.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1. Sejarah Singkat Kepramukaan......................................................................
2.2. Pengenalan Lambang Pramuka.....................................................................
2.3. Tugas Pokok Pramuka...................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pramuka Siaga
3.2. Pramuka Penggalang
3.3. Pramuka Penegak dan Pandega
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................
4.2 Saran.........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat
Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi;Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka,
Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis
Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Singkat Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
IndonesiaGagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa keIndonesiadan didirikan
organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Oleh pemimpin-
pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusiaIndonesiayang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche
Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau
Kepanduan.Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda,
maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan),
PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar
PanduIndonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
KepanduanIndonesia) pada tahun 1938.Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan
di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan,
Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia)Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi
satu dengan nama PERKINDO (Persatuan KepanduanIndonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduanIndonesiaakan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.
Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh
Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-
satunya badan di wilayahIndonesiayang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
2. Bantu
MENGGALANG/PENGGALANGAN
Maksudnya :
Menggalang/Penggalangan rasa Cinta terhadap tanah air, bangsa dan Negara Indonesia
dalam perjuangan untuk menanamkan nilai persatuan dan kesatuan.
1.PENGGALANG RAMU
Bermakna Kias :
Seorang anggota Pramuka tingkat Penggalang Ramu, harus bisa MERAMUpengetahuan
umum dan pengetahuan kepramukaan sebagai pengalaman untuk bekal hidupnya di masa
mendatang.
1) berbentuk huruf “V”, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan
kedua kaki itu membentuk sudut 1200, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki
huruf “V” itu lurus.
2) di dalam kedua kaki huruf “V” itu terdapat gambar mayang terurai (bertangkai bunga
tiga buah) dan berwarna putih
3) Garis tepi dari huruf “ V” berwarna hitam.
4) Jumlah bentuk huruf “V” : satu buah.
2. PENGGALANG RAKIT
Bermakna Kias :
Seorang anggota Pramuka tingkat Penggalang Rakit, harus bisa MERAKITpengetahuan
umum dan pengetahuan kepramukaan yang diperolehnya saat menjadi Penggalang
RAMU sebagai pengalaman untuk bekal hidupnya di masa mendatang.
1) bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama dengan tanda Tingkat Penggalang Ramu
tersebut .
2) Jumlah bentuk huruf “V” : dua buah.
3. PENGGALANG TERAP
1) bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama dengan tanda Tingkat Penggalang Ramu
tersebut.
2) Jumlah bentuk huruf “V” : tiga buah.
MAKNA KIAS
Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai
berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah
dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi
dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan
Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
A. Penegak Bantara
Pengertian Penegak Bantara
Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam
satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang
belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum
dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu
Penegak”
Syarat-syarat yang harus dipenuhi Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon
Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak.
Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam
kehidupannya sehari-hari. Dapat memberi Salam Pramuka dan tahu maksud dan
penggunannya.
Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tahu struktur organisasi dan
Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
Tahu arti lambang Gerakan Pramuka. Tahu arti Pancasila.
Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat
mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di
muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan
diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.
Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia. Biasa berbahasa Indonesia di waktu
mengikuti pertemuan-pertemuan Penegak.
Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.
Tahu perjuangan bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
Tahu susunan Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
Dapat berbaris.
Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan
lingkungannya.
Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak
makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara
pencegahannya.
Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia. Memiliki buku Tabanas.
Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain
yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya.
Dapat membaca jam dan menggunakan kompas.
Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
Pernah ikut serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya.
Keagamaan (seuai dengan agama masing-masing)
Untuk Penegak yang beragama Islam:
- Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
- Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.
- Melakukan salat berjama’ah.
- Tahu riwayat Nabi Muhammad saw.
Untuk Penegak yang beragama Katolik:
- Tahu sakramen Permandian, sakramen Penguatan, sakramen Maha Kudus, sakramen
Pengakuan Dosa (Tobat).
Untuk Penegak yang beragama Protestan:
- Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
- Dapat mengucap doa sederhana pada kesempatan tertentu.
- Bersedia memimpin kelompok mempelajari Alkitab.
- Mengetahui sekedar peraturan-peraturan Gereja
C. Pandega
Pengertian Pandega
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun.
Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama
dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari
tingkat Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana, dan di tingkat Kwartir dapat
mengikuti Satuan Karya dan Dewan Kerja.
Kode Kehormatan Pramuka Pandega
Kode Kehormatan seorang pramuka pandega sama dengan kode kehormatan
pramuka penegak dan anggota pramuka dewasa lainnya. Kode kehormatannya terdiri atas
Satya Pramuka (janji) yang disebut Trisatya dan Darma Pramuka (ketentuan moral) yang
disebut Dasadarma.
Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka pandega adalah sebagai berikut:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
3. menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
11. Pengorganisasian Pramuka Pandega
Pramuka pandega dihimpun dalam satuan yang dinamakan racana. Satu racana
pandega idealnya beranggotakan antara 10 - 30 pramuka pandega. Racana dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok kecil yang disebut 'Reka'. Racana Pandega menggunakan
nama dan lambang yang dipilih sesuai dengan aspirasi anggota dan mengandung kiasan
dasar yang menjadi motivasi kehidupan Racana. Biasanya menggunakan nama pahlawan
namun dapat juga menggunakan nama tokoh, nama jenis senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Sedangkan Reka bisa dinamakan bebas sesuai
keinginan anggota atau sesuai dengan minat bersama anggota semisal reka bernama
"Reka Gita Pesona" karena anggotanya sama-sama menyukai musik.
Racana dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana. Pradana dipilih dari
musyawarah anggota Racana. Organisasi racana disusun sesuai organisasi yang terdapat
di masyarakat pada umumnya, karena pada usia Pandega sudah terjun dalam kehidupan
masyarakat. Di dalam organisasi Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut
'Dewan Pandega' dan 'Dewan Kehormatan'.
1. Struktur organisasi Dewan Pandega terdiri Ketua Racana (Pradana), Kerani
(Sekretaris), Bendahara, Pemangku Adat (penjaga kode etik Racana atau tata cara adat
Racana), dan beberapa anggota. Sedangkan pembina Racana bertindak sebagai
penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil
keputusan terakhir. Dewan pandega ini mempunyai tugas:
2. Merancang program kegiatan
3. Mengurus dan mengatur kegiatan
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
5. Merekrut anggota baru
6. Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Ketua Gudep
7. Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep
9. Dewan Kehormatan Pandega adalah Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Pandega. Tugas Dewan Kehormatan Pandega yaitu:
10. Menentukan pelantikan,
11. Memberikan penghargaan kepada Pandega yang berprestasi
12. Memberikan tindakan hukuman atas pelanggaran terhadap kode kehormatan.
13. Rehabilitasi anggota Racana Pandega.
14. Pakaian Seragam Pramuka Pandega
Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Pandega
Kecakapan pramuka pandega terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus,
dan pramuka garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas satu tingkat yaitu Pandega. Kecakapan khusus
dicapai dengan menyelesaikanSyarat Kecakapan Khusus (SKK) yang memiliki tiga
tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum Pandega maka seorang Pandega dapat menempuh Syarat Pramuka Garuda (Eagle
Scout). TKU (Tanda Kecakapan Umum) dipasang di bahu pakaian.
BAB 4
PENUTUP
4. 1.Kesimpulan
Dari keaktifan pramuka dalam mebikuti kegiatan baik itu yang dibuat sendiri
oleh gudep (gugus depan) ataupun mengikuti kegiatan yang dibuat oleh saka dan
kegiatan yang ada diluar lainnya. Meskipun masih banyak yang harus dibenahi
didalam rumah (gudep) sendiri.
Jangan sampai kita lupa diri dan lupa dari mana kita berasal, maksudnya banyak
anggota diluaran sana (gudep lain) yang baik di luar gudepnya tapi keaktifan di
dalam gudepnya itu tidak baik. Kita tidak bisa seperti itu, terus mengamalkan Tri
Satya dan Dasa Darma
4. 2.Saran
Sebagai sseorang Pramuka Sejati, jangan pernah kita meningkari Tri Satya dan
Dasa Darma, karena 2 hal ini adalah pedoman kita untuk pemjadi seorang Pramuka
yamg Berakhalkul Karimah, Mandiri, Cerdas, Allohu Akbar.