Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Pramuka Dunia Dan Indonesia

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang disamping itu pendidikan juga merupakan
bentuk upaya manusia membebaskan diri dari kebodohan dan keterbelakangan, sehingga upaya
perbaikan da peningkatan kualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang berkualitas, yang unggul akan dapat mengangkat suatu
bangsa agar dapat tegak, maju setara dengan bangsa lain.

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu dari tujuan nasional Negara Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke IV.....mencerdasakan
kehidupan bangsa..... dan menuju ke arah cerdasnya kehidupan bangsa Indonesia pembangunan di
bidang pendidikan tidak dapat dilaksanakan sambil lalu dan terkesan asal-asalan saja, melainkan harus
terencana, sistematis, terukur dan melibatkan semua unsur masyarakat dan bangsa secara mendalam
dan menyeluruh serta terpadu, karena pendidikan merupakan tanggng jawab bersama antara orang tua,
masyarakat, dan Negara. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka dalam pasal 31 UUD 1945
ditegaskan

bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, selanjutnya pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantab dan pendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Makna tujuan
pendidikan nasional tersebut adalah menumbuhkan, mengembangkan dan membina kepribadian
manusia seutuhnya, serta memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme. Namun pada zaman sekarang ini
anak generasi bangsa malah semakin sedikit memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme, ini dibuktikan
dengan sedikitnya
anak hafal dengan lagu kebangsaan

Indonesia raya dan anak lebih suka dengan lagu kebarat baratan atau lagu-lagu lain yang bertema
cinta.Anak cenderung kurang suka dengan kebudayaan bangsa Indonesia karena mereka menganggap
kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan kumo atau tradisional, sehingga kebudayaan Indonesia
perlahan-lahan menghilang dan akibatnya kebudayaan kita diklaim oleh negara lain seperti kesenian
reog Ponorogo,musik Angklung bahkan Batik. Perlu diketahui sikap Nasionalisme timbul pada waktu
tertentu saja seperti pada waktu kejuaraan piala AFF. Nasionalisme anak Indonesia mengebu - gebu tapi
setelah selesai kejuaraan, selesai pulalah sikap Nasionalisme anak Indonesia. Agar sikap Nasionalisme
dan Patriotisme tidak menghilang dan tetap tertanam di jiwa peserta didik, maka perlu diadakan suatu
kegiatan untuk membentuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme salah satunya kegiatan Gerakan
Pramuka.

B.Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas extrakulikuler Pramuka yang diadakan ambalan
Wijaya Rama Shinta SMAN 1 Jatisrono

C.Manfaat

Menambah wawasan tentang sejarah Pramuka agar dapat lebih mengenal apa itu Pramuka

II.PEMBAHASAN
A.Sejarah Pramuka di Dunia

Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia

pramuka disebut Scout. Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk
pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia sendiri
dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara
Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8
hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan
"Scouting for Boys" yang artinya pramuka untuk laki- laki.

Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah
organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan "Girls Guides". Organisasi kepramukaan
perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell.

Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala).
Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul "The Jungle Book
karangan Rudyard Kipling. Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu
organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun kemudian yaitu tahun
1922 Powel menerbitkan buku menerbitkan buku "Rovering To Succes" buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.

Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah pramuka dimana untuk
pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun ini juga dibentuk Dewan Internasional
pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London. Biro pramuka putra dunia memiliki
lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki
lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik, dan
Eropa.

Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan tersebut diundang pula
peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
B.Sejarah Pramuka di Indonesia

Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara
termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang
menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan
organisasi

tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan
Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk organisasi kepanduan dengan


tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam
waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie)
JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah Padvindery. Maka K.H.
Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam
sejarah pramuka di Indonesia.Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin
meningkat,maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (PanduKesultanan),
PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada
tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan AntarPandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah
menjadi BPPKI (BadanPusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak dari tokoh
Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA. Setelah proklamasi
kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan.

Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan dan
terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September
1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun
bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI
No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961,tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.

III.PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh Gerakan Pramuka dalam
meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik bahwa dengan Gerakan Pramuka kita
bisa meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik misal dengan memberikan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta didik agar peserta didik mengetahui dasar-dasar
dari Bela Negara dan seperti kata Presiden SBY "Untuk mewujudkan generasi muda yang mandiri,
berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan Pramuka memiliki peran yang sangat penting dan
menentukan. Gerakan Pramuka memberi ruang, wadah, dan media dalam membangun generasi muda
yang memiliki karakter, kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi ruang untuk
membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya, serta rukun, dan bersatu.
Gerakan pramuka juga menduduki peran yang makin penting di era global sekarang ini.

B. Saran

Era globalisasi telah menghadirkan tumbuhnya gejala universalisme dan transnasionalisme yang kian
menguat. Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala denasionalisme atau melemahnya rasa
kebangsaan. Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanah air memegang peran
penting untuk mempertebal semangat nasionalisme di tengah-tengah fenomena globalisasi. itu".

IV.LAMPIRAN

kami membuat makalah ini dengan judul "sejarah pramuka dunia dan indonesia"dengan tujuan dan
alasan untuk mengenalkan kepada kita semua tentang sejarah pramuka agar kita dapat lebih mengenal
dan mengamalkan sikap sikap sebagai penegak Pramuka

Anda mungkin juga menyukai