Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pergaulan bebas sangatlah berbahaya apalagi yang banyak terjadi pada kalangan
pemuda calon penerus generasi bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan narkoba dan
bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas. Kondisi kemanusiaan semacam ini dipertegas lagi dengan derasnya
arus informasi dan komunikasi pada era global saat ini. 1 Maka dengan adanya kegiatan yang positif diharapkan akan
dapat menjauhkan pemuda pemudi dari pergaulan bebas diantaranya dengan adanya Gerakan Pramuka yang berfungsi
sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan serta
pengembangan kaum muda dilandasi Sistem Among, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. 2
Gerakan Pramuka adalah badan non Pemerintah, yang berusaha membantu Pemerintah dan masyarakat
dalam membangun masyarakat dan Bangsa, khusus di bidang Pendidikan, melalui kegiatan Kepramukaan dengan
menggunakan prinsip dasar metodik Pendidikan Kepramukaaan.
Pendidikan Kepramukaan menanamkan nilai-nilai Kepramukaan yang berupa kode kehormatan yaitu Trisatya dan
Dasadarma yang isinya sebagai berikut :
TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibankuterhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasadarma.
DASADARMA
Pramuka:
1. Takwa kepada tuhan yang maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

Dari bunyi Trisatya dan Dasadarma tersebut diatas secara jelas telah menggambarkan nilai nilai Pendidikan
Agama Islam yang kaitanya dengan habbluminallah dan habluminannas. Pada saat ini pendidikan Kepramukaan
diwajibkan disetiap sekolah bahkan perguruan tinggi karena dirasa sangat penting bagi kemajuan karakter pemuda
pemudi, masyarakat, dan bangsa Indonesia.
B. Lambang Gerakan Pramuka
 Lambang Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
 Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro
(almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai
Tinggi Departeman Pertanian
 Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Geraka Pramuka
yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
 Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera,
papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
 Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir
Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 1


undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor
178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan
KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.
 Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka :
1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” diIndonesia
berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang
tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa
Indonesia.
2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah
sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam
menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan
diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga.
4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di
Indonesia. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni
yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan
keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar,
kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-citanya.
6. Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan
kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
kepada umat manusia.

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 2


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Gerakan Pramuka
Pramuka adala singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya para pemuda yang suka berkarya, merupakan
organisasi kepanduan yang menjadi wadah para pemuda untuk menampung inspirasi, aspirasi, dan kreatifitas
masing-masing sehingga dapat tersalurkan kepada khalayak ramai.
B. Sejarah Gerakan Pramuka
 Sejarah Di Dunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama
Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita
dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The
Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak
rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau
menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda
yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The
World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 3


Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari
sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London,
Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei
1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin
(Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1
Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss
dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa,
Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
 Sejarah Di Indonesia
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan
didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia
Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi
kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan
pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu
atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan
seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk
Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 4
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3
federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan
Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan
Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara
komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir.
Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal
20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Tak lama setelah buku dengan judul “Scousing For Boys” yang ditulis oleh Baden-Powell (yang aat ini
dikenal sebagai bukti buku panduan kepramukaan edisi pertama) diterbitkan, pramuka dikenal diseluruh
Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri ecara berlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diterapkan
diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan Koleninya.
Urut kepanduan diluar kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di gilbarta pada
tahun 1908 yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya Malio Kanana ialah koloni Inggris yang
pertama yang mendapat koin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan diikuti oleh
Australia, Selandia Baru, Dan Afrika Selatan. Chili ialah Negara pertama di luar Inggris dan koloninya
yang membentuk gerakan kepanduan parade pramuka diadakan di Crystal Palace, London pada tahun
1910. Parade tersebut menarik minat para remaja. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik
untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada tahun 1910 Argentina, Denmark, Filandia, Perancis,
Jerman, Yunani, India, Mexico, Belanda, Norwegia, Russia Singapura, Swedia, an Amerika Serikat
tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 5


BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang tak sesuai norma dan ajaran agama. Contoh pergaulan
bebas adalah memakai narkoba, minum minuman alkohol, hingga seks bebas. Pergaulan bebas jika dibiarkan bisa
berbahaya, jadi pahami ciri-ciri, dampak, hingga cara menghindari pergaulan bebas.
Pergaulan bebas bisa mempengaruhi kepribadian seseorang yang mengarah pada hal negatif dalam mode,
tren, dan perilaku. Oleh karena itu, pergaulan bebas harus dihindari karena dapat membahayakan kesehatan,
keselamatan, dan masa depan seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pergaulan diartikan sebagai aktivitas menjalin pertemanan
dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara, kata bebas berarti lepas atau tidak terikat. Secara bahasa, pergaulan
bebas bisa disebut sebagai pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
Pergaulan bebas juga diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma
kesusilaan. Pasalnya, dalam pergaulan ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan, baik berdasarkan jenis kelamin,
budaya, suku, agama, dan lainnya.
B. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut

 Menghamburkan uang untuk kesenangan semata menuruti kepuasan nafsu


 Kurang bertanggung jawab apabila diberikan tugas
 Tidak bijaksana dalam memanfaatkan waktu, main game, begadang
 Suka ikut pesta hura-hura yang tidak bermanfaat
 Berperilaku tidak baik dalam lingkungan masyarakat dan merugikan masyarakat
 Melakukan seks bebas
 Masih remaja sudah merokok dan minum-minuman beralkohol
 Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri
 Tidak mengindahkan nasehat orang tua
 Dalam berpakaian tidak pantas dan terlalu seronok
 Mengalami tekanan emosi dan mental
 Mendapatkan uang atau hal yang diinginkan dengan cara mencuri.
C. Faktor Penyebab Pergaulan bebas
1. Rendahnya Tingkat Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan terdekat seseorang dan kelompok yang punya pengaruh besar terhadap
perkembangan seseorang. Tingkat pendidikan keluarga juga sangat berpengaruh besar pada terjadinya pergaulan
bebas.
Sebagai contoh, keluarga yang memberikan kebebasan kepada anak tanpa batasan yang tegas dan jelas bisa
menjadi bumerang. Anak yang dibebaskan mencari teman bahkan sudah mendapatkan izin berpacaran tanpa ada
pengawasan orang tua menjadi salah satu faktor penyebab pergaulan bebas.
2. Keluarga Broken Home
Selain itu, kondisi keluarga yang tidak harmonis alias broken home juga berpeluang membuat anak terjerumus
kepada pergaulan bebas. Orang tua yang sering bertengkar di depan anak hingga bercerai bisa merusak perkembangan
psikis anak. Itu membuat sang anak cenderung mencari kesenangan di luar rumah karena tidak mendapatkan kasih
sayang dan rasa aman dari keluarga.
3. Ekonomi Keluarga
Keluarga dengan tingkat ekonomi rendah membuat anak tidak dapat bersekolah dan biasanya banyak yang putus
sekolah. Ini membuat pergaulan anak menjadi liar dan bergabung bersama anak-anak lain yang senasib sehingga
perilakunya makin menyimpang dan mengarah ke pergaulan bebas.
4. Kurang Wawasan Agama
Kurangnya wawasan dan pengetahuan tentang agama membuat banyak orang yang gagal mengidentifikasi hal-
hal yang tidak sesuai dengan norma dan ajaran agama. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari agama sedari
kecil agar senantiasa berusaha melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan yang ada.
PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 6
5. Penyalahgunaan Internet
Internet tidak hanya memiliki fungsi informasi, pendidikan, dan hiburan. Namun juga memiliki fungsi
mempengaruhi. Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak terhindarkan. Anda bisa mengakses apa pun
yang ada di internet.
Internet bisa berbahaya karena berisiko membuat anak-anak meniru konten yang tidak pantas di internet. Oleh
karena itu, pengawasan dari orang tua penting untuk mendampingi sang anak saat menggunakan internet.
D. Dampak Peraulan bebas
Sebagai tindakan menyimpang dan melanggar norma serta ajaran agama, pergaulan bebas punya banyak
dampak buruk. Berikut dampak pergaulan bebas:
1. Seks Bebas
Seks bebas adalah aktivitas berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan yang berpotensi menyebabkan
kehamilan di luar nikah. Ini tentu memalukan diri sendiri, orang tua, dan masyarakat. Terlebih, ini mencoreng identitas
Indonesia yang kental dengan adat ketimuran dan memegang teguh ajaran agama.
Jika seks bebas sampai menimbulkan kehamilan di luar nikah, biasanya para pelaku bakal menggugurkan
kandungannya alias melakukan aborsi yang merupakan tindakan tidak terpuji. Selain itu, seks bebas berpotensi
menyebarkan penyakit berbahaya, seperti HIV AIDS, epilepsi, hingga herpes.
2. Ketergantungan Obat-obatan Terlarang
Salah satu ciri pergaulan bebas adalah mengonsumsi obat-obatan terlarang. Tindakan ini bisa memicu
ketergantungan yang bakal berdampak buruk pada kesehatan.
Ketergantungan obat-obatan terlarang bisa memicu overdosis yang berakhir kematian. Obat-obatan terlarang
juga dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti HIV AIDS yang terjadi karena konsumsi narkoba.
3. Kriminalitas
Dampak pergaulan bebas lainnya adalah terjadi tindakan kriminalitas. Adanya kesenjangan sosial memicu
kriminalitas di usia remaja dengan cara mencuri uang. Anak muda ingin mendapatkan uang demi barang-barang yang
mereka inginkan.
Pecandu narkoba juga bisa menghalalkan segala cara ketika tidak lagi memiliki uang untuk membeli narkoba.
Mereka bakal melakukan berbagai tindakan kriminalitas, seperti mencuri dan merampok untuk mendapatkan uang atau
barang yang bisa dijual.
4. Hubungan Tidak Baik dengan Keluarga
Seorang anak memilih pergaulan bebas mungkin karena kedua orang tuanya sering bertengkar. Jika itu terjadi,
sikap anak pada kedua orang tuanya bisa berubah, seperti mudah emosi dan tidak hormat. Meski bukan dari keluarga
broken home, anak yang sudah terjerumus ke pergaulan bebas cenderung membangkang kepada orang tua.
5. Prestasi Menurun
Pergaulan bebas bisa mengganggu waktu belajar yang pada akhirnya membuat prestasi anak menurun. Anak
yang terjerumus pergaulan bebas biasanya lebih memilih menghabiskan waktu untuk membolos sekolah, seperti di
warnet atau nongkrong dengan orang-orang yang lebih dewasa dan melakukan hal-hal yang menyimpang.
E. Cara Mengatasi Pergaulan Bebas Melalui Gerakan Pramuka
ada 3 cara untuk mengatasi pergaulan bebas melalui kepramukaan yaitu:
 Mendekatkan diri kepada tuhan
 Ikut kegiatan kepramukan agar terhindar dari pergulan bebas
 Mengetahui dampak apa-apa saja yang akan terjaid jika kita terjeruus ke dalam pergaulan bebas

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 7


BAB IV
TINGKATAN GERAKAN PRAMUKA
A. Pramuka Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7-10 tahun disebut pramuka siaga karena sesuai kiasan
masa perjuangan bangsa Indonesia yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
B Pramuka Penggalang
Penggalang adalah suatu tingkatan dalam pramuka setelah siaga biasanya anggota pramuka tingkat penggalang
berusia dari 10-15 tahun.
 Tingkatan dalam penggalang memiliki beberapa tingakatan dalam golongannya yaitu :
a. Ramu
b. Rakit
c. Terap
d. Penggalang garuda
Tingkat penggalang jika memiliki syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau mendapatkan tanda kecakapan khusus (SKK).
- Sistem kelompok satuan terpisah
Satua terkecil dalam penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang pemimpin regu (Pinru) yang
bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam gugus depan penggolong yang dapat berisi lebih dari satu
regu putra/putri terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut peserta didik itu disebut
pratama/pratami.Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasikan regu tersebut. Nama
regu putra diambil dari nama binatang misalnya harimau, kobra, elang dan seterusnya. Sedangkan untuk putri di
ambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar dan sebagainya.
C. Pramuka Penegak
Penegak adalah anggota gerakan pramuka yang salah sudah memasuki jenjang umur 16-21 tahun.
# tingkatan dalam pramuka penegak
Ada beberapa tingakatan dalam penegak yaitu :
- Bantara
- Laksana
- Garuda
Dimana tingakatan tersebut pramuka garuda ialah golongan tertinggi dalam golongan penegak. Sepuluh orang
penegak disebut sangga, didalam satu sangga dipimpin salah satu penegak yang disebut pimpinan sangga (Pinsa).

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 8


Beberapa sangga terbentuklah yang namanya ambalan, yang dipimpin oleh pradana untuk ambalan putra dan
pradana untuk ambalan putri.
Di dalam ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal krani, juru uang, juru adat dan anggota. Setiap
ambalan mempunyai bermacam-macam nama, bisa nama pahlawan tokoh pewayangan dan lain sebagainya.
- Kegiatan-kegiatan penegak berikut ini merupakan acara-acara pertemuan penegak
 Lompat tali (kegiatan ini dilakukan diambalan masing-masing)
 Pelantikan penegak laksana dan bantara
 Gladian pemimpin sanggan (DIANPINSA)
 Raimuna
 Perkemahan wirakarya
 Perkemahan bhakti
D. Pramuka Pendega
Pendega adalah golongan pramuka setelah penegak. Anggota pramuka yang termasuk dalam golongan ini
adalah yang berusia ini dari 21-25 tahun, golongan yang ini disebut juga dengan dewan muda. Kegiatannya
sama saja dengan kegiatan penegak sehingga dikwartir ditangani oleh dewan kerja, yang lebih dikenal dengan
dewan kerja pramuka penegak dan pramuka pendega.

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 9


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpuan
Pergaulan bebas mupakan tindakan yang melangar norma baik itu norma agama maupun norma hukum yag berlaku
di Indonesia. Melalui gerakan pramuka kita bisa mencegah hal itu melalui kegiatan-kegiatan pramuka yang positif,
bermanfaat dan seru. Agar para remaja terhindar dari yang namanya pergaulan bebas dan terhindar juga dari PMS
(Penyakit Menular Seksual) yang diakibatkan oleh pergaulan bebas itu sendiri
B. Saran
Saran saya untuk dunia kepramukaan selanjutnya, agar bisa lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
dan bernilai positif lagi kdepannya agar lebih banyak pemuda yang tertarik untuk mengikuti kegiatan kepramukaan
dan terhinda dri pergaulan bebas

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 10


DAFTAR PUSTAKA
i. Karya tulis Ilmiah (KTI) karya Frasticha Pakaya
ii. https://yoursay.suara.com/amp/kolom/2022/04/23/181644/10-manfaat-pramuka-bagi-generasi-muda
iii. https://www.google.com/amp/s/edukasi.sindonews.com/newsread/855631/212/siswa-ini-tiga-manfaat-
mengikuti-ekstrakulikuler-pramuka-di-sekolah-1660457308
iv. Pramukaa Indonesia from academia.edu
v. Sejarah pramuka dunia from academia.edu
vi. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220802123133-33-360451/pergaulan-bebas-ciri-ciri-dampak-cara-
buat-menghindarinya#:~:text=Jakarta%2C%20CNBC%20Indonesia%20%2D%20Pergaulan%20bebas,hingga
%20cara%20menghindari%20pergaulan%20bebas.
vii. Ayi Sofyan, Kapita Selekta Filsafat, Bandung: CV. Pustaka Setia 2010 h.349
viii. Tim Penyusun, Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 11/Munas/2013 Tentang
Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Semarang : Kwartir Nasional h.7
ix. Andri BOB Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, Bandung: Penerbit Nuansa Muda, 2006, h.8
x. Andri BOB Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, Bandung: Penerbit Nuansa Muda, 2006, h.10
xi. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Alqur’an, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2012, h.xi-xiii
xii. Tim KML Penggalang, Kursus Mahir Tingkat Lanjutan Golongan Penggalang, Jakarta: Kwarnas 2011.h.23.
xiii. Nusa Putra, Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam, bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.h.1
xiv. Al-Dzariat [51] : 56

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM PEMBERANTASAN PERGAULAN BEBAS | 11

Anda mungkin juga menyukai