Anda di halaman 1dari 22

MEDIA PEMBELAJARAN PAI MI

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Metodologi
Pembelajaran PAI MI

Dosen Pengampu : Muslim, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Reno Triyanto (1830201194)
2. Musyafa Diya Kamila (1830201177)
3. Rika Trisna Sari (1830201196)
4. Rika Yuliani (1830201197)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN FATAH PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Metodologi
Pembelajaran PAI MI.
Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Muslim, M.Pd.I selaku Dosen
Pengampu kami dalam pembelajaran mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI
MI, juga yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan peningkatan
kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah sangat berharga
bagi kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema
yang senada di waktu yang akan datang.

Palembang, 20 Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C . Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................ 3
B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ......................................... 5
C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .......................................... 8
D. Macam-macam Media Pembelajaran ............................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16
A. Kesimpulan ........................................................................... ........... 17
B. Saran ....................................................................................... .......... 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang


yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhui peserta didik agar
mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Pendidikan ialah
pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak.
dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan
bagi masyarakat. Dalam arti lain, pendidikan merupakaan pendewasaan peserta
didik agar mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam
menjalani kehidupan, oleh kerena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna
memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Prestasi siswa di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar
dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini dimungkinkan karena
faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa
termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sehingga menyebabkan
siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang di
berikan oleh guru tersebut.
Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang
wajar di alami oleh guru yang tidak memahami kebutuhan dari siswa tersebut baik
di dalam karakteristik, maupun dalam pengembangan ilmu. Dalam hal ini peran
seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya
pembelajaran berbasis konvensional. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari
suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru,
siswa dapat berjalan dengan baik. 1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Oleh karena itu, tugas guru atau pembelajar adalah kompeten dalam menggunakan

1
Daryanto, Media Pembelajaran. (Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2010), hlm. 1-2.

1
alat-alat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan secara kreatif dan inovatif
mampu menggunakan alat yang murah dan efisien untuk membantu mencapai
tujuan pembelajaran.2

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini agar lebih mudah untuk dipahami maka penulis
berupaya untuk memberikan batasan hingga dapat dimengerti dengan jelas isi
makalah ini sendiri secara baik dengan rumusan sebagai berikut:
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
3. Bagaimana fungsi dan manfaat media pembelajaran?
4. Apa saja macam-macam media pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Dalam menyusun makalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:


1. Untuk mengetahui apa pengertian media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran?
3. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari media pembelajaran?
4. Untuk mengetahui macam-macam dari media pembelajaran?

2
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2016), hlm. 303

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


1. Pengertian Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari
medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita
membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai
alat dan bahan kegiatan pembelajaran.3
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak
didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.4

2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran identik dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar
“ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui.
Kata pembelajaran yang semula di ambil dari kata “ajar”, ditambah awalan

3
Daryanto, Media ..., hal. 4-5.
4
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hal. 120-121.

3
“pe” dan akhiran “an”, menjadi kata pembelajaran yang diartikan sebagai
proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga peserta didik mau
belajar.5
Istilah pembelajaran merupakan perkembangan diri istilah pengajaran,
dan istilah belajar-mengajar yang dapat kita perdebatkan, atau kita abaikan saja
yang penting makna dari ketiganya. Pembelajaran adalah suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang
belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang
dibabankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang di
persiapkan untuk itu. 6
Pengertian pembelajaran (instruction) menurut Diaz Carlos merupakan
akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning).
Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada
penumbuhan aktivitas subjek didik laki-laki dan perempuan. Konsep tersebut
sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem pembelajaran ini terdapat
komponen-komponen yang meliputi: siswa, tujuan, materi untuk mencapai
tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan.
Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, perlu
direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.7
Jadi, media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat
yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat,
mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran merupakan
alat bantu pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid) bagi peserta didik
dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara signifikan. Pengalaman
belajar dapat diperoleh melalui:
1. Situasi dan kondisi yang sesungguhnya;
2. Mengamati benda pengganti dalam wujud alat peraga;

5
Aida Imtihana, dkk, Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Alam.
(Yogyakarta: IDEA Press, 2014), hal. 37.
6
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran. (Depok: Rajawali Pers, 2018),
hal.128.
7
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi ..., hal. 2.

4
3. Membaca bahan-bahan cetakan, seperti majalah, buku, surat kabar dan
sebagainya.8

B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

1. Fungsi Media Pembelajaran


Perkembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan
berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam
proses pembelajaran. Secara rinci. Fungsi media dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:

a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media
yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang
benda/peristiwa sejarah.
b. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya
jauh, berbahaya, atau terlarang.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/ hal-hal yang
memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
d. Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara
langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung.
e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi,
gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
g. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/ sukar
diawetkan.
h. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model
atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang
berbeda sifat ukuran, warna dan sebagainya.
i. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
8
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT Refika
Aditama, 2010), hal.59-60.

5
j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara
cepat.
k. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara
langsung.
l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram,
bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati
secara langsung.
m. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula,
kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang
disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil
pengamatan).
n. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu
objek secara serempak.
o. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-
masing. Dengan modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.9

Secara umum dapat dikatakan media pembelajaran mempunyai


kegunaan, sebagai berikut:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik.


b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.10

2. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam


pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil

9
Daryanto, Media ..., hal. 10-12.
10
Ibid, hal. 5.

6
belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat


menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
d. Siswa banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati,
malakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.11

Contoh sederhana, guru akan mengajarkan masalah kepadatan penduduk


sebuah kota. Guru menggunakan berbagai media pengajaran antara lain gambar
atau foto suatu kota yang padat penduduknya dengan segala permasalahannya.
Gambar atau foto tersebut akan lebih menarik bagi siswa dibandingkan dengan
cerita guru tentang padatnya penduduk kota tersebut. Kemudian guru
menyajikan suatu grafik pertumbuhan jumlah penduduk kota tersebut dari
tahun ke tahun, sehingga jelas betapa cepatnya pertumbuhan penduduk kota
tersebut.12

11
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi ..., hal.304.
12
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran. (Bandung: IKAPI, 2010), hal. 2.

7
C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, demikian
pula media yang doigunakan dalam proses pembelajaran perlu di rencanakan
dengan baik, Sebagai berikut.
1. Menganalisis karakteristik kelompok sasaran (analyze learner
characteristics). Analisis ini didasarkan pada jenjang pendidikan, jenis
kelamin, latar belakang sosial dan ekonomi, serta karakteristik khusus yang
eliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal.
2. Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran (state objectives), yaitu
perilaku atau kemampuan baru (pengetahuan, keterampilan, atau sikap)
yang di harapkan siswa menguasai kompetensi setelah proses pembelajaran
selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan langkah-
langkah penyajian serta kegiatan belajar.
3. Memilih, memodifikasi, atau merancang (select or modify media) dan
mengembangkan materi dan media yang tepat. Kesesuai materi dan media
pembelajaran dengan tujuan pembeajaran, maka keduanya digunakan untuk
menghemat waktu, tenaga , dan biaya.
4. Meminta tanggapan dari siswa (require learner response). Guru sebaiknya
mendorong siswa untuk memberikn respons dan umpan balik mengenai
keefektifan proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan
menampakkan partisispasi yang lebih besar.
5. Mengevaluasi proses belajar (evaluate). tujuan utama evaluasi di sini adalah
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pemeblajaran,
keefektifan media, pendekatan, dan guru sendiri.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media


pembelajaran, antara lain sebagai berikut.
1. Hambatan pengembangan dan ppembelajaran yang meliputi faktor dana,
fasilitas, dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar
dan pengembangan materi dan media), sumber-sumberyang tersedia
(manusia dan materil).

8
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajarn beragam dari
sisi tugas yang ingin di lakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan
keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran
tingkat yang lebih tinggi.
3. Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer,
karakteristik siswa lainnya.
4. Tingkat kesenangan (prereferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan
keefektifan biaya.
5. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat;
kemampuan mengakomodasikan respons siswa; kemampuan
mengakomodasikan umpan balik; dan pemilihan media utama dan media
sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes.
6. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajarn yang berhasil
adalah aktivitas yang menggunakan media beragam. Dengan penggunaan
media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan
dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan
belajar mereka secara perorangan.

Pemilihan dan pemanfaatan media pemebelajaran perlu mempertimbangkan


pada berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis (Arsyad, 2002), adalah
sebagai berikut.

1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan.
2. Perbedaan individual. Siswa belajarn dengan cara dan kecepatan yang
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi dari faktor-faktor seperti kemampuan,
pengalaman, inteligensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar
yang dimiliki oleh siswa untuk belajar. Tigkat kecepatan penyajian
informasi melalui media harus berdasarkan pada tingkat pemahaman.

9
3. Tujuan pembelajaran. Bilamana siswa yang diberitahukan apa yang
diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan
untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam
urutn-urutan yang bermakna.
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya menguasai secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai
yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan
sukses.
6. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan sangat berpengaruh terhadap kualitas belajar. Media
pembelajaran adalah cara yang tepat untuk menghasilakan respons
emosional, seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.
7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsungdengan baik, siswa perlu
menginteralisasi informasi, tidak sekadar diberitahukan kepadanya.
Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik dari pada mendengarkan dan
menonton secara pasif.
8. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkatkan apabila secara berkala
siswa perlu mengetahui kemajuan pelajaran. Pengetahuan tentang hasil
belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan perbaikan pada sisi-sisi
tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang
berkelanjutan.
9. Penguatan. Bilamana siswa berhasil dalam pelajarannya, maka ia harus
terus didorong untuk belajar.
10. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal yang baru jarang sekali dapat
dipelajarai secra aefektif hanya dengan sekali jarang. Agar suatu
pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau
kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan
itu sering diulangi dan dilatihkan dalam berbagi konteks.
11. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menerapkan atau m entransfer hasil belajar

10
pada situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum
dapat dikatakan dikuasai.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media


pemeblajaran adalah sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media pembelajaran dipilih


mengcu kepada ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan yang
mencakup pada rana kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat
digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Tepaat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik
memerlukan simbol dan kode yang berbedam dan oleh karena itu
memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk
memahaminya agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif,
media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pelajaran dan
kemampuan mental siswa.13

D. Macam-macam Media Pembelajaran

1. Media Berbasis Visual


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,
gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari
dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang
hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu,
grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas
dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Tampilan visual harus dapat
dengan mudah dimengerti, terang/dapat dicaba, dan dapat menarik perhatian
sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

13
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi ..., hal. 304-308.

11
2. Media Grafis (Grafika)
Media grafis dapat mengomunikasikan fakta dan gagasan-gagasan secara
jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.
Pengungkapan itu bisa berupa diagram, sket, atau grafik. Kata-kata dan angka-
angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan,
diagram, poster, kartun, dan komik. Sedangkan sket, lambang, dan bahkan foto
dipergunakan pada media grafis untuk mengartikan fakta, pengertian, dan
gagasan yang pada hakikatnya penyampai presentasi grafis.

a. Bagan
ada beberapa macam jenis bagan, diantaranya adalah bagan pohon,
bagan alir, bagan tabel.

1). Bagan pohon. Bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri
atas beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang-
cabang pohon tersebut menggambarkan perkembangan serta
hubungan, contohnya adalah bagan silsilah.
2). Bagan Alir. Bagan alir merupakan kebalikan dari bagan pohon.
Sebagai contoh bagaimana industri mobil di Amerika bergantung
dari pemasaran luar negerinya, baik untuk kebutuhan akan bahan
baku maupun guna pamasaran hasil industrinya.
3). Bagan arus. Sebuah organisasi yang beranggotakan pelajar atau
sebuah kesatuan pemerintahan, proses pengembangan industri, atau
langkah-langkah dari mana sebuah rencana undang-undang
menjadi undang-undang dapar divisualisasikan dengan bagan arus
atau bagan organisasi yang cocok untuk mempertunjukkan fungsi,
hubungan, dan proses.
4). Bagan Tabel. Urutan hubungan seperti yang terdapat pada garis
waktu atau tabel-tabel waktu dapat dipertunjukkan pada bagan
tabel. Satu nilai yang unik dari bagan tabel adalah kemampuan
dalam mempertunjukkan hubungan.

12
b. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis.
Sebuah diagram yang baik adalah sangat sederhana, yakni hanya bagian-
bagian terpenting saja yang diperhatikan. Diagram lebih sulit dibaca
daripada bagan, karena hanya terdiri atas sebuah garis, sebuah garis
bedar dari sebuah objek nyata, atau sebuah sketsa penampang memotong
dari suatu objek. Misalnya, silinder dari sebuah kendaraan bermotor,
pegunungan, bumi, dan lainnya.

c. Grafik
Grafik dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka. Ada
beberapa macam grafik, dan yang paling umum digunakan adalah grafik-
grafik garis, batang, lingkaran atau piring, dan grafik bergambar.

1). Grafik Garis. Grafik garis merupakan yang paling tepat dari
semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecenderungan-
kecenderungan atau hubungan dua rangkaian data.
2). Grafik batang. Grafik ini merupakan grafik yang paling
sederhana daripada semua jenis grafik. Grafik batang sangat mudah
dibuat. Tiap kelompok data yang di bagan, di gambarkan oleh
sejumlah batang, baik secara vertikal maupun horizontal.
Panjangnya batang melukiskan besarnya persentase data; semua
batang dengan ukuran sama lebarnya.
3). Grafik lingkaran atau piring. Bilamana guru akan
memprlihatkan tentang pecahan, maka grafik lingkaran lebih tepat
digunakan. Sebagai contoh adalah grafik yang bervisualisasikan
pecahan dalam bentuk tengahan, pertigaan, dan perempatan. Selain
itu, grafik lingkaran merupakan lingkaran sektor-sektor yang
digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu
keseluruhan.
4). Grafik wilayah dan grafik gambar. Grafik wilayah dalam bentuk
persegi, lingkaran dan bentuk tidak teratur, kadang-kadang
dipergunakan untuk memperbandingkan dua atau tiga hubungan

13
keseluruhan. Sedangkan bentuk-bentuk bergambar seperti orang,
ternak, kapal atau mobil dipakai kepada grafik gambar.

d. Poster
Poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan
yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk mengkap
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang
berarti dalam ingatannya.

e. Kartun
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur
tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk memengaruhi
opini masyarakat. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting
dalam pembelajaran, terutama menjelaskan rangkaian isi bahan dalam
satu urutan logis atau mengandung makna.

f. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan
karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat
dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan
kepada para pembaca.
Luasnya populasi komik telah mendorong banyak guru
bereksperimen dengan medium ini untuk maksud pembelajaran. Sebagai
contoh, guru harus menggunakan motivasi potensial dari buku-buku
komik, tetapi jangan berhenti hanya sampai di situ saja. Manakala minat
telah dibangkitkan, cerita bergambar harus dilengkapi oleh materi
bacaan, film, gambar tetap (foto), model, percobaan, serta berbagai
kegiatan yang kreatif.

3. Media Proyeksi
Over Head Projector (OHP), merupakan media proyeksi visual yang
relatif sederhana, yang berfungsi memperoyeksikan gambar pada transparan.

Cara mengoperasikan OHP:


a. Tegangan elektrik harus disesuaikan dengan peralatannya;

14
b. Letak posisi transparan harus benar (dapat digeser);
c. Tombol pengatur fokus diatur sedemikian, agar gambar yang
diproyeksikan bisa jelas dan tajam.
d. Pakailah transparan permanen khusus bukan plastik biasa dan spidol
khusus transparan.

4. Media Berbasis Audio Visual

Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran


yang murah dan terjangkau. Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk
keperluan sebagai berikut:
a. Mengembangkan Keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang
telah di dengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dri lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat
kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

5. Media Berbasis Komputer


Kemajuan teknologi komputer pada akhir-akhir ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Media komputer sangat membantu dalam
proses belajar mengajar. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (computer
assisted instruction – CAI) atau (computer assisted learning – CAL).14

14
Ibid, hal. 312-324.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang
disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar
dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran merupakan alat bantu
pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid) bagi peserta didik dalam rangka
memperoleh pengalaman belajar secara signifikan.

Fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
b. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/ hal-hal yang memungkinkan,
baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
d. Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung.
e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi,
gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
g. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/ sukar diawetkan.
h. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau
foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat
ukuran, warna dan sebagainya.
i. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.

16
k. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram,
bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara
langsung.
m. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian
dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan
dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
n. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek
secara serempak.
o. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.

Macam-macam Media Pembelajaran

1. Media Berbasis Visual


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,
gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari
dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang
hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu,
grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.

2. Media Grafis (Grafika)


Media grafis dapat mengomunikasikan fakta dan gagasan-gagasan secara
jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.
a. Bagan
b. Diagram
c. Grafik
d. Poster
e. Kartun
f. Komik

17
3. Media Proyeksi
Over Head Projector (OHP), merupakan media proyeksi visual yang
relatif sederhana, yang berfungsi memperoyeksikan gambar pada transparan.
4. Media Berbasis Audio Visual
Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran
yang murah dan terjangkau.
5. Media Berbasis Komputer
Kemajuan teknologi komputer pada akhir-akhir ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat.

B. Saran
Kami sadar sebagai pemakalah, mungkin masih banyak terdapat kesalahan
dalam pembuatan makalah ini. Maka, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Dosen Pengampu dan pembaca demi perbaikan makalah
kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2010. Media Pembelajaran, Yogyakarta: GAVA MEDIA.

Sumantri, Mohammad Syarif, 2016. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada.

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Imtihana, Aida, dkk, 2014. Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di


Sekolah Alam. Yogyakarta: IDEA Press.

MKDP, Tim Pengembang, 2018. Kurikulum dan Pembelajaran. Depok: Rajawali


Pers.

Hanafiah, Nanang, dan Cucu Suhana, 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.


Bandung: PT Refika Aditama.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, 2010. Media Pengajaran. Bandung: IKAPI.

19

Anda mungkin juga menyukai