Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PRINSIP DASA DARMA KEPRAMUKAAN MENGHARGAI

MATA KULIAH KEPRAMUKAAN I

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12
LAURA RENITA (2205010146)
MAY INDAH SARI (2205010161)

DOSEN PENGAMPU

SAKURA ALWINA M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AL MAKSUM
LANGKAT
T.P. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Stabat, 09 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4

A. GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA................................................4


1. Sejarah Pramuka di Indonesia..........................................................4
2. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia.......................................5
B. FUNGSI DAN TUJUAN GERAKAN
PRAMUKA DI INDONESIA......................................................................6
C. PENGERTIAN DASA DARMA PRAMUKA...........................................7
D. SEJARAH DASA DARMA PRAMUKA...................................................8
E. ISI TEKS DASA DARMA PRAMUKA.....................................................11
F. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG
DALAM PRINSIP DASA DARMA PRAMUKA......................................12
G. PENERAPAN NILAI DASA DARMA KEPRAMUKAAN
MENGHARGAI...........................................................................................20

BAB III PENUTUP..................................................................................................25

A. KESIMPULAN.............................................................................................25
B. SARAN..........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan yang berkecimpung dalam dunia


pendidikan yang mana pada saat ini sudah menjadi ekstrakurikuler wajib berusaha membantu
pemerintah dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat ada dari ketentuan moral pramuka
sebagaimana yang tertulis pada dasa darma yaitu :

1. Taqwa kepada Tuhan yang MahaEsa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kasatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin terampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani, dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya

10. Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan.

Ketentuan moral dasa darma pramuka merupakan salah satu kegiatan yang mendukung
peserta didik di sekolah, kegiatan pramuka ini juga dapat dijadikan untuk membina dan melatih
mental peserta didik. Karena pada dasarnya dalam anggaran dasar gerakan pramuka bab II pasal
14 di tetapkan bahwa, gerakan pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan
generasi muda yang menggunakan prinsip dasar metode Kepanduan. Gerakan pramuka ini juga
bertujuan agar peserta didik menjadi manusia berkepribadian, berwatak, dan moral, budi pekerti,
dan kuat keyakinan beragamanya.

1
Melihat isi dasa darma pramuka serta maksud dan tujuan tersebut selaras dengan nilai-
nilai agama Islam. Seperti taqwa kepada Tuhan yang MahaEsa dari isi dasa darma pramukayang
pertama ini di jelaskan bahwa dengan ajaran agama Islam, kita sebagai umat Islam di tuntut
untuk selalu beriman dan bertaqwa serta menjadikan diri kita orang yang paling mulia disisi
Allah Swt.karena orang yang paling mulia disisi-Nya adalah orang yang berriman dan bertaqwa
kepada-Nya.

Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia dalam dasa darma pramuka yang ke dua ini
sebagai makluk Tuhan yang lengkap dengan akal, budi pekerti, dan karya serta dengan kelima
indera maka sebagai manusia kita harus melimpahkan cinta kita kepada alam sekitar,juga kasih
sayang sesama manusiademi menjaga kemaslahatan sesama. Adapun poin dasa darma pramuka
patriot yang sopan dan kasatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin
terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, disiplin, berani, dan setia, bertanggung jawab
dan dapat di percaya dan suci

Dalam pikiran perkataan dan perbuatan dalam ajaran Islam sangat dianujrkan sebab
sebagaimana kita ketahui bahwasannya manusia diutus kemuka bumi untuk menjadi
Rahmatanlilalamindan saling menghormati baik secara pribadi maupun sosial sebab kita semua
tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dan kelangsungan hidup pun berkaian dengan alam
semesta ini. Berdasarkan resolusi konferensi pramuka sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, harus
bersifat nasional. Ini berarti bahwa gerak dan kegiatan pramuka di indonesia harus di tunjukan
demi kepentingan nasional Indonesia , seperti tersurat dan tersirat di dalam pancasila Undang-
undang dasar tahun 1945, maupun yang di maksud dalam garis-garis besar haluan negara sebagai
hasil ketetapan Majelis Perusyawaratan Rakyat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
tulisan ini adalah :

1. Bagaimana berdirinya gerakan pramuka di Indonesia


2. Apa fungsi dan tujuan gerakan pramuka ?
3. Apa pengertian dasa darma pramuka ?
4. Bagaimana sejarah dasa darma pramuka ?

2
5. Apa saja isi teks dasa darma pramuka ?
6. Apa makna atau nilai yang terkandung dalam prinsip dasa darma pramuka ?
7. Bagaimana penerapan nilai dasa darma kepramukaan menghargai ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mampu mengenal gerakan pramuka di Indonesia.
2. Agar mahasiswa mampu memahami fungsi dan tujuan gerakan pramuka
3. Agar mahasiswa mampu memahami dasa darma pramuka.
4. Agar mahasiswa mampu memahami sejarah dasa darma pramuka.
5. Agar mahasiswa mampu memahami isi teks dasa darma pramuka.
6. Agar mahasiswa mampu memahami nilai dasa darma pramuka
7. Agar mahasiswa mampu menerapkan prinsip dasa darma kepramukaan menghargai.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA


1. Sejarah Pramuka di Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh


kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan
Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah
organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres
Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta
dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap
pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui
sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda.
Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman
gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto
menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada
negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang
berdiri,.

Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia
(KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Ipindo merupakan
federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota
kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri
Indonesia).

4
Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke
Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu
pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan
kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk
menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan.

Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini meng-
hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan
di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun
kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K
mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI
menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di
Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan
kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

2. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan
kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak.
Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960,
tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam
ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang
kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan
pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk
mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).

Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme


Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah
Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin

5
gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden
mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas
pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang
disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri
Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial
Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan.

Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961,
tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan
keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Panitia inilah yang
kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden
R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

B. FUNGSI DAN TUJUAN GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA


Kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung


pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan
kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan
menarik.

2. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban
untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

6
3. Alat bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat


setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan
kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja,
dan bukan tujuan pendidikannya.

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;

1) Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
2) Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
3) Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
4) Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan Negara.

C. PENGERTIAN DASA DARMA PRAMUKA

Pramuka adalah kepanjangan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti rakyat muda
yang gemar membuat karya. Mengutip dari buku Panduan Wajib Pramuka, pramuka diartikan
sebagai sebuah proses pendidikan yang di luar lingkungan keluarga yang di dalamnya memiliki
kegiatan menarik, terarah, serta teratur yang dilakukan di alam terbuka, guna untuk membentu
watak, akhlak, serta budi pekerti luhur.
Dari pengertian tersebut, maka setiap kegiatan kepramukaan harus dilakukan sesuai
dengan pedoman dasa darma pramuka. Setiap anggota Pramuka wajib mengerti dan juga
memahami 10 atau dasa darma pramuka, dengan menjalankan berbagai isi yang ada di dasa
darma, setiap anggota diyakini bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia.

7
Secara bahasa, dasa darma terdiri dari dua kata, yakni dasa dan darma. Dasa berarti
sepuluh, sedangkan darma memiliki arti perbuatan terpuji dan juga mulia. Dengan begitu,
pengertian dari dasa darma adalah sepuluh tindakan yang terpuji atau mulia yang harus
ditanamkan dan dijadikan pedoman oleh setiap masing-masing anggota pramuka yang bertindak
di dalam aktivitas sehari-hari anggotanya.
Dari sepuluh sikap tersebut harus dimiliki oleh para anggota pramukanya. Yang mana,
biasanya sepuluh sikap itu dimiliki oleh seorang pramuka tingkat penggalang hingga pramuka
tingkat atas. Dasa darma memuat pokok-pokok moral yang menjadi dasar setiap anggota
pramuka dalam menjalankan tugasnya. Dengan mengamalkan dasa darma ini, anggota pramuka
mampu menanamkan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

D. SEJARAH DASA DARMA PRAMUKA

Pembentukan dasa darma pramuka ini tidak dibuat oleh satu orang saja, tetapi tercipta
berdasarkan ide-ide serta gagasan dari beberapa orang yang dikumpulkan menjadi satu. Dasa
darma pramuka memiliki proses serta perjuangan dari para tokoh yang panjang dalam
pembentukannya. Dasa darma pramuka juga telah mengalami perubahan sebanyak lima kali.

Berikut sejarah terbentuknya dasa darma pramuka.


1. Rumusan Dasa Darma I (1961-1966)
Dasa darma pramuka pertama kali dibentuk berdasarkan lampiran yang terdapat pada
Keputusan Presiden No.238 Tahun 1961. Rumusan dasa darma pramuka yang pertama dibentuk
serta disusun oleh panitia V Pembentukan Gerakan Pramuka, lalu kemudian rumusan dasa darma
pramuka tersebut digunakan dari tahun 1961 hingga 1966. Hasil rumusan dasa darma pramuka
yang pertama adalah:
1. Pramuka itu dapat dipercaya
2. Pramuka itu setia
3. Pramuka itu sopan dan perwira
4. Pramuka itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap-tiap anggota pramuka
5. Pramuka itu penyayang sesama makhluk
6. Pramuka itu siap menolong dan wajib berjasa
7. Pramuka itu dapat menjalankan perintah tanpa jembatan

8
8. Pramuka itu sabar dan riang gembira dalam segala kesukaran
9. Pramuka itu hemat dan cermat
10. Pramuka itu suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

2. Rumusan Dasa Darma II (1966-1974)


Lalu, pada tahun 1966, dibentuklah dasa darma pramuka yang kedua, dibentuk oleh
Musyawarah Kerja Andalan Pusat dan Daerah (Muker Anpuda) atau yang saat ini telah berganti
nama dan dikenal dengan sebutan Musyawarah Nasional (Munas). Dasa darma bentukan yang
kedua ini digunakan dari tahun 1966 hingga 1974.

Rumusan hasil dasa darma pramuka yang kedua:


1. Kami Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kami Pramuka Indonesia, berjiwa pancasila dan patriot Indonesia yang setia
3. Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat
4. Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan kemuliaan Indonesia
5. Kami Pramuka Indonesia, bergotong royong membangun masyarakat Pancasila
6. Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya dan berbudi luhur
7. Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermat dan bersahaja
8. Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesukaran
9. Kami Pramuka Indonesia, berjuang dengan rasa tanggung jawab dan gembira untuk dapat
berguna
10. Kami Pramuka Indonesia, berwatak ksatria dan bertindak dengan disiplin

3. Rumusan Dasa Darma III (1974-1978)


Kemudian di tahun 1974, dasa darma mengalami perubahan kembali yang dibuat oleh
Munas Bukit Tinggi, atas dasar rekomendasi perubahan yang telah diamanatkan di dalam MMP
tahun 1970 serta Munas di tahun 1974. Lalu dasa darma pramuka ini dugunakan sejak tahun
1974 sampai 1978.

9
Berikut isi dasa darma pramuka rumusan ketiga:

Dasa Darma Pramuka


PRAMUKA ITU:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam
3. Patriot yang sopan dan perwira
4. Suka bermusyawarah dan patuh
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, riang dan terampil
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, setia dan berani
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

4. Rumusan Dasa Darma IV (1978-2009)


Terjadi perumusan ulang dasa darma pramuka di tahun 1978 yang ditandai dengan
dikeluarkannya memorandum yang dilakukan oleh Munas Gerakan Pramuka di Manado.
Kemudian, perumusan itu diterbitkan dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor
036/KN/79. Rumusan dasa darma pramuka keempat ini digunakan mulai dari tahun 1978 sampai
2009.
Berikut isi dari rumusan dasa darma keempat:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

5. Rumusan Dasa Darma V (2009-saat ini)


Terjadi lagi perubahan dan ini adalah yang terakhir karena masih digunakan hingga saat
ini. Susunan dasa darma pramuka yang kelima ini telah disusun dan dicantumkan dalam
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009 yang berdasarkan pada Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009.

Susunan dasa darma pramuka yang kelima ini juga ditegaskan kembali dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka atas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tahun
2012. Berikut adalah isi dasa darma pramuka kelima yang masih digunakan hingga saat ini:

1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.

E. ISI TEKS DASA DARMA PRAMUKA


Dasa darma pramuka yang terakhir, yang digunakan hingga saat ini adalah hasil dari
rumusan Munas yang menghasilkan isi teks dasa darma pramuka, yaitu:
Dasa Dharma, Pramuka itu:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah

11
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

F. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PRINSIP DASA DARMA


PRAMUKA

Shaver berpendapat, nilai adalah standar dan prinsip untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu. Mereka adalah kriteria yang di gunakan untuk menilai apakah suatu benda itu
bagus, berguna, di inginkan, atau sebaliknya.

Dasa darma pramuka adalah ketentuan moral. Karna itu, dasa darma memuat pokok-
pokok moral yang harus di tanamkan kepada anggota pramuka agar meraka dapat berkembang
menjadi manusia berwatak, warga negara republik, yang setia, dan sekaligus mampu menghargai
dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Dasa darma yang berarti
sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya ( janji, ikrar, ungkapan
kata hati).

Karakter adalah sebuah kepribadian yang dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau
gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang sesuai dengan bentukan-bentukan yang diterima
dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Jadi nilai-nilai dasa darma pramuka adalah standar dan prinsip untuk memberikan
penilaian terhadap suatu ketentuan moral dalam membentuk kepribadian peserta didik. dasa
darma pramuka merupakan sepuluh tuntunan tingkahlaku untuk mengamalkan janji-janji atau
ikrar-ikrar yang terkandung dalam Trisatya yang berunyi: Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh :

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang Maha Esa, Negara kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

12
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati dasa darma.

Dalam dasa darma banyak termuat nilai-nlai moral seperti penjelasan dari masing-masing
poin dari sepuluh poin dasa darma berikut :

1. Dasa darma Pertama : Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa


a. Takwa

Pengertian Takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti,


mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
Pada hakekatnya Takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam
perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan yang Maha Esa, yang
menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia
maupun dikhirat, tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, yaitu :

1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup dan berperisal untuk memelihara diri dari
dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta
menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya
untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan
sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji,
meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Maha agung itu

b. Tuhan

Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baik berpangkal
dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang
terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.

13
a. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam
semesta. Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang
ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
b. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman di dalam Kitab
suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta yang Maha Kuasa, Maha
pemurah, lagi Maha penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa
mengambil suatu bahan atau menggunakan alat.

c. Esa= satu/tunggal.

Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu
yang dapat dibagi atau dibanding-bandingkan. Maka, satu atau Esa pada Tuhan adalah mutlak.
Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan. “Tiada Tuhan selain Allah”.

Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan
daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak. Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap
yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan,
terhadap sesama manusia, sesama makhluk, dan terhadap diri sendiri. Akhlak terhadap Tuhan
Yang Maha Esa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat,dan ikhlas terhadap Tuhan.

Akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengandung unsur-unsur Takwa, beriman
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti yang luhur. Akhlak terhadap sesama manusia
atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesama,
malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lainlainnya.

Akhlak terhadap sesama manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung


unsur hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhlak Tuhan yang hidup
ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya.

14
2. Darma Kedua: Cinta Alam Dan Kasih Sayang Sesama Manusia
1. Tuhan yang Maha Esa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia,
binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.

Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan
manusia. Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan
dibangun.

Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam
sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia
dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.

Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara karena
hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan
untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan
generasi mendatang. Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan
lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber alam ini dengan menanggulangi
pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya
laut menduduki tempat yang penting pula.

2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih sayang apabila manusia dapat ikut merasakan
suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.

Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di


dunia ini. Bila kita ingin dan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih
sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah
perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa. Khususnya sebagai seorang
Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai
saudaranya karena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketentuan moral.

Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak
luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia
dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih
sayang. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila

15
3. Darma Ketiga : Patriot Yang Sopan Dan Ksatria

1. Patriot berarti putra tanah air sebagai seorang warga Negara Republik Indonesia, seorang
Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan
bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna
keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang
lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung
tinggi martabat bangsanya.Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
ketiga.

4. Darma Keempaat: Patuh Dan Suka Bermusyawarah.


1. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan
ditentukan.
2. Musyawarah adalah laku utama seorang demokrat yang menghormati pendapat orang
lain.

Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri.
Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-
orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi. Darma adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila keempat.

5. Darma Kelima: Rela Menolong Dan Tabah


1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan
rugi (tanpa pamrih).

16
Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang
kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya
atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.

2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji.

Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi


kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila sila kelima.

6. Darma Keenam : Rajin, Terampil, Dan Gembira


1. Rajin

Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai
akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar,
dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri. Lebih-lebih lagi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meleju demikian cepat, maka menjadi
kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin
belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib
melaksanakan tugas.

2. Terampil

Setiap manusia harus berupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu,
yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu
tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.

3. Gembira

Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik.
Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Tantangan ini akan diatasi dengan
dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus
dapat berpikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.

17
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positif dan optimistis.
Sikap positif, optimis ini diperoleh dengan tingkahlaku yang riang sehingga menimbulkan
suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan
dan bahkan rasa keberanian. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap
usaha dan kegiatan.

7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja

1. Hemat

Hemat bukan berarti “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka
melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya. Secara rohaniah, dapat
berarti suatu usaha memerangi hawa nafsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan
diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).

2. Cermat

Cermat lebih berarti “ teliti” sikap seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap
dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari luar dirinya sehingga ia senantiasa
waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa
terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

3. Bersahaja

Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebihlebihan
sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan
menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan
diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan,
bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.

8. Darma Kedelapan: Disiplin, Berani Dan Setia


1. Disiplin

18
Disiplin dalam pengertian yang luas berarti patuh dan mengikuti pemimpin dan atau
ketentuan dan peraturan. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berarti mengendalikan
diri.

2. Berani

Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu
masalah dan tantangan.

3. Setia

Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan. Dengan demikian, maka
berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai
manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang
lebih tinggi.

9. Darma Kesembilan: Bertanggungjawab Dan Dapat Dipercaya


Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah :

Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perintah
maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat
dan keluarga misalnya :

1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar
perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit
dilaksanakannya.

10. Darma Kesepuluh : Suci Dalam Pikiran Perkataan Dan Perbuatan


1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah
lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

19
2. Suci dalam pikiran berarti bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan
sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali
pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur serta dapat
dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam perbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka
itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara,
bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan
pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan
dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “Menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya”

G. PENERAPAN NILAI DASA DARMA KEPRAMUKAAN MENGHARGAI

1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter :


Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila, maka sudah seharusnya kita saling menghargai agama/keyakinan orang lain.
Iman kepada Tuhan itu belum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis
tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah laku kehidupan dengan saling menghargai.Maka,
apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap
hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh lingkungannya, karena itu akan terdapat
kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan untuk
melaksanakan darmanya yang pertama ini.
Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak cara dan metode
yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan dan kepercayaan masing-

20
masing. Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalam ajaran Agama (seperti
tertera dalam darma-darma yang berikut) seharusnya dikembangkan dalam sikap hidup.
Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada
Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain adalah harus didasari sikap
saling meghargai.
a. Praktek mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala
kegiatan kepramukaan mulai dari bermain sampai kepada bekerja sama dan hidup
bersama dengan saling menghargai.
b. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah dangan saling menghargai jika berbeda
keyakinan.
c. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama yang berbeda dengan saling
menghargai
d. Menghormati dan menghargai orang beragama lain.
e. Menghargaia penyelenggaraan cermah keagamaan.
f. Menghargai orang tua.

2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai:


a. Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia
dengan saling menghargai perbedaan suku, budaya, bahasa.

Ketakwaan kita kepada Tuhan yang Maha Esa wajib dihayati sepanjang hidup.
Disamping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi,
menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara
dengan Pramuka sedunia.

b. Siapa pun yang kita kenal dan kita dekati lambat-laun akan timbul rasa cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia dan harus selalu kita ikuti dengan sikap menghargai.

21
Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan saling menghargai, karena tidak
terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita
menyadari sika saling menghargai .

3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter :
a. Mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti kekeluargaan, gotong-royong, ramah
tamah, religious, dengan landasan sikap menghargai agar terjadi ketentraman.
b. Mengerti, menghayati serta menghargai setiap orang yang mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-sehari.
c. Menghargai dengan mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri
pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
d. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenarkan yang benar.
e. Menghargai orang tua, guru dan pemimpin.

4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai:
a. Belajar menghargai mendengarkan pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
b. Menghargai kesepakatan dengan memperhatikan kepentingan orang banyak
c. Menghargai cara bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan
berkemah, widyawisata dan lain-lain).

5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai:
a. Menghargai dan mendukung setiap orang dalam mengambil keputusan dalam kegiatan
menolong kecelakaan tanpa diminta
b. Menghargai para penyebrang jalan baik orang tua, anak-anak, wanita ataupun laki-laki
dengan cara memberikan waktu mereka untuk menyebrang jalan.
c. Menghargai wanita hamil di tampat umum misalnya dengan memberikan bangku kita
didalam angkutan/bus kepada ibu hamil, maupun orang tuan.

22
d. Membiasakan secara bertahap untuk selalu menghargai keputusan dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari dengan saling menghargai keputusan/masukkan untuk penyelesaian
masalah.

6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai:
a. Memberikan kenyamanan saat saling membaca buku dengan menghargai untuk tenang
dan tidak berisik.
b. Saling menghargai saat diselenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran,
mengemukakan pendapat agar tidak terjadi konflik saat diskusi.
c. dibalik kesulitan, kegagalan, dan kecewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna
dengan diikuti sikap saling menghargai penyebab kesulitan, kegagalan ataupun penyebab
kekecewan agar hati tetap tenang.
d. Biasakan bekerja menurut manfaat dan diikuti dengan kemampuan saling menghargai.
e. Jangan terlalu cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain tetap focus
menghargai setiap masukkan, kritikan bahkan kesalahan yang terjadi.
f. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
g. Menghargai setiap pekerjaan atau tugas agar tidak bermain-main atau bermalas-malasan
saat mengerjakannya.
h. Menghargai dan menerima semua tugas yang diberikan , jangan menolak tugas pekerjaan
apa pun yang diberikan pada Saudara.
i. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan menghargai kemampuan yang
sudah dimiliki.

7. Darma ketujuh: Hemat, cermat, dan bersahaja


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai :
a. Menghargai waktu dengan tepat ke sekolah, tepat tidur, tepat makan, tepat latihan dan
tepat sebagainya.
b. Bertindak menghargai waktu dengan teliti agar tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari
luar

23
c. Berpakaian yang sederhana tetap saling menghargai walaupuan tanpa perhiasan yang
berlebihan-lebihan ataupun pakaian mahal.
d. Menghargaai dalam pengguna air agar tidak terbuang percuma.
e. Membiasakan untuk selalu menghargai setiap nominal uang baik kecil ataupun besar
dengan cara untuk menabung.

8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai:
a. Menghargai setiap waktu untuk bisa menigkatkan disiplin hidup.
b. Belajar menghargai setiap kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan
c. Menghargai peraturan dengan cara patuh dalam melaksanakannya.
d. Berani menyampaikan kebenaran dengan tetap menghargai pendapat yang salah yang
agar menghindari timbulnya konfil yang baru.

9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai untuk anggota:
a. Menghargai seseorang yang mau bertanggung jawab sebagai bentuk apresiasi.
b. Menghargai amanat orang lain yang diserahkan kepada kita agar bisa menjadi orang yang
dipercaya.
c.

10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan


Dasa darma pramuka dalam membentuk karakter menghargai :
a. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan
tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang tercela dan selalu menghargai pemikiran-
pemikiran orang lain. Sehingga timbul saling menghargai sesama manusia dalam
kehidupannya sehari-hari.
b. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan saling menghargai serta berusaha sekuat
tenaga untuk mengendalikan diri terhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari
perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain.

24
c. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya seperti
mengembangkan sikap saling menghargai serta menjauhkan diri dari perbuatan-
perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

25
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan terdahulu, maka dapatlah ditarik
kesimpulan sebagai berikut :

Bentuk Implementasi nilai-nilai dasa darma Pramuka dalam membentuk karakter


menghargai adalah dengan saling menghormati sesama dan suka menolong tanpa membedakan
suku, bahasa, agama dan diajarkan nilai tanggug jawab, menghagrai waktu, amanah dalam
melaksanakan tugas, nilai disiplin dan kreatif dalam aktivitisas kegiatan baik dalam kegiatan
pramuka maupun dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan penulis mengenai Dasa Darma Pramuka
maka penulis mengajukan beberapa saran yang sekiranya dapat memiliki manfaat. Saran tersebut
ialah sebagai berikut:

1. Lembaga pendidikan serta seluruh komponen yang ada di dalamnya, hendaknya


mendukung terlaksananya kegiatan pendidikan kepramukaan
2. Bagi anggota Pramuka di lembaga pendidikan, agar selalu menerapkan moral atau Dasa
Darma sejak mengikuti kegiatan kepramukaan.
3. Bagi setiap pembina memberi contoh bagi anggota gerkan Pramuka dalam merealisasikan
Dasa Darma.
4. Dan yang terkahir, bagi seluruh komponen baik masyarakat atau lembaga pendidikan,
agar mengubah pola pikir yang menganggap bahwa kegiatan Pramuka merupakan
kegiatan yang tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

26
DAFTAR PUSTAKA

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, WWW.pramuka.co.id, 2006, Tgl. 12/05/2012,


pukul. 21.04.

Derajad, Zakiah, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977)

Fatkhurrohman (3102316), “Hubungan Keaktifan Mengikuti Pendidikan Kepramukaan dengan


Akhlak Siswa Kelas XI MAN Semarang I tahun ajaran 2007/2008”. Skripsi. (Semarang:
Progam Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo, 2009)

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004 “Tentang Pengesahan
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka” dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor: 086 Tahun 2005 “Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka”
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 036
Tahun 1979 Tentang Dasa Darma Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, “Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka”,
(Jakarta: t.p, 2010)

Mukson, Buku Panduan Materi Pramuka Penggalang. (Semarang: t.p, 2010)

Salam, Alfitra, APU,” Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih”, Di
sampaikan dalam Seminar Sosialisasi UU Gerakan Pramuka dan Perkemahan Jum’at-
Sabtu-Minggu tanggal 25-27 Maret 2011 di Universitas Negeri Semarang

Sumikhah (NIM: 3502063) “Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Pendidikan Kepramukaan


Terhadap Kepribadian Siswa Mts Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal”.
Skripsi. (Semarang: Progam Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo,
2005)

27

Anda mungkin juga menyukai