Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
WILDAN ELDAROIN
NIM.2022100260647
FAKULTAS TARBIYAH
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Teladan bagi umat manusia dan rahmat bagi seluruh alam.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah mendukung dan
membimbing kami demi terselesainya makalah ini.
Kami mengakui bahwa tugas ini tidaklah sempurna, maka dari itu kami mohon
kritik dan saran guna untuk menyempurnakan tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas yang kami buat dapat memberi manfaat bagi
pembaca.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1
A. Latar Belakang................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
2
A. Prinsip Dasar Kepramukaan...........................................................................................
3
B. Metode Kepramukaan.....................................................................................................
4
BAB III PENUTUP................................................................................................................
9
C. Kesimpulan.....................................................................................................................
9
D. Saran...............................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “
Pramuka ” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat
Muda yang Suka Berkarya.
4
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yangsasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur .Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Prinsip dasar kepramukaan ?
2. Metode kepramukaan ?
C. TUJUAN MASALAH
3. Mengetahui prinsip dasar
4. Mengetahui metode kepramukaan
BAB II
PEMBAHASAN
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum muda
yang suka berkarya.Di Indonesia sendiri penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi
digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinyatelah ada sejak
jaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.
Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan
tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi
manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Raya ketika itu. Beliau menulis “Scouting for
5
Boys” sebuah buku yang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan
latihan-latihan yangdiperlukan Pramuka.Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan
sangatmenarik sehingga banyak negara-negara lain mendirikan kepanduan. Diantaranya
di negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij. Gagasan kepanduan dibawa
oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada masaitu merupakan daerah jajahan Hindia
Belanda (Nederlands Oost Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders
Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
6
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik; Kegiatan di alam
terbuka; Sistem tanda kecakapan; Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk
puteri; Sistem among. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada
pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai
sebagai suatu sistem yangterdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem
terpadu dan terkait, yangtiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang
spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.1
7
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
c. Peduli terhadap diri pribadinya.
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.3
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta
beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan perdamaian
di masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
kebhinekaan.
c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat.
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab.
e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.4
B. METODE KEPRAMUKAAN
3
Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari , Buku Panduan Pramuka Penggalang,(Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET, 2015), hal.45
4
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012
8
Metode kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang
harus diterapkan secara terkait terletak pada pelaksanaan kode kehormatan pramuka
karena Metode kepramukaan merupakan metode khas dan merupakan ciri khusus
kegiatan kepramukaan yang bersifat universal, selama organisasi kepramukaan di dunia
menggunakannya.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan
moral yang disebut darma merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode
Kepramukaan.
9
pengalaman praktis yang mendorong agar anggotanya menemukan, menghayat, serta
mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota
dalam masyarakat tersebut. Sebagai landasan gerak bagi Gerakan Pramuka, Darma
Pramuka berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan Pendidikan Kepramukaan yang
kegiatannya mendorong peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap
demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong. Darma Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode Etik bagi organisasi
dan Anggota Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral
dasar yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur hak dan
kewajiban anggotanya, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan
keputusan oleh anggota.
Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh peserta didik
sendiri. Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan
dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja
dan bekerjasama dalam kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk
saling berkompetisi dalam suasana persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk
menjadi lebih baik.
10
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif,
rekreatif, dan mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku,
menambah pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup setiap
anggota Gerakan Pramuka. Diselenggarakan dengan memperhatikan tiga pilar
pendidikan kepramukaan yakni modern, manfaat, dan taat asas. Penyelenggaraannya
disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga
mudah diterima oleh yang bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat
mengembangkan bakat dan minat yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual, dan fisik peserta didik, serta bermanfaat bagi perkembangan kepribadian.
11
Anggota dewasa berfungsi sebagai perencanaan, organisator, pelaksanaan,
pengendalian, pengawas dan penilai. Sedang Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi
sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan
kepramukaan. Anggota muda yang dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud,
diharap dapat melakukan konsultasi dengan anggota dewasa . Dan pada waktu
pelaksanaan kegiatan tersebut, anggota dewasa diharapkan dapat memberikan
pembinaan dan pendampingan. Dikarenakan anggota dewasa bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan kepramukaan oleh anggota muda.
Satuan terpisah pramuka putra dan pramuka putri diterapkan di gugus depan, satuan
karya pramuka, dan kegiatan bersama. Satuan pramuka putri dibina oleh pembina putri,
satuan pramuka putra dibina oleh pembina putra, kecuali perindukan siaga putra dapat
dibina oleh pembina putri. Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan,
harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra
terpisah, perkemahan putri dipimpin oleh pembina putri dan perkemahan putra dipimpin
oleh pembina putra.6
6
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir
Nasional, Jakarta. 2012.
Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari. Buku Panduan Pramuka Penggalang.
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2015).
14