Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRINSIP DASAR DAN METODE KEPRAMUKAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kepramukaan

Dosen pembimbing :

DRS. MOH. CHOLID ADNAN MA.

Disusun oleh :

WILDAN ELDAROIN
NIM.2022100260647

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN

WONOREJO KEDUNGJAJANG LUMAJANG

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Teladan bagi umat manusia dan rahmat bagi seluruh alam.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah mendukung dan
membimbing kami demi terselesainya makalah ini.
Kami mengakui bahwa tugas ini tidaklah sempurna, maka dari itu kami mohon
kritik dan saran guna untuk menyempurnakan tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas yang kami buat dapat memberi manfaat bagi
pembaca.

Lumajang, 25 November 2022

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1
A. Latar Belakang................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
2
A. Prinsip Dasar Kepramukaan...........................................................................................
3
B. Metode Kepramukaan.....................................................................................................
4
BAB III PENUTUP................................................................................................................
9
C. Kesimpulan.....................................................................................................................
9
D. Saran...............................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “
Pramuka ” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat
Muda yang Suka Berkarya.

“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;


Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegakdan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, AndalanPramuka, Korps Pelatih
Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud ” Kepramukaan ” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolahdan di luar lingkungan keluargadalam bentuk kegiatanmenarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan

4
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yangsasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur .Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Prinsip dasar kepramukaan ?
2. Metode kepramukaan ?

C. TUJUAN MASALAH
3. Mengetahui prinsip dasar
4. Mengetahui metode kepramukaan

BAB II

PEMBAHASAN

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum muda
yang suka berkarya.Di Indonesia sendiri penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi
digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinyatelah ada sejak
jaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.

Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan
tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi
manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Raya ketika itu. Beliau menulis “Scouting for

5
Boys” sebuah buku yang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan
latihan-latihan yangdiperlukan Pramuka.Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan
sangatmenarik sehingga banyak negara-negara lain mendirikan kepanduan. Diantaranya
di negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij. Gagasan kepanduan dibawa
oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada masaitu merupakan daerah jajahan Hindia
Belanda (Nederlands Oost Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders
Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakandalam


pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-
prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalumenggunakannya untuk membina generasi
muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan
anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan
secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu
bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa :

1. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada : Keimanan


danketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Kepedulian terhadap bangsa
dantanah air, sesama hidup dan alam seisinya; Kepedulian terhadap diri
pribadinya; Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
2. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuh kembangkan melalui proses penghayatan
oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga
pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuhkesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat.
3. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka; Belajar sambil melakukan; Sistem berkelompok;

6
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik; Kegiatan di alam
terbuka; Sistem tanda kecakapan; Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk
puteri; Sistem among. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada
pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai
sebagai suatu sistem yangterdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem
terpadu dan terkait, yangtiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang
spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.1

A. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

Prinsip Dasar Kepramukaan bersama Nilai-Nilai Kepramukaan adalah norma hidup


setiap anggota Gerakan Pramuka yang ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada
peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan
tenaga pendidik atau anggota yang akan dididik, sehingga pengamalannya dapat
dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat. Anggota pramukaan harus menguatkan fisik. Selain itu anggota Gerakan
Pramuka juga harus memberanikan diri, saling tolong menolong, harus cepat memahami
dan lain sebagainya. Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Nilai dan
Prinsip Dasar Kepramukaan.

Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan


dari pendidikan lain dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, situasi
dan kondisi masyarakat.2

1. Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:

a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


1
Kristiano, Ketrampilan Kepramukaan untuk penegak, ( Semarang: scouting skills, 2017)
2
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012.

7
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
c. Peduli terhadap diri pribadinya.
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.3

2. Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk-bentuk:

a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta
beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan perdamaian
di masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
kebhinekaan.
c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat.
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab.
e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.4

B. METODE KEPRAMUKAAN

Metode Kepramukaan merupakan prosedur dan cara untuk mengimplementasikan


nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan. Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan
memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.

3
Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari , Buku Panduan Pramuka Penggalang,(Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET, 2015), hal.45
4
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012

8
Metode kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang
harus diterapkan secara terkait terletak pada pelaksanaan kode kehormatan pramuka
karena Metode kepramukaan merupakan metode khas dan merupakan ciri khusus
kegiatan kepramukaan yang bersifat universal, selama organisasi kepramukaan di dunia
menggunakannya.

1. Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif profresif melalui:

a. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka


b. belajar sambil melakukan
c. kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
d. kegiatan yang menarik dan menantang;
e. kegiatan di alam terbuka;
f. kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
g. penghargaan berupa tanda kecakapan;
h. satuan terpisah antara putra dan putri;5

1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan
moral yang disebut darma merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode
Kepramukaan.

Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan


Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan. Satya Pramuka juga digunakan
sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya dan dipakai
sebagai titik tolak memasuki proses Pendidikan Kepramukaan guna mengembangkan
mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan Darma Pramuka adalah alat pendidikan mandiri yang progresif untuk


membina dan mengembangkan akhlak mulia, selain itu juga merupakan upaya memberi
5
Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari , Buku Panduan Pramuka Penggalang,(Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET, 2015), hal.45

9
pengalaman praktis yang mendorong agar anggotanya menemukan, menghayat, serta
mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota
dalam masyarakat tersebut. Sebagai landasan gerak bagi Gerakan Pramuka, Darma
Pramuka berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan Pendidikan Kepramukaan yang
kegiatannya mendorong peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap
demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong. Darma Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode Etik bagi organisasi
dan Anggota Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral
dasar yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur hak dan
kewajiban anggotanya, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan
keputusan oleh anggota.

2) belajar sambil melakukan

Belajar sambil melalukan dilaksanan dengan mengutamakan sebanyak mungkin


kegiatan praktik secara praktis pada setiap kegiatan kepramukaan dalam bentuk
pendidikan keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota muda.
Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, merangkasang
agar timbulnya keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif
dalam segala kegiatan, baik di dalam Gerakan Pramuka maupun di dalam lingkungan
kemasyarakatan merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan.

3) kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi

Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh peserta didik
sendiri. Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan
dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja
dan bekerjasama dalam kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk
saling berkompetisi dalam suasana persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk
menjadi lebih baik.

4) kegiatan yang menarik dan menantang

10
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif,
rekreatif, dan mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku,
menambah pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup setiap
anggota Gerakan Pramuka. Diselenggarakan dengan memperhatikan tiga pilar
pendidikan kepramukaan yakni modern, manfaat, dan taat asas. Penyelenggaraannya
disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga
mudah diterima oleh yang bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat
mengembangkan bakat dan minat yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual, dan fisik peserta didik, serta bermanfaat bagi perkembangan kepribadian.

5) kegiatan di alam terbuka

Kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreasi yang edukatif dengan


mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan, dan tidak jarang diikuti dengan
kegiatan yang menarik dan menantang terutama bagi kaum muda agar bersedia dan mau
bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Pramuka agar tetap terpikat,
mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan.

Biasanya kegiatan di alam terbuka dapat memberikan pengalaman dengan adanya


rasa saling ketergantungan antara unsur-sunru alam dan kebutuhan untuk
melestarikannya, serta mengembangkan suatu rasa tanggungjawab akan masa depan
dengan menghormati keseimbangan alam untuk tetep menjaga serta menanamkan
pada anggota muda bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang utama yang harus
ditaati dan dikenali sebagai aturan dasar dalam setiap kegiatan yang selaras dengan
alam.

Mengembangkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan,


menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali
cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan, serta membina kerjasama dan
rasa memiliki.

6) kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan


dukungan

11
Anggota dewasa berfungsi sebagai perencanaan, organisator, pelaksanaan,
pengendalian, pengawas dan penilai. Sedang Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi
sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan
kepramukaan. Anggota muda yang dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud,
diharap dapat melakukan konsultasi dengan anggota dewasa . Dan pada waktu
pelaksanaan kegiatan tersebut, anggota dewasa diharapkan dapat memberikan
pembinaan dan pendampingan. Dikarenakan anggota dewasa bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan kepramukaan oleh anggota muda.

7) penghargaan berupa tanda kecakapan

Penghargaan berupa tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang peserta


didik agar secara bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan serta memiliki berbagai kompetensi keterampilan. Tanda kecakapan
merupakan pengakuan yang diberikan kepada peserta didik yang telah menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta telah memiliki berbagai kompetensi
keterampilan. Setiap peserta didik wajib berupaya memiliki keterampilan yang berguna
bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.

8) satuan terpisah antara putra dan putri

Satuan terpisah pramuka putra dan pramuka putri diterapkan di gugus depan, satuan
karya pramuka, dan kegiatan bersama. Satuan pramuka putri dibina oleh pembina putri,
satuan pramuka putra dibina oleh pembina putra, kecuali perindukan siaga putra dapat
dibina oleh pembina putri. Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan,
harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra
terpisah, perkemahan putri dipimpin oleh pembina putri dan perkemahan putra dipimpin
oleh pembina putra.6

6
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan


nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang
disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang
dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yangdilaksanakan secara bersama-
sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka
disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang
keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kwartir Daerahyang bersangkutan
B. SARAN

Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :

1. selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat


pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa
2. seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya
pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta
menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kristiano. Ketrampilan Kepramukaan untuk penegak. ( Semarang: scouting skills, 2017)

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir
Nasional, Jakarta. 2012.

Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari. Buku Panduan Pramuka Penggalang.
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2015).

14

Anda mungkin juga menyukai