Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PDK dan MK
Disusun Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepramukaan
Dosen Pengampu : Makhfud Basari, M.Pd.I.

Disusun oleh Kelompok Bunga Tulip :

1. Sinta Lestari (2321005)


2. Aisy Salsabila (2321093)
3. Nurul Athiyah (2321104)

KELAS B

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN


WAHID PEKALONGAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PDK dan MK”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, serta orang-orang yang
mau mengikuti sunnah-sunnahnya, Aamin. Ucapan terimakasih kami tujukan
kepada Bapak Mahfudz Basari, M.Pd.I selaku dosen Mata Kuliah Kepramukaan
atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang
“PDK dan MK” sesuai dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari
Allah SWT, dengan pahala yang berlipat ganda, Aamiin.

Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfat bagi mahasiswa. Amin yaa
robbal alamin.

Pekalongan, 28 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN ................................................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. PDKMK .................................................................................................................. 2
B. Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) ........................................................................ 3
C. Metode Kepramukaan (MK) ................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 12
B. SARAN ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gerakan pramuka, Pramuka, dan Kepramukaan merupakan 3
istilah yang memiliki makna yang berbeda. Gerakan Pramuka sendiri
adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya. Dalam pelaksaan gerakan pramuka sebagai
organisasi pendidikan nonformal harus ada PDKMK. PDK adalah Prinsip
Dasar Kepramukaan dan MK adalah Metode Kepramukaan. PDKMK
sanga berperan penting dalam sebuah kegiatan dalam kepramukaan karena
dapat digunakan sebagai pedoman dalam kelancaran segala hal yang
berkaitan dengan kepramukaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian PDKMK?
2. Bagaimana Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK)?
3. Apa saja Metode Kepramukaan (MK)?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian PDKMK.
2. Mengetahui Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK).
3. Mengetahui Metode Kepramukaan (MK)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PDKMK
Gerakan Pramuka merupakan sebuah organisasi yang bergerak
dalam bidang pendidikan non-formal khususnya pendidikan kepanduan.
Hal tersebut sesuai dengan tugas pokok Gerakan Pramuka yang tercantum
pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
pasal 4, yaitu menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum
muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih
baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta
membangun dunia yang lebih baik. Sedangkan fungsi dari Gerakan
Pramuka sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka pada pasal 5, yaitu sebagai penyelenggara pendidikan
non-formal di luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan
serta pengembangan kaum muda dilandasi Sistem Among, Prinsip Dasar
dan Metode Kepramukaan. Dalam penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan, Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
dapat disingkat menjadi PDKMK. PDKMK merupakan rel dalam
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan oleh anggota dewasa, baik oleh
pembina pramuka maupun pelatih pembina pramuka. PDKMK merupakan
dasar dan pegangan dalam pendidikan kepramukaan yang wajib
dilaksanakan, serta menjadi pembeda dengan kegiatan kepemudaan
lainnya.

Sehingga, apapun yang menjadi kegiatan kepramukaan, dalam


penyelenggarannya tidak boleh lepas dari PDKMK. PDKMK merupakan
pegangan bagi pembina pramuka maupun pelatih pramuka dalam
melaksanakan pendidikan kepramukaan. Kegiatan apapun yang dikemas
dengan menggunakan PDKMK dapat disebut kegiatan kepramukaan,

2
namun apabila tidak menggunakan PDKMK tidak bisa disebut kegiatan
pramuka atau melenceng dari inti kegitan pramuka. PDKMK inilah yang
menjadi inti dasar dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan,
bagaimanapun pelaksanaan pendidikan kepramukaan harus didasarkan dan
harus menjalankan sesuai dengan PDKMK. Hal ini senada dengan
pendapat Khamadi dan Henry bahwa kepramukaan adalah proses
pendidikan diluar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Sehingga, dengan
demikian tugas pokok dan fungsi dari Pramuka dalam pendidikan karakter
bangsa dapat berjalan dengan baik.1

B. Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK)


Prinsip Dasar Kepramukaan adalah sebagai norma hidup seorang
anggota gerakan pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui
proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh
pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dilakukan dengan
penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Prinsip dasar kepramukaan ada empat yaitu :

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya.
3. Kepedulian terhadap diri pribadinya.
4. Ketaatan kepada kode kehormatan pramuka .

Fungsi prinsip dasar kepramukaan ada lima yaitu :

1
Rendy Wahyu Satrio Putro, Kiasan Dasar Gerakan Pramuka Sebagai Penguat Jati Diri
Bangsa Indonesia, (Jurnal Transformasi Pendidikan Abad-21 vol 7 no 16, 2017), hlm. 1071-1072

3
1. Norma hidup anggota gerakan pramuka.
2. Landasan kode etik gerakan pramuka,
3. Landasan sistem nilai gerakan pramuka.
4. Pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota gerakan pramuka
5. Landasan gerakan dan kegiatan pramuka mencapai sasaran dan
tujuannya.

Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan prinsip


dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang pelaksanaannya
diserasikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta
masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang lebih baik dan
anggota masyarakat yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
Pada hakekatnya anggota gerakan Pramuka wajib menerima prinsip dasar
kepramukaan dalam arti :

1. Menaati perintah Tuhan Yang Maha esa dan menjauhi larangannya


serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
2. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial
memperkokoh persatuan serta menerima kebhinekaan dalam negara
kesatuan republik Indonesia.
3. Memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat
menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup.
Maka dari itu, setiap anggota gerakan Pramuka wajib peduli terhadap
lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara, dan menciptakan
kondisi yang lebih baik.
4. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa khususnya kepada sesama manusia.

4
5. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas
guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.2

Dari beberapa prinsip dasar kepramukaan di atas, hendaknya dapat


ditanamkan secara mendalam, karena semua prilaku anggota gerakan
pramuka akan dijiwai olehnya. Selain itu prinsip dasar kepramukaan
merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan
lainnya.3

C. Metode Kepramukaan (MK)


Metode Kepramukaan merupakan cara belajar Interaktif progresif
melalui beberapa hal berikut ini.

1. Pengalaman kode kehormatan pramuka


2. Belajar sambal melakukan
3. Sistem berkelompok
4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
5. Kegiatan di alam terbuka
6. Sistem tanda kecakapan
7. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
8. Kiasan dasar. 4

Metode yang dikembangkan dalam setiap kegiatan digunakan


delapan metode kepramukaan. Pertama, mengamalkan kode kehormatan
pramuka tertuang dalam Tri Satya dan Dasa Dharma pramuka yang
diucapkan pada saat pelantikan sebagai janji yang harus dijalankan atau

2
Dr. Suyahman, Kepramukaan dan Hizbul Wathan, (Penerbit Lakeisha, 2022), hlm. 36
3
Afdal, Heri Widodo, Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Di SD Negeri 004
Samarinda Utara Tahun 2019, (Jurnal Pendas Mahakam vol.4 no.2, 2019), hlm.70.
4
Agus S. dkk, Buku Panduan Pramuka Penggalang, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2015).
Hlm 45

5
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah,
rumah, maupun masyarakat, sehingga perilaku anggota sesuai dengan ikrar
yang telah diucapkan. Selain itu, membina kesadaran beragama, peduli
lingkungan, menempati janji, dan bersikap jujur dalam setiap kegiatan.

Kedua, bimbingan, dorongan, dan dukungan dari pembina pramuka


dalam setiap kegiatan. Keberadaan orang dewasa sebagai orang yang
digugu, ditiru, dan sebagai orang yang memberikan Batasan kepada siswa.
Karena kegiatan pramuka dilakukan di alam terbuka, dibutuhkan
keberadaan dari orang dewasa untuk mencegah hal-hal yang tidak
diiginkan. Keberadaan orang dewasa, seperti: kepala sekolah, guru, dan
pembina terlibat aktif ketika perlombaan dengan menasihati, memotivasi,
mengawasi, dan mengevaluasi pada saat sebelum, sesaat, dan sesudah
kegiatan sebagai bentuk keterlibatan orang dewasa dalam kegiatan
pramuka.

Ketiga, kegiatan dilakukan secara berkelompok, berkerja sama, dan


siap berkompetisi. Membagi anggota pramuka ke dalam sistem kelompok
atau regu yang memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat kerjasama
antara anggota pramuka. Setiap regu terdapat pimpinan regu yang
memudahkan Pembina membangun koordinasi antara anggota pramuka
dalam regu dengan tugas yang diberikan, sehingga dapat diselesaikan
dengan cepat dan lebih baik. Melalui sistem regu juga dapat meningkatkan
semangat berkompetisi anggota dan setiap regu, dengan melakukan kerja
keras agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Keempat, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara menarik,


menantang,dan kegiatan mengadung nilai pendidikan berdasarkan
perkembangan rohani dan jasmani anggota. Kegiatan dilaksanakan
memberikan rasa senang dan antusias untuk mengikuti kegiatan tanpa ada
unsur paksaan. Dengan pendekatan baru, melalui kegiatan pentas seni dan

6
budaya, penjelajahan, dan memainkan permainan tradisional dapat
meningkatkan motivasi belajar anggota muda.

Kelima, kegiatan yang dilakukan memiliki karakteristik learning by


doing, yakni setiap kegiatan materi yang disampaikan kemudian
dilanjutkan dengan praktik, contohnya: materi baris-berbaris, sandi,
semaphore, pionering/tali-temali, morse, PPPK dan kesehatan. Tujuan
learning by doing untuk memberikan kemudahan kepada anggota pramuka
dalam memahami materi yang disampaikan, memiliki rasa keingintahuan
anggota dengan hal-hal yang baru, dan memberikan keterampilan serta
pengalaman.

Keenam, kegiatan pramuka miliki ciri khas tersendiri, yaitu hampir


ratarata kegiatan dilakukan di alam terbuka karena alam merupakan salah
satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan, karena setiap tempat adalah
sumber belajar untuk anggota. Selain itu, kegiatan seperti: kemah bakti
pramuka, perkemahan Sabtu-Minggu (persami), dan kemah pelantikan
dapat memberikan suasana belajar baru dan mengajarkan anggota untuk
hidup sederhana, apa adanya, dan mandiri di alam bebas.

Ketujuh, menggunakan satuan terpisah antara kelompok (regu)


putra dan putri, yang memiliki tujuan untuk memudahkan kegiatan yang
disesuaikan dengan jenis kelamin, karena kegiatan dan kebutuhan antara
anggota putra dan putri berbeda. Dalam administrasi gerakan pramuka telah
diatur, mulai dari penomoran gugus depan, sampai pada pembina satuan
menerapkan satuan terpisah. Namun, tidak menutup kemungkinan antara
pembina putra dan putri dapat melakukan kerjasama dalam kegiatan latihan
dan perlombaan, begitu juga antara anggota regu putra dan regu putri. Pada
umumnya, pembagian anggota pramuka golongan penggalang di lokasi
penelitian membagi menjadi dua regu, yaitu anggota regu umum dan regu
khusus/inti. Regu umum merupakan seluruh anggota muda yang ada di
gugus depan tersebut yang terbagi ke dalam beberapa kelompok.

7
Sedangkan regu khusus/inti adalah regu atau kelompok yang telah diseleksi
menjadi perwakilan gugus depanuntuk mengikuti perlombaan atau Latihan
gabungan. Pemilihan regu khusus/inti berdasarkan keatifan anggota regu
dan pencapaian hasil maksimal dalam setiap latihan.

Kedelapan, pemberian penghargaan berupa tanda kecakapan (SKU


dan SKK), setiap anggota pramuka diharuskan mengisi SKU dan mengikuti
ujian SKK. Tanda kecakapan diberikan kepada nggota muda sebagai
simbol bahwa anggota telah menguasai materi serta segala bentuk
keterampilan-keterampilan yang diujikan. Anggota pramuka yang
mengikuti ujian adalah anggota yang mempunyai minat yang tinggi dalam
kegiatan pramuka,karena harus mengikuti serangkaian proses, mulai dari
pengisian dan ujian, sampai pada proses pelantikan dan penyematan.

Pendidikan pramuka merupakan sebagai sarana yang tepat sebagai


bentuk penguatan pendidikan karakter, kepribadian, dan pengamalan nilai-
nilai pramuka dalam kehidupan sehari-hari bagi anggota. Keberadaan
kegiatan pramuka dalam satuan pendidikan untuk mendukung
intrakurikuler dan kokurikuler, serta mendukung pengembangan
pendidikan karakter di sekolah dengan proses elaborasi visi dan misi
sekolah dan dilaksanakan melalui aktivitas intrakurikuler dan
ekstrakurikuler (Murdiono, Miftahuddin ,& Kuncorowati, 2017). Dalam
mencapai tujuan tersebut, kegiatan dilaksanakan melalui delapan motode
kepramukaan, yaitu dengan mengamalkan kode kehormatan, kegiatan
belajar sambil melakukan, kegiatan (berkelompok, berkerja sama, dan
berkompetisi), kegiatan yang didesain secara menarik dan menantang,
kegiatan yang dilakukan di alam terbuka, orang dewasa memberikan
bimbingan, dorongan, dan dukungan, pemberian pengahargaan tanda
kecakapan, sertasistem satuan terpisah (putra dan putri).

Metode dirancang untuk memberikan pengalaman belajar,


meningkatkan rasa ingin tahu siswa, serta mencapai tujuan tertentu.

8
Implementasi delapan metode kepramukaan tersebut berpotensi sebagai
sarana menguatkannilainilai karakter, seperti: religius, disiplin, tanggung
jawab, jujur, memiliki rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, demokratis,
toleransi, komunikatif, cinta tanah air, peduli lingkungan, peduli sosial,
menghargai prestasi, dan kerja keras. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.5

No. Metode Deskripsi Kegiatan Nilai Karakter


Kepramukaan
1. Mengamalkan 1. Pengamalan “Tri Satya Religius, disiplin,
kode kehormatan dan Dasa Dharma tanggung jawab, dan
pramuka Pramuka” jujur
2. Mengembangkan perilaku
baik di lingkungan
sekolah, rumah, maupun
masyarakat
3. Membina kesadaran
beragama, peduli
lingkungan, menempati
janji, dan bersikap jujur
dalam setiap kegiatan
2. Kegiatan belajar 1. Mengasah rasa Memiliki rasa ingin
sambil melakukan keingintahuan anak tahu, kreatif, dan
dengan hal-hal baru kerja keras
2. Pendidikan keterampilan
dan pengalaman
3. Kegiatan 1. Membagi anggota Demokratis,
berkelompok, pramuka ke dalam tanggung jawab,
berkerjasama, dan kelompok (regu) toleransi, dan

5
Ahmad Yasar R. dan Yoyon Suryono, Implementasi Delapan Metode Kepramukaan
Sebagai Bentuk Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar, (Jurnal: Pendidikan vol. 4,
No. 2, 2020), hlm. 347-350

9
berkompetisi 2. Lomba tingkat (gugus komunikatif
depan, ranting, cabang,
daerah, dan nasional)
4. Kegiatan yang 1. Kegiatan pentas seni dan Kreatif, mandiri,
menarik dan budaya rasa ingin tahu, cinta
menantang 2. Penjelajahan dengan tanah air, dan kerja
sistem pos keras
3. Memainkan segala bentuk
permainan, termasuk
permainan tradisional
5. Kegiatan di alam 1. Kemah bakti pramuka Religius, peduli
Terbuka 2. Perkemahan Sabtu- lingkungan, peduli
Minggu (persami) sosial, mandiri, dan
3. Kemah penerimaan dan menghargai prestasi.
pelantikan anggota baru
6. Memberikan 1. Kepala sekolah, guru, dan Jujur, disiplin, dan
bimbingan, Pembina terlibat aktif bertanggungjawab
dorongan, dan dalam kegiatan
dukungan (Kiasan perlombaan, serta
Dasar) memberikan nasihat dan
motivasi anggota.
2. Pengawasan dan evaluasi
pada saat sebelum, sesaat,
dan sesudah kegiatan
7. Pemberian 1. Setiap anggota pramuka Menghargai prestasi,
pengahargaa tanda diharuskan mengisi SKU kerja keras, mandiri,
kecakapan golongan siaga dan dan disiplin
golongan penggalang
2. Pengujian SKU/SKK dan
penyematan tanda

10
kecakapan anggota
pramuka
8. Satuan terpisah 1. Administrasi, nomor Komunikatif,
(putra dan putri) gugus depan, dan mandiri, dan
pembina satuan tanggung jawab
menerapkan satuan
terpisah.
2. Kegiatan disesuaikan
dengan jenis kelamin
antara anggota putra dan
putri

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap kegiatan pramuka harus terdapat prinsip dasar kepramukaan
dan metode kepramukaan (PDKMK). PDKMK menjadi pegangan bagi
Pembina atau pelatih kepramukaan. Kegiatan kepramukaan tanpa PDKMK
tidak dapat disebut kegiatan kepramukaan. Prinsip dasar kepramukaan ada
empat, yaitu (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
(2) kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya; (3) kepedulian terhadap diri pribadinya; (4) ketaatan kepada kode
kehormatan pramuka. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar
Interaktif progresif melalui beberapa hal berikut ini: Pengalaman kode
kehormatan pramuka, Belajar sambal melakukan, Sistem berkelompok,
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani, Kegiatan di alam
terbuka, Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan terpisah untuk putra dan
putri, serta Kiasan dasar.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat dan kami menyadari
bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kata kesempurnaan, dan tentu
banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Maka
dari itu kami sebagai penyusun memohon maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan baik dalam penulisan , sikap, maupun perkataan penyampaian,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan sarannya demi menyempurnakan
makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan kitab
bisa mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Aamiin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Putro, Rendy Wahyu Satrio, (2017). Kiasan Dasar Gerakan Pramuka Sebagai
Penguat Jati Diri Bangsa Indonesia. Jurnal Transformasi Pendidikan
Abad-21 vol 7 no 16.
S, Agus, dkk. (2015). Buku Panduan Pramuka Penggalang. Yogyakarta : CV Andi
Offset
Suyahman. (2022). Kepramukaan dan Hizbul Wathan. Penerbit Lakeisha
Widodo, Afdal Heri. (2019). Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Di SD
Negeri 004 Samarinda Utara Tahun 2019. Jurnal Pendas Mahakam vol 4
no 2.
Yasar, Ahmad. Dan Yoyon Surtyono. (2020). Implementasi Delapan Metode
Kepramukaan Sebagai Bentuk Penguatan Pendidikan Karakter Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal: Pendidikan vol 4 No 2

13

Anda mungkin juga menyukai