Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LIMA FAKTOR PENDIDIKAN KEPANDUAN,DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Zulkifli, S.Pd.,M.Pd

Mata Kuliah : kepramukaan dan UKS di SD

Disusun Oleh : Kelompok II


 Aldo Rispaldi ( 206910141 )
 Hilya Apradisa Roza ( 206910052 )
 Renny NovitaSari ( 206910629 )
 Resna Nerisyah ( 206910573 )
 Sri Roza Elina ( 206910526 )

KELAS 4D
PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis ucapkan
puji dan syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lima Faktor Pendidikan Kepanduan, Dasar
Dan Tujuan Pendidikan” Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ini
Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran SD yang dibimbing oleh Bapak Dr. Zulkifli,
S.Pd.,M.Pd Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingannya dan kepada anggota
kelompok 2 atas kerja sama dan partisipasi dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk penulis maupun
pembaca.Kritik dan saran penulis terima dengan lapang dada untuk perbaikkan makalah
kedepannya.Atas perhatiaannya penulis ucapkan terimakasih.

Pekanbaru,16 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
........................................................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan......................................................................2
........................................................................................................................................
B. Pendidikan Kepanduan...................................................................................................3
C. Anak Didik.....................................................................................................................4
D. Lingkungan Pendidikan Kepanduan...............................................................................7
E. Bahan Pendidikan Kepanduan........................................................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................................9
A. Simpulan...........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka adalah organisasi Pendidikan Kepramukaan, sedangkan
Pendidikan Kepramukaan adalah nama kegiatan dari seorang Pramuka. Dimana
Pendidikan Pramuka bermakna proses pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata
cara kreatif, rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Melalui
kegiatan yang menarik, menyenangkan, tidak menjemukan, penuh tantangan, serta sesuai
bakat dan minatnya. Pramuka merupakan salah satu gerakan pendidikan yang
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan badan pendidikan lain. Adapun
yang dimaksud dengan pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang
diselenggarakan dalam kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan
praktis, dengan menerapkan Metode Pendidikan Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
adalah terbentuknya kepribadian watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan
2. Bagaimana Pendidikan Kepanduan
3. Bagaimana Anak Didik
4. Bagaimana Lingkungan Pendidikan Kepanduan
5. Bagaimana Bahan Pendidikan Kepanduan
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidikan Kepanduan
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Anak Didik
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Lingkungan Pendidikan Kepanduan
5. Untuk Mengetahui Bahan Pendidikan Kepanduan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan

Dasar pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.


2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan
Pramuka.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda
Karana.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Tujuan pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut: Terdapat pada


Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
menjelaskan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah gerakan pramuka yang bertujuan
untuk membentuk setiap pramuka :

1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,


taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan
hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada lingkungan hidup
2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-
sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

2
Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka pada satuan pendidikan adalah untuk :

1. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.


2. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Sedangkan Azrul Azwar menjelaskan bahwa gerakan pramuka bertujuan agar:


Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. Anggotanya menjadi
manusia yang tinggi kecerdasan dan ketrampilannya. Anggotanya menjadi manusia yang
kuat dan sehat fisiknya. Anggotanya menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi
anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Melihat tujuan gerakan pramuka di atas sangat jelas bahwa gerakan pramuka
menjadi salah satu wadah bagi generasi kaum untuk pendidikan karakter. Pendidikan
karakter bagi generasi muda sangatlah penting, hal ini bertujuan supaya generasi pelanjut
masa depan bangsa ini memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, cinta tanah air sekaligus
berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta mempunyai akhlak yang
mulia.

B. Pendidikan Kepanduan

Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan


bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sedangkan pendidikan dalam arti luas adalah menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri, peduli, bertanggung jawab dabn berpegang teguh pada nilai dan norma
masyarakat. Pendidikan dalam arti luas yang bertumpu pada empat sendi yaitu :

1. Belajar mengetahui (Learning to know) untuk memiliki pengetahuan umum yang


cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam beberapa hal.

3
2. Belajar berbuat (Learning to do) bukan hanya untuk memperoleh
kecakapan/keterampilan, kerja, melainkan juga untuk memiliki keterampilan
hidup yang luas, termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar kelompok.
3. Belajar hidup bermasyarakat (Learning together) untuk menumbuhkan
pemahaman orang lain, menghargai saling ketergantungan, keterampilan dalam
kerja kelompok dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan, serta
menghormati nilai-nilai kemajemukan (pluralisme), saling pengertian, perdamaian
dan keadilan.
4. Belajar menjadi seseorang (Learning to be) agar dapat lebihmengembangkan
watak serta dapat bertindak dengan otonomi/kemandirian berpendapat dan
bertanggung jawab.

Pendidikan dalam kepramukaan diartikan secara luas yaitu suatu proses


pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat dan berkesinambungan atas kecakapan
yang dimiliki peserta didik, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
Proses pendidikan dalam kepramukaan pada saat peserta didik asyik melalukan kegiatan
yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan menantang. Pada saat itu, pembina
pramuka memberikan bimbingan dan pembinaan watak.

C. Anak Didik

Anak didik yaitu peserta didik yang terdapat dalam proses pendidikan. Dalam
kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan digolongkan menjadi
empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Dalam setiap
golongan peserta didik akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok adapun
sebutan untuk golongan siaga adalah Barung, golongan penggalang adalah Regu,
golongan penegak adalah sangga untuk pandega tidak ada ketentuan hanya saja sering
di sebut Reka. Dan dalam kelompok tersebut terdapat pimpinan yang di sebut Pinrung
(siaga), Pinru (penggalang), dan Pinsa (Penegak). Pimpinan tersebut bertugas untuk
mengkoordinir kelompok tersebut. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikanbaik pendidikan fomal, informal maupun non formal. Kaitannya dengan
pramuka, maka yang disebut dengan peserta didik yang berusia 7-10 tahun disebut

4
pramuka siaga, peserta didik yang berusia 11-15 tahun disebut pramuka penggalang,
peserta didik yang berusia 16-20 tahun disebut pramuka penegak, dan peserta didik yang
berusia 21- 25 disebut pramuka pandega.
Memahami peserta didik merupakan sikap pembina pramuka, pelatih pembina
pramuka dan pemimpin kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena dengan
mengetahui aspirasi/tuntutan peserta didik dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
penyususnan program peserta didik, maka kegiatan kepramukaan akan dapat memenuhi
kebutuhan dan minat mereka sehingga kegiatan kepramukaan yang disajikan menjadi
kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
1. Kebutuhanan dan aspirasi (tuntutan) peserta didik dalam diri antara lain:
a. Adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh
kegiatan yang menyenangkan.
b. Dorongan naluri untuk memperoleh kebutuhan kebebasaberfikir,
berprndapat, dan berprestasi.
c. Hak asasi untuk memperoleh pembinaan, bimbingandan kasih sayang
dari orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
d. Pengembangan bakat.
e. Penegembangan minat.
f. Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
g. Pencapaian cita-cita.
h. Peningkatan daya cipta (kreativitas).
i. Daya pembaharuan (inovasi).
j. Cipta, rasa, karsa dan karya.
k. Hasrat hidup, berjasa dan berbakti.
2. Tugas-tugas perkembangan
a. Tugas-tugas perkembangan anak seusia pramuka siaga antara lain:
1. Belajar keterampilan fisik.
2. Membentuk sikapa hidup sehat (mengenai dirinya sendiri).
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4. Membentuk keterampilan dasar yaitu membaca, menulis dan
berhitung.

5
5. Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk sehari-hari.
6. Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial.
7. Memeperoleh kebebasan pribadi.
8. Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
institusi.
b. Tugas-tugas perkembangan remaja seusia pramuka pengalang antara lain:
1. Berfikir kritis.
2. Mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional.
3. Minat dan aktivitas mulai mencerminkan jenis-jenis secara lebih.
4. Dorongan kuat untuk ekspansi diri dan berkembang.
5. Pengaruh kelompok sebaya sangat besar.
6. Memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami
kekecewaan dalam bergaul.
7. Menyenangi perilaku yang penuh kejutan dan tantangan.
c. Tugas-tugas perkembangan remaja lanjut, seusia pramuka penegak dan
pandega antara lain:
1. Menerima keaadan fisik.
2. Memperoleh kebebasab emosional.
3. Mampu bergaul.
4. Menentukan model/untuk identifikasi.
5. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri.
6. Memperkuat penguasaan diri atyas dasar skala nilai norma.

3. Usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan peserta didik antara lain :

a. Memahami tugas perkembangan peserta didik yang dibinanya, agar


kegiatan yang disajikan dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis
yang berkembang pada peserta didik.
b. Memperhatikan apa yang diinginkan atau diminati oleh peserta didik.

c. Memperhatikan minat, sifat, kondidi kemampuan peserta didik.

d. Menyusun acara kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

6
e. Mengembangkan minat peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kecakapan melalui SKU, SKK, SPG untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya secara mandiri.
f. Menyelenggarakan kegiatan yang mengarah pada kegiatan beragamaan,
pemeliharaan kesehatan, kegiatan seni budaya, kegiatan produktif,
kegiatan bakti masyarakat, kegiatan yang dapat mengembangkan
ketahanan spiritual, fisik, intelektual, emosional dan sosial.
D. Lingkungan Pendidikan Kepanduan

Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan mulai


dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang
lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan
menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. Ketiga
lembaga tersebut dituntut melakukan kerjasama diantara mereka baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan saling tertopangnya kegiatan yang sama secara mandiri
atau bersama-sama. Hal ini sesuai dengan apa yang ada dalam ketetapan MPR No.
IV/MPR/1978, yaitu: pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.7
Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan
pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di kegiatan
kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana diharapkan dari
kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.

E. Bahan Pendidikan Kepanduan


Bahan pendidikan adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik berupa bahan
tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja, brosur, leaflet, wallchart maupun
bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis
komputer dan internet. Bahan ajar dalam bentuk tertulis berupa materi yang harus
dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi pembelajaran tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

7
harus diajarkan oleh pendidik dan harus dipelajari oleh mahasiswa untuk mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat
mendukung untuk pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam mengajar.
Adapun contoh bahan yang diperlukan seperti : peluit, tongkat, bendera, tenda, dll.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dasar dan tujuan pendidikan kepanduan pramuka yaitu terdapat pada Undang–
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
menjelaskan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah gerakan pramuka yang bertujuan
untuk membentuk setiap pramuka dan memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada
lingkungan hidup.
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Proses
pendidikan dalam kepramukaan pada saat peserta didik asyik melalukan kegiatan yang
menarik, menyenangkan yang rekreatif dan menantang. Pada saat itu, pembina pramuka
memberikan bimbingan dan pembinaan watak.
Sedangkan anak didik yaitu peserta didik yang terdapat dalam proses
pendidikan. Dalam kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan
digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan
pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di kegiatan
kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana diharapkan dari
kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.
Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat mendukung
untuk pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam mengajar.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami rancang, semoga apa yang kami tulis dalam
makalah ini bisa dapat dipahami oleh pembaca dan dijika ada kekurangan dalam
makalah ini penulis mohon maaf.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arsanti, Meilan. Pengembangan bahan ajar mata kuliah penulisan kreatif bermuatan nilai-nilai
pendidikan karakter religius bagi mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, Unissula. jurnal Kredo,
Vol 1 No 2, 2018.

Azwar, Azrul. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2017. Maunah, Binti.
Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras. 2009.

Racana Sunan Kudus – Rabi’ah Al-Adawiyyah. Buku Panduan Kursus Mahir Dasar III. Kudus:
STAIN. 2004.

Sumardiyanto. Buku Ajar Mata Kuliah Kepramukaan. Fakultas Pendidikan Olahraga dam
Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. 2005.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Jakarta:
Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 2011.

10

Anda mungkin juga menyukai