KEPRAMUKAAN
Dibuat untuk memenuhi tugas.
Disusun oleh :
Kelas : XI MIPA – 3
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, ataupun bagi kami sendiri.
Penyusun.
Kepramukaan
2
DAFTAR ISI :
Bab I: Pendahuluan
a. Latar belakang…………………………………….. 4
b. Maksud dan tujuan………………………………… 4
a. Trisatya……………………………………………. 5
b. Dasadharma……………………………………….. 6
c. Biografi Baden Powell…………………………….. 7
d. Sejarah Baden Powell……………………………... 10
e. Lambang Pramuka………………………………… 14
f. Seragam Pramuka…………………………………. 21
a. Kesimpulan………………………………………… 30
b. Saran……………………………………………….. 30
Daftar isi…………………………………………...……. 31
Kepramukaan
3
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kepramukaan
4
BAB II : MATERI
a. Trisatya
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan. Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat.
3. Menepati Dasadarma.
Kepramukaan
5
b. Dasadharma
1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Kepramukaan
6
hemat yaitu tidak menghambur-hamburkan uang dan tidak boros.
Pramuka harus
cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli
atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun
ia kaya, setidaknya jangan sombong dan angkuh bersahaja atau sopan
santun dalam bergaul.
8. Disipilin, berani, dan setia
Disiplin yaitu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku. Anggota
Pramuka
harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia
terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
c. Biografi Baden-Powell
Kepramukaan
7
Ayah dari Baden-powell adalah Proff. Domine Baden-pawell seorang
guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan
Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral kerajaan Inggris yang
terkenal yaitu William T. Smyth.
Baden-powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-powell
mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu : Warrington, George, Agustus,
Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.
BP bertambah akrab dengan saudara-sudaranya sejak sepeninggalan ayahnya,
yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun BP telah
menjadi anak yatim. Sehingga sejak usia sangat muda, BP dituntut untuk hidup
mandiri.
BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya dukungan oleh
kekerasan hatinya serta keteguhan ibundanya tercinta Ny. Henriette Grace.
Ny. Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse Scool di tahun 1870.
Selain pandai belajar sehingga BP meraih besiswa, BP juga mengikuti banyak
kegiatan ekstra seperti :
a. Marching Band
b. Klub menembak (Rifle Chorps)
c. Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam
berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren.
d. Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi sering mengisi karya
tulisnya
e. Kipper keseblasan Charterhouse.
Di Charterhouse School inilah BP mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-
Towel”.
Di usia 19 tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian
memutusan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya
kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.
Setelah lulus dari akedemi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan
pangkat pembantu letnan.
Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak
mempangaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
BP dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah
seoarang sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka
telah menghasilkan banyak pengalamanan baik dalam kedinasan, pementasan
drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan).
Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan
sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. karena keberaniannya,
Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti :
Zulu, Ashanti dan Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak
pernah tidur”.
Kepramukaan
8
Pada tahun 1908, Baden-Powell menulis
buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya yang sangat spektakuler.
Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan
semangkin besar. Buku
ini menyebar diseluruh
daratan Eropa sampai ke
daerah-daerah jajahan.
Pada tahun 1910, Baden-Powell
meletakkan jabatanya didinas
ketentaraan dengan pangkat terkhir
adalah Letnan Jendral. Mulailah
Badden-Powell berkonsentrsi penuh
untuk mengembangkan kepanduan
kesuruh dunia.
Pada tahun 1912, Baden-Powell
mengadakan perjalanan keliling dunia
untuk menemui para pandu diberbagai Negara. Baden-Powell menikah dengan
Olave St. Clair Soames (lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian
dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris
dalam acara jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore
tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The
World atau bapak pandu sedunia. Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord
Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada
tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, BP
beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris
(sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang
amat dicintainya, Afrika.
Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya
wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar di atas kereta yang ditarik oleh
para pandu yang sangat mencintainya ketempat peristirahatan terahir.
Kepramukaan
9
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank,
Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting,
Rovering to Success dsb.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang
kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir
di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert
Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya,
Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di
Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta
Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat
Stephenson masih berusia 3 tahun.
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu
Kepramukaan
10
sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell
pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar,
berkemah, mengarang, dan menggambar.
Baden Powell
Kepramukaan
11
kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah
pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival
dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to
Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi
tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian
terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi
digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan
pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus
pada pengembangan pendidikan kepramukaan.
Kepramukaan
12
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames
saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian
menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris
dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur
Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell),
dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
Kepramukaan
13
Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka
Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di
Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah
Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden
Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.
e. Lambang Pramuka
a. Tunas buah kelapa digunakan sebagai lambang pramuka karena buah kelapa
dalam keadaan tumbuh itu dinamakan "Cikal", dan istilah "Cikal Bakal" di
indonesia berarti, Penduduk asli yang pertama yang telah menurunkan
generasi baru. Jadi buah kelapa/Nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan
bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.
b. Buah Kelapa juga dapat bertahan lama dalam keadaan seperti apapun dan
bagaimanapun juga, jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa tiap
pramuka adalah seorang Rohaniah dan jasmani sehat, kuat, ulet, serta besar
tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam kehidupan ini dan
menempuh segala ujian yang diberikan kepada mereka, dan menyelesaikan
Kepramukaan
14
segala tantangan dalam kehidupan untuk mengabdi kepada bangsa dan tanah
air.
c. Kelapa dapat tumbuh dimana saja, inilah yang membuktikan besarnya
dalam upaya menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. jadi
melambangkan, bahwa tiap anggota pramuka dapat menyesuaikan dirinya
dalam kehidupan bermasyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun juga.
d. Kelapa tumbuh menjulang lurus tinggi keatas dan merupakan salah satu
pohon tertinggi yang ada di indonesia, yang melambangkan bahwa tiap
anggota pramuka memiliki Cita-cita yang tinggi dan lurus yakni mulia dan
jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah terombang-ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar kelapa tumbuh kuat dan erat dalam tanah. Jadi lambang itu
mengkiaskan, tekad dan keyakinan pramuka yang berpegang pada dasar-
dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad
yang digunakannya untuk memperkuat dirinya dalam menggapai sebuah
cita-cita
f. Kelapa adalah pohon yang serba guna, dari ujung akar hingga ujung
daunnya memiliki manfaat. jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap
pramuka adalah manusia yang berguna, dan membuktikan diri dan
kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik
Indonesia.
WOSM
Kepramukaan
15
berasas pada "Janji Pramuka" Dan "Hukum Pramuka" sebagai sarana untuk
membantu membangun dunia. Berikut penjelasan dari Lambang WOSM :
Satuan Karya Pramuka yang bersifat nasional yaitu meliputi Saka Bahari,
Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Kencana
(Keluarga Berencana), Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira
Kartika. Logo atau lambang dari masing-masing Satuan Karya Pramuka
tersebut adalah sebagai berikut (klik masing-masing logo untuk memperbesar):
Kepramukaan
16
Saka Bakti Husada; Satuan Karya Pramuka Bakti Husada adalah saka di
bidang kesehatan dengan lambang atau logo:
Kepramukaan
17
Saka Kencana (Keluarga Berencana); Satuan Karya Pramuka Kencana
adalah Saka di bidang bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan
Pengembangan Kependudukan dengan lambang atau logo:
Kepramukaan
18
Saka Wira Kartika; Satuan Karya Pramuka Wira Kartika adalah Saka di
bidang kewilayahan dan bela negara dengan lambang dan logo:
Selain Saka-saka yang telah berlaku secara nasional tersebut juga terdapat
beberapa Satuan Karya Pramuka yang berlaku secara lokal di Kwartir daerah
atau Kwartir Cabang tertentu saja. Tidak menutup kemungkinan ke depannya
Saka-saka tersebut pun bisa berlaku secara nasional jika telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Logo dari beberapa Saka yang masih bersifat lokal
tersebut adalah:
Saka Bina Sosial; Satuan Karya Pramuka Bina Sosial (Kwarda Jawa
Tengah) adalah saka di bidang kesejahteraan sosial dengan lambang atau
logo:
Kepramukaan
19
Saka Pandu Wisata; Satuan Karya Pramuka Pandu Wisata (Kwarda
Jawa Tengah) adalah saka di bidang kepariwisataan dengan logo atau
lambang:
Kepramukaan
20
Itulah beberapa Satuan Karya Pramuka yang ada di Indonesia baik Saka yang
bersifat nasional (melalui penetapan Kwarnas Gerakan Pramuka) atau pun saka
yang masih bersifat lokal. Tentu masih terdapat beberapa Satuan Karya
Pramuka lokal yang belum terdaftar dalam postingan ini.
f. Seragam Pramuka
Kepramukaan
21
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang puteri
dipasang pada bagian depan topi, tepat di tengah.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Puteri lainnya serta orang dewasa wanita,
dipasang pada pici sebelah kiri depan 2 cm dari sisi depan pici tersebut.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan Pramuka
Penegak Putera, dipasang pada baret, tepat di atas bingkai baret, disebelah atas
pelipis kiri pemakainya.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Pandega dan orang dewasa pria, dipasang
pada pici hitam di sebelah kiri depan, 2 cm dari sisi depan dan 1 cm dari sisi
atas pici yang bersangkutan.
b. Lambang Pandu Dunia
WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan
Pramuka
Kepramukaan
22
Dasar setangan leher menggunakan kain berwarna putih dengan pemberian lis
berwarna
merah pada masing-masing sisi kaki segitiga. Sisi panjang segitiga tidak
menggunakan lis warna merah. Lebar lis warna merah tersebut adalah 5 cm.
Ukuran setangan leher pramuka dibedakan berdasarkan golongan usia anggota
pramuka. Yang menjadi tolok ukur pembeda adalah panjang sisi terpanjang atau
sisi alas dari segitiga sama kaki. Karena itu panjang kedua sisi kaki akan
menyesuaikan dengan panjang sisi alas.
Meskipun demikian, ukuran panjang sisi terpanjang tersebut tidak mutlak harus
diikuti. Karena yang terpenting, setelah setangan leher tersebut dilipat dan
dikenakan, ujung setangan leher bisa mencapai pinggang pemakainya. Dengan
kata lain panjang setangan leher harus disesuaikan dengan tinggi badan
pemakai.
Adapun ukuran sisi terpanjang setangan leher sebagai mana disebutkan dalam
PP No. 174 Tahun 2012 untuk masing-masing golongan anggota pramuka
adalah sebagai berikut:
Setangan leher untuk anggota pramuka siaga putra dan putri sisi panjang
berukuran 90 cm
Setangan leher untuk anggota pramuka penggalang putra dan putri sisi panjang
berukuran antara 100 - 120 cm.
Setangan leher untuk anggota pramuka penegak dan pandega putra dan putri sisi
panjang berukuran antara 120 - 130 cm.
Setangan leher untuk anggota pramuka dewasa (pembina pramuka, andalan, dan
anggota Majlis Pembimbing) putra maupun putri sisi panjang berukuran antara
120 - 130 cm.
Kepramukaan
23
d. Lambang Daerah
Logo kwartir daerah sekaligus merupakan badge dari Gerakan Pramuka di
Propinsi. Badge daerah merupakan salah satu tanda pengenal dalam gerakan
Pramuka yang ditetapkan dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
no 055 tahun 1982 dan no 005 tahun 1989. Sesuai dengan peraturan tersebut
bagde daerah berupa bentuk perisai dan bergambar ciri daerah tersebut.
e. TKK
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang menunjukkan kecakapan,
keterampilan, kemahiran, ketangkasan, atau keahlian Pramuka dalam bidang –
bidang yang khusus atau tertentu. Penggolongan TKK berdasarkan WARNA
DASAR.
Kepramukaan
24
f. TKU
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan
dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Tanda
Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya
masing-masing. Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka
Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU
tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.
Kepramukaan
25
g. Tanda Pelantikan
Tanda Pelantikan adalah tanda pengenal yang diberikan kepada seorang
Pramuka dan
dikenakan pada pakaian seragamnya, pada saat yang bersangkutan dilantik atau
diresmikan menjadi anggota Gerakan Pramuka secara sah. Tanda Pelantikan
disematkan pada saat pertama kali seseorang menjadi anggota Pramuka. Selama
itu pula berrlaku seumur hidup. Jadi setiap ada Acara Pelantikan, tidak perlu
harus menyematkan lagi tanda ini, dan cukup dengan mengucapkan Ulang Janji
Tri Satya/ Dwi Satya. Untuk Putra berbentuk segi empat, sedangkan tanda
pelantikan putri berbentu lingkaran.
h. Tanda Jabatan
Tanda Jabatan adalah Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang menunjukan
jabatan seseorang beserta hak dan kewajiban yang melekat dengan jabatan itu.
Macam Tanda Jabatan adalah sebagai berikut :
Bagi peserta didik :
Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu Utama (Pratama),
Kepramukaan
26
Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana
Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Barung, Regu, Sangga dan Reka
Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida
Tanda Keanggotaan di Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega (Ranting
sampai dengan Nasional)
Bagi anggota dewasa :
Tanda Pembina dan Pembantu Pembina (Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega)
Tanda Pelatih Pembina
Tanda Majelis Pembimbing (Gugus Depan sampai Nasional)
Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
Tanda Jabatan lainnya
Tanda Barung/Regu/Sangga
Tanda Barung Siaga
Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi
segi
Kepramukaan
27
tiga itu 4 cm.
Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota
barung yang bersangkutan.
Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu
merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna
lainnya.
i. Tanda Regu Penggalang
Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.
Tanda regu untuk : 1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan)
binatang. 2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan
menarik.
j. Tanda Sangga Penegak
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang
bersangkutan.
Tanda sangga dapat mengambil : 1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia,
seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar
dan warna seperti contoh terlampir. 2) angka romawi sebagai nomor sangga,
berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. 3) gambar siluet bunga berwarna
hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). 4) gambar
lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.
Kepramukaan
28
k. Tanda Reka Pandega
Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
Kepramukaan
29
BAB III : PENUTUP
a.Kesimpulan
Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan,
mengingat perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter
budaya Indonesia yang sudah dikagumi bangsa lain jangan sampai
pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih menyenangi
budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia
justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri.
Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.
b. Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk
lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan
yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan
kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam
kepramukaan
Kepramukaan
30
Daftar pustaka :
http://sintacamchan.blogspot.co.id/
http://mastugino.blogspot.co.id/2013/10/atribut-seragam-pramuka.html
http://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/logo-atau-lambang-saka-satuan-karya.html
http://aboutdoublr.blogspot.com/2014/03/lambang-pramuka-dan-penjelasannya.html
http://paladirgawa.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html
Kepramukaan
31