Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Guru Pembimbing
I Putu Eka Putra Sasrawan,S.Pd

Disusun Oleh:
1. Ni Made Nita Sudewi
2. Ni Komang Nadia Malini
3. Ida Bagus Ari Purnawan
4. I Made Agusartha Swaastawan

SMA NEGERI 1 MENDOYO

Tahun Ajaran
2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan yang maha kuasa atas apa yang telah dilimpahkan dan diserahkan
kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah penjas yang berjudul Atletik
Tujuan dari penulisan makalah ini tak lain yaitu untuk memenuhi tugas penjas yang
diberikan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Mendoyo

Kami pun menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah penjas yang kami buat masih
memiliki banyak kekurangan meskipun telah kami susun dengan semaksimal mungkin
sesuai arahan guru penjas. Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang sifatnya membangun sehingga makalah yang kami buat bisa menjadi lebih baik
kedepannya.

Semoga makalah yang kami buat ini juga bisa bermanfaat kepada siapa saja yang
membacanya dan juga bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan terutama bagi
kami sebagai siswa-siswi SMA Negeri 1 Mendoyo.

Mendoyo, 4 Januari 2022


 

Ida Bagus Ari Purnawan

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………..…………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………….……… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………. iii


1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………….. iii
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………………... iv
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………………………………. iv
1.4 Manfaat Penilitian…………………………………………………………………………………………………………....... iv

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………… 1
2.1 Pengertian Atletik……………………………………………………………………………………………………………… 1
2.2 Nama lain dari Atletik……………………………………………………………………………………………………...... 1
2.3 Macam-macam Atletik……………………………………………………………………………………………………….. 1
Lompat Jauh……………………………………………………………………………………………………………………. 1
Lempar Lembing……………………………………………………………………………………………………………... 2
Lari Estafet……………………………………………………………………………………………………………………... 3
Lari Marathon…………………………………………………………………………………………………………………. 4
Jalan Cepat………………………………………………………………………………………………………………………. 5
2.4 Sejarah Atletik………………………………………………………………………………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………. 7


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………….. 7
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of Sports
yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini merupakan olahraga
pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dan Dapan. Olahraga ini sangat
terkenal pada masa kejayaanya, dimulai dari negara Yunani, negara–negara dibenua Eropa
sampai Amerika dan seluruh dunia, masyarakat sangat antusias dan bersemangat dalam
memainkanya. Dalam Olimpiade, atletik merupakan cabang olahraga yang memperebutkan
banyak medali, hal ini muncul karena atletik mempunyai cabang olahraga yang banyak,
terdiri dari 4 nomor yaitu; jalan, lari, lempar dan lompat. Dari tiap-tiap nomor tersebut di
dalamnya terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Untuk nomor lari terdiri dari: lari
jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung dan lari
lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat
tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan
lontar martil.
Seiring dengan berkembangnya zaman, olahraga atletik mulai kurang diperhatikan
masyarakat. Ini dapat kita perhatikan dalam hal jumlah penonton yang mulai berkurang
antusiasmenya untuk melihat perlombaan atletik, bahkan dalam setiap perlombaan atletik
yang ada di dalam stadion hanya ada atlet itu sendiri dan para official. Ini berbanding
terbalik dengan olahraga Sepak bola yang disetiap kursi stadion dipenuhi oleh suporter
baik laki–laki maupun perempuan, dimana setiap pemain sepakbola bisa dihafal dan
dikenal oleh masyarakat sementara untuk atletik kurang begitu dikenal dikalangan
masyarakat.
Hal ini terjadi juga didalam dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani karena
daya minat siswa cukup besar pada olahraga permainan seperti olahraga dan bolavoli
darip ada olahraga atletik. Becker dalam Dikdik Zafar Sidik berpendapat bahwa pelajaran
atletik di sekolah sudah tidak lagi menjadi pelajaran yang diminati umum. Dari hal tersebut
diatas maka munculah ide- ide dari para petinggi olahraga khususnya yang membidangi
atletik berupaya untuk menyegarkan kembali olahraga atletik sehingga olahraga yang
peminatnya sudah mulai berkurang ini mampu berkembang kembali di kancah dunia dan
diminati oleh masyarakat.
Dalam pembelajaran penjas di SMA Atletik masuk dalam kurikulum pembelajaran,
yaitu dengan kompetensi dasar Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam
permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dan standar kompetensi Mempraktikkan variasi gerak dasar ke
dalam modifikasi atletik, serta nilai semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran. Yang
dimaksud dengan modifikasi atletik disini adalah kids atletik yang diajarkan sesuai dengan
tahap usia perkembangan siswa.

iii
1.2 Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari Atletik?
 Apa nama lain dari Atletik?
 Apa saja macam-macam Atletik?
 Bagaimana sejarah dari Atletik?

1.3 Tujuan Penelitian


 Atletik memiliki tujuan utama yaitu membuat tubuh menjadi sehat. Meski demikian,
jenis Atletik yang dilakukan setiap orang juga memiliki tujuan berbeda-beda, Dan
salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai suatu komponen
pendidikan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan
pengembangan jasmani.

1.4 Manfaat Penelitian


 Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya kekuatan,
daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya atau Meningkatkan
energi, baik untuk orang yang sehat atau mereka yang menderita berbagai kondisi
medis.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atletik


Atletik adalah cabang olahraga berupa aktivitas fisik (jasmani) yang dinamis dan
harmonis, termasuk di antaranya lari, lompat, jalan, dan lempae. Atletik merupakan salah
satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai suatu komponen pendidikan
yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani. Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya
kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya. Kata atletik
berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang
olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

2.2 Nama lain dari Atletik


Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of Sports
yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini merupakan olahraga
pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dan Dapan. Olahraga ini sangat
terkenal pada masa kejayaanya, dimulai dari negara Yunani, negara–negara dibenua Eropa
sampai Amerika dan seluruh dunia, masyarakat sangat antusias dan bersemangat dalam
memainkanya. Dalam Olimpiade, atletik merupakan cabang olahraga yang memperebutkan
banyak medali, hal ini muncul karena atletik mempunyai cabang olahraga yang banyak,
terdiri dari 4 nomor yaitu; jalan, lari, lempar dan lompat. . Dari tiap-tiap nomor tersebut di
dalamnya terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Untuk nomor lari terdiri dari: lari
jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung dan lari
lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat
tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan
lontar martil.

2.3 Macam-Macam Atletik


Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik, atlet harus mampu
menggabungkan kecepatan, ketangkasan, dan kekuatan untuk melompat sejauh mungkin
dari titik lepas landas atau gari lompat yang kemudian di udara dan kembali mendarat
sejauh-jauhnya dalam bak pasir. Lompat jauh memiliki tujuan yaitu melompat sejauh-
jauhnya pada arena pasir yang disediakan. Pelompat harus mempertahankan sikap
melayang selama di udara samapi pendaratan di tanah/pasir. Fasilitas melompat jauh ini
seperti bak yang berisi pasir, lintasan lari, papan tolakan, dan tempat pendaratan,
penukaran tempat mendarat haru sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolokan.

1
Teknik-teknik yang harus dipelajari dalam lompat jauh di antaranya adalah teknik awalan,
teknik untuk mendapatkan koordinasi gerak yang baik sehingga menghasilkan jarak
lompatan yang jauh. Pada tahap sikap melayang,lompat jauh memiliki tiga sikap/gaya,
yaitu gaya menggantung (hang style), gaya jongkok (squat), dan berjalan di udara (walking
in the air). Siswa dapat memilih gaya yang dianggap mudah dan sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
a. Teknik Awalan
b. Teknik Tolakan
c. Teknik Melayang di udara
1) Gaya Jongkok
2) Gaya menggantung ( Hang Style)
3) Gaya berjalan di udara
d. Teknik Pendaratan

 Lempar Lembing
Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang dari olahraga atletik
yang memusatkan pada kekuatan otot lengan untuk melemparkan lembing atau
sejenis tombak dengan material ringan dan ujung logam. Tujuan dari olahraga ini
adalah untuk melemparkan lembing sejauh mungkin. Sebelum mempraktikkannya,
ada sejumlah teknik dan aturan yang perlu Anda perhatikan saat melakukan olahraga
ini.
a. Cara Finlandia
b. Cara Amerika
c. Cara Menjepit (Tang)
Selain gaya memegang lembing, ada juga gaya dalam memulai awalan hingga
melakukan lemparan. Gaya ini focus pada langkah kaki dengan dua jenis yaitu sebagai
berikut.
A. Hop Step/Gaya Berjingkat
1) Teknik ini dimulai dengan melangkahkan kaki dengan cara berjingkat mulai
dari kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.
2) Gaya ini berdampingan dengan gaya memegang lembing cara Filandia dan
tang yang posisi lembing berada di atas bahu, baik bahwa sejajar dengan
bahu pada saat awalan maupun berada pada posisi atas lurus ke depan.
3) Gaya ini digunakan untuk menciptakan gaya dorong pada seluruh bagain
tubuh kea rah depan yang dipusatkan pada lengan pembawa lembing.
4) Pada saat melempar karena saking kuatnya daya dorong yang diciptakan
tubuh akan melompat dan jatuh kedapan setelah lembing terlempar.
5) Gaya ini secara teori biasanya akan menghasilkan lemparan kea rah tengah
lapangan atau kurang lebih lurus dengan posisi pelempar.

2
B. Cross Step/Gaya Meyilang
1) Gaya cross step atau langkah menyilang ini akan tampak pada saat atlet
smpai pada 2-3 langkah terakhir sebelum melempar.
2) Silangkan kaki dihasilkan dari putaran badan sejak hendak melempar hingga
mulai melempar. Oleh karena badan berputar dari arah kanan ke kiri,
demikian pula dengan posisi kaki sehingga tampak menyilang.
3) Gaya ini biasanya berampingan dengan gaya memenga lembing cara
Amerika yang cenderung mengarahkan ujung tombak ke atas dengan sudut
45 derajat.
4) Silangan kaki dan badan yang bersamaan lengan yang melempar akan
menghasilkan daya lempar yang kuat dengan arah yang lebih cenderung
menyamping alias tidak terlalu ke tengah.
5) Berbeda dengan gaya hop step, pada gaya cross step ini tubuh atlet tidak
akan jatuh ke depan setelah melemparkan lembing. Kalaupun tubuh jatuh,
maka tubuh tersebut akan jatuh ke samping mengikuti arah putaran tubuh
dan silangan kaki.

 Lari Estafet
Lari estafet atau lari sambung adalah salah satu cabang olahraga lari dalam
perlombaan atletik yang dilakukan beregu dan tiap pelari di regu tersebut harus
menempuh jarak tertentu sebelum memberikan tongkat penyambung lomba ke
teman satu tim yang ada di depannya. Proses ini akan diulang beberapa kali hingga
pelari terakhir di dalam tim tersebut mencapai garis finish . Tongkat penyambung
lomba yang digunakan dalam olahraga ini disebut sebagai tongkat estafet atau baton.
Perlombaan lari estafet biasanya dilangsungkan dalam dua nomor lomba, yaitu 4 x
100 m dan 4 x 400 m. Namun selain lari jarak pendek, olahraga ini juga bisa
diperlombakan dalam jarak menengah dan jauh, tergantung dari penyelenggara
lomba. Jarak menengah untuk estafet adalah 4 x 800 m dan 4 x 1500 m. Sementara
dalam jarak jauh, lari estafet maraton diperlombakan pada jarak 42.195 km dengan
jumlah peserta 6 pelari setiap regu.
1. Teknik perpindahan tongkat estafet
a. Teknik perpindahan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah
c. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas
d. Teknik perpindahan tongkat estafet dengan cara melihat (visual)
2. Posisi pelari estafet
Setelah mengetahui teknik dasar pergantian tongkat dalam lari estafet, kini Anda
perlu juga memahami tentang posisi para pelari selama pertandingan berlangsung.
Karena lintasan lari pada pertandingan resmi umumnya berbentuk oval atau
persegi panjang dengan ujung tumpul, maka keempat pelari akan berada dalam
posisi seperti berikut ini.
a. Pelari ke-1 di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan
3
b. Pelari ke-2 di daerah start kedua dengan lintasan lurus
c. Pelari ke-3 di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan
d. Pelari ke-4 di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di
garis finish.
Masing-masing pelari akan menempuh jarak yang sama. Sementara pada lomba
lari estafet yang dilakukan di jalan raya alias lari estafet maraton, setiap pelari
menempuh jarak yang berbeda, yaitu:
a. Pelari pertama: 5 km
b. Pelari kedua: 10 km
c. Pelari ketiga: 5 km
d. Pelari keempat: 10 km
e. Pelari kelima: 5 km
f. Pelari keenam: 7,195 km

 Lari Marathon
Lari Maraton merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang memiliki jarak
tempuh yang cukup jauh dalam melakukannya sehingga jarak yang akan di tempuh kurang
lebih 41,8 kilo meter di mulai dari garis start. Olahraga ini sering diadakan dalam ajang
perlombaan Olimpiade unutk membawa kemenangan dari beberapa negara yang mengikuti
olahraga tersebut. Olahraga maraton kini banyak sekali peminatnya yang akan mengenalkan
keahliannya dalah bidang olahraga tersebut sehingga lari maraton kebanyakan di ikuti dari
kalangan anak-anak dan orang dewasa laki-laki dan perempuan.
A. Teknik Dasar Lari Meraton
1. Teknik Start
a. Teknik Tahap pertama – adalah tahap persiapan dan untuk melakukannya
ada penggunaan hitungan satu. Itu artinya setelah itu pelari bersiap dengan
tubuh menghadap arah tujuan lari sambil lutut direndahkan. Pada tahap ini,
pastikan bahwa pandangan Anda juga lurus ke depan.
b. Teknik Tahap kedua – adalah teknik dalam keadaan siap seperti pada
hitungan atau aba-aba dari hakim garis start.
c. Teknik Tahap ketiga – adalah teknik dalam keadaan berlari dengan kaki ke
depan dan hitungan di mulai seharusnya sudah mulai berlari.
d. Teknik start berdiri – adalah teknik dalam keadaaan siap dan diberikan
tandan dari hitungan oleh setiap pelari.
2. Teknik Berlari
a. Pola Langkah Kaki adalah suatu hal yang dianggap paling efisien dalam
olahraga ini sehingga dapat membantu setiap pelari dengan gerakan cepat
membuat fisik lebih lelah.
b. Postur Tubuh adalah performa pada saat berlari yang ditentukan oleh bentuk
atau postur tubuh selama berlari sehingga dapat melakukannnya dengan baik.
c. Gerakan Tubuh adalah hal yang peling penting dalam olahraga ini karena
maraton sanagat diperlukan adanya gerakan tubuh yang baik.
4
d. Posisi Injakan Kaki adalah poin vital setiap pelari harus fokuskan pada posisi
injakan yang harus di perhatikan sewaktu berlari karena melangkah agak
lebih ke depan dengan stride pendek.
e. Posisi Injakan Kaki adalah poin vital setiap pelari harus fokuskan pada posisi
injakan yang harus di perhatikan sewaktu berlari karena melangkah agak
lebih ke depan dengan stride pendek.

 Jalan Cepat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jalan cepat adalah salah satu cabang
olahraga atletik yang dilombakan. Jarak tempuhnya yaitu 5 km, 10 km, 20 km, dan 50
km yang sebagian telapak kakinya harus menyentuh tanah. Olahraga jalan cepat bisa
diartikan sebagai gerakan ke depan tanpa mengalami hubungan terputus dengan
tanah.
A. Teknik Dasar Jalan Cepat
Teknik awalan atau start adalah teknik untuk memulai jalan cepat. Tahapan
melakukan start jalan cepat adalah sebagai berikut:
1. Sikap bersedia dengan berdiri di belakang garis start
2. Ketika petugas memberikan aba-aba "bersedia", letakkanlah salah satu kaki
lurus ke belakang dan kaki lainnya digerakkan ke depan (posisi masih di
belakang garis start). Adapun, posisi lutut sedikit ditekuk
3. Posisi badan lurus dan agak maju ke depan, sementara kedua tangan berada
di sisi tubuh dalam kondisi rileks
4. Berat badan ditumpukan ke kaki bagian depan
5. Ketika petugas memberikan aba-aba "ya" atau membunyikan pistol start,
gerakkanlah kaki belakang ke depan dibarengi mengayunkan tangan ke
belakang dan depan secara bergantian
B. Posisi Badan
Sikap badan yang benar ketika melakukan jalan cepat adalah menghadap lurus ke
depan. Sementara, siku membentuk sudut 90 derajat dan tangan digerakkan secara
harmonis dengan kaki.
C. Teknik Langkah Kaki
Langkah kaki saat jalan cepat adalah kaki digerakkan ke depan dengan berat badan
atau beban tubuh bertumpu pada paha. Pada saat jalan cepat dan melakukan gerak
melangkah ke depan, posisi kaki tumpu adalah kontak dengan tanah. Posisi lutut kaki
yang benar saat melakukan gerakan topang depan pada jalan cepat adalah diluruskan.
D. Teknik Akhiran (Finish)
Teknik finish yang benar dalam perlombaan jalan cepat adalah tidak langsung
berhenti ketika menyentuh garis finish. Sebakinya, tetap melakukan gerakan jalan
cepat setidaknya sampai sejauh lima meter dari garis finish. Setelah menyentuh garis
finish, gerakan bisa diperlambat sampai akhirnya benar-benar berhenti.

5
2.4 Sejarah Atletik
Sejarah atletik dunia dimulai pada tahun 400 SM yang pada saat itu bangsa Irish
telah melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan atletik pada zaman ini.
Pujangga Yunani yang bernama Humeros dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan
atletik sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Yang ditandai seperti kegiatan perlombaan
kereta kuda, adu tinju, gulat yang pada awalnya dimulai dengan perlombaan lari dan
ditutup dengan lomba lempar lembing. Yunani menyelenggarakan pesta olahraga pada
tahun 776 SM yang dinamakan Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang
dipertandingkan pada Olympiade Kuno tersebut adalah lomba lari,pentathalon, pankration,
gulat, tinju dan pacuan kuda. Seseorang yang mendapat juara pentathalon (lari cepat,
lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) pada olimpiade tersebut, maka
akan dinobatkan sebagai juara olimpiade. Ada tiga macam lomba lari yang sudah dikenal
pada zaman itu , yaitu : Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus yang jaraknya ± 185 meter
dan lakukan di dalam stadion, Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang memiliki jarak ± 2
kali jarak Stade, dan Dolichos yaitu lari jarak jauh yang memiliki jarak ± 7 sampai 24 kali
jarak Stade.
Pada awalnya olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada Abad ke-6 SM.
Iccus dan Herodicus merupakan orang yang berjasa dalam mempopulerkannya. Pada
dasarnya atletik terbagi atas berjalan, lari, lompat dan lempar. Atletik itu sendiri dikatakan
sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena atletik mengandung berbagai unsur gerakan
sehari-hari. Pada zaman primitif, untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup itu
sangat penting. Karena itu mereka hidup dengan berburu binatang liar yang memerlukan
ketangkasan, kecepatan dan kekuatan dalam melakukannya. Pada zaman itu pandangan
hidup orang primitif adalah siapa yang kuat dialah yang berkuasa, sehingga untuk melakukan
hal tersebut mereka harus berlatih jasmani. Pada perlombaan ini, telah diperkenalkan start
block yang terbuat dari parit atau tembok yang kemudian dipasang secara permanen.  Bangsa
Romawi pada tahun 186 SM, lebih banyak menyenangi para ”Gladiator”. Pada masa itu
kegiatan olahraga yang paling disenangi adalah olahraga yang menampilkan ”adu
kejantanan”.Olahraga ini menampilkan adu pedang dan pertarungan yang dapat
menimbulkan kematian.Yang mana lawannya adalah manusia maupun binatang buas, dan
mengakibatkan olahraga atletik ini dilupakan banyak orang

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas
dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari
bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.

3.2 Saran
Sebagai siswa, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu mengetahui
sejarah, nomor yang diperlombakan dan peraturan dalam atletik serta diharapkan dapat
menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan kelak.

DAFTAR PUSTAKA
 Purnomo, E. dan Dapan (2017). Dasar-Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta:
Alfamedia. ISBN 978-979-12974-1-7.
 Rahmat, Zikrur (2015). Atletik Dasar dan Lanjutan (PDF). Banda Aceh: LPPM STKIP
Bina Bangsa Getsempena. ISBN 978-602-0898-04-9.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Atletik

 http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html

 http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html

 http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.htm

Anda mungkin juga menyukai