Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Melalui proses pendidikan diharapkan mampu

mewujudkan manusia yang cerdas, kuat, terampil dan bermoral. Pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan

secara keseluruhan yang bertujuan mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek hidup sehat dan pengenalan

lingkungan hidup bersih melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu

pendidikan di sekolah, serta sebagai media untuk mendorong perkembangan

keterampilan. Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani adalah bagian dari

pendidikan secara umum yan berlangsung melalui manusia dan menghasilkan

pola-pola individu yang bersangkutan. Salah satu aktivitas gerak dalam

pendidikan jasmani adalah atletik. Karena sudah masuk dalam kurikulum

pendidikan jasmani, sehingga wajib untuk mengikuti pembelajaran tersebut dan

salah satunya adalah pembelajaran lompat jauh.

Pada lompat jauh untuk mendapatkan hasil maksimal, sangat dipengaruhi oleh

kompoen fisik diantaranya, kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, daya ledak,

keseimbangan, keterampilan dan koordinasi. Namun disisi lain pada

1
pembelajaran penjas selain meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan

motorik (fisik) kemampuan psikologi siswa juga diharapkan dapat meningkat.

pembelajaran penjas selain meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan

motorik (fisik) kemampuan psikologi siswa juga diharapkan dapat meningkat.

Salah satu aspek psikologi yang penting adalah rasa percaya diri. Rasa

percaya diri adalah sikap positif seseorang individu yang mendorong dirinya

untuk mengembangkan penilaian positif baik diri sendiri maupun terhadap

lingkungannya atau situasi yang dihadapinya. Percaya diri merupakan rasa

percaya dan kesanggupan untuk mencapai prestasi tertentu. Rasa percaya diri

merupakan faktor penting yang dapat menimbulkan keberhasilan antara sukses

atau gagal. Adapun aspek-aspek pecaya diri yang itnggi bahwa seseorang itu

merasa memiliki kompetensi yakni mampu dan percaya bahwa dia bisa,

mempunyai pengalaman yang lebih, potensi aktual, prestasi serta harapan yang

realistis terhadap diri sendiri.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mucul sebuah

permasalahan pada siswa kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta dalam proses

pembelajaran lompat jauh ditemukan beberapa masalah, diantaranya siswa

merasa malu, minder, kurang percaya diri untuk melakukan lompatan, dan ada

juga yang merasa ragu bahkan takut untuk melakukan lompatan. Dalam hal ini

peneliti ingin mengetahui selain dari komponen fisik, apakah kemampuan

lompat jauh siswa di SMA Negeri 3 Purwakarta juga dipengaruhi oleh faktor

psikologi yaitu rasa percaya diri pada siswa. Berdasarkan dari uraian latar

belakang diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

2
“Hubungan rasa percaya diri terhadap pembelajaran lompat jauh pada siswa

kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan dalam berbagai hal dan untuk menghindari

meluasnya masalah, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

a. Rasa percaya diri siswa kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta.

b. Kemampuan lompat jauh pada siswa kelas X di SMA Negeri 3

Purwakarta”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka

dalam penelitian ini peniliti dapat merumuskan masalah sebagai beriku : Apakah

terdapat hubungan rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat jauh pada

siswa kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan penelitian di atas, maka mengingat

suatu penelitian walau bagaimanapun sederhananya tetap memiliki tujuan.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa kelas X

di SMA Negeri 3 Purwakarta

3
D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi maupun pengetahuan

yang bermanfaat serta dapat memberikan wawasan keilmuan yang berarti

untuk pengembangan pembelajaran lompat jauh khususnya di sekolah

SMA Negeri 3 Purwakarta

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan masukan pada guru

khususnya guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 3 Purwakarta

b. Bagi Siswa

Melalui penelitian ini siswa diharapkan saat belajar secara efektif dalam

meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang

positif bagi perkembangan dan peningkatan kualitas sekolah.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Atletik

1. Pengertian atletik

Dalam  dunia  olahraga,  dikenal  banyak sekali cabang olahraga, antara

lain  adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang

olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan  penting, karena gerakan-

gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik dari

bahasa Yunani, yaitu  Athlon  yang artinya pertandingan, perlombaan,

pergulatan  atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya

dinamakan  Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa

atetik adalah salah  satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan yang

meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar.  Dengan mengikuti

kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh  berbagai pengalaman yang sangat

berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan

atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya

tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta

bertanggung jawab.

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata  Atletik

berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes", pada awalnya

olahraga atletik diadakan bertujuan untuk menunjukan siapa yang terkuat,

5
tercepat dan tertinggi  (Portius, Altius dan Stius) dari yang lainya. Atletik

merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada

776 SM. Atletik disebut juga sebagai Ibu dari terkuat, tercepat dan tertinggi 

(Portius, Altius dan Stius) dari yang lainya. Atletik merupakan cabang olahraga

yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Atletik disebut juga

sebagai Ibu dari olahraga lain nya (Mother Of Sport) karena atletik merupakan

dasar gerakan dari cabang olahraga lainnya.

2. Sejarah Atletik

Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan 

olahraga Atletik. Atletik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "Athlos" artinya

adalah Lomba. Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon

atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba. Pada sebuah Buku Odysus

karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat berkunjung ke

kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan

mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang

diperlombakan seperti lompat, lari, lempar cakram, gulat dan tinju.

Sedangkan pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade.

Dalam lomba tersebut pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon. Olympiade

yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang

bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang

ini cabang atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.

Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di

Stockhom, Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5,

6
Organisasi tersebut bernama IAAF (International Assosiation of Athletic

Federation). Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950,

pada tahun tersebut Indonesia mendirikan PASI (Persatuan Atletik Seluruh

Indonesia.

3. Nomor-nomor dalam Atletik


a. Lari
Lari adalah Gerakan melangkah dengan kecepatan tinggi, akan tetapi lari

sangatlah berbeda dengan melangkah dikarenakan ketika kita melakukan lari kaki

tidak bersamaan menyentuh tanah seperti kita berjalan. dalam

Olahraga Atletik lari menjadi salah satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi

kedalam 3 (tiga) macam diantaranya :

1). Lari jarak pendek

 a). putra: 100 m, 200 m, dan 400 m

 b). putri; 100 m, 200 m, dan 400 m

2). Lari Jarak Menengah

 a).  Putra : 800 m, 1500 m,, dan 3000 m

 b).  Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m

3). Lari jarak Jauh  Putra dan Putri 5000 dan 10000 m.

b. Lempar

Lempar adalah melontarkan sejauh-jauhnya suatu benda. Lempar termasuk

ke dalam nomor yang di pertandingkan dalam cabang olahraga atletik, ada tiga

nomor lempar yang di pertandingkan dalam cabang olahraga atletik yaitu, lempar

lembing, lempar cakram dan tolat peluru.

7
Untuk lempar lembing alat yang digunakan berupa tongkat yang terbuat

dari bamboo atau kayu dengan ujung yang runcing agar tongkat yang di

lemparkan tersebut dapat menancap pada area lemparan. Kemudian lempar

cakram menggunakan alat yang terbuat dari karet yang berbentuk pipih seperti

pesawat UFO. Sedangkan tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau

mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari

logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk untuk mencapai jarak

tolakan yang sejauh-jauhnya.

c. Lompat

Lompat adalah bergerak yang diawali dengan awalan, tolakan, melayang

dan mendarat. Lompat merupakan salah satu nomor di cabang olahraga atletik.

Ada empat nomor yang di pertandingkan dalam cabang olahraga atletik ini

yaitu, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit dan lompat jauh.

Lompat tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang

berada di kedua tiangnya. Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang

pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-

masing atlet. Kemudian lompat galah merupakan Suatu lompatan yang

dilakukan dengan bantuan galah untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-

tingginya. Selanjutnya adalah lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai

hop, langkah dan melompat atau melompat, lompat dan melompat) adalah

sebuah trek dan lapangan olahraga, mirip dengan lompat jauh, tetapi melibatkan

sebuah “hop, langkah dan melompat” rutin, dimana pesaing berjalan menyusuri

jalur dan melakukan lompatan, satu langkah dan kemudian melompat ke dalam

8
lubang pasir. Dan lompat jauh merupakan peristiwa dimana atlet

menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk

melompat sejauh-jauhnya.

B. Lompat Jauh

1. Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan

tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan

lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mugkin ke sebuah titik

pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai

kebatas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.

Lompat jauh adalah suatu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang

paling popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia,

termasuk olimpiade. Menurut Mark Guthrie (2008:102) “lompat jauh adalah suatu

gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama

mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan

jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-

jauhnya”.

Kemudian Nanang Sudrajat (1994:105) mengemukakan “bahwa Lompat

jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk

mencapai jarak sejauh-jauhnya”. Pendapat lain dari Jonath dalam Mark Gutrhrie

(2008 : 102) menyatakan “bahwa unsur utama lompat jauh dengan awalan adalah

lari awalan/ ancang-ancang, bertolak, melayang di udara dan mendarat”. Masing-

9
masing bagian itu memiliki gaya gerakannya sendiri yang menyumbangkan

pencapaian jarak lompatan.

Lebih jauh Jess Javer (1999 : 32) mengemukakan “lompat jauh adalah

memperhitungkan pusat gravitasi (gaya berat) ari tubuh si pelompat di udara pada

kecepatan maksimum dengan arah sesuai tujuan”. Kekuatan dan percepatab pada

saat take off (memindahkan kecepatan horizontal ke gerakan bersudut).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa lompat

jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara

melompat dengan menggunakan salah satu kaki sebagai tolakan, kemudian

melayang di udara dan melakukan pendaratan dengan jarak sejauh-jauhnya.

2. Teknik Lompat Jauh

Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,

melayang dan mendarat. Uraian mengenai keempat fase gerakan dalam lompat

jauh adalah sebagai berikut :

a. Awalan atau ancang-ancang

Gambar 2.1 : awalan / Ancang-ancang


Sumber : www.volimaniak.blogspot.com

10
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang

setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Latihan kecepatan

awalan dapat dilakukan dengan latihan-latihan sprint 10-20 meter yang dilakukan

berulang-ulang. Panjang langkah, jumlah langkah, dan kecepatan berlari dalam

mengambil awalan harus selalu sama. Menjelang tiga sampai empat langkah

sebelum balok tungku, seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapat

melakukan tumpuan dengan kuat. Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.

Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari

45 meter. Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai

berikut :

1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.

2) Tambah kecapatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum

bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.

3) Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah akhir ancang-ancang.

b. Tumpuan atau tolakan

Tumpuan atau tolakan erupakan suatu gerakan yang penting untuk

menentukan hasil lompatan yang sempurna. Badan sewaktu menumpu jangan

terlalu condong seperti halnya melakukan lari atau ancang-ancang. Tumpuan

harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng atau

goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari

tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat.

11
Gambar 2.2 : Tolakan
Sumber : www.dosenpendidikan.com

Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga

menjaga keseimbangan badan. Kaki ayun digerakan secara aktif agar membantu

menaikan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik

tumpuan. Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagi berikut :

1) Ayunkan paha dan kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.

2) Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melkukan

tolakan.

3) Bertolaklah ke depan dan keatas.

4) Sudut tolakan 45 derajat.

c. Melayang di udara

Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan

dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan

12
Gambar 2.3 : Melayang
Sumber : www.penemuanterbaru.com

Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang pertama,

melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun

mengangkat lutut setinggi-tingginya dan di susul oleh kaki tumpu dan kemudian

sebelum mendarat kedua kaki dibawa kea rah depan. Yang kedua, melayang

dengan sikap bergantung cara melakukannya yaitu waktu menumpu kaki ayun di

biarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan

sikap lutut di tekuk sambil pinggul didorong ke depan dan kemudian kedua lengan

direntangkan ke atas. Keseimbangan perlu diperhatikan agar tetap terpelihara

hingga mendarat.

d. Mendarat

Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu

diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti

dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke

belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.

Gambar 2.4 : Mendarat

13
Sumber : www.ezdudul.wordpress.com

Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukan dengan

lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan

melampauin titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan

lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat.

Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.

3. Perlengkapan dan alat-alat lompat jauh

Adapun perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan dalam lompat jauh adalah :

a. Lintasan dengan lebar minimum 1,22 meter dan panjang antara 30-45 meter.

b. Papan tolakan berukuran panjang 1,22 meter, lebar, 20 cm, dan tinggi 5 cm.

c. Papan plastisin fungsinya untuk mencatat bekas kaki apabila berbuat

kesalahan menolak. Papan plastisin harus dibuat dan dicat putih harus datar

dengan tanah, dan harus ditanam sekurang-kurangnya satu meter dari tepi

depan bak pasir pendaratan.

d. Tempat mendarat mempunyai ukuran lebar minimum 2,75 meter, jarak

antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan dengan panjang 10

meter. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi atau

datar dengan sisi papan atas tolakan.

14
Gambar 2.5 : Lapangan Lompat Jauh
Sumber : www.tutorialolahraga.com

4. Peraturan umum

Setiap cabang olahraga mempunyai peraturan umum, tidak terkecuali

dengan cabang olahraga atletik nomor lompat yaitu lompat jauh. Beberapa

peraturan umum dalam lompat jauh yaitu :

a. Jika peserta dalam perlombaan lebih dari delapan orang, maka setiap

peserta medapat giliran melompat sebanyak tiga kali lompatan.

b. Jika peserta kurang dari delapan orang maka setiap peserta medapat

giliran melompat sebanyak enam kali lompatan.

c. Jika peserta lompat lebih delapan orang atau kurang dari delapan orang

diambil tiga yang terbaik

d. Setiap hasil lompatan diukur dari titik bekas terdekat di bak pasir.

Pendaratan yang dibuat dari bagian badan ke bekas tolakan dalam posisi

siku terhadap garis tolakan tersebut.

e. Setiap pelompat diberi waktu satu kali giliran lompat hanya 1,5 menit.

Lompatan yang pertama bila juri mengatakan tie ditentukan dengan hasil

lompatan terbaik yang kedua. Jika masih sama tie dilihat dari lompatan

15
terbaik kedua. Bila masih sama tie dilihat dari lompatan terbaik ketiga,

dan seterusnya.

C. Percaya Diri

1. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi

berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan

berfikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir

dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Percaya

diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang

harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri

haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang yang mengalami

kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar benar

mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi

untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan

dirinya untuk mengambangkan penilain positif baik terhadap diri sendiri maupun

terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa

individu mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa

percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek

kehidupan dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya

bahwa dia bisa karena di dukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta

harapan yang realistic terhadap diri sendiri.

16
Menurut Surya (2007:56) “Rasa percaya diri merupakan sikap mental

optimisme dari kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan

segala sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada

situasi yang dihadapi.

Angelis (2000:10) mengemukakan bahwa “Rasa percaya diri merupakan

suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus

dihadapi dengan berbuat sesuatu”. Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran

bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus

dilakukan. Kepercayaan diri itu akan dating dari kesadaran seorang individu

bahwa individu tersebut memlilki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan

yang ia ingin tercapai. Demikian pula Saranson dalam Surya (2007:57)

menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan fungsi langsung dari interprestasi

diri seseorang terhadap kemampuannya. Hal ini mendorong indvidu untuk

melalukukan sesuatu yang berkaitan dengan keberhasilan.

Lebih jauh Hakim (2005:6) menyatakan bahwa “Rasa percaya diri adalah

satu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai

tujuan dalam hidupnya”. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis

dengan kelebihan yang dimiliki dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Orang yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelbihan dan

kelemahan yang dimilkinya. Kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya

merupakan hal yang wajar dan sebagai motivasi untuk mengambangkan kelebihan

17
yang dimilikinya bukan dijadikan penghambat atau penghalang dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak hal yang dapat dilakukan dan banyak juga kemampuan yang dapat

dikuasai seseorang dalam hidupnya. Tetapi jika kepercayaan diri pada hal-hal

tersebut maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang betul-betul

percaya diri. Hal ini karena orang tersebut hanya akan mempercayai dirinya

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dilakukan dan beberapa

keterampilan tertentu saja yang dikuasainya. Kepercayaan diri diperoleh dari

pengalaman hidup dan berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu

dengan baik. Dengan kepercayaan diri yang baik sesorang akan dapat

mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Percaya diri itu lahir

dari kesadaran bahwa ketika seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu,

sesuatu itu pula yang akan dilakukan. Artinya keputusan untuk melakukan sesuatu

dan sesuatu yang dilakukan itu bermakna bagi kehidupannya.

Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki

kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena didukung oleh

pengalaman, potensi aktual, prestasi harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa percaya

diri adalah keyakinan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu untuk melakukan

suatu tindakan, serta memiliki pengharapan yang realistis bahkan ketika

harapanya tidak terwujud mereka tetap berpikiran pisitif dan dapat menerimanya.

Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada

18
kemampuaanya, karena itu orang-orang seperti itu seringkali menutup dirinya

terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.

2. Sumber Rasa Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri ditandai dengan adanya kelemahan-kelemahan

yang ada dalam individu yang menghambat dalam pencapaian tujuan

hidup,misalnya saja mencapai prestasi belajar. Ada beberapa kelemahan yang

menjadi sumber rasa tidak percaya diri kelainan fisik atau cacat, ekonomi kurang,

status sosial, kalah dalam persaingan, intelektual yang kurang, pendidikan yang

rendah, perbedaan lingkungan,tidak mudah bergaul, kurang siap dalam

menghadapi situasi dan kondisi, sering gugup, sering menhindar atau pemalu.

Gejala-gejala tidak percaya diri mula-mula munculkarena adanya

ketakutan, keresahan, khawatir, rasa tidak yakin yang diiringi dengan jantung

berdebar kencang dan tubuh gemetar, ini bersifat psikis atau lebih didorong oleh

masalah kejiwaan anak dalam merespon rangsangan dari luar dirinya. Akibatnya

anak menjadi tertekan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan konsentrasi

pikiran, melemahkan motivasi dan daya juang anak. Sampai pada akhirnya anak

tidak mampu mengaktualisasikan kemampuannya dengan baik.

3. Proses terbentuknya rasa percaya diri

Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri merupakan sebuab proses

psikologis. Dalam perjalanan hidupnya manusia harus mengalami proses belajar.

Sikap dan perasaan seseorang juga mengalami perkembangan sejalan dengan

proses belajar yang dialami. Demikian juga halnya dengan rasa percayaan din

19
pada seseorang bukanlah suatu sifat turunan yang langsung dimiliki tanpa adanya

proses belajar.

Ketika masa kanak-kanak rasa percaya diri terbentuk dengan adanya sikap

penerimaan, penghargaan, dan kasih sayang dan keluarga. Namun tidak berhenti

sampai disitu saja, karena anak anak mengalami masa remaja, dewasa dan

seterusnya. Pada setiap masa ini lingkungan dan masalah yang dihadapi juga

benibah dan memberi andil bagi perkembangan kepribadian seseorang.

Bagaimana lingkungan memperlakukannya dan bagaimana cara dia mengatasi

masalah menjadi suatu acuan dalam menilai dm sendin sebagai orang yang

mampu atau tidak.

Rasa percaya diri akan membuat seseorang mudah menyesuaikan dengan

lingkungan baru, memiliki pegangan hidup yang kuat dan mampu

menyumbangkan potensinya. la juga mampu belajar dan bekerja keras untuk

mencapai kemajuan dan penuh keyakinan terhadap peran yang dijalaninya.

Penjelasan di atas secara ringkas dapat disimpulkan bahwa terbentuknya

kepercayaan diri dipengaruhi oleh :

a. Pengenalan fisik

Bagaimana seseiorang menilai dan menerima fisiknya. Penolakan terhadap

fisik yang dimiliki akan menimbulkan kekecewaan dan rasa rendah diri.

b. Pengenalan akan konsep diri

Pengertian mengenai siapa dan bagaimana dinnya menipakan landasan

terbentuknya rasa percaya din. Perasaan bahwa dirinya berharga dan memiliki

20
kemampuan mengatasi permasalahan yang ada akan mengarahkan untuk

peningkatan rasa percaya diri.

c. Penerimaan atau perlakuan lingkungan

Keluarga lingkungan sosial pertama dan yang paling berpengaruh dalam

pembentukan kepercayaan diri seseorang. Interaksi dengan lingkungan sosial

yang lebih luas juga turut membentuk kepercayaan diri.

4. Perkembangan Kepercaan Diri

perkembangan kepercayaan diri diawali dengan pengenalan diri secara

fisik, bagaimana seseorang menilai dirinya, menerima atau menolaknya.

Selanjutnya menimbulkan rasa puas atau sebaliknya rasa rendah diri dan hal ini

akan mempengaruhi perkembangan mental seseorang. Perkembangan konsep diri

dan harga diri yang sehat akan berpengaruh positif terhadap perkembangan

kepercayaan diri.

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu

harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat

bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang

percaya diri yang dialaminya. Secara garis besar menurut Hakim (2002 : 9)

terbentuknya rasa percaya diri yang kuat melalui proses berikut:

a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan


yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan
melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan
memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau sulit
menyesuaikan diri.

21
d. Pengalaman dalam menjalani aspek kehidupan dengan menggunakan
kelebihan yang ada pada dirinya.

Bagaimana cara menghilangkan sifat rendah diri terutama pada remaja.

Meningkatkan rasa percaya diri adalah cara paling ampuh untuk menghilangkan

sifat rendah diri. Ketika kita sudah mampu memperoleh kepercayaan diri, maka

dengan sendirinya, sifat rendah diri itu akan hilang. Ingat, rendah diri berbeda

dengan rendah hati. Rendah diri adalah sifat buruk yang terjadi sebab seseorang

tidak memiliki rasa percaya diri yang bagus. Sedangkan rendah hati adalah sifat

baik di mana seseorang bisa lebih menghargai dirinya dan orang lain di

sekitarnya. ada beberapa tips yang bisa dijalani untuk meningkatkan kepercayaan

diri.

a. Berkonsentrasi pada kekuatan bukan pada kelemahan.

Keyakinan berasal dari dalam. Anda harus berkonsentrasi pada hal-hal

positif tentang diri anda. Menulis sepuluh hal positif tentang diri anda.

Memusatkan perhatian pada potensi. Ini adalah alasan Anda harus

mencintai diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri sendiri. Memberikan

penghargaan sendiri untuk setiap hal positif yang Anda tulis tentang diri

anda. Ingat, Anda seseorang spesial.

b. Mencoba hal baru. Pengalaman baru dapat memberikan keyakinan dengan

membantu Anda tumbuh sebagai orang. Anda tidak perlu mengambil

skydiving atau apapun drastis seperti itu. Memulai hobi baru atau

mengambil kelas yang lebih besar untuk membantu Anda

mengembangkan keterampilan abadi anyway. Pendekatan pengalaman

22
baru sebagai kesempatan untuk belajar, bukan kesempatan untuk menang

atau kalah. Melakukan hal tersebut akan membawa Anda peluang baru dan

dapat meningkatkan rasa penerimaan diri.

c. Menggunakan citra positif. Jalan untuk diri sendiri terutama adalah sebuah

latihan mental. Visualisasi sendiri sebagai orang yang percaya diri adalah

salah satu cara untuk membuat yakin mentalitas. Citra Positif adalah cara

lain untuk membangun kepercayaan diri. Dan jangan memberikan ruang

untuk berkembangnya pikiran negatif.

d. Meningkatkan skill percakapan. Meningkatkan kemampuan bicara dapat

membantu Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam situasi

sosial yang lebih besar akan mengakibatkan keyakinan secara keseluruhan.

Jika Anda memelihara kontak mata dan menjadi pendengar yang baik,

Anda juga akan mengeluarkan aura yang lebih percaya diri.

e. Jadilah diri sendiri. Dasar memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan diri. Anda harus percaya

dengan diri anda, dari kepribadian Anda, agar dapat benar-benar yakin

bahwa anda bisa dan mampu. Memang kita suka tidak percaya diri dengan

kemampuan diri kita sendiri atau dengan fisik kita sendiri. Tapi sebelum

tidak peracya diri, lihatlah orang-orang yang memiliki cacat tubuh tapi

dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari dengan penuh semangat dan

percaya diri. Saya yang tidak memiliki cacat tubuh, suka malu sendiri jika

membandingkan saya dengan mereka.

23
5. Faktor-faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

a. faktor internal meliputi :

1). Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali

dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu

kelompok. konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri.

Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep

diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan

memiliki konsep diri positif.

2). Harga diri. Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri

sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara

rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan

dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung

melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya

mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan

tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang

percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis

dalam pergaulan.

3). Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada

kepercayaan diri. Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya

harga diri dan percaya diri seseorang, ketidakmampuan fisik dapat

menyebabkan rasa rendah diri.

24
4). Pengalaman hidup. Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang

mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa

rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak

aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian.

b). Faktor eksternal meliputi :

1). Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.

Tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa

dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang

pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak

perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu

memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya

dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

2). Pekerjaan. Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian

serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri

dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh.

Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan

kemampuan diri.

3). Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan

lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima

dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi

dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi.

Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma

25
dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri

berkembang.

Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari

pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.

Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang

selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan

individu kurang percaya diri.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor

yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan keadaan fisik. Faktor

eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup.

D. Kerangka Berpikir

Rasa percaya diri pada dasarnya merupakan suatu keyakinan untuk

menjalani kehidupan,mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan sendiri

pada diri sendiri bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu. Artinya

keyakinan dan percaya diri hanya timbul pada saat seseorang mengerjakan sesuatu

yang memang mampu dilakukannya. Pada dasarnya seseorang merasa puas pada

dirinya sendiri hanya pada saat melakukan suatu kegiatan, perjaan atau

menyalurkan kemampuannya.

Banyak hal yang dapat dilakukan dan banyak juga kemampuan yang dapat

dikuasai seseorang dalam hidupnya, tetapi jika hanya percaya diri pada hal-hal

tersebut maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang betul-betul

percaya diri. Hal ini karena orang tersebut hanya akan mempercayai diri terhadap

26
hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dilakukan dan beberapa keterampilan

tertentu saja yang dikuasainya. Rasa percaya diri diperoleh dari pengalaman hidup

dengan kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Dengan kepercayaan diri

yang baik seseorang akan dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada

didalam dirinya. Percaya diri itu lahir dari kesadaran bahwa ketika seseorang

memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang akan dilakukan.

Artinya keputusan untuk melakukan sesuatu dan sesuatu yang dilakukan itu

bermakna bagi kehidupannya.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan faktor

fisik memang sangat dibutuhkan, namun tujuan penjas selain dapat meningkatkan

gerak motorik siswa faktor psikologis siswa juga dapat meningkat. Salah satu

aspek psikologi yang penting adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri adalah

sikap positif seseorang individu yang mendorong dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif baik diri sendiri maupun terhadap lingkungannya atau situasi

yang dihadapinya.

Lompat jauh adalah salah satu nomor di cabang olahraga atletik yang

paling sering dilombakan di berbagai kompetisi baik ditingkat amatir maupun

dunia seperti olimpiade. Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat ke

depan atas yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak

sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak

lompatan sejauh mugkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.

Dalam pembelajaran lompat jauh siswa sering kali merasa malu, minder

dan kurang percaya diri saat melakukan lompatan. Melalui penelitian ini

27
diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam kemampuan

melakukan lompat jauh. Karena jika rasa percaya diri siswa meningkat, maka

kemampuan melompat jauh pun akan meningkat.

E. Hipotesis

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 96): “Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori

yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut: “Terdapat hubungan rasa percaya diri terhadap kemapuan lompat jauh

pada siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta”

28
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu pendekatan. Dalam penelitian ini

menggunakan penelitian kuantitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan

kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan dalam penelitian untuk meneliti

pada filsafat postivisme digunakan untuk meneliti ada populasi atau sampel

tertentu teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Sehubungan dengan masalah penelitian ini, maka peneliti mempunyai

rencana kerja atau pedoman pelaksanaan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Hubungan dengan penelitian kuantitatif adalah dengan

penelitian yang akan diteliti karena peneliti bermaksud untuk mengetahui

hubungan rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa kelas X

di di SMA Negeri 3 Purwakarta.

2. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu metode penelitian untuk meneliti

penelitian yang akan dilaksanakan. Penelian ini menggunakan metode

korelasional. Metode korelasional merupakan metode penelitian yang mencari

hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

29
Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada

satu yang berhubungan dengan variabel yang lainnya. Jika pada metode ini, hanya

dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih

dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini,

pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn

korelasi atau koefisien determinasi.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian

dengan menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel,

pengumpulan data serta analisa data. Desain penelitian yang digunakan adalah

paradigma sederhana. yang dipilih atas pertimbangan tertentu (tidak dipilih

seacara acak). Menurut sugiyono (2014:42) “Paradigma sederhana ini terdiri atas

satu variabel independen dan dependen”.

X Y

Gambar 3.1
Sumber : Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

Keterangan:

1. X : Rasa percaya diri siswa

2. Y : Kemampuan lompat jauh siswa

30
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan data yang disebut

populasi dan sampel penelitian. Mengenai populasi oleh Sugiyono (2013:80)

dijelaskan sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah objek atau dijadikan sumber data dari suatu

penelitian. Peneliti bermaksud mengetahui hubungan rasa percaya diri terhadap

kemampuan lompat jauh pada siswa kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta.

Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Putra dan Putri

Kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta yang berjumlah 320 orang siswa.

2. Sampel

Sampel menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau

populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2013:81) bahwa : “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk

itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Dalam penelitian ini pengambilan sampling digunakan teknik purfosive sampling.

Menurut Sugiono (2014:85) purfosive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 43 orang siswa yang mengikuti pembelajaran dalam dalam kemampuan

lompat jauh. Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Sampel siswa kelas X di SMA Negeri 3 Purwakarta

31
2. Sampel berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

3. Sampel dalam keadaan sehat.

4. Sampel mengetahui dan menguasai kemampuan lompat jauh.

D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka peneliti

membuat definisi operasional atau batasan istilah agar terhindar dari kesimpang

siuran istilah-istilah dalam judul peneliti ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Rasa Percaya Diri

Jadi kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengambangkan penilain positif baik terhadap diri

sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Dengan

kepercayaan diri yang baik seseorang akan dapat mengaktualisasikan potensi-

potensi yang ada dalam dirinya. Percaya diri itu lahir dari kesadaran bahwa ketika

seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang akan

dilakukan. Artinya keputusan untuk melakukan sesuatu dan sesuatu yang

dilakukan itu bermakna bagi kehidupannya.

Jadi rasa percaya diri adalah sebuah rasa yang membuat seseorang mampu

dan yakin untuk melakukan sesuatu. Rasa percaya diri tersebut akan membantu

siswa dalam melakukukan proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan, sedangkan peran guru disini hanya sebagai fasilitator dan motivator

yang mengarahkan proses pembelajaran agar belangsung dengan kondusif dan

32
memotivasi siswa dan adanya interaksi antara pengamat dan pelaku pada saat

pembelajaran berlangsung.

4. Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan suatu nomor lompat dari cabang olahraga atletik

yang paling popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia,

termasuk olimpiade lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik yang

dilakukan dengan cara melompat dengan menggunakan salah satu kaki sebagai

tolakan, kemudian melayang di udara dan melakukan pendaratan dengan jarak

sejauh-jauhnya. Guru yang membuat keputusan tentang bentuk, tempo, urutan,

melompat dan tujuan proses belajar mengajar untuk setiap tahap proses belajar

mengajar. Kebebasan siswa dalam proses pembelajaran hanya kepada mau atau

tidaknya mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan

menimbulkan rasa ketertarikan terhadap pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan serta memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam

berolahraga di sekolah maupun di luar sekolah.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang

menggunakan suatu metode. Menyusun instrumen penelitian dapat dilakukan

peneliti jika peneliti telah memahami benar penelitiannya. Pemahaman terhadap

33
variabel atau hubungan antar variabel merupakan modal penting bagi peneliti agar

dapat menjabarkan menjadi sub variabel, indikator, deskriptor dan butir-butir

instrumennya. Agar penelitian menjadi lebih konkret, maka perlu adanya data.

Tujuannya untuk mengetahui rasa percaya diri tehadap kemampuan lompat jauh

siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket).

Menurut Arikunto (2010:194) “Kusioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

untuk memperoleh informasi dari reponden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui.

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Percaya Diri

Variabel Dimensi Indikator


Rasa percaya diri 1. Tekad 1. Optimis
2.Kemauan yang kuat
2. Kesadaran 1. Bertanggung jawab
2. Fokus
3. Keyakinan 1. membuat kputusan
4. Mental 1. konsentrasi
5. Pengalaman 1.tidak mudah menyarah
2. yakin pada kemampuan yang
dimiliki

34
Tabel 3.2
Indikator dan Butir Tes Rasa Pecaya Diri

N Indikator Rasa Percaya Diri Nomor Butir Soal Jumlah


O
1 Optimis 1,2,3,4 4
2 Kemauan yang kuat 5,6,7,8 4
3 Bertanggung jawab 9,10,11,12 4
4 Fokus 13,14,15,16 4
5 Membuat Keputusan 17,18,19,20 4
6 Konsentrasi 21,22,23,24 4
7 Tidak Mudah Menyerah 25,26,27,28 4
8 Yakin pada kemampuan yang 29,30,31,32 4
dimiliki
Jumlah 32

Berdasarkan dari kisi-kisi diatas, maka tanggapan yang diberikan oleh

sampel dalam menjawab pertanyaan positif bila menjawab SS = 5, S = 4, RG = 3,

TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif bila menjawab SS = 1, S =

2, RG = 3, TS = 4, STS = 5.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Menurut Nazir (2009:174)

“Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

35
memperoleh data yang di perlukan. Langkah-langkah dalam pengumpulan data

yaitu :

a. Menguji validitas dan reliabilitas instrument berupa kuesioner (angket) pada

kelas kelas X MIA 1

Alat yang dibutuhkan :

1) Ruangan kelas

2) Butir soal (angket)

3) kursi dan meja

4) Alat tulis

Hal-hal yang dilakukan :

a) Prosedur pelaksaan pengujian validitas dan reliabilitas : Sebelum menjawab

soal-soal (angket), siswa diberi penjelasan terlebih dahulu. Pengisian soal

dilakukan di kelas. Seluruh siswa kelas X MIA 1 mengikuti pengisian soal

(angket).

b) sampel melakukan tes kemampuan lompat jauh untuk mengetahui adakah

hubungan rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat jauh.

Alat yang dibutuhkan :

(1) Lapangan lompat jauh

(2) Peluit

(3) Meteran

(4) Alat tulis

36
c) Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kepada siswa kelas X

MIA 1 dan dilakukan tes lompat jauh pada sampel, kemudian sampel

diberikan angket yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya.

F. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam penelitian ini sesuai dengan

metode survey dengan menggunakan desain penelitian paradigma sederhana

adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan penelitian.

2. Menetapkan subjek penelitian, yakni populasi dan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian.

3. Membuat butir-butir soal kuesioner (angket)

4. Melakukan uji validitas dan reliabilitas, dengan menggunakan rumus :

a. Validitas

b. Reabilitas

rtt = ( MM−1 )(1− vxvt )


5. Mengolah dan menganalisis data

6. Membuat kesimpulan

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data

37
dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Adapun langkah-langkah

analisis data adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata

x̄=
∑ x
1

x̄ = Nilai rata-rata yang dicari

∑ x1 = Jumlah skor yang didapat

n = Banyak sampel

2. Menghitung simpangan baku

S=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1

Arti tanda-tanda tersebut adalah :

S = Standar deviasi yang dicari

∑¿ ¿ = Jumlah dari

XI = Nilai skor sample

X̄ = Nilai rata-rata

n = Banyak sampel

3. Uji normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari basil pengukuran

tersebut normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji nornalitas Liliefors.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

38
a. Pengamatan XI, X2, ........,Xn dijadikan bilangan baku ZI, Z2, ......, Zn

dengan rumus :

X− X̄
Z=
S

Keterangan:

X = Rata-rata sampel

S = Simpangan baku sampel

X̄ = Nilai skor sampel

b. Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku, kemudian

hitung peluang.

F (Zi) = P = (Z ≤ Zi)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2……., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan lah S (Zi), maka :

banyaknya Z1 , Z 2 ,. . .. .. . .. Z n ≤Z 1
S ( Zi )=
n

d. Hitung selisih F (Zi) dengan S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo dengan nilai kritis L yang diambil

dari tabel taraf nyata yang dipilih.

1) Hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel

adalah populasi berdistribusi tidak normal.

2) Hipotesis diterima apabila Lo < L tabel

39
Kesimpulan adalah populasi berdistribusi normal.

3. Menghitung persamaan regresi linear dari data hasil tes dan pengukuran

dengan menggunakan rumus:

Ý= a + b

( ∑ Y i )( ∑ X 2 )−( ∑ X i )( ∑ X i Y i )
a = i
n ∑ X 2 −( ∑ X i )2
i

b = n ∑ X i Y i−( ∑ X i )( ∑ Y i )
n ∑ X 2−( ∑ X i )2
i

Keterangan:

Ý = Yé topi

a = Koefisien persamaan regresi (konstanta)

b = Koefisien persamaan regresi

= Rata-rata variable x

n = Banyak sampel

∑XI = Nilai skor sample X

∑YI = Nilai skor sample Y

∑XI2 = Nilai skor sample X dikuadratkan

∑YI2 = Nilai skor sample X dikuadratkan

∑ XI YI = Perkalian nilai skor X dengan nilai skor Y

40
4. Menguji Linieritas dan kebermaknaan persamaan regresi dengan bantuan

tabel Analisys Of Varians (ANOVA) terlampir.

5. Menghitung koefisien korelasi dengan rumus:


n ∑ X i Y i −( ∑ X i ) ∑ ( Y i )
rxy =
√ { n∑ X i
2−( ∑ X I ) ¿ 2 } {n ∑ Y 2i −( ∑ Y i ) 2 }

Keterangan:

rxy = Korelasi yang dicari

X = Simpangan setiap skor dengan rata-rata pada variabel X (X-X)

Y = Simpangan setiap skor dengan rata-rata pada variabel Y (Y-Y)

XY = Perkalian X dengan Y

X2 = X dikuadratkan

Y2 = X dikuadratkan

6. Menguji signifikasi koefisien korelasi tunggal dengan rumus:

t=r
√ n−2
1−r 2

Keterangan:

t = Nilai signifikasi koefisien yang dicari

41
r = Korelasi dari tiga variabel yang diketahui

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian –t tabel ≤t hitung ≤t , maka Ho diterima atau korelasinya


tabel

tidak signifikan. Derajat kebebasan (dk) = n-2, dengan taraf signifikasi 0,05.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

SMA Negeri 3 Purwakarta terletak di purwakarta Jl. Letkol Abdul Kadir

No.15, sekolah ini merupakan sekolah menengah atas yang berada di tengah-

tengah Desa Negeri Kaler. Sekolah ini berdiri dengan luas 8.955 M2

 Lokasi SMAN 3 Purwakarta sangat mudah dijangkau kendaraan karena

dapat di akses oleh kendaraan roda dua maupunkendaraan roda empat yang juga

merupakan angkutan umum yang dapat diakses langsung dari depan gerbang

sekolah. Siswa-siswa yang terdaftar berasal dari berbagai daerah Karawang.

Sekolah ini dibangun dengan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan

untuk belajar. Hal ini dapat  dilihat dari tata letak ruang belajar siswa yang

berada agak jauh dari jalan raya, sehingga kebisingan kendaraan bermotor dapat

diminimalisir dan siswa dapat tetap belajar dengan nyaman.

2. Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Purwakarta

42
2. Alamat : Jalan / Desa : Jl. Letkol Abdul Kadir No.15

Negeri Kaler Purwakarta, Jawa Barat

3. Visi Misi Sekolah

a. Visi SMAN 3 Puewakarta

Terwujudnya lulusan SMA yang unggul dalam prestasi akademis dan

terampil di bidang komputer sehingga mampu berkarya di masyarakat.

b. Misi SMAN 3 Purwakarta

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Mempererat silahturahmi dengan segenap warga sekolah dan masyarakat
demi terwujudnya hubungan kerjasama yang harmonis
3. Menanamkan budaya ; bersih, tertib, belajar dan kerja
4. Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan siswa
5. Mendorong siswa dalam menentukan potensi dirinya untuk berkarya di
masyarakat
6. Menumbuhkan semangat siswa untuk berkarya
7. Menciptkan lingkungan yang nyaman, indah, sehat dan kondusif
8. Meningkatkan profesionalisme personil sekolah
9. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan prestasi peserta didik untuk
dapat bersaing, mandiri dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Strategi SMAN 3 Purwakarta

1. Diterapkan pola MBS dan terbentuk Komite Sekolah yang peduli.

2. Partisipasi masyarakat, orang tua siswa, praktisi pendidikan, tokoh

masyarakat, aparat pemerintahan setempat, para alumni dan para donator

serta para dermawan dari perusahaan (Stakeholders) yang aktif.

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang tangguh dan demokratif.

4. Guru yang professional.

43
5. Tenaga Administratif yang kreatif.

6. Siswa yang giat, penuh semangat, disiplin, ulet dan tekun.

7. Sarana dan prasarana yang mendukung

8. Lingkungan sekolah yang nyaman

9. Lingkungan masyarakat sekitar yang kondusif.

4. Denah Sekolah SMAN 3 Purwakarta

Denah SMAN 1 Telagasari

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7


Kendaraan
Mobil

Parkir

R Panitia
Perpus/
R.

KANTIN
R 10 R-8
R-Guru

R-9 Lab
Bhs
R-Pengawas
GURUPr/
R–

R-8 Lab
Jalan telagasari timur

Kom
R-OSIS
Loby
WC

R-7
R-TU

R KepSek
R-6
Lab - IPA

Lab - IPA

DPR
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5
WC-GR
Kendaraan
Mobil

Parkir

Parkir
ParkirSepedaSiswa
Parkir

WC
Siswa

Musholah

44
5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam

mengelola suatu organisasi. Struktur organisasi menunnjukkan suatu susunan

yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan-hubungan antara berbagai

fungsi, bagian, status dan orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab

dan wewenang yang berbeda-beda dalam organisasi tersebut.

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH
Dra. Ai Hudjaemah S.,
M.Pd

WAKIL KEPALA
SEKOLAH
Drs. Budiyanto
AM.,M.Pd

PENASEHAT
HERRY PERMANA,
S.Pd
KOMITE
HARUN NURIDWAN
H. AHMAD ZAELANI,
TRIES FITRIAZ
S.Pd.M.Pd
TANTINA
SANTY MARIAM,
S.Pd
RIZKY
HUDAYATULLAH,
S.Pd

PKS
PKS KESISWAAN
PKS KURIKULUM PRASARANA
Suroto, S.Pd PKS SARANA
Drs. Budiyanto
AM., M.Pd Drs. Supendi H.Udin
sasmita S.Pd
45
GURU

6. Keadaan Fisik Sekolah

1. Data Ruang Kelas

Ruang kelas yang tersedia di SMAN 3 Purwakarta disajikan dalam tabel berikut

Tabel 4.1

Data Ruang Kelas

Jumah Ruang Kelas Asli

Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah ruang Seluruhnya


Ruang Kelas Jumlah
7x9 m2 < 63 m2 > 63 m2

22 - - 22 22

2. Data Ruang Lainnya

Ruang lain yang terdapat di SMAN 3 Purwakarta disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2

Data Ruang Lainnya

Ukuran
Jenis Ruang Jumlah Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2)
(m ) 2

1. Perpustakaan 1 7 x 15 5. Mushola 1 7x7

2. Lab. IPA 2 8 x 12 6. Lab. Komputer - -

46
Ukuran
Jenis Ruang Jumlah Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2)
(m )
2

3. R. Media - - 7. Keterampilan - -

4. Lab. Bahasa - - 8. Ruang Guru 2 7x9 m2

Tabel 4.3

Lapangan Olahraga dan Upacara

No Lapangan Jumlah Ukuran Keterangan

(m2)

1 Lapangan Olahraga

a. Lapangan 1 28 x 15 Plus Lapngan

Basket Upacara

b. Lapangan Volly 2 9 x 18

2 Lapangan Upacara

7. Data Guru, Pegawai dan Siswa

1. Data Guru, dan pegawai

Data guru dan pegawai SMAN 3 Purwakarta disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Data guru dan pegawai

Guru /Staff L P Jumlah Ket.

47
Guru Tetap (PNS) 19 16 35

Guru Tidak Tetap (GTT-


12 11 23
Honorer)

TU (PNS) - -

TU Tidak Tetap (TU-TT) 3 8 11

Staff Perpustakaan 1 2 3

Satpam 2 2

Penjaga Sekoah / Caraka 3 - 3

Merbot 1 - 1

Jumlah 41 37 78

Tabel 4.5

Nama Guru dan Mata Pelaaran


No. Mata Pelajaran Guru

1. Bahasa Indonesia 1. Titin Marini, S.Pd

2. Nenti Permasih,S.Pd

3. Pipit Novitasari,S.S

4. Hj. Aryati,S.Pd

5. Komarudin,Am.Pd

6. Hilma Jelita,S.Pd

7. Eva Ariyati,S.Pd

2. Bahasa Inggris 1. Ria Sutitis,S.Pd

2. Agus Sastrawinata,S.Pd

48
3. Tommy Burnama,S.Pd

4. Eneng Nani,S.Pd

5. Kero Susilawati,S.Pd

6. Syafrudin Sidik,S.Pd

7. Dedeng Susana Risnawan,S.Pd

3. Matematika 1. Yaya Suryadi,S.Pd

2. Nurliana Rajagukguk,S.Pd

3. Dra. Tutik Rahayu

4. Utik Suryati,S.Pd

5. Eti Hermawati,S.Pd

6. Rida Melli R, S.Pd

4. Agama Islam 1. Neni Yuniawati,S.Ag

2. Badri Yasin, S.Ag

3. Dewi Sri, S.Ag

5. PKN 1. Hj. Neni Zahro N,S,Pd

2. Dra. Jumiati

3. Audia S, S.Ag

4. Habibah, S.Pd

6. TIK 1. Herry Peramana S, S.Pd

2. Hj. Yetti Rismajati, S,Si

3. Eni Hendriyani, S.E

7. Bahasa Sunda 1. Uus Rustandi, S.Pd

49
2. Hj. Aryeti, S.Pd

3. Eneng Nani, S.Pd

4. Dewi Sri, S.Ag

5. Eva Ariyati, S.Pd

8. Penjas 1. Drs. Asep Permana

2. Zafal Saliwan, S.Pd.,M.Pd

3. Akhmad Dimyati, S.Pd.,M.Pd

9. IPS 1. Hj. Nina Arumtina, S.A

2. Dra. Wening Budiyanti

3. Enny Sumarni, S.Pd

4. Yani Widianiningsih, S.Pd

5. Eti Anisyah, S.Pd

6. Ahmad Teoziri, S.Pd

10. IPA 1. Ani Nuraeni, S.Pd

2. Ida Miarsih, S.Pd

3. Rahmah Atriani, S.Si

4. Hj. Yetty Rismajati, S.Si

5. Rukmini, S.Pd

6. Ani Nuraeni, S.Pd

7. Sholihat, S.Pd

50
11. BK 1. Drs supendi

12. SBK 1. Elis Setiawati, S.Pd

2. Vira Haryani, S.Pd

3. Audia S, S.Ag

4. Elik Kustiawati, S.Pd

13. PLH 1. Eni Hendriyani, S.E

2. Adi Dwi H, S.Pd

3. Habibah, S.Pd

2. Data Siswa

Data siswa di SMAN 3 Purwakarta 4 tahun terakhir.

Tabel 4.6

Data Siswa

Kelas - X Kelas – XI Kelas – XII Jml Total Siswa

TahunAjara Jumlah Jml Jml Jml


Jml Jml
n Sis Rom Sis Rom Siswa Rombel
Siswa Rombel
wa bel wa bel

2012/2013 323 11 420 10 347 8 1090 29

2013/2014 335 10 515 11 431 9 1281 30

51
2014/2015 306 10 558 12 479 11 1343 33

2015/2016 320 10 554 12 524 11 1398 33

Jumlah siswa di SMAN 3 Purwakarta Tahun 2015/ 2016 adalah sebagi

berikut :

a. Jumlah siswa kelas X : 320 siswa

b. Jumlah siswa kelas XI : 554 siswa

c. Jumlah siswa kelas XII : 524 siswa

B. Alat – alat pembelajaran

Berikut ini merupakan data alat – alat pembelajaran yang terdapat di SMAN

3 Purwakarta.

Tabel 4.7

Alat – alat pembelajaran

Pemanfaatan Kondisi
No Jenis Alat Jumlah
Dipakai Tidak Jarang Baik Rusak

 
1 Meja Siswa

 
2 Kursi Siswa

3 Komputer 40  

4 Printer 4  

52
36  
5 Meja Guru

36  
6 Kursi Guru

7 Infocus 2  

Alat – alat 
8
peraga

C. Pembagian Tugas

1. Guru

Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas

melaksankan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien

sesuai dengan jadwal yang ada. Adapun tugas dan tanggung jawab guru

adalah sebagai berikut:

Selain sebagai tenaga edukatif, guru mempunyai tugas administratif dan

tugas non-teching yang meliputi:

a. Tugas Administratif

1) Membuat perangkat program pengajaran

2) Membuat satuan pembelajaran

3) Membuat rencana pembelajaran

4) Membuat program tahunan

5) Membuat program semester

6) Membuat silabus dan sistem penilaian

53
7) Melaksankan kegiatan belajar

8) Melaksanakan ulangna harian

9) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

10) Mengisi daftar hadir siswa

11) Membuat alat peraga

12) Membuat catatan tentang hasil kemajuan belajar siswa

13) Membutuhkan kreativitas siswa dan menghargai karya siswa

14) Mengikuti kurikulum

2. Karyawan

Karyawan termasuk karyawan SMA Negeri 1 Telagsari adalah tenaga

non edukatif yang membantu memperlancar kegiatan sekolah dalam

mencapai tujuan pendidikan, adapun pegawai tata usaha yang bertugas di

sekolah terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga SMA

b. Bendahara Rutin

c. Urusan Kepegawaian

d. Urusan Umum

e. Bendaharawan rutin dan gaji

f. Urusan Perpustakaan

g. Urusan Umum dan Kearsipan

h. Pembantu Urusan Pendidikan dan Pengajaran

i. Pembangtu Urusan Perlengkapan

j. Kebersihan Lingkungan

54
k. Penjaga Keamanan

D. Organisasi Siswa

Salah satu organisasi yang berperan penting di berbagai sekolah,

khususnya Sekolah Menengah Pertama yaitu OSIS (Organisasi Siswa Intra

Sekolah), sehingga tidak heran jika hampir seluruh sekolah di Indonesia

memiliki organisasi tersebut.

OSIS di SMAN 3 Purwakarta memiliki sistem majemen dan

pengelolaan yang baik, hal tersebut tercermin dari keikutsertaan OSIS SMAN

3 Purwakarta terhadap kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan di sekolah

yang menaunginya. Memiliki program kerja yang menarik dan tersusun rapi

yang turut membantu tumbuh kembangnya visi misi dan tujuan sekolah yang

diharapkan.

E. Kegiatan – kegiatan lainnya

1. Pertemuan guru

2. Ekstrakurikuler

3. Bimbingan Belajar

F. Deskripsi hasil penelitian

1. Analisis data validitas dan reliabilitas

Analisis hasil penelitian yang dikemukakan analisis validitas dan

reliabilitas yang dianalisis dengan menggunakan microsoft excel. Adapun tujuan

dari analisis data validitas dan reliabilitas ini adalah untuk mengetahui jumlah

soal yang valid dan besarnya nilai reliabilitas. Berikut adalah hasilnya :

55
Tabel 4.8
Data hasil penelitian
Validitas dan Relibilitas

Validitas 21 soal valid

Reliabilitas 0,830

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terdapat 21 soal yang valid dan skor reliabilitas

sebesar 0,830. Hal ini menunjukan bahwa soal yang akan diberikan kepada

sampel sebanyak 21 soal. Setelah menguji validitas dan reliabilitas maka

dilakukan tes lompat jauh pada sampel, kemudian sampel diberikan soal yang

sudah diuji validitas dan reliabilitasnnya.

Setelah semua penelitian selesai, sebagai prasyarat dalam dalam melakukan

perhitungan dalam menggunakan uji–t terlebih dahulu menghitung rata-rata dan

simpangan baku kedua variable, uji kenormalan masing–masing variable, Uji

persamaan regresi linier, menghitung regresi linier, menguji signifikansi dan

linieritas persamaan regresi, menghitung koefisiensi korelasi dan terakhir menguji

signifikansi koefisien korelasi (uji-t).

a. Nilai rata-rata dan simpangan baku

Nilai rata-rata adalah suatu nilai yang mencerminkan keadaan suatu

kelompok secara keseluruhan. Kekuatan suatu kelompok dapat digambarkan

melalui nilai rata-rata. Gambaran keadaan suatu kelompok tidak cukup

dengan melihat dari nilai rata-rata saja, tetapi harus dilihat rentang

menyebaran skor-skor tersebut dan besarnya penyimpangan skor tersebut dari

nilai rata-rata yang distandarnisir disebut simpangan baku. Untuk lenih

jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

56
Tabel 4.9
Nilai rata-rata dan simpangan baku

Variabel Rata-Rata Simpangan Baku

Rasa Percaya Diri 49,98 9,93

Lompat Jauh 50,14 10,12

b. Uji normalitas

Uji normaliatas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diteliti

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini

peneliti mengguanakan uji liliefors untuk menghitung normalitas data. Uji

normalitas menggunakan data dari hasil pengisian kuisioner/angket dan tes

lompat jauh. Untuk menerima atau menolak hipotesis maka perlu

membandingkan L0 dengan nilai kritis Ltabel yang diambil dari tabel nilai

liliefors.dengan kriteria sebagai berikut:

L0< Ltabel artinya hipotesis nol diterima, maka data berdistribusi normal.

L0> Ltabel artinya hipotesis nol ditolak, maka data berdistribusi tidak normal.

Adapun uji kenormalan liliefors variable rasa percaya diri dan

kemampuan lompat jauh yang dihitung dengan menggunakan microsoft

excel, maka hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel dibawah sebagai

berikut:

57
Tabel 4.10

Hasil uji liliefors tes awal

Variabel L0 Ltabel Keterangan

Rasa Percaya Diri -0,1027 0,135 H0 diterima/normal

Lompat Jauh -0,1175 0,135 H0 diterima/normal

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahuai bahwa L0 lebih kecil dari Ltabel,

variable rasa percaya diri dan variable kemampuan lompat jauh. Dapat

disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.

c. Menghitung persamaan regresi linier

Analisis regresi adalah cara analisis untuk data lebih dari satu

variable dan bagaimana variable-variabel itu berhubungan yang

dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika. Adapun guna

analisis regresi adalah untuk mendapatkan hubungan fungsional antara

dua variable atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variable

predictor terhadap variable kriteriumnya atau meramalkan pengaruh

predictor terhadap variable kriteriumnya. Hasil dari persamaan regresi

yang telah dihitung nilainya yaitu : Y = 0.809 + 0.987X

d. Menguji signifikansi dan linieritas persamaan regresi

58
Menguji signifikansi dan linieritas persamaan regresi dengan

bantuan tabel analisys of varians (ANOVA) dengan kriteria untuk

penerimaan dan penolakan H0, yaitu :

a. Untuk uji keberartian koefisien arah regresi (signifikansi) H0

diterima jika Fsign hitung ≤ Fsign tabel, dan lainnya ditolak.

b. Untuk uji kelinieran H0 diterima jika Fline hitung ≤ Fline tabel, dan

lainnya ditolak.

Tabel 4.11
Signifikansi dan linieritas persamaan regresi

F Fhitung Ftabel

Fsign 615,75 4,08

Fline 1,85 2,07

Dari hasil uji linieritas dan signifikansi persamaan regresi diatas :

a. Fsign hitung > Fsign tabel atau dapat dikatakan H0 ditolak yang artinya

koefesiensi arah regresi berarti (signifikan)

b. Fline hitung < Fline tabel atau dapat dikatakan H0 diterima yang artinya

model regresi linier (hubungan fungsionalnya linier)

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan dan linier antara rasa percaya diri (X) dan kemampuan

lompat jauh (Y).

e. Menghitung koefisiensi korelasi

59
Dengan melakukan analisis persamaan regresi linier sederhana

dengan cara manual dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (r) =

0,968 yang berarti hubungan variabel rasa percaya diri (X) terhadap

variabel kemampuan lompat jauh (Y) terdapat korelasi yang sangat

kuat (sangat tinggi).

f. Menguji signifikansi koefisien korelasi (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi

variable rasa percaya diri (X) terhadap variable kemampuan lompat

jauh (Y).

Dasar dari pengambilan keputusan adalah membandingkan

thitung dengan ttabel.

1) Jika thitung < ttabel maka H1 ditolak, H0 diterima

2) Jika thitung > ttabel maka H1 diterima, H0 ditolak

Berdasarkan perhitungan microshof excel, thitung yang di

peroleh adalah sebesar 24,80 dengan dk 41 pada ἀ = 0,05 diperoleh

ttabel sebesar 2,02.

Dengan demikian thitung (24,80) > ttabel (2.02), sehingga jelas H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa koefisien korelasi

variable rasa percaya diri signifikan terhadap variable kemampuan

lompat jauh.

60
C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa

kelas X di SMAN 3 Purwakarta. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan instrumen kuisioner/angket untuk mengumpulkan data

penelitian.

Berdasarkan perhitungan dan analisis yang diperoleh peneliti dari

kedua variabel yaitu variable rasa percaya diri dan variable kemampuan

lompat jauh, maka diperoleh jawaban untuk masalah penelitian yang

diajukan oleh peneliti.

Hasil perhitungan menggunakan statistik telah membuktikan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan korelasi yang sangat kuat

antara rasa percaya diri (X) terhadap kemampuan lompat jauh (Y) siswa

kelas X SMA Negeri SMAN 3 Purwakarta.

61
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari siswa terdapat

hubungan yang signifikan antara rasa percaya diri terhadap kemampuan lompat

jauh pada siswa kelas X di SMA Negeri SMAN 3 Purwakarta.

B. Saran

Data hasil penelitian ingin menyampaikan saran – saran diantaranya sebagai

berikut:

1. Bagi sekolah memberikan sarana dan prasana yang memadai agar

pembelajaran dapat terlaksanakan dengan baik.

2. Untuk mendorong siswa berani melakukan lompat jauh guru mata

pelajaran PJOK harus banyak memberikan motivasi dan meberikan

pelatihan untuk para siswa.

3. Bagi para mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

khususnya program studi pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi

agar memahami hubungan rasa percaya diri terhadap cabang-cabang

olahraga lainnya.

62
4. Dengan adanya hubungan yang signifikan, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti

berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Suntoda, dkk. (2011), Modul Penelitian Pendidikan Jasmani, Bandung :


AIFO.
Angelis, Barbara. (2003). Confidence (percaya diri). Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Cholil, Hasanudin dan Nidaul Hidayah. (2013). Modul Mata Kuliah Statisika.
Bandung : Redpoint.
Guthtrie, Mark. (2003). Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani.
Hakim, T. (2005). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara.
Javer, Jess. (1999). Belajar & Berlatih Atletik. Bandung : Pionir Jaya.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Nurwansyah, Rhama. (2013). Hubungan Power Lengan, Fleksibilitas Pinggang
dan Rasa Percaya Diri Dengan Prestasi Cabang Olahraga Dayung
Nomor Kayak Slalom Arus Deras. Program Pascasarjana Universitas
Negeri Jakarta.
Robbins P, Stephen. (2008). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior).
Jakarta : Salemba Empat.
Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. (2011). Langkah dan Prosedur Penelitian. Bekasi. Binamitra-
Publishing
Sudrajat, Nanang. Dkk. (1994). Pegangan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Bandung : ARMICO.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif
R&D, Bandung : Alfabeta.
Surya, H. (2007). Percaya Diri Itu Penting. Jakarta : Gramedia.
http://www.volimaniak.com/2014/08/tehnik-dasar-melakukan-lompat-jauh.html
(diakses pada hari rabu 30 maret 2016 pukul 08.32)
http://www.dosenpendidikan.com/4-macam-olahraga-lompat-yang-dilombakan-
dalam-olimpiade (diakses pada hari rabu 30 maret 2016 pukul 08.35)
http://www.penemuanterbaru.com/2015/11/pengertian-lompat-jauh.html (diakses
pada hari rabu 30 maret 2016 pukul 08.32)

63
http://erzdudul.wordprees.com/2010/04/22/lompat-jauh (diakses pada hari rabu 30
maret 2016 pukul 08.32)
http://www.tutorialolahraga.com/2015/11/ukuran-lapangan-bak-lompat-jauh.html
(diakses pada hari rabu 30 maret 2016 pukul 08.32)

64

Anda mungkin juga menyukai