BAB I
PENDAHULUAN
yang memiliki tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani yang tinggi, baik
medicine, ilmu pendidikan, ilmu kepelatihan, dan psikologi. Oleh karena itu
1
2
kemampuan tersebut
dorongan berprestasi atau mencapai hasil yang lebih baik merupakan ciri
renang.
juga bertujuan untuk meraih prestasi dalam olahraga. Tidak mudah untuk
melahirkan seorang atlet yang mampu berprestasi tinggi. Perlu waktu dan
berkesinambungan.
mulai dari anak kecil sampai dengan orang tua. Olahraga ini sangat
gaya crawl (front crawlstroke atau free style), gaya kupu – kupu (
4
posisi tubuh di air atau mengapung, gerakan kaki atau mengayun kaki,
mengayuh atau gerakan tangan, koordinasi tangan dan kaki dan sistem
renang gaya dada atau gaya katak yang meliputi: posisi tubuh, gerakan
dalam renang prestasi atlet banyak yang surut karena komponen kondisi
berenang dan menjadi salah satu nomor renang yang tidak jarang tidak
tentang kekuatan lengan dan Daya Ledak Tungkai merupakan salah satu
Oleh karena itu, orang yang mempunyai Kekuatan Lengan dan Daya
B. Rumusan masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3. Dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman oleh para
guru penjas agar mengetahui seperti apa renangan gaya dada dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Pustaka
Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada atau
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu
berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan
7
8
kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam
Sejarah Renang
dada.
dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang
gaya dada.
21 jam 45 menit.
yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya
air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan dan bangsa
mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di bawah air
Bentuk variasi berenang dengan secara utuh dibawah air digunakan oleh
dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi
dolphin pada gaya renangnya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie
yang menjuarai 200 meter gaya dada Olphiade tahun 1976, menggunakan
cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya
, dengan demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari
mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada Pada tahun 1978,
lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh
a. Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar
dari kepala di bawah permukaan air , posisi bahu dan pinggul sedikit
b. Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus di depan , seluruh kepala,
1. Gerakan kaki (Kicking) pada gaya dada saat ini adalah gerakan
dimana pada saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki
sebagai alatnya .
menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas
lentur (flexible)
permukan air .
13
b. Pernafasan (Breathing)
b) Kordinasi Kaki-Nafas
dan kepala kembali masuk permukaan air, kedua kaki melalui sikap
tersebut di atas.
15
di lakukan di sini.
lagi.
kedalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu
Amerika Utara.
melakukan fase istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.
tangan .
bawah dagu.
bersangkutan.
yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana
kepinggul.
tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan
bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini
2. Kekuatan lengan
gerakan yang baik tidak akan tercapai. Kontraksi otot ini menghasilkan
posisi badan dari ujung kolam ke ujung kolam, dalam hal ini lengan
pectoralis major, teres major, dan triceps otot-otot ini penting untuk
Tentunya tidak lepas dari hal di atas maka kondisi fisik utama
gaya dada yang baik dan maksimum karena kekuatan itu sendiri
latihan yang telah diberikan atau dijalankan tidak memberi hasil yang
sama sekali
konpensasi jasmani.
menimbulkan kelaelahan.
aktifitas.
23
merubah posisi dan arah yang sesuai dengan kebutuhan gerak dan
tubuh atau seluruh tubuh dari suatu tempat ke tempat lainnya. Demikian
pula dalam aktivitas fisik seperti olahraga, kerja otot atau sekelompok otot
yang artinya eksplosif power. Eksplosif artinya meledak atau ledakan, dan
power artinya tenaga atau daya. Jadi eksplosif power adalah tenaga ledak
unsur kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan. Semakin kuat dan cepat
otot tungkai bekerja maka semakain bagus daya ledak otot tungkai
kecepatan lepas landas secara vertikal juga besar (Engkos Kosasih, 2002:
77).
pula. Jadi untuk mencapai hasil yang maksimal pada suatu cabang
daya ledak.
lompat, karena daya ledak tungkai merupakan salah satu komponen fisik
hampir ada pada setiap cabang olahraga. Pentingnya daya ledak otot
tungkai pada saat melakukan gerakan melompat pada nomor lompat jauh,
besar dalam melompat secara vertikal jika ada pantulan yang mendahului
daya ledak tungkai. Daya ledak tungkai diukur menggunakan lompat jauh
tanpa awalan dan vertical jump sesuai dengan petunjuk buku tes dan
centimeter.
B. Kerangka Berfikir
peneliti adalah :
2. Jika seorang mahasiswa memiliki daya ledak tungkai yang baik maka
C. Hipotesis penelitian
1. Hipotesisi I
H0: rx1y = 0
H1: rx1y ≠ 0
2. Hipotesis II
H0: rx2y = 0
H1: rx2y ≠ 0
3. Hipotesis III
H0: Rx.12y = 0
H1: Rx.12y ≠ 0
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang akan menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Ada dua macam variabel dalam penelitian ini
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel
28
29
2. Desain penelitian
berikut:
X1
X2
Keterangan:
XI = kekuatan lengan
X2 = daya ledak tungkai
Y = kemampuan renang gaya dada
30
teknik yang ada pada gaya dada itu sendiri. Kekuatan lengan
dynamometer.
kuat dan cepat tungkai bekerja maka semakain bagus daya ledak
awalan.
secara maksimal dalam bentuk yang sama dan dengan waktu yang
1. Populasi
dan kemudian ditarik Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Olehnya itu
salah satunya.
2. Sampel
sebagian individu yang memiliki karakter sama untuk diselidiki dan dapat
calon sampel tersebut setelah itu sampel diurut sesuai dengan urutan
dengan undian.
kondisi fisik yaitu kekuatan lengan, daya ledak tungkai, panjang lengan
Data yang perlu dikumpulkan ini adalah survey tes dengan tekhnik
b) Alat/fasilitas
c) Pelaksanaan
deipan dada.
tarikan.
d) Penilain
b) Fasilitas/Alat :
2) Meteran
3) Alat tulis
c) Pelaksanaan :
34
ancang-ancang.
d) Penilaian
akhir.
a) Alat/fasilitas :
1) Kolam renang.
b) Pelaksanan
kesempatan berenag.
c) Penilaian
percobaan.
Bentuk data dalam penelitian ini adalah bentuk angka yaitu data
empat yang dilakukan terhadap semua sampel. Data yang melalui tes ini
person.
BAB IV
Dalam bab ini akan dikemukakan penyajian hasil analisis data dan
pengukuran yang terdiri atas Kekuatan Lengan Dan Daya Ledak Tungkai
1. Analisis deskriptif
Daya Ledak Tungkai dan data Kemampuan Renang Gaya Dada Pada
1 sebagai berikut:
standar deviasi .22642, nilai minimum 1.89 dan nilai maksimum 2.88
dan Rentang 99
39
maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non
parametrik.
bahwa :
simirnov tes di peroleh 0.669 dengan tingkat probolitas 731 (P) lebih
normal.
992 (P) lebih besar dari pada nilai signifikan 0.05.dengan demikian
c. Hasil pengujian normalitas data renang gaya dada nilai uji kolmogorov
simirnov tes di peroleh 698 dengan tingkat probolitas 714 (P) lebih
normal.
sama.analisis yang digunakan adalah analisis korelasi (β) dan Regresi (R)
41
table berikut :.
dada
3. Pengujian Hipotesis
koefisien korelasi (r) dan regresi (R) pada taraf signifikan 95 % atau sig
lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan renang gaya dada
a. hipotesis pertama
H0: rx1y = 0
H1: rx1y ≠ 0
Hasil pengujian :
.dari uji annova atau F test,di dapat F hitung adalah 26.848 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu (0,000) jauh lebih kecil dari
dimana sampel yang diambil ).dari uji (t) di peroleh 31.410 dengan
b. hipotesis kedua
H0: rx2y = 0
H1: rx2y ≠ 0
Hasil pengujian :
ini berarti 55,3% kemampuan renang gaya dada ini di jelaskan oleh
daya ledak tungkai .dari uji annova atau F test,di dapat F hitung
(0,000) jauh lebih kecil dari signifikan 0.05,maka model regresi dapat di
berlakukan untuk populasi dimana sampel yang diambil ).dari uji (t) di
c. hipotesis ketiga
Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan dan daya ledak otot
UNM.
H0: Rx12y = 0
H1: Rx12y ≠ 0
Hasil pengujian :
renang gaya dada ini di jelaskan oleh kekuatan lengan dan daya ledak
dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu (0,000) jauh lebih
otot lengan dan daya ledak tungkai dan terhadap kemampuan renang
B. Pembahasan
satu variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut
1. Hasil uji hipotesis pertama : Ada kontribusi antara kekuatan lengan dan
renang gaya dada pada Mahasiswa FIK UNM. Hasil penelitian ini
ini merupakan rangkaian pola gerak dalam renang gaya dada untuk
waktu yang relatif lama. Hal ini dikarenakan untuk melakukan gerakan
tangan yang kuat dan cepat dan berulang-ulang dalam waktu yang
relatif lama. Sehingga jika hal ini tidak dipenuhi oleh seorang perenang
Kontribusi ini telah dapat dibuktikan dalam hasil penelitian ini, yang
2. Hasil uji hipotesis Kedua : Ada kontribusi antara daya ledak tungkai
hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir yang
Jika dianalisis secara teoritis, pada renang gaya dada gerakan kaki
dengan cepat. Ketika melaju tidak akan lepas dari faktor tahanan
tubuh itu sendiri dan air. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
kekuatan dan kecepatan dalam hal ini di sebut daya ledak atau power
tungkai yang dihasilkan tidak hanya melawan pada satu gerakan kaki
gerakan kaki tidak hanya satu kali, namun beberapa kali gerakan, jadi
dan daya ledak tungkai, dengan kemampuan renang gaya dada pada
Mahasiswa FIK UNM sebesar 65,0%. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
.
49
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
lengan, daya ledak tungkai dan panjang lengan, guna dapat lebih
penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas.
5151
DAFTAR PUSTAKA
Dada.Jakarta.Indonesia.
Renang.Jakarta:Depdikbud.
Kepelatihan .Depdikbud.Jakarta.Indonesia
Fik-Unm.
52
Dikti.Jakarta.Indonesia.
Dirjen Olahraga.Jakarta.Indonesia.
Sampel).Depdibud.Jakarta, Indonesia.
Bandung: Alfabeta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
54
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation Variance
kemampuan renang
30 3.26 16.22 19.48 18.3277 .87092 .759
gaya dada
Valid N (listwise) 30
61
kemampuan
Kekuatan daya ledak renang gaya
lengan tungkai dada
N 30 30 30
Correlations
kemampuan
Kekuatan daya ledak renang gaya
lengan tungkai dada
N 30 30 30
N 30 30 30
N 30 30 30
Variables Entered/Removedb
1
Kekuatan lengana . Enter
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error F
Mod R Adjusted of the R Square Chang Sig. F Durbin-
el R Square R Square Estimate Change e df1 df2 Change Watson
ANOVAb
Total 21.997 29
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Correlations Statistics
1 (Constant) 31.41
21.888 .697 .000
0
Kekuatan otot
-.100 .019 -.700 -5.182 .000 -.700 -.700 -.700 1.000 1.000
lengan
Variables Entered/Removedb
1
daya ledak tungkaia . Enter
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error F
Mod R Adjusted of the R Square Chang Sig. F Durbin-
el R Square R Square Estimate Change e df1 df2 Change Watson
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Total 21.997 29
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Correlations Statistics
1 (Constant) 21.04
25.398 1.207 .000
8
daya ledak -
-2.860 .486 -.744 .000 -.744 -.744 -.744 1.000 1.000
tungkai 5.883
Variables Entered/Removedb
1
daya ledak otot tungkai,
. Enter
Kekuatan otot lengana
Model Summaryb
Change Statistics
R Std. Error F
Mod Squar Adjusted of the R Square Chang Sig. F Durbin-
el R e R Square Estimate Change e df1 df2 Change Watson
ANOVAb
Total 21.997 29
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Correlations Statistics
1 (Constant) 22.99
25.122 1.093 .000
4
Kekuatan otot -
-.056 .020 -.392 .011 -.700 -.465 -.311 .629 1.590
lengan 2.730
daya ledak -
-1.941 .553 -.505 .002 -.744 -.560 -.400 .629 1.590
otot tungkai 3.511