PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
merupakan aset suatu bangsa, hal ini tidak terletak pada sumber daya alam yang
melimpah, tetapi terletak pada sumber daya alam daya manusia yang
nasional.
pendidikan jasmani ini selain dapat di gunakan untuk perkembangan aspek fisik
1
2
lakukan untuk mencari kebugaran atau kesegaran jasmani semata tetapi juga di
menaikkan pamor suatu bangsa. Untuk itu pembinaan di bidang olahraga perlu di
pendidikan jasmani,salah satu faktor yang amat menentukan adalah guru. Untuk
aspek metode.
dengan negara lain, salah satu faktor penyebabnya adalah belum terpadu nya
infrastruktur sekolah dan fasilitas sekolah hingga masih banyak yang tidak
sekolah serta minimnya fasilitas olahraga disekolah sehingga murid sulit untuk
sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh manusia. Sehingga didalam
yang cukup.
Jika dilihat dari perspektif Pemerintah, Peran aktif dari Pemerintah sudah
mulai terlihat pada tahun tujuh puluhan,dan pada waktu itu pemerintah telah
dan bawah tubuh, mampu melatih kekutan otot ,tulang serta daya tahan tubuh.
antara malakukan tahap pertama kedua dan ketiga, maka hasil latihan fisik akan
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang ada, maka penulis ingin
lain yang bisa dirasakan oleh manusia, yaitu bisa membangun kekuatan inti pada
bagian atags bawah tubuh,melatih kekutan otot, tulang serta daya tahan tubuh,
B. IDENTIFIKASI MASALAH
jasmani yang beregu atau kelompok seperti, sepakbola, bola voli dan
basket.
C. BATASAN MASALAH
batasi pada tingkat kebugaran jasmani pada siswa Man 1 Selat panjang ”.
D. PERUMUSAN MASALAH
penelitian ini sebagai berikut Apakah ada indetifikasi kebugaran jasmani pada
E. TUJUAN PENELITIAN
Selatpanajng.
F. MANFAAT PENELITIAN
berikut:
1. Bagi peneliti dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
perkembangan jasmaninya.
KAJIAN TEORITIS
A. DESKRIPSI KONSEPTUAL.
inggris Physical Fitness yang secara Harfiah berarti kesesuaian fisik dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan dalam Keseharian atau dengan kata lain yang di cocok
adalah komponen fisik dengan tugas Tugas dalam memenuhi tuntutan hidup
sehari – hari. (Suharjana, 2013 : 2).Menurut Arma Mandji yang dikutip oleh
tugas sehari – hari dengan semangat Tanpa rasa lelah yang berlebihan.Selanjutnya
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan perkerjaan sehari hari
sehari – hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan dan masih memilki
7
8
sistem tubuh, mulai dari sistem otot (muscular), sistem saraf (nervorum), sistem
tulang (skelet), sistem pernafasan (respirasi), sistem jantung (cardio), sistem ginjal
(ekresi), dan kerja sama antar berbagai sistem tersebut secara holistik.
jasmani meliputi: kekuatan otot, kelentukan, daya tahan kardiorespirasi dan daya
reaksi, dan koordinasi, serta memiliki komposisi tubuh yang ideal (hlm.
dan Muliarta (2016) adalah “kemampuan tubuh untuk melakukan latihan dinamis
yang melibatkan banyak kelompok otot dalam waktu yang lama dengan intensitas
sedang hingga tinggi” (hlm.2). Ada juga menurut pendapat Widiastuti (2011, hlm.
14) daya tahan tahan jantung, paru-paru dan pembuluh darah berfungsi optimal
selama aktivitas sehari-hari.Dari pernyataan ini semakin jelas bahwa daya tahan
9
hati, paru-paru adalah kapasitas jantung, paru-paru dan sistem vaskular kinerja
jadi daya tahan kardiorespirasi adalah faktor utama dalam kebugaran jasmani
karena melibatkan banyak kelompok otot yang kerja terus menerus dengan
intensitas yang sedang maupun tinggi.Selain itu ada Faktor fisioligis yang
2. Keturunan (genetik)
oksigen minimal per menit dipengaruhi oleh faktor genetik, khususnya jenis
serabut otot dan kadar Hb. Serabut otot yang dominan untuk mewujudkan kerja
daya tahan adalah jenis otot slow twitch fiber (jenis serabut otot lambat atau
jenis serabut otot merah). Dikatakan serabut otot mersh stsu tipe otot lambat,
karena figmen-figmen pada otot jenis ini berwarna merah karena banyaknya
pembuluh kapiler yang memberikan suplay dan nutrisi untuk kerja otot tersebut.
Semakin banyak pembuluh kapiler yang mensuplay otot tersebut akan semakin
b. Jenis kelamin, sampai pada usia pubertas tidak terdapat perbedaan antara laki-laki
dan wanita dan setelah usia itu wanita lebih rendah sekitar 15- 20% dari laki-
laki.
c. Aktivitas fisik, istirahat ditempat tidur selama 3 minggu akan menurunkan daya
akan meningkatkan sebanyak 62% dari keadaan istirahat atau sekitar 18% bila
latihan dalam waktu yang relatif. Berikut beberapa bentuk latihan untuk
a. Fartlek
Disebut juga speed play, yaitu sistem latihan endurance yang maksudnya
seseorang.
b. Interval Training
Interval training adalah latihan atau sistem latihan yang diselingi interval-
Bentuk latihan interval dapat berupa latihan lari (interval running) atau renang
(internal swimming) dapat pula dilakukan dalam program weight training maupun
circuit training.
c. Kekuatan Otot
secara maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot” (hlm, 35).Pada
ketegangan yang seimbang dengan beban yang harus diangkat, kemudian disusul
peningkatan ukuran otot, pada laki-laki maupun wanita sama. Sampai usia
pubertas peningkatan kekuatan otot jauh lebih besar pada laki-laki, karena
sangat tergantung pada jenis latihan fisik yang dilakukan dan status
kesehatan.
2. Jenis kelamin, kekuatan otot panggul wanita sebesar 80% kekuatan otot
laki-laki, dan kekuatan otot-otot lengan wanita hanya 55% dari kekuatan
3. Suhu otot, kontraksi otot akan lebih kuat dan cepat bila suhu otot sedikit
metode yang efektif adalah dengan menggunakan latihan beban (weight training),
karena dengan metode ini intensitas pembebanan bisa terukur dan bisa diatur dengan
mudah dan tepat, disesuaikan dengan tujuan latihan yang diinginkan. Untuk
menyusun program latihan beban, seorang pelatih harus bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut: berapa beban yang harus diangkat, berapa set latihan
yang harus diselesaikan, berapa repetisi yang harus dilakukan, berapa kali latihan
dalam seminggu, berapa menit harus istirahat diantara set-set latihan, bentuk latihan
Daya ledak otot menurut Badriah (2013) “adalah kemampuan otot atau
sekelompok otot melakukan kontraksi secara eksplosif dalam waktu yang sangat
singkat” (hlm, 57). Daya ledak otot dipengaruhi oleh: kekuatan dan kecepatan
kontraksi otot. Dalam kehidupan sehari-hari daya ledak otot dibutuhkan dalam
upaya: memindahkan tubuh sebagian atau keseluruhan pada tempat lain secara tiba-
tiba dalam olahraga, daya ledak otot sangat dibutuhkan untuk cabang olahraga
melempar (lembing dan cakram), bola basket, bela diri dan olahraga permainan
5. Kecepatan (Speed)
13
juga dapat berarti laju gerak tubuh dalam waktu yang singkat. Faktor yang
a) Kelentukan, kurangnya kelentukan pada daerah panggul dan tungkai atas akan
mengurangi kecepatan lari, karena hal tersebut meningkatkan tahanan ang dibuat
d) Tubuh dengan tipe tubuh, namun kita dapat mengerti bahwa tubuh yang gemuk
akan menyebabkan seseorang bergerak sangat lamban. Hal ini disebabkan karena
adanya friksi sel lemak yang berada diantara sel-sel otot dan beban ekstra (berat
badan, kurangnya kelentukan, dan sebagainya) yang harus diatasi pada saat
melakukan gerakan.
e) Usia, peningkatan kecepatan sesuai dengan pertambahan usia. Pada wanita rata-rata
mencapai puncaknya pada usia 13-18 tahun dan laki-laki pada usia 21 tahun.
Namun demikian pembinaan kecepatan dapat dimulai sejak anak berusia 6 tahun
atau pada usia anak sekolah taman kanak-kanak sesuai dengan karakteristik anak
f) Jenis kelamin, wanita mempunyai kecepatan sebesar 85% dari kecepatan laki-laki.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan kekuatan otot dan komposisi tubuh.
pada tingkat reflek, kegesitan, kelincahan gerakan, dan kecepatan itu sendiri.Berikut
14
adalah bentuk latihan untuk melatih kecepatan, yaitu latihan Ladder Drills, salah satu
bentuk latihan yang bertujuan untuk melatih kecepatan. Cara latihan lader drills
membutuhkan alat bantu berupa tangga berbahan nilon yang memiliki kotak atau
rongga berukuran 12x12 cm antar anak tangganya, tahapan latihan ladder drills adalah
dengan berjalan atau berlari melewati tiap anak tangga atau rongga tersebut, tanpa
kecepatan juga bisa dengan melakukan Lari Akselerasi, yakni lari dengan
menggunakan kecepatan pertambahan secara gradual atau bertahap, mulai dari pelan-
pelan, semakin cepat dan lari secepat-cepatnya dalam jarak 100 meter.
6. Kelincahan (Agility)
adalah: tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, dan kelelahan.
Cara latihan untuk meningkatkan komponen kelincahan atau agilitas, dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan berlari bolak-balik secepat- cepatnya (shuttle
7. Kelentukan (Flexibility)
aktivitas, dan elastisitas otot. Khususnya untuk kelentukan togok, harus mendapat
15
latihan yang cukup baik, sehingga kemungkinan terjadi cedera punggung dapat
latihan peregangan otot dan memperluas ruang gerak sendi-sendi. Untuk itu dapat
dilakukan dengan beberapa bentuk latihan peregangan, antara lain, pergengan statis,
dengan cara menggerak gerakan anggota tubuh secara berirama dengan gerakan-
gerakan memutar dan memperluas ruang sendi secara beraturan, dengan harapan dapat
8. Keseimbangan (Balance)
keseimbangan pada saat kita tidak bergerak atau berdiri tegak, sedangkan
tergantung pada: kemampuan intergasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semi
pada telinga, dan reseptor pada otot (muscle spindle dan apartus golgi). Gangguan
pada mata dan telinga, akan mengakibatkan seseorang sulit untuk menghentikan
keseimbangan adalah upaya pemberian latihan, salah satunya adalah balance exercise.
Disampaikan oleh Nyman (2007) bahwa latihan balance exercise adalah suatu
aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tubuh dengan cara
meningkatkan kekuatan otot anggota gerak bawah. Sedangkan Madureira (2006) dan
dengan waktu reaksi dalam proses berfikir. Faktor yang mempengaruhi waktu reaksi
adalah: usia, jenis kelamin, kesiapan, intensitas latihan, latihan, diet dan
waktu yang cepat atau dengan berlari secepat-cepatnya dalam jarak yang pendek,
macamgerakan dalam satu pola gerakan secara sistematis dan continue atau hal yang
menyatakan hubungan harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan.
membutuhkan energi yang sedikit, sehingga ada efesiensi gerak dan energi.
17
Koordinasi yang rendah akan menyebabkan terjadinya cedera, terlebih pada cabang-
cabang olahraga yang membutuhkan keterampilan gerak yang kompleks dan halus.
Dari uraian diatas ada 9 komponen dalam kebugaran jasmani, masing- masing
dari komponen diatas rata-rata dipengaruhi oleh jenis kelamin, faktor genetik, usia dan
asing, misalnya lapangan baru, adanya perubahan lapangan yang mendadak, peralatan,
yang cepat dengan situasi dan kondisi yang baru.Baik tidaknya koordinasi gerak
seseorang dapat tercermin dari kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara
mulus, tepat dan efisien.Atlet yang memiliki koordinasi yang baik bukan hanya
mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah dan cepat
11. Stamina
untuk melawan kelelahan dalam batas waktu tertentu, di mana aktifitas dilakukan
dengan intensitas tinggi (tempo tinggi frekuensi tinggi, dan selalu mengunakan power
paru paru, jantung pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan stamina
yang mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung bagi tiap
a. Umur
sesudah itu menurun. Penurunan kelenturan dimulai sekitar usia 10 tahun pada
anak laki-laki dan 12 tahun pada anak perempuan dan bukti menunjukan bahwa
dewasa yang lebih tua mempunyai kelenturan kurang dibanding dewasa muda.
a. Jenis Kelamin
laki.Perbedaananatomis dan pola gerak serta aktivitas yang teratur pada kedua
b. Aktivitas Fisik
gerakan fisik yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Aktivitas fisik di luar
sekolah termasuk aktivitas fisik di waktu luang, dimana aktivitas dilakukan pada
saat yang bebas dan dipilih berdasarkan kebutuhan dana ketertarikan masing-
aspek- aspek (1) tipe dan tujuan aktivitas fisik (missal: rekreasi atau kewajiban,
aerobik atau anaerobik, pekerjaan), (2) intensitas (beratnya), (3) efisiensi, (4)
durasi (waktu), (5) frekuensi (misalnya waktu per minggu), (6) pengeluaran kalori
a. Makanan
makananyang telah dimakan akan diproses untuk dijadikan kalori sebagai sumber
b. Status Kesehatan
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan sosial.Pengertian yang paling luas sehat
spiritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi)
Dari uraian diatas disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
fisik, makanan, dan status kesehatan. Tentu saja ke lima faktor itu sangat
berpengaruh, seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kondisi fisik laki-laki dan
perempuan berbeda setelah mengalami pubertas, tidak hanya itu makanan yang
Dengan penelitian yang akan di lakukan, penelitian yang relavan ini dapat di
kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat- alat tubuh terhadap
tubuh jasmani tertentu, dan terhadap keadaan lingkungan yang harus di atasi
alat alat dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau fisik
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah alur berfikir yang disusun secara singkat untuk
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
sehari – hari.
kebugaran jasamani yang baik, salah satunya dapat dirasakan ketika seseorang
melakukan suatu pekerjaan dengan durasi yang lama dan melakukan aktivitas fisik
yang melelahkan tetapi tidak merasakan lelah yang berlebihan, Jadi kebugaran
tertentu dengan hasil yang baik dengan membahagiakan (Wirnantika, Pratama, &
22
Hanief, 2017).Maka dari uraian di atas dapat di simpulakan bahwa peneliti meneliti
B. Hipotesis Penelitian
hipotesis dalam penelitian ini Adanya :indentivikasi kebugaran jasmnai pada siswa
MAN 1 Selatpanjang.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
korelasi merupakan salah satu teknik stastistik yang sering di gunakan untuk
variabel tersebut saling mempengaruhi. Dalam analisis kolerasi ini, output yang
1. Tempat
1. Populasi
variabel masih memiliki hubungan dengan topik yang di teliti maka termasuk
2. Sampel
bagian dari jumlah dan karakteristik yang memiliki populasi tersebut. Sampel
dalam penelitian adalah siswa kelas 10 MAN 1 Selat Panjang, Desa Banglas,
20, Orang. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X 1, dengan cara
1 20 20
D. Intrumen Penelitian
suatu baterai tes yang digunakan oleh seorang guru untuk menentukan tingkat
adalah alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang
25
Untuk pengumpulan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut
yaitu Tes Kebugaran pelajar nusantara (TKPN) (Rusdiana et al., 2022) untuk
pelajar dengan rentan usia 9-18 tahun. Instrument tes pengukuran kebugaran
Indeks masa tubuh Deskripsi Indeks masa tubuh (IMT) adalah salah
satu cara untuk mengetahui status masa tubuh dengan kriteria: Obesitas,
Gemuk, Ideal, dan Kurus. Indeks masa tubuh dapat dicari dengan mengetahui
Peralatan:
(vertex). Peralatan
Pelaksanaan:
2. Testee berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu
kepala
Contoh
IMT = 60
(1,72)
=60
(2.89
20.76
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Sesuai Dengan Peraturan Menteri
Antropometri Anak
(Z-Score
Obesitias (obese) ‘’ 2 SD
28
Penilaian
Catatlah tinggi badan teste dalam posisi bediri sempurna tersebut dengan
Tujuan
Mengetahui berat badan dalam satuan kilogram dengan ketelitian hingga 0,01
kg. Peralatan
Peralatan
pemukaan yang rata sekala alat penimbang harus diterap lebih dahulu agar alat
Pelaksanaan
1) Teste bediri tegak tampa alas kaki, tumit ,pantat dan kedua bahu
mengunakan pita pengukur, letakan segitiga siku siku tegak lurus pita
pengukur, letakan segitiga siku siku tegak lurus pada pita pengukur di atas
29
kepala
Penilaian
Catatlah berat badan teste hingga ukuran 0,01 kg yang terdekat dan jika di
Deskripsi
V Sit and Reach adalah intrumen tes modifikasi dari Sit and Reach untuk
Tujuan
Peralatan
Pelaksanaan
1. Siapkan permukaan lantai rata dan tempelkan pita atau garis selebar 1 meter.
2. Arahkan peserta untuk duduk dengan kedua tumit menempel pada pita/garis
3. Pastikan lutut lurus dan kaki dibuka selebar bahu membentuk V atau kurang
lebih 30 cm.
penggaris.
31
6. Setelah sampai jangkauan titik terjauh tahan posisi tersebut, kurang lebih 3
detik.
Penilaian Catat hasil jangkauan terjauh dari 3 kali percobaan., yang di ambil
NO SKOR KETERANGAN
2 4 Baik/Setuju
3 3 Cukup Baik
SIT UP 60 DETIK
Deskripsi
33
sit-up atau baring duduk adalah bentuk gerakan yang melibatkan otot perut.
Tujuan
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Kekuatan dan daya tahan otot
Peralatan Stopwatch,,
Pelaksanaan
2. Peserta duduk dengan lutut ditekuk, telapak kaki rata dengan permukaan
paha.
Penilaian:
2. Gerakan sit up yang sempurna selama 60 detik dicatat pada lembar penilaian.
34
(a)
(b)
Gambar 5
35
(c)
NO SKOR KETERANGAN
2 4 Baik/Setuju
3 3 Cukup Baik
Deskripsi
Squat thrust adalah gerakan kombinasi mengubah posisi tubuh dari posisi berdiri,
Tujuan
Peralatan
Pelaksanaan
1. Posisi awal peserta tes squat thrust adalah berdiri tegak selebar bahu dengan
tangan di samping.
2. Pada saat aba-aba “Mulai“ peserta melakukan gerakan mulai dari posisi
berdiri, jongkok dan letakkan tangan di lantai di depan kaki lalu tempatkan berat
badan di kedua lengan, dorong kaki ke belakang seperti posisi push up kemudian
Penilaian:
2. Gerakan squat thrust yang sempurna selama 30 detik dicatat pada lembar
penilaian
NO SKOR KETERANGAN
2 4 Baik/Setuju
3 3 Cukup Baik
PACER TEST
Deskripsi
balik pada jarak 20 meter dengan kecepatan langkah semakin meningkat setiap
menitnya mengikuti irama yang telah ditentukan. Tes Ini juga dikenal sebagai
Tujuan
Peralatan
Pelaksanaan
1. Siapkan area lari dengan jarak 20 meter dengan jarak tambahan 2,5 meter
2. Area tes terbagi ke dalam beberapa lintasan lari dengan jarak minimal 1 meter
3. Pada aba-aba on your mark, get ready, start, peserta mulai berlari pada
4. Peserta berlari dari garis awal ke garis akhir dengan ketentuan salah satu kaki
5. Saat bunyi “TING” peserta harus berbalik dan berlari kembali ke ujung garis
akhir yang lain. *Jika peserta mencapai garis sebelum bunyi “TING”, mereka
harus menunggu di garis sampai mendengar bunyi “TING” dan kemudian berlari
7. Peserta terus berlari bolak-balik dari garis awal ke garis akhir sampai mereka
menyelesaikan tes atau mereka telah dua kali gagal/terlambat melewati garis
akhir.
Penilaian
pita pengukur yang di letakan dengan kuat secara vertikal di dinding, dengan
tingkat ketelitian sampai 0,01 cm. Permukaan lantai harus rata dan padat.
Pelaksanaan
dalam satuan kilogram dengan ketelitian hingga 0,01 kg. Peralatan Peralatan
pemukaan yang rata sekala alat penimbang harus diterap lebih dahulu agar
2. V Sit reach test , V Sit and Reach adalah intrumen tes modifikasi dari Sit
and Reach untuk mengukur fleksibilitas otot punggung dan otot hamstring.
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Kekuatan dan daya tahan otot
perut penting untuk menjaga stabilitas otot inti tubuh. Peralatan yang
mengubah posisi tubuh dari posisi berdiri, berjongkok lalu posisi push up dan
adalah tes daya tahan kardiovaskular aerobik progresif dengan menggunakan lari
bolak balik pada jarak 20 meter, dengan kecepatan langkah semakin meningkat
setiap menitnya mengikuti irama yang telah ditentukan. Tes Ini juga dikenal
sebagai modifikasi dari bip test atau bleep test. Tujuanya adalah Mengukur
menurut Handayani (2020) populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang
akan di teliti yang memiliki ciri sama, bias berupa individu dari suatu kelompok,
peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 20 siswa dan sampel berjumlah 20 orang
BAB IV
Pada bab ini akan diuraikan analisis dan pembahasan hasil penelitian sesuai
dengan data dan fakta yang ditemui dilapangan yang berkaitan dengan tinjauan
pada siswa Man 1 selat panjang, penelitian ini dilakukan oleh siswa Man 1
Di bawah ini Responenden dalam penelitian ini siswa berjenis kelamin laki-laki
Pengukuran Status Gizi dengan tes IMT terhadap 20 orang sampel, didapat skor
tertinggi 20, skor terendah 13,8, rata-rata (mean) 18,9, simpangan baku (standar
43
deviasi) 2,8. Dari data hasil tes ini dapat dibuatkan table distribusi frekuensi
sebagai berikut:
(z-Score)
SD
3 Gizi Lebih + 1 SD sd + 2 0% 0%
SD
Total 20 100%
Tabel di atas, menunjukan frekuensi status status gizi kurang dengan 2 siswa
dengan presentase sebesar 8%, kategori terbanyak pada kategori gizi baik
obesitas 0%
Pengukuran Kebugaran
44
Sit Reach Test terhadap 20 orang sampel, didapat skor tertinggi 29, skor terendah
-13, rata-rata (mean) 8,04, simpangan baku (standar deviasi) 9,57. Dari data hasil
2 Baik 5 24%
3 Cukup 2 8%
4 Rendah 2 8%
Total 20 100%
Tabel di atas, menunjukan frekuensi V Sit Reach Test baik sekali dengan 8 siswa
dengan presentase sebesar 36%, baik 5 orang dengan presentase 24%, cukup 2
orang dengan presentase 8%, rendah 2 orang dengan presentase 8%, dan rendah
SSsekali 3 orang dengan presentase 20%. Sehingga jika ditampilkan dalam bentuk
diagram, maka data tingkat V Sit Reach Test Siswa kelas X1 Man 1 SelatPanjang
orangsampel, didapat skor tertinggi 41, skor terendah 17, rata-rata (mean) 26,1,
simpangan baku (standar deviasi) 5,82. Dari data hasil tes ini dapat dibuatkan
1 Baik sekali 0 0%
2 Baik 0 0%
3 Cukup 1 6%
4 Rendah 6 22%
Total 20 100%
Tabel di atas, menunjukan frekuensi Sit Up baik sekali dengan 0 siswa dengan
presentase sebesar 0%, baik 0 orang dengan presentase 0%, cukup 1 orang dengan
presentase 6%, rendah 6, , dengan presentase 22% dan rendah sekali 13 orang
Nusantara (TKPN) Squat Thrust 30 Detik terhadap 20 orang sampel, didapat skor
deviasi) 1. Dari data hasil tes ini dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
1 Baik sekali 0 0%
2 Baik 0 0%
3 Cukup 0 0%
4 Rendah 17 82%
Total 20 100%
Tabel di atas, menunjukan frekuensi Sit Up baik sekali dengan 0% siswa dengan
presentase sebesar 0%, baik 0% orang dengan presentase 0%, cukup 0 orang
dengan presentase 0%, rendah 17% orang dengan presentase 82%, dan rendah
(TKPN) Pacer Test terhadap 20 orang sampel di dapatkan skor tertunggi 41, skor
terendah 9, rata – rata (mean) 20,8 simpangan baku (standart deviasi ) 10,70. Dari
data hasil tets ini dapat di buatkan tabel frekuensi sebagai berikut.
47
1 Baik sekali 0 0%
2 Baik 0 0%
3 Cukup 6 35%
4 Rendah 4 10%
Total 20 100%
Tabel di atas, menunjukan frekuensi Pacer Test baik sekali dengan 0 siswa dengan
presentase sebesar 0%, baik 0 orang dengan presentase 0%, cukup 6 orang dengan
presentase 35%, rendah 4 orang dengan presentase 10%, dan rendah sekali 10
terendah 1,2, rata-rata (mean) 1,47, simpangan baku (standar deviasi) 0,217. Dari
data hasil tes ini dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:Tabel
2 2-3,9 2 9% Baik
Total 20 100%
siswa dengan presentase sebesar 12%, baik 2 orang dengan presentase 9%, cukup
4 orang dengan presentase 14%, kurang 3 orang dengan presentase 18%g , kurang
50
45
40
35
30 kurang sekali
kurang
25 cukup
baik
20
baik sekali
15
10
5
0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Berdasarkan dari diagram di atas menjukan bahawa seluluh dari tes inditifikasi
BAB V
A. KESIMPULAN
baik sebesar 88% akan tetapi tidak ditunjang dengan kebugaran jasmani yang
yang memiliki kategori kurang dengan nilai proporsi 1,47. Sehingga bisa
B. SARAN
saran kepada atlit harus adanya program latihan kebugaran jasmani , melalui
latihan fisik dalam seminggu beberapa hari supaya atlit tidak mudah
\
51
DAFTAR PUSTAKA
Sukabina Press.
Dessi. N. S., Indri W., & Sefri H. 2020. Contributions of Arm Muscle Strength
Faqih, A., & Christina Yh, S. 2017. Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa
Giriwijoyo & Zafar Sidik, D. 2010. Konsep Dan Cara Penilaian Kebugaran
Olahraga
Depdiknas, Jakarta.
Jakarta: Depdikbud.
LAMPIRAN
KOSUMSI
15 El hafis 15 tahun
16 Gilang 15 tahun