PENDAHULUAN
kesegaran jasmani merupakan salah satu bagian yang menunjang proses belajar
melakukan tugas sehari-hari dengan baik sebagai anak didik dalam meningkatkan
membutuhkan waktu lima jam. Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa
pendidikan jasmani memang sangat dibutuhkan oleh para siswa sekolah untuk
orang guru pendidikan jasmani saja sehingga mengajar setiap hari dalam
sebagai guru pendidikan jasmani yang diperoleh saat kuliah memudahkan dalam
jasmani sangat berperan dalam proses belajar mengajar terutama di lapangan yang
pendidikan jasmani
jasmani sumber daya manusia, memiliki nilai dukung terhadap proses belajar,
bekerja maupun berprestasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas jasmani sumber daya manusia adalah melalui kegiatan fisik
yang dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur sesuai dengan
pendidikan jasmani yang optimal. SMPN 1 Sibulue, yang terletak di pedesaan dan
berjarak 23 km dari Kota Bone memiliki halaman sekolah yang cukup luas
lapangan bola kaki mini, takraw, bola voli dan bak lompat jauh.
bacaan lainnya yang terdapat di ruangan perpustakaan, bola kaki, bola takraw,
bola voli. net voli, net takraw, peluru, cakram, dan tongkat estafet. Sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah tersebut tidak begitu lengkap namun dalam
oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam membentuk
manusia indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Kesegaran jasmani
3
persekolahan mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi.
satu masalah yang saat ini menjadi kendala dalam proses pembelajaran yaitu
bahwa tingkat kesegaran jasmani para siswa masih sangat rendah ini terlihat pada
bersemangat, apabila tidak ditunjang dengan daya tahan fisik yang baik,
kemungkinan besar siswa akan kesulitan dalam mengikuti segala aktivitas yang
lain baik itu dalam intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Selama ini di SMPN 1
Sibulue, belum pernah ada dilakukan tes kesegaran jasmani sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tes kesegaran jasmani sangat
dibutuhkan oleh siswa, sebab tes ini dapat meningkatkan kemampuan dan daya
tahan siswa di dalam melaksanakan aktivitas. Dengan tes ini, maka para siswa
gerak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
tertentu, demikian pula halnya dengan penelitian ini. Tujuan penelitian yang ingin
dicapai yaitu
Sibulue.
Sibulue.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam mengajar dan sebagai acuan
untuk proses latihan yang akan dilaksanakan. Dan Dapat dijadikan acuan bahan
a. Bagi Pihak guru, untuk meningkatkan program kesehatan fisik di sekolah dan
mendorong para siswa untuk menjaga kesehatan jasmani mereka dan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Analisis
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan”. Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty: “Analisis
bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”. Menurut Wiradi: “Analisis adalah
yang akan diteliti, analisis tingkat kesegaran jasmani akan menghasilkan hipotesis
seperti berikut “semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani siswa, maka semakin
Manusia sebagai individu terdiri dari kesatuan jasmani dan rohani. Kedua
unsur tersebut sama pentingnya dan tidak mungkin dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Oleh sebab itu, kedua-duanya bisa disempurnakan dan dipelihara dengan
baik, sehingga dapat terwujud sebagai individu yang bermutu dan berguna bagi
6
7
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial
hidup yang semakin hari semakin banyak membuat manusia selalu berusaha untuk
kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik, maka untuk memenuhi kebutuhan
hidup orang yang tingkat kesegaran jasmaninya rendah. Jadi, bahwa hakikat
sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Menurut Djoko Pekik Irianto
berarti.
8
efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan orang tersebut masih
kesegaran jasmani yang baik, maka tidak akan mengalami gangguan fungsi tubuh
Ukuran ini bisa menyertakan variabel seperti kekuatan otot, daya tahan
dengan alat seperti skala kinerja kognitif, skala kebugaran jasmani, tes fisik, dan
tes kesehatan.
persamaannya besar sekali dan lebih dari itu. Tujuan yang akan dicapai adalah
seseorang.
Ada tiga kelompok definisi dari kesegaran jasmani atau kesegaran fisik,
yaitu:
fisik sesuai persyaratan yang harus dipenuhi, baik dalam intensitas maupun
dalam kualitas. Penampilan suatu kerja khusus, ditentukan oleh kecepatan dan
ketahanan.
Ukuran ini bisa menyertakan variabel seperti kekuatan otot, daya tahan
dengan alat seperti skala kinerja kognitif, skala kebugaran jasmani, tes fisik, dan
tes kesehatan.
kapasitas faali atau fungsional yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan. Ahli
kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja
Karpovich di dalam Casady, Mabes dan Alley (Sudarno, 1992: 9) seseorang yang
memiliki kesegaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik
suatu kegiatan. Seseorang dengan kesegaran jasmani yang baik, maka tidak akan
ada tidaknya analisis tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar penjas
mencapai kondisi kesegaran jasmani yang baik seseorang perlu melakukan latihan
fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang
fisik atau tingkat kesegaran jasmani seseorang. Rusli Lutan (2001: 60-63)
4) Kelentukan (fleksibility)
1) Kelincahan (agility)
2) Keseimbangan (balance)
3) Koordinasi (coordination)
5) Kecepatan (speed)
a. Daya Tahan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan
2) Daya tahan otot adalah kemampuan atau kapasitas sekelompok otot untuk
beban dalam jangka waktu tertentu. Jadi daya tahan otot merupakan
b. Kekuatan Otot
12
Kekuatan otot merupakan tangga atau gaya atau tegangan yang dapat
c. Kecepatan
1) Kecepatan Gerak
2) Kecepatan Reaksi
d. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian
e. Kelenturan
dipengaruhi oleh elastisitas otot, tendon dan ligament sekitar sendi dan sendi
itu sendiri. Kelenturan berperan hampir setiap gerakan manusia, sehingga pada
bidang olahraga kelenturan ini penting dalam menipang kerja dan keindahan
gerak. Kelenturan merupakan salah satu tolak ukur kesembuhan akibat cidera
f. Keseimbangan
g. Koordinasi
13
suatu gerakan.
h. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh digambarkan dengan berat badan tanpa lemak dan berat
lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri atas massa otot (40-50%), tulang (16-
kekuatan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespirasi, daya ledak, dan komposisi
tubuh.
melalui pola hidup bagi setiap lapisan masyarakat. Menurut Djoko Pekik Irianto
(2004: 6-7), pola hidup sehat meliputi makanan, istirahat, dan olahraga.
1. Gizi
Apabila seseorang atau individu memperoleh atau mendapatkan gizi yang cukup
biasanya lebih kebugaran jasmaninya. Gizi dapat diperoleh dari makanan yang
sehat dan berimbang serta cukup energi dan nutrisi yang meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Sumber energi dengan proposi :
2. Latihan Jasmani
Melakukan aktifitas jasmani salah satu alternatif paling efektif dan aman
jasmani yang teratur dan terukur mempunyai multi manfaat, antara lain
tahan terhadap stres dan lebih mampu untuk berkonsentrasi) dan manfaat
bersosialisasi).
3. Istirahat
Tubuh manusia tersusun atas organ-organ, jaringan dan sel yang memiliki
hingga 8 jam
4) Latihan atau aktivitas yang sesuai dengan umur, kondisi individu, kualitas
kesegaran jasmani.
7) Rekreasi dan istirahat yang cukup adalah hal yang penting untuk kesehatan dan
kesegaran jasmani.
kesegaran jasmani dipengaruhi oleh faktor makanan yang bergizi, faktor istirahat
atau tidur yang cukup, faktor kegiatan fisik yang rutin atau berolahraga dan
aktifitas jasmani yang teratur dan terukur. Untuk mengukur kesegaran jasmani
siswa instrument yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
tahun 2010 untuk anak umur 13-15 tahun yang meliputi: lari 50 meter, gantung
tekuk siku 60 detik, baring duduk 60detik, loncat tegak dan lari 1000 meter.
Agar latihan dapat dilakukan secara efektif dan aman sehingga mampu
berangkat kerja berjalan sejauh 500 meter, maka pada saat berlatih untuk
meningkatkan kebugarannya dia harus menempuh jarak yang lebih jauh atau
latihan yang hendak dicapai. Misalnya, untuk menurunkan berat badan pilihlah
latihan aerobic, sedangkan untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot pilihlah
latihan beban.
menurun bahkan hilang sama sekali jika latihan tidak dikerjakan secara teratur
dengan takaran yang tepat. Kebugaran akan menurun 50% setelah berhenti
latihan 4-12 minggu dan akan terus berkurang hingga 100% setelah berhenti
latihan 10–30 minggu. Untuk itu, latihan kesegaran perlu dikerjakan terus
yaitu :
Depdiknas (2010: 6-20) yang meliputi: a) untuk usia 6-9 tahun, dengan
materi test: 30 meter, gantung siku tekuk, baring duduk selama 30 detik,
lompat tegak, dan lari 600 meter. b) untuk anak usia 10 - 12 tahun , materinya
meliputi: lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk selama 30 detik,
lompat tegak, dan lari 600 meter. c) untuk anak usia 13 – 15 tahun, materi tes
17
terdiri dari: lari 50 meter, gantuing angkat tubuh selama 60 detik, baring
duduk selama 60 detik, lompat tegak, dan lari 1000 meter untuk putra dan
800 meter untuk putri. d) untuk anak usia 16 – 19 tahun materi tes meliputi:
lari 60 meter, gantung angkat badan 60 detik, baring duduk selama 60 detik,
lompat tegak, dan lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri.
2. Harvard Steptes
Tes ini berbentuk naik turun bangku dengan ketinggian 46 cm selama lima
menit dan setelah istirahat satu menit kemudian hitung nadinya. Tujuannya
selesai melakukan steptes. Metode yang digunakan adalah naik turun bangku,
2002: 85).
(A.C.S.P.F.T)
Tes ini merupakan salah satu rangkaian yang terdiri dari 7 jenis tes, yaitu:
7) Lari jauh
18
Dari beberapa tes tersebut diatas maka Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
jasmani, karena tes ini telah dibakukan oleh Departemen Pendidikan, sesuai
Hasil belajar adalah hasil akhir yang telah diperoleh dan dicapai oleh
hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil yang konkret yang dapat
dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran penjas.
Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi dalam diri individu itu
sendiri, dan perubahan itu ditunjukan dalam bentuk peningkatan kualitas serta
kuantitas tingkah laku. Dalam proses belajar, apabila seseorang tersebut belum
tersebut dapat dikatakan belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain
Usia dini merupakan masa emas untuk pembinaan suatu cabang olahraga.
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan
Olahraga. Sedangkan menurut Endang Rini Sukamti (2007: 68) bahwa prestasi
olahraga merupakan akumulasi dari kualitas, fisik, teknik, taktik, dan kematangan
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
pelajar pendidikan jasmani olahraga adalah perubahan yang diperoleh dan dicapai
oleh setiap individu itu sendiri dalam pembelajaran olahraga untuk meningkatkan
pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki
pada suatu daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang
sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita
tersebut berada diantara pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan
kesuksesan, yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun saat ini
Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa dipedulikan oleh
orang lain. Dimana prestasi sangat dipengaruhi peran orang tua, keluarga dan
B. Kerangka Berpikir
memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah orang yang dapat menjalankan
aktivitas fisiknya sehari-hari dengan baik dalam arti efektif dan efisien, tanpa
mengalami kelelahan yang berarti. Begitu juga dengan siswa SMPN 1 Sibulue,
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) tahun 2010 untuk anak umur 13-15 tahun
yang meliputi: lari 50 meter, gantung tekuk siku 60 detik, baring duduk 60
baik maka siswa dapat menerima pelajaran dengan baik, disiplin, memiliki
diperolah dan dicapai oleh setiap individu itu sendiri dalam pembelajaran
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif
secara menyeluruh, maka kesegaran jasmani yang dimiliki oleh para siswa
kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan latihan fisik. Selain itu status gizi
pendidikan Indonesia.
Adapun bentuk kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Hasil Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
menolaknya.
SMPN 1 Sibulue. Dari hasil pengamatan pada saat latihan maka dapat
siswa.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing masing variabel, baik
satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel yang lain. Menurut Sujarweni (2014: 39) penelitian
penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana peneliti tersebut akan
dilakukan. Adapun penelitian ini dilakukan oleh penulis yaitu di SMPN 1 Sibulue,
C. Desain Penelitian
sebagai acuan dalam melakukan suatu penelitian. Desain penelitian ini adalah
24
25
1. Populasi
mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2000: 220). Sedangkan menurut Arikunto
(1998: 115), populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dari pendapat tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa populasi seluruh individu yang akan dijadikan
subjek penelitian dan keseluruhan individu itu paling sedikit harus memiliki suatu
sifat sama. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX
2. Sampel
117). (Muzakkar, 2019) Sampel adalah sebagian kecil individu atau objek yang
dijadikan wakil dalam penelitian dan “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi dalam
yang lain. Pada prinsipnya SRS dilakukan dengan cara undian atau lottere. Dalam
kelompok populasi. Jadi dapat dipilih Siswa Kelas IX A SMPN 1 Sibulue yang
waktu tertentu tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan orang tersebut
2. Prestasi belajar penjas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu prestasi
belajar mata pelajaran penjas siswa, yang secara operasional diambil dari nilai
sampel penelitian.
1. Variabel Penelitian
mengemukakan bahwa variabel sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.
Variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakhni
variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga hasilnya lebih mudah
a. Kesegaran Jasmani
Indonesia) untuk usia 13-15 tahun. Tes tersebut terdiri dari 5 item tes, , gantung
siku tekuk, baring duduk, loncat tegak, dan lari 1000 meter.
1. Rangkaian Tes
a) lari 50 meter
2. Kegunaan Tes
masing).
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
11. Peluit
4. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh
5. Petunjuk Umum
1. Peserta
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak
6. Petugas
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per
butir tes
1. Lari 50 Meter
a. Tujuan
meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
2) Gerakan
31
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
1) mencuri start
4) jatuh / terpeleset
d) Pengukuran waktu
Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
2. stopwatch
3. bendera start
32
4. palang tunggal
5. papan berskala
7. Formulir Tes
hasil akhir kemampuan siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani olahraga dan
dari dokumentasi guru mata pelajaran pendidikan jasmani berupa nilai rata-rata
dari keseluruhan materi yang telah diajarkan di semester genap, setelah itu disalin
dengan tes, pengukuran dan dokumentasi. Tes dan pengukuran dilakukan untuk
menggali data. Adapun urutan pelaksanaan pengambilan data dalam penelitian ini
adalah :
Indonesia) untuk usia 13-15 tahun. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
1. Lari 50 meter, diukur dalam satuan detik sampai satu angka di belakang koma,
5. Lari 1000 meter, dicatat dalam satuan waktu menit dan detik dengan tujuan
Adapun tes standar kesegaran jasmani dapat disajikan dalam tabel dibawah
ini
2. 18 – 21 Baik (B)
3. 14 – 17 Sedang (S)
4. 10 – 13 Kurang (K)
b. Prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
2. Peneliti meminta daftar nilai yang sudah diolah oleh guru mata pelajaran
35
pendidikan jasmani.
3. Peneliti menyalin daftar nilai yang sudah ada ke dokumen yang sudah
2 70 – 78 Baik (B)
3 61 – 69 Sedang (S)
4 52 – 60 Kurang (K)
teknik analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik
Keterangan:
P : Persentase F : Frekuensi
N : Jumlah Sampel
bawah ini:
DAFTAR PUSTAKA
Ateng, Abdul Kadir. 1992 asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta. Dirjen Dikti
PPLPTK Depdiknas RI.
Kosasih, Engkos. 1984., Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Kusuma, Dede, 1989. Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta
Nurhasan. 2001. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani prinsip-prinsip dan
penerapannya.
T. Cholik Muthohir, Cahyo Yuwono. 2008. Tes dan Pengukuran Penjas. Semarang :
PJKR UNNES.