Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebugaran jasmani merupakan salahu satu komponen terpenting

dalam kegiatan manusia sehari-hari. Kebugaran jasmani merupakan modal

essensial untuk menyelsaikan aktivitas secara efektif dan efesien, sehingga

aktivitas yang dilakukan menjadi lebih produktif. Kebugaran jasmani yang

baik juga merupakan modal dasar bagi seseorang untuk melakukan

aktivitas jasmani secara berulang-ulang dalam relatif waktu yang lama

tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Kebugaran jasmani juga dapat diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan dan

masih memiliki tenaga untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Kebugaran

jasmani dapat diartikan dimana suatu kondisi jasmani yang berkaitan

dengan kemampuan fisik berfungsi secara optimal dan efisien (Irawan,

2019).

Kebugaran jasmani memiliki peranan fungsi penting bagi

kehidupan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, salah satunya

untuk meningkatkan kemampuan kerja seseorang enjadi lebih maksimal

sehingga bisa melakukan aktivitas keseharian secara optimal. Fungsi

kebugaran jasmani lainnya yaitu ntuk meningkatkan kemampuan,

kekuatan, kesanggupan, dan daya tahan seseorang, sehingga pekerjaan

1
menjadi lebih mudah dan ringan. Menuurt (WHO, 2015) untuk menjaga

tubuh agar tetap dalam keadaan bugar dan sehat dapat melakukan olahraga

yang rutin dan minimal dilakukan dalam 150 menit per minggu. Hal ini

diperkuat oleh (Giriwijiyo, 2017: 32) yang mengatakan bahwa olahraga

yang baik bisa dilakukan dengan frekuensi 3 – 5 kali dalam seminggu dan

hal ini akan membantu dalam meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

Tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki setiap individu tidaklah

sama, semua tergantung pada aktivitas maupun kegiatan yang dilakukan

sehari-hari. Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan seseorang

maka akan baik juga kondisi kebugaran jasmani seseorang. Seseorang

yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik dapat melakukan

aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Sedangkan orang yang tidak memiliki Tingkat kebugaran jasmani yang

baik akan merasa cepat Lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari,

sehingga aktivitasnya menjadi kurang produktif. Selain itu seseorang yang

memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang baik akan mudah lelah,

letih, lesu dan mudah terserang penyakit.

Bagi seorang peserta didik kebugaran jasmani sangat penting untuk

menjaga kondisi tubuh baik pada saat belajar di sekolah maupun diluar

sekolah. Tugas utama dari seorang peserta didik adalah belajar oleh karena

itu, tubuh peserta didik diharapkan selalu dalam kondisi yang bugar dan

sehat. Tugas tersebut dapat berjalan dan terlaksana dengan lancar apabila

peserta didik memiliki tingkat kebugaran yang baik. Dalam aktivitas

2
belajar peserta didik yang memiliki kebugaran jasmani yang baik bisa

memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dengan baik

dan dapat menjalankan tugas yang diberikan dengan baik, sehingga hal ini

dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini dapat

diindikasikan jika kebugaran jasmani peserta didik baik maka akan

mempengaruhi kegiatan belajarnya, namun jika kebugaran jasmani peserta

didik kurang hal ini akan mengakibatkan dirinya mudah ngantuk, lelah,

letih, lesu dalam mengikuti pembelajaran dan hal ini menghambat

pengetahuan peserta didik dalam menerima materi. Kelelahan dalam

melakukan aktivitas juga memiliki dampak negatif yang signifikan

terhadap konsentrsi, kewaspadaan, suasana hati, kemampuan memecahkan

suatu masalah, produktivitas, dan perfoma kerja (Ulfa & Hadayani, 2020).

Dengan kebugaran jasmani yang baik maka peserta didik mampu

menerima penjelasan materi yang diberikan guru dengan baik dan lebih

mudah fokus serta konsentrasi dengan aktivitas yang sedag dijalani.

Kebugaran jasamani merupakan salah satu faktor penting bagi peserta

didik untuk melakukan berbagai aktivitas fisik dan olahraga, selaian itu

kebugaran jasmani yag baik dapat memberikan dampak positif terhadap

perkembangan prestasi siswa, baik secara kognitif, afektif, maupun

psikomotor (Suhartoyo et al.,2019:9)

Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya

makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik atau

olahraga. Faktor lain yang mempengaruhi kebugaran jasmani peserta didik

3
yaitu aktivitas sehari-hari di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah

yang dilakukan oleh peserta didik. Kebugaran jasmani yang tinggi dapat

diperoleh dengan melakukan aktivitas jasmani secara rutin, terprogram,

terarah, serta didukung dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan

kemudian menerapkan pola hidup sehat dengan istirahat secukupnya.

Untuk mendukung tercapainya kebugaran jasmani yang baik dalam

ranah pendidikan modern saat ini aspek yang dikembangkan meliputi

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada saat ini banya sekolah yang

mengembangkan aspek kognitif dengan berbagai macam model antara lain

dengan program inklusi, akselerasi, dan lainnya. Namun terkadang

pengembangan antara kemampuan kognitif dan psikomotor belum

sepenuhnya proporsional. Maka dari itu pemerintah membentuk suatu

lembaga di kependidikan untuk membina anak dengan bakat olahraga

untuk meningkatkan aspek psikomotor dan kebugaran jasani peserta didik

dalam kelas khusus olahraga (KKO).

Dasar pendirian kelas khusus olahraga mengacu pada UU No.

20/2003 tentang Sisdiknas. Pasal 5 ayat 4 yang berbunyi warga negara

yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat Istimewa berhak

memperolehp pendidikan khusus. Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi

pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran atau

memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.dasar inilah yang

menjadi landasan didirikannya kelas khusus olahraga dengan mengacu

4
bahwa pesrta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa

memperoleh pendidikan khusus.

Kelas khusus olahraga (KKO) merupakan pendidikan formal yang

diselenggerakan dan dikelola untuk memberikan layanan pendidikan

kepada peserta didik yang memiliki bakat istimewa dibidang olahraga agar

mampu mengaktualisasikan potensi bakat istimewa yang ada pada dirinya

sehingga menjadi prestasi yang nyata dan optimal. Dalam

penyelenggaraan pendidikan khsusus bakat istimewa dalam bidang

olahraga, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-

prinsip tersebut meliputi: pemberdayaan masyarakat, pemerataan

kesempatan memperoleh pendidikan, pertumbuhan partisipasi masyarakat,

kolaborasi pihak terkait, keberlangsungan dan syatem pembinaan yang

jelas (Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa 2010: 9).

Model layanan Pendidikan khusus bagi peserta didik bakat

istimewa dalam bidang olahraga dapat dilakukan melalui model sekolah

khusus olahraga. SMA Muhammadiyah 1 Temanggung sebagai sekolah

penyelenggara pendidikan khusus bakati istimewa dalam bidang olahraga

yang menjadi satu-satunya di Kabupaten Temanggung menggunakan

model layanan berupa kelas khusus olahraga. Kelas khusus olahraga

dibuat secara khusus untuk melayani kelompok peserta didik yang

memiliki bakat istimewa olahraga dalam satuan pendidikan regular pada

jenjang Pendidikan dasar dan menengah. Kelas khusus olahraga ini

disediakan manakala jumlah siswa yang memiliki bakat olahraga

5
memenuhi standar minimal jumlah siswa dalam satu kelas. Siswa yang

memiliki bakat olahraga dikumpulkan menjadi satu kelas yang sering

disebut kelas khusus olahraga dengan maksud untuk dididik dan dilatih

sesuai dengan kecabangan olahraga masing-masing. Kelas khusus

olahraga berisi dari berbagai atlet cabang olahraga, mereka disatukan

menjadi satu kelas dan diberi program khusus untuk mengembagkat

bakatnya.

Dalam pembentukan kelas khusus olahraga perlu adanya

pengelolaan yang terstruktur dan baik demi lancarnya program kelas

khusus olahraga. Dalam pengelolaan kelas khusus olahraga ada beberapa

komponen yang berperan berperan demi kelancaran program kelas khusus

olahraga. Kelas khusus olahraga bertujuan untuk membina dan

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga,

meningkatkan mutu akademis, prestasi olahraga, meningkatkan kebugaran

jasmani peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada

saat jam pembelajaran lapangan kelas khusus olahraga pada tanggal 6

Februari 2024 menunjukkan bahwa kegiatan kelas khusus olahraga

dilakukan setiap hari selasa, rabu, dan kamis. Namun waktu yang

diguanakan pada jam kelas khusus olahraga ini kurang maksimal dari

waktu satu jam yang disedikan mereka tidak menggunakan jam tersebut

sepenuhnya melainkan banyak waktu yang digunakan untuk kegiatan

dilauar jam pembelajaran. Selaian itu kurangnya variasi aktivitas yang

6
dilakukan pada kelas khusus olahraga, karena setiap kegiatan siswa hanya

disuruh lari keliling lapanagan, sehingga mengakibatkan banyaknya siswa

merasa bosan dengan kegiatan.

Pada observasi berikutnya pada tanggal 7 Februari 2024 ditemulan

masalah lain bahwa ketika kegiatan kelas khusus olahraga berlangsung

banyak peserta didik yang cepat mengalami kelelahan. Setelah dilakukan

wawancara kepada beberapa peserta didik kelas KKO ini didapati bahwa

pesera didik kurang memahami pentingnya kebugaran jasmani. Selain itu

guru juga belum pernah melakukan tes kebugaran jasmani kepada semua

peserta didik kelas khusus olahraga yang dapat digunakan menjadi tolak

ukur dalam taraf peningkatan fisik peserta didik kelas khusus olahraga.

Sehingga tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas khusus olahraga di

SMA Muhammadiyah 1 Temanggung Jawa Tengah belum diketahui.

Mengingat pentingnya kebugaran jasmani sebagai pondasi dasar

dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tes kebugaran jasmani perlu

dilakukan oleh guru atau pelatih minimal enam bulan sekali untuk

mengetahui kondisi jasmani peserta didiknya tersebut guna untuk

menunjang kelancaran aktivitas yang dihadapi peserta didik. Berdasrkan

permasalahan diatas maka penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “Tingkat Kebugaran Jasmani Peserta Ekstrakurikuler

Olahraga di SMA N 1 Candiroto Kabupaten Temanggung”.

B. Identifikasi Masalah

7
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Aktivitas pada kelas khusus olahraga yang kurang bervariasi.

2. Belum pernah dilakukan tes kebugaran jasmani pada peserta didik

kelas khusus olahraga.

3. Kurangnya kesadaran semua pihak akan pentingnya kebugaran jasmani

yang baik.

4. Banyak peserta didik KKO yang cepat mengalami kelelahan saat

kegiatan kelas khusus olahraga.

5. Belum diketahui Tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas khusus

olahraga di SMA Muhammadiyah 1 Temanggung.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian ini tidak terlalu

luas pembahasannya serta menjadi lebih focus ppembahasannya dan

keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka permasalahan yang ada

perlu dibatasi. Oleh karena itu, penelitian ini hanya akan membahas

tentang tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas khusus olahraga di

SMA Muhammadiyah 1 Temanggung Jawa Tengah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah terurai diatas maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam

8
bentuk pertanyaan yaitu “Seberapa baik status tingkat kebugaran jasmani

peserta didik kelas khusus olahraga di SMA Muhammadiyah 1

Temanggung Jawa Tengah ?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti memiliki tujuan yang

ingin dicapai pada penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kebugaran

jasmani peserta didik kelas khusus olahraga di SMA Muhammadiyah 1

Temanggung Jawa Tengah.

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Secara Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya menambah referensi kebugaran jasmani

dalam cabang olahraga.

b. Dapat menjadi bahan reverensi bagi guru dan pelatih dalam

mengetaui tingkat kebugaran jasmani peserta didik guna

mengembangkan kebugaran jasmani peserta didik.

2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran

jasmani peserta didik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk mengembangkan pola piker peserta didik.

b. Bgai Guru

9
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan program pembelajaran kebugaran jasmani agar dapat

meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik.

c. Bagi Peserta Didik

Dapat mengetaui tingkat kebugaran jasmani guna

mendorong aktivitas peserta didik dalam meningkatkan

prduktivitas sehari-hari.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merancang

serta melaksanakan penelitian ilmiah mengenai tingkat kebugaran

jasmani peserta didik kelas khusus olahraga.

e. Bagi Orang Tua dan Masyarakat

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pengetahuan

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebugaran jasmani peserta

didik.

10

Anda mungkin juga menyukai