CARDIO RESPIRASI
Disusun Oleh :
NIM 20601241031
PJKR-A
Tahun 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
A.LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
A.CARDIO RESPIRASI............................................................................................................. 4
Pengertian Cardio Resirasi ...................................................................................................... 4
Proses Respirasi dan Latihan ................................................................................................... 4
Volume dan Kapasitas Paru ........................................................................................................ 5
B.PENGARUH CARDIO RESPIRASI TERHADAP OLAHRAGA ........................................ 6
C. OLAHRAGA TERHADAP DAYA TAHAN CARDIO RESPIRASI……………………...7
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gaya hidup masyarakat yang semakin nyaman karena bantuan dari teknologi modern
tersebut memberikan dampak yang kurang baik terhadap kesehatan. Pembangunan yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia menuju pembangunan manusia seutuhnya, yang meliputi
berbagai faktor kehidupan termasuk pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan tersebut
sangat erat kaitannya dengan kebiasaan berolahraga. Kegiatan olahraga atau latihan fi- sik pada
umumnya dapat meningkatkan derajat kesehatan, baik kebugaran jasmani maupun kesehatan
mental.
Dengan olahraga tubuh menjadi bugar,peredaran darah lancar, berat badan cenderung menjadi
ideal, memperbaiki ketahanan jantung paru-paru, dan meningkatkan massa otot serta kekuatan
dan ketahanannya. Namun olahraga itu sendiri akan memberikan manfaat jika dila- kukan secara
rutin. Faktor pendukung lainnya yaitu pola makan yang seimbang dan istirahat yang cukup
Berkenaan dengan pembinaan kebugaran jasmani untuk meningkatkan kesegaran jas- mani,
perlu mengenal beberapa unsur-unsur kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan ada 4
komponen, yaitu daya tahan jantung dan paru-paru, kekuatan dan daya tahan otot, kelen- tukan
dan komposisi tubuh (Pekik, 2004, p. 4). Pada pembahasan kali ini dijabarkan olahraga dengan
tujuan peningkatan daya tahan jantung dan paru-paru (kardiorespirasi).
Paru adalah satu-satunya organ vital manusia yangberhubungan dengan lingkungan di luar tubuh,
yaitu melalui sistem saluran napas. Fungsi paru yang paling penting adalah untuk pertukaran gas,
yaitu mengambil oksigen dari luar untuk dipakai pada proses metabolism tubuh dan
mengeluarkan karbon dioksida yang terbentuk pada proses tersebut ke luar tubuh. proses itu
disebut respirasi
Olahraga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan terjadi peningkatan kesegaran dan
ketahanan fisik yang optimal. pada saat latihan terjadi kerjasama berbagai otot tubuh yang
ditandai oleh perubahan kekuatan otot, tenaga lelah otot, kelenturan otot,kecepatan reaksi,
ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan sistem kardiorespirasi
Berolahraga merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan vitalitas fungsi paru.
Olahraga merangsang pernapasan yang dalam dan menyebabkan paru berkembang, oksigen
banyak masuk dan disalurkan ke dalam darah, karbondioksida lebih banyak dikeluarkan. Bila
seseorang mempunyai volume oksigen yang lebih banyak maka peredaran darahnya lebih baik,
sehingga otot-otot mendapatkan oksigen lebih banyak dan dapat melakukan berbagai aktivitas
tanpa rasa letih.
BAB II
PEMBAHASAN
A.CARDIO RESPIRASI
kardiorespirasi merupakan kemampuan paru dan jantung untuk mensuplai oksigen ke seluruh
jaringan sel tubuh sebagai energi untuk dapat melakukan aktivitas fisik seperti lari, berenang,
bersepeda, olahraga permainan, dan lain-lain.
Istilah respirasi adalah pertukaran gas yang terjadi antara organisme tubuh dengan
lingkungan sekitarnya. Proses respirasi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni : pernafasan
luar (eksternal respiration ), pernafasan dalam (internal respiration) dan pernafasan seluler
(seluler respiration). Pernafasan luar artinya oksigen dari udara luar masuk ke dalam
alveoli paru kemudian masuk ke darah, Pernafaan dalam artinya oksigen dari darah masuk ke
jaringan-jaringan dan pernafasan seluler adalah oksidasi biologis maksudnya
penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh yang kemudian menghasilkan energi, air dan karbon
dioksida. Karbon dioksida bergerak dengan jalan berdifusi dari jaringan ke darah, dan
setelah diangkut ke paru, kemudian keluar ke udara luar. Proses pertukaran udara luar dengan
udara di dalam paru dinamakan ventilasi paru.
Proses respirasi atau pernapasan terdiri dari tiga tahap yang berlangsung secara bersamaan, yaitu
ventilasi, difusi dan perfusi.
1. Ventilasi
Ventilasi adalah, proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru. Pada proses ini
oksigen dari udara luar masuk ke dalam paru melalui saluran napas atas, takea, bronkus
dan cabang-cabangnya saat inspirasi. Selain itu karbondioksida yang ada di dalam paru
dikeluarkan ke udara luar pada saat ekspirasi.
2. Difusi
Pada proses difusi terjadi perpindahan oksigen dari zona respirasi, terutama dari alveoli
ke dalam pembuluh darah. Proses difusi ini terjadi melewati dinding alveoli, mang
interstitial, endotel kapiler, plasma dan dinding tritrosit. Oksigen dari alveoli setelah
melewati jaringan tersebut akan berikatan dengan hemoglobin membentuk HbO2. Setiap
gangguan atau kerusakan pada tiap jaringan yang dilalui pada proses difusi dapat
menurunkan difusi oksigen ke dalam darah. Contoh gangguan difusi yaitu bila terjadi
penebalan dinding alveoli pada fibrosis, terisinya ruang interstitial oleh cairan pada
edema paru, penebalan endotel kapiler, pengentalan plasma pada Lemokonrertrasi dan
kelainan dinding eritrosit pada penyakit "cycle cell anemia"
3. Perfusi
Tahap ketiga pada respirasi yaitu perfusi, adalah penyebaran darah yang sudah
teroksigenasi ke seluruh pu.o a* jaringan tubuh. Gangguan perfusi terjadi bila ada emboli
pada pembuluh darah, atau bila aliran darah menjadi lambat seperti pada dekompensatio
kordis
Ada beberapa volume paru yang lain yang biasa dipergunakan untuk mengukur fungsi
paru; karena itu mengetahui semua volume paru yang lain akan banyak membantu kita
untuk lebih mengerti tentang fisiologi respiratori. Lebih dari itu beberapa diantaranya sangat
mudah diukur.
Olahraga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kerja otot,
sehingga otot akan menjadi lebih kuat termasuk otot pemapasan. Olahrag atau melakukan latihan
fisik yang teratur bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani adalah
kesanggupan tubuh melakukan penyesuaian terhadap beban fisik yang diberikan kepadanya,
berupa' pekerjaan yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Unsur yang paling penting pada kesegaran jasmani adalah daya tahan kardiorespirasi.
Daya tahan kardio respirasi adalah kesanggupan jantung dan paru serta pembuluh darah untuk
berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan latihan untuk mengambil oksigen dan
mendistribusikannya ke jaringan yang aktif untuk digunakan pada proses metabolisme tubuh.
Daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi oleh ber-bagai faktor fisiologis. Faktor itu antara lain
adalah :
l. Keturunan/genetic
Dari penelitian diketahui bahwa 93,4% Vo2 max ditentukan oleh faktor genetik. Hal ini
dapat diubah dengan melakukan latihan yang optimal
2. Usia
3. Jenis kelamin
Sampai usia pubertas daya tahan kardiorespirasi antara anak perempuan dan laki-laki
tidak berbeda, tetapi setelah usia tersebut pada perempuan nilainya lebih rendah 15'25%
dari laki-laki. Perbedaan ini terjadi disebabkan antara lain oleh perbedaan kekuatan otot
maksimal, luas permukaan tubuh, komposisi tubuh,kekuatan otot, jumlah hemoglobin
dan kapasitas paru
4. Aktivitas fisik
Untuk mengukur daya tahan kardiorespirasidigunakan berbagai cara dan parameter' Pengukuran
ambilan oksigen maksimal (VO2 max) merupakan parameter fisiologis yang sangat objektil
reproduksibel danmerupakan pemeriksaan standar untuk mengukur daya tahan kardio respirasi
Dengan berolahraga yang teratur juga dapat mempertinggi vitalitas paru-paru. Paru-paru
adalah salah satu organ respirasi yang sangat berperan dalam penyediaan oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh. Tentang peranan olahraga dalam meningkatkan konsumsi Oksigen
maksimum telah diteliti oleh Dr. Cooper. Dari hasil penelitian tersebut dikatakan bahwa
mereka yang melakukan olahraga secara teratur paru-paru mereka mempunyai kesanggupan
untuk menampung 1,5 lebih banyak udara daripada orang yang tidak pernah berolahraga.
Pengukuran banyaknya udara atau oksigen di dalam paru-paru disebut VO2 max. mereka
yang mempunyai VO2 max yang tinggi dapatmelakukan lebih banyak pekerjaan sebelum
menjadi lelah, dibandingkan dengan mereka yang mempunyai VO2 max yang lebih rendah.
Lebih sehat dan lebih tinggi kesegaran jasmani seseorang lebih banyak oksigen dapat diproses
oleh tubuh. Dengan latihan olahraga yang teratur akan dapat mengambil lebih banyak oksigen,
yang berarti peredaran darah yang lebih baik dan sel otot akan lebih banyak mendapatkan
oksigen dari pembuluh darah kapiler. Dengan demikian mereka yang memiliki VO2 max yang
tinggi akan memungkinkan mengaktifkan organ-organ fisiologis tubuh sehingga
kapasitas organ tersebut dapat terpelihara dengan baik
Penyakit jantung koroner terjadi paling tidak dua kali lebih sering pada orang-
orang yang secara fisik tidak aktif dibandingkan mereka yang aktif. Dan dari mereka
yang mendapat penyakit jantung koroner ini, mereka yang secara fisik tidak aktif
cenderung lebih berat penyakitnya dan kemungkinan penyembuhan dan kelangsungan
hidupnya juga lebih kecil.
Mereka yang secara fisik aktif umumnya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah
dan lebih jarang terserang tekanan darah tinggi.
Mereka yang secara fisik aktif mempunyai fungsi paru-paru yang lebih baik,
mereka umumnya lebih jarang merokok dan lebih jarang menderita kelainan saluran
pernapasan.
Dari uraian di atas, maka dengan melakukan aktivitas fisik (olahraga) yang teratur
mempunyai pengaruh yang berarti dalam hal memperbaiki kesehatan, kebugaran fisik
dan kapasitas kerja serta kapasitas organ-organ yang disebabkan karena adanya
peningkatan daya tahan organ-organ system kardiorespirasi yakni jantung dan paru-paru.
D.BENTUK OLAHRAGA TERHADAP CARDIO RESPIRASI
Banyak orang tidak menyadari atau bahkan tidak mengerti bahwa jalan kaki membakar
kalori cukup banyak, dan akan membakar kalori kurang lebih sebanyak orang joging atau
lari pada jarak yang sama. Jalan kaki merupakan salah satu alternative olahraga yang
dapat dilakukan oleh siapa saja karena olahraga ini disamping murah, juga gampang
atau mudah dilakukan. Di samping itu juga bersepeda, berenang, tenis,juga merupakan
latihan-latihan olahraga yang cocok asal dilakukan tanpa memberikan beban yang berlebihan
(Sadoso Sumosardjuno, 1993).
Bersepeda baik yang stasioner (tidak jalan), maupun yang jalan sangat
bermanfaat. Tentunya bila ada tempat yang khusus, sehingga tidak mudah mengalami
kecelakaan lalulintas. Kemungkinan untuk mengalami kecelakaan lalulintas pada bersepada
stasioner tidak ada, sehingga hal ini sangatlah baik dilakukan terutama untuk menjaga agar
terhindar dari bahaya. Namun bersepeda stasioner akan cepat mengalami kebosanan, tetapi hal
ini dapat dikurangi dengan sambil mendengar atau menikmati lagu-lagu atau juga sambil
ngobrol dengan keluarga. Berenang juga merupakan aktivitas fisik yang baik bagi untuk
mempertahankan kondisi fisik seseorang (tentunya bagi mereka yang bisa berenang),
terutama bagi yang menderita penyakit yang ada pada daerah persendian kaki. Yang tak
kalah pentingnya adalah melakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan.
C.K. Giam (1993), berpendapat bahwa, aktivitas aerobik adalah merupakan aktivitas
yang terpenting untuk semua orang, tidak pandang umur, jenis kelamin, tingkat kesehatan,
kebugaran atau setatus sosial ekonomi. Latihan-latihan aerobik yang dimaksud adalah; berjalan,
jogging, berenang, bersepeda, menari, permainan dengan bola.
Bagi usia lanjut ada beberapa hal yang tidak cocok dilakukan dan beberapa hal yang
dianjurkan untuk dilakukan menurut Sadoso Sumosardjono (1993), adalah sebagai
berikut;
PENUTUP
KESIMPULAN
Olahraga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kerja otot,
sehingga otot akan menjadi lebih kuat termasuk otot pemapasan. berolahraga atau melakukan
latihan fisik yang teratur bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.
Olahraga atau latihan fisik akan meningkatkan dayatahan kardiorespirasi. Unsur-unsur yang
mempengaruhi daya tahan kardiorespirasi antara lainadalah faktor keturunan, usia, jenis kelamin
dan aktivitas fisik.
Faal paru mempunyai peran dalam meningkatkan hasil latihan fisik dan sebaliknya latihan fisik
jugaakan memperbaiki faal paru.Latihan atau olahraga yang teratur akan Meningkatkan
kemampuan pernapasan terutama pada saat tumbuh kembang. Meningkatkan efisiensi kerja otot
pernapasan,menambah aliran darah ke paru sehingga darah yang teroksigenasi lebih
banyak.Menyebabkan pernapasan lebih lambat dan lebih efisien
Latihan fisik akan menyebabkan otot-otot menjadi kuat, perbaikan fungsi otot ini terutama otot
pernapasan menyebabkan pernapasan lebih efisien pada waktu istirahat. Ventilasi paru antara
orang yang terlatih dan tidak terlatih relatif sama besar, tetapi orang yang terlatih bernapas lebih
lambat dan lebih dalam' Hal ini menyebabkan oksigen yang diperlukan untuk kerja otot pada
proses ventilasi berkurang sehingga dengan jumlah oksigen yang sama, otot yang terlatih akan
lebih efektif kerjanya. Pada usia muda saat tubuh masih berkembang, latihan teratur akan
meningkatkan kemampuan pernapasan. Pada orang yang dilatih selama beberapa tahun akan
diperbaikan pengaturan pernapasannya, Perbaikan ini terjadi karena menurunnya kadar asam
laktat darah'Penurunan zat ini seimbang dengan pengurangan penggunaan oksigen oleh jaringan
tubuh' Latihan fisik akan mempengaruhi organ tubuh sedemikian rupa sehingga kerja organ lebih
efisien dan kapasitas kerja maksimum yang dicapai lebih besar
DAFTAR PUSTAKA
1
Kurnia, Maya, and B.M. Wara Kushartanti, ‘Pengaruh Latihan Fartlek Dengan Treadmill Dan
Lari Di Lapangan Terhadap Daya Tahan Kardiorespirasi’, Jurnal Keolahragaan, 1.1
(2013), 72–83 <https://doi.org/10.21831/jk.v1i1.2347>
YUNUS, Faisal. Faal paru dan olahraga. Jurnal Respirologi Indonesia, 1997, 17.2.
FARIDAH, Eva. PERANAN OLAHRAGA TERHADAP KAPASITAS KARDIORESPIRASI.
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, 2013, 12.2: 11-25.