BAB I
PENDAHULUAN
Untuk itu seiring dengan tujuan pendidikan secara umum, maka pendidikan
jasmani dan olahraga pun harus di tingkatkan, sebab banyak manfaat yang dapat
diperoleh melalui pendidikan jasmani. Sedangkan untuk mencapai pendidikan
secara keseluruhan,maka pendidikan jasmani haruslah dilakukan dengan baik dan
benar dalam instansi dan lembaga pendidikan.
Masalah yang sering dihadapi pada sekarang ini yang dihadapi dalam proses
penjas serta pelaksanaan pembelajaran penjas orkes belum efektifnya pengajaran
penjas di sekolah, semua itu disebabkan karena minimnya media pembelajaran,
tingkat keaktifan siswa yang rendah terhadap proses pembelajaran, serta kurang
kreatifnya guru penjas orkes terhadap proses pembelajaran penjas, sehingga
1
2
terkesan monoton dan membosankan bagi pembelajaran tersebut, hal ini terbukti
dari hasil pembelajaran lompat tali pada siswa kelas V SD Negeri 200509
Padangsidimpuan yang kurang maksimal.
Skipping/ jump rope merupakan olahraga yang sejak zaman dulu digemari
dari berbagai Negara, olah raga skipping sesungguhnya merupakan olahraga yang
mengunakan seutas tali untuk melakukan lompatan, (http://myblog4.com/-
skipping).
Permainan lompat tali secara fisik akan menjadikan anak lebih kuat dan
tangkas. Belum lagi manfaat emosional, intelektual, dan sosialnya yang akan
berkembang dalam diri siswa tersebut. Namun pada kenyataannya, tingkat
kebugaran jasmani di sekolah masih kurang baik, hal ini dikarenakan kurangnya
aktivitas gerak siswa sehingga mudah mengalami kelelahan saat melakukan
aktivitas olahraga dan mengalami kelebihan berat badan, atau kegemukan yang
membuat lemah fisiknya dan kurang tenagannya untuk mampu melakukan tugas
fisik yang cukup berat.
Oleh sebab itu, maka peneliti ingin meneliti masalah yang dialami sekolah
tersebut sekaligus untuk mengetahui upaya guru meningkatkan proses belajar
mengajar kebugaran jasmani melalui latihan lompat tali (jump rope) pada siswa
kelas V SD Negeri 200509 Padangsidimpuan.
B. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini maka
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan proses
pembelajaran melalui latihan lompat tali (jump rope) dalam meningkatkan
kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri 200509 Padangsidimpuan.
F. Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kebugaran Jasmani
a. Hakikat Kebugaran Jasmani
6
7
aktivitas maupun pekerjaan memerlukan kebugaran yang baik, maka sejak dini
perlu penanaman nilai dari pendidikan jasmani untuk memperoleh kebugaran
yang baik pula. Menurut Soebroto, dkk (1999:54) kebugaran jasmani merupakan
salah satu masalah pendidikan olahraga dan dalam hubungan dengan pendidikan
seumur hidup di atas dianggap penting sekali untuk diperhatikan setiap orang.
1) Koordinasi
2) Keseimbangan
3) Kecepatan
4) Kelincahan
5) Power
b. Kekuatan otot
Menurut Djoko (2004: 4), kekuatan otot adalah kemampuan otot melawan
12
beban dalam satu usaha. Sedangkan menurut Nurhasan (2005: 3), kekuatan otot
adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004; 4), daya tahan otot adalah kemampuan
otot melakukan serangkaian kerja dalam waktu yang lama. Daya tahan otot adalah
kemampuan sekelompok otot dalam melakukan kontraksi secara kontinyu dalam
waktu relatif lama dengan beban sub maksimal (Nurhasan, 2005: 3).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya tahan otot adalah
kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut dalam waktu
yang lama.
d. Kelentukan
Kelentukan Len Kravitz (1997; 7). Kelentukan adalah daerah gerak otot-otot
dan persendian tubuh. Kelentukan merupakan gerakan dari persendian tubuh
melalui gerak yang merupakan gerak dari persendian tubuh melalui gerak yang
luas jangkauannya tergantung pada elastisitas otot, tendon dan ligamen serta
kualitas sendi itu sendiri.
e. Komposisi tubuh
Komposisi tubuh adalah persentase lemak badan dari berat badan tanpa lemak
(otot, tulang rawan, organ-organ vital). Berdasarkan beberapa pendapat di atas
tentang komponen kesegaran jasmani dapat disimpulkan bahwa yang harus ada
13
Lebih lanjut Roji (2004: 95), mengemukakan bahwa agar latihan fisik dapat
meningkatkan kesegaran jasmani, maka perlu memperhatikan rumusan latihan
14
sebagai berikut :
1. Macam latihan
2. Volume latihan, antara 20-30 menit
3. Frekuensi latihan, 3x seminggu
4. Intensitas latihan, 70-85% dari denyut nadi maksimal (DNM).DNM=220-
umur (dalam tahun)
a. Makan
b. Istirahat
c. Berolahraga
3. Tes Performance
a) US Navy Performance Test, tesnya berupa rangkaian terdiri dari 5 butir
tes. Rangkaian tes ini banyak dipergunakan oleh ABRI.
b) Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI), rangkaian tes ini terdiri atas 5
butir tes, berlaku untuk 4 kelompok umur dan dibedakan antara masing-masing
jenis kelamin. Pengelompokan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia tersebut
yaitu: kelompok tingkat SD kelas bawah umur 6-9 tahun, kelompok tingkat SD
kelas umur 10-12 tahun, kelompok tingkat SMP umur 13-15 tahun, dan
kelompok tingkat SMA umur 16-19 tahun. Adapun 5 butir tes tersebut
meliputi: lari jarak pendek, gantung angkat tubuh (putra) atau gantung siku
tekuk (putri), baring duduk, loncat tegak, dan lari jarak menengah.
Menurut Bayu Surya (2010: 3) lompat tali dikenal dengan istilah rope
skipping. Lompat tali skipping adalah suatu aktivitas yang menggunakan tali
dengan kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati
kepala sampai kaki sambil melompatinya.
Menurut Chrissie Gallagher (2006: 99) lompat tali atau skipping adalah suatu
bentuk latihan CV (kardiovaskuler) yang sangat baik karena dapat menjadikan
sebuah latihan yang sangat berat dan dapat meningkatkan daya tahan dan
kecepatan.
Menurut Endang Ramdan, dkk (1983: 80) interval training merupakan suatu
bentuk rentetan yang diberi selingan interval atau istirahat tertentu. Aktivitas yang
dapat dilakukan dalam metode interval training berupa: lari, lompat tali, latihan
langkah, pukulan dan sebagainya.
Anda tentu tidak asing dengan jenis latihan yang satu ini. Skipping adalah
bentuk latihan yang dilakukan dengan sebuah alat yaitu tali. Tentu saja tali yang
digunakan adalah tali khusus yang dapat anda temukan dengan mudah di toko-
toko olah raga terdekat. Latihan skipping dapat dilakukan dengan melakukan
gerakan melompat dengan jumlah lompatan tertentu sembari mengayunkan tali
skipping secara memutar melewati ujung kepala dan kaki. Yang terpenting,
lompatan dilakukan secara stabil sehingga kaki tidak mengenai tali.
Karena skipping tergolong dalam salah satu latihan yang bersifat aerobik,
latihan ini dapat digolongkan ke dalam jenis cardio exercise yang terbukti baik
untuk kesehatan jantung dan paru-paru, (Soegito, 1990:12).
17
1. Motorik kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik
anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam
permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama-kelamaan, bila
sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-
ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Lompat tali juga dapat membantu
mengurangi kejadian obesitas pada anak.
2. Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan tinggi tertentu dibutuhkan
keberanian dari si anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu
keputusan besar; mau melakukan tindakan melompat atau tidak.
4. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang
berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi. Ia dapat belajar berempati,
bergiliran, menaati aturan, dan lainnya.
5. Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis
agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan
permainan. Umpamanya, anak harus melakukan tujuh kali lompatan saat tali
diayunkan. Bila lebih atau kurang, ia harus menjadi pemegang tali.
19
B. Kerangka Berfikir
Teknik latihan
Siswa memiliki lompat
kebugaran jasmani
yang tali (skipping) dalam
Rendah pembelajaran penjas
Kebugaran jasmani
siswa meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Subjek Penelitian 21
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakkan ini, peneliti berpedoman pada model Kemmis dan
Mctaggart, yang menyatakan bahwa pengembangan dari konsep komponen acting
(tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan.
Model ini berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan pengamatan
23
dan refleksi. Keempat komponen yang berupa unatian tersebut dipandang sebagai
satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada pada kesempatan ini adalah
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar siklus di bawah ini :
Rencana tindakan
selanjutnya
Penelitian ini dirancang dalam beberapa siklus yang tiap siklusnya mencakup
empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi serta
24
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu mempersiapkan semua yang
diperlukan pada saat proses belajar mengajar. Hal-hal yang dipersiapkan tersebut
antara lain :
- Membuat silabus pembelajaran.
- Membuat skenario pembelajaran
- Membuat instrument penelitian
- Menyiapkan materi pembelajaran dengan pokok-pokok materi.
- Membuat lembar observasi aktivitas siswa beserta indikator penilaiannya.
- Mempersiapkan tes.
2. Tahap Tindakan
Pelaksanaan/ tindakan yaitu melaksanakan sesuatu yang telah
direncanakan sebelumnya. Salah satunya adalah praktek pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Tindakan ini diajukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran atau kedalam pembelajaran kebugaran jasmani
dengan melalui latihan lompat tali (skipping). Selama ini proses tindakan
bersamaan dengan itu proses pembelajaran diamati atau diobservasi oleh
pengamat yang menggunakan instrumen pengamatan yang telah ditetapkan.
3. Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pengamatan
aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Teknik ini merupakan
pendokumentasian terhadap proses, pengaruh dan kendala tindakan (penghambat
ataupun pendukung) yang persoalan lain mungkin timbul. Hasil observasi ini yang
akan menjadi dasar refleksi untuk rencana tindakan bagi penyusunan program
tindakan selanjutnya.
4. Tahap Refleksi
25
b. Metode Dokumentasi
Riduwan (2008:77), menyatakan “dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
28
c. Metode tes
Sunendar dan Iskandar (2009:179) menyatakan “tes ad alah suatu alat atau
prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat”.
Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian,
yang dalam PTK analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap aspek.
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu data mentah yang telah
dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi,
dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut
mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji
hipotesis.
Menganalisis data tes hasil belajar tiap siklus yang digunakan untuk
mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal siswa. Ketuntasan belajar
klasikal di dapat dengan menggunakan rumus :
N
Kb = ---- X 100%
S
Keterangan :
Kb : Ketuntasan belajar siswa
29
Dalam melakukan analisis data, peneliti melakukan reduksi data, display data,
kesimpulan sementara dan verifikasi. Dalam proses reduksi data bahan-bahan
yang sudah terkumpul dianalisis, disusun secara sistematis dan ditonjolkan pokok-
pokok persoalannya.
Display data dilakukan karena data yang terkumpul cukup banyak. Data
yang cukup banyak akan kesulitan dalam menggambarkan detail secara
keseluruhan dan mengambil kesimpulan. Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara
membuat model, tipologi, matriks dan tabel sehingga keseluruhan data dan
bagian-bagian detailnya dapat dipetakan dengan jelas.
Data yang dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematis baik melalui
penentuan tema atau model, tipologi, matriks dan sebagainya. Kemudian peneliti
menyimpulkan sehingga makna data bisa ditemukan.
30
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematis baik melalui
penentuan tema atau model, tipologi, matriks dan sebagainya. Kemudian peneliti
menyimpulkan sehingga makna data bisa ditemukan.
Tabel 4.1 Diskripsi Data Awal Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD Negeri
200509 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2016/2017
Keterangan Frekuensi Prosentase
Baik Sekali - -
Baik 6 30%
Cukup 3 15%
Kurang 11 55%
32
Kurang Sekali - -
2. SIklus I (Pertemuan I)
a. Perencanaan Tindakan
b. Tahap Tindakan
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
b) Streching.
c) Melakukan pemanasan.
33
2. Inti Pelajaran
a. Awalan.
Gerakan yang dilakukan adalah siswa dibariskan menjadi empat regu,
masing-masing regu terdiri dari jumlah siswa yang sama. Dua orang siswa berdiri
berhadapan dengan saling memegang ujung tali, kemudian dua orang siswa
melompati tali yang diputar oleh siswa yang lain tadi. Hal ini dituukan agar siswa
tidak mudah capek, dan memiliki stamina yang kuat.
b) Tolakan.
Siswa berpasangan saling memegang ujung tali dan memutarnya searah,
kemudian siswa disuruh melompati putaran tali tersebut. Siswa dipersilahkan
memilih sendiri tali mana yang ingin di lompati. Gerakan ini dimaksudkan untuk
melatih kekuatan kaki dan ketangkasan saat melakukan gerakan menumpu.
d) Sikap mendarat.
Siswa masih berdiri ditengah-tengah kedua orang siswa yang memutar
34
tali, kemudian satu per satu siswa melompati putaran tali tersebut.
3) Penutup
a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.
b)Pendinginan dilakukan permainan.
c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
d)Berdoa kemudian dibubarkan.
c. Tahap Observasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan
bahwa :
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan karena
mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya.
b) Awalan
Pada saat pembelajaran awalan siswa tampak senang dengan penyajian materi
35
melalui lompat tali pembelajaran yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan siswa yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apa lagi yang akan dilakukan.
e) Sikap mendarat.
Pada pembelajaran sikap mendarat, dilakukan secara keseluruhan. Dari
awalan, kemudian lompat melewati tali lalu mendarat lagi. Pada pembelajaran ini
siswa tampak senang karena gerakan yang dilakukan ini cukup membuat siswa
merasa tertantang.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
b) Stretching.
c) Melakukan pemanasan.
3) Inti Pelajaran
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
b)Melakukan pemanasan.
Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu permainan
menjala ikan. Caranya ditunjuk tiga anak untuk menjadi jaring anak lainnya akan
menjadi ikan. Siswa yang berperan sebagai jaring bergandengan tangan mengejar
ikan, Sedangkan siswa yang menjadi ikan berlari menyelamatkan diri dari jaring tetapi
tidak boleh keluar dari lapangan yang sudah ditentukan. Ikan yang terkena jaring akan
bergabung menjadi regu penjaring ikan. Jaring terus menangkap ikan sampai ikan
habis dan menjadi jaring semua.
2) Inti Pelajaran
a) Awalan.
Gerakan yang dilakukan adalah siswa dibariskan menjadi empat regu,
masing-masing regu terdiri dari jumlah siswa yang sama. Dua orang siswa berdiri
berhadapan dengan saling memegang ujung tali, kemudian dua orang siswa
melompati tali yang diputar oleh siswa yang lain tadi. Hal ini dituukan agar siswa
tidak mudah capek, dan memiliki stamina yang kuat.
b) Tolakan.
Siswa berpasangan saling memegang ujung tali dan memutarnya searah,
kemudian siswa disuruh melompati putaran tali tersebut. Siswa dipersilahkan memilih
sendiri tali mana yang ingin di lompati. Gerakan ini dimaksudkan untuk melatih
kekuatan kaki dan ketangkasan saat melakukan gerakan menumpu.
38
d) Sikap mendarat.
Siswa masih berdiri ditengah-tengah kedua orang siswa yang memutar tali,
kemudian satu per satu siswa melompati putaran tali tersebut.
3) Penutup
d. Tahap Observasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan
bahwa :
Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada kategori baik. Siswa terlihat senang
dengan pembelajaran melalui latihan lompat tali yang diberikan. Hal ini terlihat dari
sikap siswa yang begitu semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.
39
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan karena
mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya.
b) Awalan
Pada saat pembelajaran awalan siswa tampak senang dengan penyajian materi
melalui lompat tali pembelajaran yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan siswa yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apa lagi yang akan dilakukan.
e) Sikap mendarat.
Pada pembelajaran sikap mendarat, dilakukan secara keseluruhan. Dari awalan,
kemudian lompat melewati tali lalu mendarat lagi. Pada pembelajaran ini siswa tampak
senang karena gerakan yang dilakukan ini cukup membuat siswa merasa tertantang.
40
c. Tahap Observasi
Keteranga Prosentas
Rentang n Kriteria Jumlah e
Nilai Anak
> 90 Baik Sekali Tuntas 3 15%
Kurang 0%
< 59 Tidak Tuntas -
Sekali
d. Refleksi
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain
dengan benar dalam pembelajaran lompat tali.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan
41
4. Siklus II (Pertemuan I)
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama, maka
perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 20 Maret 2017 adalah
sebagai berikut :
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pemanasan.
a. Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
42
b. Streching.
c. Melakukan pemanasan.
kekuatan otot kaki tumpu dan melatih daya ledak kaki tumpu.
d) Sikap mendarat.
Gerakan yang dilakukan adalah berlari kemudian melompat melewati tali yang
diputar dan mendarat sambil berjalan/ lari kecil. Tujuan pembelajaran ini adalah
melatih kecermatan dalam mengatur tempo kecepatan hingga kedua kaki mampu
mendarat kembali tanpa tersentuh oleh tali atau tali yang diputar tidak berhenti.
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan.
a) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching).
b) Setelah pendinginan, dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan waktu pada anak untuk bertanya
gerakan mana yang dirasa cukup sulit dan peneliti memberikan respon dengan
menerangkan gerakan-gerakan yang seharusnya dilakukan dengan benar.
c) Berdoa dan siswa dibubarkan
c. Tahap Observasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru
kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan
44
bahwa :
1) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan dengan
rasa antusias.
2) Awalan.
Pada saat pembelajaran awalan siswa tampak senang dengan penyajian materi.
Melalui pendekatan bermain menggunakan lompat tali, siswa sudah mulai bisa
menikmati pembelajaran dan karena model kompetisi yang digunakan, siswa terlihat
saling ingin mengalahkan teman yang lainnya.
5) Sikap mendarat
Pada pembelajaran sikap mendarat, dilakukan secara keseluruhan. Dari
awalan, melewati kardus lalu mendarat dengan tidak menyentuh tali. Pada
45
. b. Tahap Pelaksanaan
kemudian dihukum.
2) Inti Pelajaran
Melakukan lompat tali, antara lain :
a) Awalan.
Pada pembelajaran awalan pertemuan kedua, bentuk permainan merupakan
pengembangan permainan pada pertemuan sebelumnya. Pola pembelajaran adalah
gerakan bersifat kompetisi antar regu. Caranya siswa dibagi menjadi empat regu
dengan jumlah anggota sama banyak. Siswa melompati tali yan diputar sambil
berlari dengan membawa tongkat sampai pada regu didepannya berikan tongkat
kemudian lakukan gerakan yang sama sampai semua anggota regu melakukannya
dan kembali ketempat semula. Regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali
ke barisan regu itulah keluar sebagai pemenangnya.
d) Sikap mendarat.
Gerakan yang dilakukan adalah berlari kemudian melompat melewati
putaran tali dan mendarat, kemudian lompat lagi. Tujuan pembelajaran ini adalah
melatih kecermatan dalam mengatur tempo kecepatan hingga kedua kaki mampu
mendarat di tempat yang telah ditentukan.
3) Penutup
a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).
b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang
sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dan siapa
siswa yang masih kurang.
c) Berdoa kemudian dibubarkan.
c. Tahap Observasi
Pada dasarnya pembelajaran melalui latihan lompat tali dalam kategori “baik”,
dimana pembelajarannya memberikan gairah dan nuansa baru pada pembelajaran
lompat jauh, hal ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus II yang memuaskan.
Tabel 4.3. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Lompat Tali Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 200509 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2016/2017.
55%
89 – 80 Baik Tuntas 11
5%
79 – 70 Cukup Tuntas 1
10%
69 – 60 Kurang Tidak Tuntas 2
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama,
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain adalah:
Tabel 4.4. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Data Akhir Siklus II Hasil Lompat
Tali Pada Siswa Kelas V SD Negeri 200509 Padangsidimpuan Tahun
Ajaran 2016/2017.
Rentang Prosentasi
Keterangan
Nilai Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Kurang Sekali 0% 0% 0%
< 59
B. Pembahasan
siswa dan juga sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
agar siswa dapat berperan aktif selama mengikuti proses pembelajaran sehingga
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa proses pembelajaran melalui
latihan lompat tali (jump rope) dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas V
SD Negeri 200509 Padangsidimpuan. Hal ini dibuktikan dengan hasil tindakan tingkat
51
ketuntasan belajar klasikal yang selalu meningkat tiap siklusnya, yaitu pada siklus I
mencapai 65%, dan pada siklus II mencapai 90%.
B. Saran
materi pembelajaran.
3 Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan
yang
sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi.
49
DAFTAR PUSTAKA
Ateng. 1992. Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Pusat
52
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia
Irianto, Djoko Pekik. 1999. Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman.
Yogyakarta: Andi offset
Harisenjaya. 2007. Pedoman Teknik Olahraga Permainan Tanpa Alat. Bandung : PT.
Rafika Aditama
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT. Indeks
Nurhasan dan Hasanudin Coholil. 2007. Modul tes dan Pengukuran Keolahragaan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press
Rusli Lutan, dkk. 1992. Manusia dan Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jendral pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga
Akademi
Soebroto. 1999. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang.
Dahara Prize
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
55
Standar Kompetensi :
7. Mempraktikkan latihan dasar kebugaran
jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di
Dalamnya
Mempraktikkan aktivitas untuk kekuatan
otot- otot anggota badan bagian bawah, serta
Kompetensi Dasar : nilai kerja keras, disiplin, kerjasama, dan
7.1 kejujuran.
Mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan
dengan kualitas gerak yang meningkat , serta
nilai kerja keras, disiplin, kerjasama, dan
7.2 kejujuran
A. Tujuan Pembelajaran:
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah
Demonstrai Praktek
F. Langkah-langkah
Pembelajaran Pertemuan 13
Kegiatan Awal:
Dalam kegiatan Awal, guru:
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
Mengecek kehadiran siswa
Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti
Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari
Kegiatan inti
Eksplorasi
Berlari memindahkan benda beregu
Melakukan menggendong bertgantian berkelompok
Melakukan gerakan lompatan setinggi-tinggi
Melakukan gerakan loncat-loncat ke depan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
57
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama
siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah
dilakukan/ diajarkan
Memperbaikai tentang kesalahan-kesalahan gerakan gerakan yang dilakukan
Pertemuan 14
Kegiatan Awal:
Dalam kegiatan Awal, guru:
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
58
Eksplorasi
Melakukan gerakan berlari dengan arah berbelok belok
Melakukan gerakan berlari dengan berbagai arah ke samping, depan, belakang
Melakukan gerakan berlari dengan berbagai awalan, duduk, jalan di tempat,
tidur dan jongkok
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama
siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
59
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah
dilakukan/ diajarkan
Memperbaikai tentang kesalahan-kesalahan gerakan gerakan yang dilakukan
benar
* sebagian kecil 2
benar
* semua salah 1
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan Remedial.
Observer Peneliti
Lampiran 2
Lembar pengamatan aktivitas guru (Siklus I)
Jumlah 11
Lampiran 3
Lembar pengamatan aktivitas siswa
63
(Siklus I)
Skor penilaian
No Aspek Yang Di Amati
0 1
Persiapan Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Siswa hadir dilapangan tepat waktu
√
2. Siswa merespon pembelajaran dengan
pengetahuan awal siswa.
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru. √
4. Siswa melakukan kegiatan pemanasan
dengan sungguh-sungguh.
√
B. Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan dan
gerakan yang diperagakan oleh guru.
2. Siswa berkumpul dikelompok yang telah
√
ditentukan
3. Siswa tertib dikelompok masing-masing.
4. Siswa melakukan teknik dasar lompat tali. √
5. Siswa memberikan pertanyaan.
√
C. Penutup
1. Siswa melakukan pendinginan dengan serius
2. Siswa bertanya tentang pelajaran yang √
belum dimengerti Siswa antusias
√
√
√
Jumlah 9
3 5 – 7,4 Cukup
4 7,5 – 9,9 Baik
5 10 – 12,4 Baik sekali
Observer Peneliti
Lampiran 4
Lembar pengamatan aktivitas guru
65
(Siklus II)
No Aspek Yang Di Amati Skor penilaian
0 1
Persiapan Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Mengecek kedisiplinan dilapangan tepat √
waktu(berdoa dan presensi)
2. Menghubungkan materi pelajaran dengan √
pengetahuan awal siswa.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
khususnya kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
4. Pemanasan
B. Kegiatan Inti √
1. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara
melakukan teknik dasar lompat tali. √
2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
3. Melatih siswa dalam meningkatkan √
kemampuan teknik dasar lompat tali.
4. Memonitor dan evaluasi pelaksanaan teknik √
dasar lompat tali.
5. Memberikan bantuan kepada siswa atau
kelompok yang mengalami kesulitan dan √
memberikan feedback. √
C. Penutup
√
1. Pendinginan
2. . Evaluasi
3. Refleksi
√
√
√
Jumlah 12
Skor penilaian
No Aspek Yang Di Amati
0 1
Persiapan Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Siswa hadir dilapangan tepat waktu
√
2. Siswa merespon pembelajaran dengan
√
pengetahuan awal siswa.
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
4. Siswa melakukan kegiatan pemanasan
√
dengan sungguh-sungguh
√
B. Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan dan
gerakan yang diperagakan oleh guru.
2. Siswa berkumpul dikelompok yang telah
√
ditentukan
3. Siswa tertib dikelompok masing-masing.
4. Siswa melakukan teknik dasar lompat tali. √
5. Siswa memberikan pertanyaan..
√
C. Penutup
√
1. Siswa melakukan pendinginan dengan
√
serius
2. Siswa bertanya tentang pelajaran yang
belum dimengerti
3. Siswa antusias
√
√
Jumlah 12
Observer Peneliti
Lampiran 6
68
Observer Peneliti