Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah

ada dan dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai sekarang. Bahkan

dapat dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini, atletik sudah ada dan

dilakukan oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan setiap gerakan dalam atletik

seperti jalan, lari, lompat dan lempar merupakan perwujudan dari gerakan

dasar dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Pada jaman purba, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh manusia

sangat penting artinya karena hal tersebut berhubungan dengan pemenuhan

kebutuhan hidupnya yaitu berburu dan meramu makanan. Untuk itu manusia

primitif dituntut untuk memiliki kekuatan, kecepatan, daya tahan dan

ketangkasan terutama dalam menggunakan peralatan purbanya seperti lembing,

panah, bumerang, batu dan lain sebagainya yang dapat diperolehnya dari

melakukan berbagai gerakan atletik meskipun tidak disadarinya. Gerakan-

gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya merupakan

gerakan dasar yang berasal dari gerakan olahraga atletik. Oleh karena itu, tidak

berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa atletik merupakan ibu dari semua

cabang olahraga (Aip Syarifuddin, 1992 : 1). Atletik merupakan aktivitas

jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan

anak, selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran jasmani, dengan memiliki

kebugaran jasmani yang baik anak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari

tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Gerakan-gerakan atletik sangat sesuai

1
untuk mengisi program pendidikan jasmani, seperti jalan, lari, lompat, dan

melempar.

Pembangunan pendidikan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional yang diarahkan menuju ke peningkatan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya. Sebagai bagian dari Pendidikan Nasional, upaya

pendidikan jasmani perlu dilaksanakan dengan terencana, teratur dan

berkesinambungan. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan

sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya

manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai setelah masa yang

cukup lama. Karena itu, upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik

melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan metode dan kurikulum

sebagai infrastrukturnya, sarana dan prasarana sebagai pendukungnya serta

kesadaran dan kesabaran dari komponen pendidikan dalam pelaksanaannya.

Pembelajaran pendidikan jasmani, merupakan salah satu muatan pendidikan

formal dalam segala jenjang tingkatan pendidikan berdasarkan kurikulum yang

berlaku. Selain sebagai salah satu materi pembelajaran pendidikan jasmani,

atletik menjadi salah satu cabang olahraga yang sarat akan prestasi. Hal ini

ditandai dengan sering diadakannya kejuaraan atau pertandingan yang

mengikutsertakan pelajar misalnya POPDA dan POPNAS. Cabang-cabang

olahraga yang dipertandingkan diantaranya adalah atletik meliputi jalan, lari,

lompat dan lempar. Dengan adanya ajang kejuaraan tersebut diharapkan para

siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam bidang olahraga dan

memotivasi siswa untuk berprestasi.

2
Keberhasilan prestasi siswa tidak lepas dari program latihan yang

dijalankan sebelum ajang kejuaraan dimulai. Program latihan yang sitematis

dan terstruktur merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan prestasi

siswa. Dalam upaya pencapaian jarak lompatan sejauh-jauhnya seorang siswa

harus memiliki beberapa persyaratan tertentu misalnya kondisi fisik dan

penguasaan teknik dalam lompat jauh. Menurut Eddy Purnomo dan Dapan

(2011: 93) prestasi lompat jauh ditentukan oleh sebagian kecil parameter yang

nyata berkaitan dengan kemampuan biomotorik yaitu kecepatan lari, akselerasi,

kekuatan lompat, koordinasi lengan dengan kaki dan rasa (sense) irama.

Pembelajaran atletik di SMK Negeri 4 Purworejo selama ini kurang

berjalan dengan optimal. Hal ini disebabkan karena frekuensi pembelajaran

atletik khususnya lompat jauh sangat jarang yaitu hanya dilakukan pada saat

pengambilan nilai saja. Faktor yang menyebabkan pembelajaran atletik lompat

jauh sangat jarang diadakan di SMK Negeri 4 Purworejo adalah sarana dan

prasarana yang kurang memadahi serta rendahnya minat siswa dalam belajar

atletik khususnya lompat jauh. Mereka lebih senang dengan cabang olahraga

permainan seperti sepakbola, bola voli dan sebagainya, selain itu penyusunan

program latihan dan bentuk-bentuk latihan yang diberikan oleh guru di SMK

Negeri 4 Purworejo belum memperhatikan faktor-faktor penentu untuk

mencapai hasil lompatan yang optimal, sehingga latihan yang diberikan hanya

berupa latihan lompat jauh secara keseluruhan yang dimulai dari awalan,

menumpu/menolak dan diakhiri mendarat yang dilakukan berulang-ulang tanpa

memfokuskan pada peningkatan salah satu aspek penentu hasil lompatan

3
misalnya tolakan saat menolak. Akibatnya siswa merasa jenuh dalam

mengikuti pembelajaran atau latihan lompat jauh dan penguasaan siswa

terhadap teknik lompat jauh pun kurang optimal.

Melihat kondisi pembelajaran atletik khususnya lompat jauh di atas,

maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang

lompat jauh. Oleh karena itu perlu dilakukan program latihan yang sistematis

dan terstruktur dengan memperhatikan kondisi fisiologis dan psikologis siswa.

Secara psikologis, siswa kelas X memiliki karakteristik berupa kecenderungan

untuk menyukai tantangan. Adapun secara fisiologis, siswa kelas X yang

berada pada usia 14 – 16 tahun merupakan usia masa pertumbuhan. Oleh

karena itu, latihan-latihan yang diberikan pada usia tersebut harus sesuai

dengan kondisi fisik siswa. Teknik lompat jauh bila dilihat dari teknik

gerakannya dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu meliputi awalan,

bertumpu, saat melayang dan mendarat (Eddy Purnomo, 2007: 84). Awalan

pada lompat jauh dipengaruhi oleh kecepatan dan tolakan (power tungkai) yang

maksimal untuk dapat menghasilkan jarak lompatan yang maksimal. Saat di

udara keseimbangan dan teknik yang benar akan mendukung siswa atau atlet

untuk mendapatkan hasil lompatan yang maksimal. Begitu juga saat mendarat,

teknik yang benar akan menghindarkan adanya kesalahan atau kerugian serta

keamanan bagi siswa atau atlet.

Bentuk latihan hop-step diharapkan akan memacu perkembangan power

tungkai yang digunakan untuk melakukan lari awalan dan menolak saat

melakukan lompat jauh. Latihan tersebut juga melatih siswa untuk mengenal

4
dan membiasakan melakukan gerakan-gerakan yang mengarah pada teknik

yang ada pada lompat jauh, seperti lari, menolak, melayang di udara, dan

melakukan tumpuan saat mendarat. Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Hop-Step Terhadap

Hasil Lompat Jauh Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Tahun Pelajaran 2011/2012

Purworejo Jawa Tengah”.

B. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh masih belum optimal.

2. Pembelajaran atletik khususnya lompat jauh di SMK Negeri 4 Purworejo

masih menemui hambatan seperti rendahnya frekuensi pembelajaran lompat

jauh, sarana dan prasarana Penjas yang kurang mendukung.

3. Faktor-faktor penentu kemampuan lompat jauh kurang diperhatikan dalam

pemberian latihan lompat jauh.

4. Belum diketahuinya pengaruh latihan hop-step terhadap hasil lompat jauh

siswa kelas X SMK Negeri 4 tahun pelajaran 2011/2012 Purworejo Jawa

Tengah.

C. Batasan Masalah

Dengan memperhatikan identifikasi maslah di atas, maka

berdasarkan pertimbangan biaya dan kemampuan, peneliti membatasi masalah

dengan hanya mengkaji pada satu permasalahan yaitu: pengaruh latihan hop-

5
step terhadap hasil lompat jauh siswa kelas X SMK Negeri 4 tahun pelajaran

2011/2012 Purworejo Jawa Tengah.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas yang masih umum dan

masih banyak yang mempengaruhi, maka peneliti mencoba merumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut: “Adakah pengaruh latihan hop-step terhadap

hasil lompat jauh siswa kelas X SMK Negeri 4 tahun pelajaran 2011/2012

Purworejo Jawa Tengah?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan

hop-step terhadap hasil lompat jauh siswa kelas X SMK Negeri 4 tahun

pelajaran 2011/2012 Purworejo Jawa Tengah.

F. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat

memberikan informasi:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menunjukkan bukti-bukti ilmiah tentang pengaruh latihan

hop-step terhadap hasil lompat jauh siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Olahraga

Sebagai sumbangan bagi guru pendidikan Jasmani dan Kesehatan

dalam memilih dan menerapkan bentuk latihan dalam pembelajaran

6
lompat jauh yang efektif untuk mencapai keberhasilan dalam melatih

lompat jauh.

b. Bagi Siswa

Sebagai sarana untuk meningkatkan kemamapuan dan prestasi

siswa dalam bidang lompat jauh.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi tentang adanya pengaruh latihan dan

faktor-faktor lain dengan peningkatan hasil lompat jauh.

Anda mungkin juga menyukai