Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA

EKSTRAKURIKULER
ATLETIK

SD EKA TJIPTA TANGAR


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1|
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kerja Ekstrakurikuler Atletik Sekolah Dasar Eka Tjipta Tangar. Tahun Pelajaran
2020/2021 disahkan oleh Kepala SD Eka Tjipta Tangar.

Ditetapkan di : Tangar

Tanggal : 11 Mei 2021

Dibuat Oleh;
Waka Kesiswaan Pembina Atletik

Arif Widodo, S.Pd Heru Subandi, S.Pd

Mengetahui
Kepala Sekolah

Witanto Kuncono, S.E


NIK. 19131

2|
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang selalu diperlombakan baik di
tingkat regional maupun nasional, karena atletik merupakan cabang olahraga yang terdiri dari jalan,
lari, lompat, dan lempar. Untuk meningkatkan prestasi olahraga pada nomor-nomor tersebut di
lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi diadakan suatu pembinaan
untuk mencapai hasil yang maksimal.
Salah satu nomor dalam cabang atletik yang dilombakan adalah nomor lompat. Sedang
nomor-nomor lompat terdiri dari; (1) lompat jauh, (2) lompat tinggi, (3) lompat jangkit, dan (4)
lompat tingggi galah (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992:73). Prestasi pada nomor lompat khususnya
lompat jauh ini masih ketinggalan bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini disebabkan
karena kurangnya perhatian pada cabang ini. Faktor- faktor yang mempengaruhi kurangnya
seseorang dapat menguasai teknik- teknik dalam lompat jauh, Menurut Engkos Kosasih (1985:76),
ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain: 1) panjang tungkai, 2) daya ledak otot
tungkai, 3) kecepatan lari saat mengambil awalan, 4) teknik melompat, 5) teknik melayang di udara,
6) teknik mendarat.
Siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan tungkai yang panjang mendukung dalam
mencapai hasil lompat jauh. Bagi guru Penjasorkes dan pembina atlet harus betul-betul ketat dan
objektif dalam menilai dan memilih anak didiknya yang baik. Tetapi untuk lebih meningkatkan hasil
pembelajaran juga perlu didukung oleh faktor-faktor sarana dan prasarana olahraga seperti; lapangan
olahraga yang memadai dan peralatan olahraga yang lengkap, selain itu perlu diupayakan
kemampuan para pembina dan pelatih baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Kaitannya dengan upaya tersebut, sebagai realisasi adalah dilaksanakan kegiatan olahraga di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Sebagaimana
diketahui bahwa kegiatan olahraga merupakan alat untuk meningkatkan hasil yang dapat
mendatangkan kebanggaan nasional, karena menurut Soekarman (1987: 3), salah satu cara untuk
mengharumkan nama bangsa dan negara adalah lewat olahraga, oleh karena itu pembinaan setiap
cabang olahraga harus diarahkan untuk mencapai hasil yang akan mengharumkan nama bangsa.
Menurut Abdul Gafur (1983:6) bahwa pedidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai prorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dlakukan secara sadar dan
sistematik melalui kegiatanjasmani dan intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan
dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Dari pendapat di atas, maka tujuan penjas di SD untuk membentuk prilaku dan peningkatan
gerak motorik anak, peningkatan pertumbuhan anak, pertumbuhan dan kecerdasan watak. Daya
upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin) pikiran intelek dan jasmani
anak.
Hasil olahraga dibeberapa cabang masih belum sesuai dengan harapan, hal ini harus
dijadikan motivasi untuk meningkatkan usaha pembinaan, pengembangan kegiatan olahraga di
beberapa cabang. Olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang selalu dilombakan baik di
tingkat regional, nasional maupun internasional, karena atletik merupakan cabang olahraga yang
terbagi dalam beberapa nomor yang dipertandingkan. Nomor- nomor tersebut terdiri dari: nomor
jalan, lari, lompat, dan lempar.
Kegiatan pencapaian hasil yang baik, perlu memberikan program pengajaran di luar jam
sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa. Dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga perlu
diyakinkan terhadap siswa bahwa kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sangat baik dan efektif
guna meningkatkan dan menunjang kualitas hasil dalam cabang olahraga. Dimana kegiatan
ekstrakurikuler meliputi; sepakbola, badminton dan atletik. Salah satu nomor dalam atletik yang
diberikan adalah lompat jauh, dalam hal ini kegiatan ekstrakurikuler yang paling ditekankan dan
dimaksimalkan adalah lompat jauh, karena dalam setiap event olahraga tingkat SD hasil lompat jauh
kurang maksimal.
Pada tahun 2009 SD EKA TJIPTA Tangar mengirimkan 2 atlet putra lompat jauh di tingkat
Gugus. Dari 2 atlet tersebut tidak ada yang lolos ke tingkat Kecamatan. Tahun 2010 juga tidak ada

3|
yang mampu lolos ke tingkat Kecamatan dari atlet yang dikirim. Sedangkan pada tahun 2011 hanya
ada 1 atlet yang mampu lolos ke tingkat Kecamatan, namun tidak lolos ke tingkat Kabupaten.
Bentuk-bentuk latihan pada persiapan lompat jauh yang di lakukan siswa selama 2 bulan
diantaranya : (1) Berjalan dengan cepat dan diteruskan dengan lari mengangkat paha. (2) Melakukan
lari bolak-balik sejauh 40 meter secara bergantian. (3) Latihan melompat melewati rintangan. (4)
Melakukan gerakan lari dengan cara menginjak benda yang sudah diatur (5) Melakukan gerakan lari
kemudian diteruskan melompat ke depan menggunakan gaya jongkok Pendaratan dari bak lompat.
Materi latihan ini di lakukan dalam satu minggu sekali.
Menurut (Gunter Bernhard 1993:46) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil lompatan selain
teknik dalam melakukan lompat jauh adalah keadaan fisik antara lain; (1) Kecepatan berlari, anak
didik yang mempunyai kecepatan lari yang bagus akan menghasilkan lompatan yang maksimal,
sedangakan anak didik yang mempunyai kecepatan berlari yang lambat maka hasil lompatan tidak
akan maksimal. Hal tersebut dikarenakan kecapatan berbanding lurus dengan hasil lompatan anak
didik. (2) Kekuatan kaki tumpuan, anak didik yang melompat dengan kaki tumpuan yang kuat akan
menghasilkan daya ledak yang kuat pula karena posisi kaki yang kuat kestabilannya terjaga. (3)
Teknik saat melompat, semakin bagus teknik dari anak didik maka hasil lompatan juga akan
maksimal, karena posisi saat melompat sangat berpengaruh terhadap hasil lompatan. (4) Koordinasi
(rangkaian gerak) tubuh, semakin bagus koordinasi gerak tubuh dari anak didik maka akan
menghasilkan keluwesan dalam melakukan gerakan yang dibutuhkan untuk mencapai lompatan yang
maksimal.
Menurut pengamatan (observasi) dari peneliti, siswa di SD EKA TJIPTA Tangar, yang
mempengaruhi lompatan selain teknik dalam melakukan lompat jauh adalah kondisi fisik siswa.
Kondisi fisik siswa SD EKA TJIPTA Tangar kelas IV dan V kurang mendukung dalam cabang
olahraga khususnya lompat jauh dikarenakan hal-hal sebagai berikut; (a) kecepatan berlari, anak
didik mempunyai kecepatan lari kurang maksimal, (b) kekuatan kaki tumpuan masih lemah, (c)
teknik saat melompat belum menguasai, (d) koordinasi (rangkaian gerak) tubuh belum baik.
Sedangkan yang memotivasi kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh adalah : (a)
sarana dan prasarana yang memadai, (b) siswa sangat antusias, (c) Guru berkompeten dalam
pembelajaran penjas.
Sebagai seorang guru Penjasorkes yang sekaligus membina ekstrakurikuler, khususnya
cabang atletik sudah sepantasnya turut serta dalam menyumbangkan pikirannya untuk meningkatkan
kemampuan anak didik pada nomor lompat jauh gaya jongkok. Pada atletik nomor lompat jauh gaya
jongkok sangat berkaitan erat dengan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari, oleh
karena itu perlu kiranya suatu Laporan untuk mengetahui hubungan antara panjang tungkai, daya
ledak otot tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompatan. Dikarenakan hal tersebut saling
berkaitan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam lompatan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di depan maka peneliti tertarik
melakukan Laporan dengan judul “Hubungan Antara Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai dan
Kecepatan Lari dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas IV dan V
SD 2 Negeri Tangar Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SD EKA TJIPTA
Tangar dalam setiap event lomba.
2. Belum diketahui faktor penyebab rendahnya hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra
kelas IV dan V SD EKA TJIPTA Tangar.
3. Belum diketahui hubungan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari dengan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SD EKA TJIPTA Tangar.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas agar tidak terlalu luas dan fokus maka perlu
adanya pembatasan masalah. Dalam Laporan ini peneliti hanya akan membahas tentang
permasalahan belum diketahuinya hubungan antara panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan
kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SD Negeri
Tangiksan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

4|
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka muncul masalah yang dapat di rumuskan sebagai berikut.
Adakah hubungan antara panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari, dengan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok siswa kelas IV dan V SD EKA TJIPTA Tangar Kecamatan Mrebet
Kabupaten Purbalingga?
E. Tujuan Laporan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah di tetapkan di atas, maka tujuan Laporan ini
adalah untuk mengetahui adakah hubungan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari,
dengan kemampun lompat jauh gaya jongkok siswa kelas IV dan V SD EKA TJIPTA Tangar
Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.
F. Manfaat Laporan
Manfaat Laporan ini adalah:
1. Secara Teoritis
Hasil pelaksanaan dapat dipergunakan sebagai informasi ilmiah dalam pelatihan cabang
olah raga atletik bagi mahasiswa. Selain itu, hasil Laporan diharapkan dapat memberikan
sumbangan positif bagi proses belajar mengajar, memilih atlit dan peningkatan mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya pada nomor lompat jauh gaya jongkok.
2. Secara Praktis
Bagi peneliti, siswa dan guru, sedangkan penjelasannya seperti di bawah ini:
a. Peneliti: akan di dapatkan suatu masukan mengenai hubungan panjang tungkai, daya ledak otot
tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh siswa kelas IV dan V SD EKA
TJIPTA Tangar.
b. Siswa: menerima pembelajaran dengan mudah guna meningkatkan hasil lompat jauh gaya
jongkok yang baik.
c. Guru: dapat menjadi sumber referensi untuk diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil
lompat jauh gaya jongkok yang seoptimal mungkin, dan memilih atlit yang baik.
d. Bagi Sekolah: Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan dan
peningkatan program pendidikan jasmani siswa SD EKA TJIPTA Tangar .

5|
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. MATERI KEGIATAN
1. Jalan
a. Jalan Jinjit
b. Jalan Cepat
2. Lari
a. Lari Sprint
b. Lari formula one
c. Lari Keliling Lapangan
3. Lempar
a. Tolak Peluru
b. Lempar Turbo
4. Lompat
a. Lompat Jauh
b. Loncat Katak

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Hari/Tangal Nama Kegiatan Peserta


11 Juli 2020 Pemberian Angket
14 Juli 2020 Pengelompokkan peserta kegiatan ekstrakurikuler
Atletik
18 Juli 2020 Latihan awal ekstrakurikuler Atletik
8 Agustus 2020 Monitoring dan evaluasi kegiatan
26 Sept 2020 Sparring partner dengan sekolah lain
10 Okt 2020 Seleksi atlit utk KOSN dan fls2n
17 Okt 2020 Latihan awal pemantapan atlet seleksi
28 Nov 2020 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
9 Januari 2021 Persiapan KOSN dan fls2n
23 Januari 2021 Sparring Partner dengan sekolah lain
13 feb 2021 Pemantapan atlet seleksi
8-10 Maret Seleksi KOSN dan fls2n tingkat kecamatan
2021
29 April 2021 Seleksi KOSN dan fls2n tingkat kabupaten
11 Juni 2021 Laporan Program Kegiatan

6|
BAB III
EVALUASI KEGIATAN

A. EVALUASI HASIL KEGIATAN


Memperhatikan serta m,embandingkan keseluruhan agenda/program yang telah
dicanangkan dengan realisasi, maka tentu akan kita jumpai beberapa kenyataan yang tidak
sesuai. Beberapa gambaran kondisi ketidak sesuaian yang kami maksudkan adalah antara
lain :
1. Ada program yang telah direncanakan secara matang, namun dalam realisasinya tidak
terwujud.
2. Ada program yang telah direncanakan secara matang, tetap terlaksana namun waktu
dan tempat bergeser dari rencana awal.
3. Ada program yang tidak direncanakan sama sekali justru terwujud dengan baik dan
lancer.
4. Ada juga program yang terlaksan, namun hasilnya kurang sesuai dengan harapan.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN


Kondisi-kondisi yang kami gambarkan diatas disebabkan oleh bebrapa factor, diantaranya :
1. Kurangnya waktu yang tersedia untuk melakukan persiapan dalam melaksanakan
suatu kegiatan tersebut.
2. Kurangnya kesiapan yang dari pembimbing/penanggung jawab sehingga
menyebabkan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan kurang maksimal.
3. Terjadi perbenturan antara agenda yang mau direalisasikan dengan kepentingan
(pribadi) para Pembina.
4. Terjadi perbenturan antara agenda yang telah direncanakan dengan kegiatan yang
lebih penting namun datangnya secara tiba-tiba dan tak terduga.
5. Sumber daya siswa yang kurang maksimal.

1
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sesuai dengan Visi sekolah Eka Tjipta “ Menjadi sekolah yang berprestasi,
berkarakter, berbudi luhur dan peduli lingkungan “ maka sebagai salah satu sekolah Eka
Tjipta, SD Eka Tjipta Tangar bertujuan untuk mewujudkan visi tersebut.
Seperti bunga-bunga yang indah ditaman menunjukkan keunikan bunga, batang
dan daun mereka masing-masing, begitu juga dengan setiap individu dari siswa. Mereka
bebas memilih bagian mana yang ingin dikembangkan dalam bidang ektrakurikuler dan
sekolah sebagai wiyata mandala menyediakan fasilitas dan mendorong untuk
meningkatakan bakat atau minat tersebut dengan tidak melupakan pembentukan karakter
siswa. Dalam hal inilah sekolah juga ingin mencapai keunggulan anak-anak dalam lomba
yang diadakan oleh pemerintah.
Demikian laporan kerja ekstrakurikuler Atletik ini di buat dengan harapan dapat
dijadikan bahan masukan dan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan
program kegiatan sekolah, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah bidang
pembinaan ekstrakurikuler.
Kami menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan program ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran konstruktif untuk
perbaikan program kerja ini di masa yang akan datang.
Namun demikian, program kerja ini hanya salah satu bagian dalam pensuksesan
kegiatan sekolah. Hal yang lebih penting tentunya adalah partisipasi semua pihak dalam
berbagai kegiatan sekolah secara aktif dan bertanggung jawab.

1. Saran
a. Diperlukan sosialisasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa dan lingkungan
masyarakat.
b. Di butuhkan peran serta semua pihak dan pimpinan dari sekolah untuk memajukan
program ini.
c. Dibutuhkan bantuan baik dalam bidang 2jasa dan material dari pihak kebun.
LAMPIRAN

3
4

Anda mungkin juga menyukai