Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang dari dahulu hingga sekarang ini sangat

di butuhkan oleh bangsa Indonesia, karena kita lihat dari tahun sebelumnya

perkembangan pendidikan kita bisa di bilang kurang memuaskan. Masih terdapat

rahyat yang buta huruf atau buta aksara serta banyak yang tidak mengenyam

pendidikan sekalipun.

Kini saatnya untuk berbenah diri, kita tingkatkan pendidikan bangsa Indonesia

untuk menyongsong kehidupan bangsa yang adil makmur, merata serta memiliki

intelektual dan pendidikan yang tinggi. Semakin meningkatkan kemajuan Zaman

maka olahraga sangat berperan dalam kehidupan dan kesejahteraan masyarakat

Karena dengan berolahraga akan membuat manusia menjadi sehat mental dan

fisiknya dan hal ini akan bermanfaat bagi individu untuk ikut serta dalam

membangun bangsa dan Negara.

Kegemaran masyarakat untuk berolahraga sebetulnya sudah cukup tinggi,

banyak atlit-atlit muda berprestasi yang bermunculan dan banyaknya pembinaan-

pembinaan olahraga pada usia pembibitan dapat sebagai bukti dalam hal ini.

Dengan melihat situasi dan kondisi bangsa dan Negara Indonesia saat ini,

maka dibidang olahraga mempunyai kewajiban untuk ikut serta mengambil

bagian dalam pembangunan dan modernisasi kehidupan bangsa dan Negara untuk
mencapai tujuan pembagunan nasional yang kita cita-citakan. Tujuan

pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Dasar dan arah pendidikan nasional seperti dijelaskan dalam Garis-garis Besar

Haluan Negara adalah sebagai berikut : “Pendidikan Nasional yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945 di arahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat

bangsa mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa , berkualitas, mandiri sehingga mampu

membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi

kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan

bangsa”.

Pembangunan nasional yang sedang dan akan berlangsung bukanlah semata-

mata hanya membangun di salah satu bidang saja melainkan pembangunan

bangsa dan Negara kea rah yang lebih maju.

Sekolah merupakan tempat pendidikan formal di mana anak-anak

memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan berbagai ilmu

pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tujuan pengajaran. Dalam proses

belajar mengajar, dapat dikatakan bahwa anak-anak adalah raja masa depan. Raja

yang tangguh harus memiliki cirri antara lain kesehatan jasmani dan rohani.

Karena itu tujuan pendidikan nasional adalah manusia Indonesia seutuhnya yang

sehat jasmani dan rohani.


Tujuan pendidikan jasmani di Sekolah menengah pertama adalah membantu

siswa untuk memperbaiki derajad kesehatan dan kesegaran jasmani melalui

pengertian, pengembangan sikap positif dan ketrampilan gerak dasar berbagai

aktivitas jasmani.

Oleh karena itu penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai di

lingkungan sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, serta

dilingkungan pekerjaan yang di laksanakan oleh pemerintah maupun peran serta

masyarakat di lanjutkan dan di tingkatkan agar pembibitan olahragawan dan

pembinaan olahraga dapat lebih meningkat dan merata di seluruh pelosok tanah

air serta mencakup segenap kelompok umur baik pria maupun wanita meliputi

anak remaja, pemuda, usia lanjut dan penyandang cacat.

Penyediaan sarana dan prasarana olahraga termasuk kesehatan, penyediaan

fasilitas pendidikan guru dan pelatih pembinaan olahraga lebih di kembangkan

secara professional.

Untuk meningkatkan mutu pelajaran olahraga di sekolah, maka diharapkan

adanya usaha kea rah perbaikan metode belajar dalam setiap cabang olahraga oleh

pendidikan itu sendiri, karena pendidik merupakan factor utama yang dapat

menunjang dalam keberhasilan suatu pengajaran.

Bertitik tolak dari tersebut diatas, maka pembinaan merupakan hal yang

sangat penting di dalam menempuh suatu tujuan untuk meningkatkan ketrampilan

dasar dalam mata pelajaran Penjaskes. Untuk itu penulis mengangkat judul :
“MENINGKATKAN PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
MELALUI SISTEM LATIHAN “KELINCAHAN” PADA SISWA KELAS
V B SDN BANDAR I KABUPATEN PACITAN SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013”

B. RUMUSAN MASALAH

Tanpa adanya perumusan masalah yang tepat antara penerapan latihan

serta kemampuan lompat jauh, maka akan mempersulit proses penelitian

yang akan dilakukan. Sesuai dengan judul penelitian diatas, maka

permasalahannya di rumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan dapat

meningkatkan prestasi lompat jauh gaya jongkok melalui system latihan

kelincahan pada siswa kelas V B SDN Bandar I Kabupaten Pacitan semester

genap tahun pelajaran 2012/2013”.

C. Identifikasi Masalah

1. Siswa tidak mengetahui pentingnya materi ini karena materi ini termasuk

dalam katagori Atletik dan ini dapat meningkatkan prestasi belajar penjaskes

dan menambah kesehatan bagi kita.

2. Banyak siswa waktu pembelajaran olahraga langsung mempraktikkan

kegiatan tanpa didahului dengan suatu metode atau perencanaan yang baik

sehingga didapatkan hasil yang kurang baik pula, untuk itu guru pembimbing

menerapkan latihan kelincahan ini sebelum melakukan lompat jauh gaya

jongkok.
3. Banyak siswa kelas V B yang belum mendapatkan nilai yang baik dalam

pembelajaran Penjaskes.

D. Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian harus memperhatikan kegunaan dari penelitian

tersebut, baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan atau peningkatan penjaskes

khususnya pada cabang atletik:

1). Bagi peneliti :

a. Sebagai bekal pengalaman di bidang penelitian yang relevan dengan ilmu

pengetahuan.

b. Untuk menunjang ilmu pengetahuan olahraga khususnya dalam hal

pembinaan atlit.

2). Bagi guru peneliti :

a. Bahan pertimbangan dalam mengajar

b. Bahan penyusunan program latihan

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu yang di harapkan dari suatu kegiatan atau aktifitas,

tanpa di sadari tujuan, maka aktivitas yang dilakukan tidak ada gunanya dan

hanya merupakan kesia-sian belaka yang tentunya sangat merugikan, karena

tanpa manfaat yang berate. Untuk itu tujuan harus jelas sehingga aktiV Bitas yang

dilakukan dapat mengarah.


Dalam penelitian ini bertujuan :

- Ingin meningkatkan prestasi lompat jauh gaya jongkok melalui system

latihankelincahan pada siswa kelas V B SDN Bandar I Kabupaten Pacitan

semester genap tahun pelajaran 2012/2013”.

F. Asumsi dan Hipotesa

Asumsi

1. Selama proses penelitian siswa tidak diperkenankan melakukan aktiV Bitas /

memperagakan lompat jauh gaya jongkok.

2. Sebelum siswa telah memperoleh pelajaran tersebut dan mempunyai

kemapuan tehnik dasar yang sama tentang lompat dan tehnik-tehniknya.

Hipotesa

Berdasrkan rumusan masalah tersebut di atas hipotesa dalam penelitian ini

sebagai berikut : “ Terjadi peningkatan kelincahan serta kemampuan melakukan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V B SDN Bandar I Kabupaten

Pacitan semester genap tahun pelajaran 2012/2013”.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Materi pelajaran

Lompat jauh gaya jongkok

Dalam lompat jauh yang akan kita bahas adalah perbedaan antara lain lompat

jauh dan lompat tinggi..Yang sangat jelas dalam perbedaan ini adalah pada cara

menumpu. Pada lompat tinggi menumpu menggunakan salah satu kaki

selanjutnya gerkannya melompat ke atas dan harus melewati garis mistar yang

sudah di tentukan dan jatuh seluruh badan di atas matras yang sangat tebal.

Sedangkan pada lompat jauh setelah melakukan tumpuan, salah satu kaki

kemudian melompat melayang kea rah depan dan mendarat menggunakan ke dua

kaki dan ke dua tangan jangan sampai jatuh di belakang badan.

1. Tehnik lompat jauh gaya jongkok

Tehnik yang harus di kuasai dalam lompat jauh adalah :

a. Pada saat melakukan awalan lari dengan secepat mungkin ayunan tangan

lemas tidak kaku.

b. Menumpu dengan menggunakan salah satu kaki bisa menggunakan kaki

kiri atau kaki kanan tepat menapak pada papan tumpu yang sudah di

tentukan

c Gerakannya melompat atau melayang ke depan dengan sejauh mungkin


d. Mendarat dengan menggunakan kedua kaki dan di upayakan tangan

jangan samapai jatuh di belakang badan.

2. Strategi melakukan lompat jauh gaya jongkok

Beberapa strategi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pada saat melakukan gerakan menumpu usahakan kaki tidak melewati

papan tumpu sehingga tidak di diskwalifikasi atau lompatan di anggap

tidak syah.

b. Klau ingin mendapatkan gerakan gaya yang kuat dalam melakukan

lompatan dapat melakukan lari secepat mungkin pada saat melakukan

awalan.

c. Pada saat melakukan lompatan gerakan gayanya ke atas sehingga dapat

menghasilkan gerakan yang jauh dengan menggunakan gaya jongkok

layaknya seorang petani yang sedang melompati kanal sawah.

d. Pada saat melakukan pendaratan menggunakan tumpuan ke dua kaki

sehingga dapat menghindari kaki dapat cedera.

3. Pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok sebagai bahan evaluasi.

Untuk peningkatan prestasi dalam olahraga banyak factor yang harus di

libatkan, salah satunya adalah unsure daya tahan atau sering di sebut

endurance. Daya tahan seseorang merupakan unsure kesgaran jasmani dalam

upaya untuk meningkatkan kondisi.

Adapun yang di maksud dengan daya tahan atau edurance ialah lamanya

kemampuan seseorang berorganisme untuk melawan kelelahan yang


dilakukan dari aktivitas yang di lakukan dan kecepatan pulihnya kembali dari

kelelahan.

Daya tahan ada 2 bagian yaitu :

a. Daya tahan otot setempat ( muscular local endurance ) yaitu daya tahan

yang menunjukkan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

melaksanakan tugasnya dalam waktu yang cukup lama.

b. Daya tahan terhadap jantung dan paru-paru ( Cardio respiratory endurance

).

Cardio berasal dari kata Cardiac yang berarti jantung, respiratory berasal

dari kata respiraty yang berarti pernafasan yang berhubungan dengan

paru-paru. Jadi pengertian dari Cardio Respiratory Endurance adalah

latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh badan untuk

selalu gerak dalam waktu sedang sampai cepat dan dalam waktu yang

cukup lama.

Contoh : lompat jangkit, lompat tinggi, lompat jauh

Menurut Kenneth II, Cooper, kunci latihan daya tahan adalah

konsumsi oksigen ( O2 ) Oksigen akan sangat di butuhkan oleh tubuh

untuk memproduksi energi, tubuh tidak dapat menyimpan oksigen. Maka

oksigen harus terus menerus dimasukkan dan di salurkan ke jaringan atau

organ tubuh yang menimbulkan energi.


Bentuk-bentuk latihan pengembangan daya tahan.

Bentuk-bentuk latihan pengembangan dan peningkatan daya tahan sebagai

berikut :

1. Lari dengan berlahan-lahan secara kontinyu ( Continue slow running )

2. Lari secara berulang-ulang ( Repetition running )

3. AktiV Bitas kerja dengan istirahat ( Interval training )

4. Bermain dengan reaksi ( reflek )

5. Lari lintas alam ( cross country )

Seorang pelari sprint harus memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan

test kesehatan. Cara pelaksanaannya lari sprint adalah sebagai berikut :

1. Menentukan lari kira-kira jauhnya 50 meter

2. Setiap peserta tes di mulai berlari setelah dengan aba-aba

3. Tes dilaksanakan di lapangan yang datar atau menggunakan lintasan

4. Catatlah waktu yang di capai oleh setiap peserta


B. Latihan kelincahan

Seorang atlit yang lincah akan merubah posisi tubuh dengan mudah dan

efisien, untuk unsure kelincahan diperlukan kekuatan dan daya tahan tubuh agar

tetapstabil dalam melakukan gerakan kelincahan, dalam upaya untuk

meningkatkan prestasi yang sangat maksimal. Kelincahan sangat diperlukan

sekali karena merupakan unsure betul-betul yang sangat penting.

Berikut ini pendapat M. Sajoto tentang kelincahan, Kelincahan adalah

kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat, selagi tubuh bergerak dari

tempat ke tempat lain, yaitu suatu kemampuan untuk merubah posisi badan secara

tepat dengan cepat.

Menurut R Soekarman sebagai berikut Kelincahan adalah kemapuan untuk

merubah arah dengan sekonyong-konyong dalam kecepatan yang tinggi.

Jadi kelincahan merupakan suatu kemapuan untuk merubah posisi dan arah

secepat mungkin dengan situasi dan kondisi yang di hadapi dan dikehendaki.

Kelincahan sangat penting fungsinya untuk meningkatkan prestasi maksimal

dalam cabang olahraga, oleh karena itu seorang atlit harus bergerak cepat juga

reaksi pada saat melakukan gerakan, maka kelincahan yang dimilikinya oleh

seorang atlit banyak membantu dalam upaya meningkatkan kemampuan

melakukan aktivitas gerakan untuk mendapatkan prestasi yang sangat maksimal.

Sedangkan factor penentu kelincahan itu sendiri adalah kecepatan reaksi,

kecepatan, kekuatan, kelentukan, ketrampilan gerak. Dengan demikian atlit yang

menekuni cabang olahraga tertentu di haruskan latihan untuk semakin di


tingkatkan kelincahannya. Sesuai dengan batasan-batasan mengenai kelincahan,

bentuk-bentuk latihan untuk mengembangkan kelincahan adalah bentuk latihan

yang mengharuskan pemain untuk bergerak dengan cepat dan merubah arah

dengan singkat. Beberapa contoh latihan kelincahan adalah lari zig-zag, lari

bolak-balik lari membentuk angka delapan, lari dengan rintangan

Suatu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan kelincahan adalah

unsure kecepatan, kelentukan, kekuatan dan kelincahan itu sendiri.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif artinya penelitian

inmemusatkan pada permasalahan yang memang terjadi atau ada permasalahan

yang memang terjadi atau ada pada saat sekarang ini. Memperhatikan hal tersebut

di atas maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman sebagai siswa dengan

kemampuan dalam lompat jauh pada siswa kelas V B SDN Bandar I Kabupaten

Pacitan tahun pelajaran 2012/2013

Winarno Surahman mengemukakan cirri-ciri dari penelitian deskritif yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada masa sekarang

dan pada masalah lain yang actual.

2. Data yang di kumpulkan mula-mula di susun di jelaskan dan kemudian di

analisis ( Winarno Surahman )

B. Setting penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SDN Bandar I Kabupaten Pacitan tahun

pelajaran 2012/2013 obyek penelitian adalah siswa kelas V B semester genap

yang berjumlah 21 anak. Guru peneliti adalah guru yang mengajar mata pelajaran

Penjaskes sedangkan dalam penelitian memilih pokok bahasan “ Lompat jauh


gaya jongkok “ dan penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu mulai awal

bulan februari sampai akhir bulan juni 2009.

C. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah semua individu atau keseluruhan kelompok obyek yang

mempunyai cirri-ciri yang sama untuk di teliti. Menurut Sutrisno Hadi 1986;220

adalah sebagai berikut :

Populasi adalah seluruh penduduk yang di maksud untuk diselidiki di sebut

populasi atau universum populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu

yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama “

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswa kelas V B

semester genap di SDN Bandar I Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2012/2013

dengan jumlah 21 siswa.

Sampel

Sampel adalah sekelompok orang nyoba yang akan di teliti yang jumlahnya

kurang dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik random

sampling atau pemilihan secara acak.

Yang menjadi sample penelitian ini adalah segenap karateristik para siswa

kelas V B semester genap di SDN Bandar I Kabupaten Pacitan tahun pelajaran

2012/2013 yang terpilih menjadi sample, atau anggota sample dan di pilih

siswa. Untuk tidak menimbulkan data yang jauh menyimpang dari yang di
harapkan, maka sample harus sejenis dan homogen. Hal ini di batasi dengan

para siswa putra saja, dengan dasar mendapatkan keseragaman dari jenis orang

coba atau yang dijadikan obyek penelitian.

D. Metode pengumpulan data

Yang dimaksud metode pengumpulan data adalah : cara-cara atau tehnik-

tehnik untuk memperoleh informasi atau keterangan-keterangan serta

pengalaman-pengalaman yang berguna bagi penelitian. Semakin kurangnya

pengalaman dalam pengumpulan data, semakin mudah dipengaruhi oleh

keinginan pribadinya, semakin condong pula data yang terkumpul ( Suharsini

Arikunto, 1989:177).

a. Dapat mengetahui secara langsung tentang prestasi belajar khususnya bidang

Olahraga.

b. Menghemat waktu, biaya dan tenaga, hal ini karena data yang di cari telah ada

dalam dokumen.

Disamping ada segi keuntungan dokumen juga ada beberapa segi

kelemahanya anatara alin :

a. Untuk mengetahui dokumen yang kurang lengkap akan menyulitkan penulis.

b. Sumber yang tidak asli kurang di percaya


E. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )

A. Perencanaan

1. Guru menentukan materi

2. Guru menyiapkan rencana pembelajaran

3. Menyiapkan tujuan kegiatan

4. Menyiapkan tehnik-tehnik kegiatan

5. Menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai

6. Menyiapkan sample penelitian ( dalam hal ini adalah siswa kelas V B )

B. Pelaksanaan

1. Menginformasikan tujuan dan garis besar

2. Menyampaikan materi yang akan di kerjakan

3. Menginformasikan rencana pembelajaran

4. Menjelaskan kepada siswa tentang materi dalam hal ini adalah materi lompat

jauh gaya jongkok.

5. Menjelaskan tehnik-tehnik dasar yang diperlukan dalam lompat jauh gaya

jongkok.

6. Siswa melakukan praktik terhadap tehnik-tehnik yang di pergunakan dalam

pelaksanaan tersebut.

Berikut gambar pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok.


C. Penutup

1. MengeV Baluasi tehnik-tehnik yang di pergunakan siswa

2. Menilai hasil lompatan ( hasil akhir ) siswa selama berlangsungnya

pembelajaran.

3. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa selalu berusaha untuk

memperbaiki tehnik-tehniknya.

D. Intrumen penelitian

Instrumen merupakan suatu lampiran yang berisikan data-data yang terdapat

dalam sebuah penelitian dan dengan instrument akan di dapatkan hasil penelitian

yang baik dan optimal. Dari keterangan tersebut maka dalam penelitian ini

instrument yang di gunakan adalah sebagai berikut :

1. Lembar rencana kegiatan olahraga siswa

2. Lembar anlisis hasil penilaian dalam kegiatan olahraga

3. Lembar nama siswa kelas V B semester genap

4. Lembar nilai olahraga siswa.


BAB IV B

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari dua siklus yang

masing-masing meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.

Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai

dengan tujuan yang ingin di capai. Permasalahan yang belum dapat di pecahkan

dalam siklus pertama di refleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan

kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai

langkah perbaikan untuk di terapkan dalam siklus dua. Hal itu dilaksanakan terus dari

satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang di hadapi dapat di pecahkan

secara tuntas.

Dalam penelitian ini ini tindakan yang di berikan berupa penerapan latihan

kelincahan dalam meningkatkan kelincahan serta kemampuan belajar lompat jauh

gaya jongkok pada siswa kelas V B semester genap dengan jumlah 21 anak.

A. Siklus pertama

Perencanaan

 Guru menentukan materi

 Guru menyiapkan rencana pembelajaran

 Menyiapkan tujuan kegiatan

 Menyiapkan tehnik-tehnik kegiatan

 Menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai


 Menyiapkan sample penelitian ( dalam hal ini adalah siswa kelas V B )

Pelaksanaan

 Menginformasikan tujuan dan garis besar

 Menyampaikan materi yang akan di kerjakan

 Menginformasikan rencana pembelajaran

 Mengerjakan kepada siswa tentang materi dalam hal ini adalah lompat

jauh gaya jongkok.

 Menjelaskan tehnik-tehnik dasar yang di pergunakan dalam lompat jauh

gaya jongkok

 Siswa melakukan praktik terhadap tehnik-tehnik yang di pergunakan

dalam pelaksanaan tersebut

 Mengevaluasi tehnik-tehnik yang dipergunakan siswa

 Menilai hasil lompatan ( hasil akhir ) siswa selama berlangsungnya

pembelajaran

 Memberikan motivasi-motivasi agar siswa selalu berusaha untuk

memperbaiki tehnik-tehniknya.
Pengamatan

Dari hasil pengamatan pertama adalah sebagai berikut :

No Nama Aspek
Kesungguhan Kedisiplinan Kelincahan Rata-rata
1 Muh. Ahsinul Amri 60 65 55 60
2 Nur Aysah W 65 65 65 65
3 Roudatul Chusna 65 65 65 65
4 Risky Rahmad R 65 65 65 65
5 Siti H 60 60 60 60
6 Ustanul Putri O 65 65 65 65
7 Wahyu Budi S 65 65 65 65
8 Nasrotul Janah 60 60 60 60
9 Asmad W 60 60 60 60
10 Sriani 60 70 65 65
11 Agus Kurniawan 65 65 65 65
12 Agung Prasetyo 65 65 65 65
13 Dian Fitriani 70 70 70 70
14 Feri Andi I 70 60 65 65
15 Nurwahyudin 65 60 70 65
16 Rizky A 60 60 60 60
17 Sugeng W 70 70 70 70
18 Setiono 65 65 65 65
19 Khoirul Fikri 60 60 60 60
20 M Taufik W 65 70 60 65
21 Tantri A 65 65 65 65
Jumlah 1345 1350 1340 1345
Rata-rata 64 64 64 64

Refleksi

Tahap pertama penilaian siswa kurang menunjukkan minat dan prestasinya

dalam bidang olahraga serta banyak dari siswa yang kurang menerapkan tehnik-

tehnik yang diajarkan.. sedangkan dalam kegiatan percobaan-percoban lompat

jauh gaya jongkok siswa kurang begitu mampu menunjukkan lompatn yang lebih

baik.
B. Siklus ke dua

Untuk membenahi hasil dari tahap pertama maka peneliti mencoba untuk

mengulang kembali penilaian, dengan prosedur penelitian yang sama.

Perencanaan

 Guru menentukan materi

 Guru menyiapkan rencana pembelajaran

 Menyiapkan tujuan kegiatan

 Menyiapkan tehnik-tehnik kegiatan

 Menyiapakan sarana dan prasarana yang memadai

 Menyiapkan sample penelitian ( dalam hal ini adalah siswa kelas V B )

Pelaksanaan

 Menginformasikan tujuan dan garis besar

 Menyampaikan materi yang akan dikerjakan

 Menginformasikan rencana pembelajaran

 Menjelaskan kepada siswa tentang materi dalam hal ini adalah lompat

jauh gaya jongkok.

 Menjelaskan tehnik-tehnik dasar yang di pergunakan dalam lompat jauh

gaya jongkok

 Siswa melakukan praktik terhadap tehnik-tehnik yang dipergunakan dalam

pelaksanaan tersebut.

 Mengevaluasi tehnik-tehnik yang di pergunakan siswa


 Menilai hasil lompatan ( hasil akhir ) siswa selama berlangsungnya

pembelajaran.

 Memberikan motivasi-motivasi agar siswa selalu berusaha untuk

memperbaiki tehnik-tehniknya.

Dari semua pelaksanaan tersebut sama dengan pelaksanaan siklus pertama tetapi

kali ini siswa di beri motivasi serta arahan yang lebih untuk dapat menghasilkan

kecepatan dan tehnik-tehnik yang benar dalam lompat jauh gaya jongkok tersebut.

Kecepatan siswa dalam lompat jauh gaya jongkok harus lebih jauh dan dapat

meningkatkan nilai atau hasil belajarnya.

Pengamatan

Dari hasil pengamatan kedua adalah sebagai berikut :

No Nama Aspek
Kesungguhan Kedisiplinan Kelincahan Rata-rata
1 Muh. Ahsinul Amri 75 80 85 80
2 Nur Aysah W 75 80 70 75
3 Roudatul Chusna 80 75 70 75
4 Risky Rahmad R 75 75 75 75
5 Siti H 75 75 75 75
6 Ustanul Putri O 70 70 70 70
7 Wahyu Budi S 75 75 75 75
8 Nasrotul Janah 75 75 75 75
9 Asmad W 70 75 65 70
10 Sriani 75 75 75 75
11 Agus Kurniawan 70 80 75 75
12 Agung Prasetyo 70 75 65 70
13 Dian Fitriani 70 70 70 70
14 Feri Andi I 70 70 70 70
15 Nurwahyudin 75 75 75 75
16 Rizky A 85 75 65 75
17 Sugeng W 75 70 80 75
18 Setiono 75 70 80 75
19 Khoirul Fikri 80 70 75 75
20 M Taufik W 80 70 75 75
21 Tantri A 80 65 65 70
Jumlah 1575 1545 1530 1550
Rata-rata 75 74 73 74

Refleksi

Pada siklus kedua ini sudah banyak menunjukkan prestasi siswa dalam bidang

olahraga, siswa sudah mampu untuk melakukan tehnik-tehnik yang diajarkan

kepada mereka, sementara itu dalam kecepatan mereka melompat sudah mampu

untuk menunjukkan yang hasil yg cukup baik dan tehnik yang benar.

C. Interprestasi Data

Dari hasil data dia atas prestasi penjaskes / olahraga cabang atletik

( lompat jauh gaya jongkok ) menunjukkan prestasi olahraga yang

meningkatkan dari setiap siklusnya, dapat di ketahui bahwa nilai rata-rata siswa

kelas V B yaitu pada siklus pertama yaitu 6,4 dan pada siklus yang kedua

meningkat menjadi 7,6 halini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan

kecepatan lompatyang terkait dalam peningkatan prestasi belajar pada

pembelajaran penjaskes pada siswa kelas V B semester genap di SDN Bandar

I Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2012/2013 dan penelitian ini dapat

dikatakan berhasil.

Untuk dapat lebih jelasnya dalam melihat peningkatan prestasi belajar ini

peneliti menyajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat di simpulkan bahwa

dengan penerapan latihan, kelincahan sebagai strategi pembelajaran,

kelincahan, kecepatan serta prestasi hasil belajar pada mata pelajaran

penjaskes khususnya pokok bahasan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V

B semester genap di SDN Bandar I Kabupaten Pacitan tahun pelajaran

2008/2009 dapat meningkat. Adapun pendapat tersebut dapat di lihat dengan

rata-rata mata pelajaran penjaskes pada siklus pertama : 63,08 dan pada siklus

kedua meningkat menjadi : 72,11. Dengan hasil tersebut dapat di ketahui bahwa

bahwa penerapan kelincahan dapat dikatakan berhasil.

B. Saran

Berdasrkan pengalaman-pengalaman pribadi sebagai pendidik dan merasa

adanya sesuatu keberhasilan dalam mengajar kami ingin menyampaikan saran

sesame rekan guru untuk memodifikasi tehnik pengajaran justru sangat di

harapkan ini suatu inovasi praktis, kreatifitas yang sama pentingnya dengan

menciptakan karya.
DAFTAR PUSTAKA

Ratal Wirjasantoso, Supervisii Pendidikan Olahraga, Penerbit Universitas Indonesia,

1981

Soebroto, Latihan Olahraga Couching, Jakarta 1975

Soedarto BA, Atletik Kediri, 1981

Engkos Kokasih, Tehnik dan Program Latihan dalam olahraga Penerbit Akademika

Presando Jakarta, 1985

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Penerbit Bina Aksara Jakarta, 1989

Soekarjo, EV Baluasi Hasil Belajar di Bidang Keolahrgaan, Penerbit IKIP Surabaya,

1988.

Suratin, BA Penuntun penjelasan Orkes, Penerbit Ganeca Exact Bandung, 1988

J. Larope Drs, Pendidikan Jasmani, Penerbit Pioner Jaya Bandung, 1986

Lukman Drs Body Mechanics, prinsip-prinsip Ilmu Alam di dalam Olahraga IKIP

Surabaya, 1985.
ANALISIS DATA

A. Reduksi Data

No Nama Siswa Siklus I Siklus 2

1 Muh. Ahsinul Amri 60 70


2 Nur Aysah W 65 75
3 Roudatul Chusna 65 75
4 Risky Rahmad R 65 75
5 Siti H 60 75
6 Ustanul Putri O 65 70
7 Wahyu Budi S 65 75
8 Nasrotul Janah 60 75
9 Asmad W 60 75
10 Sriani 65 80
11 Agus Kurniawan 65 75
12 Agung Prasetyo 65 75
13 Dian Fitriani 70 75
14 Feri Andi I 65 80
15 Nurwahyudin 65 75
16 Rizky A 60 75
17 Sugeng W 70 75
18 Setiono 65 75
19 Khoirul Fikri 60 75
20 M Taufik W 65 75
21 Tantri A 65 80
Jumlah 1345 1580

B. Paparan dan kesimpulan Data

Dari data diatas dapat di simpulkan :

Nilai rata-rata siklus pertama : 6,4

Nilai rata-rata siklus ke dua : 7,6

Untuk mencari kenaikan siklus keseluruhan dengan cara sebagai berikut :


Kenaikan siklus keseluruhan : Nilai rata-rata siklus kedua dikurangi siklus

pertama .

76 – 64 = 12

Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa kenaikan siklus keseluruhan dalam

penelitian ini adalah 12 %.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN Bandar I


Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : V B / Semester 2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar kompetensi : mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan dan
olahraga, serta nilai-nilai yang terkandung
didalamnya.
Kompetensi dasar : mempraktikkan tehnik dasar atletik serta nilai
toleransi percaya diri, keberanian menjaga
keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi
tempat dan peralatan.
Indikator :
 Posisi kaki, tangan dan badan pada saat lari melakukan awalan lompat
 Posisi kaki kanan atau kakiri pada saat menumpu atau tolakan
 Posisi kaki, tangan dan badan pada saat melayang keatas dengan menggunakan
gaya jongkok
 Posisi kaki kaki, tangan dan badan melakukan pendatan
 Posisi kaki mendarat dengan kedua kaki
 Upayakan kedua tangan jatuh ke depan badan

Materi pokok : Lompat Jauh gaya jongkok


1. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan benar
2. Materi pelajaran
melakukan pembelajaran lompat jauh dengan gaya jongkok
3. Metode pembelajaran
 Informasi
 Demonstrasi
 Instruksi
 Penugasan

4. Langkah-langkah pembelajaran
No Kegiatan pembelajaran Gambar / Keterangan Alokasi
waktu1

1. A. Pendahuluan 10 menit
Stretching aktif posisi berdiri.
1.1 Menundukan kepala dengan kedua
tangan menekan bagian belakang kepala Gb.1.1
ke bawah.
1.2 Menengadahkan kepala dengan dorongan
kedua tangan pada dagu ke atas.
Gb.1.2

1.3 Kepala menoleh ke samping kiri,


telapak tangan kanan menekan dagu
bagian kanan, dan sebaliknya ke kiri.
Gb.1.3
1,4.Mematahkan leher ke kanan dengan
tarikan jari tangan kanan pada pelipis kiri,
dan sebaliknya ke kiri.

1.5 lengan kanan menyilang kekiri di depan


Gb.1.4
dada, tangan kiri menekan siku kanan
yang lurus di depan dada hingga terasa
tarikan pada otot bahu kanan, dan
Gb.1.5
sebaliknya.

1.6 Lengan kanan ditekuk dibelakang


kepala, tangan kiri menarik siku tangan
kanan hingga terasa tarikan pada otot
Gb.1.6
bahu kanan, dan sebaliknya
1.7 Lengan kiri lurus ke depan, telapak
tangan terbuka menghadap ke depan,
tangan kanan memegang ruas jari
telapak tangan kiri dan menarik
Gb.1.7
keempat jari tangan kiri ke belakang,
dan sebaliknya.
1.8 Berdiri tegak, kaki kangkang, badan
dibongkokkan dengan togok tetap lurus,
tangan dijulurkan lurus ke depan dengan
jari tangan saling mengait. Gb.1.8

1.9 Badan membongkok, kaki kangkang


dan kurus, kedua tangan yang saling
mengait jarinya, kedua lengan
Gb.1.9
dijulurkan lurus dan jauh ke bawah
belakang masuk di sela-sela antara
kedua kaki, dorong tangan ke arah
dalam.
1.10 Berdiri tegak kaki kangkang, kedua
lutut ditekuk, telapak tangan Gb.1.10
bertelekan pada atas lutut dengan
lengan tetap lurus. Bahu kiri ditekan
ke samping kanan bawah sedangkan
lengan kiri relaks, dan sebaliknya.
1.11 Berdiri tegak, salah satu kaki
diangkat dan ditekuk seperti posisi
Gb.1.11
bersila di depan badan kedua tangan
memegang pergelangan / mata kaki
kiri, selanjutnya pergelangan kaki kiri
di tarik ke atas, dan sebaliknya.
1.12 Dengan sikap kangkang lebar dengan
kuda-kuda kaki kanan kedepan
sedangkan kaki kiri lurus kebelakang,
badan di tekan kebawah sedangkan Gb.1.12
tangan kanan bertelekan pada paha
kanan bagian bawah (di atas lutut),
dan sebaliknya.
1.13 Berdiri bertumpu pada telapak kaki
kiri, kaki kanan selunjur ke depan dan
bertumpu pada tumit, kedua tangan
memegang telapak kaki
Gb.1.13
kanan,dilakukan gerakan mencium
lutut kanan, dan sebaliknya.
B. Inti
2 A. Guru menjelaskan konsep apa yang dimaksud 40 menit
lompat jauh gaya jongkok
B. Guru menjelaskan langkah-langkah cara
melakukan lompat jauh gaya jongkok
C. Guru meminta siswa untuk melakukan lompat
jauh gaya jongkok sesuai dengan konsep yang
telah di sampaikan
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Siswa melakukan gerakan lompat jauh gaya
jongkok
Keterangan :
 Gerakan kaki, tangan dan badan saat
lari dalam melakukan awalan untuk
melakukan lompatan
 Gerakan salah satu kaki bisa kaki
kanan atau kaki kiri untuk melakukan
tumpuan dan melompat keatas dengan
menggunakan gaya jongkok
 Gerakan mendarat dengan
menggunakan dua kaki sebagai
gerakan tumpuan dan upayakan
tangan jatuh di depan badan

C. Penutup
1. Evaluasi pembelajaran lompat jauh
gaya jongkok yang telah dilaksanakan :
Evaluasi gerakan pembelajaran lompat jauh
gaya jongkok trlah dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui kompetensi siswa
terhadap materi pokok yang telah diajarkan.
2. Stretching pasif dengan macam gerakan :
2.1. Tangan kiri memegang pundak,
tangan kanan menekan bagian atas
belakang kepala pasangan hingga Gb.2.1
tertunduk dalam-dalam.
2.2. Tangan kiri menekan pundak, lutut
kanan ditempelkan (menahan)
punggung pasangan, tangan kanan
Gb.2.2
menekan dahi hingga kepala
tengadah.
2.3. Tangan kanan menhan pundak
kanan pasangan sedangkan tangan Gb.2.3
kiri menekan pelipis kanan
(gerakan mematahkan leher ke 10 menit
kiri).
2.4. Tangan kanan ditempelkan pipi Gb.2.4
kanan pasangan, tangan kiri
ditempelkan bagian belakang
kepala, gerakan memutar kepala ke
kiri, dan sebaliknya.

2..5. tangan kanan memegang siku kiri Gbr.2.5

pasangan, sedangkan tangan kiri


dikaitkan pada belakang leher,
dengan gerakan menggunting
tangn kanan menarik siku ke
kanan, sedangkan tangan kiri
menahan leher.
2.6. Lutut kanan dibengkokkan dan
menahan punggung pasangan, Gbr.2.6

sedangkan kedua tangan


memegang lengan pasangan,
dilakukan gerakan menarik kedua
lengan lurus ke belakang hingga
otot dada dan lengan tertarik
maksimal.
3.
2.7. Jongkok di belakang pasangan , Gbr.2.7
tangan kanan memegang siku kiri
pasangan sedangkan tangan kiri
memegang siku kanan pasangan
yang disilangkan di depan dada,
siku pasangan ditarik (gunting)
kearah yang berlawanan.
2..8. Dengan menekan pangkal lengan
Gbr.2.8
yang ditekuk, dengan telapak
tangan di belakang tengkuk,
dilakukan gerakan memutar badan
ke arah kanan dengan kaki kiri
dilangkahkan dibagian dalam paha
kiri.
2..9. Menekan punggung pasangan yang Gbr.2.9
sedang mencium lutut kanan, dan
sebaliknya.
5. Alat dan Sumber pelajaran
1. Alat pelajaran : Bak lompat jauh
Meteran
Bendera kecil

2. Sumber pelajaran : Buku Penjas Roji

6. Penilaian
1. Tehnik penilian
a. Tes psikomotor untuk skor 1 s/d 4
Nilai : Jumlah skor yang diperoleh X 50
Jumlah skor maksimal

b. Tes Afektif untuk skor 1 s/d 4


Nilai : Jumlah skor yang diperoleh X 30
Jumlah skor maksimal

c. Tes Kognitif untuk skor 1 s/d 4


Nilai : Jumlah skor yang diperoleh X 20
Jumlah skor maksimal

2. Rubrik Penilian
Format penilian psikomotor melakukan lompat jauh gaya jongkok

No Nama Kaki Tangan Badan Hasil Jml Nilai


siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 skor

Format penilian afektif melakukan lompat jauh gaya jongkok

No Nama Sikap Sportifitas Ketaatan Kerjasama Jml Nilai


siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 skor
Format penilian kognitif melakukan lompat jauh gaya jongkok

No Nama Soal no. 1 Soal no. 2 Soal no. 3 Soal no.4 Jml Nilai
siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 skor

Contoh Soal esay


Jelaskan menurut pendapatmu bagaimana posisi kaki tangan dan badan pada saat
melakukan lompat jauh gaya jongkok mulai dari awalan , menumpu/tolakan dan
pendaratan.

Catatan Kepala Sekolah :


.........................................................................................................
.........................................................................................
................
.........................................................................................
................
.........................................................................................
................

Mengetagui Bandar, 12 Pebruari 2013


Kepala SDN Bandar I Guru Mata Pelajaran

MAHADI SASONO, S.Pd TRI WAHYONO, SPd


NIP. 19650606 199110 1 002 NIP.19630519 198504N1 001
LEMBAR PENGAMATAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

Bidang Studi : Pendikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Judul PTK : “Meningkatkan prestasi lompat jauh gaya jongkok melalui


sistem latihan “Kelincahan” pada siswa kelas V B SDN
Bandar I Kabupaten Pacitan semester genap tahun
pelajaran 2012/2013”

Peneliti : TRI WAHYONO , SPd

Obyek : Kelas V B siswa SDN Bandar I Kabupaten Pacitan

Pelaksanaan : Hari Selasa tanggal 12 Pebruari 2013

Jam ke :1-2

Tempat : Lapangan

No Aspek Yang Diamati Temuan Masalah Pemecahan

1 Penampilan Guru …………………………. ……………………

…………………………. ……………………

…………………………. ……………………

2 Respon siswa terhadap materi …………………………. ……………………

pelajaran …………………………. ……………………


…………………………. ……………………

3 Suasana proses pembelajaran ………………………… ……………………

langsung ………………………… ……………………

…………………………. ……………………

4 Kesulitan yang dialami siswa …………………………. ……………………

…………………………. ……………………

…………………………. ……………………

5 Kesulitan yang dialami guru …………………………. ……………………

…………………………. ……………………

…………………………. ……………………

6 Materi pelajaran menarik bagi ………………………… ……………………

siswa ………………………… ……………………

………………………… ……………………

7 Hal-hal yang disenangi siswa ………………………… ……………………

…………………………. ……………………

………………………… ……………………

8 Tanggapan siswa terhadap ………………………… ……………………

proses pembelajaran …………………………. ……………………

…………………………. ……………………

9 Gaya mengajar peneliti …………………………. ……………………

…………………………. ……………………
…………………………. ……………………

10 Kekurangan-kekurangan yang …………………………. ……………………

dirasakan …………………………. ……………………

…………………………. ……………………

Saran-saran :

………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….
Pacitan, 12 Pebruari 2013

Pengamat

………………………………..

Soal pilihan ganda

Berilah tanda silang ( X ) pada hruf a, b,c, atau d pada jawaban yang kamu anggap

benar !

1. Melakukan lompat jauh seorang atlit menunmpu menggunkan ……….

a. satu kaki

b. dua kaki

c. bebas menumpu

d. harus menggunkan kaki kanan karena kaki yang umum bagi orang asia

2. Melakukan lompat jauh dapat menggunakan berapa gaya ?

a. satu gaya

b. dua gaya

c. tiga gaya

d. empat gaya

3. Istilah asingnya dalam melakukan gaya berjalan di udara dalam lompat jauh

adalah ………..

a. Sncheeper

b. Walking in the air


c. Jumb

d. stradle

4. Istilah asingnya dalam melakukan gaya menggantung dalam lompat jauh adalah ..

a. Walking in the air

b. Sneheeper

c. Jump

d. Skip in the air

5. Pada saat melakukan tumpuan salah satu kaki harus tepata pada …………

a. belakang papan tumpu

b. depan papan tumpu

c. tepat pada papan tumpu

d. bebas melakukan mengenai papan

Soal Esaay

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ?

1. Jelaskan bagaimana cara melakukan lompat jauh gaya menggantung dimulai dari

awalan sampai dengan pendaratan

……………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………..

2. Jelaskan bagaimana cara melakukan lompat jauh gaya berjalan di udara dari

awalan sampai dengan pendaratan

……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………..

3. Gambarlah suatu lapangan untuk lompat jauh berserta ukurannya ?

………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai