id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani sering di salah artikan oleh banyak orang. Banyak
anggapan bahwa pendidikan jasmani hanyalah suatu pembelajaran untuk membuat
anak bersenang-senang dan bergembira maupun pembelajaran selingan dari
pelajaran lainyang menuntut berfikir keras . Bahkan juga dikatakan pendidikan
jasmani merupakan pendidikan yang tidak berbobot di banding dengan mata
pelajaran yang lain seperti matematika, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Agus
Mahendra (2004 : 16) menyatakan :
Pendidikan Jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan
kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal penting. Oleh karena itu,
pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah pending dengan pelajaran lain seperti
matematika, bahasa, IPA, dan lain-lain.
Pendapat tersebut bahwa pendidikan jasmani tidak kalah penting dengan
mata pelajaran yang lain. Namun tidak semua guru menyadari hal tersebut,
sehingga banyak anggapan pendidikan jasmani dilaksanakan secara serampang.
Hal ini tercemin dari berbagai gambaran negative tentang pendidikan jasmani dari
kelemahan proses, misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya
mutu hasil pembelajaran seperti kebugaran jasmani yang rendah. Di kalangan
guru pendidikan jasmani sendiri, ada anggapan bahwa pendidikan jasmani dapat
dilakukan seadanya, sehingga pelaksanaannya dengan menyuruh anak pergi
kelapangan,menyediakan bola dan anak di suruh bermain sendiri, guru mengawasi
dari pinggir lapangan atau bahkan tanpa pengawasan dari guru, hal ini
dikarenakan ketidak pahaman guru tentang arti dan tujuan pendidikan jasmani di
sekolah.
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan jasmani menurut Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai kurikulum 2013 (2013 : 3) bahwa :
commit to user
Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) adalah mata
pelajaran yang membekali siswa dengan pengetahuan tentang gerak
jasmani dalam berolahraga serta faktor kesehatan yan dapat
mempengaruhinya, keterampilan dalam melakukan gerak jasmani dalam
7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
olahraga dan menjaga kesehatan, serta sifat prilaku yang di tuntut dalam
berolahraga dan menjaga kesehatan sebagai suatu kesatuan yang utuh,
sehingga terbentuk peserta didik yang sadar kebugaran jasmani, sadar
olahraga, dan sadar kesehatan.
10
diri, aktivitas senam, aktivitas rikmik, aktivitas air dan pendidikan luar kelas. Dari
masing-masing aspek tersebut, di dalamnya terdiri dari berbagai macamcabang
olahraga yang telah diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Senam lantai merupakan salah satu aspek aktivitas senam yang terdiri dari
berbagai macam Antara lain loncat harimau, loncat kangkang, sikap lilin,
berguling kedepan, berguling ke belakang, meroda, kayang dan lain-lain. Loncat
harimaumerupakan salahsatu cabang olahraga dalam senam lantai.
2. Belajar dan Pembelajaran
a. Definisi Belajar dan Pembelajaran
Kehidupan manusia tidak lepas dari belajar, baik secara individu
maupun dalam kelompok. Belajar secara umum dapat diartikan sebagai
aktifitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar juga dapat berarti proses
orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Mengenai belajar menurut Toho Cholik M dan Rusli Lutan (2001)
mengemukakan bahwa :
(1) Belajar itu berarti suatu perubahan tingkah laku yang berkelanjutan
pada diri individu, meskipun perubahan itu terjadi dengan cepat,
seperti disaat menghadapi masalah, perubahan itu diamati.
(2) Belajar itu berarti suatu perubahan yang terjadi sebagi akibat dari
latihan atau pengalaman.
(3) Belajar itu melibatkan aspek – aspek seperti perolehan ilmu
pengetahuan, peningkatan kegiatan keterampilan, pemecahan
masalah, atau membuat suatu penyesuaian pada lingkungan yang
baru. (hlm. 31 – 32)
11
12
13
4) Umpan balik .
Umpan balik sangat diperlukan oleh siswa untuk mengetahui
kemampuan dalam mempelajarai materi pelajaran yang benar.Umpan
balik dapat diberikan dalam bentuk pengetahuan tentang hasil belajar
(learning outcomes) yang telah dicapai siswa setelah menempuh
program dan aktivitas pembelajaran. Informasi dang pengetahuan
tentang hasil belajar akan memacu seseorang untuk berprestasi lebih
baik lagi.
5) Konteks nyata.
Siswa perlu mempelajari materi yang berisi pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam sebuah situasi yang nyata.
6) Interaksi sosial.
Interaksi sosial sangat diperlukan oleh siswa agar dapat memperoleh
dukungan social dalam belajar. Interaksi yang berkesinambungan
dengan sejawat atau sesama siwa akan memungkinkan siswa untuk
melakukan konfirmasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
sedang dipelajari. (Benny A. Pribadi, 2009 : 19 - 21)
14
15
d. Hasil Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar
terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan,commit to user
manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan
belajar. Menurut Sadiman (2009), berpendapat :
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
3. Senam
a. Pengertian Senam
Menurut Agus Mahendra (1981 : 2). “istilah senam berasal dari
Bahasa Inggris “Gymnastic” dalam bahasa aslinya merupakan kata serapan
dari bahasa Yunani “Gymnos” yang berarti telanjang, sedangkan tujuan dari
senam adalah meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan,
kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh” .Menurut Imam Hidayat (1981:
2), “senam ialah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja
dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis”.
Menurut Wuryati Soekarno (1986: 4), “senam merupakan latihan
tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun sistematis
dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara keseluruhan
dengan harmonis”. Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004:14), “senam
ialah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan
komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability)”. Menurut Imam
Hidayat, Pieter Panggabean dan Imam Soeyoedi yang dikutip oleh
Mahmudi Sholeh (1992:8) “senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan terencana disusun secara harmonis”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut tentang hakikat
senam maka dapat disimpulkan bahwa senam merupakan latihan tubuh yang
disusun secara sistematis, berencana dan diawali oleh gerakan dasar yang
membangun pola gerak lokomotor sekaligus manipuatif dengan tujuan
membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Selain itu senam
juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika dan perkembangan sosial. Mengembangkan
kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak
dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal
untuk melaksanakan tugascommit to user
sehari-hari secara efisien dan terkendali.
Bentuk-bentuk gerak senam tersebut merupakan salah satu unsur
dari gerak senam yang sama artinya dengan Calesthenic. Calesthenic
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Kallos yang artinya indah, dan
Stenos yang artinya kekuatan. Calesthen adalah bentuk-bentuk gerak senam
yang bertujuan memperindah tubuh,dengan memalui latian kekuatan yang
biasanya dilakukan tanpa alat.
Namun dengan perkembangan zaman serta kemajuan ilmu dan
teknologi dewasa ini, Calesthenic digunakan sebagai alat untuk membina
dan meningkatakan kebugaran jasmani, ataupun digunakan sebagai alat
untuk memulihkan kesehatan.
Demikian juga bila kita melihat gerakan meloncat , jungkir-balik,
melenting berputar, itu pun baru merupakan bagian dari arti senam yang
sebenarnya. Bentuk-bentuk gerakan tersebut sering kita kenal dengan
gerakan tumbling. Tumbling atau akrobatik, berasal dari kata ; Tombolan (
bahasa Italia), tommelen ( bahasa Belanda), dan tomber (bahasa Perancis)
yang artinya meloncat, melenting dan mengguling (Depdikbud, 1978/1979).
Dengan banyaknya pengertian dari senam maka perlu adanya suatu
batasan-batasan senam. Mengenai tasan senam, Agus margono (2009 : 24)
berpendapat,” Senam adalah latian tubuh yang dipilih dan diciptakan
dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis”
b. Jenis Senam
Dewasa ini muncul berbagai macam senam seperti senam kebugaran
jasmani atau lebih di kenal dengan senam SKJ, senam ibu hamil, senam
jantung sehat, dan masih banyak lainnya.
FIG ( Federation International de Gymnastique ) yang dikutip
oleh Agus Mahendra (2000)membagi senam menjadi enam kelopok, yaitu :
1) Senam artistic (artistic gymnastic)
2) Senam ritmik sportif ( sportive rhythmic gymnastics)
3) Senam akrobatik (acrobatic gymnastic)
4) Senam aerobic sport ( sport aerobic)
5) Senam trampoline ( trampolinning)
6) Senam umum ( general gymnastic)
Seperti telah dikemukakan diatas,bahwa dengan kemajuan ilmu
commit to user
teknologi dewasa ini tumbuh dan berkembang macam-macam bentuk
gerakan senam, baik yang dilakukan di Indonesia maupun di Negara-negara
lain. Dari bermacam-macam bentuk gerakan senam tersebut, berikut ini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
c. Manfaat Senam
commit utama
Senam adalah kegiatan to user yang paling bermanfaat dalam
mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability).
Menurut Agus Margono (2009:21) nilai-nilai kegunaan senam ialah :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
21
lantai / matras merupakan alat yang digunakan. Senam lantai disebut juga
latian bebas . Oleh karena tidak menggunakan benda- benda atau perkakas
lain disaat melakukannya.
Istilah senam berasal dari bahasa inggris Gymnastic dalam bahasa
aslinya merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti
telanjang, sedangkan tujuan dari senam adalah meningkatkan daya tahan
tubuh, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh
(Agus Mahendra, 2000: 7). Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus
Mahendra (2002: 1) kata Gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan
kegietan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu
dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Menurut Hidayat yang
dikutip oleh Agus Mahendra (2002: 2) senam sebagai suatu latihan tubuh
yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual,sedangkan Wuryati Soekarno (1986: 4) mengatakan, Senam
merupakan latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana,
disusun sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara keseluruhan dengan harmonis.
Sementara itu Peter H. Wener seperti yang dikutip Agus Mahendra
(2002: 3) mengatakan senam sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau
pada alat yang 9 dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan,
kelentukan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Berdasarkan beberapa pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa senam merupakan latihan tubuh
yang disusun secara sistematis dan berencana, yang diawali oleh gerakan
dasar yang membangun pola gerak lokomotor sekaligus manipulatif dengan
tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Margono Agus (2009: 79) berpendapat bahwa :
senam lantai yaitu “latihan senam yang dilakukan di atas matras, unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,
menumpu dengan tangan atau commit
kaki to user mempertahankan sikap seimbang
untuk
atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Senam lantai dalam
pembelajaran penjas memiliki beragam gerak yang sangat komplek, antara
lain guling ke depan, guling ke belakang, lompat harimau, hand stand, sikap
lilin, meroda, dll.”
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
“Senam lantai merupakan salah satu bagian dari enam macam kelompok
senam. Senam itu sendiri terdiri dari senam artistik, senam ritmik sportif,
senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin, dan senam umum.
Senam lantai sendiri termasuk ke dalam kelompok senam artistik di mana
senam artistik ini menurut Agus Mahendra (2001:12)”
Istilah senam berasal dari bahasa inggris Gymnastic dalam bahasa
aslinya merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti
telanjang, sedangkan tujuan dari senam adalah meningkatkan daya tahan
tubuh, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh
(Agus Mahendra, 2000: 7). Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus
Mahendra (2002: 1) kata Gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan
kegietan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu
dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Menurut Hidayat yang
dikutip oleh Agus Mahendra (2002: 2) senam sebagai suatu latihan tubuh
yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual, sedangkan Wuryati Soekarno (1986: 4) mengatakan, Senam
merupakan latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana,
disusun sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara keseluruhan dengan harmonis.
Menurut Wuryati Soekarno (1986:110), “Senam dengan istilah lantai,
merupakan gerakan atau bentuk latihannya dilakukan di atas lantai dengan
beralaskan matras sebagai alat yang dipergunakan”. Berdasarkan materi yang
ada dalam latihan senam lantai, keterampilan tersebut di atas terbagi ke dalam
unsur gerakan yang bersifat statis (diam ditempat) dan dinamis (berpindah
tempat). Keterampilan senam lantai yang bersifat statis meliputi: kayang,
sikap lilin, splits, berdiri dengan kepala, berdiri dengan kedua tangan dan lain
sebagainya. Sedangkan keterampilan senam lantai yang bersifat dinamis
meliputi; guling depan, guling belakang, guling lenting, meroda dan lain
sebagainya. commit to user
23
24
yang dilakukan tidak termasuk dalam senam irama, maka perkakas ini
hanyalah semata-mata merupakan bantuan sementara dalam peningkatan unsur
kelemasan, ketangkasan, keseimbangan, dan kekuatan. Bentuk latihan senam
lantai dapat dipisahkan dalam beberapa kelompok, di tinjau dari tempat (diam
di tempat) dan bergerak.
5. Loncat Harimau
Loncat harimau merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan
senam lantai. Loncat harimau adalah merupakan pengembangan dari gerakan
guling kedepan, yang di kembangkan dengan gerakan loncat dan melayang
diudara jaraknya lebih jauh dan tinggi. Untuk dapat melakukan gerakan loncat
harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling ke
depan. Pada dasarnya gerakan loncat harimau sama dengan berguling ke depan
akan tetapi gerakannya didahului dengan loncatan ke atas. Dalam pembelajaran
loncat harimau guru sangat berperan penting dalam keberhasilan, tidak hanya
itu guru juga berperan penting dalam keselamatan siswa. Guru berada di sisi
matras dengan menempatkan tangan ditekuk siswa dan membantunya dengan
agak mengangkatnya.
Agus Mahendra (2001: 262) menjelaskan bahwa: “loncat harimau
merupakan suatu lanjutan gerak dari loncatan ke depan dengan tolakan kedua
kaki, pada saat yang sama kedua lengan direntangkan ke depan siap untuk
menopang badan yang jatuh "mendarat" di atas matras, dilanjutkan dengan
guling ke depan”. Tidak dapat disangkal bahwa kekhawatiran, sikap ragu-ragu
menyebabkan loncat an yang "tanggung-tanggung" menyebabkan anak jatuh
dalam sikap yang tidak diinginkan karena bobot badan akan bertambah karena
"terlempar" dari suatu jarak dan melalui ketinggian.
commit to user
25
26
27
Media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan
(yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam
proses belajar mengajar, penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan
(media) itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa
dirangsang oleh media itu untuk menggunakan inderanya untuk menerima
informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi
dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu secara lebih
lengkap.
Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan
oleh media dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah isi pelajaran.
Dengan perkataan lain, pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari
kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pesan ini dapat
bersifat rumit dan mungkin harus dirangsang dengan cermat supaya dapat
dikomunikasikan dengan baik kepada siswa.
b. Hakekat Media Bantu Pembelajaran
Media bantu pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kelancaran kegiatan
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tersedianya media bantu yang baik
dan memadai. Menurut Hujair AH. Sanaky (2011:3) Media bantu
pembelajaran adalah “sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran”. Menurut Hujair AH. Sanaky
(2011:3) Pembelajaran adalah “proses komunikasi antara pembelajaran,
pengajar dan bahan ajar.” Dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak
akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Media
bantu pembelajaran mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran.
Media bantu pembelajaran dapat digunakan sarana untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada peserta didik. Selain itu media bantu
pembelajaran juga bisa lebih memudahkan peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran. Media bantu pembelajaran memiliki fungsi yang
sangat luas dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat
bantu pembelajaran yangcommit to user
baik dan tepat maka mendukung pencapaian
hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu seorang guru penjas harus
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
29
30
a) Matras
b) Tali Rafia
c) Paralon
31
d) Kardus
e) Tiang penyangga
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
B. Kerangka Berfikir
33
Peserta didik :
Melalui
penggunaan
Siklus II : upaya
beberapa alat bantu,
perbaikan dari tindakan
pesrta didik akan
silkus I sehingga
lebih mudah
meningkatkan hasil
menguasai materi
belajar loncat harimau,
loncat harimau
melalui penggunaan
Kondisi Akhir sehingga hasil
beberapa alat bantu
pembelajaran bisa
pembelajaran
maksimal.
commit to user