Anda di halaman 1dari 5

LK 1.

2 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (Modul 2)


Nama :
No. UKG :
Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani , Aktifitas Gerak Dan
Olahraga Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan 1. Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan jasmani
Belajar (KB) 2. Prinsip aktif aktifitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak
dasar / fundamental, aktifitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani
3. Prinsip aktifitas gerak dan olahraga melalui aktifitas atletik, pengembangan kebugaran
jasmani, seni bela diri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
4. Prinsip aktifitas gerak dan olahraga melalui aktifitas senam lantai, aktifitas gerak
berirama (ritmik), aktifitas air/ renang serta aplikasinya dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB. 1
materi yang Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan jasmani
dipelajari A. Azaz dan falsafah PJOK
1. Pengertian pendidikan jasmani
Bucher (1979) mengemukakan Pendidikan Jasmani merupakan bagian
integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan
fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional
SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa Pendidikan
Jasmani adalah bagian yang integral dari pendidikan melalui aktivitas
jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,
neuromuscular, intelektual, dan emosional
2. Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani
Maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup
tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah
pentingnya dalam domain afektif.
Manfaat pendidikan jasmani sekolah
1) Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
2) Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
3) Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
4) Menyalurkan energi yang berlebihan
5) Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik,
mental maupun emosional
3. Pengertian pendidikan olahraga
Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar
menguasai cabang-cabang olahraga tertentu.
4. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan
antara informasi dan tingkah laku kesehatan
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan
1) Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu
kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur
2) Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental
yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
3) Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat
sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
4) Meningkatkan keterampilan anak didik dalam
melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan
b. Proses Pendidikan Kesehatan
Dalam proses pendidikan kesehatan, terdapat tiga persoalan
pokok, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output
5. Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan
Landasan filosofis pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
Dasar-dasar pemikiran penjas:
1) Kebugaran dan kesehatan
2) Keterampilan fisik
3) Terkuasainya konsep dan prinsip gerak
4) Kemmapuan berpikir
5) Kepekaan rasa
6) Keterampilan sosial
7) Kepercayaan diri dan citra diri
6. Landasan ilmiah pelaksanaan pendidikan jasmani
 Landasan biologis
 Lanndasan psikologis
 Landasan sosiologis
Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga,
dan Pendidikan Kesehatan
Sepuluh perbedaan antara Pendidikan Jasmani dengan olahraga kompetitif
(sports), yaitu ditinjau dari tujuan pengembangan, sifat pengembangan, pusat
orientasi, jenis aktivitas, perlakuan, penerapan aturan permainan, pertandingan,
penilaian, partisipasi, dan pemanduan bakat

B. Olimpiade dan Olympism


1. Sejarah Olimpiade
Olimpiade paling awal konon menurut cerita sudah diselenggarakan
bangsa Yunani kuno pada tahun 776 SM. Kegiatan itu diikuti seluruh
bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi
mereka, Zeus
2. Pengertian Olimpisme (Olympism)
Olympism dapat diartikan adalah dasar fundamental dan filosofi
kehidupan (paham/ajaran) yang mencerminkan dan mengkombinasikan
keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan,
moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian
dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan
dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan
pada prinsip- prinsip etika yang baik pula
3. Paradigma Olympism dalam Olimpiade
Olimpism mengandung makna sebagai berikut:
1) Living excellence
2) Living Respect
3) Living Friendsip

C. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani


Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai salah satu subsistem
pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah memiliki peran penting yang sangat
sentral dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

KB. 2
Prinsip aktif aktifitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak
dasar / fundamental, aktifitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya
dalam pembelajaran pendidikan jasmani
A. Aktivitas Gerak Dasar
Tujuh komponen yang dicantumkan dalam kurikulum PJOK di sekolah. Ketujuh
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas atletik
2. Aktivitas olahraga dan permainan
3. Aktivitas senam
4. Aktivitas akuatik
5. Aktivitas beladiri
6. Aktivitas pengembangan
7. Kesehatan
Empat konsep dalam memberikan materi PJOK di sekolah:
1. Komponen organic
2. Komponen neuromuskuler
3. Komponen intelektual
4. Komponen emosional
Fungsi Pendidikan Jasmani, yang dapat dibedakan menjadi beberapa aspek,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aspek organik
2. Aspek neuromuskuler
3. Aspek perseptual
4. Aspek kognitif
5. Aspek sosial
6. Aspek emosional
Keterampilan Gerak Dasar (Fondamental Motor Skill)
Harrow (1972: 52) mengemukakan bahwa gerak dasar merupakan pola gerak
yang inheren yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang
kompleks, yang meliputi (a) gerak lokomotor; (b) gerak non-lokomotor; dan (c)
gerak manipulative
Klasifikasi Keterampilan Gerak
1. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak terdiri:
1) Keterampilan gerak agal (gross motor skills)
2) Keterampilan gerak halus (fine motor skills)
2. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik akhir:
1) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill)
2) Keterampilan gerak serial (serial motor skill)
3) Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill)
3. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
1) Keterampilan tertutup (clossed skill)
2) Keterampilan terbuka (open skill)
Faktor Penentu Keterampilan
Faktor-faktor tersebut secara umum dibedakan menjadi tiga hal utama, yaitu: (1)
proses belajar mengajar, (2) pribadi, dan (3) faktor situasional (lingkungn)
B. Aktivitas Permainan Bola Besar
Materi yang terdapat dalam permainan bola besar adalah meliputi tentang
permainan sepakbola, bolavoli, bolabasket
C. Aktivitas Permainan Bola Kecil
Materi yang terdapat dalam permainan bola kecil adalah meliputi tentang
permainan bulutangkis dan tenismeja.
KB. 3
Prinsip aktifitas gerak dan olahraga melalui aktifitas atletik , pengembangan
kebugaran jasmani, seni bela diri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan
jasmani
A. Aktivitas Atletik Nomor Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar terdiri:
1. Aktivtas Atletik Jalan Cepat
2. Aktivitas Atletik Lari Cepat
3. Gerak Dasar Atletik nomor Lompat
4. Gerak Dasar Atletik Nomor-Nomor Lempar/Tolak/Lontar
B. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani
1. Hakikat Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani atau dikenal dengan istilah physical fitness
merupakan kemampuan kondisi fisik seseorang untuk melakukan
kerja fisik secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
sehingga mendukung pelaksanaan aktivitas lanjutan
2. Komponen Kesegaran Jasmani
Pada umumnya kebugaran jasmani dikelompokkan pada dua
kelompok yaitu 1). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan, dan 2) Kebugaran jasmani yang berhubungan
keterampilan
C. Analisis Hasil dan Tes Kebugaran Jasmani
D. Aktivitas Seni Beladiri Pencak Silat

KB. 4.
Prinsip aktifitas gerak dan olahraga melalui aktifitas senam lantai, aktifitas gerak
berirama (ritmik), aktifitas air/ renang serta aplikasinya dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
A. Aktivitas gerak senam artistik (senam lantai)
Pendekatan Pengajaran Senam Kependidikan
Yang dimaksud dengan PGD adalah pola gerak yang mendasari terbentuknya
keterampilan senam sehingga perannya dianggap dominan. PGD inilah yang
menjadi dinding bangunan (building block) untuk terbentuknya keterampilan-
keterampilan yang lebih kompleks
Senam Artistik (Senam Lantai)
Sesuai lantai sesuai dengan namanya senam ini dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani. Unsur-unsur gerakannya terdiri berguling,
melompat, berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk
mempertahankan keseimbangan pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.
Gerak keterampilan senam lantai
1. Kayang
2. Split
3. Sikap lilin
4. Berdiri dengan kepala (head and hand balance/headstand)
5. Berdiri dengan tangan (handstand)
6. Guling depan (forward roll)
7. Guling depan (forward roll)
8. Guling depan (forward roll)
9. Meroda
10. Lenting tangan
11. Flib flap
12. Loncat harimau
B. Aktivitas gerak senam ritmik /irama
Menurut perkembangannya ada tiga aliran senam irama, yaitu :
1. Senam irama berasal dari seni sandiwara.
2. Senam irama berasal dari seni musik
3. Senam irama berasal dari seni tari (balet)
C. Aktivitas Olahraga Akuatik (Air)/Renang
Setiap orang yang melakukan aktivitas olahraga air harus mempelajari dan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar keselamatan diri, bertahan hidup,
menyelamatkan nyawa dan kehidupan dari ancaman. Tenggelam adalah
kecelakaan yang sering terjadi pada aktivitas air (renang), kematian merupakan
akibat yang paling fatal kasus tenggelam. Kematian pada kecelakaan tenggelam
disebabkan oleh asphyxia (kekurangan oksigen mencapai jaringan tubuh) karena
tenggelam dalam air
2 Daftar materi 1. Analisis hasil dan tes kebugaran jasmani (KB.3)
yang sulit
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi
yang sering
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai