SusiloBroto_PJOK
b. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
c. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
d. Menyalurkan energi yang berlebihan
e. Proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental dan
emosioanal
10. Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani
a. Landasan Biologis
b. Landasan Psikologis
c. Landasan Sosiologis
11. Olympism dapat diartikan adalah dasar fundamental dan
filosi kehidupan (paham/ajaran) yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan
yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdaan)
serta mengharmonikan antar kehidupan keolahragaan,
kebudayaan dan pendidikan.
12. Visi Olympismadalah menempatkan olahraga dimana saja
sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang
harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang
damai dengan menghormati.
13. Komponen Standar Dari Sasaran Pembentukan Moral
Dalam Olympism yaitu
a. Kesempurnaan Dalam Performansi (Excellence in
performance).
b. Berpartisipasi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy
and pleasure in participation).
c. Kejujuran dalam berkopetensi (fairness of play).
d. Rasa Hormat Terhadap Sesama (Respect for other
nations, Cultures, Religions, race and individuals).
e. Pengembangan kualitas manusia (human quality
development).
f. Belajar Secara Bersama dan terpadu (leadership by
sharing, training, working and competing together).
g. Kedamaian antara bangsa (peacful co-existence between
different nation peace).
KB 2
1) Aktivitas Gerak Dasar
1. Tujuh komponen yang dicantumkan dalam kurikulum
PJOK di sekolah. Ketujuh komponen tersebut adalah
sebagai berikut: 1. Aktifitas atletik 2. Aktifitas olahraga
dan permainan 3. Aktifitas senam 4. Aktifitas akuatik 5.
Aktifitas beladiri 6. Aktifitas pengembangan 7. Kesehatan
2. Reversibility, bahwa setiap manusia akan ada pada masa
puncak dan juga akan kembali menurun, karena itu
aktivitas jasmani dilakukan untuk paling tidak
mempertahankan kodisi fisiknya hingga usianya berakhir.
3. Overload, tubuh manusia otot-ototnya harus dilatih
dengan beban lebih dari normal agar dapat menjaga
kualitas tubuhnya.
4. Flexibility, manusia harus secara teratur memposisikan
sendinya melalui berbagai gerakan, karena makin
bertambah usia makin berkurang fleksibilitasnya.
5. Bone density, aktivitas jasmani sepanjang hidup
mempertahankan kepadatan tulang seseorang.
6. Gravity, Mempertahankan kekuatan kelompok otot
SusiloBroto_PJOK
sepanjang hidup, sambil berdiri atau duduk, membantu
perjuangan orang melawan gaya gravitasi yang bekerja
terus untuk memecahkan struktur tubuh.
7. Relaxation, hidup di dunia yang makin kompleks perlu
keterampilan relaksasi. Aktivitas jasmani dapat digunakan
sebagai proses relaksasi.
8. Aesthetic, setiap orang secara alamiah ingin terlihat baik
untuk dirinya sendiri maupun orang lain dan aktivitas
jasmani dapat menjadikan penampilan seseorang terlihat
baik.
9. Integration, aktivitas jasmani memberi kesempatan bagi
individu untuk melibatkan secara penuh seluruh bagian
dirinya baik fisik maupun psikis.
10. Integrity, integritas kegiatan psiko fisik harus secara etis
sesuai dengan standar masyarakat (kesatuan tubuh dan
pikiran manusia dalam aktivitas jasmani harus
mengedepankan fairplay, kejujuran, dan kepedulian
terhadap orang lain).
11. Prioroty of the person, aktivitas jasmani mengutamakan
kesejahteraan individu dari pada organisasi, olahraga
sebagai pelayan sosial.
12. Live life to its fullest, aktivitas jasmani yang cukup berat
dan dilakukan secara teratur, membantu seseorang untuk
memenuhi tugas sehari-hari dan tuntutan mendadak yang
tak terduga yang mungkin diperlukan untuk terus hidup
dan melindungi diri dari bahaya.
13. Fun pleasure, manusia biasanya merupakan pencari
kesenangan dan kenikmnatan, dan banyak kesempatan
untuk kesenangan dicapai melalui aktivitas jasmani.
Kesempatan memperoleh kesenangan akan hilang dari
kehidupan seseorang jika tidak mempertahankan tingkat
kebugaran jasmaninya.
14. Longevity, prinsip panjang umur menegaskan bahwa
aktivitas jasmani secara teratur sepanjang hidup, dapat
membantu manusia hidup lebih lama.
15. Prinsip umum dalam materi PJOK kepada siswa :
a. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
b. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus
terpusat pada guru tetapi pada siswa
c. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan
perkembangan anak, isi dan materi serta cara
d. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula
penekanan pada ketiga domain kependidikan:
psikomotor, kognitif dan afektif.
16. Konsep dalam memberikan materi PJOK.
a. Mengembangkan aspek psikomotorik ( keterampilan
fisik)
b. Mengembangkan aspek kognitif (keterampilan
intelektual)
c. Mengembangkan aspek afektif (keterampilan moral,
emosional, sosial dan spiritual).
17. Keterampilan umumnya melibatkan mencapai beberapa
tujuan, yaitu (1) memaksimalkan kepastian pencapaian
SusiloBroto_PJOK
tujuan, (2) meminimalkan biaya fisik-mental dan energi
kinerja, (3) dan meminimalkan waktu yang digunakan.
18. Gereak dasar merupakan pola gerak yang inheren yang
membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang
kompleks, yang meliputi (a) gerak lokomotor; (b) gerak non
lokomotor; dan (c) gerak manipulatif.
19. Interoreseptor adalah mendeteksi rangsangan dari viscera
internal dan memberikan informasi tentang lingkungan
internal yang menyebabkan perasaan seperti kelaparan
dan mual.
20. Macam macam Klasifikasi Keterampilan gerak :
a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak
b. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik
akhir
c. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
SusiloBroto_PJOK
pengembalian service, 8) overhead, 9) smash, 10)
dropshot, dan 11) Netting
Peraturan dalam permainan bulutangkis
b. Permainan tenis meja
Sejarah perkembangan permainan tenis meja
Teknik dasar permainan tenis meja 1) Cara
menggunakan bet/ raket (teknik grip) 2) Teknik
stance atau teknik bersikap siaga. 3) Teknik footwork
atau teknik gerakan kaki. 4) Teknik stroke (pukulan)
Peraturan dalam permainan tenis meja
KB 3
1) Aktivitas Atletik nomor : Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar
1. Aktivitas Atletik Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah
tetap terpelihara dan tidak terputus.
2. Aktivitas Atletik Lari Cepat
Secara teknis gerak dasar lari dapat dibedakan atas
beberapa macam subtansi, yaitu; lari santai (jogging),
lari cepat (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak
jauh atau maraton.
Macam-macam nomor lari dalam atletik adalah
sebagai berikut; 1). Lari jarak pendek (sprint) : 100
m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 200 m gawang,
400 m gawang, 4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m
estafet. 2) Lari jarak menengah (middle distance
run) : 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m. 3) Lari jarak
jauh (long distance run) : 5.000 m dan 10.000 m.4).
Lari maraton : 42.195 km. dan 5). Jalan cepat 3 km,
5 km, 10 km, dan 20km
Dalam pembelajaran teknik berlari dapat diajarkan
dengan memperkenalkan poin-poin kunci
keterampilan yang berkaitan dengan fase-fase (unsur
unsur) dalam lomba lari sprint, yaitu fase : reaksi,
akselerasi, kecepatan maksimum dan pemeliharaan
kecepatan.
Perlu menjadi perhatian dalam pembelajaran bahwa
guru/pelatih sedapat mungkin mengingatkan dan
menghindari proses pembelajaran berupa ; 1) Hanya
berkonsentrasi pada beberapa latihan dan drill saja.
2) Lari sprint dengan usaha maximum tanpa variasi
jarak.3) Kelelahan ketika berlatih pada kecepatan
maximum.dan 4) Kontak tumit ketika lari sprint.
3. Gerak Dasar Atletik Nomor Lompat
Lompat jauh dapat diartikan suatu akivitas atau
kombinasi gerakan yang dilakukan oleh seorang
pelompat di mana di dalam lompatan tersebut dapat
mencapai lompatan yang sejauh-sejauhnya.
Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga
atletik yang memerlukan skill tertentu untuk
melewati sebuah mistar yang menggantung di antara
kedua tiang
Lompat galah adalah lompatan yang dilakukan
SusiloBroto_PJOK
dengan bantuan galah untuk mencapai tujuan
lompatan yang setinggi-tingginya Dan dapat melewati
mistar yang ketinggiannya telah ditentukan
Lompat jangkit
4. Gerak Dasar Atletik Nomor Lempar/tolak/Lontar
Lempar lembing.
Lempar cakram.
Tolak peluru.
Lempar Martil atau lontar martil (hammer throw)
merupakan salah satu cabang olahraga dalam
atletik, ajang kompetisi kekuatan melontarkan martil
untuk mendapatkan jarak yang jauh.
2) Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
1. Hakikat kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani atau dikenal dengan istilah
physical fitness merupakan kemampuan kondisi fisik
seseorang untuk melakukan kerja fisik secara efisien
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti sehingga
mendukung pelaksanaan aktivitas lanjutan
Adapun jenis denyut nadi yang perlu diketahui
terkait aktivitas jasmani antara lain sebagai berikut:
Denyut nadi maksimal,
Denyut nadi basal,
Denyut nadi istirahat
Denyut nadi latihan,
Denyut nadi pemulihan,
2. Komponen Kesegaran Jasmani
Pada umumnya kebugaran jasmani dikelompokkan
pada dua kelompok yaitu 1). Kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan, dan 2) Kebugaran
jasmani yang berhubungan keterampilan
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan terdiri dari ; a) Daya tahan
kardiovaskuler/ Cardiovascular fitnes, b) komposisi
tubuh / body composition, c) Kelentukan / flexibility,
d) Kekuatan otot / Musculer strength, dan e) Daya
Tahan Otot / muscular endurance.
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan terdiri ; a) Kecepatan / speed, b)
Kelincahan / agility, c) Daya ledak / power, d)
koordinasi / coordination, dan e) Keseimbangan /
Balance.
3. Pengembangan Komponen Kebugaran Jasmani melalui
Variasi dan Kombinasi Bentuk Latihan Kebugaran
Jasmani dalam Pembelajaran.
Pada prinsipnya di dalam melakukan pengembangan
bentuk latihan kebugaran jasmani yang akan
digunakan pada pembelajaran penjas perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Tidak menghilangkan tujuan pembelajaran
Memuat prinsip latihan komponen kebugaran
Intensitas tetap mengacu pada 60-80% denyut
nadi maksimal sesuai umur.
SusiloBroto_PJOK
Susunan menarik dan sesuai karakteristik
siswa
Tata cara pelaksanaan mudah dipahami dan
dapat dilakukan siswa
Resiko cidera yang minimum.
Efektif dan efisien
4. Analisis Hasil dan Tes Kebugaran Jasmani
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.Kategori Pria :
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60
meter untuk usia 16-19 tahun b. Gantung angkat
tubuh selama 60 detik c. Baring duduk selama 60
detik d. Loncat tegak (vertical jump) e. Lari jauh
1.000 meter usia 13-15 tahun dan 1.200 meter
untuk usia 16-19 tahun
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.Kategori Putri
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60
meter untuk usia 16-19 tahun b. Gantung siku
tekuk selama 60 detik c. Baring duduk selama 60
detik d. Loncat tegak (vertical jump) e. Lari jauh 800
meter usia 13-15 tahun dan 1.000 meter untuk usia
16-19 tahun
Secara keseluruhan tes kesegaran jasmani
menggunakan tes berupa :
Lari 50 Meter dan 60 Meter
Tes Gantung Angkat Tubuh
Tes Gantung Siku Tekuk
Baring Duduk
Loncat Tegak
Lari 1.000 Meter Putra Usia 13-15 Tahun, 1.200
Meter Putra Usia 16-19 Tahun, 800 Meter Putri
Usia 13-15 Tahun dan 1.000 Meter Putri Usia 16-
19 Tahun.
1) Aktivitas Seni Beladiri Pencak Silat
1. Sejarah Pencak Silat.
2. Pola Gerak Pencak Silat
Sikap Kuda-kuda
Kuda-kuda dalam pencak silat paling tidak ada enam
yaitu 1) kuda-kuda depan, 2) kuda-kuda tengan, 3) kuda-
kuda samping, 4) kuda belakang, 5) kudakuda silang
depan, dan 6) kuda-kuda silang belakang
Sikap Pasang
Arah
Pukulan Dalam Pencak Silat
Dalam pertandingan pencak silat, teknik pukulan yang
sering digunakan adalah ; 1) pukulan depan, 2) pukulan
sengkol/bandul, 3) pukulan tegak, 4) pukulan samping
dan 5) pukulan lingkar
Serangan dengan tungkai/kaki atau tendangan
Tendangan secara teknik dasar terdiri 4 macam yaitu;
1)tendangan lurus ke depan, 2) tendangan melingkar, 3)
tendangan seperti huruf T, dan 4) tendangan samping.
Tangkisan dalam Seni Beladiri Pencak Silat
Tangkisan dalam
SusiloBroto_PJOK
Tangkisan luar
Tangkisan atas
Tangkisan bawah
Hindaran atau Elakan
Kuncian
Kembangan
KB 4
A. Aktifitas gerak senam artistik (Senam Lantai)
1. PGD adalah pola gerak yang mendasari terbentuknya
keterampilan senam sehingga perannya dianggap
dominan. PGD inilah yang menjadi dinding bangunan
(building block) untuk terbentuknya keterampilan-
keterampilan yang lebih kompleks.
2. Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah
satu bagian dari rumpun senam. Sesuai lantai sesuai
dengan namanya senam ini dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani.
3. Unsur-unsur gerak Senam lantai terdiri mengguling,
melompat, berputar di udara, menumpu dengan dua
tangan atau kaki untuk mempertahankan keseimbangan
pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.
4. Gerak Ketrampilan Senam Lantai : Kayang, Split, Sikap
lilin, Berdiri dengan kepala (head and balance/headstand),
Berdiri dengan tangan (handstand), Guing depan (forward
roll), Guling belakang (backward roll), Kiep (melenting),
Meroda (cartwell/radslag) lenting tangan (handspring), Flip
flap (backhand spring), Loncat harimau (tigersprong).
B. Aktivitas senam ritmik/irama
1. Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah
gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau
latihan bebas yang dilakukan secara berirama.
2. Gerak dasar irama
a) Gerakan langkah kaki
b) Gerakan ayunan lengan
3. Metodik belajar dan latihan dasar senam
a) Latihan Pemanasan syarat dan ketentuan :
Semua siswa harus bergerak
Macam gerakan harus sederhana dan dikuasai oleh
siswa.
Peraturan-peraturan (dalam latihan/ pertandingan)
harus sederhana.
Kurva fisiologis (meningkatkan suhu badan) harus
beraturan dan sedikit demi sedikit (jangan langsung
memberi latihan berat).
b) Latihan kelentukan tujuannya :
Menghilangkan kekakuan dan menambah elatisitas
jaringan pengikat sekitar sendi.
Memperbesar kemungkinan gerak sendi-sendi. Jadi
sendi mencapai ROM (range of motion) atau bidang
gerak yang sebesar-besarnya.
Mengurangi ketegangan yang berlebihan pada otot
Bidang gerak yang besar mengurangi cidera pada
persendian.
SusiloBroto_PJOK
c) Peregangan statis/pasif, Latihan meregang yang
dilakukan dengan cara statis/pasif
d) Latihan melemaskan, Gerakan
memutar/circumduction bagian badan ke seluruh arah.
e) Latihan melepaskan. Latihan melepaskan hanya
diberikan kepada mereka yang mempunyai ketegangan
otot yang berlebihan.
C. Aktivitas OLahraga Akuatik (Air) Renang
1. asphyxia (kekurangan oksigen mencapai jaringan tubuh)
karena tenggelam dalam air.
2. Rantai terjadinya kecelakaan tenggelam, faktor yang
mengakibatkan cedera adalah :
a. kurangnya pendidikan (lack of education)
b. kurangnya sarana keselamatan (lack of safety advice)
c. kurangnya perlindungan (lack of protection)
d. kurnagnya pengawasan (lack of supervision)
e. ketidak mampuan untuk mengatasi (inabilitycope)
3. Tindakan kondisi darurat Faktor utama yang akan
diperhitungkan ketika membentuk rencana tindakan
adalah sebagai berikut:
a. Safety of rescuer (keselamatan penyelamat)
b. Nature of area (daerah)
c. Number of casualties (jumlah korban)
d. Priorities of rescue (prioritas penyelamatan)
e. Available assistance (tersedia bantuan)
f. Telephoning for help (menelepon/ untuk minta
bantuan)
g. Rescue sequence (urutan penyelamatan)
h. Personal capabilities (kemampuan pribadi)
i. Leadership (kepemimpinan)
j. Selection of rescue aids (pemilihan alat bantu
penyelamatan)
k. Removal of clothing (melepas pakaian)
l. Flexibility of action plan (rencana tindakan yang
fleksibel)
m.Care of casualties (perawatan korban)
4. Prinsip penyelamatan (principles of rescue)Sebagai
pengingat, berikut ini urutan penyelamatan yang harus
diikuti:
a. Shout and signal (berteriak dan tanda).
b. Reach (menjangkau).
c. Throw (melempar tali).
d. Wade (menyeberang).
e. Row (if you know how)menggunakan kano,
f. Swim with an aid (berenang dengan bantuan)
g. Menjaga jarak yang aman dari korban,.
h. Menemani korban untuk keamanan
i. Swim and tow (berenang di belakangnya),
5. Langkah-langkah pengenalan air :
a. Menginjak air
b. Berjalan atau berlari di air
c. Bernafas di air / breathing
d. Mengapung / floating
SusiloBroto_PJOK
e. Meluncur / froant float
6. Gaya renang dan Langkah-langkah tehnik renang :
a. renang gaya gaya bebas (crawl/ front crawl stroke)
gaya bebas gerakannya dapat ditinjau dari posisi
tubuh (body position), gerakan tungkai (leg action),
gerakan lengan (arm action), pernafasan (breathing),
dan koordinasi tungkai-lengan-nafas (kick-breath
coordination).
b. latihan mengayunkan tangan
melakukan gerakan menendang dan memutar
tubuh
berlatih bernafas
c. renang gaya dada/ (breast stroke),
latihan teknik meluncur
latihan teknik gerakan kaki
latihan teknik gerakan tangan
latihan geraka kombinasi tangan dan kaki
latihan mengambil nafas.
d. renang gaya punggung (back stroke/ back crawl stroke)
melatih sikap badan di dalam air
latihan gerakan kaki
latihan gerakan lengan
e. Renang gaya kupu-kupu (butterfly stroke)
Posisi badan
Latihan gerakan kaki
Latihan gerakan lengan
Latihan cara bernafas
SusiloBroto_PJOK