Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II pasal 3 bahwa
tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif. Mandiri, dan menjadi warga Negara yang
Robert Gensemer, penjas sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi
tempat pikiran atau jiwa. Artinya dalam tubuh yang baik diharapkan pula
terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno : Men sana
in corporesano.
LATAR BELAKANG SEJARAH PENJAS
1. Sejarah akan memberikan kejelasan tentang status bidang kerjanya
karena memberikan pemahaman yang pengaruh2 turut menentukan
bentuknya serta tujuan2 yang hendak dicapai berbagai masyarakat.
2. Pengetahuan sejarah membantu menjelaskan pemanfaatan asas2 dari
ilmu pengetahuan sosial dan perilaku.
SEJARAH
Bangsa portugis adalah yang pertama tiba di Indonesia (1509M) kemudian
diikuti bangsa spanyol, Belanda dan Inggris. Sampe akhirnya Belanda dapat
menaklukan semuanya, pada tahun 1602M Belanda mendirikan VOC.
Pendidikan jasmani dan olahrag dibawa Belanda ke Indonesia sudah tentu
sesuai dengan ada di negeri Belanda sendiri. Pada awal abad 19 masuk dan
berkembang sistem jerman di negeri Belanda. “kemungkinan gerak” atas
dasar itu maka bentuk2 latihan diciptakan berdasarkan kemungkinan untuk
dapat dilakukan.
Selanjutnya masuk pula ke Indonesia sistem Swedia ciptaan Ling pada tahun
1919-1920M, sistem Swedia diciptakan Ling berdsarkan “guna gerak”
setiap gerak harus jelas apa gunamya bagi tubuh otot mana yang dilatih, apa
pengaruhnya terhadap tubuh terutama dilihat dari segi anatomi
Sesuai pula dengan perkembangan di negeri Belanda, pada tahun 1914-1918M,
masuknya sistem Austria diciptakan Gaulthofer dan Streicher dengan
menyajikan padagofik dalam menyajikan latihan2 latihan disusun secara
sistematik dengan kategori berjenjang. Setiap latihan harus mepunyai
bentuk dan isi, bentuk disesuaikan keadaan bentuk dan kemampuan dan isi
memberikan arti dari latihan yang diberikan
Terkadang kita menjadikan hidup ini area kompetisi, yang sebenarnya
tidak ada esensinya. Padahal seseungguhnya hidup manusia
sebagai mahluk sosial adalah tentang kerja sama antara satu dengan
yang lainya.
ARTI FILSAFAT
• Batas pemikiran
• “mengapa”
• “mengerti”
FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN
JASMANI
• Menjelaskan makna, hakikat, pentingnya, dan nilai dari pendidikan jasmani.
1. Masa Bayi
• Petumbuhan bayi dalam masa pra lahir sangat cepat rata-rata 51 cm,
Pertumbuhan terjadi dari arah kepala ke bawah/cephalocaudal dan dari tengah
ke tepi/proximodistal, Penggunaan otot-otot besar diutamakan pada masa ini.
• Pada masa ini anak telah mempunyai berbagai ketrampilan gerak seperi jalan, lari,
lompat, memanjat, dan loncat,
• Ketrampilan gerak ini memberi arti bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
rohani, dan sosial dalm diri anak.
3. Masa Sekolah Dasar
• Penguasaan berbagai ketrampilan dasar yang diperoleh pada masa ini akan
berguna pada masa yang akan datang, Perkembangan sosial anak terjadi
melalui aktivitas jasmani.
4. Masa Remaja
• Anak laki-laki lebih baik dalm hal beraktivitas jasmani dari pada anak
perempuan, sebab lelaki lebih banyak mempunyai kesempatan beraktivitas
dan adanya perbedaan anatomis, Anak perempuan lebih besar pada usia
10-14 tahun, 14-15 tahun anak laki-laki menjadi lebih besar dan kuat, Pada
akhir masa remaja aktivitas jasmani semakin berkurang dari pada masa
sebelumnya.
5. Masa Pasca Remaja
• Tulang anak masih lunak maka perhatian khusus diberikan agar mencegah
kelainan sikap tubuh jadi disini guru dlm memberikan program penjas hrs
disesuaikan dengan usianya.
ini adalah masa selama tahun – tahun pertama atau lebih, sejak seorang anak
dilahirkan, ketika anak mengikuti implus – implusnya sendiri tanpa perasaan moral
Tingkat egosentrik
Periode ini biasa dialami oleh anak – anak umur 2 samapai 4 tahun. Pada
masa ini ada perasaan “ AKU” nya dengan fokus pada kesenangan dan kenyamanan
individual.
Tingkat komfomitas
Tingkat ini adalah bercirikan perasaan yang kuat bahwa budi pekerti orang
tua, benar atau salah, merupakan satu-satunya yang harus di ikuti.
Tingkat kesadaran rasional
Tingkat ini adalah tingkat tertinggi dari perkembangan budi pekerti. Individu
menggunakan pikiran dan pengalamannya untuk tingkah lakunya.
b. Studi kehidupan : belajar dari pemimpin –pemimpin besar dengan kehidupan para
pahlawan nasional umpamanya membangkitkan inspirasi untuk meningkatkan budi
pekerti yang tinggi.
c. Contoh dari guru ; guru meninggalkan kesan pada muridnya, apakah melalui
kejujurannya, kemampuan untuk menjadi orang biasa, berdermawan atau
kepercayaannya yang kuat pada kebenaran.
1. Teori “trial and error” atau teori coba-coba : jika seorang pemula mencoba
untuk pertama kali mempelajari suatu ketrampilan, gerakannya akan kaku
tanpa koordinasi, lama kelamaan dengan terus menerus gerakan akan menjadi
lebih lancar dan ritmik serta dengan pengeluaran energi yang lebih efesien.
2. Teori kondisi adalah hasil dari kondisi belajar, bukan pembentukan jalur dalam
sistem syaraf.
b. keterampilan fisik
d. kemampuan berpikir
e. kepekaan rasa
f. keterampilan sosial
a). kurikulum pendidikan jasmani haruslah berorientasi kepada anak dan tingkat
perkembangannya.
b). setiap anak berbeda-beda dalam hal kebutuhan dan kemampuan belajarnya.
d). Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan anak harus diajarkan melalui pendidikan
jasmani.
f). Pembelajaran harus terjadi melampaui kepentingan sesaat tapi harus menawarkan
keterampilan yang berguna untuk seumur hidup.
B. Model orientasi kurikulum dalam pendidikan jasmani
Pendidikanjasmani
Sosiologi
Psikologi