Anda di halaman 1dari 36

AZAS DAN FALSAFAH PENJAS

CITRA RESITA, M.Pd


1. APA KAMU KETAHUI TENTANG PENDIDIKAN JASMANI ?
2. APA KAMU KETAHUI TENTANG OLAHRAGA ?
3. APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG BERMAIN ?
4. APA PERBEDAAN DARI SEMUANYA ?
AZAS
Pengertian azas adalah sumber yang menjadi pedoman dalam proses
langkah-langkah selanjutnya serta arah yang menunjukkan tujuan
yang akan di capai.
FALSAFAH

Falsafah : suatu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang


umum dan asas. Perkataan falsafah dalam bahasa melayu berasal
dari arab dan yunani (philosopia), yang berarti “cinta kepada
hikmah” memilki ciri ;
1. Merupakan suatu usaha pemikiran yang tuntas.
2. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kebenaran.

Drs. Sidi gazalba berfalsafah ialah mencari kebenaran tentang


segala sesuatu yang dipermasalahkan, baik pemikiran secara
radikal sistematik maupun sejagat.
Pendidikan Jasmani
Williams menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah semua aktivitas manusia yang
dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dcapai.

UNESCO memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan


manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan sistematis
melali berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan 3 kemampuan dan
keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.

SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian


yang integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan
individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.
Azas dan falsafah pendidikan jasmani adalah dasar dalam berpikir dan bertindak
untuk mendapatkan kebenaran dalam proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam
hal fisik, mental serta emosional dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan prestasi manusia melalui aktivitas fisikal dan penghalusan
kemahiran
.
PENTINGNYA PENDIDIKAN JASMANI

1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak

2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya

3. Menanmkan dasar-dasar keterampilan yang berguna

4. Menyalurkan energi yang berlebihan

5. Merupakan proses pendidikan secara serentak baik fisik,mental dan emosional.


1. Apa peranan dan fungsi pendidikan, khususnya pendidikan jasmani ?
2. Apa peranan yang bisa dimainkan oleh program pendidikan jasmani dalam
kondisi dunia dunia dan bangsa yang semanik dihadapkan pada kautnya
potensi konflik tersebut ?
3. Apa peranan pendidikan jasmani dalam mempersiapkan para pewaris bangsa
ini untuk mampu bersaing secara sehat dalam persaingan global sekarang
dan kelak
4. Apa pula peranan pendidikan jasmani dan olahraga dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadinya evolusi kehidupan manusia yang cendrung tidak
lagi memerlukan perangkat fisik yang utuh untuk menjalankan tugasnya
sehari ?
TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI

tujuan pendidikan di Indonesia terdapat dalam Undang- undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II pasal 3 bahwa

tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif. Mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.


HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Proses yang memanfaatkan aktifits fisik untuk menghasilkan perubahan dalam
kualitas diri seseorang baik dalam hal fisik, mentas, serta emosional.

Pendidikan jasmani memperlakukan seseorang sebagi sebuah kesatuan utuh,


mahluk total dari pada hanya mengaggapnya sebagai seseorang yang
terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Robert Gensemer, penjas sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi
tempat pikiran atau jiwa. Artinya dalam tubuh yang baik diharapkan pula
terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno : Men sana
in corporesano.
LATAR BELAKANG SEJARAH PENJAS
1. Sejarah akan memberikan kejelasan tentang status bidang kerjanya
karena memberikan pemahaman yang pengaruh2 turut menentukan
bentuknya serta tujuan2 yang hendak dicapai berbagai masyarakat.
2. Pengetahuan sejarah membantu menjelaskan pemanfaatan asas2 dari
ilmu pengetahuan sosial dan perilaku.
SEJARAH
Bangsa portugis adalah yang pertama tiba di Indonesia (1509M) kemudian
diikuti bangsa spanyol, Belanda dan Inggris. Sampe akhirnya Belanda dapat
menaklukan semuanya, pada tahun 1602M Belanda mendirikan VOC.
Pendidikan jasmani dan olahrag dibawa Belanda ke Indonesia sudah tentu
sesuai dengan ada di negeri Belanda sendiri. Pada awal abad 19 masuk dan
berkembang sistem jerman di negeri Belanda. “kemungkinan gerak” atas
dasar itu maka bentuk2 latihan diciptakan berdasarkan kemungkinan untuk
dapat dilakukan.
Selanjutnya masuk pula ke Indonesia sistem Swedia ciptaan Ling pada tahun
1919-1920M, sistem Swedia diciptakan Ling berdsarkan “guna gerak”
setiap gerak harus jelas apa gunamya bagi tubuh otot mana yang dilatih, apa
pengaruhnya terhadap tubuh terutama dilihat dari segi anatomi
Sesuai pula dengan perkembangan di negeri Belanda, pada tahun 1914-1918M,
masuknya sistem Austria diciptakan Gaulthofer dan Streicher dengan
menyajikan padagofik dalam menyajikan latihan2 latihan disusun secara
sistematik dengan kategori berjenjang. Setiap latihan harus mepunyai
bentuk dan isi, bentuk disesuaikan keadaan bentuk dan kemampuan dan isi
memberikan arti dari latihan yang diberikan
Terkadang kita menjadikan hidup ini area kompetisi, yang sebenarnya
tidak ada esensinya. Padahal seseungguhnya hidup manusia
sebagai mahluk sosial adalah tentang kerja sama antara satu dengan
yang lainya.
ARTI FILSAFAT

Filsafat adalah suatu proses yang dilakukan orang untuk mencari


kebenaran, kenyataan yang sebenarnya dan nilai.
Filsafat merupakan studi kebenaran atau studi asas2 yang melandasi
semua pengetahuan, filsafat merupakan pedoman hidup.
Filsafat pendidikan jasmani adalah suatu pandangan dalam proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghsilkan
perubahan dalam kualitas individu, baik fisik, mental serta emosional
dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan meningkatkan prestasi
manusia melalui aktivitas fisikal.
FUNGSI FILSAFAT

• Usaha untuk menjelaskan suatu pengetahuan secara sistematis dan komprehensif


ke dalam bentuk hubungan-hubungan yang berarti dan bermakna

• Batas pemikiran

• Menganalisis dan menilai

• Merangsang keingintahuan intelektual

• “mengapa”

• “mengerti”
FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN
JASMANI
• Menjelaskan makna, hakikat, pentingnya, dan nilai dari pendidikan jasmani.

• Menghasilkan perbaikan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani.

• Memberikan tuntunan bagi tindakan seseorang.

• Memberikan arah bagi profesi pendidikan jasmani.

• Membantu mempererat hubungan antara anggota profesi.

• Menjelaskan hubungan antara pendidikan jasmani dengan pendidikan umum.


TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN
JASMANI

Sebuah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan


jasmani yang tujuannya mengarahkan guru pendidikan
jasmani dalam mengambil keputusan dan kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Pentingnya Filsafat
• Perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat
memerlukan filsafat pendidikan jasmani yang kokoh
bagi profesi agar tetap dapat bertahan (Bucher,1995:17).

• Guru pendidikan jasmani harus mampu bertanya


pada diri sendiri: apakah yang bernilai dalam
masyarakat sekarang? Apa yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat sekarang?

• Filsafat akan membantu guru untuk menentukan apa


yang akan dilakukan siswa dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani.
BIOLOGI DAN PENDIDIKAN JASMANI
1. Perkembangan umur

Pengetahuan umur membantu guru penjas dalam perencanaan dan pelaksanaan


penjas.

• Beberapa penggolongan umur yaitu: kronologis, anatomis, fisiologis, dan mental.

• Umur kronologis berhubungan dengan hitungan tahun kalender, umur anatomis


berkenaan dgn penulangan, fisiologis dgn masa pubertas, dan umur mental
berkenaan dgn kemampuan penyesuaian diri dgn lingkungan dan pemecahan
masalah.
PERTUMBUHAN FISIK DAN MOTORIK

1. Masa Bayi

• Petumbuhan bayi dalam masa pra lahir sangat cepat rata-rata 51 cm,
Pertumbuhan terjadi dari arah kepala ke bawah/cephalocaudal dan dari tengah
ke tepi/proximodistal, Penggunaan otot-otot besar diutamakan pada masa ini.

2. Masa Pra Sekolah

• Pada masa ini anak telah mempunyai berbagai ketrampilan gerak seperi jalan, lari,
lompat, memanjat, dan loncat,

• Ketrampilan gerak ini memberi arti bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
rohani, dan sosial dalm diri anak.
3. Masa Sekolah Dasar

• Penguasaan berbagai ketrampilan dasar yang diperoleh pada masa ini akan
berguna pada masa yang akan datang, Perkembangan sosial anak terjadi
melalui aktivitas jasmani.

4. Masa Remaja

• Anak laki-laki lebih baik dalm hal beraktivitas jasmani dari pada anak
perempuan, sebab lelaki lebih banyak mempunyai kesempatan beraktivitas
dan adanya perbedaan anatomis, Anak perempuan lebih besar pada usia
10-14 tahun, 14-15 tahun anak laki-laki menjadi lebih besar dan kuat, Pada
akhir masa remaja aktivitas jasmani semakin berkurang dari pada masa
sebelumnya.
5. Masa Pasca Remaja

• Pada masa ini kematangan fisiologik tercapai.

• Otot-otot anak laki-laki masih berkembang.


AZAS – AZAS PERTUMBUHAN
• Anak normal membutuhkan waktu 2-6 jam perhari untuk beraktivitas

• Disamping faktor keturunan dan gizi, sistem organik tubuh berkembang


melalui aktivitas jasmani

• Tulang anak masih lunak maka perhatian khusus diberikan agar mencegah
kelainan sikap tubuh jadi disini guru dlm memberikan program penjas hrs
disesuaikan dengan usianya.

• Umur fisiologis anak merupakan faktor pertimbangan penting dalam


menentukan jenis program penjas

• Aktivitas otot-otot besar penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

• Berbagai bagian tubuh mempunyai kecepatan tumbuh berbeda

• Kemampuan intelektual,sosial,dan emosional meningkat melalui aktivitas


jasmani

• Program ketrampilan harus mempertimbangkan tingkat kematangan anak

• Penyakit, kurang gizi, dan kurang gerak merupakan gangguan pertumbuhan


• Berbagai ketrampilan orang dewasa di waktu luang telah dikuasai pada masa
anak-anak

• Penguasaan ketrampilan membantu anak untuk memperoleh kesenangan,


kepuasan dan kegembiraan dalam peransertanya

• Peranserta remaja dalam program penjas disesuaikan dengan kebutuhan dan


keadaan fisiologis

• Nilai aktivitas jasmani menjadi perhatian bagi semua orang


DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI
PENJAS
A. Sosiologi
Pengertian Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia, kelompok manusia,
aktivitas manusia dalam kelompok dan dalam lembaga masyarakat, serta asal
mula dari satu masyarakat.
Jadi, sosiologi olahraga adalah interaksi manusia yang satu dengan yang lain dalam
suasana olahraga, menentukan bagaimana proses olahraga mempengaruhi
perkembangan sosialisasi manusia dan bagaimana manusia menyesuaikan
dirinya.
Peranan sosial penjas/ olahraga disekolah dan masyarakat tempat para remaja
tumbuh meminta perhatian untuk dikaji bagaimana pengaruh olahraga terhadap
aspek sosial dari proses pertumbuhan. Dengan menguasai masalah tersebut
olahraga /penjas bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam membantu para
remaja dan anak-anak untuk berkembang secara sehat dan menjadi anggota
masyarakat yang berguna.
MEMBENTUK BUDI PEKERTI
 Tingkat implusif amoral

ini adalah masa selama tahun – tahun pertama atau lebih, sejak seorang anak
dilahirkan, ketika anak mengikuti implus – implusnya sendiri tanpa perasaan moral
 Tingkat egosentrik

Periode ini biasa dialami oleh anak – anak umur 2 samapai 4 tahun. Pada
masa ini ada perasaan “ AKU” nya dengan fokus pada kesenangan dan kenyamanan
individual.
 Tingkat komfomitas

Dari 5 sampai 10 tahun terdapat periode dimana individu mencoba untuk


menyesuaikan diri terhadap tuntutan kelompok sosialnya.
 Tingkat kesadaran irrasional

Tingkat ini adalah bercirikan perasaan yang kuat bahwa budi pekerti orang
tua, benar atau salah, merupakan satu-satunya yang harus di ikuti.
 Tingkat kesadaran rasional

Tingkat ini adalah tingkat tertinggi dari perkembangan budi pekerti. Individu
menggunakan pikiran dan pengalamannya untuk tingkah lakunya.

Guru pendidikan jasmani harus memperhatikan berbagai tingkat ini baik


pada anak laki – laki, perempuan dan orang – orang dewasa yang berhubungan
dengannya serta terus menerus mengembangkan tingkat tertinggi dari budi
pekerti
PENDEKATAN UNTUK PEMBENTUKAN BUDI
PEKERTI
a. Precept : metode ini didasarkan pada pendapat bahwa jika anak muda tahu apa
yang benar, dia akan berbuat demikian. Seperti budi pekerti didlm kelas dll.

b. Studi kehidupan : belajar dari pemimpin –pemimpin besar dengan kehidupan para
pahlawan nasional umpamanya membangkitkan inspirasi untuk meningkatkan budi
pekerti yang tinggi.

c. Contoh dari guru ; guru meninggalkan kesan pada muridnya, apakah melalui
kejujurannya, kemampuan untuk menjadi orang biasa, berdermawan atau
kepercayaannya yang kuat pada kebenaran.

d. Belajar berbuat dengan melakukan : pendekatan yang paling efektif mempengaruhi


anak dalam pembentukan budi pekerti ketika mereka berpartisipasi dalam aktivitas
sekolah.
2. Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam situasi


apapun.

psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam


situasi olahraga. mempengaruhi unjuk laku fisik seperti motivasi,
semangat, kecemasan, kegelisahan.

Psikologi olahraga mempelajari hakekat ketangkasan gerak, unjuk laku dari


belajar bergerak serta ciri-ciri psikologi dari pelaku
Teori Psikologi Belajar dalam Pendidikan Jasmani

1. Teori “trial and error” atau teori coba-coba : jika seorang pemula mencoba
untuk pertama kali mempelajari suatu ketrampilan, gerakannya akan kaku
tanpa koordinasi, lama kelamaan dengan terus menerus gerakan akan menjadi
lebih lancar dan ritmik serta dengan pengeluaran energi yang lebih efesien.

2. Teori kondisi adalah hasil dari kondisi belajar, bukan pembentukan jalur dalam
sistem syaraf.

3. Terori metode keseluruhan adalah berpendapat bahwa seseorang bereaksi


terhadap setiap situasi secara keseluruhan. Pemahaman yang baik dari
keseluruhan aktivitas akan mengadakan keterampilan yang baik pula.
KONSEPSI DAN FALSAFAH PENJAS
1. Dasar falsafah pendidikan jasmani

a. kebugaran dan kesehatan

b. keterampilan fisik

c. terkuasai konsep dan prinsik gerak

d. kemampuan berpikir

e. kepekaan rasa

f. keterampilan sosial

g. kepercayaan diri dan citra diri ( self esteem )


ASAS PENGEMBANGAN PENJAS DISEKOLAH

A. Dasar pengembangan kurikulum ( Dauer and Pangrazy, 1992 )

a). kurikulum pendidikan jasmani haruslah berorientasi kepada anak dan tingkat
perkembangannya.

b). setiap anak berbeda-beda dalam hal kebutuhan dan kemampuan belajarnya.

c). Anak harus dilihat sebagai manusia yang utuh

d). Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan anak harus diajarkan melalui pendidikan
jasmani.

e). Gerakan merupakan dasar bagi pendidikan jasmani.

f). Pembelajaran harus terjadi melampaui kepentingan sesaat tapi harus menawarkan
keterampilan yang berguna untuk seumur hidup.
B. Model orientasi kurikulum dalam pendidikan jasmani

Model kurikulum yang menentukan perbedaan terhadap program yang


dilaksanakan, apakah berorientasi pada peningkatan kesegaran jasmani atau
ketampilan gerak.

 Pendidikan gerak (diharapkan siswa menguasai tubuhnya dan mampu


mengembangkan kapasitas fisik dan mentalnya untuk belajar )

 Pendidikan olahraga ( menekankan pada pembinaan ketrampilan berolahraga


dan menghayati nilai2 yang diperoleh)

 Pendidikan petualangan ( pendidikan untuk mengatasi tekanan2 hidup semakin


berat)

 Pendidikan perkembangan (menekankan pertumbuhan pribadi dari setiap anak)

 Pendidikan kebugaran ( peprogram penjas mengarahkan anak supaya aktif


berlatih disekolah dan diluar sekolah untuk hidup sehat)

 Pendidikan disiplin keilmuan olahraga (pembelajaran model ini mengembangkan


ketrampilan memecahkan masalah, khususnya dengan menggunakan kombinasi
antara pembelajran konsep dan praktek dilapangan
C. Arah pengembangan pembelajaran penjas

 Murid menjadi sadar akan potensi geraknya

 Murid dapat bergerak dan tampil baik secara menyakinkan

 Murid mengerti dan mampu menerapkan konsep-konsep gerak yang mendasar

 Murid menjadi orang yang serba bisa dalam gerak

 Murid menghargai olahraga yang meyehatkan


PERBANDINGAN SISTEM PENJAS DAN OLAHRAGA

Perbandingan sistem pendidikan jasmani yang ada diseluruh dunia :

1 membantu para pendidik mengetahui berbagai program diseluruh dunia.

2. Membantu dalam perkembangan pembinaan dengan mengetahui sistem lain


yang dapat dipakai sebagai perbandingan.

3. Pendidikan dapat belajar tentang tujuan, gagasan-gagasan dan pengalaman


budaya masyarakat lain

4. Studi perbandingandapat dipakai sebagi pengukuran untuk memperbaiki


sistem sendiri dengan melihat bangsa lain
Biologi

Pendidikanjasmani

Sosiologi
Psikologi

Anda mungkin juga menyukai