Anda di halaman 1dari 22

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri modul 2 kb1

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani
2. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak dasar/fundamental,
aktivitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
3. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani; seni
beladiri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
4. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik);
aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1 : Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani
(istilah dan definisi)
di modul ini A. Azas dan Falsafah PJOK
 Pengertian Pendidikan Jasmani
 Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional.
 Penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai
alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan.
Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan
yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk
mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan
fisik dan mentalnya.

 Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani


 Secara umum, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas
jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan
gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk
melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik
secara kelompok maupun perorangan
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan
sosial yang memungkinkan peserta didik berfungsi secara efektif dalam hubungan
antar orang
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga
 Secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
4. Menyalurkan energi yang berlebihan
5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional

 Pengertian Pendidikan Olahraga


 Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang
olahraga tertentu. Kepada peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga.

 Pengertian Pendidikan Kesehatan


 Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi
dan tingkah laku kesehatan.
 Pendidikan kesehatan bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur
2. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang positif terhadap prinsip hidup
sehat
3. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan
4. Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan
 Proses Pendidikan Kesehatan
Dalam proses pendidikan kesehatan terdapat tiga persoalan pokok yaitu masukan (input),
proses dan keluaran (output).

 Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan


 Ada tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani (Dauer and
Pangrazy, 1992), yaitu:
a. meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan peserta didik
b. meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya
c. meningkatkan pengertian peserta didik dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana
menerapkannya dalam praktek
 Untuk meneliti aspek penting dari penjas, dasar-dasar pemikiran seperti berikut perlu
dipertimbangkan :
a. Kebugaran dan kesehatan
b. Keterampilan fisik
c. Terkuasainya konsep dan prinsip gerak
d. Kemampuan berpikir
e. Kepekaan rasa
f. Keterampilan sosial
g. Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)

 Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani


 Landasan Biologis bagi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah disiplin yang berorientasi tubuh, di samping berorientasi pada
disiplin mental dan sosial.
 Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani melibatkan interaksi antara guru dengan anak serta anak dengan anak.
 Landasan Sosiologis dalam Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk proses sosialisasi.

B. Olimpade dan Olympism (Olimpisme)


1. Sejarah Olimpiade
Olimpiade paling awal konon menurut cerita sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada
tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk
menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus.

2. Pengetian Olimpisme (Olympism)


 Olympism atau olimpisme berasal dari dua suka kata yaitu Olympic atau olimpia dan isme
atau ism.
 Olimpia adalah nama sebuah tempat di Athena yang dipergunakan sebagai tempat
penyelenggaraan aktivitas festival olahraga bangsa Yunani Kuno (olimpiade kuno).
 Isme adalah suatu faham/ajaran yang merupakan sistem/ tatanan sosial yang diyakini
memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkungan dan kehidupan masyarakat.
 Olympism adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan (paham/ajaran) yang
mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan
rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan
keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai
pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip- prinsip etika yang baik pula.
 Visi Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan
manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang
damai dengan saling menghormati.

3. Paradigma Olympism dalam Olimpiade


 Sejatinya olimpism mengandung makna sebagai berikut :
a. Living excellence yang memperlihatkan nilai-nilai berupa ; 1) Kerja keras untuk
mencapai prestasi, 2)Berjuang hingga akhir (pantang menyerah), 3) Fokus terhadap
pencapaian prestasi, 4) Terus belajar untuk mendapatkan proses yang tepat untuk
pencapaian prestasi terbaik, dan 5) Menjaga keseimbangan antara kebugaran fisik,
motivasi /keinginan dan kekuatan mental
b. Living Respect memiliki makna saling menghargai diri dan orang lain dalam hal : 1)
Perbedaan pendapat, 2) Perbedaan keyakinan, 3) Perbedaan keragaman budaya, 4)
Perbedaan Suku/ras dan Bangsa, 5) Hak-hak sebagai manusia, dan 6) Pencapaian
prestasi/kesuksesan seseorang
c. Living Friendsip yang mengandung nilai-nilai ; 1). Persahabatan. 2. Berempati dan
bersimpati kepada orang lain, 3) Kerjasama, 4) Saling memberi,melayani, 5. Saling
mendukung
 Komponen Standar Dari Sasaran Pembentukan Moral Dalam Olympism yaitu:
1) Kesempurnaan Dalam Performansi (Excellence in performance)
2) Berpartisipasi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy and pleasure in participation)
3) Kejujuran dalam berkompetisi (Fairness of play)
4) Rasa Hormat Terhadap Sesama (Respect for other nations, cultures, religions, races
and individuals)
5) Pengembangan Kualitas Manusia (Human quality development)
6) Belajar Secara Bersama & Terpadu (Leadership by sharing, training, working and
competing together)
7) Kedamaian Antara Bangsa (Peaceful co-existence between different nations peace)

C. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani


 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai salah satu subsistem pendidikan yang
wajib diajarkan di sekolah memiliki peran penting yang sangat sentral dalam pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
 Mencermati proses pembelajaran yang diamanatkan dalam kurikulum 2013 revisi, maka
pembelajaran haruslah membuat peserta didik mencapai pencerahan dan perkembangan yang
komprehensif.
 Paradikma lain dalam pembelajaran PJOK selayaknya juga membudayakan gerakan literasi. Ada
enam literasi dasar yang harus tumbuh melalui pembelajaran yaitu; baca tulis, numersi, sains,
digital, finasial, dan budaya/kewargaan.
Landasan Filosofis Pendidikan
Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan

Filsafat dan olympisim serta paradigma


Azas dan Falsafah PJOK

pendidikan Jasmani
Landasan Ilmiah Pelaksanaan
Pendidikan Jasmani

dalam pendidikan
Sejarah Olimpiade
baru dalam

Olimpade dan Olympism Pengetian Olimpisme


(Olimpisme) (Olympism)
baru

Paradigma Baru dalam Paradigma Olympism dalam


Pendidikan Jasmani Olimpiade

2 Daftar materi yang 1. Azas dan falsafah pjok


sulit dipahami di 2. Paradigma Olympism dalam Olimpiade
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Pengertian dan perbedaan antara pendidikan olahraga dengan pendidikan kesehatan
sering mengalami
miskonsepsi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri modul 2 kb2
Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani
2. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak dasar/fundamental,
aktivitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
3. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani;
seni beladiri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
4. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik);
aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 2 : Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak
(istilah dan definisi) di dasar/fundamental, aktivitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam pembelajaran
modul ini pendidikan jasmani

A. Aktifitas Gerak Dasar


 Ada tujuh komponen yang dicantumkan dalam kurikulum PJOK di sekolah, yaitu :
1. Aktifitas atletik
2. Aktifitas olahraga dan permainan
3. Aktifitas senam
4. Aktifitas akuatik
5. Aktifitas beladiri
6. Aktifitas pengembangan
7. Kesehatan

 Terdapat 13 prinsip pokok dalam pendidikan jasmani (Zeigler, 2009: 28-31) untuk dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia:
1. Reversibility
2. Overload
3. Flexibility
4. Bone density
5. Gravity
6. Relaxation
7. Aesthetic
8. Integration
9. Integrity
10. Priority of the person
11. Live life to its fullest
12. Fun and pleasure
13. Longevity

 Prinsip umum dalam materi PJOK kepada siswa:


1. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik
2. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetapi pada siswa
3. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan materi
serta cara penyampaian harus menarik dan menyenangkan
4. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain
kependidikan: psikomotor, kognitif dan afektif

 Empat tujuan pendidikan jasmani yang disampaikan Bucher’s dalam Siedentop (1990: 216)
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pengembangan fisik, berkaitan dengan kegiatan program yang membangun
kekuatan fisik secara individu melalui pengembangan dari berbagai sistem organ tubuh
2. Tujuan pengembangan motorik, berkaitan dengan menjadikan gagasan fisik bermanfaat
dan dengan sedikit pengeluaran energi yang mungkin, dan estetika dalam gerakan ini
3. Tujuan pengembangan mental, berkaitan dengan akumulasi dari tubuh pengetahuan dan
kemampuan berpikir untuk menafsirkan pengetahuan
4. Tujuan pengembangan sosial, berkaitan dengan membantu individu dalam membuat
penyesuaian pribadi, kelompok sebagai anggota masyarakat

 Tiga konsep dalam memberikan materi PJOK di sekolah:


1. Mengembangkan aspek psikomotorik (keterampilan fisik)
2. Mengembangkan aspek kognitif (keterampilan intelektual)
3. Mengembangkan aspek afektif (keterampilan moral, emosional, sosial dan spiritual)

 Tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:


1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan
jasmani
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan
toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama
3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan
Jasmani
4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri,
dan demokratis melalui aktivitas jasmani
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai
permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik
(aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education)
6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani
7. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai
kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif

 Fungsi pendidikan jasmani, yang dapat dibedakan menjadi beberapa aspek, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Aspek organik
2. Aspek neuromuskuler
3. Aspek perseptual
4. Aspek kognitif
5. Aspek sosial
6. Aspek emosional

A.1 Keterampilan Gerak Dasar (Fondamental Motor Skill)


 Keterampilan merupakan dasar dari suatu kemampuan seseorang menyelesaikan tugas
atau pekerjaan.
 Gerak adalah sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati.
a. Gerak lokomotor
gerakan berpindahnya seluruh tubuh dari suatu posisi ke posisi lain
b. Gerak non lokomotor
suatu proses berpindahnya elemen tubuh tertentu dari suatu posisi ke posisi lain,
namun secara keseluruhan tubuh tetap berada pada tempat yang sama
c. Gerak manipulatif
gerak yang dilakukan dengan menggerakkan suatu objek atau benda
A.2 Klasifikasi Keterampilan Gerak
 Jenis atau klasifikasi keterampilan gerak menururt para ahli dikelompokkan sebagai berikut:
1. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak
 Keterampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan
 Keterampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan
2. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik akhir
 Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill) adalah keterampilan gerak di mana
dalam pelaksanaannya dapat dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir
gerakan
 Keterampilan gerak serial (serial motor skill) adalah keterampilan gerak diskret
yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut
 Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill) adalah keterampilan gerak
yang tidak dapat dengan mudah ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya
3. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
 Ketrampilan tertutup (clossed skill) adalah keterampilan gerak dimana
pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus
gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri
 Ketrampilan terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak dimana dalam
pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah- ubah, dan pelaku
bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya

 Keberhasilanan pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor


tersebut secara umum dibedakan menjadi tiga hal utama, yaitu:
a. Faktor proses belajar (learning process)
b. Faktor pribadi (personal factor)
c. Faktor situasional (situational factor)

B. Aktivitas Permainan Bola Besar


 Materi yang terdapat dalam permainan bola besar adalah meliputi tentang permainan sepakbola,
bolavoli, bolabasket
 Masing-masing permainan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. Sejarah permainan; menerangkan asal mula sampai perkembangannya di Indonesia
b. Teknik dan taktik dasar dalam masing-masing permainan tersebut
c. Peraturan permainan
C. Aktivitas Permainan Bola Kecil
 Materi yang terdapat dalam permainan bola kecil adalah meliputi tentang permainan
bulutangkis, tenis meja
 Masing-masing permainan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. Sejarah permainan; menerangkan asal mula sampai perkembangannya di Indonesia
b. Teknik dan taktik dasar dalam masing-masing permainan tersebut
c. Peraturan permainan
Keterampilan Gerak
Dasar
Dasar (Fondamental
(Fondamental
Motor
Motor Skill)
Skill)
Aktifitas Gerak Dasar
Aktifitas Gerak Dasar

Klasifikasi
Klasifikasi Keterampilan
Keterampilan
Gerak
Gerak

Sepak bola

Prinsip aktivitas gerak


Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui
dan olahraga melalui
pengembangan
pengembangan kemampuan
kemampuan gerak
gerak Aktivitas
Aktivitas Permainan
Permainan
dasar/fundamental,
dasar/fundamental, aktivitas
aktivitas permainan
permainan bola
bola Bola Voli
Bola
Bola Besar
Besar
besar dan
besar dan kecil,
kecil, serta
serta aplikasinya
aplikasinya dalam
dalam
pembelajaran pendidikan jasmani

Bola Basket
Bola Basket

Bulutangkis
Bulutangkis

Aktivitas Permainan
Bola Kecil
Bola Kecil

Tenis
Tenis Meja
Meja

2 Daftar materi yang 1. Istilah dalam prinsip pokok pjok


sulit dipahami di 2. Aspek fungsi pendidikan jasmani
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Tehnik dan taktik permainan olahraga
sering mengalami
miskonsepsi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri modul 2 kb3


Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani
2. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak dasar/fundamental,
aktivitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
3. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik, pengembangan kebugaran jasmani,
seni beladiri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
4. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai, aktivitas gerak berirama (ritmik),
aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 3 : Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik, pengembangan kebugaran jasmani,
(istilah dan definisi) di seni beladiri serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
modul ini A. Aktivitas Atletik nomor : Jalan, Lari, Lompat, dan lempar
1. Aktivitas Atletik Jalan Cepat
 Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
 Gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start, jalan cepat,
dan melewati garis finish.

2. Aktivitas Atletik Lari Cepat


 Secara teknis gerak dasar lari dapat dibedakan atas beberapa macam subtansi, yaitu; lari
santai (jogging), lari cepat (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh atau maraton.
 Macam-macam nomor lari dalam atletik adalah sebagai berikut:
a. Lari jarak pendek (sprint) : 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 200 m gawang, 400
m gawang, 4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m estafet
b. Lari jarak menengah (middle distance run) : 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m
c. Lari jarak jauh (long distance run) : 5.000 m dan 10.000 m
d. Lari maraton : 42.195 km
e. Jalan cepat 3 km, 5 km, 10 km, dan 20km
3. Gerak Dasar Atletik nomor Lompat
 Lompat adalah gerakan mengangkat kaki ke depan dan dengan cepat menurunkannya.
Lompat dalam atletik, nomor-nomor lompat dalam atletik meliputi:
a. Lompat jauh
b. Lompat tinggi
c. Lompat galah
d. Lompat jangkit

4. Gerak Dasar Atletik Nomor-Nomor Lempar/Tolak/Lontar


 Nomor-nomor lempar/tolak dalam yang dipelombakan dalam atletik adalah:
a. Lempar lembing
b. Lempar cakram
c. Tolak peluru
d. Lempar Martil

B. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani


1. Hakikat Kebugaran Jasmani
 Kebugaran jasmani atau dikenal dengan istilah physical fitness merupakan kemampuan
kondisi fisik seseorang untuk melakukan kerja fisik secara efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti sehingga mendukung pelaksanaan aktivitas lanjutan.
 Jenis denyut nadi yang perlu diketahui terkait aktivitas jasmani antara lain sebagai
berikut:
a. Denyut nadi maksimal, yaitu perkiraan ukuran maksimal dari kemampuan jantung
dalam berdetak pada diri seseorang.
b. Denyut nadi basal, yaitu denyut nadi yang dihitung sesaat sejak bangun tidur namun
tidak sedang dalam keadaaan mimpi dan belum turun dari tempat tidur.
c. Denyut nadi istirahat, yaitu denyut nadi pada waktu tidak melakukan aktivitas
(istirahat) perkiraannya antara 60-80 detak/menit.
d. Denyut nadi latihan, yaitu perkiraan denyut nadi yang digunakan dalam mencapai
latihaan yang maksimal, perkiraannya antara 60-90 dari denyut nadi maksimal.
e. Denyut nadi pemulihan, yaitu jumlah denyut nadi yang diperoleh beberapa saat
setelah melakukan latihan fisik.

2. Komponen Kebugaran Jasmani


 Pada umumnya kebugaran jasmani dikelompokkan pada dua kelompok yaitu :
a. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Daya tahan
kardiovaskuler/ Cardiovascular fitnes, komposisi tubuh / body composition,
Kelentukan / flexibility, Kekuatan otot / Musculer strength, dan Daya Tahan Otot /
muscular endurance)
b. Kebugaran jasmani yang berhubungan keterampilan (Kecepatan / speed,
Kelincahan / agility, Daya ledak / power, koordinasi / coordination, dan
Keseimbangan / Balance)
 Pada prinsipnya di dalam melakukan pengembangan bentuk latihan kebugaran jasmani
yang akan digunakan pada pembelajaran penjas perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
a. Tidak menghilangkan tujuan pembelajaran
b. Memuat prinsip latihan komponen kebugaran
c. Intensitas tetap mengacu pada 60-80% denyut nadi maksimal sesuai umur
d. Susunan menarik dan sesuai karakteristik siswa
e. Tata cara pelaksanaan mudah dipahami dan dapat dilakukan siswa
f. Resiko cidera yang minimum
g. Efektif dan efisien

C. Analisis Hasil dan Tes Kebugaran Jasmani


 Item tes kesegaran jasmani Indonesia untuk remaja usia 13-15 tahun dan usia 16-19
tahun (widiastuti, 2015: 45-56), terdiri dari :
 Kategori Putra
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60 meter untuk usia 16-19 tahun
b. Gantung angkat tubuh selama 60 detik
c. Baring duduk selama 60 detik
d. Loncat tegak (vertical jump)
e. Lari jauh 1.000 meter usia 13-15 tahun dan 1.200 meter untuk usia 16-19 tahun
 Kategori Putri
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60 meter untuk usia 16-19 tahun
b. Gantung siku tekuk selama 60 detik
c. Baring duduk selama 60 detik
d. Loncat tegak (vertical jump)
e. Lari jauh 800 meter usia 13-15 tahun dan 1.000 meter untuk usia 16-19 tahun

D. Aktivitas Seni Beladiri Pencak Silat


I. Sejarah Pencak Silat
 Pencak silat adalah salah satu jenis bela diri asli Indonesia, dapat dimainkan secara
perorangan, berpasangan maupun beregu.
 Organisasi pencak silat yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
 IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah
 Dilihat dari karakteristik seni bela diri pencak silat, paling tidak terdapat empat aspek
utama dalam pencak silat, yaitu:
1). Aspek Mental Spiritual
2). Aspek Seni Budaya
3). Aspek Bela Diri
4). Aspek Olah Raga

II. Pola Gerak Pencak Silat


 Sikap dasar pencak silat :
a. Sikap Kuda-kuda (kuda-kuda depan, kuda-kuda tengah, kuda-kuda samping, kuda-
kuda belakang, kuda- kuda silang depan, dan kuda-kuda silang belakang)
b. Sikap Pasang (pasang satu, pasang dua, pasang tiga, dan pasang empat)
c. Arah (Belakang, Serong kiri belakang, Samping kiri, Serong kiri depan, Depan,
Serong kanan depang, Samping kanan, dan Serong kanan belakang)
d. Pukulan Dalam Pencak Silat (pukulan depan, pukulan sengkol/bandul, pukulan
tegak, pukulan samping, dan pukulan lingkar)
e. Serangan dengan tungkai/kaki atau tendangan (tendangan lurus ke depan,
tendangan melingkar, tendangan seperti huruf T, dan tendangan samping)
f. Tangkisan dalam Seni Beladiri Pencak Silat (tangkisan dalam, tangkisan luar,
tangkisan atas, tangkisan bawah)
g. Hindaran atau Elakan
h. Kuncian
i. Kembangan
Jalan
Jalan

Lari
Lari

Aktivitas Atletik
Aktivitas Atletik

Lompat
Lompat

Lempar
Lempar

Hakikat
Hakikat Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas
atletik, pengembangan kebugaran jasmani, seni Aktivitas pengembangan kebugaran
beladiri serta aplikasinya dalam pembelajaran jasmani
pendidikan jasmani
Komponen Kebugaran Jasmani
Komponen Kebugaran Jasmani

Analisis Hasil dan Tes Kebugaran


TKJI
TKJI
Jasmani

Sejarah Pencak Silat


Sejarah Pencak Silat

Aktivitas Seni Beladiri


Aktivitas Seni Beladiri Pencak Silat
Pencak Silat

Pola
Pola Gerak
Gerak Pencak Silat
Pencak Silat

2 Daftar materi yang 1. Istilah yang dipakai dalam komponen kebugaran


sulit dipahami di
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Jalan dan lari
sering mengalami 2. Kesegaran jasmani dan kebugaran jasmani
miskonsepsi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri modul 2 kb4
Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
Judul Kegiatan 1. Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani
Belajar (KB) 2. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan gerak dasar/fundamental, aktivitas
permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
3. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani; seni beladiri
serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
4. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik); aktivitas
air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta KB 4 : Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik); aktivitas
konsep air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
(istilah dan
A. Aktifitas gerak senam artistik (senam lantai)
definisi) di
 Pengajaran senam di sekolah lebih sering dilaksanakan dengan pendekatan langsung, tujuannya untuk
modul ini penguasaan keterampilan senam yang sudah digariskan dalam kurikulum.
 Pendekatan Pengajaran Senam Kependidikan
 Sejauh ini ada berbagai pendekatan yang dikenal dalam pengajaran dan pelatihan senam, di antaranya
misalnya pendekatan melalui pengelompokan keterampilan formal, pendekatan tahap pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta pendekatan pola gerak dominan (PGD)
 Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam.
 Gerak keterampilan senam lantai :
 Kayang
 Split
 Sikap lilin
 Berdiri dengan kepala (head and hand balance/headstand)
 Berdiri dengan tangan (handstand)
 Guling depan (forward roll)
 Guling belakang (backward roll)
 Kiep / guling lenting
 Meroda (cartwell/radslag)
 Lenting tangan (handspring
 Flip flap (back hand spring)
 Loncat harimau (tigersprong)
 Sikap dasar dan gerak dasar senam
a. Berbaring
b. Duduk

B. Aktivitas gerak senam ritmik /irama


 Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik,
atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.
 Menurut perkembangannya ada tiga aliran senam irama, yaitu :
1. Senam irama berasal dari seni sandiwara
2. Senam irama berasal dari seni musik
3. Senam irama berasal dari seni tari (balet)
 Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan
adalah ganda, simpai, tongkat, bola, pita dan topi.
 Gerakan dasar senam irama :
 Gerakan langkah kaki
 Gerakan ayun lengan
 Metodik belajar dan latihan dasar senam
 Latihan Pemanasan
 Latihan kelentukan

C. Aktivitas Olahraga Akuatik (air)/renang


 Renang merupakan suatu pendidikan yang sangat baik bagi seseorang dalam mempertahankan diri pada saat
di dalam air dan dapat menjadikan aktivitas ini suatu hal yang penting terutama untuk beraktivitas dalam
mengisi waktu luang.
 Pembelajaran renang gaya gaya bebas (crawl/ front crawl stroke)
 Menurut Geoffrey Corlett, gaya bebas gerakannya dapat ditinjau dari posisi tubuh (body position),
gerakan tungkai (leg action), gerakan lengan (arm action), pernafasan (breathing), dan koordinasi
tungkai-lengan-nafas (kick-breath coordination).
 Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk dapat berenang dengan gaya bebas:
1. Mengayunkan tangan
2. Melakukan gerakan menendang dan memutar tubuh
3. Berlatih bernapas

 Pembelajaran renang gaya dada/ (breast stroke)


 Untuk mempelajari teknik renang agay dada ada beberapa langkah:
1. Latihan teknik meluncur
2. Latihan teknik gerakan kaki
3. Latihan teknik gerakan tangan
4. Latihan gerakan kombinasi tangan dan kaki
5. Latihan mengambil napas
 Pembelajaran renang gaya punggung (back stroke/ back crawl stroke)
 Langkah-langkah mempelajari teknik renang gaya punggung adalah sebagai berikut:
1. Melatih sikap badan di dalam air
2. Latihan gerakan kaki
3. Latihan gerakan lengan
 Pembelajaran renang gaya kupu-kupu (butterfly stroke)
 Secara umum untuk mempelajari teknik renang gaya kupu-kupu adalah sebagai berikut: 1. Posisi
badan
2. Gerakan kaki
3. Gerakan lengan
4. Cara bernapas
5. Koordinasi gerakan tangan dan kaki serta bernapas
Gerak keterampilan
senam lantai
Aktifitas gerak senam artistik (senam
Berbaring
lantai)
Sikap dasar dan
gerak dasar senam
Duduk

seni sandiwara

perkembangannya
ada tiga aliran seni musik
senam irama
Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui
aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama Aktivitas gerak senam ritmik /irama seni tari (balet)
(ritmik); aktivitas air/renang serta aplikasinya
dalam pembelajaran pendidikan jasmani
langkah kaki
Gerakan dasar
senam irama
ayun lengan

gaya bebas

gaya dada

Aktivitas Olahraga Akuatik (air)/renang

gaya punggung

gaya kupu-kupu

2 Daftar 1. Senam irama


materi yang
sulit
dipahami di
modul ini
3 Daftar 1. Senam artistik dengan senam ritmik
materi yang
sering
mengalami
miskonseps
i

Anda mungkin juga menyukai