HOME PROFIL PERANGKAT KBM MATERI » SOAL ONLINE ALAT PERAGA RUMAH BELAJAR » ARTIKEL GURU PENGGERAK BERBAGI »
Home »
Guru Penggerak
» 2.3.a.4.3. Eksplorasi Konsep - TIRTA Sebagai Model Coaching
SOCIAL PROFILES
Postingan kali ini membahas tirta sebagai Model Coaching pada Modul 2.3.a.4.3.
TIRTA dikembangkan dari satu model coaching yang dikenal sangat luas
dan telah diaplikasikan, yaitu GROW model.
T: Tujuan
I: Identifikasi
R: Rencana aksi
https://www.sahabatsains.com/2021/03/23a43-eksplorasi-konsep-tirta-sebagai.html 1/4
24/03/22 12.00 i Sahabat Sains//Selamat Datang d
1. Tujuan Umum
Biasanya ini ada dalam pikiran coach dan beberapa dapat ditanyakan
kepada coachee. Dalam tujuan umum, beberapa hal yang dapat coach
rancang (dalam pikiran coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee
adalah:
2. Identifikasi
Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini adalah:
Kesempatan apa yang kamu miliki sekarang?
Dari skala 1 hingga 10, dimana kamu sekarang dalam pencapaian
tujuan kamu?
Apa kekuatan kamu dalam mencapai tujuan?
Peluang/kemungkinan apa yang bisa kamu ambil?
Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi kamu dalam
meraih tujuan?
Apa solusinya?
3. Rencana Aksi
Apa rencana kamu dalam mencapai tujuan?
Adakah prioritas? Popular Tags Blog Archives
4) Tanggung Jawab
Apa komitmen kamu terhadap rencana aksi?
Siapa dan apa yang dapat membantu kamu dalam menjaga komitmen?
Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini?
Video guru sebagai coach dan gesture yang disampaikan Diberdayakan oleh Blogger.
LABEL
ALAT PERAGA
Artikel
Asesmen Nasional
Guru Penggerak
https://www.sahabatsains.com/2021/03/23a43-eksplorasi-konsep-tirta-sebagai.html 2/4
24/03/22 12.00 i Sahabat Sains//Selamat Datang d
1. Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi INFORMASI
(permasalahan) yang dihadapi coachee? KEGIATAN RUMAH BELAJAR
2. Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi (permasalahan) yang
KEPEGAWAIAN
dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)
3. Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan MATERI KELAS IX
konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam
MATERI KELAS VII
melakukan praktek coaching model TIRTA?
4. Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di MATERI KELAS VIII
kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka? PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR
Pembelajaran Prakarya
Jawaban Saya
1. Hal pertama yang dapat
dilakukan coach dalam PENGOLAHAN PANGAN
membantu coachee mengenali
situasi permasalahan yang dihadapi, yaitu PERANGKAT KBM
mengenali tujuan yang
hendak dicapai coachee dari sesi
PRODUK KERAJINAN
coaching. Kemudian
seorang coach hendaknya mampu menampilkan
percakapan yang
terfokus, cermat, dan menggali. Coach dapat SOAL ONLINE
berkomunikasi secara asertif dengan coachee untuk membangun kualitas
SOAL PNS
hubungan yang nyaman dan aman. Nyaman agar coachee merasa
lebih
terbuka dan menerima ajakan kita untuk berkomunikasi. Aman karena
permasalahannya disampaikan pada orang yang tepat. Coach dapat STATISTIK
mengajukan
pertanyaan yang membantu coachee menuju apa
yang coachee maksud.
Coach membantu coachee dalam memilah dan 1 2 8 3 2 9 5
memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan
sebuah rancangan aksi penyelesaian. Langkah akhir adalah
coach menuntun komitmen coachee dalam menjalankan
sebuah
rencana aksi.
2. Cara coach memberi
respons terhadap situasi (permasalahan) yang
dihadapi coachee
adalah dengan membangun kepercayaan (trust) dan
keakraban
(intimacy). Coach menciptakan suasana aman,
rasa hormat
dan percaya. Coach mendengar apa yang dikatakan dan tak
dikatakan
oleh coachee dengan penuh perhatian, memahami makna
apa yang
dikatakan sesuai apa yang diinginkan coachee,
dan mendukung coachee mengungkapkan
diri.
3. Praktek coaching model
TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan
konteks lokal kelas dan sekolah
saya dalam mengatasi kompleksitas
permasalahan murid ataupun intern guru.
Tantangan utama saya dalam
melakukan praktek coaching model
TIRTA, yaitu pada
tahapan identifikasi. Pada tahapan
identifikasi inilah yang merupakan
kunci keterampilan berkomunikasi
seorang coach dalam
memfasilitasi
coachee.
Kemampuan bertanya memiliki pengaruh kuat dan fokus pada
kebutuhan cochee akan
berdampak pada suksesnya
pelaksanaan coaching. Coach harus mampu: mengajukan
pertanyaan
yang merefleksikan mendengar yang aktif dan mengenal
pandangan coachee. Mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan
penemuan, pemahaman, komitmen, dan tindakan (misalnya
tantangan
terhadap asumsi dari coachee). Coach mengajukan
pertanyaan terbuka
yang menciptakan kejelasan, kemungkinan atau
pembelajaran baru. Hal
tersebut merupakan tantangan dalam coaching.
4. Pada umumnya pimpinan dan seluruh
guru dapat membantu saya melatih
praktek coaching model TIRTA
di kelas dan sekolah. Utamanya praktek
coaching akan dapat difokuskan
dengan baik pada guru bimbingan
konseling, wali kelas, ataupun wakasek
kesiswaan. Saya melibatkan
mereka
tentunya diawali dari adanya permasalahan siswa, kemudian
dapat
mengkomunikasikannya dengan wali kelas dan guru bimbingan
konseling dalam
membantu pelaksanaan coaching di sekolah.
Related Posts:
https://www.sahabatsains.com/2021/03/23a43-eksplorasi-konsep-tirta-sebagai.html 3/4
24/03/22 12.00 i Sahabat Sains//Selamat Datang d
1 komentar:
Jalinan komunikasi yang baik sangat memerlukan kepercayaan (thrust) antara coach
dan coachee. Tanpa mengesampingkan tujuan yang jelas dan terukur.
Balas
PAGE ABOUT ME
BERANDA NYOMAN SRI DARMAYAN TI
CONTACT US
DISCLAIMER
ABOUT BLOG
PETA SITUS
https://www.sahabatsains.com/2021/03/23a43-eksplorasi-konsep-tirta-sebagai.html 4/4