COACHING
Memberdayakan Potensi Individu
Keyakinan bahwa setiap individu itu memiliki keunikan. Keunikan itulah yang harus disadari. Komunitas pendidikan
menjadi salah satu pusat pendidikan terpenting yang dapat menyadarkan potensi sehingga bisa tumbuh dan
berkembang dengan maksimal. Untuk memaksimalkan potensi tersebut salah satu caranya dapat menggali
dengan coaching.
Coaching adalah suatu metode untuk memberdayakan potensi individu. Memberdayakan potensi individu
merupakan praktik pembelajaran yang berpihak pada anak yang ada pada kurikulum operasional sekolah. Tidak
hanya untuk anak saja, coaching dalam komunitas pendidikan dapat digunakan untuk memberdayakan potensi
guru, maupun orang tua. Pada modul ini Bapak/Ibu akan mengetahui pengetahuan tentang coaching, secara lebih
mendalam Bapak/Ibu bisa mempraktikkannya langsung di komunitas Bapak/Ibu dan terus melengkapi
pengetahuan tentang coaching dengan berdiskusi serta membaca buku. Selamat mencoba.
Salam.
CAPAIAN
UMUM KHUSUS
a. Mampu melakukan praktik dasar a. Memahami konsep coaching (pengertian, tujuan, karakteristik yang
membedakan coaching dengan mentoring, konseling, konsultasi dan
coaching yang memberdayakan potensi pelatihan)
individu b. Memahami konsep mendengarkan aktif (pengertian, tujuan,
b. Mampu menerapkan praktik coaching karakteristik) dan praktik mendengarkan aktif
c. Mengidentifikasi peran coach di komunitas pendidikan
dalam komunitas pendidikannya d. Melakukan praktik Coach berdasarakan model GROW (Goal/ Tujuan,
Reality/ Realita, Option/ PIlihan, Will/ Rencana Jangka Panjang) kepada
guru, murid dan orang tua di komunitas pendidikan
e. Mengembangkan sikap kolaborasi, memberdayakan dan kreatif dalam
melakukan praktik coaching.
RANGKUMAN SESI PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1
Konsep Coaching dalam
Komunitas Pendidikan
PEMBELAJARAN 2
Menjadi Pendengar yang Baik
PEMBELAJARAN 3
Peran Coach dalam
Komunitas Pendidikan
KONSEP COACHING
DALAM KOMUNITAS
PENDIDIKAN
Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran Khusus
Durasi: 1 JP
1. Memahami konsep coaching dalam
komunitas pendidikan
Metode: Mandiri 2. Identifikasi karakteristik coaching
dengan mentoring, konseling,
konsultasi, dan pelatihan)
APA SIH COACHING ITU? BACALAH CERITA BERIKUT.
Di Komunitas hutan sedang membuka ruang kelas untuk para hewan. Hewan yang ikut diantaranya;
ikan, burung, katak dan rusa. Capaian pembelajaran di sesi ini yaitu hewan-hewan tersebut dapat
menyeberang sungai semuanya.
Mentoring
Bimbingan dari orang yang sudah sangat mengusai suatu ilmu
untuk dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan ilmunya
Counseling
Bimbingan untuk mengarahkan pengambilan keputusan yang
tepat untuk memecahkan masalah yang sudah terjadi di masa lalu
Counsulting
Melayani orang untuk menyelesaikan masalah yang sudah terjadi
atau akan terjadi dengan memberikan tips-tips atau nasihat-
nasihat yang secara langsung diberikan untuk klien
BEDA COACHING DENGAN MENTORING,
COUNSELING,COUNSULTING, DAN TRAINING??
Training
Bimbingan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap tertentu yang diberikan oleh trainer yang sudah ahli dalam
bidang tersebut
Sebagai individu yang terlibat di komunitas pendidikan pernahkan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam
pembelajaran? Jika pernah berikan contoh dan penjelasannya.
TIGA MAKNA COACHING
Menurut Pramudianto (2020)
Hubungan coach dan coachee Proses inilah yang membedakan Selain menemukan jawaban
adalah hubungan kemitraan yang coaching dengan proses lainnya. Sesi sendiri, seorang coach akan
setara. Untuk membantu coachee coaching yang ditekankan pada berupaya memastikan jawaban
mencapai tujuannya, seorang bertanya reflektif dan mendalam, yang didapat oleh coachee
coach mendukung secara maksimal seorang coach menginspirasi coachee diterapkan dalam aksi nyata
tanpa memperlihatkan otoritas untuk menemukan jawaban-jawaban sehingga potensi coachee
yang lebih tinggi dari coachee. sendiri atas permasalahannya. berkembang.
MENJADI PENDENGAR
YANG BAIK
Durasi: 1 JP
1. Memahami konsep menjadi pendengar
yang baik
Metode: Mandiri
2. Mempraktikkan sebagai menjadi
pendengar yang baik
“Memberikan
kesempatan anak untuk
didengarkan (secara
penuh, tanpa penilaian.
Membuat anak akan
belajar cara
mendengarkan dengan
baik.”
MENGAPA MENDENGARKAN?
Seringkali kita mendengarkan curhatan berbagai masalah yang sedang dijalani oleh sesama guru, anak maupun orang tua
siswa. Bagaimana agar kita bisa menjadi pendengar yang aktif?
Menjadi pendengar aktif adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang coach karena dengan menjadi
pendengar yang aktif kita biasa menajdi bagian dari pertolongan pertama dalam rangkaian PFA (Psycological First Aid) dan
menjadi pendengar itu berarti kita membantu memulihkan (Sarita dkk, 2021).
Mendengarkan aktif adalah sebuah aktifitas dengan memberikan perhatian secara penuh pada saat orang lain berbicara
dan bertujuan untuk memahami masalah orang tersebut dari perspektifnya.
Apakah selama ini Bapak/Ibu telah menjadi pendengar yang baik bagi sesama guru atau anak?
Durasi: 1 JP
1. Mendemontrasikan peran coach di
lingkungan pendidikan
Metode: Mandiri 2. Mengidentifikasi Langkah-langkag
dalam model coaching GROW!
APA ITU GROW?
Goal Opportunity
(Tujuan) (Pilihan)
Apa tujuanmu? Apa pilihan-pilihan yang bisa dilakukan?
Membuat tujuan akhir yang ingin dicapai dan Altrenatif-alternatif solusi yang dapat membantu
fokus terhadap sasarannya. menyelesaikan masalah dan mengatasi keadaan.
Reality Will
(Realita) Apa rencana selanjutnya? Tetap semangat dan
Dimana posisimu saat ini? percaya diri.
Mengetahui semua realitas kondisi yang Menyimpulkan dan mengevaluasi temuan-temua
sedang terjadi, agar bisa membimbing untuk di langkah sebelumnya, sehingga dapat membuat
menemukan kesadaran diri dan kesadaran baru. rencana Tindakan untuk menjalankan solusi.
GOAL - TUJUAN
STUDI KASUS
1. Kasus 1
Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat
Bapak/Ibu memperhatikan seorang anak yang tidak percaya diri dengan hasil karyanya. Ketika Bapak/Ibu mempersilahkan
untuk presentasi karya dirinya selalu menolak dan menangis. Apa yang Bapak/Ibu lalukan pada anak tersebut?
Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat
2.Kasus 2
Seorang anak bercerita bahwa ada seorang guru mata pelajaran yang membully hasil karyanya. Karyanya dipandang tidak
bagus dan tidak sesuai dengan hasil karya anak lain. Posisi Bapak/Ibu adalah seorang guru pendamping kelas. Apa yang
akan Bapak/Ibu lakukan untuk kasus diatas?
Dari Praktik Coaching yang telah Bapak/Ibu lakukan di atas, identifikasi peran apa
saja yang dapat dirasakan dari sesi coaching di lingkungan pendidikan? Jelaskan!
Sekarang saatnya melakukan Praktik Coaching pada masing-masing komunitas
Bapak Ibu.
Daftar Bacaan
Http://repositori.kemdikbud.go.id/11742/1/0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
Wijayanti, dkk. Modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid: Coaching. Pendidikan Guru
Penggerak. Kemendikbudristek.
Sarita, dkk, 2021. Modul Listen Up! Menjadi Pendengar yang Baik. Klinik Biro Psikologi Teman Baik.
Pramudianto. (2020). “Teacher as a Coach, Parents as a Coach.” Yogyakarta: Penerbit Elex Media
Komputindo.
Whitmore, J. (2009). Coaching for Perfomance: GROWing human potential and purpose: The Principles and
practice of coaching and leadership. London: Nicholas Breatley Publishing.
Wijayanti, dkk. Modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid: Coaching. Pendidikan Guru
Penggerak. Kemendikbudristek.
Tentang Penulis
Tahun 2017 – 2019 mendapat tugas dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY menjadi Duta Museum untuk
Museum Dewantara Kirti Griya, yang merupakan bekas rumah tinggal Ki Hadjar Dewantara.
Tahun 2018 menjadi Pemuda Pelopor bidang pendidikan yang mewakili Kota Yogyakarta ke tingkat Provinsi.
Tahun 2020 sampai saat ini, penulis bekerja di CSIE (Center for Studies Inclusive Education) Sekolah
Tumbuh.
Tahun 2021 bergabung dalam tim penulis rencana moderasi Sekolah Penggerak Kemendibudristek.
Penulis membuka ruang untuk diskusi, dapat dihubungi melalui alamat email ria.palupijati@gmail.com atau
akun instagram palupi_ria.
Salam.