Anda di halaman 1dari 27

MODUL

COACHING
Memberdayakan Potensi Individu

Ria Putri Palupijati e-guru.id (Free Modul untuk Pelatihan Mengembangkan


Kurikulum Operasional Sekolah - Maret 2022)
PENGANTAR
Salam dan bahagia,

Keyakinan bahwa setiap individu itu memiliki keunikan. Keunikan itulah yang harus disadari. Komunitas pendidikan
menjadi salah satu pusat pendidikan terpenting yang dapat menyadarkan potensi sehingga bisa tumbuh dan
berkembang dengan maksimal. Untuk memaksimalkan potensi tersebut salah satu caranya dapat menggali
dengan coaching.

Coaching adalah suatu metode untuk memberdayakan potensi individu. Memberdayakan potensi individu
merupakan praktik pembelajaran yang berpihak pada anak yang ada pada kurikulum operasional sekolah. Tidak
hanya untuk anak saja, coaching dalam komunitas pendidikan dapat digunakan untuk memberdayakan potensi
guru, maupun orang tua. Pada modul ini Bapak/Ibu akan mengetahui pengetahuan tentang coaching, secara lebih
mendalam Bapak/Ibu bisa mempraktikkannya langsung di komunitas Bapak/Ibu dan terus melengkapi
pengetahuan tentang coaching dengan berdiskusi serta membaca buku. Selamat mencoba.

Salam.
CAPAIAN
UMUM KHUSUS
a. Mampu melakukan praktik dasar a. Memahami konsep coaching (pengertian, tujuan, karakteristik yang
membedakan coaching dengan mentoring, konseling, konsultasi dan
coaching yang memberdayakan potensi pelatihan)
individu b. Memahami konsep mendengarkan aktif (pengertian, tujuan,
b. Mampu menerapkan praktik coaching karakteristik) dan praktik mendengarkan aktif
c. Mengidentifikasi peran coach di komunitas pendidikan
dalam komunitas pendidikannya d. Melakukan praktik Coach berdasarakan model GROW (Goal/ Tujuan,
Reality/ Realita, Option/ PIlihan, Will/ Rencana Jangka Panjang) kepada
guru, murid dan orang tua di komunitas pendidikan
e. Mengembangkan sikap kolaborasi, memberdayakan dan kreatif dalam
melakukan praktik coaching.
RANGKUMAN SESI PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN 1
Konsep Coaching dalam
Komunitas Pendidikan
PEMBELAJARAN 2
Menjadi Pendengar yang Baik

PEMBELAJARAN 3
Peran Coach dalam
Komunitas Pendidikan
KONSEP COACHING
DALAM KOMUNITAS
PENDIDIKAN
Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran Khusus

Durasi: 1 JP
1. Memahami konsep coaching dalam
komunitas pendidikan
Metode: Mandiri 2. Identifikasi karakteristik coaching
dengan mentoring, konseling,
konsultasi, dan pelatihan)
APA SIH COACHING ITU? BACALAH CERITA BERIKUT.

Di Komunitas hutan sedang membuka ruang kelas untuk para hewan. Hewan yang ikut diantaranya;
ikan, burung, katak dan rusa. Capaian pembelajaran di sesi ini yaitu hewan-hewan tersebut dapat
menyeberang sungai semuanya.

Ikan dapat mudah menyeberang sungai dengan berenang.


Burung dapat mudah menyeberang sungai dengan terbang.
Katak dapat menyeberang sungai dengan mengapung di atas air.

Lalu bagaimana dengan rusa?

Menghadaplah rusa ke harimau sebagai pendidiknya. Menyampaikan keluh kesahnya pada


pembelajaran menyeberang sungai.
PERCAKAPAN RUSA DAN HARIMAU

Rusa itu menangis dihadapan gurunya sang Harimau.


Harimau: "Hai Rusa, apa yang menyebabkan kamu menangis?"
Rusa: "Guru, aku tidak bisa menyeberangi sungai itu, nanti aku tenggelam. Teman-teman yang lain
bisa dengan mudah menyeberanginya."
Harimau: "Baik, bisakah kamu ceritakan padaku apa kesulitanmu?
Rusa: "Aku tidak bisa terbang, aku tidak bisa berenang, aku tidak bisa mengapung seperti teman-
teman lain, aku akan tenggelam jika menyeberangi sungai itu."
Harimau: "Oke, kamu takut akan tenggelam ya karena kamu juga tidak tahu seberapa dalam air itu
ya?
Rusa: "Aku tahu air itu sebenarnya tidak terlalu dalam, saat siang hari biasanya air itu surut."
Harimau: "Wah, bagus! Air itu bisa surut, lalu apa yang bisa kamu lakukan ketika air itu surut?"
Rusa: "Ketika air itu surut aku bisa menyeberanginya juga guru."
Harimau: "Nah, jadi kamupun juga bisa menyeberangi sungai ya ketika hari telah siang."
Rusa: "Iya guru, terima kasih guru atas pencerahannya."
Harimau: "Oh tidak, itu semua jawaban dari hasilmu sendiri."
REFLEKSI KONSEP COACHING
Dari percakapan tersebut apakah Bapak/Ibu berhasil menemukan gambaran konsep coaching? Baik kita akan belajar konsep
coaching dari beberapa pendapat ahli.

a. Kunci membuka potensi Konsep coaching adalah cara


seseorang untuk memaksimalkan untuk membantu orang lain agar
kinerjanya. Coaching membantu bisa sadar untuk memaksimalkan
seseorang untuk belajar daripada potensinya sehingga bisa terus
mengajarinya (Whitemore, 2003) maju dan berkembang.

b. Metode untuk membantu klien Lalu, konsep coaching apa yang


agar mereka bisa menolong diri dipahami Bapak/Ibu?
sendiri dan menemukan kesadaran
baru untuk maju & menang
(Kemendikbud)
Memaksimalkan kinerja secara aktif

TUJUAN Meningkatkan daya juang dalam


COACHING berusaha

Menangani situasi yang terjadi dengan


benar dan lebih baik

Menemukan perencanaan solusi yang


terbaik dalam menghadapi masalah
BEDA COACHING DENGAN MENTORING,
COUNSELING,COUNSULTING, DAN TRAINING??

Mentoring
Bimbingan dari orang yang sudah sangat mengusai suatu ilmu
untuk dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan ilmunya

Counseling
Bimbingan untuk mengarahkan pengambilan keputusan yang
tepat untuk memecahkan masalah yang sudah terjadi di masa lalu

Counsulting
Melayani orang untuk menyelesaikan masalah yang sudah terjadi
atau akan terjadi dengan memberikan tips-tips atau nasihat-
nasihat yang secara langsung diberikan untuk klien
BEDA COACHING DENGAN MENTORING,
COUNSELING,COUNSULTING, DAN TRAINING??

Training
Bimbingan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap tertentu yang diberikan oleh trainer yang sudah ahli dalam
bidang tersebut

Bentuk coaching lebih ke pemberdayaan dan Untuk menggali atau


bersifat dua arah, seorang coach harus mendorong potensi
memberdayakan potensi klien. Keyakinan bahwa
setiap individu itu mempunyai potensi yang harus murid, manakah yang
digali sehingga bisa berdaya secara maksimal dan akan anda pilih?
bermanfaat
Sebutkan alasannya.
REFLEKSI
Sebutkan prinsip-prinsip coaching yang dapat diambil dari penjelasan yang telah dipaparkan!

Sebagai individu yang terlibat di komunitas pendidikan pernahkan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam
pembelajaran? Jika pernah berikan contoh dan penjelasannya.
TIGA MAKNA COACHING
Menurut Pramudianto (2020)

Kemitraan Memberdayakan Optimalisasi

Hubungan coach dan coachee Proses inilah yang membedakan Selain menemukan jawaban
adalah hubungan kemitraan yang coaching dengan proses lainnya. Sesi sendiri, seorang coach akan
setara. Untuk membantu coachee coaching yang ditekankan pada berupaya memastikan jawaban
mencapai tujuannya, seorang bertanya reflektif dan mendalam, yang didapat oleh coachee
coach mendukung secara maksimal seorang coach menginspirasi coachee diterapkan dalam aksi nyata
tanpa memperlihatkan otoritas untuk menemukan jawaban-jawaban sehingga potensi coachee
yang lebih tinggi dari coachee. sendiri atas permasalahannya. berkembang.
MENJADI PENDENGAR
YANG BAIK

Pembelajaran 2 Tujuan Pembelajaran Khusus

Durasi: 1 JP
1. Memahami konsep menjadi pendengar
yang baik
Metode: Mandiri
2. Mempraktikkan sebagai menjadi
pendengar yang baik
“Memberikan
kesempatan anak untuk
didengarkan (secara
penuh, tanpa penilaian.
Membuat anak akan
belajar cara
mendengarkan dengan
baik.”

Ria Putri Palupijati


MENGAPA MENDENGARKAN?

Seringkali kita mendengarkan curhatan berbagai masalah yang sedang dijalani oleh sesama guru, anak maupun orang tua
siswa. Bagaimana agar kita bisa menjadi pendengar yang aktif?

Menjadi pendengar aktif adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang coach karena dengan menjadi
pendengar yang aktif kita biasa menajdi bagian dari pertolongan pertama dalam rangkaian PFA (Psycological First Aid) dan
menjadi pendengar itu berarti kita membantu memulihkan (Sarita dkk, 2021).

Mendengarkan aktif adalah sebuah aktifitas dengan memberikan perhatian secara penuh pada saat orang lain berbicara
dan bertujuan untuk memahami masalah orang tersebut dari perspektifnya.

Ketika Bapak/Ibu mempunyai permasalahan dengan karakteristik anak


di kelas sebenarnya yang Bapak/Ibu perlukan itu apa??
Saat kita mempunyai banyak permasalahan terkadang kita hanya
perlu didengarkan tanpa ada judgement dari orang lain karena
tanggapan dari orang lain terkadang malah membuat
menyudutkan kita.
Lalu apa saja hal yang diperlukan saat mendengarkan aktif?

1. Tunjukkan bahwa kita mendengarkan


2. Paraphrasing dan refleksi emosi
3. Klarifikasi
4. Memberi Batasan permasalahan

Apakah selama ini Bapak/Ibu telah menjadi pendengar yang baik bagi sesama guru atau anak?

PERAN COACH DALAM


KOMUNITAS PENDIDIKAN

Pembelajaran 3 Tujuan Pembelajaran Khusus

Durasi: 1 JP
1. Mendemontrasikan peran coach di
lingkungan pendidikan
Metode: Mandiri 2. Mengidentifikasi Langkah-langkag
dalam model coaching GROW!
APA ITU GROW?
Goal Opportunity
(Tujuan) (Pilihan)
Apa tujuanmu? Apa pilihan-pilihan yang bisa dilakukan?
Membuat tujuan akhir yang ingin dicapai dan Altrenatif-alternatif solusi yang dapat membantu
fokus terhadap sasarannya. menyelesaikan masalah dan mengatasi keadaan.

Reality Will
(Realita) Apa rencana selanjutnya? Tetap semangat dan
Dimana posisimu saat ini? percaya diri.
Mengetahui semua realitas kondisi yang Menyimpulkan dan mengevaluasi temuan-temua
sedang terjadi, agar bisa membimbing untuk di langkah sebelumnya, sehingga dapat membuat
menemukan kesadaran diri dan kesadaran baru. rencana Tindakan untuk menjalankan solusi.
GOAL - TUJUAN

1.Apa rencana pertemuan ini?


2.Apa tujuannya?
3.Apa tujuan dari pertemuan ini?
4.Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?
5.Apakah ukuran keberhasilan pertemuan
ini?
Seorang coach menanyakan kepada coachee
tentang sebenarnya tujuan yang ingin diraih
coachee.
REALITY - REALITA

1.Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang?


2.Dari skala 1 hingga 10, dimana Bapak/Ibu sekarang
dalam pencapaian tujuan?
3.Apa kekuatan Bapak/Ibu dalam mencapai tujuan?
4.Peluang/kemungkinan apa yang bisa Bapak/Ibu ambil?
5.Apa hambatan atau gangguan yang dapat
menghalangi Bapak/Ibu dalam meraih
tujuan?
6.Apa solusinya?
OPTION - PILIHAN

1.Apa rencana Bapak/Ibu dalam mencapai


tujuan?
2.Adakah prioritas?
3.Apa strategi untuk itu?
4.Bagaimana jangka waktunya?
5.Apa ukuran keberhasilan rencana aksi
kamu?
6.Bagaimana cara kamu mengantisipasi
gangguan?
WILL

1.Komitmen Bapak/Ibu terhadap rencana aksi?


2.Siapa dan apa yang dapat membantu
Bapak/Ibu dalam menjaga komitmen?
3.Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi
coaching ini?
Dari model GROW diatas
tahapan manakah yang
menurut Bapak/Ibu
mempunyai banyak tantangan
untuk dipraktikkan?

Bagaimana solusi yang


Bapak/Ibu tawarkan untuk
menjawab tantangannya?

STUDI KASUS

1. Kasus 1
Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat
Bapak/Ibu memperhatikan seorang anak yang tidak percaya diri dengan hasil karyanya. Ketika Bapak/Ibu mempersilahkan
untuk presentasi karya dirinya selalu menolak dan menangis. Apa yang Bapak/Ibu lalukan pada anak tersebut?
Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat
2.Kasus 2
Seorang anak bercerita bahwa ada seorang guru mata pelajaran yang membully hasil karyanya. Karyanya dipandang tidak
bagus dan tidak sesuai dengan hasil karya anak lain. Posisi Bapak/Ibu adalah seorang guru pendamping kelas. Apa yang
akan Bapak/Ibu lakukan untuk kasus diatas?

Dari Praktik Coaching yang telah Bapak/Ibu lakukan di atas, identifikasi peran apa
saja yang dapat dirasakan dari sesi coaching di lingkungan pendidikan? Jelaskan!
Sekarang saatnya melakukan Praktik Coaching pada masing-masing komunitas
Bapak Ibu.
Daftar Bacaan

Http://repositori.kemdikbud.go.id/11742/1/0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf

Wijayanti, dkk. Modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid: Coaching. Pendidikan Guru
Penggerak. Kemendikbudristek.

Sarita, dkk, 2021. Modul Listen Up! Menjadi Pendengar yang Baik. Klinik Biro Psikologi Teman Baik.

Pramudianto. (2020). “Teacher as a Coach, Parents as a Coach.” Yogyakarta: Penerbit Elex Media
Komputindo.

Whitmore, J. (2009). Coaching for Perfomance: GROWing human potential and purpose: The Principles and
practice of coaching and leadership. London: Nicholas Breatley Publishing.

Wijayanti, dkk. Modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid: Coaching. Pendidikan Guru
Penggerak. Kemendikbudristek.
Tentang Penulis

Salam dan bahagia,


Ria Putri Palupijati memperoleh gelar sarjana dari Kebijakan Pendidikan FIP UNY dan melanjutkan Magister
Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM.

Tahun 2017 – 2019 mendapat tugas dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY menjadi Duta Museum untuk
Museum Dewantara Kirti Griya, yang merupakan bekas rumah tinggal Ki Hadjar Dewantara.

Tahun 2018 menjadi Pemuda Pelopor bidang pendidikan yang mewakili Kota Yogyakarta ke tingkat Provinsi.

Tahun 2020 sampai saat ini, penulis bekerja di CSIE (Center for Studies Inclusive Education) Sekolah
Tumbuh.

Tahun 2021 bergabung dalam tim penulis rencana moderasi Sekolah Penggerak Kemendibudristek.

Penulis membuka ruang untuk diskusi, dapat dihubungi melalui alamat email ria.palupijati@gmail.com atau
akun instagram palupi_ria.

Salam.

Anda mungkin juga menyukai