Rendahnya Minat Olahraga Renang Dalam Pembelajaran PJOK di
SMA Negeri 1 Jatisrono
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang menggunakan aktivitas
jasmani sebagai media utama mencapai tujuan pembelajaran salah satunya cabang olahraga renang. Renang adalah olahraga yang dilakukan di dalam air dan membutuhkan koordinasi gerak tangan, kaki dan hampir seluruh bagian tubuh. Renang merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dipenuhi agar tujuan pembelajaran berhasil sesuai dengan kompetensi yang di dukung oleh alur tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Minat merupakan hal penting dalam pendidikan karena dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar peserta didik. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan merupakan suatu hal yang besar untuk mencapai atau memperoleh tujuan yang diminati, tidak terkecuali dalam pembelajaran renang. Motivasi peserta didik dalam pembelajaran renang masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari kesungguhan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak mengikuti pembelajan renang dengan berbagai alasan, peserta didik kurang memperhatikan saat guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan dilakukan, dan peserta didik masih ada yang mengobrol dan bermain air dengan temannya. Olahraga renang terbagi menjadi 4 gaya yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu, Namun peserta didik jenjang SMA tidak harus semua teknik renang dituntaskan mengingat gaya kupu-kupu adalah gaya tersulit bagi pemula. Dalam proses pembelajaran sering kali mengalami berbagai masalah atau hambatan sehingga mengganggu proses pembelajaran. Masalah atau hambatan dalam pembelajaran renang materi pendidikan jasmani antara lain yaitu: 1) peserta didik merasa takut akan keselamatannya ketika berada di didalam kolam renang. 2) beberapa peserta didik trauma pengalaman buruk di masa lalu dalam berenang. 3) peserta didik mempunyai riwayat penyakit asma. 4) kondisi internal dan eksternal lingkungan para peserta didik. 5) sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran renang. Dalam pelaksanaan pembelajaran teknik dasar renang tahapannya yaitu peserta didik melakukan pemanasan peregangan gerak statis dan dinamis dengan sungguh-sungguh agar tidak terjadi kram otot pada saat berenang.kemudian peserta didik memasukan tubuhnya kedalam air secara perlahan dengan tujuan menyesuaikan dengan suhu air, lalu ketika seluruh tubuh sudah terendam ke dalam air peserta didik melakukan latihan pernafasan dasar dengan cara ketika di permukaan tarik nafas melalui hidung lalu seluruh tubuh dan kepala masuk kedalam air hembuskan nafas melalui mulut semampunya lalu naik ke permukaan kembali dan dilakukan secara berulang hal ini dapat bermanfaat meningkatkan efektivitas paru-paru dan paru-paru dapat bekerja lebih optimal dan sehat. Dilanjutkan latihan meluncur kaki dan tangan lurus tanpa gerakan apapun hal ini berguna untuk melatih keseimbangan tubuh didalam air, karena teknik dasar dalam berenang adalah haruslah sedatar mungkin dengan permukaan air streamline untuk mengurangi hambatan dan mempercepat laju tubuh dalam air. Demikianlah dua teknik dasar yang harus dikuasai pemula dalam melakukan olahraga renang setelah itu baru ke teknik dasar gaya renang yang akan di pelajari. Pada dasarnya olahraga renang mempunyai banyak manfaat antara lain melatih pernafasan terutama kesehatan paru-paru, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, meredakan radang sendi, menyehatkan jantung, dan meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga renang merupakan salah satu olahraga dengan segudang manfaat jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, jadi mari lakukan olahraga renang agar selalu sehat.