Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI ISU – SOLUSI

Membuat Identifikasi isu (minimal 5 isu) yang berpengaruh negatif terhadap


perkembangan organisasi anda baik isu yang berasal dari luar organisasi (isu
eksternal) maupun internal.
Identifikasi Isu, Penetapan Masalah, dan Gagasan Pemecah Masalah
A.1 Identifikasi Isu/Masalah
Identifikasi masalah ini diperoleh dari penemuan masalah atau problematika
yang terjadi pada instansi penulis. Adapun identifikasi masalah dijabarkan
dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Identifikasi Kondisi yang


No. Kondisi Sekarang
Isu Diharapkan
1. Rendahnya Peserta didik masih Meningkatnya
pengetahuan banyak yang tidak pengetahuan siswa
siswa tentang dapat tentang ritual dan
ritual dan do’a mempraktikkan do’a ibadah harian
ibadah harian. dengan benar ritual terutama tentang
dan d’a ibadah Shalat lima waktu.
harian.
2. Kurangnya Peserta didik masih Meningkatnya
kesadaran banyak yang kurang kesadaran siswa
siswa memperhatikan tata terhadap
terhadap tertib sekolah kedisiplinan.
kedisiplinan. terlebih dalam hal
melaksanakan
kedisplinan.
3. Rendahnya Kemampuan baca Meningkatnya
kemampuan peserta didik kemampuan
baca Al- cenderung sangat membaca A-qur’an
Qur’an peserta rendah dibuktikan peserta didik
didik. dengan banyaknya terutama dari segi
siswa yang kurang tajwid dan
menguasai kefasihan
membaca Al-Qur’an membaca.
dengan lancar dan
benar.
4. Kurangnya Banyaknya siswa Meningkatnya
minat siswa kurang merasakan minat siswa dalam
dalam belajar pentingnya kontrol belajar materi PAI
materi PAI diri. tentang kontrol diri.
tentang kontrol
diri.
5. Rendahnya Materi yang Meningkatnya
efektifitas diajarkan kurang efektifitas metode
Identifikasi Kondisi yang
No. Kondisi Sekarang
Isu Diharapkan
metode terserap oleh pembelajaran jarak
pembelajaran peserta didik. jauh mapel PAI di
jarak jauh masa pandemi
mapel PAI di Covid-19.
masa pandemi
Covid-19.

Dari beberapa masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah


menyeleksi masalah tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dengan skala penskoran 1
– 5 sesuai skala Likert. Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria
adalah sebagai berikut.
1. Aktual
Aktual artinya benar – benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan
Kekhalayakan artinya masalah yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
3. Problematik
Problematik artinya masalah yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

4. Kelayakan
Kelayakan artinya masalah yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa masalah tersebut
benar terjadi dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan
nilai kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta masalah tersebut
logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan
pengalaman selama menjadi Kepala Sekolah.

Tabel 3.2 Seleksi KUALITAS Masalah dg Metode AKPL


No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
1. Rendahnya 4 4 5 5 18 II
pengetahuan siswa
tentang ritual dan
do’a ibadah harian.
2. Kurangnya 5 4 4 4 17 III
kesadaran siswa
terhadap
kedisiplinan.
3. Rendahnya hasil 5 4 5 5 19 I
belajar dan
kemampuan
membaca Al-Qur’an
siswa.
4. Kurangnya minat 4 4 3 4 15 V
siswa dalam belajar
materi PAI tentang
kontrol diri.
5. Rendahnya 4 4 4 4 16 IV
efektifitas metode
pembelajaran jarak
jauh mapel PAI di
masa pandemi
Covid-19.

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Setelah penetapan masalah dengan menggunakan teknik AKPL,


kemudian menarik 3 masalah yang dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan masalah prioritas atau masalah utama. Ketiga masalah
tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U
(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai
berikut:
1. Urgency
Urgency artinya seberapa mendesak suatu masalah harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seriousness artinya seberapa serius suatu masalah harus
dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya
masalah tersebut jika tidak segera ditangani.

Tabel 3.3 Seleksi PRIOTITAS Masalah dg Metode USG


No Isu U S G Jumlah Peringkat
.
1. Rendahnya 5 5 4 14 II
pengetahuan siswa
tentang ritual dan
do’a ibadah harian.
2. Kurangnya 5 4 4 13 III
kesadaran siswa
terhadap
kedisiplinan.
3. Rendahnya hasil 5 5 5 15 I
belajar dan
kemampuan
membaca Al-Qur’an
siswa.

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting

Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada Masalah:
Rendahnya hasil belajar dan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa.

A.2 Penetapan Masalah utama


Berdasarkan list masalah yang diuji dengan menggunakan
pendekatan teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh masalah
prioritas atau masalah utama yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu
“Rendahnya hasil belajar dan kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa”. Pemilihan Masalah tersebut dilakukan dengan analisis dampak
jika hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal
berikut ini.
1. Kurangnya minat siswa dalam mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an.
2. Kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa terkait materi Al-
Qur’an
3. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an.
4. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang diberikan guru.

A.3. Alternatif Solusi Memecahkan Masalah


Untuk menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah
menggunakan teknik tapisan Mc Namara.

No Alternatif Efektifitas Efisiens Kemudahan Total Ket


Solusi (Ketepatan) i
(Biaya)
1. Menerapkan 5 4 5 14 I
penggunaan
metode
pembelajaran
Drill

2. Menerapkan 4 3 4 11 III
penggunaan
media Gadget
3. Menerapkan 5 3 4 12 II
metode
pembelajaran
Resitasi
Cara memberikan nilai dengan skala penskoran 1 – 5 sesuai skala Likert.
Alternatif solusi yang terpilih yaitu “Menerapkan metode pembelajaran Drill“
(mendapatkan skor tertinggi)

A.4. Gagasan Pemecahan Masalah


Tabel 3.4 Gagasan Pemecahan Masalah

Rekomendasi
No Akar Penye Solusi
Masalah Penyebab Masalah Alternatif Solusi
. bab (Solusi yg
dipilih)
1. Rendahnya 1. Kurangnya Kurangnya 1. Menerapkan Menerapkan
hasil belajar motivasi dan motivasi penggunaan penggunaan
dan minat belajar dan minat metode metode
kemampua siswa belajar pembelajaran pembelajaran
n membaca terhadap Al- siswa Drill Drill
Al-Qur’an Qur’an terhadap
siswa. Al-Qur’an
2. Rendahnya 2. Menerapkan
frekuensi penggunaan
siswa dalam media Gadget
kegiatan
membaca 3. Menerapkan
dan metode
mempelajari pembelajaran
Al-Qur’an Resitasi

3. Kurangnya
pembinaan
membaca Al-
Qur’an siswa
secara intens
dan terarah

4. Metode
pembelajara
n Al-Qur’an
yang belum
sepenuhnya
terserap oleh
siswa

Anda mungkin juga menyukai