Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN


PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
(PIGP)

NAMA GURU PEMULA :


SARI IKHWANA, S.Pd.
NIP 19950109 201902 2 004

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TAMBAKSOGRA
KECAMATAN SUMBANG
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL
PELAKSANAAN DAN PENILAIAN
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
SD NEGERI 1 TAMBAKSOGRA
TAHUN 2019

Nama : SARI IKHWANA, S.Pd.


NIP : 19950109 201902 2 004

Disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh


Sertifikat Guru Induksi Guru Pemula.

Sumbang, 28 Februari 2020


Kepala Sekolah

SUKIRMAN, S.Pd.
NIP. 19661218 199003 1 005

Kepala Bidang PGTK Dinas Pendidikan


Kabupaten Banyumas Pengawas SD

Dra. KUS SETIYANINGSIH, M.M. EDI WAHYUDI, S.Pd.


NIP 19630907 198304 2 004 NIP 19631227 198304 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan


bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi Guru Pemula (PIGP) menyebutkan bahwa Program Induksi adalah kegiatan
orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada
sekolah di tempat tugasnya.
Selanjutnya, Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan
melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Dengan dibuatnya
Laporan Pendidikan dan Pelatihan Program Induksi bagi Guru pemula diharapkan
pelaksanaan PIGP sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, sehingga program ini
benar-benar dapat meningkatkan kompetensi, kinerja, dan profesional guru, akhirnya
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Korwilcam Dindik
Sumbang, Pengawas TK/SD dan semua pihak atas segala bantuan, dukungan sehingga
laporan pendidikan dan pelatihan Program Induksi bagi Guru Pemula dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini tentu saja belum sempurna, oleh sebab itu saran
konstruktif dari pembaca sangat dinantikan untuk pengembangan program di masa
mendatang. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan usaha baik ini dapat menjadi tonggak bagi
pengembangan pendidikan di Indonesia.

Tambaksogra, 25 Februari 2020


Penyusun

SARI IKHWANA, S.Pd.


NIP 19950109 201902 2 004

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL ……………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………… vi
CHECK LIST ANALISIS KEBUTUHAN IMPLEMENTASI PIGP ………………… vii
CHECK LIST TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM PIGP……………………….. viii
ANALISIS KEBUTUHAN SEKOLAH PENYELENGGARA PIGP ………………… ix

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1


A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Dasar Hukum ………………………………………………………….. 2
C. Tujuan …………………………………………………………………. 3
D. Sasaran ………………………………………………………………… 3
E. Hasil yang Diharapkan ………………………………………………… 3

BAB II PELAKSANAAN ………………………………………………………… 4


A. Konsep PIGP …………………………………………………............. 4
B. Strategi Pelaksanaan PIGP…………………………………………….. 5
C. Profil Sekolah …………………………………………………………. 6
D. Tanggung jawab Kepala Sekolah …………………………………….. 9
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………………........ 9
F. Data Guru Pemula Peserta Program Induksi ………………………….. 10
G. Peran Pihak Yang Terkait ……………………………………….. 10
H. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………..... 12

BAB III HASIL PENILAIAN KINERJA 15


…………………………………………..
A. Metode Penilaian ……………………………………………………... 15
B. Deskripsi Penilaian Tahap Pertama (oleh Guru Pembimbing) .............. 16
C. Deskripsi Penilaian Tahap Kedua (oleh Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah ) ……………………………………………………………… 18
D. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula …………………………………. 19

BAB IV PENUTUP …………………………........................................................... 21


A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 21
B. Saran ……………………………………………………………… 21
LAMPIRAN LAMPIRAN ………………………………………………….................. 22

iv
v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi Hasil Obesrvasi Guru Pemula


2. Laporan Keberhasilan Guru Pemula dalam Program Induksi Guru Pemula
3. Catatan dan Rekomendasi Guru Pembimbing
4. Catatan dan Rekomendasi Kepala Sekolah
5. Lembar Observasi Pembelajaran Guru Pemula
6. Lembar Refleksi Guru Pemula
7. Lembar Penilaian Guru Pemula Tahap 2 Oleh Kepala Sekolah
8. Lembar Penilaian Guru Pemula Tahap 2 Oleh Pengawas Sekolah
9. Sertifikat Program Induksi Guru Pemula
10. SK Penetapan Guru Pembibing Program Induksi Guru Pemula
11. Jadwal Penilaian Tahap 1 Guru Pemula SD Negeri 1 Tambaksogra
12. Jadwal Penilaian Tahap 2 Guru Pemula SD Negeri 1 Tambaksogra
13. RPP

vi
Form:
KS.01
Check List
Analisis Kebutuhan Implementasi PIGP

Topik Cek Catatan


Apa pengalaman terdahulu yang dimiliki guru Pengalaman masih ada
pemula sudah teridentifikasi? Suda Belum kekurangan
h
Apakah semua panduan kerja relevan? Relevan sesuai dengan
Suda Belum komponen pembelajaran
h
Apakah ada guru lain yang mengampu mata Tidak ada
pembelajaran yang sama dengan guru pemula? Suda Belum
h
Ada guru senior yang layak
Apakah ada pembimbing yang layak?
Suda Belum menjadi pembimbing
h
Apakah pembimbing perlu menjalani training Perlu
tentang observasi Suda Belum
pembelajaran/pembimbingan? h

Apakah memungkinkan melibatkan Perlu tenaga ahli yang


KKG/MGMP dan tenaga ahli untuk Suda Belum berkompeten mendukung
mendukung PIGP? h PIGP

Apakah ada hal-hal lain yang patut Kejujuran guru pemula dalam
dipertimbangkan dalam PIGP Suda Belum menilai
h

vii
Form:
. KS.02

Checklist
Tugas Kepala Sekolah dalam PIGP
Kenyataan
No. Aktivitas yang dilakukan
Ya Tidak
1. Apakah saya sudah melakukan penyambutan terhadap guru pemula? 
2. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan kepada guru lain atau staf di 
sekolah?
3. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan pembimbing atau staf yang 
akan membantunya pada awa-awal tugasnya?
4. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan terhadap lingkungan sekolah? 
5. Apakah saya sudah mengajak guru pemula mengunjungi ruang kelas, 
perpustakaan, laboratorium, ruang tata usaha, dan sarana pendukung lainnya
di sekolah?
6. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan budaya di sekolah? 
7. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan kebiasaan di sekolah untuk 
saling menyapa bila bertemu dengan rekan?
8. Apakah saya sudah mengajak guru pemula untuk melakukan pertemuan setiap 
pagi sebelum pelajaran dimulai?
9. Apakah saya sudah mengajak guru pemula untuk memecahkan masalah, 
kendala, dan kesulitan-kesulitan yang ditemukan?
10. Apakah saya sudah mengajak guru pemula melakukan refleksi sebelum 
meninggalkan sekolah?
11. Apakah saya sudah mengenalkan struktur organisasi sekolah kepada guru 
pemula?
12. Apakah saya sudah mengenalkan Kurikulum Sekolah kepada guru pemula? 
13. Apakah saya sudah mengenalkan visi, misi dan tujuan sekolah kepada guru 
pemula?
14. Apakah saya sudah mengenalkan tentang prinsip-prinsip pembelajaran dan 
penilaian sesuai tuntutan Kurikulum?
15. Apakah saya sudah memberikan daftar absensi siswa yang akan diajarnya? 
16. Apakah saya sudah memberikan buku nilai siswa yang akan diajarnya? 
17. Apakah saya sudah memberikan jadwal pelajaran yang berlaku tahun 
pelajaran berjalan?
18. Apakah saya sudah memberikan format-format administrasi yang akan 
digunakan kelak ketika guru pemula melaksanakan tugas?
19. Apakah saya sudah mengingatkan guru pemula untuk menyiapkan perangkat 
pembelajaran? (silabus, RPP, instrumen penilaian, LKS, media pembelajaran)
20. Apakah saya sudah menyarankan guru pemula untuk mengikuti kegiatan di 
KKG?
21. Apakah saya sudah menyampaikan kepada guru pemula untuk bersikap 
positif, konstruktif dan kooperatif?
22. Apakah saya sudah menyarankan kepada guru pemula untuk mengungkapkan 
hal-hal yang diharapkan?
23. Apakah saya sudah menyampaikan kepada guru pemula agar siap untuk 
mendengarkan dengan baik ketika mengikuti pertemuan sebelum diberi
kesempatan untuk menyampaikan gagasan?
24. Apakah saya sudah menjelaskan kepada guru pemula untuk bersikap 
mendukung kebijakan sekolah yang sudah disepakati bersama?
25. Apakah saya sudah menanyakan, apakah guru pemula sudah merasa aman dan 
nyaman bertugas di sekolah ini?

viii
Form:
KS.03
Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP

No Aspek Kondisi Ideal Kondisi Nyata Tindak Lanjut

A. Ketersediaan Dokumen yang


Ada Ada
dibutuhkan
Permendiknas nomor 27 tahun
2010 tentang Program Iduksi Guru Ada Ada
Pemula dan Lampirannya
12 Panduan Kerja Ada Ada
Buku Pedoman Pelaksanaan PIGP
Ada Ada
yang disusun kepala sekolah
Dokumen Kurikulum Ada Ada

B Ketersediaan SDM:
Kepala sekolah yang memahami
Ada Ada
tentang PIGP
Ketersedaan pembimbing yang
Ada Ada
sesuai kriteria

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 1 ayat 4 undang-undang
tersebut menyatakan bahwa Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk: (1)
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, dan (2)
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3). Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan,
maka seorang guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan tersebut harus
dilakukan secara berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi,
pendidikan profesi guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
sampai menjadi guru yang ditugaskan di satuan pendidikan.
Program induksi bagi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada
sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru yang baru pertama
1
kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal
lingkungan sekolah, mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan
karakteristik peserta didik, budaya sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan
warga sekolah. Pengenalan guru pemula terhadap situasi sekolah akan menentukan
karir dan profesionalitas seorang guru selanjutnya. Salah satu program yang dapat
membekali guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal
mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP).

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No.
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007.Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 tahun 2007.Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007.Tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007.Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
10. Permenpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Guru dan Angka kreditnya;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kredit;

2
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula; dan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan

Secara garis besarnya, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan


yang paling utama dalam menjalankan tugas sebagai seorang tenaga pendidik. Namun
dalam hal ini, pelaksanaan Program Pengembangan dan Penilaian Induksi Guru
Pemula (PIGP) ini diharapkan mampu :
1. Melahirkan guru yang professional.
2. Mengarahkan kepada guru menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Menjadi wahana silaturahmi dan pengenalan antara guru pemula dengan guru-guru
lainnya serta perangkat yang ada di dalamnya, baik siswa maupun orang tua siswa
dalam hal ini adalah masyarakat sekitar.
4. Menjadi tempat untuk menelaah dan mengidentifikasi kemampuan guru pemula
melalui penilaian atas kinerja awal demi perbaikan lebih lanjut.

D. Sasaran

Sasaran program induksi adalah:


1. Guru pemula berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada
sekolahyang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah  daerah.
2. Guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil  (PNS) mutasi dari jabatan lain.
3. Guru pemula  bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah yang diselenggarakan oleh
masyarakat

E. Hasil yang diharapkan

1. Guru Pemula dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah. 
2. Guru Pemula dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di
sekolah.

3
BAB II

PELAKSANAAN

A. Konsep PIGP

Induksi guru pemula merupakan proses orientasi kegiatan mengajar dalam


konteks satuan pendidikan tertentu, dan menjadi pembelajaran profesional di tempat
kerja selama tahun pertama mengajar dan merupakan tahap awal dalam
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) seorang guru. Program Induksi
Guru Pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan
praktik pemecahan  berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi guru
pemula pada sekolahdi tempat tugasnya.
Induksi merupakan tahap penting dalam  Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru Pemula yang baik
harus sistematis dan terencana berdasarkan konsep kerjasama dan kemitraan antara
para guru  dalam pendekatan pembelajaran keprofesionalan. Pembelajaran
keprofesionalan guru dimulai sejak perkuliahan di lembaga pendidikan guru dan
berlanjut di Pendidikan Profesi Guru (PPG), kemudian pada program induksi dan
kemudian berlanjut sepanjang karir sebagai guru. PIGP didasarkan pada pemahaman
bahwa:
1. Pembelajaran di tempat kerja merupakan unsur utama bagi perkembangan dan
pembelajaran profesional guru pemula. Tahap ini juga berperan penting dalam
PKB.
2. Pembelajaran profesional melibatkan guru dan kelompok guru yang
mengembangkan praktik dan pemahaman baru tentang pekerjaan mereka.
3. Kerjasama dan dialog profesional di sekolahdapat mendukung pembelajaran
profesional, mengembangkan  praktik  reflektif dan memperkuat pendekatan
kesejawatan untuk  perkembangan pendidikan di sekolah.
4. Pembelajaran profesional guru merupakan landasan  bagi pengembangan 
sekolahdan peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan status  profesi.

4
B. Strategi Pelaksanaan PIGP

Strategi kepala sekolah dalam pelaksanaan PIGP merujuk pada tugas kepala
sekolah. Adapun tugas-tugas kepala sekolah yang terkait dengan PIGP sebagai
berikut.
1. Menyiapkan program orientasi dan buku Pedoman Sekolah bagi guru pemula
sebelum mereka tiba di sekolah.
2. Mempelajari latar belakang, bidang keahlian dan minat guru pemula.
3. Menugaskan guru berpengalaman untuk menjadi pembimbing bagi guru
pemula.
4. Mendorong dilaksanakannya pertemuan rutin antara guru pemula dengan
pembimbingnya.
5. Menyediakan guru pemula dengan atau akses ke dokumen tertulis tentang
kebijakan sekolah, prosedur, rutinitas dan materi kurikulum.
6. Menyediakan sumber yang sesuai untuk mendukung kerja guru pemula serta
pembelajaran keprofesionalannya.
7. Memastikan bahwa guru pemula benar-benar mengetahui prosedur penilaian
dan kriteria yang akan digunakan untuk menilai kompetensi guru dalam
menjalankan tugasnya pada akhir tahun masa induksi.
8. Memberi kesempatan guru pemula untuk melakukan observasi yang dilakukan
guru yang lebih berpengalaman atau guru berprestasi.
9. Mengunjungi kelas-kelas yang diajar oleh guru pemula secara informal pada
bulan 5-9 dalam rangka membiasakan guru pemula dan siswa dengan
kunjungan-kunjungan pihak yang berkepentingan.  Hal ini akan membantu
mengurangi kendala psikologis guru pemula dan siswa selama  kegiatan
observasi pada  proses penilaian tahap 2 dilakukan.
10. Menegosiasikan kegiatan observasi mengajar sekurang-kurangnya 6 kali oleh
pembimbing, 3 (tiga kali) oleh kepala sekolah dan 2 (dua) kali oleh pengawas
sekolah.
11. Memberikan umpan balik yang konstruktif  kepada guru pemula sebagai tindak
lanjut hasil observasi pembelajarannya.

5
12. Bersama dengan pengawas sekolah, kepala sekolahmemantau sejauh mana 
guru pemula terpantau beresiko tidak memenuhi persyaratan kompetensi  guru.
13. Menyiapkan laporan hasil perkembangan guru pemula dan membuat
rekomendasi tentang kompetensi guru dalam pembelajaran berdasarkan standar
kompetensi guru.
14. Memberikan salinan laporan kepada guru pemula untuk diberikan komentar
dan ditandatangani sebelum disahkan oleh Pengawas Sekolah.
15. Memonitor dan mengevaluasi kinerja pembimbing.
16. Mengevaluasi PIGP  pada akhir tahun dengan meminta masukan dari guru
pemula dan pembimbing.

C. Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah:
1 Nama Sekolah SD Negeri 1 Tambaksogra
2 NSS 101030222014
3 Status Sekolah Negeri
4 Alamat Sekolah Jln. Raya Tambaksogra
5 Kecamatan Sumbang
6 Kabupaten/Kota Banyumas
7 Provinsi Jawa Tengah
8 Nama Kepala Sekolah Sukirman, S.Pd

2. Data Siswa :
Jumlah
Jumlah Siswa (Orang)
Kelas Rombel
Putra Putri Total
Kelas 1 41 25 66 2
Kelas 2 28 33 62 2
Kelas 3 30 21 51 2
Kelas 4 28 26 54 2
Kelas 5 25 32 57 2
Kelas 6 34 28 62 2
Jumlah 186 165 351 12

3. Data Ruang SD

6
Jumlah Kondisi fisik
Nama Ruang Jumlah Ukuran
Rombel ruang
Ruang Kelas 1 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 2 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 3 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 4 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 5 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 6 2 7m x 7 m 2 Baik
R. Perpustakaan SD 1 9mx8m Baik
Ruang Kepala SD 1 7mx4m Baik
Ruang Kerja Guru 1 7m x 7 m Rusak ringan
Ruang UKS 1 7m x 3 m Rusak ringan
KM/WC Guru 2 1,5 m x 1m Baik
KM/WC Siswa 4 1,5 m x 1m Baik
Mushola 1 8mx5m Baik

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Data Tenaga Pendidik

Kelahiran
No Nama/NIP L/P GOL Tanggal Jabatan Ket
Tempat
Lahir
Sukirman,S Pd /
1
19661812 199003 1 005
L IV a Banyumas 18/12/1966 Kepala Sekolah PNS
Rudy Wiyono, S.Pd /
2
19630411 198405 1 008
L IV a Banyumas 11/04/1963 Guru Kelas IV A PNS
Watinah, S.Pd. /
3
19650423 1992031 005
P IV a Banyumas 21/09/1961 Guru Kelas VI A PNS
Endang Iriyanti, S.Pd /
4
19651028 199208 2 001
P IV a Banyumas 28/10/1965 Guru Kelas V B PNS
Heru Priyatno, S.Pd /
5
19690227 200701 1 014
L III b Banyumas 27/02/1969 Guru Penjaskes PNS
Yuli Setianingsih,S.Pd.SD /
6
19750721 200801 2 010
P III b Banyumas 21/07/1975 Guru Kelas V A PNS
Suyati, S.Pd.SD /
7
19810409 200903 2 009
P III b Banyumas 09/04/1981 Guru Kelas VI B PNS
Malikhatun Nikmah, S.Pd.I/
8
19730530 200801 2 004
P III a Banyumas 30/05/1973 Guru Kelas PAI PNS
Sari Ikhwana, S.Pd /
9
19950109 201902 2 004
P III a Purbalingga 09/01/1995 Guru Kelas III A CPNS
Fajriyah Nurochmah,
10
S.Pd.SD
P - Banyumas 21/03/1983 Guru Kelas I B GWB
11 Suparni,S.Pd P - Banyumas 13/09/1976 Guru Kelas II A GWB
12 Khomsiati, S.Pd P - Banyumas 22/04/1981 Guru Kelas I A GWB
13 Ahmad Fajar Yanto, S.Pd L - Banyumas 18/12/1983 Guru Kelas IV A GWB
Erlinda Elmidiyanti,
14 P - Banyumas 06/09/1976 Guru Kelas II B GWB
S.Pd.SD
15 Suci Nur Chasanah, S.Pd P - Banyumas 17/04/1990 Guru Kelas III B GWB

b. Data Tenaga Kependidikan

7
Kelahiran
No Nama/NIP L/P Tanggal Jabatan Ket
Tempat
Lahir
1 Priyo Waluyo L Banyumas 07/01/1979 Penjaga

c. Kualifikasi pendidikan, status, dan jenis kelamin


Jumlah dan Status Guru
No Kualiikasi GT/PNS GTT/Non PNS Jumlah
Pendidikan
L P L P
1 S-3/S-2 - - - - -
2 S-1 3 6 5 1 15
3 D-4 - - - - -
4 D-3/Sarmud - - - - -
5 D-2 - - - - -
6 D-1 - - - - -
7 ≤ SMA Sederajat - - 1 - 1
Jumlah 3 6 6 1 16

d. Jumlah pendidik dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikan
Jumlah guru dengan latar belakang Jumlah guru dengan latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas pendidikan yang tidak sesuai dengan
mengajar tugas mengajar Jml
No Guru SPG/ D-1/ Sar S-1/ S-2/ SPG/ D-1/ Sarmu S-1/ S-2/
Kelas/ mud d
SGO D-2 D-4 S-3 SGO/ D-2 D-4 S-3
Mapel / /D-3 /D-3
PGA
PGA
1. Guru - - 12 - - - - - - 12
kelas
2 Guru PAI - - 1 - - - - - - 1
3 Guru - - 1 - - - - - - 1
PJOK
Jumlah - - 14 - 1 - - - - 14

e. Tenaga Kependidikan
No Tenaga Jumlah tenaga kependidikan dan Jumlah tenaga kependidikan
Kependidikan kualifikasi pendidikan berdasarkan status dan jenis

8
kelamin
≤ D-1 D-2 D-3 D-4 PNS Non PNS Jml
SMA S-1 L P L P
1 Penjaga 1 - - - - - - 1 - 1

D. Tanggung jawab Kepala Sekolah

Tanggung jawab kepala sekolah :

1. Melakukan analisis kebutuhan guru pemula;


2. Menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi;
3. Menunjuk  pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
4. Menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat
guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
5. Mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan
terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah tidak dapat menjadi
pembimbing;
6. Memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
7. Melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan saran
perbaikan;
8. Melakukan penilaian kinerja; dan
9. Menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala
Dinas Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari
pembimbing, pengawas sekolah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada
guru  pemula.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Program Induksi dilaksanakan di sekolahan yaitu SDN 1 Tambaksogra. Tahun


pertama proses pembelajaran profesional yaitu fase transisi guru pemula dari
pendidikan pre-service guru atau dari guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau calon guru tetap bukan PNS menjadi Guru
Tetap atau Guru dengan tanggungjawab penuh yang kompeten pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat

9
No Tahap kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Persiapan 4 Maret 2019

2. Perencanaan 5 Maret 2019

3. Pembimbingan Bulan April s.d. November 2019

Penilaian
4.
a. Penilaian tahap 1 April s.d. September 2019

b. Penilaian tahap 2 November 2019 s.d. Februari 2020

5. Pelaporan Sabtu, 29 Februari 2020

F. Data Guru Pemula Peserta Program Induksi :

1 Nama Guru SARI IKHWANA, S.Pd.


2 NIP 19950109 201902 2 004
3 Tempat/Tgl Lahir Purbalingga, 9 Januari 1995
4 Pendidikan terakhir S1
5 Program/Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret Surakarta
7 Status Pegawai CPNS
8 Golongan/ruang III a/Penata Muda
9 Guru Kelas/Mapel*) Guru Kelas

G. Peran Pihak-pihak Terkait

Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing, kepala
sekolah dan pengawas sekolah.

1. Guru Pembimbing

Guru Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah atas dasar


profesionalisme dan kemampuan berkomunikasi sesuai bidang tugasnya. 
Sekolah yang tidak memiliki pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala
sekolah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat dipertanggungjawabkan dari
segi profesionalitas dan kemampuan berkomunikasi. Jika kepala sekolah tidak
dapat menjadi pembimbing, kepala sekolah dapat meminta pembimbing dari
satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangannya.

10
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing
memiliki:
1) Kemampuan bekerja sama dengan baik;    
2) Kemampuan komunikasi yang baik;
3) Kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling; dan
4) Pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki pengalaman mengajar  sekurang-kurangnya 5 tahun dan  memiliki
jabatan sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing:
1) Memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling;
2) Melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah ;
3) Memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
4) Memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
5) Melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada pengawas
sekolah ; dan
6) Memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan  tahap kedua.

2. Kepala Sekolah

Tanggung jawab kepala sekolah :


1) Menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi,
2) Menunjuk  pembimbing yang sesuai dengan kriteria,
3) Menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak
terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing,
4) Mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah
tidak dapat menjadi pembimbing,
5) Memantau pelaksanaan pembimbingan oleh guru pembimbing,
6) Melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan saran
perbaikan,
11
7) Melakukan penilaian kinerja, dan
8) Menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan dan
saran dari pembimbing, pengawas sekolah dan memberikan salinan laporan
tersebut kepada guru  pemula.

3. Pengawas Sekolah

Tanggung jawab pengawas sekolah :


1) Melatih pembimbing dan kepala sekolahtentang  pelaksanaan
pembimbingan dan penilaian dalam program induksi;
2) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program induksi di satuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya; dan
3) Memberikan masukan dan saran  atas isi Laporan Hasil Penilaian Kinerja

H. Jadwal Pelaksanaan
Berdasarkan SK Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tambaksogra, Nomor:
421.2/027/2019 tanggal 4 Maret tentang Tugas Membimbing Induksi Guru Pemula,
Guru Pembimbing melakukan kegiatan pembimbingan kepada guru pemula sesuai
prosedur pada Permendiknas Nomor 27 Tahun 2010.
1. Persiapan
Sekolah melakukan hal-hal berikut:
a. Analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri
khas sekolah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula,
ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan buku pedoman,
dan keberadaan organisasi profesi yang terkait.
b. Pelatihan program induksi bagi guru pemula yang diikuti oleh kepala sekolah
dan calon pembimbing dengan pelatih seorang pengawas yang telah
mengikuti program pelatihan bagi pelatih program induksi.
c. Penyiapan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah,
prosedur kegiatan sekolah, format administrasi pembelajaran/ pembimbingan,
dan informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah.
d. Penunjukan seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

12
2. Pengenalan Sekolah dan Lingkungannya
Pengenalan sekolah dan lingkungannya dilaksanakan pada bulan pertama
setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah tempat guru pemula bertugas.
Pada bulan pertama ini, dilakukan hal-hal berikut:
a. Pembimbing:
1) Memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah kepada guru pemula;
2) Memperkenalkan guru pemula kepada siswa;
3) Melakukan pembimbingan dalam penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran dan tugas terkait lainnya;
b. Guru pemula:
1) Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk
melakukan observasi di kelas sebagai bagian pengenalan situasi;
2) Mempelajaribuku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data-data
sekolah, tata tertib sekolah, dan kode etik guru;
3) Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di
sekolah;
4) Mempelajari kurikulum.

3. Pelaksanaan Pembimbingan Pembelajaran


Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada bulan kedua sebagai
berikut:
a. Guru pemula bersama pembimbing menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran/ pembimbingan (RPP) yang akan digunakan pada
pertemuan minggu-minggu pertama.
b. Guru pemula bersama pembimbing menyusun rencana pengembangan
keprofesian berkelanjutan untuk tahun pertama masa induksi;
Bimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi proses
pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru, seperti pembina ekstra kurikuler.
Bimbingan dalam proses pembelajarandapat dilakukan dengan cara:
a. Memberi motivasi tentang pentingnya tugas guru;
b. Memberi arahan tentang perencanaan pembelajaran/pembimbingan,
pelaksanaan pembelajaran / pembimbingan dan penilaian hasil belajar /
bimbingan siswa;
13
c. Memberi kesempatan untuk melakukan observasi pembelajaran di kelas
dengan menggunakan lembar observasi pembelajaran;
Bimbingan pelaksanaan tugas lain dilakukan dengan cara:
a. Melibatkan guru pemula dalam kegiatan-kegiatan di sekolah;
b. Memberi arahan dalam menyusun rencana dan pelaksanaan program pada
kegiatan yang menjadi tugas tambahan.
Selanjutnya guru pemula melaksanakan proses pembelajaran/
pembimbingan dengan diobservasi oleh pembimbing sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali setiap bulan pada masa pelaksanaan program induksi dari bulan kedua sampai
dengan bulan kesebelas.

14
BAB III
HASIL PENILAIAN KINERJA

A. Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja berdasarkan
kompetensi guru: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai
melalui observasi pembelajaran dan observasi pelaksanaan tugas lain. Observasi
pembelajaran dan pembimbingan ini diawali dengan pertemuan praobservasi yang
dilaksanakan untuk menentukan fokus sub-kompetensi guru yang akan diobservasi
(maksimal 5 sub-kompetensi), kemudian pelaksanaan observasi yang dilakukan
terhadap fokus sub-kompetensi yang telah disepakati, dan diakhiri pertemuan
pascaobservasi untuk membahas hasil observasi dan memberikan umpan balik
berdasarkan fokus sub-kompetensi yang telah disepakati bersama, berupa ulasan
tentang hal-hal yang sudah baik dan hal yang perlu dikembangkan.
Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan memberikan
tanda cek (√) dan deskripsinya berdasarkan observasi. Deskripsi hasil penilaian
menjadimasukan atau umpan balik untuk perbaikan pada pelaksanaan
pembelajarandan pembimbingan berikutnya.
Penilaian dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, penilaian dilakukan oleh pembimbing pada bulan kedua
sampai dengan bulan ketujuh yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi guru dalam proses pembelajaran dan pembimbingan dan tugas
lainnya;
2. Tahap kedua,penilaian dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas yang
bertujuan untuk menentukan nilai kinerja guru pemula.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan
mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru
pemula yang dapat menjadi bahan masukan bagi perbaikan guru pemula untuk
memperoleh nilai kinerja baik.

15
Kriteria Penilaian:
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian kinerja
bagi guru. Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100, sebagai
berikut:
Skor yang dperoleh
---------------------------- X 100 = ................ (Skor Akhir)
Total skor
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria sebagai berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang

B. Deskripsi Penilaian Tahap Pertama (oleh Guru Pembimbing)


Penilaian tahap pertama dilaksanakan pada bulan kedua sampai dengan
kesembilan berupa penilaian kinerja guru melalui observasi pembelajaran dan
pembimbingan, ulasan, dan masukan oleh guru pembimbing. Penilaian tahap
pertama merupakan penilaian proses sebagai bentuk pembimbingan guru pemula
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan,melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan, menilai hasil pembelajaran dan pembimbingan,
dan melaksanakan tugas tambahan.
Penilaian tahap ini dilakukan oleh pembimbing melalui observasi
pembelajaran dan pembimbingan dan observasi kegiatan yang menjadi beban kerja
guru pemula, dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan
selama masa penilaian tahap pertama. Tujuan penilaian tahap pertama ini adalah
untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu dikembangkan, memberikan
umpan balik secara reguler, dan memberikan saran perbaikan dengan melakukan
diskusi secara terbuka tentang semua aspek mengajar dengan suatu fokus spesifik
yang perlu untuk dikembangkan. Pembimbing dapat memberikan contoh proses
pembelajaran dan pembimbingan yang baik di kelasnya atau di kelas yang diajar
oleh guru lain.

16
Proses observasi pembelajaran dan pembimbingan memiliki tahapan
sebagai berikut:
1. Pra-observasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi
paling banyak 5 (lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi
sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan
diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi diri yang akan diisi oleh guru
pemula. Lima sub-kompetensi yang menjadi obyek dalam fokus observasi
dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi yang
didasarkan pada hasil observasi sebelumnya.
2. Pelaksanaan Observasi
Pembimbing mengisi lembar observasi pembelajaran danpembimbingan
secara objektif pada saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan.
3. Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a. Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran dan pembimbingan
setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan.
b. Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan.
c. Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingankepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru
pemula, pembimbing, dan kepala sekolah untuk diarsipkan sebagai
dokumen portofolio penilaian proses (assessment for learning).
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan
pokokproses pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya.Selama
berlangsungnya penilaian tahap pertama kepala sekolah memantau pelaksanaan
bimbingan dan penilaian tahap pertama terhadap guru pemula. Dalam penilaian
tahap pertama ini pengawas melakukan pemantauan, pembinaan, dan pemberian
dukungan dalam pelaksanaan bimbingan dan penilaian guru pemula.

17
C. Penilaian Tahap Kedua (oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah)
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai dengan
bulan kesebelas berupa observasi pembelajaran/pembimbingan, ulasan, dan
masukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas, yang mengarah pada
peningkatan kompetensi dalam pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap
kedua merupakan penilaian hasil yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru
pemula dalam melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan dan tugas
lainnya.
Observasi pembelajaran/pembimbingan pada penilaian tahap kedua
dilakukan oleh kepala sekolah sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali, sedangkan oleh
pengawas sekolah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali. Observasi
pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap kedua oleh kepala sekolah dan
pengawas disarankan untuk tidak dilakukan secara bersamaan, dengan
pertimbangan agar tidak menggangu proses pembelajaran dan pembimbingan.
Apabila kepala sekolah dan pengawas menemukan adanya kelemahan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula, maka
kepala sekolah dan/atau pengawas wajib memberikan umpan balik dan saran
perbaikan kepada guru pemula. Langkah observasi pembelajaran/pembimbingan
yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas dalam tahap kedua adalah sebagai
berikut:
1. Praobservasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah bersama guru pemula menentukan
dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang
meliputi paling banyak 5 (lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi
sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan
diisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah dan lembar refleksi diri yang
akan diisi oleh guru pemula.
2. Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah mengisi lembar observasi
pembelajaran danpembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada
saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan.

18
3. Pasca observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
a. Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan setelah
pembelajaran/pembimbingan dilaksakan.
b. Kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru pemula mendiskusikan hasil
penilaian pada setiap tahap pembelajaran/pembimbingan.
c. Kepala sekolah dan pengawas sekolah memberikan masukan kepada guru
pemula setelah observasi selesai.
d. Guru pemula dan kepala sekolah atau pengawas sekolah menandatangani
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan.
e. Kepala sekolah memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir program induksi ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah, dan pengawas
dengan mengacu pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan
demokratis. Peserta program induksi dinyatakan berhasil, [jika semua sub-
kompetensi pada penilaian tahap kedua paling kurang memiliki nilai baik.

D. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula


Setelah dilakukan Pembimbingan dan penilaian, berikut kami laporkan hasil
penilaian kinerja guru pemula sebagai berikut.
1. Hasil Penilaian Guru Pembimbing
a. Penilaian pertama dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang di nilai sub : 1.4, 1.5, 2.3, 3.2, dan 4.2
b. Penilaian Kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang di nilai sub .
c. Penilaian Ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang di nilai sub
d. Penilaian Keempat dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang di nilai sub
e. Penilaian Kelima dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang di nilai sub
f. Penilaian Keenam dilaksanakan pada tanggal 12 September 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang di nilai sub

19
Dari penilaian kinerja guru pemula sdra. Sari Ikhwana, S.Pd. oleh guru
Pembimbing maka rata-rata nilai kinerja yaitu 83,33 dalam kriteria BAIK.
2. Hasil Penilaian Kepala Sekolah
a. Penilaian pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang di nilai sub 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 4.1 dan 4.1
b. Penilaian kedua dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang dinilai Sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
c. Penilaian ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 November 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang dinilai sub 1.4, 1.6, 2.2, 3.1 dan 4.2
Dari ketiga penilaian kinerja guru pemula sdr. Sari Ikhwana, S.Pd. oleh
Kepala Sekolah, maka rata-rata nilai kinerja (rerata skor akhir) 84,82 dalam
kriteria BAIK.
3. Hasil Penilaian Pengawas Sekolah
a. Penilaian pertama terhadap kinerja guru pemula oleh Pengawas Sekolah
dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2020. Dari 14 sub kompetensi yang di
nilai adalah sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
b. Penilaian kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2020, Dari 14 sub
kompetensi yang di nilai sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
Dari dua kali penilaian yang dilakukan Pengawas Sekolah kepada guru pemula,
Sdr. Sari Ikhwana, S.Pd., maka rata-rata nilai kinerja yang diperoleh 85,71 dalam
kriteria BAIK.
Dari data penilaian yang dilakukan pada tahap 2 berupa penilaian kinerja guru
pemula dan dipadukan dengan penilaian tahap 1 maka perolehan nilai (skor akhir)
kinerja guru pemula Sari Ikhwana, S.Pd adalah 84,62 dan sesuai dengan ketentuan
konversi rentang 0-100, maka kinerja yang bersangkutan dalam kriteria BAIK.
Sebagai pendukung penilaian kinerja, maka instrumen penilaian kinerja kami
lampirkan.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan PIGP di SD Negeri 1 Tambaksogra, yang
dilaksanakan dari bulan Maret 2019 sampai dengan Februari 2020 dan melalui
pembimbingan, penilaian Kepala Sekolah dan penilaian dari Pengawas sekolah, guru
pemula yang bernama Sari Ikhwana, S.Pd. memiliki kinerja dengan nilai rata-rata
84,62 masuk dalam kategori Baik dan layak mendapatkan sertifikat pendidik.

B. Saran
Untuk guru pemula tetap harus selalu meningkatkan kinerjanya secara
berkelanjutan meskipun tidak di laksanakan supervisi maupun penilaian.

21

Anda mungkin juga menyukai