DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TAMBAKSOGRA
KECAMATAN SUMBANG
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL
PELAKSANAAN DAN PENILAIAN
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
SD NEGERI 1 TAMBAKSOGRA
TAHUN 2019
SUKIRMAN, S.Pd.
NIP. 19661218 199003 1 005
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ……………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………… vi
CHECK LIST ANALISIS KEBUTUHAN IMPLEMENTASI PIGP ………………… vii
CHECK LIST TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM PIGP……………………….. viii
ANALISIS KEBUTUHAN SEKOLAH PENYELENGGARA PIGP ………………… ix
iv
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Form:
KS.01
Check List
Analisis Kebutuhan Implementasi PIGP
Apakah ada hal-hal lain yang patut Kejujuran guru pemula dalam
dipertimbangkan dalam PIGP Suda Belum menilai
h
vii
Form:
. KS.02
Checklist
Tugas Kepala Sekolah dalam PIGP
Kenyataan
No. Aktivitas yang dilakukan
Ya Tidak
1. Apakah saya sudah melakukan penyambutan terhadap guru pemula?
2. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan kepada guru lain atau staf di
sekolah?
3. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan pembimbing atau staf yang
akan membantunya pada awa-awal tugasnya?
4. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan terhadap lingkungan sekolah?
5. Apakah saya sudah mengajak guru pemula mengunjungi ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, ruang tata usaha, dan sarana pendukung lainnya
di sekolah?
6. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan budaya di sekolah?
7. Apakah guru pemula sudah saya kenalkan dengan kebiasaan di sekolah untuk
saling menyapa bila bertemu dengan rekan?
8. Apakah saya sudah mengajak guru pemula untuk melakukan pertemuan setiap
pagi sebelum pelajaran dimulai?
9. Apakah saya sudah mengajak guru pemula untuk memecahkan masalah,
kendala, dan kesulitan-kesulitan yang ditemukan?
10. Apakah saya sudah mengajak guru pemula melakukan refleksi sebelum
meninggalkan sekolah?
11. Apakah saya sudah mengenalkan struktur organisasi sekolah kepada guru
pemula?
12. Apakah saya sudah mengenalkan Kurikulum Sekolah kepada guru pemula?
13. Apakah saya sudah mengenalkan visi, misi dan tujuan sekolah kepada guru
pemula?
14. Apakah saya sudah mengenalkan tentang prinsip-prinsip pembelajaran dan
penilaian sesuai tuntutan Kurikulum?
15. Apakah saya sudah memberikan daftar absensi siswa yang akan diajarnya?
16. Apakah saya sudah memberikan buku nilai siswa yang akan diajarnya?
17. Apakah saya sudah memberikan jadwal pelajaran yang berlaku tahun
pelajaran berjalan?
18. Apakah saya sudah memberikan format-format administrasi yang akan
digunakan kelak ketika guru pemula melaksanakan tugas?
19. Apakah saya sudah mengingatkan guru pemula untuk menyiapkan perangkat
pembelajaran? (silabus, RPP, instrumen penilaian, LKS, media pembelajaran)
20. Apakah saya sudah menyarankan guru pemula untuk mengikuti kegiatan di
KKG?
21. Apakah saya sudah menyampaikan kepada guru pemula untuk bersikap
positif, konstruktif dan kooperatif?
22. Apakah saya sudah menyarankan kepada guru pemula untuk mengungkapkan
hal-hal yang diharapkan?
23. Apakah saya sudah menyampaikan kepada guru pemula agar siap untuk
mendengarkan dengan baik ketika mengikuti pertemuan sebelum diberi
kesempatan untuk menyampaikan gagasan?
24. Apakah saya sudah menjelaskan kepada guru pemula untuk bersikap
mendukung kebijakan sekolah yang sudah disepakati bersama?
25. Apakah saya sudah menanyakan, apakah guru pemula sudah merasa aman dan
nyaman bertugas di sekolah ini?
viii
Form:
KS.03
Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP
B Ketersediaan SDM:
Kepala sekolah yang memahami
Ada Ada
tentang PIGP
Ketersedaan pembimbing yang
Ada Ada
sesuai kriteria
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 1 ayat 4 undang-undang
tersebut menyatakan bahwa Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk: (1)
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, dan (2)
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3). Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan,
maka seorang guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan tersebut harus
dilakukan secara berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi,
pendidikan profesi guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
sampai menjadi guru yang ditugaskan di satuan pendidikan.
Program induksi bagi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada
sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru yang baru pertama
1
kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal
lingkungan sekolah, mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan
karakteristik peserta didik, budaya sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan
warga sekolah. Pengenalan guru pemula terhadap situasi sekolah akan menentukan
karir dan profesionalitas seorang guru selanjutnya. Salah satu program yang dapat
membekali guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal
mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP).
B. Dasar Hukum
2
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula; dan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
D. Sasaran
1. Guru Pemula dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah.
2. Guru Pemula dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di
sekolah.
3
BAB II
PELAKSANAAN
A. Konsep PIGP
4
B. Strategi Pelaksanaan PIGP
Strategi kepala sekolah dalam pelaksanaan PIGP merujuk pada tugas kepala
sekolah. Adapun tugas-tugas kepala sekolah yang terkait dengan PIGP sebagai
berikut.
1. Menyiapkan program orientasi dan buku Pedoman Sekolah bagi guru pemula
sebelum mereka tiba di sekolah.
2. Mempelajari latar belakang, bidang keahlian dan minat guru pemula.
3. Menugaskan guru berpengalaman untuk menjadi pembimbing bagi guru
pemula.
4. Mendorong dilaksanakannya pertemuan rutin antara guru pemula dengan
pembimbingnya.
5. Menyediakan guru pemula dengan atau akses ke dokumen tertulis tentang
kebijakan sekolah, prosedur, rutinitas dan materi kurikulum.
6. Menyediakan sumber yang sesuai untuk mendukung kerja guru pemula serta
pembelajaran keprofesionalannya.
7. Memastikan bahwa guru pemula benar-benar mengetahui prosedur penilaian
dan kriteria yang akan digunakan untuk menilai kompetensi guru dalam
menjalankan tugasnya pada akhir tahun masa induksi.
8. Memberi kesempatan guru pemula untuk melakukan observasi yang dilakukan
guru yang lebih berpengalaman atau guru berprestasi.
9. Mengunjungi kelas-kelas yang diajar oleh guru pemula secara informal pada
bulan 5-9 dalam rangka membiasakan guru pemula dan siswa dengan
kunjungan-kunjungan pihak yang berkepentingan. Hal ini akan membantu
mengurangi kendala psikologis guru pemula dan siswa selama kegiatan
observasi pada proses penilaian tahap 2 dilakukan.
10. Menegosiasikan kegiatan observasi mengajar sekurang-kurangnya 6 kali oleh
pembimbing, 3 (tiga kali) oleh kepala sekolah dan 2 (dua) kali oleh pengawas
sekolah.
11. Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru pemula sebagai tindak
lanjut hasil observasi pembelajarannya.
5
12. Bersama dengan pengawas sekolah, kepala sekolahmemantau sejauh mana
guru pemula terpantau beresiko tidak memenuhi persyaratan kompetensi guru.
13. Menyiapkan laporan hasil perkembangan guru pemula dan membuat
rekomendasi tentang kompetensi guru dalam pembelajaran berdasarkan standar
kompetensi guru.
14. Memberikan salinan laporan kepada guru pemula untuk diberikan komentar
dan ditandatangani sebelum disahkan oleh Pengawas Sekolah.
15. Memonitor dan mengevaluasi kinerja pembimbing.
16. Mengevaluasi PIGP pada akhir tahun dengan meminta masukan dari guru
pemula dan pembimbing.
C. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah:
1 Nama Sekolah SD Negeri 1 Tambaksogra
2 NSS 101030222014
3 Status Sekolah Negeri
4 Alamat Sekolah Jln. Raya Tambaksogra
5 Kecamatan Sumbang
6 Kabupaten/Kota Banyumas
7 Provinsi Jawa Tengah
8 Nama Kepala Sekolah Sukirman, S.Pd
2. Data Siswa :
Jumlah
Jumlah Siswa (Orang)
Kelas Rombel
Putra Putri Total
Kelas 1 41 25 66 2
Kelas 2 28 33 62 2
Kelas 3 30 21 51 2
Kelas 4 28 26 54 2
Kelas 5 25 32 57 2
Kelas 6 34 28 62 2
Jumlah 186 165 351 12
3. Data Ruang SD
6
Jumlah Kondisi fisik
Nama Ruang Jumlah Ukuran
Rombel ruang
Ruang Kelas 1 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 2 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 3 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 4 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 5 2 7m x 7 m 2 Baik
Ruang Kelas 6 2 7m x 7 m 2 Baik
R. Perpustakaan SD 1 9mx8m Baik
Ruang Kepala SD 1 7mx4m Baik
Ruang Kerja Guru 1 7m x 7 m Rusak ringan
Ruang UKS 1 7m x 3 m Rusak ringan
KM/WC Guru 2 1,5 m x 1m Baik
KM/WC Siswa 4 1,5 m x 1m Baik
Mushola 1 8mx5m Baik
Kelahiran
No Nama/NIP L/P GOL Tanggal Jabatan Ket
Tempat
Lahir
Sukirman,S Pd /
1
19661812 199003 1 005
L IV a Banyumas 18/12/1966 Kepala Sekolah PNS
Rudy Wiyono, S.Pd /
2
19630411 198405 1 008
L IV a Banyumas 11/04/1963 Guru Kelas IV A PNS
Watinah, S.Pd. /
3
19650423 1992031 005
P IV a Banyumas 21/09/1961 Guru Kelas VI A PNS
Endang Iriyanti, S.Pd /
4
19651028 199208 2 001
P IV a Banyumas 28/10/1965 Guru Kelas V B PNS
Heru Priyatno, S.Pd /
5
19690227 200701 1 014
L III b Banyumas 27/02/1969 Guru Penjaskes PNS
Yuli Setianingsih,S.Pd.SD /
6
19750721 200801 2 010
P III b Banyumas 21/07/1975 Guru Kelas V A PNS
Suyati, S.Pd.SD /
7
19810409 200903 2 009
P III b Banyumas 09/04/1981 Guru Kelas VI B PNS
Malikhatun Nikmah, S.Pd.I/
8
19730530 200801 2 004
P III a Banyumas 30/05/1973 Guru Kelas PAI PNS
Sari Ikhwana, S.Pd /
9
19950109 201902 2 004
P III a Purbalingga 09/01/1995 Guru Kelas III A CPNS
Fajriyah Nurochmah,
10
S.Pd.SD
P - Banyumas 21/03/1983 Guru Kelas I B GWB
11 Suparni,S.Pd P - Banyumas 13/09/1976 Guru Kelas II A GWB
12 Khomsiati, S.Pd P - Banyumas 22/04/1981 Guru Kelas I A GWB
13 Ahmad Fajar Yanto, S.Pd L - Banyumas 18/12/1983 Guru Kelas IV A GWB
Erlinda Elmidiyanti,
14 P - Banyumas 06/09/1976 Guru Kelas II B GWB
S.Pd.SD
15 Suci Nur Chasanah, S.Pd P - Banyumas 17/04/1990 Guru Kelas III B GWB
7
Kelahiran
No Nama/NIP L/P Tanggal Jabatan Ket
Tempat
Lahir
1 Priyo Waluyo L Banyumas 07/01/1979 Penjaga
e. Tenaga Kependidikan
No Tenaga Jumlah tenaga kependidikan dan Jumlah tenaga kependidikan
Kependidikan kualifikasi pendidikan berdasarkan status dan jenis
8
kelamin
≤ D-1 D-2 D-3 D-4 PNS Non PNS Jml
SMA S-1 L P L P
1 Penjaga 1 - - - - - - 1 - 1
9
No Tahap kegiatan Waktu Pelaksanaan
Penilaian
4.
a. Penilaian tahap 1 April s.d. September 2019
Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing, kepala
sekolah dan pengawas sekolah.
1. Guru Pembimbing
10
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing
memiliki:
1) Kemampuan bekerja sama dengan baik;
2) Kemampuan komunikasi yang baik;
3) Kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling; dan
4) Pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan memiliki
jabatan sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing:
1) Memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling;
2) Melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah ;
3) Memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
4) Memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
5) Melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada pengawas
sekolah ; dan
6) Memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap kedua.
2. Kepala Sekolah
3. Pengawas Sekolah
H. Jadwal Pelaksanaan
Berdasarkan SK Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tambaksogra, Nomor:
421.2/027/2019 tanggal 4 Maret tentang Tugas Membimbing Induksi Guru Pemula,
Guru Pembimbing melakukan kegiatan pembimbingan kepada guru pemula sesuai
prosedur pada Permendiknas Nomor 27 Tahun 2010.
1. Persiapan
Sekolah melakukan hal-hal berikut:
a. Analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri
khas sekolah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula,
ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan buku pedoman,
dan keberadaan organisasi profesi yang terkait.
b. Pelatihan program induksi bagi guru pemula yang diikuti oleh kepala sekolah
dan calon pembimbing dengan pelatih seorang pengawas yang telah
mengikuti program pelatihan bagi pelatih program induksi.
c. Penyiapan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah,
prosedur kegiatan sekolah, format administrasi pembelajaran/ pembimbingan,
dan informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah.
d. Penunjukan seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
2. Pengenalan Sekolah dan Lingkungannya
Pengenalan sekolah dan lingkungannya dilaksanakan pada bulan pertama
setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah tempat guru pemula bertugas.
Pada bulan pertama ini, dilakukan hal-hal berikut:
a. Pembimbing:
1) Memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah kepada guru pemula;
2) Memperkenalkan guru pemula kepada siswa;
3) Melakukan pembimbingan dalam penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran dan tugas terkait lainnya;
b. Guru pemula:
1) Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk
melakukan observasi di kelas sebagai bagian pengenalan situasi;
2) Mempelajaribuku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data-data
sekolah, tata tertib sekolah, dan kode etik guru;
3) Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di
sekolah;
4) Mempelajari kurikulum.
14
BAB III
HASIL PENILAIAN KINERJA
A. Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja berdasarkan
kompetensi guru: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai
melalui observasi pembelajaran dan observasi pelaksanaan tugas lain. Observasi
pembelajaran dan pembimbingan ini diawali dengan pertemuan praobservasi yang
dilaksanakan untuk menentukan fokus sub-kompetensi guru yang akan diobservasi
(maksimal 5 sub-kompetensi), kemudian pelaksanaan observasi yang dilakukan
terhadap fokus sub-kompetensi yang telah disepakati, dan diakhiri pertemuan
pascaobservasi untuk membahas hasil observasi dan memberikan umpan balik
berdasarkan fokus sub-kompetensi yang telah disepakati bersama, berupa ulasan
tentang hal-hal yang sudah baik dan hal yang perlu dikembangkan.
Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan memberikan
tanda cek (√) dan deskripsinya berdasarkan observasi. Deskripsi hasil penilaian
menjadimasukan atau umpan balik untuk perbaikan pada pelaksanaan
pembelajarandan pembimbingan berikutnya.
Penilaian dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, penilaian dilakukan oleh pembimbing pada bulan kedua
sampai dengan bulan ketujuh yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi guru dalam proses pembelajaran dan pembimbingan dan tugas
lainnya;
2. Tahap kedua,penilaian dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas yang
bertujuan untuk menentukan nilai kinerja guru pemula.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan
mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru
pemula yang dapat menjadi bahan masukan bagi perbaikan guru pemula untuk
memperoleh nilai kinerja baik.
15
Kriteria Penilaian:
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian kinerja
bagi guru. Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100, sebagai
berikut:
Skor yang dperoleh
---------------------------- X 100 = ................ (Skor Akhir)
Total skor
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria sebagai berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang
16
Proses observasi pembelajaran dan pembimbingan memiliki tahapan
sebagai berikut:
1. Pra-observasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi
paling banyak 5 (lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi
sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan
diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi diri yang akan diisi oleh guru
pemula. Lima sub-kompetensi yang menjadi obyek dalam fokus observasi
dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi yang
didasarkan pada hasil observasi sebelumnya.
2. Pelaksanaan Observasi
Pembimbing mengisi lembar observasi pembelajaran danpembimbingan
secara objektif pada saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan.
3. Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a. Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran dan pembimbingan
setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan.
b. Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan.
c. Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingankepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru
pemula, pembimbing, dan kepala sekolah untuk diarsipkan sebagai
dokumen portofolio penilaian proses (assessment for learning).
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan
pokokproses pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya.Selama
berlangsungnya penilaian tahap pertama kepala sekolah memantau pelaksanaan
bimbingan dan penilaian tahap pertama terhadap guru pemula. Dalam penilaian
tahap pertama ini pengawas melakukan pemantauan, pembinaan, dan pemberian
dukungan dalam pelaksanaan bimbingan dan penilaian guru pemula.
17
C. Penilaian Tahap Kedua (oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah)
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai dengan
bulan kesebelas berupa observasi pembelajaran/pembimbingan, ulasan, dan
masukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas, yang mengarah pada
peningkatan kompetensi dalam pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap
kedua merupakan penilaian hasil yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru
pemula dalam melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan dan tugas
lainnya.
Observasi pembelajaran/pembimbingan pada penilaian tahap kedua
dilakukan oleh kepala sekolah sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali, sedangkan oleh
pengawas sekolah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali. Observasi
pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap kedua oleh kepala sekolah dan
pengawas disarankan untuk tidak dilakukan secara bersamaan, dengan
pertimbangan agar tidak menggangu proses pembelajaran dan pembimbingan.
Apabila kepala sekolah dan pengawas menemukan adanya kelemahan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula, maka
kepala sekolah dan/atau pengawas wajib memberikan umpan balik dan saran
perbaikan kepada guru pemula. Langkah observasi pembelajaran/pembimbingan
yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas dalam tahap kedua adalah sebagai
berikut:
1. Praobservasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah bersama guru pemula menentukan
dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang
meliputi paling banyak 5 (lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi
sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan
diisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah dan lembar refleksi diri yang
akan diisi oleh guru pemula.
2. Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah mengisi lembar observasi
pembelajaran danpembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada
saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan.
18
3. Pasca observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
a. Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan setelah
pembelajaran/pembimbingan dilaksakan.
b. Kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru pemula mendiskusikan hasil
penilaian pada setiap tahap pembelajaran/pembimbingan.
c. Kepala sekolah dan pengawas sekolah memberikan masukan kepada guru
pemula setelah observasi selesai.
d. Guru pemula dan kepala sekolah atau pengawas sekolah menandatangani
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan.
e. Kepala sekolah memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir program induksi ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah, dan pengawas
dengan mengacu pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan
demokratis. Peserta program induksi dinyatakan berhasil, [jika semua sub-
kompetensi pada penilaian tahap kedua paling kurang memiliki nilai baik.
19
Dari penilaian kinerja guru pemula sdra. Sari Ikhwana, S.Pd. oleh guru
Pembimbing maka rata-rata nilai kinerja yaitu 83,33 dalam kriteria BAIK.
2. Hasil Penilaian Kepala Sekolah
a. Penilaian pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang di nilai sub 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 4.1 dan 4.1
b. Penilaian kedua dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 yaitu dari 14 Sub
kompetensi yang dinilai Sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
c. Penilaian ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 November 2019 yaitu dari 14
Sub kompetensi yang dinilai sub 1.4, 1.6, 2.2, 3.1 dan 4.2
Dari ketiga penilaian kinerja guru pemula sdr. Sari Ikhwana, S.Pd. oleh
Kepala Sekolah, maka rata-rata nilai kinerja (rerata skor akhir) 84,82 dalam
kriteria BAIK.
3. Hasil Penilaian Pengawas Sekolah
a. Penilaian pertama terhadap kinerja guru pemula oleh Pengawas Sekolah
dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2020. Dari 14 sub kompetensi yang di
nilai adalah sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
b. Penilaian kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2020, Dari 14 sub
kompetensi yang di nilai sub 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 dan 3.2
Dari dua kali penilaian yang dilakukan Pengawas Sekolah kepada guru pemula,
Sdr. Sari Ikhwana, S.Pd., maka rata-rata nilai kinerja yang diperoleh 85,71 dalam
kriteria BAIK.
Dari data penilaian yang dilakukan pada tahap 2 berupa penilaian kinerja guru
pemula dan dipadukan dengan penilaian tahap 1 maka perolehan nilai (skor akhir)
kinerja guru pemula Sari Ikhwana, S.Pd adalah 84,62 dan sesuai dengan ketentuan
konversi rentang 0-100, maka kinerja yang bersangkutan dalam kriteria BAIK.
Sebagai pendukung penilaian kinerja, maka instrumen penilaian kinerja kami
lampirkan.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan PIGP di SD Negeri 1 Tambaksogra, yang
dilaksanakan dari bulan Maret 2019 sampai dengan Februari 2020 dan melalui
pembimbingan, penilaian Kepala Sekolah dan penilaian dari Pengawas sekolah, guru
pemula yang bernama Sari Ikhwana, S.Pd. memiliki kinerja dengan nilai rata-rata
84,62 masuk dalam kategori Baik dan layak mendapatkan sertifikat pendidik.
B. Saran
Untuk guru pemula tetap harus selalu meningkatkan kinerjanya secara
berkelanjutan meskipun tidak di laksanakan supervisi maupun penilaian.
21