Anda di halaman 1dari 4

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Provinsi Banten

Angkatan / Kelompok : XIII / III


Nama : Mairistyawan, S.Pd.
NIP : 198905312020121012

Tugas Asynchronus Analisis Isu Instansional

PENURUNAN MOTIVASI BELAJAR DI MASA PANDEMI

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Melalui pendidikan manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari pribadi yang
sebelumnya. Pendidikan sendiri menurut para ahli seperti Ki Hajar Dewantara yang
merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia berpendapat bahwa pendidikan adalah
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, dimana maksudnya adalah pendidikan
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi tingginya.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki peranan penting
dalam kemajuan sebuah bangsa dan negara. Lembaga pendidikan memiliki jenjang dari mulai
Pendidikan Usia Dini hingga pendidikan Tinggi setingkat universitas. Dalam menjalankan
peranannya, sekolah tentu memiliki tantangan-tantangannya sendiri-sendiri. Hal ini berkaitan
dengan latar belakang, lokasi serta sumber daya yang berbeda-beda dari setiap sekolah.

Sejak awal bulan Maret 2020 hingga saat ini yaitu di bulan Juli 2021 hampir memiliki
tantangan yang sama yaitu berkaitan dengan sistem pembelajaran yang berubah sebagai
akibat adanya pandemi Covid-19. Adanya pembelajaran jarak jauh tidak dipungkiri bahwa
memiliki efek negatif. Ada beberapa isu atau permasalahan yang muncul di lingkungan
sekolah, antara lain :
1. Kurangnya Motivasi motivasi belajar
2. Kurangnya penilaian sikap siswa di pembelajaran daring
3. Kurangnya sarana dan prasarana praktek pembelajaran dari rumah

Metode AKPL merupakan metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu
untuk di carikan solusi menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Metode
AKPL terdiri dari, Aktual yang berarti sedang terjadi dan hangat diperbincangkan orang
banyak. Kekhalayakan berarti isu yang sedang berlangsung menyangkut hajat hidup banyak
orang. Problematik berarti isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks. Kelayakan
berarti Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Metode USG merupakan metode yang sama dengan AKPL namun menggunakan
kriteria yang berbeda. Metode USG terdiri dari Urgency yang berarti seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness berarti Seberapa serius
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth berarti
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Untuk
dapat lebih jelasnya diperlihatkan dalam tabel dibawah ini.

N Pokok Identifikasi Isu Faktor Kriteria Total Ranking


o Bahasan Isu U S G A P K L
1. Kurangnya Kurangnya
motivasi inovatif
4 5 5 5 5 5 5 34 1
belajar dalam
pembelajaran
2. Penilaian Kurangnya
sikap siswa penilaian
karakter,
4 5 4 4 4 4 5 30 2
attitude
siswadalam
pembelajaran
.
3. Sarana dan Kurangnya
Prasarana fasilitas alat/
media praktek 4 4 4 5 4 3 4 28 3

pembelajaran
dari rumah

5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Cukup
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
1. Isu yang diangkat
Kurangnya motivasi belajar

2. Kegiatan pemecahan isu

Diagram Fishbone merupakan metode yang berupaya memahami persoalan dengan


memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait dimana lebih menekankan pada
hubungan sebab akibat. Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab petensial
dari suatu efek atau masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
Isu yang dalam hali ini adalah menurunnya motivasi belajar siswa akan digambarkan dalam
diagram fishbone dibawah ini

Unit kerja : SMKN 5 Kabupaten Tangerang


Identifikasi isu : Berdasarkan pengalama kerja selam pandemic covid 19

Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan.
1. Apabila siswa terus menerus kurang motivasi dan minat belajar, maka akan
dikhawatirkan tentang kualitas tingkat pengetahuan pendidikan di Indonesia
khususnya di instansi masing-masing yang akan menurun drastis.
2. Anak akan lebih sulit dalam berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran
dikarenakan kurangnya motivasi untuk belajar.
3. Akan terjadinya penurunan keterampilan gerak pada peserta didik kemudian terjadi
penurunan drastis anak pada tingkat pendidikan.
Rekomendasi / gagasan penyelesaian terhadap isu aktual instansi.
Kurangnya motivasi belajar : Dikondisi pandemi covid-19 saat ini, sistem pembelajaran di
indonesia menggunakan sistem pembelajaran daring / online. Sehingga guru dan siswa
berinteraksi dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan media pembelajaran
android/HP. Pada pembelajaran online saat ini yang sudah berjalan Sejak awal bulan
Maret 2020 hingga saat ini yaitu di bulan Juli 2021, membuat siswa merasa jenuh dengan
pembelajaran online, yang hampir setiap harinya mereka (siswa) hanya mengirimkan
tugas dari rumah masing-masing. Maka dari itu, rekomendasi penyelesaian dari saya
untuk isu ini y guru harus membuat proses pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif,
contohnya ;
1. Guru membuat sebuah aplikasi pembelajaran yang di share ke grup kelas sehingga
siswa merasa tertarik untuk belajar yaitu antara lain :

2. Guru membuat kuis di setiap selesai pada beberapa pertemuan online yang disertai
reward kepada siswa yang mendapat skor maksimal. Dengan ide penyelesaian
tersebut diharapkan dapat meminimalisir tingkat kejenuhan siswa, sekaligus dapat
meningkatkan tingkat kreativitas guru dalam mengajar.
3. Berkaitan dengan pembelajaran praktik yang memang tidak bisa dilaksanakan dirumah,
maka adakan bimbingan belajar yang tentunya harus menggunakan protokol kesehatan
yang ketat seperti praktek yang hanya dihadiri oleh 1-5 siswa saja dalam satu sesi dan
aturan lainnya.

4. Berkaitan dengan belajar mandiri di rumah, guru dapat bekerja sama dengan orang
tua siswa dalam mengawasi pembelajaran dirumah.

Anda mungkin juga menyukai