PROPOSAL
Oleh :
Munali
NIM F1101171012
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
ANALISIS PENGETAHUAN DAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK
TERHADAP PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL
Oleh:
MUNALI
Nim F1101171012
Disetujui:
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan sykur saya ucapkan pada Allah SWT yang maha
terpuji dengan rahmad dan karunianya sehingga dapatmenyelesaikan penulisan
proposal penelitian yang berjudul “Analisis Pengetahuan Dan Partisipasi Peserta
Didik Terhadap Permainan Olahraga Tradisional di sekolah menegah atas 1
ambawang
Penulis dapat menyelesaikan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:
1. Dr. H. Martono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tanjungpura.
3. Andika Triansyah, M.Or selaku Ketua prodi Pendidikan Jasmani yang telah
memberikan izin dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
yang telah memberikan kritik dan saran kepada peneliti sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan
Bapak dan Ibu dosen serta staff administrasi Pendidikan Jasmani Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura yang turut membantu
ii
6. memberikan saran dan petunjuk serta memberikan pengetahuan sehingga
7. Kedua orang tua sbapak tori dan ibu munarah selalu memberikan motivasi dan
masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kritikan serta saran kearah
penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
DAFTAR TABEL..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang........................................................................
B. Identifikasi Masalah................................................................
C. Rumusan Masalah...................................................................
D. Tujuan Penelitian....................................................................
E. Manfaat Penelitian..................................................................
G. Defenisi Operasional..............................................................
A. Pengetahuan..............................................................................
B. Partisipasi .................................................................................
iv
BAB III METODE PENELITIAN................................................................
A. Metode penelitian...................................................................
B. Bentuk penelituan...................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani di sekolah SMA Negeri 1 Sui ambawang pada saat
mengikuti intruksi guru sesuai dengan apa yang di berikan melalui kurikulum
yang berlaku pada saat pembelajaran berlangsung, baik setiap satu kali tatap
atletik, permainan bola besar, permainan bola kecil, senam, akuatik dan
beladiri yang biasa di berikan oleh guru melalui tugas lksnya, siswa di beri
tugas untuk melakukan geraka- gerakan yang seperti ada di video dan buku
lks lalu siswa di berikan tugas melalui video pembelajaran yang diberikan
oleh guru
sulit di fahami namun secara empiris juga sangat sedikit yang memahami baik
pemahaman yang betul dan factual maka olahraga tradisional pasti akan
siswa pada saat belajar dan pada saat guru memberikan materi
budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat
1
yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan, karena selain sebagai
dilakukan dan digemari mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa, sesuai
lele, gobak sodor (hadang), sumpitan, gebuk bantal, gasing, lari balok, tarik
tambang, benteng, dagongan, panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu,
lompat batu nias, karapan sapi, dan lain-lain, dari olahraga tradisional tersebut
2
tenggelam dan di lupakan dalam pengembangan pendidikan jasmani
memahmi apa arti penting dari materi olahraga tradisional pada saat
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
bahan kajian bagi yang ingin meneliti lebih dalam. Hasil penelitian ini
3
2. Secara Praktis
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu fokus pada
posistif dan akan mampu memberikan kontribusi yang baik pada olahraga
tradisonal kedepanya
Dari latar belakang yang mampu ungkap maka peneliti tertarik tentang
E. Rumusan Masalah
F. Definisi Operasional
4
skala gutman dimana angket berisi tersebut tentang pengetahuan dan
goggle from
5
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris
terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
2017). Ketika pengetahuan di miliki oleh beberapa siswa maka cara berfikir akn
Pengetahuan atau knowledge adalah hasiL penginderaan manusia atau hasil tahu
Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra pendengaran dan indra
hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas
pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal.
Pengetahuan akansuatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek
negatif.
1. Tingkat Pengetahuan
6
Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2010) pengetahuan seseorang
terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara
pengetahuan, yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang
yang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat menyebutkan, menguraikan,
2. Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut,
telah memahami objek dan materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
7
mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi beberapa
proses, diantaranya:
Faktor Internal
a. Pendidikan
8
berpesan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi
b. Pekerjaan
B. PARTISIPASI
Partisipasi berasal dari bahasa latin, “pars” yang artinya bagian; dan
“capare” artinya mengambil bagian atau dapat juga disebut peranserta ataupun
keikutsertaan. Secara harfiah, partisipasi berarti turut berperan serta dalam suatu
kegiatan, atau dapat juga disebut sebagai keikutsertaan/peranserta dalam suatu
kegiatan, atau peranserta aktif/proaktif dalam suatu kegiatan. Partisipasi dapat
didefinisikan secara luas sebagai bentuk keterlibatan dan keikutsertaan
masyarakat secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya
(intrinsik), maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses
kegiatan itu. Daryono (dalam Sudriamunawar 2006 : 47) menyebutkan bahwa
partisipasi masyarakat merupakan kesediaan seseorang untuk membantu kegiatan
seperti pembangunan di daerah, sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam
pelaksanaannya dapat terjadi diantara sesama warga, dapat pula terjadi diantara
atasan dengan bawahan atau antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan dengan
9
C. Hakikat Belajar
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dipisahkan satu
sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
pada apa yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep
tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan, manakala terjadi interaksi antara
guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik
pada saat pengajaran berlangsung. Inilah makna belajar mengajar dan mengajar
sebagai suatu proses. Interaksi guru dengan peserta didik sebagai makna utama
yang efektif. Karena kedudukan peserta didik sebagai subjek sekaligus objek
dalam pengajaran, maka inti pengajaran adalah kegiatan belajar peserta didik
untuk mencapai tujuan pengajaran. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
terjadinyya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa,
tergantung kepada tujuan pendidikannya ‘’. Asep jihad dan abdul haris
10
(2012;14) bahwa ‘’hasil belajar adalah kemampuan yang di peroleh anak
Kesimpulan teori yang di kemukaakan oleh para ahli ini adalah hasil
belajar sebagai tolak ukur keberhasilan suatu usaha belajar untuk mencapai
suatu perubahan yang lebih baik. Hal ini artinya, dalam kegiatan belajar
(afektif). Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau
dapat disimpan. Perubahan itu tidak terjadi begitu aja, melainkan harus dengan
inilah yang merupakan tujuan dari kegiatan belajar. Menurut Gagne (Sutikno
dalam jurnal Desma Yulia, Muhammad Arifin 2016) bahwa: Ada lima macam
11
tujuan atau hasil belajar yaitu: Keterampilan intelektual atau keterampilan
dengan otot.
Hal senada dikemukakan (Bloom, Krathwol & Simpson yang dikutip dalam
andi suprianto 2012: 48-49) bahwa, Tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari
dan kreativitas.
12
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan
kegiatan belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang lebih
baik dari sebelumnya. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang
saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar. Seseorang
diakatakan telah belajar apabila terjadi perubahan yang lebih baik dari
Hasil belajar dicapai apabila terjadi perubahan yang lebih baik, baik ranah
afektif, kognitif dan psikomotorik. Namun untuk mencapai hasil belajar yang
a) Faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antaranggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat
13
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan belajar
peserta didik sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Hasil
belajar akan menjadi lebih baik apabila faktor internal dan eksternal dapat
berjalan dengan lancar dan tujuan mengajar dapat tercapai tidak terlepas dari
apa yang harus dibahas dalam proses tersebut, bagaimana cara melakukannya
dan bagaimana mengetahui berhasil tidaknya proses tersebut. Hal ini artinya,
lain adalah:
pembentukan sikap tentu tidak dapat dicapai jika strategi belajar mengajar
14
tentunya mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar
besar pula perbedaan atau variasi aspek-aspek ini didalam kelas. Dalam hal ini
materi formal dan materi informal. Materi formal yaitu isi pelajaran yang
terdapat dalam buku teks resmi (misalnya buku paket) di sekolah, sedangkan
dari canggih tidaknya media pembelajaran yang dipakai, namun dari ketepatan
15
Faktor Administratif dan Finansial. Yang termasuk dalam komponen ini
antara lain misalnya adalah jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang untuk
D. Belajar
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dipisahkan satu sama
lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek
yang menerima pelajaran (peserta didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa
yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut
menjadi terpadu dalam satu kegiatan, manakala terjadi interaksi antara guru
dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik pada
saat pengajaran berlangsung. Inilah makna belajar mengajar dan mengajar sebagai
suatu proses.
merupakan aktivitas yang paling utama. Hal ini berarti bahwa keberhasilan suatu
peserta didik untuk mencapai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar
daya reaksi, daya penerimaan dan lain lain aspek yang ada pada individu yang
16
Istilah pembelajaran pada dasarnya mencangkup dua konsep yang saling
terkait, yaitu belajar dan mengajar. Menurut teori belajar kognitif, belajar adalah
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut psikologi klasik, hakikat belajar
melihat objek dengan menggunakan substansi dan sensasi. Menurut teori mental
peranan penting.
Interaksi guru dengan peserta didik sebagai makna utama proses pengajaran
17
Karena kedudukan peserta didik sebagai subjek sekaligus objek dalam pengajaran,
maka inti pengajaran adalah kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak
E. Olahraga Tradisional
sangat disukai oleh anak.Banyak jenis permainan yang seringkali dimainkan oleh
dari sekianbanyak warisan budaya bangsa mulai hilang dan lambat laun semakin
merupakansalah satu kearifan lokal bangsa yang saat ini mulai terkikis zaman
18
berbentuktradisional dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai variasi.
menjadibeberapa jenis :
1) Permainan fisik
seluruh dunia. Jadi dengan bermain, maka fisik anak akan tumbuh
beberapa yaitu:
19
2) Berdasarkan jalannya permainan yaitu satu lawan satu, satu orang
dam-daman.
manten-mantenan.
20
1. Bermain memicu kreativitas Dalam lingkungan bermain yang aman dan
mengajarkan permainan tradisional kepada peserta didiknya. Maka dari itu perlu
ahli dan revisi, uji coba kelompok kecil dan revisi, uji coba kelompok besar dan
lapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli dan hasil pengisian
kuesioner oleh siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
persentase. Dari hasil uji ahli diperoleh persentase rata-rata hasil analisis produk
sebesar 83,55% dengan kriteria sangat baik. Data hasil kuesioner siswa pada uji
dengan kategori cukup baik, dan data hasil kuesioner siswa uji coba kelompok
21
Berdasarkan data hasil penelitian, disimpulkan bahwa permainan gobag sodor bola
kesehatanMuthiah ikhwandhia
(4,20%), hal ini menunjukkan guru mampu mencapai tujuan dan melaksanakan
termasuk kategori sedang (83,23%), dan kategori tinggi (17,67%), hal ini
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Seperti mencari sesuatu dengan tujuan untuk di jadikan penelitian , Metode penelitian adalah
suatu cara yang digunakan untuk mencari atau mengkaji kembali suatu masalah yang
ditemukan dalam kehidupan sehari hari dibidang akademisi dengan melakukan penelitian
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif
menggunakan metode survei, dalam hal ini dimana peneliti ingin menganalisis tentang
pengetahuan dan partisipasi peserta didik terhadap olahraga tradisional agar peneliti mampu
mengambarkan apa yang sebenarnya akan terjadi pada saat penelitian ini di lakukan
B. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Soekidjo Notoatmojo
(2012:25) penelitian survey adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan
intervensi terhadap subjek penelitian sehingga sering disebut penelitian non eksperimen.
dari tempat tertentu yang alamiah(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakukan
23
Penelitian survey dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah pengamatan dan
hasilnya akan lebih akurat. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
misalnya dengan memberikan kuesioner, melalui gogle from Tujuannya untuk memperoleh
informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu dalam hal
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang di tentukan sebagai populasi yang diterapkan oleh
Menurut Margono (2009:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi adalah keseluruhan dari
objek yang akan diteliti yang berhubungan dengan data masing masing objek yaitu
peserta didik sekolah menegah atas Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kelompok
individu atau objek tertentu yang dapat dijadikan sebagai sumber pengambilan data yang
penelitian ini penulis menetapkan populasi peserta didik sekolah mengah atas 1
ambawang kuburaya
b. Sampel
Setelah diketahui bahwa adanya populasi yang tepat dalam mengali kebenaran yang
2017:81). Didalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan simple
24
random sampling. Menurut sugiyono (2017:82) di katakan simple karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Artinya dalam pengambilan sampel peneliti boleh mengambil yang mana
saja tanpa memberi perlakuan kepada sampel yang akan diteliti terlebih dahulu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau bagian dari populasi yang akan diteliti.
Populasi penelitian ini adalah peserta didikdi sekolah menegah atas 1 ambawang
Teknik penelitian menurut Hadari Nawawi (2000: 100) adalah, “merupakan cara yang
dapat ditempuh untuk mengumpulkan dataDalam suatu penelitian dengan teknik pengumpul
langsung menurut Hadari Nawawi (2000: 101) adalah, “Cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan hubungan tidak langsung atau dengan perantaraa alat, baik
berupa alat yang sudah tersedia maupun alat khusus yang dibuat untuk keperluan itu”.
Teknik pengumpulan yang diberikan pada setiap peserta didik di sma 1 ambawang melalui
angket, dapat dipakai oleh penyidik atas pertimbangan praktis. Teknik komunikasi tidak
langsung ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan dan
Sesuai dengan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, maka diperlukan alat
pengumpul data yang tepat. Adapun alat pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah: angket. Menurut Husein Umar (2014: 49) menyatakan angket,
25
“merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan tersebut”. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa angket yaitu
sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan dijawab oleh responden dengan cara
memberikan tanda silang pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia. Angket pada
penelitian ini adalah angket mengenai pengetahuan dan partisipasi peserta didik terhadap
olahraga tradisional
1. Kuisioner
Data yang diperoleh dari hasil angket berdasarkan jawaban siswa akan dijadikan data
kuantitatif. Untuk mengolah data tersebut dengan menggunakan simbol angka. Dari setiap
alternatif jawaban yang tersedia dalam setiap item disusun secara berjenjang dari jawaban
dengan katagori ya dan tidak apabila menjawab ya aka poinya 1 dan apabila menjawab tidak
tidak mendapatkan poin atau (0) skala yang digunakan adalah guttman dari bukunya
26
Skala guttman dimana sekala ini untuk mengetahui guna untuk menyakinkan peneliti
dengan asumsi bahwa peneliti mampu memberikan sebuah gambaran yang jelas adapun
skoring guttmanya
Tabel 3.1
Skoring Guttman
Alternative Jawab Skor Alternative Jawaban
Positif Negative
Ya 1 0
Tidak 0 1
Berikut adalah rekomendasi alur prosedur penyusunan angket yang di buat melalui
goggle from dengan berisi tentang pengetahuan dan partisipasi peserta didik terhadap
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket
Pengetahuan Dan Partisipasi Peserta Didik Terhadap Olahraga Tradisional
27
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan tahap yang penting dan menentukan pada tahap inilah
yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.
Untuk menjawab presentase peritem soal dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran olahraga
F Keterangan:
P= x 100 %
N
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
% = Bilangan tetap (Sudjana, 2001:129)
terhadap pembelajaran sepak bola di masa pandemi menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor Aktual
%skor aktual= x 100 %
Skor Ideal
Hasil analisis data persentase ini akan disesuaikan dengan kategori sebagai berikut:
28
DAFTAR PUSTAKA
A.Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Arikunto, Suharsimi. (2006 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt.Rineka
Cipta.
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo: Jakarta
Husein, Umar. 2014. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta : Multi Pressindo.
Maropen Simbolon. 2009. Jurnal Persepsi dan Kepribadian. Volume 02 Nomor (01).
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakrta: Prenadamedia
Group.
29
Haryono Sudriamunawar. 2006. Kepemimpinan, Peran Serta dan Produktivitas. Cetakan I.
Bandung: Mandar Maju.
Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran.Bogor: Galia Indonesia.
Sarwono, Sarlito W & Meinarno, Eko A. 2015. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
_________ (2017). Metode Penelitian & pengembangan research and development. Bandung :
Afbeta.
Liberati, A. Altman, D. G., Tetzlaff, J., Mulrow, C., Gotzsche, P. C., Ioannidis, J. P A., Clarke,
M.,Devereaux, P J.,Kleijnen, J., Moher, D. (2009) „The PRISMA statement for
reporting systematic reviews and meta-analyses of studies that evaluate healthcare
interventions: explanation and elaboration‟, Bmj, 339(jul21 1), pp. b2700–b2700.
doi: 10.1136/bmj.b2700.
30