Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani sebagai komponen secara keseluruhan dari pendidikan

telah disadari manfaatnya oleh banyak kalangan. Tetapi mereka mempunyai

perbedaan pendapat dalam memahami pengertian tentang Pendidikan jasmani.

Perbedaan pendapat itu wajar, yang terpenting seseorang harus melakukan

pembatasan pengertian yang dianut secara jelas dan konsisten. Depdiknas

(2003:204) menguraikan tentang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kesegaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat,

dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan

kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan menurut Rosdiani (2015:1) Pendidikan jasmani adalah “proses

pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas

jasmani, bermain dan berolahraga yang direncanakan secara sistematik guna

merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik,

keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral.” Ngatiyono dan Riswaty

(2016:1) mengatakan pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong

8
9

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan

penalaran, penghayatan nilai-nilai serta pembiasaan pola hidup sehat yang

bermuara untuk pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

seimbang.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan jasmani adalah proses pembelajaran berupa aktivitas jasmani, bermain

dan berolahraga yang dirancang dengan sistematis untuk mengembangkan dan

meningkatkan kebugaran jasmani, kemampuan motorik, pengetahuan dan

penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual dan sosial), serta

pembiasaan pola hidup sehat.

2. Tujuan Pendidikan Jasmani

Dalam kurikulum Penjasorkes di sekolah dasar dijelaskan bahwa tujuan

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah membantu siswa untuk

mempunyai tujuan seperti yang tertera dalam Depdiknas (2003:205) sebagai

berikut.

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pe-ngembangan

dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai

aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai

yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

e) Mengembangakan sikap positif, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri, dan demokratis.


10

f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang

lain dan lingkunagan.

g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih

sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola

hidup dan kesegaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Sedangkan menurut Rosdiani (2015:2) pendidikan jasmani mempunyai

beberapa tujuan diantaranya a) mengembangkan kepribadian yang kuat, sikap

cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan biaya, etnis

dan agama; b) mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokrasi melalui aktivitas jasmani, permainan dan

olahraga; c) mengembangkan keterampilan-keterampilan gerak dan olahraga

(aktivitas permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas uji diri,

aktivitas ritmik, aktivitas air dan aktivitas luar sekolah/alam bebas; d)

mengembangkan keterampilan pengelolaan diri untuk mengembangkan dan

memelihara kebugaran jasmani melalui aktivitas jasmani dan olahraga; e)

mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang

lain; f) mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga sebagai

informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat; dan g)

mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat relatif.

Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani di atas, maka guru mempunyai

peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sebelum melaksanakan

pembelajaran guru harus mempersiapan materi pembelajaran yang akan dipelajari.

Pada saat proses pembelajaran guru juga harus menjelaskan materi yang dipelajari

dan tujuan dari pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran dapat


11

berjalan dengan baik dan lancar sehingga siswa dapat memahami dan

melaksanakan materi pembelajaran dengan maksimal dan tujuan dari pendidikan

jasmani dapat tercapai.

B. Kebugaran Jasmani

1. Pengertian Kebugaran Jasmani

Menurut Muhajir (2007:57) kebugaran jasmani adalah “kesanggupan dan

kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebanan

fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa

menimbulkan kelelahan yang berlebihan.” Sedangkan menurut Irianto (2004:2)

kebugaran jasmani merupakan “kemampuan seseorang untuk dapat melakukan

kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan

sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.”

Pengertian kebugaran jasmani menurut Tim KKG Penjasorkes Kabupaten

Blitar (2017:22) adalah “kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan

sehari-hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan

masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan lain.”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahi di atas dapat disimpulkan bahwa

kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan aktivitas

sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki

cadangan energi untuk mengisi waktu luangnya maupun untuk kegiatan lain.

Dengan memiliki kondisi tubuh yang bugar seseorang masih bisa untuk mengisi

kegiatan lain seperti berkumpul dengan keluarga setelah melaksanakan aktivitas

sehari-hari. Oleh karena itu kebugaran jasmani harus diperhatikan oleh setiap

individu agar seseorang selalu siap dalam melakakuan setiap kegiatan.


12

2. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani disusun atas berbagai komponen-komponen sebagai

indikator ketercapaian kebugaran jasmani secara menyeluruh. Menurut Lutan

(2002:7-8) kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan adalah kemampuan

seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan

dan fleksibilitas. Komponen kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan

adalah kemampuan aerobik, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh.

Kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan adalah kebugaran yang

dicapai melalui sebuah kombinasi latihan yang teratur dengan kemampuan yang

melekat pada diri seseorang.

Secara lebih terperinci komponen kebugaran jasmani di bagi menjadi dua

golongan, Lutan (2002:8) yaitu:

a. Kebugaran terkait dengan kesehatan: 1) Daya tahan aerobik; 2) Kekuatan otot;

3) Daya tahan otot; 4) Fleksibilitas;

b. Kebugaran jasmani yang terkait dengan performa: 1) Koordinasi; 2) Power; 3

Kecepatan; 4) Agilitas; 5) Keseimbangan; 6) Waktu reaksi.

Komponen-komponen kesegaran jasmani yang terdapat dalam pendidikan

jasmani di sekolah meliputi: kecepatan, daya tahan otot, daya ledak otot dan daya

tahan cardiovascular. Komponen-komponen tersebut merupakan indikator

ketercapaian kebugaran jasmani yang dapat diukur melalui tes kebugaran jasmani

menurut kelompok umur.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani yang baik merupakan interaksi dari berbagai faktor

yang mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung bagi tiap individu.
13

Menurut Irianto (2004: 7) hal-hal yang menunjang kebugaran jasmani meliputi

tiga upaya bugar yaitu: makan, istirahat, dan olahraga. Dari ketiga upaya hal

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Makan

Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia

memerlukan makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, yakni memenuhi

syarat makan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi meliputi: karbohidrat,

lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Makanan berimbang yaitu makanan

yang mengandung 4 sehat 5 sempurna yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur,

buah, dan di sempurnakan dengan susu. Kebutuhan energi untuk kerja sehari-hari

diperoleh dari makanan sumber energi dengan porsi karbohidrat 60%, lemak 25%,

dan protein 15%. Untuk mendapatkan kebugaran yang prima selain

memperhatikan makan sehat berimbang juga dituntut meningalkan kebiasaan

yang tidak sehat seperti: rokok, minum alkohol, dan makan berlebihan secara

tidak teratur.

b) Istirahat

Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, sel, yang memiliki

kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu bekerja terus menerus

sepanjang hari tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator keterbatasan

fungsi tubuh manusia. Waktu istirahat yang baik yaitu tidur malam dengan waktu

± 8 jam. Untuk itu istirahat sangat diperlukan agar tubuh memiliki kesempatan

melakukan recovery (pemulihan) sehingga dapat melakukan kerja atau aktifitas

sehari-hari dengan nyaman.


14

c) Berolahraga

Berolahraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran sebab olahraga mempunyai multi manfaat, antara lain

manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat praktis (lebih tahan

terhadap stress, lebih mampu berkonsentrasi), manfaat sosial (menambah percaya

diri dan saran berinteraksi).

Keberhasilan mencapai kebugaran menurut Irianto (2004:16) sangat

ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi: tujuan latihan, pemilihan model

latihan, pengunaan sarana dan prasarana latihan, dan yang lebih penting lagi

adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep frekuensi,

Intensity, and Time (FIT)

1) Frekuensi

Menurut Irianto (2004:17) Frekuensi adalah banyaknya unit latihan

perminggu. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani perlu dilakukan berselang

agar tubuh tidak mengalami kelelahan yang berlebihan, misalnya: hari Senin,

Rabu dan Jumat, sedangkan hari lainya digunakan untuk beristirahat agar tubuh

memiliki kesempatan untuk melakukan recovery (pemulihan tenaga).

2) Intensitas

Kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan disebut intensitas

(Irianto,2004:17). Besarnya intensitas latihan tergantung pada jenis dan tujuan

latihan. Misalnya untuk latihan yang berat dilaksanakan pada hari Minggu, dan

latihan sedang dilaksanakan pada hari Selasa dan Jumat.

3) Time
15

Menurut Irianto (2004:21) Time adalah waktu atau durasi yang diperlukan

setiap kali latihan. Untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru serta

penurunan berat badan diperlukan waktu berlatih 20-60 menit.

Selain pendapat di atas Lutan (2002:35-40) menambahkan bahwa tingkat

kesegaran jasmani juga dipengaruhi oleh faktor kekhasan perorangan dan motivasi

untuk berlatih. Setiap orang mengalami peningkatan kebugaran jasmaninya

dengan tempo peningkatan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi beberapa

faktor, seperti: usia, bentuk tubuh, keadaan gizi, berat badan, status kesehatan, dan

kuat lemahnya motivasi. Kuat lemahnya motivasi berlatih juga mempengaruhi

tingkat kesegaran jasmani siswa. Saat kecil siswa begitu senang bermain, ketika

usianya meningkat kegairahan berkurang. Persoalan ini berkaitan dengan kesiapan

untuk berlatih, selain sikap positif terhadap aktivitas jasmani, juga dorongan untuk

berpartisipasi dalam kegiatan itu.

4. Manfaat Kebugaran Jasmani

Kondisi kebugaran jasmani yang baik sangat berpengaruh dan memberi

sumbangsih yang berarti bagi aktifitas kehidupan manusia. Kebugaran jasmani itu

sendiri mempunyai makna yang luas, sehingga kebugaran jasmani mempunyai

manfaat yang sangat luas pula. Bererapa manfaat kebugaran jasmani adalah :

a) Meningkatkan Motivasi Intrinsik

Kebugaran jasmani dapat mendorong dalam diri anak (seseorang) untuk

giat melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan aktifitas sehari-hari maupun

aktifitas pendidikan jasmani. Dengan demikian anak (seseorang) akan menjadi

lebih bersemangat, berusaha keras, dan tidak gampang menyerah (Rusli

Ibrahim,2001:41).
16

b) Meningkatkan Kapasitas Latihan atau Belajar

Menurut Rusli Lutan (2002:62), kebugaran jasmani adalah suatu kondisi

yang lebih menunjukkan memampuan seseorang untuk memperagakan suatu

keterampilan gerak (motor fitness) dengan hasil yang memuaskan. Dengan

demikian kebugaran jasmani menjadikan seseorang mampu meningkatkan

kapasitas latihan atau belajar untuk mencapai hasil yang lebih memuaskan.

c) Meningkatkan Kapasitas Latihan atau Belajar

Menurut Rusli Lutan (2002:62), kesegaran jasmani adalah suatu kondisi

yang lebih menunjukkan memampuan seseorang untuk memperagakan suatu

keterampilan gerak (motor fitness) dengan hasil yang memuaskan. Dengan

demikian kesegaran jasmani menjadikan seseorang mampu meningkatkan

kapasitas latihan atau belajar untuk mencapai hasil yang lebih memuaskan.

5. Kebugaran Jasmani Bagi Anak Sekolah Dasar

Kebugaran jasmani bagi anak usia sekolah dasar sangat dibutuhkan.

Karena berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak yang sangat

cepat. Anak usia sekolah dasar memiliki aktitas gerak yang tinggi, jadi kebugaran

jasmani yang dimiliki anak dapat bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas

bermain, meningkatkan motivasi dalam dirinya, meningkatkan motivasi dalam

belajar dan kesehatan anak.

Menurut Rusli Ibrahim (2001:59) Kesegaran jasmani akan mengatarkan

anak didik menuju kesiapan jasmani, mental dan emosional, kematangan

psikologis dan fisik, serta mengantarkan anak untuk semangat belajar dan berlatih

sehingga akan tercapai prestasi belajar yang diharapkan. Tingkat kesegaran

jasmani yang baik, sebagai akibat dari latihan fisik yang teratur, dan dalam dosis
17

rendah sampai sedang, akan berpengaruh terhadap fungsi-fungsi kognitif, seperti

(1) kemampuan mengingat, (2) memecahkan masalah angka-angka, (3)

Kecermatan.

C. Profil SD Negeri Jambewangi 01

UPT SD Negeri Jambewangi 01 merupakan Sekolah Dasar Negeri yang

terletak di Jalan Raya Jambewangi RT.03 RW.03 Dusun Krajan Kecamatan

Selopuro Kabupaten Blitar terletak pada posisi geografis -8,1283 garis lintang dan

112,3042 garis bujur . Sekolah ini berdiri pada tahun 1910 M . UPT SD Negeri

Jambewangi 01 ini memiliki jarak 2,3 km dari pusat kecamatan dan 12,85 km dari

Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. SD Jambewangi 01 didirikan di atas tanah

seluas 1.825 m² dan memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan guru, 1

ruang perpusatakaan, 1 ruang UKS dan 1 ruang kantin.

Pada tahun ajaran 2022/2023 jumlah siswa SD Negeri Jambewangi 01

adalah 59 siswa yang terdiri dari 37 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

Sedangkan jumlah pegawai dan guru ada 11 orang. Kurikulum yang dilaksanakan

pada tahun ajaran 2022/2023 adalah 2 jenis kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka

untuk kelas 1 dan kelas 4 sedangkan Kurikulum 2013 untuk kelas 2,3,5 dan 6.

UPT SD Negeri Jambewangi 01 memiliki visi dan misi yang menjadi

acuan sekolah dalam menjalankan program kegiatan. Visi UPT SD Negeri

Jambewangi 01 yaitu “mewujudkan peserta didik yang bertakwa, berakhlak mulia,

berbudaya dan berwawasan luas menuju Profil Pelajar Pancasila”. Sedangkan

misinya adalah 1) melaksanakan program pembiasaan beribadah sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-masing, 2) menciptakan budaya tertib, disiplin,


18

berbahasa dan berperilaku santun, 3) menciptakan suasana belajar yang Aktif,

kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai