A. PENDAHULUAN
manusia merupakan makhluk seutuhnya yang terdiri dari rohani dan jasmani.
Olahraga merupakan aktifitas kompleks bagi manusia. Premis yang telah berkembang
menyebutkan bahwa inti dari kegiatan olahraga adalah bermain, dengan keadaan itu
Gerak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bentuk
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan dan membina
jasmani yang intensif untuk memperoleh reaksi, kemenangan dan prestasi puncak
berdasarkan Pancasila.
dapat memperkenalkan suatu daerah menjadi terkenal. Salah satu tujuan berolahraga
2
untuk melakukan olahraga semakin tinggi, salah satunya cabang olahraga renang.
Renang sangat penting bagi setiap individu karena dapat menyelamatkan diri sendiri
masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan orang yang telah lanjut usia
(lansia). Renang adalah suatu cabang olahraga perlombaan yang tidak mengenal umur
maupun jenis kelamin, meskipun cabang olahrga renang ini masih minimnya
masyarakat.
Renang adalah olahraga air yang sangat popular dan digemari oleh siapapun
karena semua gerakan melibatkan hampir semua otot tubuh, sehingga sangat
bermanfaaat bagi kesehatan dan menjaga tubuh tetap bugar.Renang merupakan salah
satu cabang olahraga yang diakui dan diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini
terbukti dengan masuknya cabang olahraga renang dalam berbagai kejuaraan, antara
lain pada (1) Tingkat Daerah, yang sering disebut dengan PORDA (Pekan Olahraga
Daerah) (2) Tingkat Nasional atau disebut PON (Pekan Olahraga Nasional) (3) dan
Renang perlu di tunjang dengan kondisi fisik yang baik pula. Dengan semua
kemampuan jasmani tentu saja terdiri dari elemen-elemen fisik yang tentu saja
peranannya berbeda dari satu cabang ke cabang olahraga yang lain. Kualitas keadaan
secara genetik (jantung, peredaran darah dan otot). Cabang olahraga ini mempunyai
empat gaya yaitu gaya bebas (crawl), gaya dada (Breaststroke), gaya punggung
(Backstroke), dan gaya kupu-kupu, selain keempat gaya tersebut adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan seorang atlet renang seperti saat Start dan pembalikan yang disertai
seorang atlet renang. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian underwater
dolphin kick ini karena menganggap kemampuan underwater dolphin kick sangat
Selatan khususnya pada perkumpulan renang Garuda Laut Makassar yang sangat
susah untuk bersaing dengan perenang yang ada di Pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat
rendah sehingga tidak mampu melakukan underwater dolphin kick dengan maksimal.
Seorang atlet renang yang mempunyai fleksibilitas (kelentukan) yang baik maka akan
berbagai usaha terhadap peningkatan berbagai faktor, seperti hambatan dan tantangan
dalam mencapai prestasi, banyak faktor yang diperhatikan seperti sarana prasarana,
4
pelatih yang berkualitas, atlet yang berbakat dan kompetisi yang teratur serta harus
Maka daya tahan aerobik merupakan bagian yang sangat penting, karena
memperoleh oksigen dan disepakati sebagai cara yang terbaik untuk mengetahui
mampu melakukan renang yang baik dengan melakukan underwater dolphin kick.
Adapun bentuk model latihan half-squat jump merupakan bentuk latihan fisik yang
mengarah pada peningkatan daya tahan otot yang dapat meningkatkan kekuatan otot
Stretching PNF adalah kelanjutan metode pasif. Metode ini melibatkan peran
golgi tendon organ. Setelah atlet melakukan peregangan dengan metode pasif sampai
terjadi rasa nyeri, dorongan dilanjutkan lebih jauh, tetapi atlet yang bersangkutan harus
melawan, dan atas perlawanan ini pendorong menambah kekuatan dorongannya, yang
juga harus dilawan lebih kuat oleh atlet yang bersangkutan, dan seterusnya. Dengan
perlawanan itu berarti otot atlet yang bersangkutan melakukan kontraksi isometrik,
yang semakin lama semakin kuat sehingga besar ketegangannya otot juga semakin
meningkat akibat adanya dorongan dan perlawanan yang terus meningkat. Ketegangan
otot yang terus meningkat ini pada suatu saat akan menyebabkan terjadinya stress
reflect. Pada saat terjadi stress reflect ini maka pendorong kehilangan perlawanan dari
atlet yang bersangkutan, sehingga ia dapat mendorong lebih lanjut untuk memperluas
5
gerakan persendian lebih lanjut, artinya dapat lebih meningkatkan luas pergerakan
persendian (kelentukannya). Akan tetapi inilah justru momentum yang paling kritis,
oleh karena bila kita terlalu mendorong dapat menyebabkan terjadinya cedera atau
rupture jaringan ikat sekitar sendi. Oleh karena itu metode PNF hanya boleh dilakukan
keamanan maka tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, sebab bila terjadi over
shoot (kebablasan) dalam mendorong sehingga terjadi cedera, maka itu berarti kita
renang pada teknik underwater dolphin kick yang dicapai oleh seorang perenang,
sinusoidal), koordinasi gerakan yang kurang baik antara kaki dan gerakan pinggul
menyebabkan tidak efektifnya dalam luncuran yang terjadi dibawah permukaan air
pinggul dan pukulan kaki dalam melakukan tendangan, dan sebagainya. Oleh sebab
itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan teknik
underwater dolphin kick adalah dengan model latihan daya tahan aerobik,
kemampuan berenang pada setiap gaya sudah optimal tapi perlu kita teleti secara
mendalam apakah masih ada faktor penghambat dalam kemampuan fisik seperti
tingkat daya tahan aerobik, flesibilitas (kelentukan) togok belakang dan perut sebagai
6
penguasaan teknik renang. Hal tersebut merupakan masalah yang perlu dicarikan
ini akan dibahas tentang model latihan terhadap kemampuan underwater dolphin kick
terhadap kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut
Makassar”.
B. TINJAUAN TEORITIS
1. Kemampuan Underwater Dolphin Kick
Underwater dolphin kick adalah salah satu gerakan kaki lumba-lumba (dolphin
kick) yang dilakukan saat start dan pembalikan pada saat atlet berada didalam air
sampai atlet mengapung kembali kepermukaan air. Teknik underwater dolphin kick ini
merupakan salah satu diantara gerakan-gerakan kaki yang penting dalam berenang.
Gerakan kaki ini wajib dikuasai oleh atlet yang ingin menguasai gaya kupu-kupu.
Selain itu, teknik underwater dolphin kick memiliki mekanika gaya seperti pada
hukum newton III yaitu gaya aksi dan reaksi yang baik.
tahan aerobik tidak hanya merupakan faktor yang sangat penting dalam kinerja
kompetitif untuk sebagian besar cabang olahraga, tetapi merupakan faktor yang
sangat menentukan untuk kinerja atlet di dalam latihan dan kapasitas umum.
7
tahan untuk tungkai, dimana latihan ini melatih otot-otot yang berkontraksi seperti
sama dengan otot untuk gerakan dolphin kick. Oleh karena itu, jika seorang atlet
diberi latihan half-squat jump secara intensif dan kontinyu, maka diprediksikan akan
Peregangan atau stretching PNF adalah kelanjutan metode pasif. Metode ini
melibatkan peran golgi tendon organ. Setelah atlet melakukan peregangan dengan
metode pasif sampai terjadi rasa nyeri, dorongan dilanjutkan lebih jauh, tetapi atlet
yang bersangkutan harus melawan, dan atas perlawanan ini pendorong menambah
kekuatan dorongannya, yang juga harus dilawan lebih kuat oleh atlet yang
bersangkutan, dan seterusnya. Dengan perlawanan itu berarti otot atlet yang
sehingga besar ketegangannya otot juga semakin meningkat akibat adanya dorongan
dan perlawanan yang terus meningkat. Ketegangan otot yang terus meningkat ini pada
suatu saat akan menyebabkan terjadinya stress reflect. Pada saat terjadi stress reflect
ini maka pendorong kehilangan perlawanan dari atlet yang bersangkutan, sehingga ia
dapat mendorong lebih lanjut untuk memperluas gerakan persendian lebih lanjut,
tetapi inilah justru momentum yang paling kritis, oleh karena bila kita terlalu
8
mendorong dapat menyebabkan terjadinya cedera atau rupture jaringan ikat sekitar
sendi. Oleh karena itu metode PNF hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-
benar memahami mekanisme fisiologinya, sehingga demi keamanan maka tidak boleh
dilakukan oleh sembarang orang, sebab bila terjadi over shoot (kebablasan) dalam
mendorong sehingga terjadi cedera, maka itu berarti kita kehilangan atlet yang sedang
dipersiapkan.
5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan teoritis yang dapat dipertegas atau ditolak
secara empiris. Dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat
sementara;
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen kuasi dan metode yang
digunakan adalah metode dengan teknik analisis uji-T biasa untuk analisis datanya.
menyelam dalam air gerakan meliuk-liuk (dolphin), dengan hasil tesnya berupa
satuan detik. Teknik underwater dolphin kick ini merupakan salah satu diantara
9
gerakan-gerakan kaki yang penting dalam berenang. Gerakan kaki ini wajib dikuasai
oleh atlet yang ingin menguasai gaya kupu-kupu (Butterflystroke). Selain itu, teknik
underwater dolphin kick memiliki mekanika gaya seperti pada hukum Newton III
3. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk
O1 X O2
Gambar 3.1
Keterangan :
individu yang akan diteliti. Untuk itu maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh atlet renang Garuda Laut Makassar yang berjumlah 30 orang.
10
Dengan sampel 20 orang atlet renang putra Garuda Laut Makassar, menggunakan
untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan penelitian ini meliputi:
- Stopwatch
Pelaksanaan
Penilaian
D. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
a. Hasil Deskriptif Data
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif pre test dan post test kemampuan
Underwater Dolphin Kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar.
kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar. Data
sebelum perlakuan atau pre test (test awal) dari 20 jumlah sampel diperoleh total nilai
mean sebesar 16,0075. Nilai standar deviasi yang diperoleh 2,10339. Untuk angka
range 7,56 diperoleh dari selisih data antara nilai minimum 12,05 dan maksimum
19,61.
Data underwater dolphin kick sesudah perlakuan atau post test (test akhir) dari
20 jumlah sampel diperoleh total nilai mean sebesar 13,6770. Nilai standar deviasi
yang diperoleh 1,92532. Untuk angka range 6,36 diperoleh dari selisih data antara
nilai minimum 10,09 dan maksimum 16,45. Dengan dasar tersebut terlihat
peningkatan dari hasil perlakuan yang diberikan, nilai rata-rata pre test atau tes awal
sebelum perlakuan satu bulan ke tes akhir atau post test underwater dolphin kick pada
12
atlet renang Garuda Laut Makassar dengan nilai mean tes awal 16,0075 meningkat
menjadi 13,6770.
syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data tes awal underwater dolphin kick pada
penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas dengan uji
sebagaimana yang terlampir. Data hasil pengujian normalitas pre test atau tes awal
dan post test atau tes akhir kemampuan underwater dolphin kick atlet renang Garuda
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Underwater Dolphin Kick pada
atlet renang Garuda Laut Makassar.
data pada tiap-tiap variabel penelitian, dapat diuraikan sebagai berikut: Hasil
pada atlet renang Garuda Laut Makassar diperoleh nilai Smirnov (K-SZ) sebesar
0,374, dengan jumlah sampel 20 sedangkan tingkat signifikan sebesar 0,999 lebih
13
besar dari pada nilai α 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data pre-test kemampuan
underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar berdistribusi
dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar diperoleh nilai Kolmogorov-
Smirnov (K-SZ) sebesar 0,543 dengan tingkat Signifikan 0,939 serta lebih besar dari
pada nilai α 0,05 atau pada taraf signifikan 95%. Dengan demikian data post-test
kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar
berdistribusi normal.
dengan latihan stretching PNF, latihan half squat jump, dan latihan daya tahan
aerobik terhadapa kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda
1. Hasil analisis data kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang
Garuda Laut Makassar.
Hasil data test awal sebelum perlakuan dan test akhir sesudah perlakuan
latihan stretching PNF, half squat jump, dan daya tahan aerobik terhadap
kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar dapat
Tabel 4.3 Rangkuman hasil analisis uji-t pre-test dan post-test kemampuan
underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar
14
N Korelasi Signifikan
(test akhir) kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut
Makassar, dapat diperoleh nilai korelasi sebesar 0,931 dengan tingkat signifikan
0,000 lebih kecil dari pada nilai α 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan
dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar. Untuk membuktikan
peningkatan dibuktikan dengan nilai rata-rata 16,0075: 13,6770 dengan hasil tersebut
stretching PNF, half squat jump, dan daya tahan aerobik terhadap kemampuan
Hasil analisis data telah dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan semuanya
diterima dan menunjukkan ada pengaruh. Dari hasil latihan stretching PNF, half
squat jump, dan daya tahan aerobik yang telah diberikan terhadap kemampuan
underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar. Penelitian ini
relevan dengan kerangka pikir yang telah dikembangkan berdasarkan teori-teori yang
mendukung penelitian. Untuk lebih jelasnya akan dibahas tentang hipotesis yang
Ada pengaruh yang signifikan terhadap perlakuan yang telah diberikan model
latihan terhadap kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut
Makassar berbeda. Sesuai hasil uji-t data pre-test nilai korelasi sebesar 0,931 dengan
tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari pada nilai α 0,05, berarti ada pengaruh yang
underwater dolphin kick pada atlet renang Garuda Laut Makassar. Untuk
model latihan terhadap kemampuan underwater dolphin kick pada atlet renang
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka
1. Kepada pelatih, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan agar proses
stretching PNF, half squat jump dan latihan daya tahan aerobik untuk
atlet renang dalam melakukan latihan stretching PNF, half squat jump, dan
daya tahan aerobik sehingga dalam melakukan latihan tersebut dapat lebih
baik terlaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Bob Anderson, dan Jean Anderson, 2008. Stretching dan Peregangan, Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta.
Scott Riewald dan Scott Rodeo, 2015.Science Of Swimming faster, Human Kinetics.
6
18
http://programfitnes.com/meningkatkan-kelenturan-tubuh-lewat-pnf-stretching/, di
akses pada 7 Februari 2017.
http://infopenjasorkes.blogspot.com/2016/03/latihan-kelentukan-peregangan-
statis.html, di akses pada 7 Februari 2017.
http://www.yourswimlog.com/develop-awesome-underwater-dolphin-kick/, di akses
pada 7 Februari 2017.
Widiastuti, D. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT. Bumi Timur Jaya.