Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Olahraga merupakan suatu aktifitas yang melibatkan pengerahan
tenaga fisik serta pikiran yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia,
baik itu secara jasmani serta juga secara rohani. Aktifitas olahraga ini
merupakan upaya seseorang untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatannya .namun tentu saja kesehatan manusia itu tidak hanya
tergantung pada aktifitas atau kegiatan olahraga tapi juga pada pola makan
serta kebiasaan sehari hari.
Tujuan olahraga adalah untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan seseorang. Walaupun demikian, pola hidup serta makanan juga
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Selain
meningkatkan kebugaran fisik, olahraga juga memperbaiki serta
meningkatkan kinerja otak manusia sehingga dapat bekerja lebih
maksimal. Olahrga dibagi menjadi dua golongan yaitu, olahraga modern
ialah segala kegiatan/aktifitas atau juga usaha yang dapat mendorong,
mengembangkan,serta membina potensi-potensi jasmani dan juga rohani
seseorang dengan proses sistematik, baik ialah sebgai perorangan atau
anggota masyarakat. Olahrga tradisonal ialah sebuah permainan asli rakyat
yakni sebagai asset budaya bangsa yang mempunyai unsur olah fisik
tradisional. Dan dayung termasuk dalam jenis olahraga modern.
Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan
dayung dan berlangsung diatas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik
mendayung dengan hanya dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung maju
dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak kedepan maka
digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan
perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu
bergerak mundur. Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan

1
2

kiri mendayung maju dan tangan kanan mendayung mundur,dan


sebaliknya jika ingin membelokkan ke kiri.
Olahraga dayung merupakan salah satu cabang olahraga yang
atletnya berpacu satu sama lain dengan menggunakan perahu. Factor
dominan dalam olahraga dayung untuk menentukan presatasi adalah daya
tahan. Olahraga dayung perahu naga lahir dari negara cina. Olahraga ini
berawal dari ritual keagamaan orang cina untuk menghormati dewa naga
yang menguasai sungai, danau, san laut. Dan perlombaan perahu naga di
Cina disebut Duan Wu.
Festival Duan Wu ini semakin lama banyak doamati dan dirayakan
diberbagai Negara, tidak terkecuali Indonesia. Karena berkembangnya
festival ini, Negara–Negara seperti China, Inggris, Indonesia, Amerika,
Hong Kong, Italia, Malaysia, Norwegia, Pilifina, Singapura, dan Amerika
serikat membentuk badan internasional dragon boat racing atau
international dragon boat federation (IDBF) dihongkong pada tanggal 24
juni 1991. Olahraga dayung merupakan salah satu cabang olahraga air
yang menggunakan peralatan berupa dayung dan perahu. Untuk menjadi
pendayung yabg baik dan berprestasi secara optimal, maka diperlukan
latihan pembinaan secara teratur dan terus menerus, sehingga pemain
tersebut memiliki kemampuan fisik yang baik, keterampilan teknik yang
menunjang, penerapan strategi atau teknik pembinaan yang bervariasi serta
penguasaan dan pengendalian mental bertanding yang kuat dan tangguh
dalam menghadapi pertandingan. Salah satu cara yang perluh ditempuh
dalam usaha peningkatan pembinaan prestasi olahraga dayung, yaitu
dengan cara pembibitan atlet atau program kelompok umur.
Sudah sewajarnya bila olahraga dayung dituntut untuk berprestasi.
Namun kenyataannya saat ini prestasi olahraga dayung di Indonesia belum
bisa dibanggakan ditingkat dunia. Keterpurukan prestasi olahraga dayung
di Indonesia perlu dicarikan jalan pemecahannya dan tanggung jawab,
tidak hanya tertuju pada para atlet dan pelatihnya saja tetapi juga pihak
pihak lainnya, seperti pembina, pengurus dan organisasi. Persatuan
Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) sebagai induk organisasi
3

dayung di Indonesia, dalam memajukan prestasi atletnya yaitu dengan


mengadakan kejuaraann antar kelompok umur dengan pemilihan bibit
pemain dengan baik melalui organisasi olahraga dayung di daerah daerah.
Keaadaan dan permasalahan olahraga dayung di jawa tengah mengenai
Pelaksanaan pembinaan,pembibitan pemain, sarana dan prasarana
atlet dayung yang merupakan hasil pembinaan klub belum sesuai dengan
apa yang diharapkan. Dengan adanya PODSI di beberapa daerah,
diharapkan dapat meningkatkan pembinaan olahraga dayung di Indonesia.
Sehingga prestasi olahraga dayung di Indonesia dapat dibanggakan tingkat
dunia.Olahraga dayung adalah olahrga yang memerlukan kemampuan
anaerobic dan aerobic yang tinggi, kemampuan koordinasi yang baik,
kemampuan konsentrasi yang lama, memiliki tinggi badan, besar dan
tungkai badan dan lengan panjang, dan tahan terhadap kelelahan atau
stress. Olahraga dayung yang dikenal di Indonesia pada dasarnya
merupakan gabungan dari tiga induk cabang olahraga yaitu rowing,
canoeing, dan dragon boat race.
Dalam tataran dunia internasional, ketiga cabang olahraga tersebut
memiliki induk organisasi internasional sendiri, yaitu international canoe
federation (ICF) untuk canoeing dan federation international dessocieties
d’Aviron (FISA) sedangkan International Dragon Boat Federation (IDBF)
untuk tradisonal boat race perahu naga. Namun di Indonesia ketiga cabang
olahraga tersebut bernaung dibawah satu induk yaitu persatuan olahraga
dayung seluruh Indonesia (PODSI). Perbedaan yang sangat mendasar dari
nomor nomor diatas terlihat dari karakteristik perahunya, cara mendayung
dan posisi pendayung di perahu.Rowing adalah salah satu cabang dari
olahraga dayung yang sering di lombakan pada event resmi nasional dan
internasional. Ada beberapa jenis lomba untuk rowing diantaranya : single
sculls (satu pendayung, dua dayung), Double sculls (dua pendayung,
empat dayung), Cox-les pair (dua pendayung, masing-masing satu dayung
kiri dan kanan), Coxed pair (dua empat dayung, masing-masing satu
dayung kiri dan kanan), Coxed four (empat pendayung, satu skipper).
4

PODSI Jambi sudah ada sejak tahun 1990 tetapi pada tahun itu
belum memiliki gedung latihan atau tempat penyimpanan perahu. Gedung
podsi jambi berdiri atau telah diresmikan pada tahun 1991 yang diketuai
oleh bapak Sugiono Menggolo yang menduduki jabatan ketua umum
sampai tahun 1996, dan diganti dengan ketua umum yang baru yang
bernama bapak Marjani sampai tahun 2007, dan dilanjutkan dengan bapak
Setia Budi sampai tahun 2015, dan dilanjutkan oleh ketua umum sekarang
yaitu bapak Iwan Hendrawan.
Nama PODSI mulai bangkit atau mengharumkan Jambi pada tahun
2002 dengan menyumbangkan mendali perak perahu dragon boat, dan
pada tahun 2013 jambi menyumbangkan mendali lagi untuk Jambi dari
cabang nomor dragon boat, kayak , rowing. Pada tahun 2015 dayung
PODSI jambi kembali menyumbangkan mendali emas event prapon
perahu rowing.PODSI Jambi pernah menjadi tuan rumah untuk pertama
kali pada tahun 2019 ini, kejuaraan nasional PPLP , kejuaraan nasional
junior , dan kejuaraan nasional U 15. Dan jambi mendapatkan juara umum
dari ke 3 event besar itu, dan ini adalah langkah yang baik untuk
kedepannya bagi PODSI Jambi.
Bahwa pada kenyataannnnya kemampuan endurance atlet rowing
PODSI Jambi masih sangat rendah. Meski PODSI Jambi hanya memiliki
pelatih yang sedikit atau bisa dibilang untuk nomor rowing hanya
mempunyai satu pelatih yang bernama Karyadi. Prestasi atlet rowing
sudah mulai ada peningkatan dari tahun ketahun hanya saja untuk populasi
atlet rowing masih bisa dibilang sedikit, ada beberapa faktor yang
membuat atlet rowing semakin berkurang populasinya setiap tahun. Salah
satu contoh faktornya ketidakmampuan atlet dalam menyelesaikan
program latihan dikarenakan endurance atlet yang masih rendah.
Adapun cara untuk meningkatkatkan kemammpuan endurance atlet
rowing PODSI Jambi , memerlukan sebuah latihan simulasi ergometer
untuk meningkatkan endurance atlet. Karena itu, mengingat pentingnya
endurance dalam olaahraga dayung rowing maka peneliti sangat tertarik
5

untuk menulis judul “Pengaruh Latihan Ergometer Terhadap Endurance


atlet perahu rowing PODSI Jambi”.

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Masih rendahnya tingkat endurance atlet rowing pada jarak 2000
meter diair diperahu rowing
2. Masih kurangnya latihan-latihan yang diberikan untuk
meningkatkan endurance atlet rowing prapon PODSI Jambi
3. Kurangnya latihan Simulasi Ergometer dalam jarak jauh
4. Terjadinya penurunan hasil tes waktu di Ergometer maupun
diperahu

1.3 Batasan Masalah


Dari berbagai masalah yang muncul, agar penelitian lebih terfokus
pada tujuan yang hendak diteliti, maka batasan dari penelitian ini yaitu
penelitian ini menggunakan latihan ergometer terhadap endurance atlet
perahu rowing PODSI Jambi

1.4 Definisi Operasional


Untuk tidak terjadinya salah pengertian mengenai istilah-istilah, maka
penulis menganggap perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang
berhubungan dengan penelitian. Adapun istilah-istilah sebagai berikut:
1. Ergometer di desain untuk menyerupai perahu rowing yang memilki
alat seperti tangkai pengayuh dan tempat duduk yang dapat bergerak
kebelakang dan ke depan serta terdapat layar di depan, yang berfungsi
untuk mengaetahui hasil latihan dari jarak dan waktu yang telah
ditempuh.
2. Endurance ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau
sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu, sedang
pengertian dayatahan dari system energy adalah kemampuan kerja organ-
organ tubuh dalam jangka waktu tertentu.
6

3. Dayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung


dan berlangsung diatas sungai, danau, dan laut. Dalam teknik
mendayung dengan hanya dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung
maju dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak
kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur
untuk menghentikan perahu yang sedang bergerak maju atau memang
menginginkan perahu bergerak mundur.
4. Rowing adalah salah satu cabang dari olahraga dayung yang sering
di lombakan pada event resmi nasional dan internasional. Ada
beberapa jenis lomba untuk rowing diantaranya : single sculls (satu
pendayung, dua dayung), Double sculls (dua pendayung, empat
dayung), Cox-les pair (dua pendayung, masing-masing satu dayung
kiri dan kanan), Coxed pair (dua empat dayung, masing-masing satu
dayung kiri dan kanan), Coxed four (empat pendayung, satu skipper).

1.5 Rumusan Masalah


Sesuai dengan judul yang diajukan dalam penelitian ini, maka
rumusan masalah juga tidak akan lepas dari judul tersebut. Adapun
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh
latihan ergometer terhadap endurance atlet perahu rowing PODSI Jambi ?

1.6 Tujuan Penelitian


Berdasarkan masalah penelitian di atas maka tujuan dari penelitian
ini adalah : untuk melihat pengaruh latihan ergometer terhadap endurance
atlet perahu rowing PODSI Jambi.
7

1.7 Manfaat Penelitian


Dari penelitian ini, manfaat yang diharapkan dapat diambil adalah
sebagai berikut :
1. Para atlet, pelatih, Pembina olahraga dayung dalam meningkatkan
prestasi atlet.
2. Atlet dapat belajar bagaimana cara meningkatkan endurance dengan
ergometer.

Anda mungkin juga menyukai