Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

bangian masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan

orang dewasa, baik di perkotaan maupun di pedesaan/ Ditinjau dari

manfaatnya, renang merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat

digunakan sebagai olahraga prestasi, rekreasi, edukasi, rehabilitasi, dan

penyelamatan diri. Banyak atlet renang Indonesia yang mengharumkan

nama bangsa ini pada berbagai perlombaan internasional. Indonesia

termasuk negara yang terkenal dalam olahraga bulutangkis atau

badminton.

Namun siapa yang sangka, jika banyak atlet indonesia yang masing

mengharumkan nama Indonesia karena prestasi para atlet renangnya

dalam ajang lomba nasional maupun di ajang internasional.

Yessy V Yosaputra, pernah mengharumkan nama indonesia sebagai

atlet renang Indonesia, atlet muda kelahiran 27 Agustus 1994 yang berhasil

memecahkan rekor di ajang perlombaan Sea Games tahun 2011 saat

usianya masih berumur 17 tahun.


2

Jessica P. Laurens, Rekor Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya

kupu-kupu 2008 (Emas), Perenang Terbaik Kejurnas 2007 (Merebut 8

Emas), Perenang Terbaik Indonesia Open 2006, Kejuaraan Renang Antar

Perkumpulan Seluruh Indonesia 2006, 2007.

I Gede Siman Sudartawa, atlet renang indonesia pemenang sea games,

atlet renang pria berprestasi lainnya dari Bali yang tinggal di Riau. I Gede

berhasil memecahkan dua rekor gaya punggung dan ganti beregu pada

Sea Games tahun 2011 lalu. Ia juga mendapatkan medali emas dan perak

dalam berbagai kejuaraan - kejuaraan di Asia.

Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan prestasi

pada cabang olahraga renang dimasa yang akan datang adalah prestasi

perenang-perenang pemula. Perenang pemula ialah perenang usia dini

atau perenang usia 9-10 tahun. Pembinaan atlet renang pemula sangat

penting untuk menunjang karir seorang atlet renang karena pada usia

tersebut motorik seorang anak dibentuk dengan macam latihan-latihan

yang diperlukan di cabang olahraganya sehingga akan lebih baik untuk

menunjang gerak dasar yang lebih baik.

Namun penurunan renang di indonesia perlu dicermati dan dikaji

dengan baik bahwa apa yang selama ini menjadi kekurangan pada saat

latihan maupun pertandingan sehingga dapat di atasi dengan pengurus,

bidang olahraga dan para pelatih olahraga renang. Dalam olahraga renang

ada beberapa aspek yang menjadi acuan untuk mencapai prestasi yang
3

tinggi diantaranya adalah menguasai teknik dalam renangan yang baik

seperti kayuhan lengan, tendangan tungkai, posisi tubuh, posisi

pengambilan nafas.

Pada saat ini Indonesia sedang mendorong prestasi di cabang

olahraga renang, sebagai contoh saat ini banyak sekali

perlombaan-perlombaan yang sifatnya membina bibit-bibit perenang

pemula, hal ini harus di apresiasi dan didukung oleh pemerintah dan

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia agar perlombaan

semacam ini dapat terlaksana merata di setiap daerah di Indonesia agar

banyak bermunculan calon-calon perenang hebat di masa yang akan

datang.

Perenang pemula merupakan bibit perenang calon penerus yang

diharapkan oleh bangsa Indonesia, namun untuk menjadi seorang juara

tidaklah mudah. Beberapa faktor yang harus dimiliki oleh sang juara

adalah, yang pertama faktor internal, meliputi kondisi fisik yang prima,

teknik dan taktik yang bagus, mental yang bagus, disiplin dalam latihan

dan yang kedua adalah faktor eksternal meliputi sarana dan prasarana

yang memadai, dan juga pelatih yang kompeten.Pada dasarnya Latihan

fisik pada setiap cabang olahraga merupakan hal yang penting dan utama

dalam pembinaan teknik, taktik serta mental selanjutnya.

Semua komponen biomotor harus dapat dikembangkan untuk

menunjang prestasi atlet. Dengan modal fisik yang prima tentunya atlet
4

akan dapat menguasai tahap latihan selanjutnya. Untuk peningkatan

prestasi olahraga renang, dewasa ini diperlukan latihan yang intensif.

Pembinaannya meliputi faktor fisik, teknik, taktik, dan mental. Selama ini

pada latihan yang diberikan lebih kearah latihan teknik, faktor fisik

dianggap telah terwakili pada saat latihan.

Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting

dalam hal peningkatan mutu dan kualitas atlet terutama pada saat

menjelang akan mengikuti ajang perlombaan. Istilah kondisi fisik mengacu

pada suatu program latihan yang dilakukan secara Sistematis, terencana,

dan progresif. Tujuannya jelas yakni untuk meningkatkan kemampuan

fungsional dari seluruh sistem, jaringan otot tubuh, dengan demikian

prestasi dan performa atlet semakin meningkat. Program latihan tersebut

haruslah disusun dengan cermat, dan dilaksanakan dengan teliti, dan

disiplin.

Atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik, dan prima maka secara

signifikansi akan lebih cepat menguasai beberapa gerakan yang dilatih,

karena beberapa gerakan yang dilatih termasuk teknik, taktik, dan

psikomotor akan lebih mampu dilakukan dengan maksimal, artinya

beberapa teknik gerakan yang diulang-ulang beberapa puluh kali pun ia

tidak akan mudah mengalami kelelahan.


5

Gaya renang bebas ini merupakan cara berenang yang paling

mudah dilakukan oleh perenang pemula maupun professional yang dapat

membuat badan melaju lebih cepat dari pada gaya renang lainya.

Gaya bebas dituntut memiliki koordinasi dan kelentukkan gerak yang

baik, tidak hanya itu gaya bebas juga dituntut memiliki daya ledak otot

lengan yang baik pula. Untuk mencapai prestasi tinggi diperlukan suatu

proses latihan sistematis yang berlanjut dan harus dimulai pada usia dini.

Apabila pembinaan renang diawali pada usia dini, maka pada usia-usia

emas nanti dapat menunjukan prestasi yang tinggi.

B. Fokus Penelitian

Agar masalah tidak meluas, maka berdasarkan latar belakang masalah

yang dikemukakan, maka fokus masalah penelitian perlu di batasi yaitu

“Perbandingan Model Latihan Strechcordz (katrol air) dan Swim Paracute

(parasut renang) Terhadap Hasil Renang 100 Meter Gaya Bebas Pada

Atlet Olympic Sport Club”.

C. Perumusan Masalah

Berkaitan dengan model yang akan dikembangkan, dapat di rumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah model latihan Strechcordz (katrol air) dapat meningkatkan

hasil renang 100 meter gaya bebas pada atlet Olympic Sport Club

Cikarang?
6

2. Apakan model latihan Swim Paracute (parasut renang) dapat

meningkatkan hasil renang 100 meret gaya bebas pada atlet

Olympic Sport Club Cikarang?

3. Apakah model latihan Strechcordz (katrol air) lebih baik

dibandingkan dengan metode latihan Swim Paracute (parasut

renang) untuk meningkatkan hasil renang 100 meter gaya bebas

pada atlet Olympic Sport Club?

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Menjawab semua permasalahan yang diteliti.

2. Sebagai sumbangan informasi bagi dosen, pelatih, dan pembina

olahraga dalam peningkatan hasil renang nomor jarak pendek.

3. Bahan kajian bagi para anggota klub-klub renang dan penyedia

sekolah atau jasa dalam bidang renang yang ada di Indonesia dan

khususnya Olympic Sport Club.

4. Sebagai Sumber acuan untuk penelitian selanjutnya.


7

BAB II

KAJIAN TEORITIK

1. Hakikat Metode Latihan

Metode melatih adalah salah satu cara tertentu, sistem bekerja

seorang pelatih atau olahragawan, sehubungan dengan pengetahuan dan

kemampuan yang cukup, pemilihan atau metode, terutama tergantung

pada tujuan umum melatih, tugas,tugas tertentu, kekhususan suatu

cabang olahraga, kedewasaan fisik dan mental atlet dan tingkat

kemampuannya.

Metode-metode latihan yang dapat membantu menjadi acuan pelatih

dalam proses latihan sebagai berikut:

a. Metode yang terus menerus (Continual Methode):

Metode ini dianjurkan untuk peningkatan daya tahan secara


keseluruhan.
b. Metode Ulangan (Repetitive Methode)

Metode ini terdiri dari mengulangi latihan-latihan tertentu yang


dilakukan dengan atau tanpa istirahat.
c. Metode tidak Tetap (Variable Methode)

Dimana latihan yang bervolume tinggi ditransfer ke intersitas rendah.


Metode ini digunakan dalam peningkatan kekuatan, daya tahan dan
koordinasi.
d. Metode Interval (Interval Metode)

Metode ini memperhatikan antara lamanya latihan dan waktu istirahat.


e. Metode Kompetisi (Competition Methode)
8

Metode kompetisi menciptakan kondisi-kondisi yang menguntungkan


untuk peningkatan kemampuan untuk mengontrol reaksi psikis yang
menyertai persaingan didalam olahraga.
Penentuan metode sangatlah penting untuk hasil yang baik
Penentuan metode latihan sangatlah penting untk hasil yang baik dan

diinginkan oleh semua pelatih sehingga atlet akan menerima dan

menjalani latihan dengan sesuai. Seorang pelatih yang baik, tidak boleh

membatasi diri pada satu metode saja tetapi harus menggunakan

bermacam-macam netide yang dicicikan dengan kebutuhan serta

kemampuan atlet.

Seiring berkembangnya zaman makan banyak diciptakan

bermacam-macam bentuk alat bantu olahraga dalam mendukung proses

latihan yang berguna untk meningkatkan kualitah kemampuan alet.

Sehingga dengan adanya alat bantu olahraga ini dapat menjadi pilihan

bagi pelatih untuk menerapkan dalam suatu metode latihan dengan

menggunakan alat bantu dan juga tidak mengkesampingkan metofe

tersebut pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas atlet pada

saat proses latihan berlangsung.

Tidak asing lagi di dalam dunia olahraga mendengar kata latihan apa

lagi bagi altet dan pelatih atau orang yang terjun langsung di dama

cabang-cabang olahraga. Latihanbukan merupakan halyang baru bagi

seorang atlet. Latihan sering disebut juga training, exercise, atau practice

Agar seseorang senantiasa mampu dan segar untuk melakukan kegiatan

sehari-hari.
9

2. Hakikat Latihan Strechcordz

Strechcordz biasa disebut juga dengan nama katrol air. Alat ini dibuat

dari bahan karet elastis dan dapat membantu dalam proses peningkatan

kekuatan otot, power lengan dan tungkai pada cabang olahraga renang.

Metode latihan Strechcordz (katrol air) ini dapat digunakan untuk melatih

gerakan tendangan tungkai, dengan adanya tahanan yang dihasilkan dari

gerakan tendangan tungkai, dengan adanya tahanan yang dihasilkan dari

Strechcordz (katrol air) akan lebih berat sehingga tendangan akan lebih

kuat.

Untuk meningkatkan hasil renang pasti berhubungan dengan

kecepatan, kekuatan dan power apalagi jika nomor perlombaan jarak

pendek sudah melibatkan ketiga komponen fisik tersebut. Latihan untuk

meningkatkan kualitas performa otot bagi atlet baik secara umum maupun

secara khusus pada umumnya menggunakan metode latihan beban. Bagi

sebagian cabang olahraga latihan beban hanya bisa dilakukan di darat

saja namun tidak dengan cabang olahraga renang yang bisa melakukan

dengan menambah beban seperti hambatan dan tahanan. Dengan latihan

beban di air perenang diharapkan mampu melawan suatu beban yang

lebih dan mampu melakukan gerakan-gerakan renang yang dilatih

sehingga mampu meningkatkan kualitah otot.

Latihan renang dengan menambah beban hambatan dengan bantuan

alat bantu seperti papan, fins dan karet tersebut dengan latihan “sprint
10

resisted training “sprint resisted training”. Metode latihan ini dapat

meningkatkan power dalam renangan yaitu dengan berenang dalam

hambadan tahanan yang lebih besar daripada berenang tanpa hambatan

dan tahanan yang lebih besar daripada berenang tanpa hambatan dabb

tahanan yang lebih besar daripada berenang tanpa hambaran dan tahanan.

Bentuk latihan strechcordz (katrol air) ini padakonsepnya memberikan

pembebanan kepada perenang dengan menggunakan karet yang di buat

khususyan diikatkan pada pinggang dan startblock. Perenang melakukan

gerakan tungkai gaya ebbas sekuat mungkin untuk menarik dan melawan

karet yang telah di kaitkan sehingga dihasilkan gerak ke depan/ Latihan ini

bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan power tungkai perenang pada

saat melakukan renang gaya bebas.

http://www.freedomsiana.com/2017/12/perbedaan-gerakan-renang-gaya-bebas-dan.html
11

Adapun pelaksanaan latian dengan menggunakan strechcordz (katrol

air). setara sebagai berikut:

a. Pertama, kaitkan strechcordz pada startblock atau ring tali lintasn

padatepi kolam renang renang.

b. Kedua, kaikan juga pada ikat pinggang perenang.

c. Ketiga, setelah selesai mengaitkan strechcordz (katrol air) pada tepi

kolam dan pinggang keudian perenang dapat memulai latihan.

3. Hakikat Latihan Swim Paracute

Swim Paracute biasa disebut juga dengan nama parasut renang. alat

ini terbuat dari sabuk nilon yang nyaman yang dapat di atur besar

kecilnya yang terhubung ke parasut yang tahan lama, dengan dua ukuran

hambatan yang di bedakan dengan warna yaitu merah dengan diameter 8

inci (20.32cm) lebar parasut, dan navy dengan diameter 12 inci (30.48cm)

lebar parasut, latihan ini membantu untuk meningkatkan daya tahan dan

meningkatkan kecepatan dan kekuatan otot lengan serta otot tungkai

dimana hasilnya dirasakan setelah parasut di lepas.

Pada tiga komponen tersebut tidak ada salahnya bila ingin

berimprovisasi untuk untuk melatih tiga komponen pokok latihan swim

paracute (parasut renang) ini. Banyak pelatih menyebut daya tahan,

kekuatan dan kecepatan sebagai formula segi tiga sukses.


12

Bagi latihan ini daya tahan, kecepatan dan kekuatan otot adalah

komponen pertama yang harus di latih menggunakan latihan swim

paracute, dengan adanya tekanan yang diberikan swim paracute

(parasut renang) maka tiga komponen tersebut dapat dapat

memperbaikin kekuatan, kecepatan dan kekuatan otot.

Parasut Berenang adalah alat yang hebat untuk melatih para atlet

untuk meningkatkan kekuatan,kecepatan, dan kekuatan otot tungkai

terutama untuk perenang yang memiliki spesialisasi pada jarak pendek.

Tarikan yang diberikan padasaat menggunakan swim parachute (parasut

renang) mensimulasikan tarikan tangan dan tendangan kaki,

memungkinkan atlet untuk memberikan perbedaan waktu pada saat tidak

menggunakan swim parachute (parasut renang) saat sedang menjalani


13

sesi latihan. Latihan yang dipakai menggunakan swim parachute (parasut

renang) adalah “main set” 100 meter gaya bebas dengan sepuluh kali

repetisi (pengulangan).

Adapun pelaksanaan latian dengan menggunakan swim parachute

(parasut air). setara sebagai berikut:

a. Pertama, kaitkan ikat pinggang perenang dan bentangkan parasut

kebelakang.

b. Kedua, setelah menggunakan ikat pinggang dan membentangkan

parasut kebelakang kemudian perenang dapat memulai latihan.

4. Hakikat Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas merupakan salah satu jenis yang ada di cabang

olahraga renang selain gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu.

Renang gaya bebas merupakan gaya yang tercepat diantara gaya-gaya

lainnya. Seperti dalam semua gaya, berenang gaya bebas adalah siklus

dimana kita mulai dari proses gerakan awal dan terus berkelanjutas

dengan gerakan awal dan terus berkelanjutan dengan gerakan yang

berlangsung secara kontinyu.

A. Posisi Tubuh (Body Position)

SIkap tubuh pada renang gaya bebas sama seperti pada gaya bebas

yaitu hidrodinamis hampis sejajar dengan permukaan air (streamline).

Tubuh harus berputar pada garis pusat atau pada rotasinya. Pada sikap
14

kepala umumnya untuk perenang jarak pendek sikap kepala cenderung

naik agar bisa mengarahkan pandnagan lurus ke depan.

B. Gerakan Tungkai (Kicking)

Gerakan tungkai berfungsi sebagai penyeimbang tubuh untuk

mempertahankan posisi streamline dan pada saat bergerak ke depan.

Gerakan tungkai renang gaya bebas dilakukan secara bergantian naik dan

turun dengan posisi kaki lurus.

 Naik-turun dengan enam tendangan tungkai (six beat kick)

 Naik-turun dengan empat tendangan tungkai (broken tempo kick)

 Naik-turun dengan dia tendangan tungkai (two beat kick)

C. Gerakan Tangan (armstroke)

Pada gerakan lengan atau tangan juga mempunya tekniknya tersendiri.

Agar teknik renang dalam gaya bebas dapat dilakukan secara sempurna,

Gerakan lengan pada renang gaya bebas berperan terutama sebagai

senaga pendorong dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.

Untuk melakukan gerakan ini, dibutuhkan bahu yang kuat. Semakin

kuat ayunan ke belakang (menuju paha) di bagian akhir setiap gerakan,

semakin cepa pulalah laju perenang di dalam air.


15

Ketika mencapai akhir gerakan ayunan, tangan tersebut harus

memulai gerakan pemulihan. Tangan harus memulai pemulihan. Tangan

harus meninggalkan permukaan air dengan telapak mengarah ke atas.

1. Gerakan menarik (pull)

Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan

siku dibengkokkan.

2.Gerakan mendorong (push)

Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan

mendorong sampai lengan lurus ke belakang.

3. Istirahat (Recovery)

Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang

dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah

dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari –

jari dimasukkan ke dalam air.

D. Koodinasi Gaya kupu-kupu

1. Posisi Badan
16

Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di

dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan

sejajar atau horizontal.

 Dahi dan telinga tidak berada di atas permukaan air.

 Punggung dan bokong sedikit berada di atas permukaan air.

 Otot – otot perut dan bagian leher rilek.

gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur

keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang

gaya bebas

Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan

yang lain membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian

gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber gerakan pada

pangkal paha.

dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai

stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam

keadaan streamline. Sehingga tahanan menjadi kecil.

Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan

siku dibengkokkan. Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan

dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.Setelah gerakan

mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan


17

mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara

rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke

dalam air.

E. Hakikat Olympic Sport Club Cikarang

Olympic Sport Club Cikarang yaitu satu diantara tempat olahraga

seperti fitnes, aerobik, serta kerap diselenggarakan

perlombaan-perlombaan renang antar club, perusahaan serta sekolah,

beragam tipe peralatan berolahraga tersedia di Olympic Sport ini.

Mempunyai kolam renang cukup besar berupa persegi cocok untuk

menyalurkan hobi berenang saat berkunjung ke tempat ini


18

BAB III

METODOLOGI PENELIATIAN

A. Tujuan Peneliatian

Mendapatkan suatu rumusan hasil dari suatu penelitian melalui proses

mencari, menemukan, mengembangkan, serta menguji suatu

pengetahuan. Selain itu, penelitian digunakan untuk memecahkan atau

menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah

membandingkan latihan menggunakan model Strechcordz (katrol air) dan

Swim Paracute (parasute renang) terhadap hasil renang 100 meter yang

cocok untuk latihan di klub olympic sport club cikarang.

B. Tempat daan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
19

Tempat penelitian pada penelitian ini dilaksanakan di klub renang

Olympic Sport Club Cikarang Uji coba dilaksanakan di kolam renang

Olympic, Cikarang, Kab.Bekasi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian pada penelitian ini direncanakan pada tanggal 10

April sampai dengan 15 April 2018. sebanyak 18 kali pertemuan termasuk

tes awal dan tes akhir dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen yaitu dengan desain penelitian menggunakan (Pre-Test

Post-Test Two Group Design) yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Adapun yang menjadi variabel bebas adalah metode latihan strechcord

(katrol air) dam metode latihan swim paracute (parasut renang),

sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah meningkatkan hasil

renang 100 meter gaya bebas pada atlet klum renang Olympic Sport Club

Cikarang.

O1 → X1 → O2

P→S Y

O1 → X2 → O2
20

Keterangan:

P : Populasi
S : Sampel
O1 : Tes Awal
X1 : Metode Latihan Strchcordz
X2 : Metode Latihan Swim Paracute
O2 : Tes Akhir
Y : Hasil Latihan

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas proyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu

klub renang Olympic Sport Club Cikarang yang berjumlah 46 orang.

2. Sampel
Sampel Adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek

penelitian. Penelitian mengambil sempel sebanyak 20 yang di ambil

dari populasi. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada

penelitian ini yaitu Purposive Sampling

Adapun kritria yang di tetapkan adalah sebagai berikut:


21

a. Anggotak aktif klub renang Olympic Sport Club Cikarang.


b. Penah mengikuti kejuaraan renang.
c. Menguasai renang gaya bebas.

E. Instumen Penelitian
Insrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes renang

100 meter gaya bebas dengan mengambil hasil catatan waktu

menggunakan stopwatch.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan sampel dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a. Siapkan kertas putih ukutan 4 x6 cm.

b. Kertas di beri nomor 1 sampai 20.

c. Masing - masing sampel mengambil sati kertas undian, yang

mendapatkan nomor genap adalah kelompok A (metode latihan

Strechcordz) dan yang mendapatkan nomor ganjil adalah kelompok B

(metode latihan Swim Paracute)

d. Kelompok A adalah 2,4,6,8,10,12,14,16,18,20.

Kelompok B adalah 1,3,5,7,9,11,13,15,17,19.

e. Setelah dilakukan pengundian masing - masing kelompok

melakukan tes awal renang 100 meter gaya bebas.


22

f. Kemudian masing - masing kelompok diberi perlakuan sebanyak 16

kali pertemuan dengan kelompok A di berikan metode latihan strechcordz

dan kelompok B diberikan metode latihan swim paracute.

g. Masing - masng kelompok melakukan tes akhir renang 100 meter

gaya bebas.

G. Teknik Pengelohan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan teknik statistik uji t

menurut Anas Sudjiono. Dengan rumus sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai