Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN PADA ATLET LEMPAR

CAKRAM PEMULA

Hery Julyanto Halawa, Rahman Situmeang


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
Herujulianto23@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan pada atlet lempar cakram
pemula. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet lempar cakram pemula Simamora Nabolak
Atletik Club, SMA Swasta HKBP 2 Tarutung Atletik Club, SANMAR atletik Club, dan Siborongborong
Atletik Club Generation. Bentuk variasi yang dibuat terlebih dahulu divalidasi oleh 2(dua) orang ahli
dibidang olahraga yaitu 1(satu) orang pelatih atletik yang memiliki lisensi tingkat daerah, dan 1(satu)
orang akademisi olahraga yang berasal dari Universitas yang mempunyai latar belakang S2 pendidikan
olahraga dimana persentase validitasnya adalah 71% - 91% . Uji kelompok kecil melibatkan 15 orang
atlet dari club Simamora Nabolak Atletik Club, SMA Swasta HKBP 2 Tarutung Atletik Club, SANMAR
Atletik Club menunjukan bahwa persentase validitasnya antara 67% - 97%. Hasil uji keompok besar
melibatkan 21 orang atlet dari Simamora Nabolak Atletik Club, SMA Swasta HKBP 2 Tarutung Atletik
Club, SANMAR Atletik Club, dan Siborongborong Atletik Club Generation menunjukkan bahwa
persentase validitasnya adalah antara 73% - 92%. Disimpulkan dari 20 variasi latihan pada atlet lempar
cakram pemula tersebut baik untuk meningkatkan kemampuan atlet lempar cakram pemula karena
mengandung unsur latihan fisik dan tehnik yang sesuai dengan kriteria latihan atlet pemula sehingga
dapat menjadi referensi bagi pelatih.

Kata Kunci : Variasi Latihan, Lempar Cakram, Pemula

Abstract. This study aims to develop a variety of exercises for beginner disc throwing athletes. The
population in this study were all beginner disc-throwing athletes Simamora Nabolak Atletik Club, HKBP 2
Tarutung Athletic Club, SANMAR Athletic Club, and Siborongborong Athletic Club Generation. The form
of variations made in advance is validated by 2 (two) experts in the field of sports, namely 1 (one) athletic
trainer who has a regional license, and 1 (one) sports academic from a university who has a Masters in
sports education where the percentage of validity is 71% - 91%. The small group test involved 15 athletes
from the Simamora Nabolak Atletik Club, HKBP 2 Tarutung Athletic Club Private High School, SANMAR
Atletik Club, showing that the percentage of validity was between 67% - 97%. The results of the large
group test involving 21 athletes from Simamora Nabolak Atletik Club, HKBP 2 Tarutung Athletic Club
Private High School, SANMAR Atletik Club, and Siborongborong Athletic Club Generation showed that the
percentage of validity was 73% - 92%. It was concluded that from the 20 training variations for beginner
disc throwing athletes, it was good for improving the ability of beginner disc throwing athletes because
they contained elements of physical training and techniques that were in accordance with the training
criteria for novice athletes so that they could become a reference for the coach.

Keywords : Exercise Variation, Throw Discus, Beginners

PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi


Dalam kehidupan manusia sekarang ini, tidak dewasa ini membawa dampak dalam berbagi
dapat lepas dari yang namanya olahraga dan bahkan kehidupan termasuk olahraga. Khususnya cabang
menjadi populer untuk menjadi pembahasan olahraga atletik mengalami kemajuan yang sangat
masyarakat lokal maupun luar. Kegiatan olahraga pesat,sehingga perkembangan ini mendorong para
tidak dapat terpisahkan dari semua aspek kehidupan pembina dan pelatih olahraga bekerja lebih efektif
manusia, yaitu kesehatan jasmani dan rohani bagi dalam melakukan tehnik-tehnik melatih atau
manusia merupakan suatu hal yang penting dalam membina atlet yang berbakat.
menghadapi tantangan hidup sepanjang hidupnya.
Bagaimana pula suatu bangsa akan membangun Cabang olahraga atletik merupakan cabang
bangsanya kalau masyarakatnya tidak sehat. olahraga yang sangat populer dan paling tua diantara
cabang olahraga lainnya. hal ini dikarenakan
gerakan- gerakan dalam atletik merupakan gerakan Dalam olahraga prestasi pada nomor lempar
yang biasa dilakukan manusia dalam kehidupan cakram, tentunya harus memiliki tehnik yang
sehari-hari. Bangsa Belanda menyebut atletik dengan sempurna dan didukung dengan fisik yang prima.
sebutan “Atletik is a moerder der sporten” yang Berbagai bentuk latihan yang dilakukan untuk
artinya adalah induk dari semua cabang olahraga. meningkatkan tehnik dan fisik telah diberikan oleh
Karena semua gerakan dalam atletik merupakan para pelatih terhadap atlet, tetapi terkadang dengan
gerak dasar seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. bentuk latihan yang monoton atau yang sudah sering
Hingga sekarang atletik dengan pesat berkembang dilakukan secara berulang-ulang dalam setiap sesi
hampir diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Nama latihan, sering sekali atlet merasa jenuh dan bosan
induk organisasi atletik dunia yaitu IAAF dalam mengikuti sesi latihan.
(International Association of Athletics Federation),
sedangkan di Indonesia adalah PASI (Persatuan Simamora Nabolak Atletik Club (SNAC)
Atletik Seluruh Indonesia). Atletik juga telah banyak adalah salah satu wadah tempat pembinaan bibit-bibit
mengalamikemajuan dan perkembangan baik atlet berbakat pada usia muda dan pemula dalam
dibidang sarana maupun prasarana yang salah cabang olahraga atletik yang salah satunya nomor
satunya pada nomor lempar, terdiri dari lempar lempar cakram. Simamora Nabolak Atletik Club
lembing, lempar cakram, tolak peluru, dan lontar yang dilatih oleh pelatih Benny Hutasoit dan
martil. bertempat latihan di Jl. Simamora sitanduk, Desa
Doloksaribu, Kecamatan Pagaran. Melalui
Lempar cakram merupakan salah satu pengamatan peneliti pada 15 Maret 2019 pada saat
nomor atletik dengan keterampilan gerakan yang atlet lempar cakram berlatih bahwasanya masih
sangat kompleks dengan seluruh anggota badan menggunakan model-model latihan yang lama dan
sangat berperan. Untuk bisa berprestasi dalam sudah sering dilakukan oleh atlet lempar cakram.
olahraga ini diperlukan keuletan, ketangkasan, Peneliti melakukan wawancara terhadap atlet bahwa
ketekunan berlatih, kecerdasan berpikir dan mereka mengatakan bahwa mereka melakukan
penguasaan tehnik yang baik dan benar. Disamping latihan berdasarkan arahan dari pelatih dengan
itu, peranan pelatih sangatlah penting dalam bentuk latihan yang dilakukan terarah pada latihan
ketercapaian prestasi seorang atlet. Menurut Harsono fisik dan tehnik.
(2015:4) “Pelatih adalah bak seorang arsitek
bangunan. Kalau perencanaan gambar rumah yang Peneliti juga melakukan wawancara kepada
akan dibangunnya tidak sesuai dengan hukum-hukum pelatih yaitu mengatakan bahwa disetiap latihan, atlet
arsitektur, maka rumah itu akan mudah berlatih dari persiapan umum dengan pembentukan
roboh,meskipun kualitas bahan-bahan bangunannya pondasi awal untuk membangun dasar-dasar kondisi
tinggi. Namun sebaliknya juga bisa”. Selain fisik seperti daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan
menyusun program latihan, pelatih juga harus kelentukan dan keterampilan dasar guna untuk
memiliki pengalaman-pengalaman yang tinggi menghadapi latihan yang lebih berat dan lebih
disertai dengan pengetahuan dan ide-ide baru untuk spesifik pada latihan berikutnya. kemudian pada
membuat suatu latihan lebih efisien, efektif, dan persiapan khusus latihan yang diberikan kepada atlet
sistematis. Peranan pelatih dalam proses latihan mengarah pada latihan yang lebih spesifik pada
sangat berpengaruh terhadap kemauan dan semangat cabang dari masing-masing atlet dan perbaikan
atlet dalam berlatih, dimana seorang pelatih harus kondisi fisik serta keterampilan atlet. Pelatih juga
mampu menciptakan variasi-variasi latihan untuk menyampaikan bahwa latihan yang diberikan kepada
mengurangi rasa jenuh dan bosan padasetiap sesi atlet dari persiapan umum seperti latihan beban, push
latihan. “Training adalah suatu proses yang amat up, dan lainnya kemudian pada persiapan khusus
kompleks yang melibatkan variabel-variabel internal dengan latihan yang sama dan hanya meningkatkan
dan eksternal, antara lain motivasi dan ambisi atlet, beban latihan khususnya otot lengan sebagai anggota
kuantitas dan kualitas latihan, volume dan intensitas tubuh yang paling berperan pada saat melempar,
latihan, pengalaman-pengalaman bertanding. Pada kemudian pada saat melakukan tehnik lemparan
nomor lempar cakram sangat dibutuhkan komponen- hanya menggunakan model simulasi seperti pada
komponen kondisi fisik yang baik, seperti kekuatan, pertandingan sesungguhnya.
kelentukan, power, keseimbangan dan koordinasi. Peneliti melanjutkan pengamatan di SMA
Kemampuan kondisi fisik diatas merupakan unsur HKBP 2 TARUTUNG ATLETIK CLUB pada 20
yang sangat utuh dan tidak dapat dipisahkan dari segi Maret 2019, juga salah satu club atletik yang
pemeliharaan maupun peningkatannya. membina bibit-bibit atlet atletik pada usia muda dan
pemula. SMA HKBP 2 TARUTUNG ATLETIK
CLUB bertempat latihan di Jl. Jend. Ahmad Yani
No.20 Kelurahan Hutatoruan X Tarutung, yang variasi latihan yang selama ini, 100% atlet
dilatih oleh pelatih yaitu Freddy Doloksaribu. mengatakan bahwa mereka membutuhkan variasi
Melalui hasil pengamatan peneliti bahwa pada saat latihan yang baru, 100% mengatakan bahwa atlet
latihan, bentuk-bentuk latihan yang diberikan pelatih akan lebih giat dalam latihan dengan variasi yang
kepada atlet masih menggunakan latihan yang baru, 100% atlet mengatakan bahwa mereka
monoton atau mengarah pada latihan pasif. Peneliti membutuhkan bentuk latihan lempar cakram yang
mengamati bahwa latihan yang diberikan hanya baru, dan 100% atlet mengatakan bahwa dengan
fokus pada latihan beban untuk pembentukan otot adanya variasi latihan yang baru, mereka ingin
lengan. Sementara pada latihan tehnik, dilakukan menguasai tehnik lempar cakram.
simulasi atau seperti pada saat bertanding dengan
menghitung jarak lempar dari atlet Berdasarkan hasil pengamatan,wawancara
dengan pelatih serta hasil analisis kebutuhan atlet
Pernyataan pelatih dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, peneliti menyimpulkan
bahwa pemberian beban latihan pada atlet di bahwa masyarakat atletik secara khusus pada lempar
fokuskan pada pembentukan kondisi fisik dan tehnik, cakram sangat membutuhkan variasi latihan yang
karena pada lempar cakram bagian yang sangat baru, yang diharapkan supaya adanya wawasan dan
berperan aktif adalah bagian lengan. Pelatih juga bentuk- bentuk latihan yang baru untuk
menyampaikan bahwa latihan pada atlet hanya meningkatkan ketercapaian target dan prestasi.
pemberian beban dengan volume dan intensitas yang
meningkat seperti latihan otot lengan dengan Dari pendapat yang dikemukakan diatas
menggunakan push up, pull up, dumblee, dan lain- akan dapat memperkuat peneliti untuk mengambil
lain. Pelatih juga menyampaikan bahwa masih kesimpulan bahwa perlunya variasi-variasi latihan
minimnya peralatan latihan beban seperti alat fitnes dalam meningkatkan kemampuan dan semangat atlet
pada tempat latihan atau didaerah tersebut. serta menambah wawasan bagi pelatih. Untuk
menciptakan variasi tersebut perlu dilakukan kajian
Kemudian peneliti melanjutkan pengamatan penelitian yang berjudul: Pengembangan Variasi
pada 22 Maret 2019 salah satu club atletik yang juga Latihan pada Atlet Lempar Cakram Pemula.
membina bibit-bibit atlet lempar cakram pemula.
SANMAR ATLETIK CLUB merupakan salah satu METODE
club atletik yang bertempat di Jl. Mayjen. D. I. Sasaran penelitian atau pengguna dalam
Panjaitan, Kecamatan Tarutung yang dilatih oleh penelitian pengembangan variasi latihan pada atlet
pelatih Dedy Sibarani. Peneliti juga mengamati pada lempar cakram pemula adalah seluruh masyarakat
sesi latihan tersebut bentuk latihan juga hanya atletik dalam nomor lempar cakram yang masih
mengarah pada pembentukan kondisi fisik dasar dan pemula. Untuk para pelatih dan pembina cabang
tehnik dasar atlet dengan model latihan yang sering olahraga atletik dalam nomor lempar, diharapkan
dilakukan menggunakan beban. menggunakan variasi latihan lempar cakram ini
dalam sesi latihan dengan tujuan dan harapan mampu
Dari hasil wawancara dengan pelatih bahwa mempertinggi prestasi dan mencapai target atletnya
pelatih mengatakan bahwa latihan yang diberikan kedepan. Untuk para atlet, menjadikan variasi latihan
kepada atlet adalah pembentukan kondisi fisik lempar cakram ini sebagai acuan untuk
dengan memberikan penambahan beban sesuai target mengambangkan kemampuan yang dimilikinya
latihan, pelatih hanya menggunakan bentuk-bentuk dalam nomor lempar cakram.
latihan yang sudah ada dalam buku-buku panduan Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan
atau internet. di 4 club atletik yang dilakukan di masing-masing
tempat latihan club berlatih, waktu pelaksaan
Dari pengamatan peneliti pada ketiga klub penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai
atletik tersebut maka yang memperkuat peneliti Agustus 2020.
melakukan penelitian ini didukung dari hasil analisis Pada uji kelompok kecil melibatkan objek
kebutuhan atlet yang telah dilakukan dengan sebanyak 15 orang. Dalam uji coba kelompok kecil
pengisian angket terhadap 15 orang atlet lempar ini melibatkan atlet, SNAC (Simamora Nabolak
cakram dari 3 (tiga) club atletik yang masih aktif atletik club), SMA HKBP 2 ATLETIK CLUB, dan
berlatih, sehingga diperoleh hasil 100% mengatakan SANMAR ATLETIK CLUB.
bahwa mereka seorang atlet pemula, 100% Pada uji coba kelompok besar penelitian ini,
mengatakan bahwa mereka adalah atlet pemula pada peneliti melibatkan 4 club atletik dalam nomor
nomor lempar cakram, 80% atlet mengatakan bahwa lempar cakram, dengan sampel sebanyak 21 orang.
mereka selalu mengikuti jadwal latihan, 93% atlet Dalam ujicoba kelompok besar ini peneliti juga
mengatakan bahwa mereka merasa bosan terhadap melibatkan atlet SNAC (Simamora Nabolak atletik
club), SMA HKBP 2 ATLETIK CLUB, SANMAR fase percepatan, fase power position, fase pelepasan
ATLETIK CLUB, dan SIBORONG-BORONG cakram, dan tahap akhir follow trought.
ATLETIK CLUB GENERATION yang masih aktif Dalam olahraga prestasi pada nomor lempar
berlatih. cakram , tentunya harus memiliki tehnik yang
Metode yang digunkan pada penelitian ini sempurna dan didukung dengan fisik yang prima.
adalah penelitian pengembangan yang mencakup Berbagai bentuk latihan yang dilakukan untuk
mengembangkan produk, menguji keefektifan produk meningkatkan tehnik dan fisik telah diberikan oleh
tersebut untuk mencapai tujuan yang diingankan. para pelatih terhadap atlet, tetapi terkadang dengan
Hasil akhir dari penelitian dan pengembangan ini bentuk latihan yang monoton atau yang sudah sering
adalah bentuk variasi latihan pada atlet lempar dilakukan secara berulang-ulang dalam setiap sesi
cakram pemula yang baru dan dilengkapi dengan latihan, sering sekali atlet merasa jenuh dan bosan
spesifikasi produknya, sehingga dapat digunakan dalam mengikuti sesi latihan.
dalam membuat program variasi latihan lempar
cakram dan atlet dapat lebih bersungguh-sungguh Desain Produk Awal
dan lebih aktif dan efisien dalam berlatih. Adapun desain produk awal model variasi
Menurut Sugiyono (2008 : 407) metode latihan pada atlet lempar cakram pemula yaitu (1)
penelitian dan pengembangan adalah metode Latihan Pivot Drill with Cone (2) Latihan Pivot drill
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan with two step (3) Latihan Two-Way throw with one
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk line (4) Lempar Menggunakan Peluru dari Atas
tersebut. Penelitian dan pengembangan merupakan Kepala (5) Lempar Menggunakan Tongkat (6)
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk Latihan Lemparan dengan Pantulan Bola (7)
yang berupa variasi latihan pada atlet lempar cakram Melempar Kantong Pasir Berpasangan (8) Melempar
pemula. dengan Kantong Pasir Posisi Terlentang (9) Latihan
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan Throw A Tire Over Head (10) Latihan Round the
pengembangan ini adalah variasi latihan lempar Waist with A Stick (11) Latihan Throw the Bullet in
cakram pada olahraga atletik nomor lempar cakram, the Lunges Position (12) Latihan Lemparan dengan
dengan hasil akhir dari penelitian pengembangan ini melewati tali melintang (13) Latihan Lempar dengan
akan menghasilkan desain bentuk variasi latihan Menggunakan Sasaran Bertingkat (14) Latihan
lempar cakram yang baru dilengkapi dengan Lempar Menggunakan Peluru dari Arah Samping
spesifikasi produknya, melalui pembuatan buku (15) Latihan Lemparan dengan 1 (satu) Area Sasaran
tentang variasi latihan lempar cakram sehingga dapat (16) Latihan Lempar Membelakangi Sektor (17)
digunakan sebagai acuan dalam membuat program Latihan Variasi lemparan Menyilang (18) Latihan
latihan. Produk ini sangat cocok untuk atlet pemula Kombinasi Lemparan Pola Melingkar (19) Latihan
karena variasi yang dikembangkan masih bersifat Pinggang dengan Alat Bantu Ban (20) Latihan Power
dasar. Menggunakan Tongkat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pengujian Pertama (Uji Pakar)


Analisis Kebutuhan Pengujian pertama dilakukan setelah desain
Lempar adalah suatu gerakan yang awal ataupun rancangan model latihan lempar
menyalurkan tenaga pada suatu benda yang cakram untuk pemula diamati, dikoreksi dan
menghasilkan daya pada benda tersebut dengan dinyatakan layak untuk diujicobakan oleh para ahli.
memiliki kekuatan ke depan atau ke atas (menurut Pengujian pertama terhadap model latihan lempar
Mochamad Djumidar A. Widya, 2004 : cakram pada atlet pemula oleh ahli yang terdiri dari 2
121).Sedangkan menurut Sofyan Sholafudin dan orang yaitu 1 orang ahli pelatih dan 1 orang ahli
Roesdiyanto (dalam Indonesia Performance Journal akademisi olahraga. Adapun kompetensi dari ahli
2017 : 64) “Lempar cakram merupakan salah satu tersebut telah diakui dimana pelatih telah memiliki
keterampilan gerak yang mempergunakan tubuh yang sertifikat pelatih minimal C dan akademisi telah
sangat kompleks dengan menerapkan beberapa memiliki pendidikan S1/S2. Hasil evaluasi yang
prinsip gaya centrifugal yang dikembangkan sejak dilakukan ahli mengacu terhadap indikator yang telah
fase persiapan, yaitu ayunan mendarat, loncat putar disusun sebelumnya dimana menjadi acuan untuk
kearah posisi, dan lemparan”. Gerak tehnik lempar menguji apakah model tersebut layak digunakan atau
cakram harus dilakukan secara berurutan dengan tidak.
membutuhkan tehnik dan kemampuan yang baik,
dengan beberapa tehnik/fase lempar cakram yaitu : Hasil Pengujian Tahap Dua (Uji Kelompok Kecil)
fase ayunan, fase memutar yang membutuhkan Dari hasil uji kelompok kecil dilakukan stelah pakar
percepatan dan keseimbangan pada saat memutar, mengevaluasi produk yang telah dibuat oleh peneliti.
Uji kelompok kecil dlakukan terhadap atlet lempar ahli, pernyataan yang diberikan kepada ahli serta
cakram pemula yang berasal dari tempat latihan proses revisi menghasilkan penyempurnaan produk
Simamora Nabolak Atletik Club, SanMar Atletik variasi latihan lempar cakram dalam latihan lempar
Club, dan SMA HKBP 2 Tarutung Atletik Club cakram layak untuk dilanjutkan. Setelah dilakukan uji
dengan jumlah 15 orang atlet. coba kelompok kecil maka dilakukan penilaian dari
setiap ahli olahraga,ahli lempar cakram,dan ahli
Dari hasil uji kelompok kecil pada atlet pelatih lempar cakram, maka setelah selesai diperiksa
dimana setelah melakukan setiap model latihan oleh setiap ahli maka dapat disimpulkan bahwa
lempar cakram, atlet diberikan angket untuk diisi produk ini sudah layak untuk dimasukkan dalam
sesuai pemahaman atlet sendiri. Dari hasil uji coba program latihan dengan harapan dapat meningkatkan
kelompok kecil terhadap 15 orang atlet lempar kemampuan dalam melakukan lempar cakram pada
cakram pemula disimpulkan bahwa variasi latihan atlet pemula dengan baik dan sempurna.
pada atlet lempar cakram pemula dengan jumlah 20
variasi sudah memenuhi kriteria untuk dilanjutkan Pembahasan Produk
dalam uji kelompok kecil karena persentase setiap
model antara 67% - 97%. Dapat disimpulkan bahwa Model menjadi sebuah standart atau contoh
20 model latihan tersebut mudah dilakukan dan yang digunakan dalam membuat sesuatu. Model
dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan dapat diartikan sebagai variasi atau contoh suatu hal
kemampuan lempar cakram serta memiliki unsur yang akan dihasilkan. Model juga dapat diartikan
yang menyenangkan dan menarik untuk dilakukan sebagai acuan yang menjadi dasar atau rujukan dari
atau latihan tidak membosankan. hal tertentu. Model dapar berupa gambar, rumusan
matematis, prototipe, market dan sebagainya. Model
Hasil Pengujian Tahap Ketiga ( Kelompok Besar ) didesain untuk mewakili realitas sesungguhnya,
Setelah dilakukan uji coba kelompok kecil maka walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari
dilakukan uji kelompok besar terhadap atlet lempar dunia yang sebenarnya, sehingga model latihan dapat
cakram pemula yang berasal dari tempat latihan diartikan sebagai kerangka konseptual yang
Simamora Nabolak Atletik Club, SANMAR Atletik mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang
Club, SMA HKBP 2 Tarutung Atletik Club, dan sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman
SIBORONGBORONG Athletic Club Generation dalam berlatih untuk mencapai tujuan tertentu dan
dengan jumlah 21 orang atlet. Dari hasil uji berfungsi sebagai pedoman perencanaan bagi pelatih,
kelompok kecil pada atlet dimana setelah melakukan fasilitator dan tutor dalam melaksanakan aktivitas
setiap model latihan lempar cakram, atlet diberikan dari sebuah latihan. Model menjadi sangat
angket untuk diisi sesuai pemahaman atlet sendiri. bermanfaat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dari hasil uji coba kelompok kecil terhadap 21 bermanfaat untuk mencapai tujuan yang diharapkan
orang atlet lempar cakram pemula disimpulkan dengan mengambangkan variasi latihan yang
bahwa variasi latihan pada atlet lempar cakram menunjang kemampuan atlet pemula dalam
pemula dengan jumlah 20 variasi sudah memenuhi melakukan lempar cakram.
kriteria untuk dilanjutkan dalam uji kelompok besar Variasi latihan lempar cakram pada atlet
karena persentase setiap model antara 73% - 92%. pemula harus dibuat bermanfaat, sesuai dengan
Dapat disimpulkan bahwa 20 model latihan tersebut tujuan latihan dan prinsip latihan, gerakan dilakukan
mudah dilakukan dan dilaksanakan sehingga dapat efektif dan efisien, gerakan yang menyenangkan
meningkatkan kemampuan lempar cakram serta sesuai dengan gerakan benar sesuai dengan prinsip
memiliki unsur yang menyenangkan dan menarik latihan. Dengan mengikuti ketentuan tersebut maka
untuk dilakukan atau latihan tidak membosankan. variasi latihan tersebut berguna untuk digunakan
dalam meningkatkan kemampuan lempar pada atlet
Penyempurnaan Produk lempar cakram terkhusus pemula.
Proses penyempurnaan produk dilakukan Variasi latihan yang dikembangkan tentu saja
melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dari memiliki keunggulan dan kelemahan dari variasi
pembuatan draf awal setelah peneliti membuat draf latihan yang sudah ada sebelumnya. Ini dapat
awal lalu peneliti berkonsultasi kepada beberapa memacu peneliti selanjutnya untuk membuat variasi
pelatih lempar cakram, berikutnya dilakukan evaluasi latihan yang lebih baik lagi. Adapun keunggulan
dari ahli kemudian peneliti merevisi produk tersebut variasi latihan pada atlet lempar cakram pemula ini
sehingga sudah siap untuk diuji cobakan pada tahap 1 adalah latihan yang dibuat mampu mengembangkan
uji coba kelompok kecil yang diikutsertakan 15 orang keterampilan dasar pada atlet yang masih baru belajar
atlet. pada pelaksanaan uji coba kelompok kecil atau mengikuti latihan lempar cakram karena gerakan
peneliti memperoleh data dari pernyataan dan saran
yang dibuat sesuai dengan gerakan-gerakan dasar ada di cabang olahraga atletik secara khusus
lempar cakram. nomor lempar cakram pada klub yang
Kelemahan dari produk ini adalah peralatan bersangkutan.
latihan harus lengkap dan sesuai dengan ketentuan
berat dan jarak yang ditentukan. Hal ini juga akan REFERENSI
berpengaruh kepada hasil latihan yang akan dicapai Akhmad, Imran. 2013. Dasar-Dasar Melatih Fisik
sehingga menjadi perhatian serius bagi Olahragawan. Medan: Unimed Press.
pembina/pelatih lempar cakram. Selain itu, karena
variasi latihan ini terarah pada atlet lempar cakram Danusyogo, Suyono. 2000. Pedoman Resmi
pemula, maka pelatih harus memperhatikan gerakan Mengajar Atletik. Jakarta: Staf
yang dilakukan oleh atlet supaya tidak berdampak ke Sekretariat IAAF-RDC.
hal yang negative seperti cedera.
Harsono. 2015. Periodisasi Program Latihan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
KESIMPULAN Offset.
Berdasarkan hasil dari uji pakar, uji coba lapangan
dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat Hasan, Syaiful., Winarno, M. E, dan Tomi, Agus.
disimpulkan bahwa : (2015). Pengembangan Model
1. Variasi latihan pada atlet lempar cakram pemula Permainan Gerak Dasar Lempar
bermanfaat aman dilakukan, gerakan yang dibuat Untuk Siswa Kelas V SDN Tawangargo
pada setiap model latihan efisien dan efektif. 4 Karangploso Malang. Jurnal
2. Dengan 20 Model latihan yang sederhana, mudah Pendidikan Olahraga, 4(2).
dilakukan dan dilaksanakan serta memiliki unsur file:///C:/Users/WINDOWS/Download
yang menyenangkan dan menarik untuk s/86-476-1-PB.pdf
dilakukan atau latihan tidak membosankan.
3. Dengan pengembangan variasi latihan pada atlet IAAF. (2012-2013). Competition Rules. IAAF:
lempar cakram pemula dapat meningkatkan Monaco Cedex.
kemampuan lempar cakram bagi atlet pemula.
Rahman, Hari A dan Sukadiyanto. (2012).
SARAN Penjasorkes. Bogor: Penerbit Quadra.
Berdasarkan hasil dari uji pakar, uji coba lapangan
dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat Rahmat, Zikrur. (2015). Atletik Dasar dan Lanjutan.
disimpulkan bahwa : Banda Aceh: Natura Aceh.
1. Agar produk variasi latihan pada atlet lempar
cakram pemula dapat digunakan oleh atlet dan Sholafudin, Sofyan dan Roesdiyanto. (2017).
pelatih, serta seluruh masyarakat secara khusus Pengembangan Model Latihan
untuk nomor lempar cakram, sebaiknya dicetak Perphase dalam Teknik Dasar Lempar
atau diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya Cakram Gaya Circle untuk Atlet
mempublikasi dan sosialisasi sehingga dapat Lempar Cakram Pemula. INDONESIA
dipublikasikan dalam jangkauan yang lebih luas. PERFORMANCE JOURNAL (IJP).
2. Sebelum disebarluaskan, sebaiknya variasi latihan 2597-3624.
pada atlet lempar cakram pemula disusun kembali
untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi http://download.garuda.ristekdikti.go.id
dan materi. /article.php?
3. Untuk memperkuat hasil penelitian maka harus article=596278&val=10069&title=Pen
dibuat variasi latihan pada atlet lempar cakram gembangan%20Model%20Latihan
pemula yang dikembangkan dengan bntuk %20Perphase%20dalam%20Teknik
penelitian yang lain pada sampel yang lebih luas. %20Dasar%20Lempar%20Cakram
4. Hasil pengembangan variasi latihan pada atlet %20%20Gaya%20Circle%20untuk
lempar cakram pemula dapat disebarluaskan pada %20Atlet%20Lempar%20Cakram
klub atletik dan juga sekolah yang ada di %20Pemula
Indonesia.
5. Kepada peneliti berikutnya dari variasi latihan Sidik, Didik Zafar. 2014. Mengajar dan Melatih
pada atlet lempar cakram pemula yang sudah Atletik. Bandung : Rosda.
dilakukan serta diuji cobakan, hendaknya juga
dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang
Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

Warsidi, Edi. 2010. Sejarah dan Teknik Dasar


Atletik. Bogor: Penerbit Yudhistira.

Widya, Mokhamad Jumidar. 2004. Belajar Berlatih


gerak-gerak Dasar Atletik dalam
Bermain. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai