Anda di halaman 1dari 7

KONSTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

REAKSI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 M ATLET NAGA CLUB

MEDAN 2023

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Olahraga

OLEH :

SEPRINA M SIBURIAN

NIM : 6191121009

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Olahraga adalah bagian dari kegiatan yang secara umum atau sehari-hari manusia
melaksanakannya yang berguna untuk membentuk kebugaran yang sehat bagi tubuh
manusia sendiri. Perkembangan olahraga sampai pada saat ini telah memberikan
konstribusi yang positif dan nyata yang disarankan bagi peningkat kesehatan masyarakat.
Dan disisi lain, olahraga juga merupakan salah satu wadah atau tempat untuk
meningkatkan Sumber Daya Masyarakat(SDM).

Menurut Irfan (2020) Olahraga prestasi adalah olahraga yang mengembangkan


dan membina para olahragawan secara berjenjang, teratur dan berkesinambungan dengan
mengadakan kompetisi-kompetisi untuk mendapatkan prestasi melalui bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Menurut Sadrizal (2018:13), berolahraga seseorang dapat
menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar serta selalu bersemangat dalam
menjalani aktivitasnya sehari-hari.

Bagi seorang atlet, olaharaga merupakan ajang kompetisi dalam meraih prestasi
setinggi tingginya. Prestasi itu sendiri merupakan hasil tertinggi yang di capai melalui
proses yang panjang dan memiliki tujuan. Untuk mencapainya diperlukan usaha dan
proses latihan yang terarah dan terkoordinir secara baik sehingga mendapatkan hasil yang
baik.
Atletik disebut juga sebagai ibu dari semua cabang olahraga, karena nomor-
nomor-nomor yang meliputi cabang olahraga ini merupakan gerak dasar dari semua
cabang olahraga lainnya, seperti cabang olahraga atletik nomor lari, nomor lari yang
terdiri dari lari jarak pendek, lari jarak menengah dan lari jarak jauh, nomor lempar yang
terdiri dari lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru, dan lontar martil dan nomor
lompat yang terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, lompat galah, dan
nomor jalan yang tediri dari nomor jalan cepat.

Salah satu cabang olahraga Atletik di nomor lari jarak pendek adalah perlombaan
lari yang semua peserta berlari dengan kecepatan penuh dengan menempuh jarak 100
meter. Dakam lari 100 meter untuk mencapai hasil yang maksimal di perlukan suatu
kondisi fisik seperti kekuatan pada saat melakukan tolakan dari start blok dan penguasaan
tehnik pada saat melewati garis finish. Dalam lari 100meter gerakan utama yang terkait,
adalah daya ledak otot tungkai dan kecepatan reaksi. Latihan yang baik dan teratur
merupakan kunci keberhasilan lari 100 meter. Selain diperlukan kondisi fisik dan
penguasaan tehnik di atas, struktur tubuh juga sangat penting menjadi perhatian dalam
membina cabang olaharaga Atletik khususnya lari 100 meter.

Stuktur tubuh seseorang ditentukan oleh tulang dan otot. Orang yang tinggi secara
otomatis memiliki tulang yang panjang, demikian pula sebaliknya. Demikian pula
sebaliknya. Hal itu sependapat dengan pandangan Supryadi (2012), yang mengemukakan
bahwa : semakin panjang tulang akan memebrikan kemungkinan gaya yang lebih besar
sesuai dengan sistem tuas dan pengungkit. Orang yang tinggi memiliki tungkai yang
panjang. Tungkai yang panjangn dalam melakukan aktifitasnya musalnya melakukan lari
akan memiliki sudut yang lebih luas.

Demi prestasi maksimal di nomor lari 100 meter pada usia produktif seorang atlet
lari jarak pendek harus memiliki kondisi fisik dan penguasaan tehnik yang baik sejak
usia muda. Untuk itu perlu adanya pembinaan kondisi fisik dan penguasaan tehnik sejak
muda agar memiliki mental, pengalaman dan pengetahuan yang luas dengan adanya
pembinaan sejak dini tidak tertutup kemungkinan nomor lari 100 meter Indonesia di
tingkat Internasioanl.

Untuk menjadi atlet yang handal harus memiliki motivasi yang tinggi, daya juang,
berlatih dengan keras baik fisik maupun mental, serta pelatih yang memiliki keterampilan
dalam melatih secara professional, sarana dan prasarana yang memadai, pembinaan yang
bertahap dan berkelanjutan terhadap atlet, tujuan dari pembinaan olahraga itu sendiri
untuk mengidentifikasi atlet yang berpotensi memilih olahraga yang sesuai dengan
potensinya dan minat yang memperkiran peluang untuk berhasil dakm program
pembinaan sehingga dapat mencapai prestasi yang diharapkan dalam cabang olahraga
yang digeluti.

Keberhasilan atau prestasi seseorang dalam berolahraga sangan tergantung pada


kualitas kemampuan fisik (kondisi fisik) dan penguasaan tehnik yang dimilikny, semakin
baik fisik atau kemampuan fisik dan penguasaan tehnik seseorang maka semakin besar
peluang untuk berprestasi menurut Irwadi (2014) ini terbukti bhawa kondisi fisik
merupakan komponen utama dalam meraih prestasi optimal.

Kondisi fisik atau kemampuan fisik, keadaan tersebut bias meliputi sebelum
melakukan latihan pada saat melakukan latihan (proses latihan), setelah melakukan
latihan melalui kegiatan olahraga yang teratur, dan terarah lebih baik hal ini juga dapat
berpengaruh kepada nomor lari 100 meter. Dalam nomor lari 100 meter kondisi fisik dan
penguasaan tehnik diantaranya yang berpengaruh yaitu daya ledak otot tungkai dan
kecepatan reaksi. Penguasaan tehnik merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi
kecepatan pelari khususnya nomor lari 100 meter.

Daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan seseorang dalam menggerakkan


tubuh secara kuat dan berkecepatan tinggi. Daya ledak otot tungkai berpengaruh terhadap
wujud hasil daya ledak itu sendiri. Kecepatan untuk menyelesaikan suatu jarak tertentu
dengan cepat. Dengan hal ini tentu kecepatan memiliki peran untuk membantu memberi
kekuatan pada saat melakuka tolakan kearah depan.

Sekilas pandangan peneliti, banyak Atlet yang memiliki potensi yang sudah ada
pada dri masing-masing atlet, tinggal bagaimana melatih dan mengembangkan dengan
semaksimal mungkin. Pembinaan atlet khususnya nomor lari 100 meter Atlet Naga Club
Atletik Medan , merupakan olahraga individu yang diharapkan berprestasi dengan baik di
Sumatera Utara khususnya di kota Medan sejalan dengan tujuan tersebut, yaitu
keberhasilan atau prestasi dalam olahraga sangat tergantung pada kualitas kondisi fisik
Hendry (2014). Berdasarkan kutipan yang ditemukan berarti pembinaa atlet cabang
olahraga khusunya di nomor 100 meter sangat penting untuk melahirkan atlet yang
berprestasi, Berdasarkan pengamatan di lapangan, atlet di nomor lari 100 meter di Naga
Club Atletik Medan ini masih kurang berprestasi. Terbukti dengan mengikuti ajang
PORPROVSU tahun 2022 atlet Naga Club Atletik Medan tidak memperoleh apa pun di
nomor 100 meter pada ajang PORPROVSU.

Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik dan penguasaan tehnik, dan hal ini
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yaitu, motivasi dalam diri atlet yang rendah
unutk menjalankan program dengan maksimal, sering mengeluh saat latihan, dan
kurangnya sarana dan pra sarana yang ingin dipergunakan.

Berdasarkan data peneliti, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian


terhadap kurangnya prestasi atlet lari 100 meter di Club Naga Atletik Medan dengan
harapan hasl peneliti ini dapt memberikan gambaran tingkat kondisi fisik dan penguasaan
tehnik dan usaha yang mendongkrak prestasi atlet, karena faktor kondisi fisik dan
penguasaan tehnik untuk itu peneliti melakukan penelitian mengenai Konstribusi Dya
Ledak Otot Tungkai Dan Kecepatan Reaksi Terhadap Kemampuan atlet lari 100 meter
pada Naga Club Atletik Medan.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasrkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di
identifikasikan beberapa permasalahan yang mempengaruhi variable dalam penelitian ini.
Adapun identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan kondisi fisik lari 100 meter Atlet Naga Club Atletik Medan yang kurang
baik.
2. Penguasaan tehnik lari 100 meter Atlet Naga Club Atletik Medan yang kurang baik.
3. Sarana dan prasarana atletik yang kurang memadai.
4. Kurangnya motivasi Atlet pada Club Naga Atletik Medan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat beberapa penyebab munculnya
masalah, maka peneliti membatasi masalah ini yaitu Konstribusi Daya Ledak Otot
Tungkai dan Kecepatan Rekasi Terhadap Kemampuan Lari 100 meter pada Atlet Naga
Club Atletik Medan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka dapar
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “ Adakah pengaruh latihan Konstribusi
Daya Ledak Otot Tungkai dan Kecepatan Reaksi Terhadap Kemampuan lari 100 meter
melihat situasi kondisi fisik dan tehnik pada Atlet Club Naga Atletik Medan.

E. Tujuan Masalah
Peneliti ini melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagiamana efek
dari latihan Konstribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kecepatan Rekasi Terhadap
Kemampuan Lari 100 meter pada Atlet Naga Club Atletik Medan.
F. Manfaat Masalah
1.Untuk mengetahui bagiamana efek dari latihan Konstribusi Daya Ledak Otot Tungkai
dan Kecepatan Rekasi Terhadap Kemampuan Lari 100 meter pada Atlet Naga Club
Atletik Medan.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan bias jadi rekomendasi ataupun bahan ajaran dalam
berlatih kondisi fisik dan tehnik pada lari 100 meter.

Anda mungkin juga menyukai