Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN


OTOT LENGAN DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN
LARI 100 METER SMK KARTANEGARA KOTA KEDIRI

Oleh:
MOCHAMMAD ARDIANTO
14.1.01.09.0030

Dibimbing oleh :
1. Drs. H. Sugito, M.Pd
2. Ardhy Mardiyanto Indra P, M.Or

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018

Mochammad Ardianto| 14.1.01.09.0030 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Penjaskesrek
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN


OTOT LENGAN DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN
LARI 100 METER SMK KARTANEGARA KOTA KEDIRI
Mochammad Ardianto
14.1.01.09.0030
FKIP – Penjaskesrek
Ardianto.antam@gmail.com
Drs. H. Sugito, M.Pd
Ardhy Mardiyanto Indra P,M.Or
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
KEDIRI

ABSTRAK

Mochammad Ardianto : Hubungan Antara Panjang Tungkai, kekuatan otot lengan dan berat
badan dengan kecepatan lari 100 meter SMK Kartanegara Kota Kediri
Kata Kunci : panjang tungkai , kekuatan otot lengan, berat badan dan kecepatan lari 100 meter
Salah satu cabang pendidikan jasmani adalah atletik. Atletik dapat disebut sebagai induk
cabang semua olah raga. Atletik mempunyai tiga bagian yaitu lari, lompat dan lempar. Pada
nomor lari terbagi menjadi enam macam yang salah satunya adalah lari cepat (sprint) yang
kemudian dibagi menjadi tiga jarak yaitu 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Atletik
khususnya lari sprint 100 meter merupakan salah satu cabang olah raga yang harus dipahami
oleh siswa. Siswa SMK Kartanegara kurang mempunyai pemahaman tentang atletik
khususnya lari sprint 100 meter. Sehingga pada saat melakukan lari sprint kurang begitu
maksimal sehingga lari tidak bisa cepat. Penelitian ini akan mengungkapkan tentang
hubungan panjang tungkai, kekuatan otot lengan dan berat badan dengan kecepatan lari 100
meter
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : hubungan antara panjang
tungkai (X1) dengan kecepatan lari 100 meter (Y), kekuatan otot lengan (X2) dengan
kecepatan lari 100 meter (Y), berat badan (X3) dengan kecepatan lari 100 meter (Y).
Hubungan antara panjang tungkai, kekuatan otot lengan dan berat badan dengan kecepatan
lari 100 meter.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional, sedangkan
pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan jumlah sampel 30 siswa
SMK Kartanegara Kota Kediri, diambil dengan keseluruhan populasi yang berjumlah 37
siswa menggunakan teknik random sampling. Untuk mendapatkan data yang lengkap
dilakukan secara langsung dengan melakukan tes.
kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) ada hubungan antara panjang tungkai dengan
kecepatan lari 100 meter pada siswa SMK Kartanegara Kota Kediri. Karena nilai signifikan
0,000 < 0,05 atau nilai rhitung 0,668 > 0,361 rtabel maka H0 ditolak H1 diterima. (2) Ada
hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kecepatan lari 100 meter SMK Kartanegara
Kota Kediri. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 atau nilai r hitung 0,483 > 0,361 rtabel maka H0
ditolak H2 diterima. (3) Ada Hubungan antara berta badan dengan kecepatan lari 100 meter

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

SMK Kartanegara Kota Kediri. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 atau nilai r hitung 0,605 >
0,361 rtabel maka H0 ditolak H3 diterima. (4) Ada Hubungan antara panjang tungkai, kekuatan
otot lengan dan bertat badan dengan kecepatan lari 100 meter SMK Kartanegara Kota Kediri.
Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 atau nilai r hitung 1,027 < 4,17 rtabel maka H0 ditolak H4
diterima. Besarnya panjang tungkai, kekuatan otot lengan dan berat badan dengan kecepatan
lari 100 meter sebesar 10,6% dan sisanya sebesar yaitu -89,4% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

I. LATAR BELAKANG dapat disebut sebagai induk cabang

semua olah raga. Atletik itu


Keberadaan pendidikan
mempunyai tiga bagian yaitu lari,
jasmani dan kesehatan di sekolah
lompat dan lempar. Oleh karna itu
mempunyai peranan penting
atletik bahkan disebut sebagai ibu
terhadap pencapaian tujuan proses
dari segala cabang olah raga.
belajar mengajar secara
Sedangkan pada nomor lari terbagi
keseluruhan. Aktivitas jasmani dan
menjadi enam macam yang salah
pembinaan cara hidup sehat
satunya adalah lari cepat (sprint)
merupakan bentuk pembelajran
yang kemudian dibagi lagi menjadi
pendidikan jasmani dan kesehatan.
tiga jarak yakni 100m, 200m dan
Melalaui aktivitas jasmani
400m. Latihan atletik mempunyai
diharapkan dapat membantu
peran penting dalam peningkatan
perkembangan dan pertumbuhan
atau pengembangan kondisi fisik,
anak.
dan menjadi dasar pokok
Salah satu cabang pendidikan
peningkatan prestasi yang optimal
jasmani adalah atletik. Atletik
bagi cabang olah raga lain. Selain

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

itu, atletik juga merupakan olah Berdasarkan uraian diatas,


raga yang memasyarakat dan pengkajian dalam penelitian ini
dilakukan oleh semua negara. diarahkan pada faktor kondisi fisik
Disamping dibina dan yang ada hubungannya dengan
dikembangkan di masyarakat, prestasi lari 100 meter.
atletik juga merupakan olahraga Kemampuan kondisi fisik yaitu
yang wajib diajarkan di sekolah- panjang tungkai, kekuatan otot
sekolah. Mulai dari sekolah dasar tungkai, dan berat badan perlu
sampai perguruan tinggi. Hal diteliti lebih mendalam, untuk
tersebut membuktikan bahwa mengetahui ada tidaknya hubungan
betapa besar perhatian pemerintah dengan prestasi lari 100 meter.
Indonesia pada cabang atletik. Berdasarkan pengamatan
syariffudin (1992:41) yang dilakukan penulis di SMK
menyatakan bahwa “Faktor yang Kartanegara Kota Kediri,
berkaitan dengan teknik lari antara Pembelajaran pendidikan jasmani
lain : teknik start, teknik gerakan pada SMK Kartanegara Kota
lari, dan teknik finish”. Komponen- Kediri, khususnya lari 100 meter
komponen tersebut saling telah diajarkan tetapi kurang
mempengaruhi, sehingga di dalam maksimal karena mengetahui
pelaksanaannya harus dilakukan sarana dan prasarana yang kurang
secara selaras dan harmonis untuk lengkap dan para siswa belum
memperoleh hasil yang maksimal. menguasai teknik-teknik lari 100

meter dengan benar dan

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

mengetahui faktor-faktor yang Dari latar belakang masalah


berhubungan dengan kecepatan lari tersebut maka penulis tertarik untuk
100 meter, pembelajaran meneliti tentang hubungan antara
pendidikan jasmani di SMK panjang tungkai, kekuatan otot
Kartanegara Kota kediri tidak lengan dan berat badan dengan
terlepas dengan kendala diatas kemampuan lari 100 meter siswa
yakni kendala praktek di lapangan kelas X SMK Kartanegara Kota
karena kurangnya sarana dan Kediri.
prasarana, kurangnya pengetahuan II. METODE
tehnik-tehnik lari sprint yang baik A. Variabel Penelitian
Pengertian variabel itu
dan benar dan lemahnya siswa
sendiri adalah suatu atribut atau
dalam melakukan lari sprint. Untuk sifat atau nilai dari orang, obyek
itu perlu adanya pembelajaran dan atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yangditetapkan oleh
latihan yang digunakan oleh guru
peneliti untuk dipelajari dan
untuk menunjang prestasi olahraga kemudian ditarik kesimpulannya
atletik khususnya lari sprint 100 Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebasnya adalah
meter.
panjang tungkai (X1), kekuatan
Melalui tes dan pengukuran otot lengan (X2) dan berat badan
terhadap panjang tungkai, kekuatan (X3), sedangkan yang menjadi
variabael terikatnya adalah
otot lengan dan berat badan
kecepatan lari 100 meter (Y).
sehingga akan diketahui ada atau B. Teknik Penelitian Dan Pendekatan
tidak hubungannya dengan Penelitian
1. Teknik Penelitian
kemampuan lari 100 meter.

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

Semua kegiatan yang ingin secara ilmiah. Sehingga dalam


mencapai tujuan tertentu pasti mengadakan suatu penelitian
mengharapkan hasil yang sebaik- seseorang peneliti dituntut untuk
baiknya. Dalam proses pencapaian mengetahui dan mengerti, serta
tujuan perlu dituntut suatu cara atau menggunakan metode atau teknik
suatu langkah-langkah yang secara teliti maupun sistematis.
sebaiknya diambil, sebab suatu Suatu metode digolongkan
kegiatan untuk mencapai tujuan baik apabila metode itu sesuai
sesuai dengan harapan, kalau tidak dengan kondisi subyek yang
menggunakan cara-cara yang diteliti, dan perlu juga
cermat dan baik, tentu hasilnya diperhatikan kemampuan peneliti
kurang memuaskan, bahkan dapat sendiri terhadap pemakai suatu
menimbulkan suatu kegagalan atau mode dengan terpenuhinya faktor
penyimpangan dari tujuan yang mengena metode, maka penelitian
akan dicapai. Dalam ilmu ilmiah akan terhindar dari suatu
pengetahuan cara-cara itu biasanya kesalahan dan dapat mencapai
disebut dengan metode. hasil yang sebaik-baiknya.
Metode merupakan cara Dalam penelitian ini,
yang harus ditempuh untuk peneliti menggunakan metode
memudahkan cara mencapai suatu korelasi yaitu suatu penelitian
tujuan, sedangkan penelitian untuk mengetahui hubungan dan
merupakan suatu kegiatan yang tingkat hubungan antara dua
khusus untuk mencapai kebenaran variabel atau lebih tanpa ada upaya

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

untuk mempengaruhi variabel Kartanegara Tahun Akademi


tersebut sehingga tidak dapat 2017/2018.Karena nilai signifikan
manipulasi variabel. 0,000 < 0,05 atau nilai rhitung 0,668
Pengungkapan data > 0,361 rtabel maka H0 ditolak H1
dilakukan dengan melakukan tes diterima.
dan pengukuran. 2. Ada hubungan antara antara
2. Pendekatan Penelitian kekuatan otot lengan dengan
Dalam penelitian ini, peneliti kecepatan lari 100 meter siswa
menggunakan metode korelasi putra kelas X SMK Kartanegara
dengan pendekatan kuantitatif Tahun Akademi 2017/2018. Karena
dengan melaksanakan tes dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 atau
pengukuran panjang tungkai, nilai rhitung 0,483 > 0,361 rtabel maka
kekuatan otot lengan, berat badan H0 ditolak H2 diterima.
dan prestasi lari 100 meter yang 3. Ada hubungan antara berat badan
dihasilkan. dengan kecepatan lari 100 meter
III. HASIL DAN KESIMPULAN siswa putra kelas X SMK
A. Simpulan
Kartanegara Tahun Akademi
Dari hasil analisa data yang
2017/2018. Karena nilai signifikan
dilakukan, dapat disampaikan
0,000 < 0,05 atau nilai rhitung 0,605
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
> 0,361 rtabel maka H0 ditolak H3
1. Ada hubungan antara panjang
diterima.
tungkai dengan kecepatan lari 100

meter siswa putra kelas X SMK Ada hubungan antara panjang

tungkai, kekuatan otot lengan dan

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

berat badan dengan kecepatan lari Admin. (online), tersedia


:http://www.artikelsiana.com/2017/
100 meter siswa putra kelas X 11/pengertian-atletik-sejarah-
nomor.html?m=1, diunduh 28 mei
SMK Kartanegara Tahun Akademi 2018
2017/2018. Karena nilai signifikan Admin. (online). Tersedia :
https://www.apki.or.id/cara-
sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai mengukur-tinggi-dan-berat-badan/,
diunduh 7 juni 2018
1,027 Fhitung < 4,17 Ftabel, maka
Admin. (online). Tersedia :
H0 ditolak H4 diterima. Besarnya http://olahraga.biz.id/2017/01/peng
ertian-dan-sejarah-atletik-lengkap/,
panjang tungkai, kekuatan otot diunduh 22 juli 2018
lengan dan berat badan dengan
Albertus Fenanlampir., AIFO &
Muhammad Muhyi Faruq. 2014.
kecepatan lari 100 meter diketahui
Tes dan Pengukuran dalam
Olahraga. Ambon : CV Andi
R Square (r² x 100%) Nilai r² 0,106

sehingga sumbangan sebesar 10,6% Bahagia, yoyo. 1999. Atletik. Jakarta :


depdikbud
dan sisanya sebesar yaitu -89,4%
Didik Zafar Sidik. 2010. Mengajar dan
dipengaruhi oleh faktor lain yang Melatih Atletik. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Furqon, M, 2003. Tes dan pengukuran.
IV. DAFTAR PUSTAKA Surabaya : university press

Abdurrahman.2011.Perbandingan Halim, Ichsan Nur. 2004. Tes Dan


Kekuatan Otot Tungkai Antara Pengukuran Kesegaran Jasmani.
Siswa Gemuk Dan Kurus. Jurnal Makasar : universitas negeri
(online) makasar.

Admin. (Online), Tersedia : Harsono. 1993. Latihan Kondisi Fisik.


https://kebugarandanjasmani.blogsp Jakarta : koni pusat
ot.co.id/2015/12/pengertian-
kecepatan-definisi- dalam.html? Maksum, Ali. 2006. Metode Penelitian
m=1, diunduh 28 Mei 2018 Dalam Olah Raga. Surabaya :
universitas negeri surabaya.

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id
Artikel
Skripsi Universitas Nusantara

Moeloek, D. & Tjokronegor, A.1984.


Kesehatan Dan Olah Raga. Jakarta
: FKUI

Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lari.


Semarang : Aneka Ilmu

Sajoto.M. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik


Dalam Olahraga. Semaranng :
semarang press

Sumardi, Yosapat, Ammy Syulasmi dan


Maman Rumanta.2007. Konsep
Dasar IPA SD. Jakarta : universitas
terbuka

Sugiyono.2010. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung : alfabeta

Sugiyono.2015. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung : alfabeta Bandung

Syaifudin. 2010. Atlas Berwarna Tiga


Bahasa Anatomi Tubuh Manusia.
Jakarta : salemba medika.

Warsito. 2001. Hubungan Panjang


Tungkai dan Kekuatan Otot
Tungkai Terhadap hasil Lari 100
meter pada siswa putera sekolah
dasar negeri kelas VI di Kecamatan
pekalongan tahun pelajaran
2000/2001.Semarang : UNES

Widiastuti. 2017. Tes Dan Pengukuran


Olahraga. Jakarta : rajawali pers.

Yatno. 2009. Hubungan Panjang Tungkai,


Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan
otot Lengan dan Daya Ledak
Terhadap Lari 100 Meter. Skripsi.
Semarang. Penjaskesrek
Universitas Negeri Malang.

Mochammad Ardianto| simki.unpkediri.ac.


14.1.01.09.0030 id

Anda mungkin juga menyukai