Anda di halaman 1dari 23

SKRIPSI

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN


KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP
KECEPATAN RENANG GAYA
BEBAS PADA SISWA SMA
NEGERI 3 TAKALAR

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Makassar
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

IRHANA
1632040001

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

1
ABSTRAK

IRHANA, 2020. Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai
Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 25 Meter. Skripsi Fakultas Imu
Keolahragaan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “seberapa besar kontribusi


kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya
bebas?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan
otot lengan dan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 3Takalar
Tahun ajaran 2019/2020. Pengambilan sampel dengan cara provosit random
sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode teknik Tes dan
Pengukuran. Instrumen tes yang digunakan : 1) pull and push dynamometer untuk
mengukur kekuatan otot lengan, 2) leg dynamometer untuk mengukur kekuatan
otot tungkai, 3) stopwatch untuk mengukur kecepatan renang gaya bebas.
Variabel penelitian ini meliputi variabel kekuatan otot lengan dan kekuatan otot
tungkai sebagai variabel bebas, serta kecepatan renang gaya bebas sebagai
variabel terikat. Tehnik analisis datanya menggunakan uji regresi dan korelasi
dengan melalui program SPSS 22, pada signifikan α = 0,05 atau tarif kepercayaan
95%.

Berdasarkan dari analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada
kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya
bebas pada siswa SMA Negeri 3 Takalar Tahun Ajaran 2019/2020 dilihat dari
nilai r/R hitung = 0,594 (P < 0,05) dan kontribusi sebesar 35,2% (2) ada
kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya
bebas pada siswa SMA Negeri 3 Takalar Tahun Ajaran 2019/2020 dilihat dari
nilai r/R hitung = 0,559 (P < 0,05) dan kontribusi sebesar 31,2% (3) ada
kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan
kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya bebas pada siswa SMA
Negeri 3 Takalar Tahun Ajaran 2019/2020 dilihat dari nilai r/R hitung = 0,722 (P
< 0,05) dan kontribusi sebesar 52,1%

Kata kunci : kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, kecepatan renang gaya
bebas.

2
ABSTRACT

IRHANA, 2020. Strength of Arm and Leg Muscles Strength of Free Swimming
Speed 25 Meters. Thesis Faculty of Sport Sciences.

The problem in this study is "how much do the contribution of arm muscle
strength and leg muscle strength to freestyle swimming speed?". This study aims
to determine the contribution of arm and leg muscle strength to the 25 meter
freestyle swimming speed.

The population of this study was students of class X and XI of SMA Negeri
3 Takalar in the academic year 2019/2020. Sampling by provosit random
sampling. The data collection method uses the Test and Measurement technique
method. Test instruments used: 1) pull and push dynamometer to measure arm
muscle strength, 2) leg dynamometer to measure leg muscle strength, 3)
stopwatch to measure freestyle swimming speed. The variables of this study
include the variables of arm muscle strength and leg muscle strength as
independent variables, as well as freestyle swimming speed as the dependent
variable. The data analysis technique uses regression and correlation tests
through the SPSS 22 program, at a significant α = 0.05 or 95% confidence rate.

Based on data analysis, this study shows that: (1) There is a significant
contribution of arm muscle strength to freestyle swimming speed in SMA Negeri 3
Takalar Academic Year 2019/2020 seen from the calculated r / R value = 0.594
(P <0, 05) and a contribution of 35.2% (2) there was a significant contribution of
leg muscle strength to freestyle swimming speed in SMA Negeri 3 Takalar
Academic Year 2019/2020 seen from the calculated r / R value = 0.559 (P <0.05 )
and a contribution of 31.2% (3) there was a significant contribution together the
strength of arm muscles and leg muscle strength to the speed of swimming
freestyle in SMA Negeri 3 Takalar Academic Year 2019/2020 seen from the
calculated r / R value = 0.722 (P <0.05) and contribution of 52.1%

Keywords: arm muscle strength, leg muscle strength, freestyle swimming speed.

3
BAB I menjelaskan dan memraktekkan
renang gaya bebas (Boyke, 2011:24)
PENDAHULUAN Cabang olahraga renang
A. Latar Belakang Masalah mempunyai nomor perlombaan.
Nomor perlombaan yang dimaksud
Salah satu bagian dan peningkatan adalah nomor dalam berbagai gaya
kualitas manusia adalah membantu yang digunakan pada saat renang.
dan membina mengembangkan Adapun gaya yang terdapat dalam
olahraga, dimana kualitas olahraga olahraga renang adalah : 1) gaya
yang diarahkan kepada kesehatan dada (breast stroke), 2) gaya bebas
jesmani dan rohani seluruh (crawl stroke), 3) gaya punggung
masyarakat serta ditunjukkan pada (back crawl stroke), 4) gaya kupu-
pembentukan watak dan kepribadian, kupu (butterfly stroke).
disiplin dan sportivitas yang tinggi. Di antara keempat gaya
Lagi pula prestasi olahraga dapat tersebut, gaya bebas (crawl stroke)
meningkatkanrasa kebangsaan yang merupakan gaya yang tercepat
tinggi dibandingkan dengan tiga gaya
Salah satu jenis olahraga yang lainnya (Maglischo, 1993:15). Hal
popular di masyarakat adalah renang. ini sesuai dengan pendapat David G.
Renang adalah salah satu jenis Thomas (2000:13) yang menyatakan
olahraga yang dilakukan di air dan bahwa gaya bebas adalah satu-
merupakan cabang olahraga yang satunya gambaran mengenai
dapat dilakukan oleh siapa saja baik berenang. Gaya ini merupakan gaya
putraatau putrid dan dapat diajarkan tercepat dan berdasarkan gaya ini
kepada anak-anak maupun orang pula kehebatan seseorang berenang
dewasa. Karena olahraga renang baik akan dinilai.
untuk rekreasi, media belajar, Untuk bisa menguasai renang
maupun untuk pertandingan gaya bebas ini harus dikuasai dulu
Olahraga renang mulai diajarkan teknik dasar gaya bebas. Teknik
kedalam kurikulum pendidikan mulai dasar yang harus dikuasai untuk
dari tingkatan sekolah sampai renang yaitu: posisi tubuh di air atau
jenjang perkuliahan kusus olahraga. mengapung, gerakan kaki atau
Di SMA Negeri 3 Takalar sendiri mengayun kaki, mengayuh atau
masuk ke dalam proses gerakan tangan, koordinasi tangan
pembelajaran. Meski olahraga dan kaki, dan sistem pernapasan
renang diajarkan dalam pelajaran, (David G. Thomas, 2000:13),
tapi masih ada saja siswa yang sulit (Setiawan, 2004:9).
untuk dapat mempergerakan gerak Komponen fisik yang harus
renang itu sendiri. Dengan tujuan dimiliki dan dikembangkan dalam
instruksional khususnya adalah dapat usaha mencapai prestasi optimal

4
yaitu: kekuatan, daya tahan, daya penelitian tentang masalah ini,
otot, kecepatan, daya lentur, sehingga dapat diketahui dengan
kelincahan, koordinasi, benar dan pasti, mana yang lebih
keseimbangan, ketepatan dan reaksi besar sumbangannya terhadap
(M. Sajoto, 1995:8-10). Menurut kecepatan renang, khususnya renang
(Ahmad Rum Bismar,2007:54) gaya bebas. Dan adakah hubungan
Kekuatan dalam olahraga adalah antara kekuatan otot lengan dan otot
kemampuan dan system saraf otot, tungkai terhadap kecepatan renang
melalui kerja otot untuk mengatasi gaya bebas.
ketahanan.. Dari hasil analisis di atas
Kekuatan otot dalam olahraga dapat di simpulkan bahwa cabang
renang mempunyai peranan yang olahraga renang khususnya perlu ada
penting. Menurut Sukintoko dan penelitian yang ilmiah dalam
Sukarno (1983:73), setiap kecepatan mencapai keinginan renang tepat,
maju dalam berenang adalah hasil cepat dan dengan demikian, agar
dari dua kekuatan. Satu kekuatan lebih terkoordinirnya pengembangan
cenderung untuk menahannya dalam ilmu olahraga itu sendiri.
disebut hambatan yang disebabkan
oleh air yang harus didesak maju, B. Rumusan masalahan
kekuatan yang kedua adalah
Berdasarkan uraian diatas
kekuatan yang mendorongnya maju
dapat dirumuskan permasalahan
disebut dorongan yang diperoleh dari
sebagai berikut:
gerakan atau tarikan lengan dan
dorongan tungkai. 1. Seberapa besar kontribusi
Kekuatan dalam hal ini kekuatan otot lengan terhadap
adalah kekuatan otot lengan dan otot kecepatan renang gaya bebas pada
tungkai, secara bersama berperan siswa SMA Negeri 3 Takalar?
dalam menghasilkan gerakan maju 2. Seberapa besar kontribusi
dalam berenang. Tetapi berdasarkan kekuatan otot tungkai terhadap
pengalaman penulis, secara tersendiri kecepatan renang gaya bebas pada
otot lengan dan otot tungkai siswa SMA Negeri 3 Takalar?
menghasilkan gerakan maju yang 3. Seberapa besar kontribusi
berbeda. Hal ini dapat dibuktikan kekuatan otot lengan dan otot
secara sederhana yaitu dengan tungkai terhadap kecepatan
percobaan berenang dengan hanya renang gaya bebas pada siswa
menggunakan satu variabel SMA Negeri 3 Takalar?
(lengan/tungkai). Tetapi gambaran C. Tujuan Penelitian
tersebut memerlukan pembuktian
secara ilmiah. Untuk itu penulis Setiap penelitian yang
merasa perlu untuk mengadakan dikerjakan selalu mempunyai tujuan
agar memperoleh pengetahuan yang

5
bermanfaat bagi pelatih maupun diri olahraga renang terutama ditinjau
saya sendiri. dari kekuatan otot lengan dan
kekuatan otot tungkai.
Penelitian ini dilaksanakan dengan 3. Dapat memberikan kontribusi
tujuan untuk mengetahui : yaitu berupa data dan informasi
1. Untuk mengetahui besarnya kepada siswa tentang kontribusi
kontribusi kekuatan otot lengan kekuatan otot lengan dan
terhadap kecepatan renang gaya kekuatan otot tungkai terhadap
bebas pada siswa SMA Negeri 3 kecepatan renang gaya bebas.
Takalar.
2. Untuk mengetahui besarnya BAB II
kontribusi kekuatan otot tungkai TINJAUAN PUSTAKA,
terhadap kecepatan renang gaya KERANGKA BERFIKIR, DAN
bebas pada siswa SMA Negeri 3
HIPOTESIS PENELITIAN
Takalar.
A. TINJAUAN PUSTAKA
3. Untuk mengetahui besarnya
penyusunan kerangka pikir yang
kontribusi kekuatan otot lengan
merupakan dasar dalam merumuskan
dan otot tungkai terhadap
hipotesis sebagai jawaban sementara
kecepatan renang gaya bebas pada
terhadap masalah dalam penelitian
siswa SMA Negeri 3 Takalar.
ini. Dengan demikian hal – hal yang
akan dikemukakan dalam tinjauan
D. Manfaat Penelitian
pustaka tersebut adalah sebagai
Dengan adanya penelitian ini
berikut:Tinjauan pustaka merupakan
semoga dapat bermanfaat dan
kerangka acuan atau landasan teori
berguna bagi
dalam melakukan suatu penelitian.
pembaca, manfaat penelitian ini
Teori-teori yang di kemukakan di
adalah:
harapkan dapat menunjang
Hasil penelitian diharapkan dapat
bermanfaat:
1. Dapat mengetahui apakah ada
kontribusi antara kekuatan otot 1. Sejarah Singkat Renang
lengan dan otot Sejarah renang manusia,
tungkai terhadap kecepatan manusia dapat berenang sejak zaman
renang gaya bebas. prasejarah, bahwa manusia dapat
2. Bagi para pelatih renang, guru berenang dari bukti tertua mengenai
pendidikan jasmani dan para berenang adalah lukisan-lukisan
Pembina olahraga bahwa hasil tentang perenang dari Zaman Batu
penelitian ini dapat menjadi bahan telah ditemukan di "gua perenang"
pertimbangan dalam pencarian yang berdekatan dengan Wadi Sora
bakat yang berkualitas cabang di Gilf Kebir, Mesir barat daya.

6
Nikolaus Wynmann seorang profesor orang-orang kulit putih saja. Hampir
bahasa dari Jerman menulis buku semua kolam renang yang didirikan
mengenai renang yang pertama, pada waktu itu milik orang kulit
Perenang atau Dialog mengenai Seni putih. Memang ada satu dua kolam
Berenang (Der Schwimmer oder ein renang yang dibuka untuk umum,
Zwiegespräch über die tetapi biaya masuk sedemikian
Schwimmkunst). Untuk gaya-gaya mahalnya sehingga bangsa kita tidak
yang pertama dipertandingkan adalah mampu membayarnya. Kolam
gaya dada yaitu gaya yang renang yang pertama didirikan di
menirukan gerakan dari katak yang Indonesia adalah Ciampelas di
sedang berenang. Kemudian Bandung tahun 1904. Sesudah itu
menyusul gaya bebas, gaya menyusul kolam renang Cikini dan
punggung, dan gaya kupu-kupu. Brantas.
Tahun 1908 berdirilah Federation Kolam renang yang agak
Internationale de Nation Amateur modern didirikan sesudah tahun
(FINA) yang merupakan 1930 misalnya Manggarai (Jakarta)
perserikatan. Gaya bebas, yang dan Tegalsari (Surabaya). Pada tahun
kemudian disebut the trudgen, 1956 di Yogyakarta didirikan kolam
diperkenalkan pada tahun 1973 oleh renang modern dalam rangka
John Arthur Trudgen, menirunya dari Colombo Plan, tahun 1957 di
Orang Amerika asli. Renang menjadi Makassar dibuat juga suatu kolam
bagian dari pertandingan Olympiade renang yang modern untuk keperluan
modern yang pertama tahun 1896 di Pekan Olahraga Nasional yang ke
Atena.Pada tahun 1902 the trudgen IV. Di Jakarta (Senayan) didirikan
diperbaharui oleh Richard Cavill, kolam renang yang modern untuk
menggunakan sentakan keperluan Asian Games ke IV tahun
mengibas.Pada tahun 1908, asosiasi 1962. Di Indonesia perkembangan
renang sedunia, Federasi Renang olahraga renang lambat, mengingat
Amatir International Indonesia dijajah bangsa lain cukup
(FINA/Federation Internationale de lama. Baru setelah kemerdekaan
Natation de Amateur) dibentuk. Indonesia, perkembangan renang
Gaya kupu-kupu pertama kali meningkat dengan memuaskan.
merupakan variasi dari gaya dada, Pada tahun 1951 berdirilah
sampai akhirnya ia diterima sebagai Persatuan Berenang Seluruh
gaya yang terpisah pada tahun 1952. Indonesia (PBSI).Kemudian pada
2. Renang serta tahun 1957 organisasi ini diganti
perkembangannya di Indonesia namanya menjadi Persatuan Renang
Sebelum perang kemerdekaan Seluruh Indonesia (PRSI). Tahun
tahun 1945 olahraga renang di 1970 PRSI melaksanakan program
Indonesia hanya dilakukan oleh Age Group atau Kelompok Umur

7
(KU) yang bertujuan untuk (Soedarminto, 1991:187). 2. Tahanan
pembibitan atlet renang). Dalam permukaan: berhubungan dengan
perlombaan Kejuaraan Renang Antar gesekan antara permukaan kulit dan
Perkumpulan Seluruh Indonesia air sehingga digunakan bahan
(KRAPSI) XXVIII di Bandung tahun pakaian renang yang tidak
2007 untuk putra dan putri, menimbulkan hambatan besar. 3.
digunakan program Age Group Tahanan gelombang: merupakan
untuk membagi atlet-atletnya sesuai tahanan dari depan perenang.
dengan kelompok umur masing- Tahanan gelombang sangat
masing atlet. berpengaruh terhadap teknik gaya
3. Prinsip Mekanika Dalam renang (Soejoko Hendromartono,
Berenang 1992:3). 4. Putaran air: tahanan yang
Gerakan renang yang baik disebabkan adanya kekosongan air
harus didasarkan pada ilmu yang belum terisi karena posisi
mekanika. Dengan menguasai ilmu badan kurang sejajar (streamline),
mekanika orang akan lebih sadar sehingga molekul-molekul air
akan ketentuan dan kerugian dari menarik badan perenang dalam
setiap gerakan yang dilakukan gerakan majunya (Soejoko
(Soejoko Hendromartono, 1992:1). Hendromartono, 1992:3). Tahanan
Gerakan yang baik dalam renang dari putaran air dapat dikurangi
harus dapat dijelaskan berdasarkan dengan merubah posisi tubuh agar
ilmu mekanika. Penguasaan prinsip- sejajar dan mendekati permukaan air.
prinsip mekanika akan sangat 5. Hukum aksi reaksi: Hukum
membantu dalam proses Newton III menyatakan bahwa setiap
pembentukan teknik renang, selain aksi akan mengakibatkan reaksi yang
itu juga akan membantu berlawanan. Setiap aksi dari lengan
meningkatkan kecepatan perenang maupun tungkai perenang
(Agung Purwandono, 2008:11). mendorong ke belakang akan
Prinsip-prinsip mekanika yang mengakibatkan reaksi gerakan ke
berpengaruh pada olahraga renang depan atau berlawanan. 6. Teori
antara lain: 1. Daya apung: asas hukum kelipatan: gerakan lengan
Archimides menyatakan bahwa atau tungkai yang dilakukan dua kali
sebuah benda padat yang kecepatan sebelumnya justru
dimasukkan ke dalam zat cair akan menimbulkan tahanan ke depan
diapungkan ke atas oleh gaya yang sebanyak empat kalinya. Tahap
besarnya sama dengan zat cair yang recovery yang terburu-buru akan
dipindahkan. Jadi, daya apung menambah tahanan pada dorongan
seseorang besarnya sama dengan ke depan (Agung Purwandono,
berat air yang dipindahkan oleh 2008:14).
badan yang mengapung 4. Teknik Renang Gaya Bebas

8
Ada beberapa cara untuk d. 8 lkali tendangan kaki dalam satu
melakukan renang gaya bebas agar putaran lengan
gerakangerakan lebih efisien. Cara-
cara itu adalah: Dengan pergelangan kaki yang
benar-benar lemas, ayunan kaki ke
a. Mengayun tungkai atas tersebut akan membuat
Dalam renang gaya bebas pergelangan kaki tertekuk oleh
fungsi kaki yang utama adalah tekanan air pada telapak kaki. Kaki
sebagai stabilisator dan sebagai alat harus bergerak ke atas sampai tumit
untuk menjadikan tungkai tetap kaki mencapai permukaan air. Pada
tinggi dalam keadaan sejajar saat tumit mencapai permukaan air,
(streamline), sehingga tahanan gerakan kaki berhenti dan
menjadi kecil. Tarikan lengan dalam dilanjutkan dengan ayunan kaki
gaya bebas adalah sumber pokok dari kembali ke bawah. Kaki yang
luncuran, dan malah pada sebelah bergerak dalam pola yang
kebanyakan perenang menjadi satu- sama tetapi ke arah yang berlawanan
satunya sumber dorongan atau (David G. Thomas, 2000:14).
luncuran. Pemakaian energi pada
renang gaya bebas dengan
menggunakan kaki saja, lebih banyak
daripada renang dengan lengan saja b. Mengayun lengan
atau renang menggunakan lengan Mengayun lengan dapat
dan tungkai. Pemakaianenergi pada dimulai dengan lengan kanan
renang dengan lengan saja, kurang ataupun kiri. Agar lebih jelas dan
daripada renang dengan lengan dan singkat, akan dijelaskan gerakan
kaki pada kecepatan rendah. Tetapi lengan dengan menggunakan tangan
pada kecepatan renang tinggi, kanan lebih dahulu dan lengan
pemakaian energi pada renang yang tersebut akan mengayuh sesuai jalur
menggunakan lengan saja menjadi S. Mulai mengayuh dari posisi
lebih banyak dibandingkan dengan tertelungkup dengan kedua tangan
renang yang menggunakan lengan terjulur ke depan, telapak tangan
dan kaki. (Sumarno, 1999:30). sekitar 6 inci di bawah permukaan
air. Telapak tangan terus lemas dan
Menurut Nadwi Syam (2004:19-20) jari-jarinya lurus. Jari-jari jangan
a. 2 kali tendangan kaki dalam satu dirapatkan sebab jari-jari yang
kali putaran lengan renggang tidak akan mengurangi
b. 4 kali tendangan kaki dalam satu tenaga kayuhan, tetapi justru akan
putaran lengan memungkinkan pelemasan tangan
c. 6 kali tendangan kaki dalam satu lebih baik lagi. Tekuk pergelangan
putaran lengan
lengan kanan dan putar seluruh

9
lengan ke dalam jari-jari miring keseimbangan (David, G. Thomas,
menunjuk ke bawah dan keluar 2000:16).
sekitar 45 derajat. Tekuk sedikit
sikut pada saat memutar tangan d. Pernapasan
sehingga telapak lengan sedikit Pernapasan pada renang gaya
menghadap keluar. Pertahankan bebas sangat mempengaruhi posisi
posisi lengan dan sikuttersebut kuat- badan dalam . Putaran kepala untuk
kuat dan gerakkan lengan ke arah pernapasan haruslah dilaksanakan
luar sehingga telapak lengan dengan exesis (sambu putaran) garis
bergerak miring sejauh 10-12 inci. panjang badan, sehingga kepala tidak
Gerakan ini jika dilakukan dengan akan naik terlalu tinggi dari
benar, akan menghasilkan tekanan permukaan air. Bila putaran kepala
pada telapak lengan. Gerakan ini pada sumbu putaran bahu, maka
menggunakan kaidah Bernoulli akibatnya kepala keluar dari
(yang juga digunakan dalan gerakan permukaan air, dan hal ini akan
sayap pesawat untuk memberikan mengakibatkan badan tidak
daya angkat) untuk menghasilkan streamline, sehingga tahanan depan
tenaga kayuhan dari bagian telapak menjadi besar.
lengan (David G. Thomas, 2000:14). Waktu renang, permukaan air berada
antara garis rambut dan kening, putar
c. Koordinasi lengan dan tungkai kepala (menoleh) kearah kanan
Gaya bebas modern memberi untuk menggambil napas pada saat
banyak keleluasaan untuk memilih lengan kanan kedalam air melek
pola koordinasi tangan kaki daripada dayunan. Kemudian mengambil
gaya bebas klasik Amerika ataupun napas melalui mulut dengan di buka
Australia. Ayunan kaki dalam gaya lebar-lebar, dan pada saat lengan
bebas semakin kurang penting kanan melakukan recovery, kepala
karena daya dorongnya kecil, menoleh kearah bawah, dan mata
padahal gaya bebas memerlukan melihat kedasar kolam, pengeluaran
daya dorong yang besar. Ada napas tepat sebelum kepala
beberapa variasi yang sering diputarkan untuk mengambil napas
digunakan oleh para perenang, kembali, udara harus diledakkan
misalnya pola klasik dalam 6 keluar, sebelum mulut mengambil
hitungan terutama untuk para napas kembali.
perenang cepat. Ada yang
menggunakan pola 4-2 hitungan 5. Kekuatan Otot Lengan
terutama para perenang jarak jauh, Kekuatan adalah komponen
dan ada yang menggunakan ayunan kondisi fisik tentang kemampuannya
kaki hanya sebagai penjaga dalam mempergunakan otot untuk
menerima beban sewaktu bekerja.
Kekuatan termasuk salah satu

10
komponen fisik yang menjadi syarat Otot bahu, 2). Otot pangkal lengan
dasar yang harus dimiliki seseorang 3). Otot lengan bawah.
untuk dapat melakukan aktivitas
ataupun untuk dapat mencapai 6. Kekuatan Otot Tungkai
prestasi, karena kekuatan merupakan Kekuatan (strength) adalah
gaya penggerak dan pencegah komponen kondisi fisik seseorang
cedera. Menurut Sahabuddin tentang kemampuan dalam
(2018:96) “power adalah product of mempergunakan otot untuk
force and velocit” maksudnya power menerima beban sewaktu bekerja.
adalah hasil dari kekuatan. Selain itu Menurut Sahabuddin (2018:96)
kekuatan merupakan faktor utama “power adalah product of force and
untuk mencapai prestasi pada atlit velocit” maksudnya power adalah
secara optimal. Menurut Russell R hasil dari kekuatan. Menurut
Pate, dkk (1993:181) kekuatan Syaifuddi (2006:62) Tungkai adalah
adalah tenaga yang dipakai untuk anggota badan bawah mencakup
mengubah keadaan gerak atau panggul serta sendi-sendi dan otot-
bentuk dari suatu benda. Menurut M. ototnya, tungkai bawah terdiri dari
Sajoto (1995:8) kekuatan adalah Os koksa atau tulang panggul paha
komponen kondisi fisik atlit tentang yabng turut membentuk gelang
kemampuannya dalam pinggul, tulang paha (femur), tulang
mempergunakan otot untuk kering (tarsalia), tulang telapak kaki
menerima beban saat bekerja. (metatarsalia), ruas jari kaki (falang)
Kekuatan otot sangat diperlukan oleh Kekuatan otot tungkai adalah
tubuh karena: 1) kekuatan komponen kondisi fisik yang
merupakan daya penggerak setiap menyangkut masalah kemampuan
aktivitas fisik, 2) kekuatan seorang siswa/atlit pada saat
memegang peranan yang penting menggunakan otot tungkai,
dalam melindungi atlit dari menerima beban pada masa tertentu
kemungkinan cedera, 3) dengan (M. Sajoto, 1995:176). Kekuatan otot
kekuatan atlit akan dapat membantu tungkai merupakan salah satu
memperkuat stabilitas sendi. komponen kondisi fisik yang hampir
Dari pendapat diatas semua cabang olahraga
disimpulkan bahwa kekuatan adalah membutuhkan. Dalam olahraga
kemampuan otot atau sekelompok kekuatan otot tungkai digunakan
otot seseorang dalam mengerahkan untuk melakukan gerakan seperti
tenaga secara maksimal untuk menolak, menendang, meloncat dan
melakukan kontraksi atau gerakan. sebagainya.
Menurut Syaifuddin (1997: Jika seseorang memiliki
38-44) otot lengan terdiri dari: 1). kekuatan otot tungkai yang baik
adalah ketika otot-otot tungkai

11
mampu menahan beban sewaktu gesekan pada kulit, hambatan yang
bekerja. Bekerja yang dimaksud berupa kisaran air di belakang
ialah ketika tungkai itu melakukan perenang atau hambatan ekor
ayunan kaki secara bergantian dan (Soejoko H., 1992:8). Kekuatan yang
terus menerus tanpa berhenti. mendorong maju disebut kekuatan
atau propulsi san ditimbulkan oleh
7. Kecepatan Dalam Renang lengan dan tungkainya. Seseorang
Menurut Ahmad Rum Bismar perenang agar dapat berenang lebih
(2007:64) kecepatan adalah cepat, harus melakukan salah satu
kemampuan untuk bereaksi secepat dari hal-hal berikut:1) mengurangi
mungkin terhadap rangsagan. atau memperkecil hambatan, 2)
Kecepatan adalah kemampuan untuk memperbesar daya dorongnya, 3)
melakukan gerakan-gerakan yang melakukan keduanya (Soejoko H.,
sejenis secara berturut turut dalam 1992:7).
waktu yang sesingkat singkatnya,
atau kemampuan untuk menempuh B. Kerangka Berfikir
suatu jarak dalam waktu yang a. Kontribusi kekuatan otot lengan
sesingkat-singkatnya terhadap kecepatan renang gaya
(Harsono,1988:216). Kecepatan bebasDi dalam renang gaya bebas
dalam renang berguna untuk kekuatan otot lengan dan otot
menyelesaikan perlombaan dengan tungkai sangat berperan aktif dalam
cepat. Kecepatan renang dipengaruhi pencapaian kecepatan yang
oleh teknik, penguasaan start, maksimal. Pendapat Hendromantono
pembalikan, finish dan renang, (1992) yaitu dorongan air ke
sehingga perenang harus menguasai belakang dengan lengan bagi seorang
semua teknik tersebut karena perenang berbeban 15 kg dan kaki
kecepatan rata-rata horizontal berbeban 5 kg atau keseluruhan
perenang selama meluncur berbeban 20 kg, dapat digunakan
tergantung pada kecepatan horisontal untuk dorongan badan maju ke
start, luncuran renang dan juga depan. Berdasarkan contoh tersebut
hambatan (Hay, 1985:342- 343). kecepatan yang maksimal (sangat
Setiap saat kecepatan maju seseorang cepat) dapat dicapai dengan kekuatan
perenang adalah hasil dari dua otot yang besar, sehingga diperoleh
kekuatan. Satu kekuatan cenderung presentase kekuatan otot lengan
untuk menahannya, ini disebut dalam renang gaya bebas sebesar
tahanan atau hambatan yang 80% dan kekuatan otot tungkai 20%.
disebabkan oleh air yang harus Kekuatan otot lengan sangat besar
didesaknya atau dibawanya serta. pengaruhnya terhadap kecepatan
Hambatan ada tiga jenis:1) hambatan renang gaya bebas terutama laju
dari depan, 2) hambatan yang berupa tubuh saat berenang. Semakin besar

12
kekuatan otot lengan, semakin cepat melakukan tendangan ke atas, ke
dan kuat ayunan lengan perenang. bawah dan lecutan kaki saat
b. Kontribusi kekuatan otot tungkai melakukan renang gaya bebas serta
terhadap kecepatan renang gaya disertai teknik yang baik pada waktu
bebas melakukan gaya renang akan
Dalam renang gaya bebas, fungsi memberikan kontribusi yang berarti
kaki yang utama adalah sebagai pada kecepatan renang yang
stabilisator dan sebagai alat untuk dihasilkan.
menjadikan kaki tetap tinggi dalam Berdasarkan uraian tersebut maka
keadaan streamline, sehingga dapat ditegaskan bahwa kekuatan
tahanan menjadi kecil. Daya dorong otot tungkai memberikan kontribusi
ke depan pada olahraga renang terhadap kecepatan renang yang
diperoleh dari gerakan lengan dilakukan, dengan maksud apabila
dengan gerakan mendayung oleh semakin besar kekuatan tungkai yang
gerakan tungkai dengan menendang dimiliki oleh seorang perenang maka
(Setiawan, 2004:1-4). Gerakan akan semakin bertenaga tendangan
tungkai dilakukan dengan tungkai yang dilakukan, sehingga
menggerakkan kedua kaki ke atas akan menghasilkan daya dorong ke
(upbeat) dan ke bawah (downbeat) depan yang besar.
bergantian diakhiri lecutan kaki
dengan kedalamam 30-35 cm (kaki b. Hipotesis
tepat di bawah garis tubuh) dan lutut Berdasarkan kajian teoritis
mencapai kedalaman 20-25 cm. yang berhubungan dengan
Untuk mempertahankan momentum permasalahan di atas, maka penulis
gesekan tungkai, tendangan ke membuat hipotesis sebagai berikut:
bawah dimulai sebelum kaki berhenti 1. Ada kontribusi kekuatan otot
dari pukulan ke atas yaitu ketika lengan terhadap kecepatan renang
dimulai mendekati permukaan air. gaya bebas pada siswa SMA
Sementara itu tungkai yang bawah Negri 3 Takalar.
menekuk lutut dan terus naik dengan 2. Ada kontribusi kekuatan otot
membentuk sudut 300-400. Ada tiga tungkai terhadap kecepatan renang
irama tendangan tungkai, yaitu dua gaya bebas
tendangan, empat tendangan, dan pada siswa SMA Negri 3 Takalar.
enam tendangan (Thomas, 2003:13). 3. Ada kontribusi kekuatan otot
Dengan mempunyai kekuatan lengan dan kekuatan otot tungkai
tungkai yang besar maka akan terhadap
menghasilkan tendangan kaki yang kecepatan renang gaya bebas pada
bertenaga. Dalam artian bahwa siswa SMA Negri 3 Takalar.
semakin kuat tungkai seseorang
maka akan semakin kuat pula dalam

13
BAB III c. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey tes.
Pada bagian metode Desain penelitian yang digunakan
penelitian ini nakan di uraikan adalah desain korelasional atau
tentang variabel dan desain corelational design.
penelitian, defenisi variabel, populasi a. Variabel bebasnya ada dua
dan sample, teknik pengumpulan yaitu:
data serta analisis data.
 Kekuatan otot tungkai (X1)
A. Jenis Penelitian
 Kekuatan otot lengan (X2)
Dalam penelitian ini
b. Variabel terikat yaitu
digunakan jenis penelitian adalah
 Kecepatan renang gaya bebas
deskriptif dan korelasi. Jenis
25 meter (Y)
penelitian di maksud untuk memberi
B. Defenisi Operasional Variabel
gambaran atau deskriptif tentang
Untuk menghindari terjadinya
variabel yang di teliti, sedangkan
pengertian yang keliru terhadap
jenis penelitian korelasi di maksud
variabel yang terlibat dalam
untuk melihat hubungan dan
penelitian ini, maka variabel-variabel
kontribusi antara variabel bebas dan
tersebut perlu didefenisikan secara
variabel tertikat.
operasional sebagai berikut.
1. Variabel Dan Desain Penelitian
1. Kekuatan Otot Lengan
Variabel adalah objek, atau
Kekuatan otot lengan adalah
apa yang menjadi titik perhatian
kemampuan otot-otot lengan untuk
suatu penelitian (Suharsimi
menahan beban selama bekerja. Dari
Arikunto, 2002:96).
pengertian tersebut penulis
a. Variabel bebas
menyimpulkan bahwa kekuatan otot
Variabel yang mempengaruhi
lengan adalah kemampuan otot
disebut variabel penyebab, variabel
lengan yang dilakukan seseorang
bebas atau independent variable
dalam menahan beban selama
(Suharsimi Arikunto, 2002:97). Pada
bekerja. Dalam hal ini kekuatan otot
penelitian ini variabel bebasnya
lengan adalah sebagai variabel bebas
adalah kekuatan otot lengan dan
(X1).
kekuatan otot tungkai.
2. Kekuatan Otot Tungkai
b. Variabel terikat
Kekuatan otot tungkai adalah
Variabel akibat atau yang
komponen kondisi fisik yang
dipengaruhi disebut variabel terikat
menyangkut masalah kemampuan
atau dependent variable (Suharsimi
seorang atlit pada saat menggunakan
Arikunto, 2002:97). Pada penelitian
otot tungkai, menerima beban pada
ini variabel terikatnya adalah
masa tertentu (Sajoto, 1995:176).
kecepatan renang gaya bebas.
Jadi kekuatan otot tungkai adalah

14
kemampuan otot-otot tungkai untuk untuk menahannya, ini disebut
menahan beban sewaktu bekerja. tahanan atau hambatan yang
Dari pengertian tersebut penulis disebabkan oleh air yang harus
menyimpulkan bahwa kekuatan otot didesaknya atau dibawanya serta.
tungkai adalah kemampuan otot Hambatan ada tiga jenis:1) hambatan
tungkai yang dilakukan seseorang dari depan, 2) hambatan yang berupa
dalam menahan beban selama gesekan pada kulit, hambatan yang
bekerja. Dalam hal ini kekuatan otot berupa kisaran air di belakang
tungkai adalah sebagai variabel perenang atau hambatan ekor
bebas (X2). (Soejoko H., 1992:8). Kekuatan yang
3. Kecepatan Dalam Reanag mendorong maju disebut kekuatan
Menurut M. Sajoto kecepatan atau propulsi san ditimbulkan oleh
adalah kemampuan atlit untuk lengan dan tungkainya. Seseorang
menggerakan gerakan yang perenang agar dapat berenang lebih
berkesinambungan dalam bentuk cepat, harus melakukan salah satu
yang sama dalam waktu yang dari hal-hal berikut:1) mengurangi
sesingkat-singkatnya (1995:8). atau memperkecil hambatan, 2)
Kecepatan adalah kemampuan untuk memperbesar daya dorongnya, 3)
melakukan gerakan-gerakan yang melakukan keduanya (Soejoko H.,
sejenis secara berturut turut dalam 1992:7)
waktu yang sesingkat singkatnya, C. Populasi Dan Sample
atau kemampuan untuk menempuh 1. Populasi
suatu jarak dalam waktu yang Populasi adalah keseluruhan
sesingkat-singkatnya subjek penelitian (Suharsimi
(Harsono,1988:216). Kecepatan Arikunto, 2002:108). Salah satu sifat
dalam renang berguna untuk populasi di dalam suatu penelitian
menyelesaikan perlombaan dengan haruslah homogen. Menurut
cepat. Kecepatan renang dipengaruhi Suharsimi Arikunto (2002:110),
oleh teknik, penguasaan start, apabila subjek populasi tidak
pembalikan, finish dan renang, homogen, maka kesimpulan
sehingga perenang harus menguasai penelitian tidak boleh diberlakukan
semua teknik tersebut karena bagi seluruh populasi. Keseluruhan
kecepatan rata-rata horizontal populasi tersebut paling sedikit
perenang selama meluncur mempunyai sifat yang sama. Adapun
tergantung pada kecepatan horisontal sifat yang sama yang dimaksud
start, luncuran renang dan juga dalam penelitian ini yaitu semua
hambatan (Hay, 1985:342- 343). siswa SMA Negeri 3 Takalar tahun
Setiap saat kecepatan maju seseorang ajaran 2019/2020.
perenang adalah hasil dari dua 2. Sampel
kekuatan. Satu kekuatan cenderung

15
Sampel adalah sebagian atau 1. Guna mendapatkan populasi,
wakil populasi yang diteliti peneliti mengajukan ijin
(Suharsimi Arikunto, 1998:115). penelitian ke pihak SMA Negeri 3
Sampel dalam penelitian ini adalah Takalar. Setelah memperoleh ijin
siswa kelas X dan XI SMA Negeri 3 dari pihak SMA Negeri 3 Takalar,
Takalar tahun ajaran 2019/2020 selanjutnya penulis mengurus
berjenis kelamin pria, usia antara 15- surat ijin penelitian ke Fakultas
16 tahun, bisa renang gaya bebas. Ilmu Keolahragaan Universitas
Pada penelitian ini menggunakan Negeri Makassar yang nantinya
teknik purposive dan random digunakan sebagai rekomendasi
sampling dikarenakan jumlah dari pihak SMA Negeri 3 Takalar
populasi kurang dari 100, yaitu 30 2. Langkah berikutnya adalah
siswa. menghubungi pihak SMA Negeri
3 Takalar mengenai jumlah siswa
D. Teknik Pengumpulan Data kelas X dan XI yang bisa renang
Metode pengumpulan data gaya bebas. Setelah mendapatkan
merupakan cara untuk memperoleh daftar nama siswa, penulis dan
data yang akan diperlukan dalam guru olahraga SMA Negeri 3
penelitian. Penelitian ini Takalar mendiskusikan waktu dan
menggunakan teknik tes dan teknik penelitian, yang
pengukuran. Untuk memperoleh selanjutnya kesepakatan tersebut
data-data tersebut, maka dilakukan dikonfirmasikan ke dosen
tes lapangan sesuai dengan pembimbing dan siswa yang akan
kebutuhan data dalam penelitian ini. dijadikan populasi penelitian.
Tes adalah serentetan 3. Tempat penelitian dilaksanakan di
pertanyaan atau latihan serta alat lain Kolam Renang Biring Balang
yang digunakan untuk mengukur Waktu penelitian dilaksanakan
keterampilan, pengetahuan pada tanggal 8 Februari 2020
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimulai pada pukul 15.00
yang dimiliki individu atau sampai selesai.
kelompok (Suharsimi Arikunto, b. Tahap pelaksanaan penelitian
2002:127). 1. Sebelum penelitian dilaksanakan,
Kaitannya dengan metode siswa kelas X dan XI SMA
pengumpulan data dalam penelitian Negeri 3 Takalar dikumpulkan
ini, maka tes dan pengukuran yang lalu dilakukan pendataan ulang.
dimaksud untuk mengetahui Setelah itu melakukan pemanasan.
kekuatan otot lengan, kekuatan otot 2. Untuk pelaksanaan penelitian
tungkai dan kecepatan renang gaya menggunakan metode teknik
bebas. pengumpulan data menggunakan
a. Tahap Persiapan Penelitian teknik tes dan pengukuran yaitu :

16
1) Pengukuran kekuatan otot mendasari penelitian ini untuk
lengan dengan menggunakan alat memberi interpretasi dari hasil
pull and push dynamometer, 2) analisis data.
pengukuran kekuatan otot tungkai
dengan menggunakan leg
dynamometer, 3) pengukuran A. Hasil penelitian
hasil kecepatan renang gaya bebas Data empiris yang diperoleh
dengan menggunakan stopwatch. di lapangan berupa hasil tes dan
c. Tahap Penyelesaian Penelitian pengukuran yang terdiri atas
Setelah data dikumpulkan kontribusi kukuatan otot tungkai,
maka data tersebut dianalisis dengan kekuatan otot lengan dan kecepatan
menggunakan komputerisasi SPSS renang gaya bebas dalam 25 meter
Versi 20. terlebih dahulu diadakan tabulasi
data untuk memudahkan pengujian
E. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini selanjutnya. Analisis data yang
adalah bentuk angka meliputi: data digunakan dalam penelitian ini
dari kekuatan otot lengan, kekuatan adalah dianalisis dengan teknik
otot tungkai, serta hasil renang gaya statistik infrensial. Analisis data
bebas. Namun data yang telah secara deskriptif dimaksudkan untuk
dikumpulkan masih merupakan data mendapatkan gambaran umum data
kasar. Kemudian data yang meliputi total nilai, rata-rata, standar
terkumpulkan perlu di analisis secara deviasi, data maximum, data
statistic deskriptif maupun minimum, range, tabel frekuensi dan
inferensial untuk keperluan grafik
pengajuan hipotesis penelitian. Jadi Sebelum diadakan uji
keseluruhan analisis data statistic hipotesis, maka dilakukan pengujian
menggunakan program SPSS 22 persyaratan analisis yaitu uji
normalitas data. Untuk pengujian
dengan taraf signifikan .
hipotesis menggunakan uji regresi
parametrik jika data dalam kondisi
BAB lV berdistribusi normal atau uji regresi
HASIL PENELITIAN DAN non-parametrik jika data dalam
PEMBAHASAN kondisi tidak berdistribusi normal.

Pada bab ini akan dikemukakan Analisis data secara deskriptif


penyajian hasil analisis data dan dimasukkan untuk mendapatkan
pembahasan. Penyajian hasil analisis gambaran umum data meliputi rata-
data meliputi analisis statistik rata, standar deviasi, data
deskriptif dan inferensial. Kemudian maksimum, data minimum, range,
dilakukan pembahasan hasil analisis table frekuensi dan grafik.
dan kaitannya dengan teori yang Selanjutnya dilakukan pengujian

17
persyaratan analisis yaitu uji nilai uji kolmogorov-smirnov tes
normalitas data. Untuk pengujian 0,290 dengan tingkat probabilitas
hipotesis menggunakan uji regresi. (P) 0,772 lebih besar dari pada
nilai α = 0,05 atau (0,772 > 0,05).
1. Analisis deskriptif Dengan demikian data kekuatan
Analisis data deskriptif otot lengan siswa SMA Negeri 3
dimaksudkan untuk mendapatkan Takalar yang diperoleh mengikuti
gambaran umum data penelitian. sebaran normal atau berdistribusi
Analisis deskriptif dilakukan normal.
terhadap kekuatan otot tungkai b. Dalam pengujian normalitas data
dan kekuatan otot lengan terhadap kekuatan otot tungkai diperoleh
kecepatan renang gaya bebas. nilai uji kolmogorov-smirnov tes
Analisis deskrtiptif meliputi; total 0,899 dengan tingkat probabilitas
nilai, rata-rata, standar deviasi, (P) 0,395 lebih besar dari pada
range, maksimal dan minimum. nilai α = 0,05 atau (0,395 > 0,05).
Dari nilai-nilai statistik ini Dengan demikian data kekuatan
diharapkan dapat memberi otot lengan siswa SMA Negeri 3
gambaran umum tentang keadaan Takalar yang diperoleh mengikuti
kekuatan otot tungkai dan sebaran normal atau berdistribusi
kekuatan otot lengan kecepatan normal.
renang gaya bebas dalam olahraga c. Dalam pengujian normalitas data
renang sepanjang 25 meter. kekuatan otot tungkai diperoleh
nilai uji kolmogorov-smirnov tes
2. Uji Normalitas Data 0,929 dengan tingkat probabilitas
Salah satu asumsi yang harus (P) 0,353 lebih besar dari pada
dipenuhi agar statistik parametrik nilai α = 0,05 atau (0,353 > 0,05).
dapat digunakan dan kekuatan otot Dengan demikian data kekuatan
lengan dengan kecepatan renang otot lengan siswa SMA Negeri 3
gaya bebas. maka dilakukan uji Takalar yang diperoleh mengikuti
normalitas data dengan sebaran normal atau berdistribusi
menggunakan Uji Kolmogorov normal.
Smirnov pada penelitian adalah data Oleh karena data penelitian
harus mengikuti sebaran normal. berdistribusi normal, maka
Untuk mengetahui sebaran kekuatan pengujian hipotesis akan
otot tungkai (KS-Z). digunakan uji statistik parametrik.
pada pengujian hipotesis sebagai
berikut :
a. Hipotesis pertama
a. Dalam pengujian normalitas data Ada kontribusi kekuatan otot lengan
kekuatan otot lengan diperoleh terhadap kecepatan renang gaya

18
bebas pada siswa SMA Negeri 3
Takalar. b. Hipotesis kedua
Hipotesis statistik yang akan di uji :
H0 : px1 = 0 Ada kontribusi kekuatan otot tungkai
H1 : px1 ≠ 0 terhadap kecepatan renang gaya
Hasil pengujian : bebas pada siswa SMA Negeri 3
Berdasarkan hasil pengujian Takalar.
analisis regresi dan korelasi data Hipotesis statistik yang akan di uji:
kekuatan otot lengan terhadap H0 : px2 = 0
kecepatan renang gaya bebas. Di H1 : px2 ≠ 0
peroleh nilai regersi (R0) 0,594 Hasil pengujian :
dengan tingkat probabilitas 0,01 < α Berdasarkan hasil pengujian
= 0,05, untuk nilai R Square analisis regresi dan korelasi data
(koefesien determinasi) 0,352 . Hal kekuatan otot tungkai terhadap
ini berarti 35,2% kecepatan renang kecepatan renang gaya bebas. Di
gaya bebas dijelaskan oleh kekuatan peroleh nilai regersi (R0) 0,559
otot lengan. Sedangkan sisanya dengan tingkat probabilitas 0,01 < α
(100% - 35,2% = 64,8%) dijelaskan = 0,05, untuk nilai R Square
oleh sebab-sebab. Dari uji Anova F (koefesien determinasi) 0,312 . Hal
test, didapat F hitung 15,267 dengan ini berarti 31,2% kecepatan renang
tingkat signifikan 0,001. Oleh karena gaya bebas dijelaskan oleh kekuatan
itu probabilitas (0,001) jauh lebih otot tungkai. Sedangkan sisanya
kecil dari α = 0,05 maka model (100% - 31,2% = 68,8%) dijelaskan
regresi dapat dipakai untuk oleh sebab-sebab. Dari uji Anova F
memprediksi kecepatan renang gaya test, didapat F hitung 12,714 dengan
bebas (dapat diberlakukan untuk tingkat signifikan 0,001. Oleh karena
populasi dimana sampel diambil). itu probabilitas (0,001) jauh lebih
Dari uji t di peroleh 13,735 dengan kecil dari α = 0,05 maka model
tingkat signifikan 0,001. Oleh karena regresi dapat dipakai untuk
probabilitas (0,001) jauh lebih kecil memprediksi kecepatan renang gaya
dari α = 0,05. Maka H0 di tolak dan bebas (dapat diberlakukan untuk
H1 diterima atau koefesien regresi populasi dimana sampel diambil).
signifikan atau kekuatan otot lengan Dari uji t di peroleh 18,587 dengan
benar berpengaruh secara signifikan tingkat signifikan 0,001. Oleh karena
dengan kecepatan renang gaya bebas. probabilitas (0,001) jauh lebih kecil
Dengan demikian dapat disimpulkan dari α = 0,05. Maka H0 di tolak dan
bahwa ada kontribusi signifikan H1 diterima atau koefesien regresi
kekuatan otot lengan terhadap signifikan atau kekuatan otot tungkai
kecepatan renang gaya bebas sebesar benar berpengaruh secara signifikan
35,2 %. dengan kecepatan renang gaya bebas.

19
Dengan demikian dapat disimpulkan (0,005) jauh lebih kecil dari α = 0,05.
bahwa ada kontribusi signifikan Maka H0 di tolak dan H1 diterima
kekuatan otot tungkai terhadap atau koefesien regresi signifikan atau
kecepatan renang gaya bebas sebesar kekuatan otot lengan dan kekuatan
31,2 %. otot tungkai benar berpengaruh
c. Hipotesis ketiga secara signifikan dengan kecepatan
Ada kontribusi kekuatan otot renang gaya bebas. Dengan demikian
lengan dan kekuatan otot tungkai dapat disimpulkan bahwa ada
terhadap kecepatan renang gaya kontribusi signifikan kekuatan otot
bebas pada siswa SMA Negeri 3 lengan dan kekuatan otot tungkai
Takalar. terhadap kecepatan renang gaya
Hipotesis statistik yang akan di uji: bebas sebesar 52,1 %.
H0 : px1.x2.y = 0 B. Pembahasan Hasil Penelitian
H1 : px1.x2.y ≠ 0 Hasil penelitian dan
Hasil pengujian: pengolahan data tes kekuatan otot
Berdasarkan hasil pengujian lengan dan kekuatan otot tungkai
analisis regresi dan korelasi data terhadap kecepatan renang gaya
kekuatan otot lengan dan kekuatan bebas pada siswa SMA Negeri 3
otot tungkai terhadap kecepatan Takalar Tahun Ajaran 2019/2020
renang gaya bebas. Di peroleh nilai yang terdiri dari tiga item tes telah
regersi (R0) 0,722 dengan tingkat diperoleh hasil sebagaimana yang
probabilitas 0,005 < α = 0,05, untuk berdasarkan dari teori dan kerangka
nilai R Square (koefesien berfikir.
determinasi) 0,521. Hal ini berarti
52,1% kecepatan renang gaya bebas 1. Ada kontribusi kekuatan otot
dijelaskan oleh kekuatan otot lengan lengan terhadap kecepatan
dan kekuatan otot tungkai. renang gaya bebas pada siswa
Sedangkan sisanya (100% - 52,1% = SMA Negeri 3 Takalar Tahun
47,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab. Ajaran 2019/2020.
Dari uji Anova F test, didapat F
Hasil yang diperoleh tersebut
hitung 14,682 dengan tingkat
apabilah dikaitkan dengan kerangka
signifikan 0,005. Oleh karena itu
berfikir yang mendasar, maka pada
probabilitas (0,005) jauh lebih kecil
dasarnya hasil penelitian ini
dari α = 0,05 maka model regresi
mendukung dan memperkuat teori
dapat dipakai untuk memprediksi
dan hasil-hasil penelitian terlebih
kecepatan renang gaya bebas (dapat
dahulu yang telah ada. Hal ini dapat
diberlakukan untuk populasi dimana
dijelaskan bahwa apabila siswa
sampel diambil). Dari uji t di peroleh
memiliki kekuatan otot lengan yang
15,799 dengan tingkat signifikan
baik maka akan dapat melakukan
0,005. Oleh karena probabilitas
ayunan tangan dengan jamgkauan

20
yang jauh dengan demikian kekuatan dan hasil-hasil penelitian terlebih
otot lengan memberi kontribusi dahulu yang telah ada. Kekuatan oto
terhadap kecepatan renang gaya lengan dan kekuatan otot tungkai
bebas. merupakan struktur tubuh yang
dibutuhkan dalam melakukan
2. Ada kontribusi kekuatan otot gerakan renang gaya bebas.
tungkai terhadap kecepatan Kekuatan otot lengan yang kuat
renang gaya bebas pada siswa memberikan perenang jangkauan
SMA Negeri 3 Takalar Tahun yang jauh sedangkan kekuatan otot
Ajaran 2019/2020. tungkai yang kuat memberikan
perenang dorongan untuk melaju
Hasil yang diperoleh tersebut
lebih cepat pada saat berenang pada
apabilah dikaitkan dengan kerangka
waktu yang lama. Kedua bagian
berfikir yang mendasar, maka pada
tubuh yang diteliti dengan melihat
dasarnya hasil penelitian ini
dari komponen fisik kekuatan, maka
mendukung dan memperkuat teori
sangat menunjang kecepatan renang
dan hasil-hasil penelitian terlebih
gaya bebas.
dahulu yang telah ada. Hal ini
BAB V
membuktikan bahwa untuk
KESIMPULAN DAN
memperoleh hasil yang maksimal
SARAN
sehingga memungkinkan tubuh
A. Kesimpulan
terdorong kedepan lebih jauh dalam
melakukan renang gaya bebas Berdasarkan hasil analisi data
dibutuhkan kekuatan otot tungkai. dan prngujian hipotesis dengan
Dengan demikian kekuatan otot berdasarkan pada masalah yang
tungkai memberikan kontribusi diajukan, maka dapat ditarik
terhadap kecepatan renang gaya kesimpulan sebagai berikut:
bebas.
1. Ada kontribusi yang signifikan
3. Ada kontribusi kekuatan otot kekuatan otot lengan terhadap
lengan dan kekuatan otot kecepatan renang gaya bebas pada
tungkai terhadap kecepatan siswa SMA Negeri 3 Takalar
renang gaya bebas pada siswa Tahun ajaran 2019/2020.
SMA Negeri 3 Takalar Tahun
2. Ada kontribusi yang signifikan
Ajaran 2019/2020.
kekuatan otot tungkai terhadap
Hasil yang diperoleh tersebut kecepatan renang gaya bebas pada
apabilah dikaitkan dengan kerangka siswa SMA Negeri 3 Takalar
berfikir yang mendasar, maka pada Tahun ajaran 2019/2020.
dasarnya hasil penelitian ini
3. Ada kontribusi yang signifikan
mendukung dan memperkuat teori
kekuatan otot lengan dan

21
kekuatan otot tungkai terhadap latihan rutin dan terprogram pula
kecepatan renang gaya bebas pada untuk meningkatkan kemampuan
siswa SMA Negeri 3 Takalar para siswa.
Tahun ajaran 2019/2020.

B. Saran

Dari kesimpulan penelitian di


atas, penulis mengajukan saran –
saran yang berhubungan dengan
kekuatan otot lengan dan kekuatan
otot tungkai dalam upaya
meningkatkan kemampuan
kecepatan renang gaya bebas pada
siswa SMA Negeri 3 Takalar Tahun
Ajaran 2019/2020.

Kekuatan otot lengan sebagai


penentu baiknya kemampuan dalam
kecepatan renang gaya bebas, maka
perlu diberikan latihan-latihan dalam
upaya :

1. Untuk meningkatkan kekuatan


otot lengan dengan cara latihan
secara rutin dan terprogram.

2. Seorang siswa apabila ingin


memperoleh kekuatan untuk
mencapai hasil prestasi yang
diinginkan maka dituntut untuk
melakukan latihan guna
meningkatkan kekuatan. Program
latihan peningkatan kekuatan otot
paling efektif adalah program
latihan memakai beban atau
weight training program.

3. Kekuatan otot tungkai


memberikan kontribusi pada
kemampuan kecepatan renang
gaya bebas, maka perlu dilakukan

22
2

Anda mungkin juga menyukai