http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes
Latihan Plyometrics dan Panjang Tungkai terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada
Atlet Renang Sumatera Selatan
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to analyze (1) Difference Effect of Plyometrics Exercise jump to box and double tuck jump
on swimming speed breastroke. (2) The difference of long and short limb effect to breaststroke swimming.
(3) Interaction between plyometrics exercises and leg length of the swimming speed of 50 meter
breaststroke. The type of this research is experiment with 2x2 factorial design, Population of 30 athletes,
sample in this study were athletes of age group I PRSI South Sumatera totaling 20 men’s swimming
athletes. Sampling technique purposive sampling, Test instrument in this research that is: (1) Test leg
length, (2) Test speed 50-meter breaststroke swimming. Data analysis techniques use two-way ANAVA.
Research result, plyometrics exercise Fhitung > Ftabel 62,128 > 3,59. Long legs Fhitung > Ftabel 270 > 3,59.
Interaction of plyometrics and leg length Fhitung > Ftabel 17,005 > 3,59. Conclusion: (1) There are differences
in the effect of plyometrics jump to box and double tuck jump exercise on the 50 meter breaststroke
swimming speed of PRSI athletes South Sumatera. (2) There are differences in the effect of plyometrics
jump to box and double tuck jump exercises that have long limbs and short limbs athletes swimming PRSI
South Sumatera. (3) There is a difference in interaction between plyometrics and leg length exercises on
the 50 meter breaststroke swimming speed athletes PRSI South Sumatera.
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-648X
Kampus UNNES Kelud Utara III, Semarang, 50237
e-ISSN 2502-4477
E-mail: shava.ikhvanus@yahoo.co.id
266
Ikhvanus Shava, Donny Wira Yudha Kusuma & Tri Rustiadi / JPES 6 (3) (2017) : 266 - 271
267
Ikhvanus Shava, Donny Wira Yudha Kusuma & Tri Rustiadi / JPES 6 (3) (2017) : 266 - 271
terkecuali pada saat melakukan renang gaya 50 meter. M. Sajoto dalam yulingga nanda (2012)
dada. Gerakan renang gaya dada power pada otot menyatakan, salah satu aspek dalam mencapai
tungkai akan berpengaruh terhadap kecepatan prestasi dalam olahraga adalah aspek biologis
dorongan tungkai. Semakin besar power otot yang meliputi struktur dan postur tubuh yaitu:
tungkai maka akan semakin besar pula daya dan (1) ukuran tinggi dan panjang tungkai, (2) ukuran
kecepatan dalam melakukan dorongan meluncur besar, lebar dan berat badan, (3) bentuk tubuh.
renang gaya dada. Latihan yang digunakan untuk Ditinjau dari analisis tungkai renang gaya
meningkatkan power otot tungkai sangat banyak dada, proporsi tungkai yang dimiliki seorang atlet
macamnya antara lain wieght training, interval renang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin
training, repetition training dan plyometrics. pada teknik yang benar. Apakah benar tungkai
Menurut Muhammad Ainul Yaqin dalam yang panjang memiliki pengaruh terhadap
(Wiwik Sundari, 2016). kecepatan renang gaya dada 50 meter yang lebih
Plyometric adalah suatu bentuk latihan baik, jika dibandingkan dengan atlet yang
berintensitas tinggi, yang bertujuan untuk tungkainya pendek. Untuk mengetahui hal ini,
meningkatkan kekuatan dan kecepatan menuju maka perlu dibuktikan kebenarannya, karena
pembentukan power pada atlet. Penelitian yang kecepatan renang gaya dada 50 meter tidak
dilakukan barbara a. Jhonson dkk, tahun 2011, hanya dipengaruhi oleh proporsi tungkai saja,
latihan plyometrics memiliki dampak yang besar melainkan masih ada faktor lainnya seperti
pada peningkatan kemampuan untuk berlari, penguasaan teknik berenang yang benar,
melompat, menendang jarak jauh, mental,dan kemampuan fisik.
keseimbangan, dan kelincahan, program Tujuan penelitian ini adalah:
latihannya dilakukan selama 8-10 minggu dan (1) menganalisis perbedaan pengaruh latihan
dilakukan 3 kali dalam 1 minggu. Penelitian plyometrics jump to box dan double tuck jump
menunjukkan bahwa latihan plyometrics aman terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter
untuk anak-anak. Pada penelitian Rasoul atlet prsi sumatera selatan, (2) menganalisis
mohammadi, dkk. (2014), menyimpulkan bahwa perbedaan pengaruh panjang dan pendek tungkai
pemilihan latihan plyometrics (bended knee jump, terhadap kecepatan renang gaya dada50 meter
squat jump, jump to side, dept jump) yang tepat atlet prsi sumatera selatan, (3) menganalisis
untuk perenang gaya dada pada anak laki-laki interaksi antara latihan plyometrics dan panjang
berumur 10-14 tahun dapat memperbaiki dan tungkai terhadap kecepatan renang gaya dada 50
meningkatkan kecepatan renang gaya dada. meter atlet PRSI Sumatera Selatan.
Peneliti mencoba mengatasi masalah
kecepatan pada atlet renang dengan beberapa METODE
latihan yang bisa dilakukan, yaitu dengan latihan
plyomterics, adapun jenis plyometric exercise Penelitian ini adalah penelitian
yang akan diterapkan oleh peneliti adalah tipe eksperimen. Desain penelitian data yang
jumping. Dimana dalam pelaksanaanya peneliti digunakan adalah factorial design. Desain
akan menerapkan latihan jump to box dan double faktorial melibatkan beberapa faktor (peubah
tuck jump. Dalam pelaksanaanya peneliti akan bebas aktif dan atribut) yang bersama-sama
membandingkan efektivitas dari masing-masing sekaligus (terdiri dari dua faktor).
tipe latihan, (Widhiyanti Tri, 2013), (Miller J,
Cooper D, 2006), (Nala GN, 2011). Tabel 1. Desain dalam penelitian ini adalah 2x2
Faktor yang terdapat pada individu atau Latihan Plyometrics (A)
Panjang
atlet ini sangat kompleks, seperti fisik, mental, Jump to box Double tuck jump
Tungkai (B)
semangat latihan, postur tubuh dan lain (A1) (A2)
sebagainya. Postur tubuh merupakan salah satu Panjang (B1) A1B1 A2B1
faktor yang mendukung pencapaian prestasi Pendek (B2) A1B2 A2B2
Kecepatan Renang Gaya Dada 50 Meter
olahraga, termasuk kecepatan renang gaya dada
268
Ikhvanus Shava, Donny Wira Yudha Kusuma & Tri Rustiadi / JPES 6 (3) (2017) : 266 - 271
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sedangkan jika signifikansi levene lebih kecil dari
renang PRSI Sumatera Selatan berjumlah 30 α, maka sampel berasal dari populasi yang tidak
orang atlet renang. Dengan jumlah sampel sama/tidak homogeny.
sebanyak 20 orang atlet renang. Teknik purposive Uji hipotesis Setelah dilakukan uji
sampling yaitu “teknik penarikan sampel yang normalitas dan uji homogenitas varians, maka
didasarkan pada ciri atau karakteristik (tujuan) pemanfaatan ANAVA dalam analisis data sudah
yang ditetapkan oleh peneliti: atlet renang gaya bisa dilakukan. Data hasil tes terakhir dianalisis
dada KU I (kelompok umur) 15-16 tahun, jenis dengan statistika ANAVA DUA JALUR dan
kelamin laki-laki, sehat jasmani dan rohani, pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F
bersedia menjadi sampel, memiliki tungkai pada taraf signifikan 0,05% yang sebelumnya
panjang dan tungkai pendek berdasarkan hasil tes telah dilakukan uji prasyarat. Hipotesis
dan pengukuran. alternative (Ha) diterima apabila nilai signifikansi
Variabel penelitian yaitu, variabel bebas: lebih kecil dari α (Sig < 0,05), sedangkan apabila
jump to box dan double tuck jump, variabel atribut nilai signifikansi lebih besar dari α (Sig > 0,05)
tungkai panjang dan tungkai pendek, variabel hipotesis alternative (Ha) ditolak dan hipotesis
terikat kecepatan renang gaya dada 50 meter. nihil (Ho) diterima.
Instrumen penelitian ini adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengumpulkan data HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan tes dan pengukuran diantaranya:
Teknik yang digunakan dalam mengukur Hasil penelitian dan pembahasan hasil
kecepatan renang gaya dada 50 meter digunakan kecepatan renang gaya dada pada atlet renang
tes renang gaya dada dengan menempuh jarak 50 PRSI Sumatera Selatan kelompok umur I yang
meter dari FINA hand book (2013-2017), Teknik disajikan pada tabel 2.
pengukuran panjang tungkai yaitu dengan
menggunakan tes panjang tungkai (Ismaryati, Tabel 2. Kecepatan Renang Gaya Dada pada
2008). Alat yang digunakan untuk pelaksanaan Atlet Renang PRSI Sumatera Selatan Kelompok
adalah: area tes kolam renang (renang gaya dada Umur I
50 meter), area tes panjang tungkai, box untuk Latihan Rerata Renang
Panjang tungkai Sumber data
peragaan latihan plyometrics, alat ukur (microtoise), plyometrics gaya dada 50 meter
stopwatch, kamera, alat tulis. Pre-test 181,56
Teknik analisis data menggunakan analisis Panjang Post-test 173,77
varians (ANAVA) dua jalur. Sebelum sampai Perubahan 7,79
Jump to box
pada pemanfaatan ANAVA, sebaiknya perlu Pre-test 183,79
Pendek Post-test 177,97
dilakukan uji persyaratan, meliputi: uji
Perubahan 5,82
normalitas data menggunakan uji lilliefors
Pre-test 175,6
kolmogrov-smirnov dengan bantuan SPSS 21.0
Panjang Post-test 168,96
pada taraf signifikansi (α) 0,05. Kriteria Double tuck Perubahan 6,64
pengambilan keputusan jika nilai signifikansi jump Pre-test 172,38
yang diperoleh lebih besar dari α , maka sampel Pendek Post-test 166,92
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, Perubahan 5,46
sedangkan jika nilai signifikansi yang diperoleh
lebih kecil dari α, maka sampel tidak berasal dari Hal-hal yang mendapat perhatian dari
populasi yang berdistribusi normal. Uji nilai-nilai yang terdapat dalam tabel 2, sebagai
homogenitas data menggunakan uji levene dengan berikut: Jika kelompok atlet renang gaya dada 50
bantuan SPSS 16.0 pada taraf signifikansi (α) meter PRSI Sumatera Selatan dengan kategori
0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai ukuran tungkai panjang yang mendapatkan
signifikansi levene lebih besar dari α maka sampel perlakuan dengan latihan jump to box mempunyai
berasal dari populasi yang sama (homogen), rata-rata tes awal 181,56 dan tes akhir 173,77
269
Ikhvanus Shava, Donny Wira Yudha Kusuma & Tri Rustiadi / JPES 6 (3) (2017) : 266 - 271
dengan rata-rata peningkatan 7,79. Sedangkan homogen. Hasil uji homogenitas kecepatan
kelompok atlet yang mendapatkan perlakuan renang dapat dilihat pada tabel 4.
dengan latihan double tuck jump mempunyai rata- Uji homogenitas pada penelitian
rata tes awal 175,6 dan tes akhir 168,96 dengan dilakukan dengan uji Levene Uji homogenitas
rata-rata peningkatan 6,64. Bila kedua bentuk dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians
perlakuan latihan dibandingkan, maka dapat antara kelompok sampel.
diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan
latihan jump to box lebih baik pengaruhnya Tabel 4. Test of Homogeneity of Variances
daripada kelompok perlakuan dengan latihan Kecepatan Renang
double tuck jump. Levene Statistic df1 df2 sig
Kelompok perlakuan pada atlet dengan 0,244 3 16 0,864
kategori ukuran tungkai pendek dengan
perlakuan latihan jump to box mempunyai rata- Uji homogenitas menunjukkan nilai
rata tes awal 183,79 dan tes akhir 177,97 dengan signifikansi lebih besar dari 0,05 (Sig > 0,05) pada
peningkatan 5,82. Sedangkan pada kelompok variabel kecepatan renang, sehingga dikegiatan
atlet dengan perlakuan latihan double tuck jump sampel bersifat homogen. Sampel berasal dari
mempunyai rata-rata tes awal 172,38 dan tes populasi yang berdistribusi normal dan bersifat
akhir 166,92 dengan peningkatan 5,46. Bila homogen dilanjutkan dengan uji analisis dengan
kedua kelompok dibandingkan, maka dapat menggunakan uji parametrik.
diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan Setelah dilakukan uji normalitas dan uji
latihan jump to box lebih baik daripada kelompok homogenitas varians, maka pemanfaatan ANAVA
perlakuan dengan latihan double tuck jump dalam analisis data sudah bisa dilakukan.
terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter
atlet renang PRSI Sumatera Selatan. Tabel 5. Ringkasan ANAVA dua faktor (Test of
Hasil uji normalitas data menggunakan Between subjects Effects)
Kolmogorov Smirnov berbantuan program SPSS Source Type df mean f sig
21.0 pada tabel 3. Corrected Model ,641a 3 ,214 116,500 ,000
Intercept 33,050 1 33,050 18011,011 ,000
Tabel 4. Uji Kolmogorov Smirnov Latihan Plyometrics ,114 1 ,114 62,128 ,000
Kolmogrove-smirnova Panjang Tungkai ,496 1 ,496 270,368 ,000
Kelompok Latihan
statistic df sig
A1B1 ,202 5 ,200 Plyometrics*panjang ,031 1 ,031 17,005 ,001
A1B2 ,276 5 ,200 tungkai
A2B1 ,203 5 ,200 Error ,029 16 ,002
A2B2 ,160 5 ,200 Total 32,721 20
R Squared= ,953 (Adjusted R Squared= ,944)
270
Ikhvanus Shava, Donny Wira Yudha Kusuma & Tri Rustiadi / JPES 6 (3) (2017) : 266 - 271
271